I. Kompetensi Inti
KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli
(gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktif dan
menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri,
bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metoda sesuai
kaidah keilmuan.
4.16. Menyajikan data jenis-jenis imunisasi (aktif dan pasif) dan jenis penyakit yang
dikendalikannya.
2.1. Berperilaku ilmiah: teliti, tekun, jujur terhadap data dan fakta, disiplin, tanggung jawab, dan
peduli dalam observasi dan eksperimen, berani dan santun dalam mengajukan pertanyaan
dan berargumentasi, peduli lingkungan, gotong royong, bekerjasama, cinta damai,
berpendapat secara ilmiah dan kritis, responsif dan proaktif dalam setiap tindakan dan
dalam melakukan pengamatan dan percobaan di dalam kelas/laboratorium maupun di luar
kelas/laboratorium.
V. Materi Pembelajaran
1) Materi Fakta
2) Materi Konsep
Sistem Imun merupakan semua mekanisme pertahanan yang dapat dimobilisasi oleh tubuh untuk memerangi
berbagai ancaman invasi asing. Sistem kekebalan merupakan suatu sistem yang rumit, tetapi strategi dasarnya
sangat sederhana, yaitu mengenali musuh, mengerahkan kekuatan dan menyerang.
Kedua macam limfosit itu berasal dari sel limfosit di sumsum tulang,
kemudian di proses di timus untuk limfosit T dan di sumsum tulang untuk
limfosit B dan akhirnya menetap dalam jaringan limfoid tubuh.
Di kelenjar timus, limfosit T juga berdiferensiasi menjadi
1. sel T sitotoksik (cytotoxic T cell),
2. sel T penolong (helper T cell)
3. sel T supressor (supressor T cell)
4. sel Tmemori (memory T cell).
Masing-masing memiliki fungsi berbeda.
Sel T sitotoksik berfungsi dalam membunuh sel yang terinfeksi.
Sel T penolong berfungsi mengaktifkan limfosit B dan limfosit T. Organ organ yang berperan dalam
imunitas
Sel supressor berfungsi dalam mengurangi produksi antibodi oleh sel-sel plasma dengan cara menghambat
aktivitas sel T penolong dan sel T sitotoksik.
Sel T memori diproduksi untuk “mengingat” antigen yang telah masuk ke dalam tubuh.
Jika kelak antigen yang sama menyerang tubuh kembali, maka dengan adanya sel T memori akan terjadi
respons sekunder yang lebih cepat dan kuat. Akibatnya, sering antigen telah dihancurkan sebelum terjadi
demam atau radang.
Baik limfosit B dan limfosit T akan masuk ke dalam sistem peredaran limfatik atau getah bening (sistem limfe)
Sistem limfe terdiri dari pembuluh limfe, kelenjar limfe, cairan limfe, timus, tonsil dan limpa.
Kelenjar limfe, cairan limfe, timus, tonsil dan limpa mengandung jaringan limfatik. Jaringan limfatik tersusun atas
serat retikuler, sel fibroblast, makrofag dan sejumlah besar limfosit. Kelenjar limfe memproduksi limfosit dan dan
antibodi. Makrofag berfungsi untuk memfagositose (membersihkan) cairan limfe dari mikroba, sel-sel yang rusak
dan zat-zat asing lainnya.
Ketika terjadi respon imun terhadap agen-agen asing maka limfosit B terutama yang terlibat dalam pembentukan
protein globular yang disebut antibodi, prosesnya disebut respon humoral.
Antibodi ialah suatu protein globulin (immunoglobulin) (Ig) yang di produksi oleh limfosit B (sel plasma).
Antibodi terdiri dari 4 rantai polipeptida. Adapun macam-macam antibodi ialah : Ig M, Ig A, Ig G, Ig D dan Ig E.
1. Ig M, merupakan antibodi yang terdapat dalam darah dan pertama muncul setelah antigen masuk. Ig M
merupakan antibodi utama terhadap bakteri gram negatip.
2. Ig A, banyak terdapat pada cairan-cairan sekresi membran mukosa dan serosa seperti kolostrum pada ASI, air
mata, sekret usus, sekret bronchus dan air ludah.
3. Ig G, merupakan antibodi yang mudah berdifusi masuk ke dalam cairan interstitial. Merupakan antibodi utama
yang timbul bila tubuh dimasuki antigen yang untuk kedua kali atau lebih atau disebut sebgai respon sekunder.
4. Ig D, merupakan antibodi yang berperan sebagai reseptor pada membran sel. Merupakan antibodi yang
merangsang pembentukan antibodi.
5. Ig E, merupakan antibodi yang penting dalam pertahanan tubuh terhadap parasit dan infeksi-infeksi lainnya.
Kadar Ig E meningkat pada penyakit alergi seperti eksim, asma dll.
Pada respon imun yang kedua yaitu respon imun yang diperantarai sel, limfosit T menginisiasi serangan oleh
berbagai tipe sel terhadap zat asing. Setiap racun atau organisme memiliki senyawa-senyawa kimiawi khusus yang
tidak ditemukan keadaan lain, senyawa demikian yang disebut antigen.
Antigen ialah suatu zat kimia asing yang bila masuk ke dalam tubuh dapat merangsang tubuh kita untuk
menghasilkan suatu protein yaitu immunoglobin (Ig, antibodi).
Kompentesi Inti :
Kompetensi Dasar :
Indikator :
Aspek Penilaian : Praktik/Psikomotor
Tanggal Penilaian :
Kriteria/Aspek
No. Nama siswa Skor Nilai
1 2 3 4
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Kriteria:
1. Kesesuaian pelaksanaan dengan cara kerja
2. Inisiatif dalam bekerja
3. Kontribusi dalam kelompok
4. Kerapihan dan kebersihan tempat setelah bekerja
Materi :
Kelas/Semester :
Hari/Tanggal :
Bertanya Jumlah
No. Nama Teliti Kejujuran Nilai
Santun Skor
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
*) Ketentuan:
1 = jika peserta didik belum memperlihatkan perilaku yang tertera dalam indikator
2 = jika peserta didik mulai memperlihatkan perilaku yang tertera dalam indikator, tetapi
belum konsisten
3 = jika peserta didik mulai konsisten memperlihatkan perilaku yang tertera dalam
indikator
4 = jika peserta didik terus tenerus/konsisten memperlihatkan perilaku yang tertera dalam
indikator