Anda di halaman 1dari 36

BAHAN AJAR IMUN DAN IMUNISASI

(Untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah


Pengembangan Bahan dan Media Ajar)

Dosen:

Dr. H. Uus Toharudin, M.Pd.

Dr. Iwan Setia Kurniawan. M.Pd.

Disusun Oleh:

Ryani Siti Anjani Sukarna

185040008

BIOLOGI A 2018

PENDIDIKAN BIOLOGI

FAKULTAS KEGURUAN dan ILMU


PENDIDIKAN

UNIVERSITAS PASUNDAN
DAFRAR ISI
DAFRAR ISI..........................................................................1
STRUKTUR MAKRO...........................................................5
6
PETA KONSEP......................................................................6
Indikator.................................................................................7
BAB I...................................................................................10
PENDAHULUAN................................................................10
A.Deskripsi Singkat..........................................................10
B. Rumusan Kompetensi Dasar........................................10
C.Tujuan...........................................................................10
D. Urutan Bahasan............................................................11
E. Petunjuk Belajar...........................................................11
BAB II..................................................................................13
PENYAJIAN........................................................................13
A. Bahan Ajar................................................................13
2.1 Pengertian Sistem Imun..........................................13
2.2 Peran atau Fungsi Sistem Imun...............................13
2.3 Jenis-jenis Sistem Imun..........................................14
2.4 Mekanisme Kerja Sistem Imun...............................19
2.5 Pengertian Imunisasi...............................................21

1
2.6 Fungsi atau Peran Imunisasi....................................22
2.7 Jenis-jenis Imunisasi...............................................22
2.8 Kelainan pada sistem Imun.....................................25
2.9 Solusi Untuk Kelainan Pada Sistem Imun...............26
B. Tes Formatif..............................................................28
BAB III.................................................................................31
PENUTUP............................................................................31
Rangkuman.......................................................................31
Index.................................................................................32
Glosarium.........................................................................33
Kunci Jawaban..................................................................34
Daftar pustaka...................................................................35

2
STRUKTUR MAKRO

Sistem Imun dan Imunisasi

Pengertian

Sistem imun

Imunisasi

Peran

Sistem Imun

Imunisasi

Jenis

3
Sistem Imun

Imunisasi

Mekanisme sistem imun

Pengaruh imunisasi pada sisem imun

Kelainan atau penyakit pada sistem imun

Solusi untuk kelainan pada sisem imun

4
PETA KONSEP

5
6
Indikator

Kompetensi Dasar:

3.14 Menganalisis peran sistem imun dan imunisasi


terhadap proses fisiologi didalam tubuh.

Indikator:

3.14.1 Menghafal pengertian sistem imun

3.14.2 Menghafal pengertian imunisasi

3.14.3 Menghafal peran sistem imun

3.14.4 Menghafal peran imuisasi

3.14.5 Menghafal jenis imun pada tubuh

3.14.6 Menghafal jenis imunisasi

3.14.7 Menelaah mekanisme sistem imun

3.14.8 Mengaitkan pengaruh imunisasi terhadap sistem imun

3.14.9 Mendiagnosis kelainan pada sistem imun

3.14.10 Menemukan solusi untuk mencegah kelainan pada


sistem imun

7
8
BAB I
PENDAHULUAN

A.Deskripsi Singkat
Sistem imun adalah suatu sistem yang berfungsi
untuk menjaga kekebalan tubuh dari zat atau benda asing
yang berasal dari luar. Sedangkan imunisasi adalah suatu
proses untuk mengaktifkan atau meningkkatkan imun
yang sudah ada didalam tubuh.

B. Rumusan Kompetensi Dasar


Menganalisis peran sistem imun dan imunisasi
terhadap proses fisiologi didalam tubuh.

C.Tujuan
 Agar siswa mengetahui pengertian dari sistem
imun
 Agar siswa mengetahui pengertian dari imuisasi
 Agar siswa mngetahui peran dari sistem imun
 Agar siswa mengetahui peran dari imunisasi
 Agar siswa mengetahui jenis dari sistem imun
 Agar siswa mengetahui jenis imunisasi
 Agar siswa mengetahui mekanisme atau cara kerja
dari sistem imun
 Agar siswa mengetahui pengaruh dari imunisasi
terhadap sistem imun

9
 Agar siswa dapat mengetahui dan menhafal contoh
kelainan atau penyakit pada sistem imun
 Agar siswa dapat mengetahui dan memberikan
solusi untuk mengatasi penyakit atau kelainan pada
sistem imun

D. Urutan Bahasan
a. Pengertian
-Sistem Imun
-Imunisasi
b. Peran
-Sistem Imun
-imunisasi
c. Jenis
-Sistem Imun
-Imunisasi
d. Mekanisme sistem imun
e. Pengaruh imunisasi pada sistem imun
f. Kelainan pada sistem imun
g. Solusi untuk kelainan pada sistem imun

E. Petunjuk Belajar
Untuk siswa

a. Siswa melakukan literasi menegnai materi


yang akan dipelajari.

10
b. Siswa melakukan tanya jawab mengenai
materi yang dpelajari dengan teman dan
juga guru.
c. Melakukan kegiatan diskusi dengan
memuat kelompok lalu membandingkan
hasil diskusi
d. Siswa mengerjakan soal latihan yang
diberikan
Untuk Guru

a. Membimbing siswa untuk melakukan


kegiatan literasi, atau mencari tahu
menegnai materi melalui buku atau
internet.
b. Melakukan tanya jawab mengenai materi
yang sudah dipelajari oleh siswa.
c. Membimbing siswa membentuk suatu
kelompok lalu memberikan bahan diskusi.
Lalu membimbing siswa membandingkan
hasil diskusinya.
d. Memberikan soal latihan kepada siswa.

11
BAB II
PENYAJIAN

A. Bahan Ajar

2.1 Pengertian Sistem Imun


Sistem imun disebut juga kekebalan tubuh
( imunitas ) yaitu suatu sistem yang melindungi tubuh
terhadap pengaruh biologis luar dengan mengidentifikasi
dan membunuh patogen serta sel tumor. Sistem ini
mendeteksi dan melindungi tubuh dari
infeksi,bakteri,virus sampai cacing parasit,serta
menghancurkan zat-zat asing lain dan memusnahkan
mereka . Sistem imun tersusun dari sel-sel dan jaringan
yang membentuk imunitas, yaitu kekebalan tubuh
terhadap infeksi atau penyakitPenyebab penyakit
(patogen) dapat masuk ke dalam tubuh kita, dapat
menghancurkan sistem imun dan menggandakan diri
dalam tubuh, menghancurkan jaringan-jaringan dengan
melepaskan racun.

2.2 Peran atau Fungsi Sistem Imun


Jika kekebalan tubuh dapat dikalahkan oleh
patogen, berarti tubuh kita mengalami suatu penyakit
atau kelainan. Sistem imun memilik fungsi atau peran
diantaranya yaitu :

12
 Sistem Pertahanan
Fungsi utama dari sistem ini adalah sebagai sistem
pertahanan tubuh, baik itu penyakit yang dapat menular
atau yang disebabkan oleh virus dan bakteri.
 Keseimbangan Homeostatis
Homeostatis adalah keseimbangan yang ideal dalam
tubuh yang berfungsi untuk memenuhi kebutuhan tubuh
dengan cara berinteraksi dengan seluruh sistem yang
terdapat dalam tubuh. Sehingga imunitas ini berfungsi
untuk menjaga keseimbangan homeostatis agar bekerja
dengan baik.
 Perbaikan Jaringan
Fungsi ketiga adalah untuk memperbaiki jaringan
dengan cara mengeliminasi jaringan sel yang sudah mati
atau rusak dalam tubuh. Selain itu juga untuk
mengeliminasi sel yang tidak normal.

2.3 Jenis-jenis Sistem Imun


Jenis-jenis kekebalan tubuh atau sistem imun dapat
dikelompokan berdasarkan asalnya dan mekanisme
kerjanya. Berdasarkan asalnya sistem kekebalan tubuh
terbagi menjadi 2 yaitu kekebalan Nonspesifik
(Kekebalan tubuh bawaan /Kekebalan tubuh alami) dan
kekebalan tubuh spesifik (adaftif/buatan).
A. Sistem Pertahanan Spesifik
Sistem pertahanan spesifik adalah sistem pertahanan
tubuh yang peka terhadap patogen tertentu yang sudah

13
masuk kedalam tubuh manusia setelah melewati sistem
pertahanan non spesifik. Adapun ciri dari sistem ini
adalah Sangat selektif,dapat mengingat infeksi
sebelumnya, reaksi antara semua benda asing berbeda
beda dan melibatkan antibodi dan pembentukan sel. yang
termasuk kedalam sistem imun spesipik adalah:
1. Limfosit
Salah satu bagian dari sistem pertahanan spesifik
adalah limfosit. Limfosit pada sistem ini terbagi atas 2
macam, yaitu limfosit B atau sering disebut sebagai sel B
dan limfosit T atau sel T. Berbeda dengan sel B yang
proses pembentukan dan pematangannya semuanya
terjadi di sumsum tulang, sel T ini pembentukannya
berada di sumsum tulang, akan tetapi pematangannya di
kelenjar timus. Sel B yang memiliki fungsi sebagai
pembentuk antibodi ini ternyata terbagi atas 3 macam,
yaitu:
 Sel B pengingat – Merupakan sel B yang bertugas
untuk mengingat semua antigen yang sudah pernah
masuk kedalam tubuh dan menstimulasi pembentukan
sel B plasma apabila terjadi infeksi selanjutnya.
 Sel B pembelah – Merupakan sel B yang bertugas
untuk membentuk sel B pengingat dan sel B plasma.
 Sel B plasma – Merupakan sel B yang memiliki tugas
utama untuk membentuk antibodi.
Jika sel B memiliki tugas sebagai pembentuk
antibodi, maka sel T bertugas sebagai pembentuk
kekebalan seluler, selain itu terdapat tugas lain seperti

14
ikut membantu dalam proses produksi antibodi
bersamaan dengan sel B plasma. Sel T sendiri terbagi
atas 3 macam, yaitu:
 Sel T supersor – Merupakan sel T yang bertugas
untuk menghentikan dan menurunkan respon imun
dengan cara mengurangari aktivitas dari sel T
pembunuh serta menurunkan produksi antibodi pada
seseorang. Biasanya sel ini bekerja apabila infeksi
sudah tertangani.
 Sel T pembunuh – Merupakan sel T yang bertugas
untuk menyerang patogen yang sudah masuk dalam
tubuh, sel kanker serta sel tubuh yang sudah terinfeksi
bakteri. ( baca : Cara Hidup Bakteri )
 Sel T pembantu – Merupakan sel T yang bertugas
untuk menstimulasi pembentukan sel B dan sel T.

2. Antibodi
Antibodi atau immuniglobulin adalah sistem
pertahanan yang akan dibentuk ketika ada antigen yang
masuk atau dapat disebut sebagai serumnya antigen. Apa
itu antigen ? Antigen merupakan sejenis patogen, mereka
sama sama berbahaya apabila tidak dicegah. Antigen
adalah senyawa kimia berupa protein yang dapat
ditemukan di sel kanker atau sel asing yang masuk.
Cara kerja dari antibodi adalah dengan mengikat
langsung antigen tersebut, lalu akan diproses lebih lanjut
oleh makrofag untuk dihancurkan. Karena antibodi
tertentu akan bekerja pada penyakit spesifik, maka perlu

15
banyak antibodi untuk menangani berbagai jenis
penyakit yang masuk pula.
Antibodi sendiri tersusun atas 2 gugus rantai
polipeptida, yaitu 2 rantai berat dan 2 rantai ringan.
Masing masing rantai tersebut nantinya akan saling
berhubungan satu sama lain dan membentuk kromosom
Y. Dimana disetiap lengan yang terdapat pada
kromosom tersebut digunakan sebagai tempat pengikat
antigen.

B. Pertahanan Non Spesifik


Sistem pertahanan non spesifik adalah sistem
pertahanan tubuh dengan tidak membedakan antara
mikorbia patogen satu dengan yang lain. Adapun ciri
dari sistem ini adalah tidak begitu selektif, tidak dapat
mengingat infeksi sebelumnya dan eksposurnya
menjadikan respon yang maksimal. Pertahanan non
spesifik ini terdiri atas pertahanan fisik, mekanis,
kimiawi dan biologi.
1. Pertahanan Fisik
Pertahanan fisik merupakan pertahanan yang terdapat
diluar tubuh seperti kulit dan membran moksa yang
bertugas sebagai benteng utama mencegah masuknya
patogen ke dalam tubuh. Dimana seperti yang telah kita
ketahui bahwa kulit terdiri atas sel sel yang sangat rapat
sehingga sangat menyulitkan bagi patogen untuk masuk
kedalamnya.

16
Di kulit juga terdapat keratin dan sedikit air untuk
menghambat pertumbuhan dan perkembangbiakkan
suatu mikroba. Sedangkan membran mukosa sendiri
dapat ditemukan di saluran utama tubuh seperti sistem
pernapasan pada manusia, pencernaan dan kelamin.
Membran ini bertugas untuk menjadi benteng pertahanan
kedua agar patogen tidak masuk ke dalam tubuh.

2. Pertahanan Mekanis
Pertahanan mekanis adalah pertahanan yang dapat
ditemukan di bagian hidung dan trakea kita, yaitu rambut
dan silia. Rambut rambut halus yang terdapat pada
hidung berfungsi sebagai filter atau penyaring udara
yang masuk dari luar menuju dalam tubuh, sedangkan
silia berfungsi sebagai sapu untuk menangkap partikel
yang berbahaya dalam lendir, sehingga nantinya dapat
dikeluarkan lagi.

3. Pertahanan Kimiawi
Pertahanan kimiawi adalah pertahanan yang berasal
dari membran moksa dan kulit dengan menghasilkan
senyawa sekret. Sekret merupakan zat yang tersusun atas
senyawa kimia yang dapat menghambat pertumbuhan
mikroba. Dalam hal ini, kulit kita yang menghasilkan
minyak dan keringat akan memberikan pH 3-5 yang
dapat menghambat pertumbuhan dan perkembangan
mikroorganisme di kulit kita. Kemudian, air lur, air mata
dan sekresi mukosa yang mengandung enzim lisozim ini

17
memiliki fungsi untuk memberantas bakteri dengan cara
hidrolosis dinding selnya hingga bakteri tersebut mati.

4. Pertahanan Biologis
Pertahanan Biologis merupakan pertahanan yang
dilakukan oleh beberapa bakteri yang hidup di kulit akan
tetapi tidak berbahaya. Adanya bakteri dalam kulit
tersebut dapat memberikan benteng pertahanan agar
bakteri patogen tidak masuk dan tidak mendapatkan
nutrisi.

2.4 Mekanisme Kerja Sistem Imun


Mekanisme kerjanya sistem imun yaitu dimulai
dengan mikroorganisme dan zat-zat asing yang
menyerang tubuh disebut sebagai antigen alias bibit
penyakit. Saat antigen terdeteksi, serangkaian respon
imun akan terjadi untuk melindungi tubuh dari
terinfeksi.Pada proses tersebut, beberapa macam sel
bekerja sama untuk mengenali antigen dan memberikan
respon. Sel-sel ini kemudian merangsang limfosit B
untuk menghasilkan antibodi. Antibodi adalah protein
yang didesain khusus untuk menempel pada antigen
tertentu. Setelah itu, sel T mencari antigen yang telah
ditumpangi dan menghancurkannya. Sel T juga
membantu memberi sinyal pada sel-sel lain (seperti
fagosit) untuk melakukan tugasnya.Begitu dihasilkan,
antibodi akan berada dalam tubuh seseorang selama

18
beberapa waktu, sehingga apabila antigen atau bibit
penyakit kembali, antibodi sudah tersedia untuk
melakukan misinya.Antibodi juga dapat menetralkan
racun yang dihasilkan oleh organisme dan mengaktifkan
sekelompok protein yang disebut komplemen.
Komplemen adalah bagian dari sistem imun yang
membantu membunuh bakteri, virus atau sel-sel yang
terinfeksi.Bersama, semua sel-sel khusus dan bagian
sistem imun menghasilkan perlindungan bagi tubuh
terhadap penyakit. Proteksi inilah yang disebut
imunitas.Sedangkan berdasarkan mekanisme kerjanya
sistem kekebalan tubuh terbagi 2,yaitu :
a. Imunitas humoral
Iimunitas yang dimediasi oleh molekul di dalam
darah, yang disebut antibodi. Antibodi dihasilkan
oleh sel B limfosit. Mekanisme imunitas ini ditujukan
untuk benda asing yang berada di di luar sel (berada
di cairan atau jaringan tubuh). B limfosit akan
mengenali benda asing tersebut, kemudian akan
memproduksi antibodi.Antibodi merupakan molekul
yang akan menempel di suatu molekul spesifik
(antigen) dipermukaan benda asing tersebut.
Kemudian antibodi akan menggumpalkan benda asing
tersebut sehingga menjadi tidak aktif, atau berperan
sebagai sinyal bagi sel-sel fagosit.

b. Imunitas selular

19
Respon imun yang dilakukan oleh molekul-molekul
protein yang tersimpan dalam limfa dan plasma darah.
Imunitas ini dimediasi oleh sel T limfosit.Mekanisme ini
ditujukan untuk benda asing yang dapat menginfeksi sel
(beberapa bakteri dan virus) sehingga tidak dapat dilekati
oleh antibodi. T limfosit kemudian akan menginduksi 2
hal, yaitu
(1) fagositosis benda asing tersebut oleh sel yang
terinfeksi
(2) lisis sel yang terinfeksi sehingga benda asing tersebut
terbebas ke luar sel dan dapat di dilekati oleh antibodi.

2.5 Pengertian Imunisasi


Imunisasi adalah proses untuk membuat
seseorang imun atau kebal terhadap suatu penyakit.
Proses ini dilakukan dengan pemberian vaksin yang
merangsang sistem kekebalan tubuh agar kebal terhadap
penyakit tersebut. Proses imunisasi terbagi 2 yaitu
imunisasi aktif (vaksin) dan imunisasi pasif (pemberian
antibodi).
Imunisasi aktif atau pemberian vaksin yaitu
proses dimana kita dengan sengaja memasukan antigen
ke dalam tubuh yang bertujuan untuk menstimulasi
kekebalan tubuh, sehingga apabila seseorang dimasuki
antigen yang sama secara tidak sengaja maka sistem
imun nya akan bekerja dengan sendirinya. Vaksin
tersebut dibuat sedemikian rupa agar tidak menimbulkan

20
bahaya,efek samping dan penyakit. Sedangkan imunisasi
pasif atau pemberian antibodi yaitu proses dimana kita
hanya memberikan antibodi berupa imunoglobin untuk
kekebalan tubuh tetapi imunisasi pasif ini bersifat
sementarasedangkan imunisasi aktif bersifat tetap atau
selamanya. Sehingga yang sering dilakukan atau
diberikan terhadap balita atau anak-anak secara rutin
yaitu imunisasi aktif.

2.6 Fungsi atau Peran Imunisasi


Imunisasi sangat bermanfaat bagi tubuh manusia
karena dapat merangsang kekebalan dan daya tahan
tubuh kita terhadap suatu penyakit. Imunisasi sangat
berperan dalam proses pengaktifan sistem imun,
sehingga imunisasi pada anak-anak dilakukan secara
rutin.

2.7 Jenis-jenis Imunisasi


Adapun jenis-jenis iunisasi yaitu:
1. Polio
Imunisasi ini diberikan untuk mencegah penyakit
polio, dan biasanya diberikan sekitar 6 kali, yaitu ketika
baru lahir, serta di usia 2, 4, dan 6 bulan. Jangka panjang
biasanya diberikan kembali pada umur 18 bulan dan 5
tahun. Kenapa imunisasi polio wajib? Karena polio
hanya dapat dicegah, tidak ada pengobatan tersedia

21
untuk polio. Pemberian vaksin polio dapat memberikan
perlindungan terhadap anak.
Ada dua cara pemberian vaksin polio melalui
imunisasi di Indonesia, yaitu dengan cara melalui mulut
serta disuntik. Namun sebagian besar di pusat kesehatan,
masih menggunakan sistem OPV (Oral Poliomyelitis
Vaccien) atau pemberian vaksin melalui mulut.

2. DPT
Merupakan salah satu vaksin imunisasi yang
wajib dan kini sedang berkembang marak di masyarakat
mengenai keberadaan vaksin ini. DPT merupakan
akronim dari Difteri, Pertusis, dan Tetanus. Nah, Difteri
inilah yang kini sedang mewabah di sejumlah kota,
umumnya karena para penderitanya tidak menjalani
imunisasi DPT.
Imunisasi ini diberikan kepada balita selama lima
kali, yaitu pada umur dua, empat, enam bulan serta satu
setengah dan lima tahun. Kamu bisa menemukan vaksin
ini di Puskesmas secara gratis ataupun ketika acara
imunisasi di Posyandu. Biasanya, imunisasi DPT akan
menimbulkan reaksi pada anak, yaitu demam. Tapi tak
perlu khawatir karena demam hanya akan terjadi selama
1 hingga 3 hari, sehingga biasanya disarankan untuk
penggunaan obat penurun demam bersamaan dengan
pemberian vaksin.

3. Campak

22
Jenis imunisasi ini tentunya untuk mencegah
terjangkitnya penyakit campak. Biasanya imunisasi jenis
ini diberikan sekitar dua kali, yaitu pada usia sembilan
bulan dan enam tahun. Selain itu, vaksin untuk imunisasi
ini juga bervariasi, ada sebutan MR (Measles, Rubella)
dan MMR (Measles, Mumps, Rubella). Bedanya adalah
jenis imunisasi ini melindungi lebih karena mampu
menghalau rubella dan gondong. Campak hanya akan
menyerang sekali seumur hidup, sehingga jenis
imunisasi campak wajib diberikan kepada anak-anak.

4. BCG
Vaksin ini diberikan untuk menghindari penyakit
tuberkulosis atau lebih dikenal TBC. Penyakit ini
menyerang bagian paru-paru dan berbahaya, sehingga
jenis imunisasi BCG wajib dilakukan, terutama saat bayi
berusia sekitar satu hingga dua bulan. Vaksin ini hanya
diberikan sekali saja, tak perlu diulang kecuali ada
kejanggalan seperti vaksin palsu dan lain sebagainya.
Umumnya reaksi dari jenis imunisasi ini adalah
munculnya bekas suntikan (seperti benjolan) pada kulit.
Hal ini juga menandakan bahwa imunisasi berhasil.

5. Hepatitis B
Imunisasi ini dilaksanakan untuk mencegah
penyakit hepatitis B, yaitu infeksi hati. Imunisasi ini
berkelanjutan, sehingga membutuhkan beberapa kali
pemberian vaksin. Pemberian vaksin hepatitis B dapat

23
dilakukan pada anak pertama kali setelah kelahirannya.
Pemberian selanjutnya dapat diberikan ketika berusia
satu bulan, dan terakhir pada umur sekitar tiga hingga
enam bulan.
Sejumlah reaksi yang dapat terjadi setelah
dilakukan jenis imunisasi ini adalah demam dan rewel,
biasanya karena rasa lelah. Selain itu, reaksi yang dapat
terjadi namun jarang ditemui adalah kemerahan,
pembengkakan pada daerah wajah dan gatal-gatal.

2.8 Kelainan pada sistem Imun


Seperti yang sudah dijelaskan pada materi
sebelumnya bahwa imunisasi yaitu proses memasukan
dengan sengaja antigen yang bertujuan untuk
merangsang sistem imun yang ada pada tubuh agar tubuh
bisa menahan atau membunuh zat antigen tersebut. Jadi,
imunisasi dilakukan agar sistem imun yang ada pada
tubuh tersebut aktif dan peka terhadap zat yang asing
atau antigen tersebut. Sehingga di Indonesia imunisasi
rutin dilakukan imunisasi tersebut sejak bayi. Pada
sistem imun dapat terjadi ganguan atau penyakit disebut
juga autoimun. Berikut beberapa penyakit autoimun
beserta gejalanya, adalah:
 Lupus; dapat memengaruhi hampir semua sistem
organ dan menimbulkan gejala seperti demam,
nyeri sendi, ruam kulit, kulit sensitif, sariawan,

24
bengkak pada tungkai, sakit kepala, kejang, nyeri
dada, sesak napas, pucat, dan perdarahan.
 Penyakit Graves; dapat mengakibatkan
kehilangan berat badan, mata menonjol, gelisah,
rambut rontok, jantung berdebar.
 Psoriasis; kulit bersisik.
 Multiple sclerosis; nyeri, lelah, otot tegang,
gangguan penglihatan, dan kurangnya koordinasi
tubuh merupakan gejala dari multiple sclerosis.
 Myasthenia gravis; kelelahan yang semakin
parah seiring aktivitas yang dilakukan.
 Tiroiditis Hashimoto; kelelahan, depresi,
sembelit, peningkatan berat badan, kulit kering,
dan sensitif pada udara dingin.
 Kolitis ulseratif dan Crohn’s disease; nyeri perut,
diare, BAB berdarah, demam, dan penurunan
berat badan.
 Rheumatoid arthritis; menimbulkan gejala nyeri
sendi, radang sendi, dan pembengkakan.
 Sindrom Guillain-Barre; kelelahan sampai
kelumpuhan.

2.9 Solusi Untuk Kelainan Pada Sistem Imun


Gejala penyakit autoimun dapat mengalami flare,
yaitu timbulnya gejala secara tiba-tiba dengan derajat
yang berat. Flare timbul karena dipicu oleh suatu hal,
misalnya paparan sinar matahari atau stres. Diagnosis

25
penyakit autoimun tidak mudah ditentukan atau dideteksi
meskupun setiap penyakit autoimun memiliki ciri khas,
namun gejala yang muncul bisa sama. Biasanya
penderita akan menjalankan beberapa tes untuk
mengetahui apakah seseorang terserang penyakit
autoimun, di antaranya dengan tes ANA (antinuclear
antibody) dan tes untuk mengetahui peradangan yang
mungkin ditimbulkan penyakit autoimun.
Kebanyakan dari penyakit autoimun belum dapat
disembuhkan, namun gejala yang timbul dapat ditekan
dan dijaga agar tidak timbul flare. Pengobatan untuk
menangani penyakit autoimun tergantung pada jenis
penyakit yang diderita, gejala yang dirasakan, dan
tingkat keparahannya. Untuk mengatasi nyeri, penderita
bisa mengkonsumsi aspirin atau ibuprofen. Pasien juga
bisa menjalani terapi pengganti hormon jika menderita
penyakit autoimun yang menghambat produksi hormon
dalam tubuh. Misalnya, untuk penderita diabetes tipe 1,
dibutuhkan suntikan insulin untuk mengatur kadar gula
darah, atau bagi penderita tiroiditis diberikan hormon
tiroid.
Beberapa obat penekan sistem kekebalan tubuh,
seperti kortikosteroid (contohnya dexamethasone),
digunakan untuk membantu menghambat perkembangan
penyakit dan memelihara fungsi organ tubuh. Obat jenis
anti TNF, seperti infliximab, dapat mencegah
peradangan yang diakibatkan penyakit autoimun
rheumatoid arthritis dan psoriasis. Selain itu juga, untuk

26
mencegah terserangnya penyakit pada sistem imun kita
harus selalu menjaga kesehatan, kebersihan, berolahraga
dan melakukan imunisasi pada anak agar terhindar dari
penyakit tersebut.

B. Tes Formatif
Pilihlah jawaban yang paling tepat!
1. Suatu sistem yang berada didalam tubuh yang
berbeperan untuk menjaga kekebalan tubuh dari
sutu zat asung atau penyakit adalah….
a.Sistem saraf c.sistem
Endokrin e.Sistem imun
b.sistem regulasi d.Sistem
Hormon
2. Salah satu fungsi atau peran dari system imun
adalah untuk mengeliminasi jaringan sel yang
rusak atau memperbaiki sel yang rusak, hal
tersebut merupakan pengertian dari…
a.Sistem pertahanan c.Keseimbangan
hemositas e.Sistem regulasi
b.perbaikan jaringan d.Sistem urinaria
3. Antibody dalam tubuh dihasilkan oleh sel
limfosit tipe . . .
a. Sel B plasma c. Sel B pembelah
e. Sel T pembunuh
b. Sel T supresor d. Sel T pembantu

27
4. Yang termasuk kedalam system pertahanan non
spesifik adalh sebagai berikut, kecuali…
a.Pertahanan kimiawi c.pertahanan
kimiawi e.Sistem biologis
b.Pertahanan fisik d.antibodi
5. Suatu mekanisme pertahanan system imun yaitu
imunitas seluler yaitu sel-sel fagosit dengan jalan
mencerna mikrobia/partikel asing disebut . . .
a. Antibody c. Inflamasi
e. Interferon
b. Limfosit d. Fagositosis
6. Imunisasi yaitu memberikan suatu zat agar
seseorang kebal terhadap suatu penyaki. Yang
termasuk kedalam imunisaasi aktif adalah….
a.Pemberian vaksin c.pemberian
vitamin e.suntik insulin
b.Pemberian antibody d.Pemberian
Parasetamol
7. Yang termasuk kedalam jenis-jenis imunisasi
adalah sebagai berikut, kecuali…
a.Aids c.Campak
e.polio
b.BCG d.Hepatitis
8. Salah satu kelainan atau penyakit system imun
yang memiliki gejala seperti demam, nyeri sendi,
ruam kulit, kulit sensitif, sariawan, bengkak pada
tungkai, sakit kepala, kejang, nyeri dada, sesak
napas, pucat, dan perdarahan adalah….

28
a.psoriasi c.Tiroditis
hasimoto e.multiple sclerosis
b.Lupus d.Graves
9. Salah satu obat yang dapat digunakan untuk
mengatasi penyakit atau kelainan dari system imun
adalah kortikosteroid (dexamethasone), yang
memiliki fungsi untuk….
a.mencegah virus c.Memelihara
fungsi organ tubuh e.mematikan sel
b.Menghambat bakteri d.mengatasi aids
10. Pengaruh imunisasi terhadap system imun aadalah
a.membantu mematikan penyakit
b.membuat limfosit
c.Memberikan kekebalan
d.merangsang system imun untuk aktif agar
tubuh kebal terhadap penyakit
e.memberikan vaksin agar tubuh sehat

29
BAB III
PENUTUP

Rangkuman
System imun merupakan suatu sistem yang
melindungi tubuh terhadap pengaruh biologis luar
dengan mendeteksi dan melindungi tubuh dari
infeksi,bakteri,virus sampai cacing parasit,serta
menghancurkan zat-zat asing lain dan memusnahkan
mereka. Selain itu system imun memiliki fungus
pertahanan, menjaga keseimbanga hemositas dan
memperbaiki jaringan. Jenis system imun ada 2 yaitu
Sistem spesifik yang terdiri dari Limfosit yang terbagi
menjadi sel T dan sel B serts antibody yang memiliki
imunoglobin yang di produksi oleh sel b
plasma.sedangkan system non spesifik terdiri atas
pertahanan mekanis, biologis,kimiawi dan fisik.
Mekanisme kerja system imun dibagi menjadi dua yaitu
imunitas hormonal atau antibody yang dihasilkan oleh
limfosit dan imunitas selular yaitu terjadinya fagositosis
sel fagosit serta lisis sel.

30
Imunisasi adalah proses untuk membuat
seseorang imun atau kebal terhadap suatu penyakit.
Proses ini dilakukan dengan pemberian vaksin yang
merangsang sistem kekebalan tubuh agar kebal terhadap
penyakit tersebut. Pemberian imunisasi dibagi menjadi 2
cara yaitu imunisasi aktif atau pemberian vaksin seperti
yang sering di berikan secara rutin pada saat balita
sedangkan imunisaasi pasaif yaitu pembeerian
antibody(imunoglobin). Jenis imunisasi yaitu campak,
hepatitis,BCG,DPT dan polio.

Pada system imun dapat terjadi beberapa


kelainan seperti lupus, greves, psiorasi dan sebaginya .
pada umumnya penyakit autoimun ini tidak memiliki
gejala atau sulit di prediksi sehingga terkadang sulit
meneukan obatnya. Ada beberapa obat yantgg bias
digunakan untuk mengatasi penyakit autoimun yaitu
terapi,

Index
A

Antibodi

Fagositosis

31
Hemositas

Imunisasi

Limfosit

Mekanisme

Pathogen

System imun

Vaksin

Glosarium
Sistem imun : suatu system pertahanan yang ada didalam
tubuh untuk membunuh penyakit

32
pathogen : suatu zat asing yang dapat berbahaya bagi
tubuh

limfosit : suatu zat yang dapat membunuh patogen

antibody : suatu zat yang dapat membunuh antigen atau


zat yang sama seperti patogen

mekanisme : suatu proses dalam suatu kegiatan

fagositosis : proses untuk mengeluarkan atau


memasukan zat

imunisasi: suatu proses memasukan vaksin kedalam


tubuh

vaksin : zat yang digunakan untuk merangsang imun

hemositas :

Kunci Jawaban
1. E.Sistem imun
2. B.Perbaikan Jaringan
3. A.sel b plasma
4. D.antibodi
5. D.Fagositosis
6. A.Pemberian vaksin
7. B.BCG
8. B.Lupus

33
9. C.Memelihara fungsi organ tubuh
10. D. merangsang system imun untuk aktif agar
tubuh kebal terhadap penyakit

Daftar pustaka
 Dra.Irnanigtyas,M,Pd.2014.BIOLOGI.Jakarta:Erlanga
 Dr.Drh.Ida Bagus Kade s,M.Si.2017.Diktat Imunologi
Dasar Sistem imun. Fakultas Kedokteran Hewan
Universitas Udayana

34

Anda mungkin juga menyukai