Anda di halaman 1dari 17

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI.........................................................................................................................................i
A.PENGERTIAN SISTEM PERNAFASAN.....................................................................................1
B.ORGAN SISTEM PERNAFASAN MANUSIA.............................................................................4
C.MEKANISME SISTEM PERNAFASAN......................................................................................6
D.SISTEM PERNAFASAN SERANGGA DAN BURUNG..............................................................8
E.KELAINAN PADA SISTEM PERNAFASAN MANUSA..........................................................14
A.PENGERTIAN SISTEM PERNAFASAN

Sistem respirasi mencakup saluran napas yang menuju paru-paru itu sendiri dan
thorax (dada) yang berperan menyebabkan aliran udara masuk dan keluar dari paru-paru
melaluli saluran nafas. Saluran nafas berawal dari saluran nasal (hidung). Udara yang masuk
melalui saluran hidung akan membuka faring (tenggorokan) yang berfungsi sebagai saluran
bersama untuk sistem pernapasan dan pencernaan. Ada beberapa faktor-faktor yang
mempengaruhi peningkatan dan penghambatan kerja fungsi paru-paru bagi kehidupan
manusia. Diantaranya meliputi

a) Usia
Usia bisa dikatakan berkaitan dengan proses dimana terjadinya pertambahan
umur yang sejalan dengan terjadinya proses penuaan. Seiring pertambahan umur
seseorang maka kemampuan kerja organ-organ pada tubuh akan semakin menurun
tidak terkecuali pada kerja fungsi paru-paru yang juga akan semakin menurun.
Namun penurunan tersebut dapat diminimalisir dengan melakukan olahraga teratur
sejak dini.
b) Jenis Kelamin
Pria umumnya memiliki tingkat kebugaran jasmani (salah satu komponennya
yaitu fungsi paru-paru) yang melebihi wanita. Faktor yang paling bertanggungjawab
dalam perbedaan keduanya adalah perbedaan perkembangan dan fungsi hormon.
Hormon androgenik yang dimiliki pria berperan penting terhadap perkembangan otot
sehingga otot pria umumnya lebih kuat daripada otot wanita. Volume dan kapasitas
seluruh paru pada wanita kira-kira 20 sampai 25 persen lebih kecil daripada pria.
c) Status Gizi
Adanya gangguan fungsi paru-paru dapat dipengaruhi dari status gizi pada
seseorang. Status gizi dapat mempengaruhi daya tahan tubuh seseorang termasuk
dapat mengganggu kapasitas vital paru yang selanjutkan akan memberi dampak
terjadinya gangguan fungsi paru-paru seseorang
d) Riwayat Penyakit
Paru-paru Kondisi kesehatan dapat mempengaruhi fungsi paru-paru seseorang.
Seseorang yang memiliki riwayat penyakit paru-paru cenderung akan mengurangi
fungsi ventilasi dan perfusi sehingga terjadinya gangguan pertukaran udara di

1
alveolus yang akan mengakibatkan penurunan kadar O2 dalam darah. Hal tersebut
juga dapat berkaitan dengan factor-faktor yang memperburuk lainnya seperti kadar
debu yang dihirup saat bekerja serta kualitas masker yang digunakan.
e) Kebiasaan Merokok
Merokok dapat menyebabkan gangguan pertukaran dan transportasi O2 dalam
tubuh. Bahan beracun yang terkandung dalam asap rokok seperti nikotin, tar, dan
lainnya dapat melekat di permukaan saluran napas salah satunya pada mukosa
alveolus. Bahan 16 beracun pada asap rokok dapat mengganggu pertukaran gas
antara alveolus dan pembuluh darah di paru-paru.
f) Aktivitas olahraga
Aktivitas olahraga akan berpengaruh besar pada kerja sirkulasi dan fungsi
paru-paru seseorang, kebiasaan olahraga yang rutin dan baik maka akan terhindar
dari penurunan kerja fungsi paru-paru
Macam-macam udara pernapasan pada manusia , yaitu :
1. Udara Pernapasan Biasa ( Volume Tidal ) (UP)
Merupakan udara yang masuk dan keluar paru-paru pada saat pernapasan biasa /
pernapasan normal. Volume udara yang masuk dan keluar sebanyak 500 ml
2. Udara Cadangan Inspirasi ( Udara Komplementer ) (UK)
Merupakan udara yang dapat masuk ke paru-paru dengan menerik nafas
( inspirasi ) sedalam-dalamnya setelah melakukan pernafasan biasa. Besarnya
udara komplementer adalah 1500 ml
3. Udara Cadangan Ekspirasi ( Udara Suplementer ) (US)
Merupakan udara yang dapat keluar dari paru-paru dengan menghembuskan nafas
( ekspirasi ) sekuatnya setelah melakukan pernapasan biasa. Besarnya udara
suplementer adalah 1500 ml
4. Udara Residu (UR)
Merupakan udara yang tersisa di dalam paru-paru, yang berfungsi untuk menjaga
agar paru-paru tetap dalam keadaan mengembang. Besarnya udara residu adalah
1000 ml.

5. Kapasitas Vital Paru-Paru ( KVP)

Merupakan volume udara yang dapat keluar masuk secara maksimal dari paru-
paru atau ke paru-paru. Kapasitas vital pru-paru ialah hsil penjumlahan dari
volume udara pernafasan ( UP ) ,udara komplementer ( UK ) ,dan udara

2
suplementer (US ) Kapasitas paru-paru dapat dihitung dengan rumus , sebagai
berikut :
KVP = UP + UK + US

Berdasarkan rumus di atas kapasitas vital paru-paru adalah sebesar 4500 ml

6. Volume Total Paru-Paru : VTP


Merupakan volume udara yang dapat ditampung oleh paru-parusecara maksimal.
Kapasitas total paru-paru ialah penjumlahan dari kapasitas vital paru-paru
( KVP ) dengan udara residu ( UR ). Kapasitas total paru-paru dapat dihitung
dengan rumus , sebagai berikut :
VTP = KVP + UR
Berdasarkan rumus di atas dapat dihitung kapasitas total paru-paru adalah sebesar
4500 ml

B.ORGAN SISTEM PERNAFASAN MANUSIA

3
1. Rongga Hidung (Cavum Nasalis)
Udara dari luar akan masuk lewat rongga hidung (cavum nasalis). Rongga
hidung berlapis selaput lendir, di dalamnya terdapat kelenjar minyak (kelenjar
sebasea) dan kelenjar keringat (kelenjar sudorifera). Selaput lendir berfungsi
menangkap benda asing yang masuk lewat saluran pernapasan. Selain itu, terdapat
juga rambut pendek dan tebal yang berfungsi menyaring partikel kotoran yang masuk
bersama udara. Juga terdapat konka yang mempunyai banyak kapiler darah yang
berfungsi menghangatkan udara yang masuk. Di sebelah belakang rongga hidung
terhubung dengan nasofaring melalui dua lubang yang disebut choanae.
2. Faring (Tenggorokan)
Udara dari rongga hidung masuk ke faring. Faring merupakan percabangan 2
saluran, yaitu saluran pernapasan (nasofarings) pada bagian depan dan saluran
pencernaan (orofarings) pada bagian belakang. Pada bagian belakang faring
(posterior) terdapat laring (tekak) tempat terletaknya pita suara (pita vocalis).
Masuknya udara melalui faring akan menyebabkan pita suara bergetar dan terdengar
sebagai suara. Makan sambil berbicara dapat mengakibatkan makanan masuk ke
saluran pernapasan karena saluran pernapasan pada saat tersebut sedang terbuka.
Walaupun demikian, saraf kita akan mengatur agar peristiwa menelan, bernapas, dan
berbicara tidak terjadi bersamaan sehingga mengakibatkan gangguan kesehatan.
Fungsi utama faring adalah menyediakan saluran bagi udara yang keluar masuk dan
juga sebagi jalan makanan dan minuman yang ditelan, faring juga menyediakan ruang
dengung(resonansi) untuk suara percakapan.
3. Batang Tenggorokan (Trakea)
Tenggorokan berupa pipa yang panjangnya ± 10 cm, terletak sebagian di leher
dan sebagian di rongga dada (torak). Dinding tenggorokan tipis dan kaku, dikelilingi
oleh cincin tulang rawan, dan pada bagian dalam rongga bersilia. Silia-silia ini
berfungsi menyaring benda-benda asing yang masuk ke saluran pernapasan. Batang
tenggorok (trakea) terletak di sebelah depan kerongkongan. Di dalam rongga dada,

4
batang tenggorok bercabang menjadi dua cabang tenggorok (bronkus). Di dalam paru-
paru, cabang tenggorok bercabang-cabang lagi menjadi saluran yang sangat kecil
disebut bronkiolus. Ujung bronkiolus berupa gelembung kecil yang disebut
gelembung paru-paru (alveolus).
4. Pangkal Tenggorokan (laring)
Laring merupakan suatu saluran yang dikelilingi oleh tulang rawan. Laring
berada diantara orofaring dan trakea, didepan lariofaring. Salah satu tulang rawan
pada laring disebut epiglotis. Epiglotis terletak di ujung bagian pangkal laring. Laring
diselaputi oleh membrane mukosa yang terdiri dari epitel berlapis pipih yang cukup
tebal sehingga kuat untuk menahan getaran-getaran suara pada laring. Fungsi utama
laring adalah menghasilkan suara dan juga sebagai tempat keluar masuknya udara.
Pangkal tenggorok disusun oleh beberapa tulang rawan yang membentuk jakun.
Pangkal tenggorok dapat ditutup oleh katup pangkal tenggorok (epiglotis). Pada
waktu menelan makanan, katup tersebut menutup pangkal tenggorok dan pada waktu
bernapas katu membuka. Pada pangkal tenggorok terdapat selaput suara yang akan
bergetar bila ada udara dari paru-paru, misalnya pada waktu kita bicara.
5. Cabang Batang Tenggorokan (Bronkus)
Tenggorokan (trakea) bercabang menjadi dua bagian, yaitu bronkus kanan dan
bronkus kiri. Struktur lapisan mukosa bronkus sama dengan trakea, hanya tulang
rawan bronkus bentuknya tidak teratur dan pada bagian bronkus yang lebih besar
cincin tulang rawannya melingkari lumen dengan sempurna. Bronkus bercabang-
cabang lagi menjadi bronkiolus. Batang tenggorokan bercabang menjadi dua bronkus,
yaitu bronkus sebelah kiri dan sebelah kanan. Kedua bronkus menuju paru-paru,
bronkus bercabang lagi menjadi bronkiolus. Bronkus sebelah kanan(bronkus primer)
bercabang menjadi tiga bronkus lobaris (bronkus sekunder), sedangkan bronkus
sebelah kiri bercabang menjadi dua bronkiolus. Cabang-cabang yang paling kecil
masuk ke dalam gelembung paru-paru atau alveolus. Dinding alveolus mengandung
kapiler darah, melalui kapiler-kapiler darah dalam alveolus inilah oksigen dan udara
berdifusi ke dalam darah. Fungsi utama bronkus adalah menyediakan jalan bagi udara
yang masuk dan keluar paru-paru.
6. Bronchiolus
Cabang ke 12 – 15 bronkus. Tidak mengandung lempeng tulang rawan, tidak
mengandung kelenjar submukosa. Otot polos bercampur dengan jaringan ikat longgar.

5
Epitel kuboid bersilia dan sel bronkiolar tanpa silia (sel Clara). Lamina propria tidak
mengandung sel goblet.
7. Alveolus
Kantong berdinding sangat tipis pada bronkioli terminalis. Tempat terjadinya
pertukaran oksigen dan karbondioksida antara darah dan udara yang dihirup.
Jumlahnya 200 - 500 juta. Bentuknya bulat poligonal, septa antar alveoli disokong
oleh serat kolagen, dan elastis halus. Sel alveolar gepeng terletak di dekat septa
alveolar, bentuknya lebih tebal, apikal bulat, ditutupi mikrovili pendek, permukaan
licin, memilki badan berlamel. Sel alveolar besar menghasilkan surfaktan pulmonar.
Surfaktan ini fungsinya untuk mengurangi kolaps alveoli pada akhir ekspirasi. Pada
perokok sitoplasma sel ini terisi badan besar bermembran. Jumlah sel makrofag
melebihi jumlah sel lainnya.
8. Pleura
Membran serosa pembungkus paru. Jaringan tipis ini mengandung serat
elastin, fibroblas, kolagen. Yang melekat pada paru disebut pleura viseral, yang
melekat pada dinding toraks disebut pleura parietal. Ciri khas mengandung banyak
kapiler dan pembuluh limfe.

C.MEKANISME SISTEM PERNAFASAN

Respirasi berdasarkan lokasi dapat dibedakan atas dua jenis, yaitu :Respirasi Luar
merupakan pertukaran antara O2 dan CO2 antara darah dan udara. Dan Respirasi Dalam
merupakan pertukaran O2 dan CO2 dari aliran darah ke sel-sel tubuh.

6
Dalam mengambil nafas ke dalam tubuh dan membuang napas ke udara dilakukan
dengan dua cara pernapasan, yaitu :

1. Pernapasan Dada
Otot antar tulang rusuk luar berkontraksi atau mengerut ,Tulang rusuk
terangkat ke atas,Rongga dada membesar yang mengakibatkan tekanan udara dalam
dada kecil sehingga udara masuk ke dalam badan. Pernapasan dada merupakan
pernapasan yang dibantu oleh otot dada antartlulang rusuk. Ini adalah jenis
pernapasan yang biasa kita lakukan. Proses dari pernapasan dada seperti ini: Saat
inspirasi, otot antartulang rusuk berkontraksi. Hal ini membuat volume rongga dada
terisi oleh udara. Alhasil, dada kita mengembang. Saat ekspirasi, otot antar tulang
rusuk relaksasi.

2. Pernapasan Perut
Pernafasan perut dibantu oleh oto diafragma. Otot difragma pada perut
mengalami kontraksi,Volume rongga dada menjadi besar yang mengakibatkan
tekanan udara pada dada mengecil sehingga udara pasuk ke paru-paru.

7
D.SISTEM PERNAFASAN SERANGGA DAN BURUNG

a) Burung

Burung memiliki dua pasang lubang


hidung yang terdapat pada pangkal paruh
sebelah atas (lubang hidung luar) dan
langit-langit rongga mulut (lubang hidung
dalam). Saluran utama pernapasan
(trakea) burung berupa pipa yang
tersusun dari tulang rawan berbentuk
cincin yang diselimuti otot-otot polos. Di
bagian bawah trakea terdapat siring yang
berfungsi untuk menimbulkan suara.

Paru-paru burung terdiri


dari bronkus primer, bronkus
sekunder, dan parabronkus.
Bronkus primer merupakan saluran percabangan dari trakea. Percabangan ini
membagi bronkus primer menjadi dua, yaitu bronkus kiri dan kanan. Kemudian,
bronkus primer bercabang lagi menjadi bronkus sekunder (mesobronkus). Paru-paru
burung tidak memiliki alveolus, tetapi digantikan oleh pembuluh udara (parabronkus).

8
Nah, parabronkus ini berhubungan dengan pembuluh darah kapiler, sehingga dapat
terjadi proses pertukaran gas secara difusi.

Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, paru-paru burung berhubungan


dengan kantong udara. Kantong udara berjumlah sembilan. Dua kantong udara
terletak di leher, satu di antartulang selangka, dua di rongga dada bagian depan, dua di
rongga dada bagian belakang, dan dua di perut. Kantong udara memiliki beberapa
fungsi, yaitu:

1) Membantu pernapasan saat terbang karena menyimpan banyak cadangan oksigen.

2) Memperkeras suara dengan memperbesar ruang siring.

3) Mempertahankan suhu badan dengan mencegah hilangnya panas badan secara


berlebihan.

4) Mengatur massa jenis tubuh dengan memperbesar atau memperkecil kantong


udara.

Mekanisme pernapasan pada burung dibagi menjadi dua, yaitu saat sedang


beristirahat dan saat terbang.

9
Pada waktu istirahat, fase inspirasi (penarikan napas) terjadi ketika tulang rusuk
bergerak ke bawah. Akibatnya, rongga dada membesar dan paru-paru mengembang. Paru-
paru yang mengembang menyebabkan udara dapat masuk. Kemudian, udara yang kaya
oksigen sebagian diserap oleh paru-paru dan terjadi pertukaran gas. Sementara itu, sebagian
lagi dialirkan menuju kantong udara bagian belakang. Nah, udara yang sudah ada di kantong
udara bagian belakang mengalir lagi ke paru-paru dan menuju kantong udara bagian depan.
Di sana, udara sudah tidak banyak mengandung oksigen

Fase ekspirasi (pengeluaran napas) terjadi ketika tulang rusuk kembali ke posisi


semula, rongga dada mengecil, dan paru-paru mengempis. Akibatnya, udara dari kantong
udara masuk ke paru-paru. Di sana, juga berlangsung proses pertukaran gas O 2 dengan
CO2 secara difusi. Udara yang mengandung CO 2 akan dikeluarkan melalui paru-paru, menuju
trakea, dan berakhir melewati hidung.

Pada waktu
terbang, pernapasan burung dibantu oleh kantong-kantong udara. Hal ini karena saat

10
mengepakkan sayap, gerakan otot sayap menekan paru-paru, sehingga menghambat
masuknya udara. Akibatnya, burung tidak dapat bernapas dengan baik.

Ketika sayap diangkat ke atas, terjadilah fase inspirasi. Kantong udara bagian
ketiak mengembang, sedangkan kantong udara di antartulang korakoid terjepit. Udara luar
kemudian masuk ke kantong udara di ketiak dan mengalir masuk ke kantong udara di perut
(abdominal). Sebagian kecil udara akan dialirkan ke paru-paru dan kantong udara yang lain.
Selanjutnya, kantong-kantong udara tersebut kemudian mengempis dan udara akan masuk ke
paru-paru untuk proses difusi.

Ketika sayap diturunkan, dimulailah fase ekspirasi. Kantong udara bagian ketiak
terjepit, sedangkan kantong udara di antartulang korakoid mengembang. Oleh karena kantong
udara di ketiak terjepit, maka udara yang sebelumnya ada di sana mengalir ke paru-paru. Di
sana terjadi proses pertukaran gas. Nah, udara dari paru-paru kemudian mengisi kantong
udara bagian dada, sehingga kantong udara di dada mengembang. Selanjutnya, udara kotor
dialirkan keluar melalui bronkus, trakea, lalu ke hidung.

Semakin tinggi burung terbang, semakin cepat burung harus mengepakkan sayapnya, agar
memperoleh lebih banyak oksigen. Udara yang dihirup dari luar, sebagian kecil tetap berada
di paru-paru dan sebagian besar akan diteruskan ke kantong udara sebagai cadangan.
Sementara itu, udara di kantong udara hanya dimanfaatkan saat oksigen di paru-paru telah
berkurang, yaitu saat burung sedang terbang.

b) Serangga

Serangga memiliki organ pernapasan berupa trakea. Trakea adalah pembuluh-


pembuluh halus berbentuk tabung yang bercabang dan memenuhi seluruh bagian
tubuh serangga. Dinding trakea tersusun dari zat kitin. Trakea terhubung dengan
lubang-lubang kecil bernama stigma atau spirakel yang berfungsi sebagai tempat
keluar masuknya udara.

11
Stigma terletak berpasangan di sisi bagian kanan dan kiri setiap segmen tubuh
serangga. Namun, tidak semua serangga memiliki stigma di setiap segmen tubuhnya
(hanya beberapa bagian segmen saja). Stigma memiliki bulu-bulu yang berfungsi
untuk menyaring debu dan kotoran. Stigma juga dapat terbuka dan tertutup karena
adanya katup-katup (valve) yang diatur oleh otot. Umumnya, stigma akan terbuka saat
serangga terbang dan tertutup saat sedang beristirahat.

Kalau kamu perhatikan gambar di atas, serangga juga punya kantong udara,


ya. Kantong udara ini terbentuk dari trakea dan berfungsi untuk menjaga persediaan
udara. Terutama bagi organ-organ yang banyak membutuhkan oksigen.
Trakeolus adalah cabang-cabang trakea yang bentuknya kompleks dan tipis.
Trakeolus berhubungan langsung dengan sel-sel jaringan tubuh dan tidak dilapisi oleh
zat kitin. Trakeolus ini berisi udara dan juga cairan. Di trakeolus, terjadi proses difusi
antara gas O2 dengan CO2. Nah, cairan tadi berguna untuk membasahi trakeolus agar
proses difusi O2 berjalan lancar. Oleh karena itu, pada serangga, oksigen tidak
diedarkan melalui darah, melainkan sistem trakea.

Mekanisme Pernapasan Serangga

Mekanisme pernapasan serangga berukuran besar diatur oleh gerakan otot


perut (abdomen), sedangkan pernapasan serangga berukuran kecil dapat berjalan
tanpa adanya gerakan tersebut. Gerakan otot ini berfungsi untuk mengatur dan
menjaga jumlah udara yang masuk ke dalam tubuh.

Ketika otot katup stigma berelaksasi, stigma akan terbuka dan udara akan
masuk melalui empat pasang stigma tubuh bagian depan. Proses ini bisa kita sebut

12
sebagai awal fase inspirasi. Udara yang mengandung oksigen kemudian bergerak
menuju trakea, lalu dialirkan ke trakeolus. Di sana, udara mengalami proses difusi dan
pertukaran gas dari O2 menjadi CO2.

Gerakan otot perut (abdomen) yang seperti memompa (kontraksi-relaksasi)


akan membantu mengatur aliran udara di dalam tubuh. Jika abdomen berelaksasi,
maka trakea akan berukuran normal. Hal ini menyebabkan tekanan udara di dalam
tubuh serangga lebih kecil dibandingkan dengan tekanan udara di luar. Akibatnya,
oksigen akan diserap masuk ke dalam trakea. Sebaliknya, jika abdomen berkontraksi,
maka trakea akan memipih dan udara yang mengandung karbon dioksida dalam tubuh
akan dikeluarkan. Udara kotor ini akan keluar melalui enam pasang stigma tubuh
bagian belakang. Otot katup stigma akan berkontraksi dan stigma akan tertutup
(berakhirnya fase ekspirasi).     

E.KELAINAN PADA SISTEM PERNAFASAN MANUSA

1. Asfiksi
Asfiksi adalah ganguan pengangkutan oksigen ke sel jaringan
tubuh.Penyebabnya diantaranya karena penyumbatan saluran pernapasan oleh
kelenjar limfa, terisinya alceolus oleh air sehingga oksigen sulit berdifusi,,
terisinya alveolus oleh cairan limfa karena penyakit pneumonia.
2. Asidosis
Disebabkan karena turunnya pH. Darah sebagai akibat naiknya kadar
H2CO3dan HCO3karena gangguan dalam pengangkutan CO2. Biasanya terjadi
pada penderita pneumonia.
3. Asma
Gangguan sistem pernapasan yang disebabkan reaksi alergi atau
emosional. Asma bronkial disebabkan konstriksi otot-otot polos pada dinding
bronki dan bronkiolus dengan sekresi lendir berlebihan tetapi konstraksi alveoli
tidak cukup sehingga penderita tidak dapat mengeluarkan udara secara
normal.
4. Bronkitis

13
Berupa peradangan pada selaput lendirdari saluran bronkial.
5. Difteri
Merupakan infeksi padasaluran pernafasan bagian atas yang disebabkan oleh
Corynebacterium dipherial.
6. Emfisema
Emfisema adalah penyakit pernapasan karena susunan dan fungsi
alveolus yang abnormal. Emfisema merupakan penyakit yang disebabkan karena
alveolus kehilangan elastisitasnya. Kantong udara pada paru-parumu juga akan
mengalami kehancuran secara perlahan, sehingga membuat napas menjadi pendek-
pendek. Emfisema disebabkan karena kebiasaan merokok, polusi udara dan polusi
asap rokok.
7. Faringitis
Yaitu radang pada faring karena infeksi sehingga timbul rasa nyeri pada
waktu menelan makanan ataupun keronggkongan terasa kering.
8. Influenza
Gangguan sistem pernapasan yang disebabkan oleh virus influenza.
9. Kanker paru-paru
Gangguan sistem pernapasan terutama disebabkan oleh asap rokok dan
dampaknya disebabkan juga oleh lingkungan yang buruk. Asap rokok
mengandungza-zat yang dapat mengganggu sistem pernapasan lainnya dan organ
tubuh lainnya, antara lain karbon monoksida, karbon dioksida, hidrogen sianida,
amonia, nitrogen oksida, senyawa hidrokarbon, tar, nikotin, benzopiren, fenol, dan
kadmium.

10. Laringitis
Gangguanpernapasan yang disebabkan infeksi lokal pada laring dan dapat
menyebabkan gangguan pada pita suara sehingga tidak dapat berbicara normal.
11. Pneumonia
Yaitu keadaan dimana alveoli terisi cairan. Biasanya disebabkan oleh zat
kimia, bakteri, virus, protozoa, atau jamur.
12. Rinitis

14
Yaitu gangguan pernapasan yang disebabkan oleh sejenis virus yang
menyebabkan sekresi lendir berlebihan disertai pembengkakan membrane hidung dan
faring.

13. Sinusitis
Merupakan penyakit peradangan pada bagian atas rongga hidup atau
sinus paranasalis.
14. Tuberculosis (TBC)
TBC merupakan penyakit yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium
tuberculosis. Bakteri ini menyerang paru-paru dan menimbulkan bintil-bintil pada
dinding alveolus. Karena ada bintil-bintil tersebut, proses difusi oksigen terganggu.
Penderita TBC juga sering mengalami batuk darah.

15

Anda mungkin juga menyukai