Anda di halaman 1dari 5

Data pengamatan

a. Proses inspirasi dan ekspirasi


Proses Komponen yang terlibat Perubahan yang terjadi
Ekspirasi Rongga dada, tulang rusuk Rongga dada mengecil,
tekanan di dalam rongga
dada lebih besar dari keadaan
di luar maka udara dalam
rongga dada kaya akan C02
inspirani Rongga dada, axila dan
xiphoid, tulang rusuk
Rongga dada membesar,
tekanan di dalam rongga
dada lebih kecil dari keadaan
di luar maka udara dalam
rongga dada kaya akan 02

Proses normal maksimal
Ekspirasi 79 77
inspirani 81 84


b. Bunyi pernafasan
Pasien : amalia aidina
Jumlah pernafasan per menit : 18x/menit
Bunyi pernafasan : seperti hembusan angin (normal)
c. Menentukan perbandingan VT, VEC, VIC
VT : 200
VEC : 1800
KV : 4200
VIC = KV-(VT+VEC)
=4200-(200+1800)
=1200 cm
3

Pembahasan
Setiap makhluk hidup memerlukan energi. Setiap makanan manusia harus menghasilkan
energi. Energi itu berasal dari sari makanan. Agar sari-sari makanan itu dapat diubah menjadi
energi, maka makanan harus dioksidasi. Oksidasi ini berlangsung di dalam sel. Hasil oksidasi
adalah energi, dan sisa oksidasi berupa karbondioksida (CO
2
) dan uap air (H
2
O). Manusia
membutuhkan suply oksigen secara terus-menerus untuk proses respirasi sel, dan membuang
kelebihan karbondioksida sebagai limbah beracun produk dari proses tersebut.
Pertukatan gas antara oksigen dengan karbondioksida dilakukan agar proses respirasi sel
terus berlangsung. Oksigen yang dibutuhkan untuk proses respirasi sel ini berasal dari
atmosfer, yang menyediakan kandungan gas oksigen sebanyak 21% dari seluruh gas yang
ada. Oksigen masuk ke dalam tubuh melalui perantaraan alat pernapasan yang berada di luar.
Pada manusia, alveolus yang terdapat di paru-paru berfungsi sebagai permukaan untuk
tempat pertukaran gas.
Pernapasan (respirasi) merupakan peristiwa menghirup udara dari luar (lingkungan) yang
mengandung oksigen, serta menghembuskan udara yang banyak mengandung karbondioksida
sebagai sisa dari oksidasi keluar tubuh. Dengan bernapas, setiap sel dalam tubuh menerima
persediaan oksigennya dan pada saat yang sama melepaskan hasil oksidasinya. Oksigen (O2)
yang bersenyawa dengan karbon (C) dan hidrogen (H) dari jaringan, memungkinkan setiap
sel menjalankan kegiatan metabolismenya, yang berarti kegiatan dan hasil buangan dalam
bentuk karbondioksida dan air dibuang. Untuk itulah diperlukan alat pernapasan yang
berfungsi untuk melakukan pertukaran gas. Alat-alat (organ-organ) pernapasan pada manusia
terdiri dari hidung, saluran pernapasan (faring, laring, trakea, bronchus, bronkeolus,
alveolus), dan paru-paru.
Hidung (nasal), merupakan organ pertama yang dilalui oleh udara. Menpunyai dua lubang
(kavum nasi), dipisahkan oleh sekat hidung (septum nasi). Di dalam rongga hidung terdapat
rambut-rambut dan selaput lendir, yang berfungsi sebagai penyaring, penghangat, dan
pengatur kelembaban udara yang akan masuk ke paru-paru. Hidung terdiri dari beberapa
bagian yaitu; bagian luar dinding terdiri dari kulit, lapisan tengah terdiri dari otot-otot dan
tulang rawan, dan lapisan dalam terdiri dari selaput lendir yang berlipat-lipat yang dinamakan
karang hidung (konka nasalis), yang berjumlah 3 buah yaitu: konka nasalis inferior (karang
hidung bagian bawah); konka nasalis media (karang hidung bagian tengah); dan konka
nasalis superior (karang hidung bagian atas).
Saluran pernapasan (faring, laring, trakea, bronkhus, bronkeolus, alveolus). Faring (tekak),
adalah saluran sepanjang 12,5 13 cm yang merupakan persimpangan antara kerongkongan
dan tenggorokan. Terdapat katup yang disebut epiglotis (anak tekak) berfungsi sebagai
pengatur jalan masuk ke kerongkongan dan tenggorokan. Faring terbagi atas tiga bagian,
yaitu: nasofaring, terletak di antara koane sampai langit-langit lunak; orofaring, terletak di
belakang rongga mulut, di antara langit-langit lemak sampai tulang hioid, laringofaring;
terletak di antara tulang hioid sampai belakang laring.
Laring, adalah pangkal tenggorokan yang terletak di depan bagian terendah faring yang
memisahkannya dari kolumna vertebra. Laring terdiri atas kepingan tulang rawan membentuk
jakun dan di dalamnya terdapat celah menuju batang tenggorok (trakea) yang disebut glotis,
di dalamnya terdapat pita suara dan beberapa otot yang mengatur ketegangan pita suara
sehingga timbul bunyi.
Trakea (Batang Tenggorok), terletak di leher bagian depan kerongkongan yang berupa pipa
yang dindingnya terdiri atas 3 lapisan, yaitu lapisan luar terdiri atas jaringan ikat, lapisan
tengah terdiri atas otot polos dan cincin tulang rawan, dan lapisan dalam terdiri atas jaringan
epitelium bersilia. Adanya cincin tulang rawan menyebabkan trakea selalu terbuka, sehingga
kita dapat bernapas dengan leluasa setiap saat. Pada permukaan dalamnya terdapat bulu-bulu
halus yang berfungsi untuk menolak benda-benda asing yang akan masuk ke paru-paru.
Bronkhus, merupakan percabangan trakea yang menuju paru-paru kanan dan kiri. Struktur
bronkhus sama dengan trakea, hanya dindingnya lebih halus. Kedudukan bronkhus kiri lebih
mendatar dibandingkan bronkhus kanan, sehingga bronkhus kanan lebih mudah terserang
penyakit.
Bronkheolus, adalah percabangan dari bronkhus, saluran ini lebih halus dan dindingnya lebih
tipis. Bronkheolus kiri berjumlah 2, sedangkan kanan berjumlah 3, percabangan ini akan
membentuk cabang yang lebih halus seperti pembuluh.
Alveolus, berupa saluran udara buntu membentuk gelembung-gelembung udara, dindingnya
tipis setebal selapis sel, lembab dan berlekatan dengan kapiler darah. Alveolus berfungsi
sebagai permukaan respirasi, luas total mencapai 100 m2 (50 x luas permukaan tubuh) cukup
untuk melakukan pertukaran gas ke seluruh tubuh.
Paru-paru, merupakan alat pernapasan utama. Berjumlah sepasang dan terletak di dalam
rongga dada kiri dan kanan. Paru-paru kanan memiliki 3 lobus (gelambir), sedangkan paru-
paru kiri memiliki 2 lobus (gelambir). 300 juta buah.Di dalam paru-paru terdapat alveolus
yang berjumlah Paru-paru adalah organ yang berbentuk kerucut dengan apex (puncak) di
atas dan muncul sedikit lebih tinggi dari klavikula di dalam dasar leher. Jaringan paru-paru
adalah elastik, berpori dan seperti spon. Bagian luar paru-paru dibungkus oleh selaput pleura
yang berguna untuk melindungi paru-paru dari gesekan ketika bernapas, berlapis 2 dan berisi
cairan.
Terdapat dua jenis pernapasan, yaitu pernapasan dada dan pernapasan perut. Pernapasan dada
dan perut terjadi secara bersamaan.
Pernapasan dada adalah pernapasan yang melibatkan otot antartulang rusuk. Mekanismenya
dapat dibedakan sebagai berikut: Fase inspirasi. Fase ini berupa berkontraksinya otot
antartulang rusuk sehingga rongga dada mengembang. Pengembangan rongga dada
menyebabkan volume paru-paru juga mengembang akibatnya tekanan dalam rongga dada
menjadi lebih kecil daripada tekanan di luar sehingga udara luar yang kaya oksigen masuk.
Fase ekspirasi. Fase ini merupakan fase relaksasi atau kembalinya otot antar tulang rusuk ke
posisi semula yang dikuti oleh turunnya tulang rusuk sehingga rongga dada menjadi kecil.
Rongga dada yang mengecil menyebabkan volume paru-paru juga mengecil sehingga tekanan
di dalam rongga dada menjadi lebih besar daripada tekanan luar. Hal tersebut menyebabkan
udara dalam rongga dada yang kaya karbon dioksida keluar.
Pernapasan perut merupakan pernapasan yang mekanismenya melibatkan aktivitas otot-otot
diafragma yang membatasi rongga perut dan rongga dada. Mekanisme pernapasan perut
dapat dibedakan menjadi dua fase, yaitu: Fase inspirasi. Fase ini merupakan kontraksi otot
diafragma sehingga mengembang, akibatnya paru-paru ikut mengembang. Hal tersebut
menyebabkan rongga dada membesar dan tekanan udara di dalam paru-paru lebih kecil dari
pada tekanan udara luar sehingga udara luar dapat masuk ke dalam; Fase ekspirasi. Fase ini
merupakan fase relaksasi otot diafragma (kembali ke posisi semula) sehingga rongga dada
mengecil dan tekanan udara di dalam paruparu lebih besar daripada tekanan udara luar,
akibatnya udara keluar dari paru-paru.
Oksigen yang masuk dan keluar melalui alat-alat pernapasan disebut udara pernapasan. Udara
pernapasan pada manusia dibedakan menjadi enam macam, yaitu: udara pernapasan biasa
(volume tidal). VT merupakan udara yang masuk dan keluar paru-paru pada saat pernapasan
biasa, volume udara yang masuk dan keluar sebanyak kurang lebih 500 ml; udara cadangan
inspirasi (udara komplementer). UK merupakan udara yang masih dapat dimasukkan ke
dalam paru-paru secara maksimal, setelah melakukan inspirasi normal, besarnya udara
komplementer adalah 2500 - 3000 ml; udara cadangan ekspirasi (udara suplementer). US
merupakan udara yang masih dapat dikeluarkan dari paru-paru secara maksimal setelah
melakukan ekspirasi biasa, besarnya udara suplementer adalah 1250 - 1300 ml; udara residu.
UR merupakan udara yang tersisa di dalam paru-paru, yang berfungsi untuk menjaga agar
paru-paru tetap dalam keadaan mengembang, besarnya adalah 1200 ml; kapasitas vital. KV
merupakan kemampuan paru-paru mengeluarkan udara secara maksimal setelah melakukan
inspirasi secara maksimal; dan kapasitas total. KT merupakan udara yang dapat tertampung
secara maksimal di paru-paru secara keseluruhan.
Volume udara pernapasan berkisar 500 - 3500 ml. Dari 500 ml udara yang dihirup, hanya 350
ml yang sampai di alveolus, sisanya hanya sampai saluran pernapasan. Jumlah oksigen yang
diperlukan sehari untuk tiap individu sebesar 300 cc. Frekuensi pernapasan adalah intensitas
memasukkan atau mengeluarkan udara per menit. Pada umumnya intensitas pernapasan pada
manusia berkisar antara 16 - 18 kali. Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi kecepatan
frekuensi pernapasan, yaitu: usia. Balita memiliki frekuensi pernapasan lebih cepat
dibandingkan manula, semakin bertambah usia, intensitas pernapasan akan semakin
menurun; jenis kelamin. Laki-laki memiliki frekuensi pernapasan lebih cepat dibandingkan
perempuan; suhu tubuh. Semakin tinggi suhu tubuh (demam) maka frekuensi pernapasan
akan semakin cepat; posisi tubuh. Frekuensi pernapasan meningkat saat berjalan atau berlari
dibandingkan posisi diam, frekuensi pernapasan posisi berdiri lebih cepat dibandingkan
posisi duduk, frekuensi pernapasan posisi tidur terlentar lebih cepat dibandingkan posisi
tengkurap; aktivitas. Semakin tinggi aktivitas, maka frekuensi pernapasan akan semakin
cepat.





















DAFTAR PUSTAKA
Carlos, 1998. Histologi Dasar. EGC. Jakarta.

Irianto, K., 2004. Struktur dan Fungsi Tubuh Manusia untuk Paramedis. Yrama Widya.
Bandung.

Pearce, E., 2004. Anatomi dan Fisiologi Manusia untuk Paramedis. Gramedia Pustaka
Utama. Jakarta.

Soewolo, 1997. Pengantar Fisiologi Hewan. Depdiknas. Jakarta.

Syaifuddin, 2006. Anatomi dan Fisiologi untuk Mahasiswa Keperawatan. Buku Kedokteran
EGC. Jakarta.

http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2010/02/sistem-respiratori/7/
http://www.e-dukasi.net/mapok/mp_full.php?id=199&fname=materi2.html
BAB V
PENUTUP
A. Simpulan
Berdasarkan hasil pengamatan dan pembahasan dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Organ-organ yang menyusun sistem pernapasan adalah rongga hidung, faring, laring,
trakea, bronkus, bronkiolus, dan paru-paru.
2. Struktur dari sistem pernapasan yaitu struktur internal paru-paru, struktur potongan sagital
dari leher dan kepala, struktur kontrol kimiawi dan persarafan.
3. Fungsi sistem pernapasan yaitu sebagai pertukaran gas O2 dan CO2.
4. Respirasi; pertukaran gas O2 dan CO2. Ventilasi; tempat pergantian udara O2 dan CO2.
Inspirasi; penghirupan udara. Ekspirasi; penghembusan udara.
5. Pengendalian secara kimia pada sistem pernapasan meliputi; frekuensi kecepatan dalam
gerakan pernapasan.
6. Pertukaran gas dalam alveoli dan jaringan yaitu gas yang masuk ke jaringan tergantung
pada jumlah yang masuk ke dalam paru-paru, pertukaran gas yang cukup pada paru-paru,
aliran darah ke jaringan dan kapasitas pengangkutan O2 dalam darah.

Anda mungkin juga menyukai