A. Hidung/Nasal
Struktur hidung : hidung terdiri atas bagian internal dan bagian eksternal. Bagian eksternal adalah bagian
yang menonjol pada wajah. Bagian internal (dalam) hidung dipisahkan menjadi rongga hidung kanan dan kiri
oleh septum nasi/ septum nasalis. Rongga hidung (Covum nasal) merupakan jalan masuk oksigen untuk
pernapasan, dan jalan keluar karbon dioksida serta uap air sisa pernapasan. Di dalam rongga hidung terdapat
rambut hidung (berfungsi menyaring udara pernapasan), selaput lendir (berfungsi mengatur kelembaban
udara dan menyaring udara), dan konka (berfungsi mengatur suhu udara). Selain itu hidung juga berfungsi
sebagai organ pembau karena terdapat saraf olfaktori dan membantu alat suara.
B. Faring/Pharynx/tekak
Faring merupakan persimpangan antara rongga hidung ke tenggorokan (saluran pernapasan) dan rongga
mulut ke kerongkongan (saluran pencernaan). Faring berfungsi sebagai jalan bagi udara dan makanan, serta
membantu alat suara.
C. Laring/Larynx/pangkal tenggorokan
Laring terletak pada ujung atas trakea danbawah faring. Struktur : terdiri dari 9 tulang rawan yang
tersusun sedemikian rupa sehingga serupa kotak. Dari 9 tulang tersebut, tiga tulang yang sangat penting,
yaitu :
1. Tulang rawan thyroid/Adam aple/jakun merupakan tulang rawan terbesar. Pada laki-laki tulang ini lebih
besar dari pada perempuan dan tampak menonjol pada leher karena pengaruh hormone testosteron.
1
2. Epiglotis (tulang rawan penutup) merupakan tulang rawan yang kecil, sisinya yang satu melekat pada
tulang rawan tiroid dan sisi yang lain bebas. Selama proses menelan, maka epiglottis ini menutup agar
makanan tidak masuk ke tenggorokan.
3. Tulang rawan cricoid (cincin stempel) karena bentuknya seperti cincin stempel. Tulang ini letaknya paling
bawah.
Pada laring terdapat pita suara yang berfungsi menghasilkan suara. Bentuk laring seperti kotak dan
terdapat pita suara. Maka dari itu laring juga disebut kotak suara. Fungsi laring : menghasilkan suara dan
tempat masuknya udara pernapasan.
D. Trakea/Trachea/batang tenggorokan
Letak trakea di depan esophagus dan memanjang mulai dari leher dan rongga dada (thorak). Panjang
trakea ±4,5 inci, membentang dari laring hingga bronkus, bentuknya seperti silinder dengan diameter ±1 inci.
Trakea tersusun dari cincin tulang rawan berbentuk huruf C dan otot polos. Dinding bagian dalam trakea
(lapisan mukosa)dilapisi oleh epitel silindris berlapis semu bersilia (silia berfungsi menyaring udara
pernapasan) dan selaput lendir. Fungsi trakea : sebagai pintu masuk udara ke paru-paru dan menyaring udara
pernapasan
F. Paru-paru/Pulmo
Paru-paru terletak di dalam rongga dada bagian atas dan dilindungi oleh tulang rusuk. Rongga dada dan
rongga perut dipisahkan oleh sekat, yaitu diafragma. Paru-paru bentuknya seperti kerucut, bagian bawah
yang melebar yang menyentuh diafragma disebut basis paru-paru, sedangkan bagian tepi atas yang
meruncing disebut apex. Paru-paru terbagi menjadi dua bagian, yaitu paru-paru kanan dan paru-paru kiri.
Paru-paru kanan terdiri dari tiga gelambir/lobus yaitu lobus superior (atas), lobus intermedia (tengah), dan
lobus inferior (bawah), sedangkan paru-paru kiri terdiri dari dua gelambir/lobus yaitu lobus superior (atas),
dan lobus inferior (bawah). Paru-paru dibungkus oleh selaput paru-paru tipis yang disebut pleura. Pleura
terdiri dari pleura parietalis (luar) dan pleura visceralis (dalam). Antara pleura parietalis dan pleura visceralis
terdapar ruangan interpleural yang berisi cairan pleura sebagai pelicin.
Di dalam paru-paru, bronkus sekunder bercabang terus menjadi bronkiolus. Bronkiolus terus bercabang
menjadi pembuluh yang lebih kecil dan akhirnya berakhir dengan cabang yang sangat kecil yaitu bronkiolus
terminal. Bronkiolus terminal bercabang lagi membentuk bronkiolus respiratorius. Bronkiolus repiratorius
bercabang lagi membentuk ductus alveolaris dan berakhir pada sakus alveolaris. Pada sakus alveolaris
terdapat banyak alveolus (jamak : alveoli). Dinding alveolus terdiri dari satu lapis sel epitel pipih. Fungsi
alveolus : pertukaran udara O2 dan CO2 yang terjadi secara difusi.
MEKANISME PERNAPASAN
Pada saat kita bernapas ada dua proses yang terjadi yaitu inspirasi (proses masuknya udara O2 ke dalam
paru-paru) dan ekspirasi (proses keluarnya udara CO2 dari paru-paru). Inspirasi dan ekspirasi terjadi antara
16 – 20 kali setiap menit (pada usia diatas 12 tahun). Berdasarkan cara melakukan inspirasi dan ekspirasi
serta tempat terjadinya, terdapat dua mekanisme pernapasan yaitu pernapasan dada dengan menggunakan
otot antartulang rusuk (Musculus intercostalis) dan pernapasan perut dengan menggunakan otot diafragma.
A. Pernapasan Dada
1. Fase inspirasi :
Otot antartulang rusuk berkontraksi (berkerut) -- tulang rusuk akan terangkat -- volume rongga dada
membesar -- tekanan udara rongga dada rendah -- paru-paru mengembang -- volume paru-paru
membesar -- tekanan udara paru-paru rendah – udara dari luar masuk ke dalam paru-paru
2. Fase ekspirasi :
Otot antartulang rusuk relaksasi (mengendur) -- tulang rusuk akan turun/kembali pada posisi semula --
volume rongga dada mengecil -- tekanan udara rongga dada tinggi -- paru-paru mengempis -- volume
paru-paru mengecil -- tekanan udara paru-paru tinggi – udara ke luar dari paru-paru
2
B. Pernapasan Perut
1. Fase inspirasi
Otot diafragma berkontraksi (berkerut) – diafragma mendatar -- volume rongga dada membesar --
tekanan udara rongga dada rendah -- paru-paru mengembang -- volume paru-paru membesar --
tekanan udara paru-paru rendah – udara dari luar masuk ke dalam paru-paru
2. Fase ekspirasi
Otot diafragma relaksasi (mengendur) – difragma melengkung -- volume rongga dada mengecil --
tekanan udara rongga dada tinggi -- paru-paru mengempis -- volume paru-paru mengecil -- tekanan
udara paru-paru tinggi – udara ke luar dari paru-paru
Kapasitas paru-paru adalah gabungan dua atau lebih volume paru-paru. Kapasitas paru-paru terdiri dari :
1. Kapasitas inspirasi = Volume Tidal + Volume Cadangan Inspirasi. Yaitu jumlah udara yang dapat
dihirup. (Besarnya kira-kira 3500 ml).
2. Kapasitas residu fungsional = Volume Cadangan Ekspirasi + Volume Residu. Yaitu jumlah udara yang
tersisa dalam paru pada akhir ekspirasi normal. (Besrnya kira-kira 2300 ml).
3. Kapasitas vital= Volume Cadangan Inspirasi + Volume tidal & Volume Cadangan Ekspirasi. Yaitu jumlah
udara maksimal yang dapat dikeluarkan dari paru setelah sebelumnya mengisi paru secara maksimal dan
kemudian mengeluarkan sebanyak-banyaknya. (Besarnya kira-kira 4600 ml).
4. Kapasitas total paru-paru = Kapasitas Vital + Volume Residu. Yaitu Jumlah udara dari ekspirasi maksimal
sampai inspirasi maksimal. (Besarnya kira-kira 5800 ml).
Volume respirasi per menit adalah volume tidal dikalikan dengan jumlah pernasapan permenit.
Volume ekspirasi kuat dalam satu detik (VEK1) atau ekspirasi paksa dalam satu detik adalah volume
udara yang dapat dikeluarkan dari paru-paru yang terinflasi maksimum pada saat detik pertam ekspirasi
maksimum. VEK1 sekitar 80% KV (Kapasitas Vital).
3
Faktor-faktor yang mempengaruhi volume dan kapasitas vital paru-paru antara lain :
1. Faktor genetik
2. Jenis kelamin
3. Usia
4. Aktivitas tubuh dan olahraga
5. Bentuk tubuh dan berat badan
6. Posisi tubuh selama melakukan pengukuran
7. Kekuatan otot-otot pernapasan
8. Pengembangan paru-paru dan rongga dada
9. Kondisi lingkungan
V. FREKUENSI PERNAPASAN
Frekuensi pernapasan adalah jumlah melakukan inspirasi dan ekspirasi dalam satu menit. Frekuensi
pernapasan sekitar 16 – 20 kali setiap menitnya (pada usia diatas 12 tahun). Faktor-faktor yang
mempengaruhi frekuensi pernapasan antara lain :
1. Umur
2. Jenis kelamin
3. Suhu tubuh
4. Posisi dan aktifitas tubuh
5. Emosi, rasa sakit, dan ketakutan
6. Status kesehatan
7. Ketinggian tempat
Asap rokok mengandung kurang lebih 4.000 bahan kimia yang 200 jenis diantaranya beracun dan 43
lainnya dapat menyebabkan kanker bagi tubuh. Beberapa zat di dalam rokok yang sangat berbahaya, yaitu:
1. Nikotin merupakan zat kimia yang bersifat sangat toksik (beracun), dapat merusak jantung dan sirkulasi
darah, dan bersifat karsinogen karena mampu memicu kanker paru-paru. Nikotin termasuk obat
perangsang dan bersifat adiktif, yang membuat pemakainya kecanduan.
4
2. Tar adalah substansi hidrokarbon yang bersifatlengket dan menempel pada paru-paru. Tar dapat
merusak sel paru-paru dan menyebabkan kanker.
3. Karbon monoksida (CO) adalah gas beracun yang dapat mengakibatkan berkurangnya kemampuan
darah mengikat oksigen.
5
2. Pulmotor adalah alat yang digunakan untuk melakukan pernapasan buatan. Biasanya dilakukan pada
orang-orang yang mengalami gangguan pernapasan karena tenggelam dan shock karena sengatan listrik.
3. Terapi oksigen adalah pemberian oksigen yang menggunakan peralatan emergency oxygen, yang dapat
diberikan melalui kanula hidung atau masker wajah ketat.
4. Terapi oksigen hiperbarik (HBOT = Hyperbaric Oxygen Therapy) adalah pemberian oksigen 100%
kepada pasien di dalam ruangan hiperbarik yang bertekanan lebih tinggi dari udara atmosfer normal
(1atm = 760mmHg). Terapi oksigen hiperbarik dilakukan untuk membantu proses penyembuhan luka
maupun proses anti penuaan (peremajaan jaringan tubuh).