Anda di halaman 1dari 17

SEMESTER GENAP

Materi :
1. Sistem Pernafasan
2. Sistem Ekskresi
3. Sistem Koordinasi :
a. Sistem Saraf
b. Sistem Hormon
c. Sistem Indera
4. Sistem Reproduksi
5. Sistem Immunitas

1. SISTEM RESPIRASI

Berbicara mengenai makhluk hidup, bernapas termasuk


salah satu ciri-cirinya. Manusia bernapas untuk
menghirup oksigen (O2) dan melepaskan karbon dioksida
(CO2).
Proses pernapasan pada manusia terjadi ketika adanya
pengambilan oksigen dan pelepasan karbon dioksida. Hal
tersebut juga bisa disebut dengan sistem respirasi
Manusia membutuhkan suplay oksigen secara terus-
menerus untuk proses respirasi sel, dan membuang
kelebihan karbondioksida sebagai limbah beracun produk
dari proses respirasi tersebut. Oksigen masuk kedalam
tubuh melalui perantaraan alat pernapasan.
Macam Pernafasn :
1. Pernafasan Langsung :
Pernafasan yang tidak menggunakan alat, biasanya
terjadi secara difusi ( langsung menghirup udara )
Contoh : Amoeba, Jamur ( organisme bersel satu )
2. Pernafasan Tak Langsung
Pernafasan menggunakan alat / organ pernafasan
misalnya paru-paru, Trachea ( pada serangga ), Paru-
paru buku pada lipan, luwing, kalajengking, labah-
labah )
a. Pernafasan eksternal ( Luar )
Udara – rongga hidung – pharing – laring – trachea –
bronchus – broncheulos - alveolus
b. Pernafasan internal ( dalam )
dari alveolus – diikat oleh darah secara difusi – paru2

Jalannya Udara Pernapasan

Udara masuk melalui ;


1. lubang hidung
2. Farink
3. Larink
4. Trakea
5. Percabangan trakea (bronchus)
6. Percabangan bronchus (bronchioles)
7. Udara berakhir pada ujung bronchus berupa gelembung
(alveolus).
Pertukaran udara yang sebenarnya hanya terjadi di alveoli.
Dalam paru-paru orang dewasa terdapat sekitar 300 juta
alveoli, dengan luas permukaan sekitar 160 m2 atau
sekitar 1 kali luas lapangan tenis, atau luas 100 kali dari
kulit kita.

Nasal (Hidung)
Hidung merupakan organ pernapasan yang pertama dilalui
udara luar. Didalam rongga hidung terdapat rambut dan
selaput lendir berguna untuk menyaring udara yang
masuk, lendir berguna untuk melembabkan udara, dan
konka untuk mengangatkan udara pernapas
Rongga hidung berfungsi sebagai berikut:
1. Sebagai saluran udara pernafasan.
2. Sebagai penyaring udara pernafasan yang dilakukan
oleh
bulu-bulu hidung
3. Menyaring partikel-partikel debu yang kasar yang
terdapat dalam lubang hidung sedangkan
partikel yang halus akan terjerat dalam lapisan mukus.
4. Menghangatkan udara pernafasan oleh mukosa.
5. Membunuh kuman-kuman yang masuk, bersama-sama
udara pernafasan oleh leukosit yang terdapat dalam
selaput lendir atau hidung.
Faring
Faring merupakan percabangan dua saluran, yaitu saluran
tenggorokan (nasofaring) yang merupakan saluran
pernapasan, dan saluran kerongkongan (oralfaring) yang
merupakan saluran pencernaan.
Laring
Merupakan bagian pangkal dari saluran pernapasan
(trakea). Laring tersusun atas tulang rawan yang berupa
lempengan dan membentuk struktur jakun. Diatas laring
terdapat katup (epiglotis) yang akan menutup saat
menelan. Katup berfungsi mencegah makanan dan
minuman masuk ke saluran pernapasan. Pada pangkal
larink terdapat selaput suara. Selaput suara akan bergetar
jika terhembus udara dari paru-paru
Trakea ( Batang Tenggorok )
Batang tenggorokan terletak di daerah leher didepan
kerongkongan. Batang tenggorokkan berbentuk pipa
dengan panjang 10 cm. dinding trakea terdiri atas 3
lapisan, lapisan dalam berupa epithel bersilia dan
berlendir. Lapisan tengah tersusun atas cincin tulang
rawan dan berotot polos. lapisan luar tersusun atas
jaringan ikat. Cincin tulang rawan berfungsi untuk
mempertahankan bentuk pipa dari batang tenggorokkan,
sedangkan selaput lendir yang sel-selnya berambut getar
berfungsi menolak debu dan benda asing yang masuk
bersama udara pernapasan. Akibat tolakan secara paksa
tersebut kita akan batuk atau bersin.
Bronchus
Ujung tenggorokkan bercabang dua disebut bronchus,
yaitu bronchus kiri dan bronchus kanan. Struktur
bronchus kanan lebih pendek dibandingkan bronchus
sebelah kiri. kedua bronchus masing-masing masuk
kedalam paru-paru.

Bronchiolus ( Percabangan Bronchus )


yang menuju setiap lobus (belahan) paru-paru. bronchus
sebelah kanan bercabang menjadi 3 bronchiolus,
sedangkan sebelah kiri bercabang menjadi 2 bronchiolus.
Cabang bronchiolus yang paling kecil masuk ke dalam
gelembung paru-paru yang disebut alveolus.
Dinding alveolus mengandung banyak kapiler darah.
melalui kapiler darah oksigen yang berada dalam alveolus
berdifusi masuk ke dalam darah.

Pulmo (Alveolus)
Paru-paru terletak dalam rongga dada diatas diafraghma.
Diafraghma adalah sekat rongga badan yang membatasi
rongga dada dengan rongga perut.

Paru-paru terdiri dari dua bagian yaitu paru-paru sebelah


kiri dan paru-paru sebelah kanan. Paru-paru kanan
memiliki tiga gelambir sedangkan paru-paru kiri terdiri
atas 2 gelambir.

Paru-paru dibungkus oleh 2 buah selaput yang disebut


selaput pleura.
Selaput pleura sebelah luar yang berbatasan dengan
dinding bagian dalam rongga dada disebut pleura parietal,
sedangkan yang membungkus paru-paru disebut pleura
visceral. Diantara kedua selaput terdapat rongga pleura
yang berisi cairan pleura yang berfungsi untuk mengatasi
gesekan pada saat paru-paru mengembang dan
mengempis.

Bernafas

Bernafas berkaitan dengan keluar masuknya udara


melalui alat-alat pernapasan. Bernapas meliputi proses
inspirasi (memasukkan udara) dan ekspirasi
(mengeluarkan udara).
Untuk dapat terlaksananya proses inspirasi dan ekspirasi,
kita perlu mengenal beberapa organ tubuh diluar alat
pernapasan yang berkaitan dengan proses pernapasan,
diantaranya:

1. Diafraghma
Merupakan sekat rongga dada yang membatasi antara
rongga dada dengan rongga perut. Rongga dada berisi
paru-paru dan jantung, sedangkan rongga perut berisi
lambung dan alat-alat pencernaan lainnya).

2. Otot antar tulang rusuk (muskulus intercostalis)


Merupakan otot tempat melekatnya tulang rusuk. otot ini
akan berkontraksi atau relasasi saat terjadi proses
pernapasan.

Mekanisme bernapas

Pernapasan manusia dibedakan atas pernapasan dada dan


pernapasan perut. Pernapasan dada terjadi melalui fase
inspirasi dan ekspirasi, demikian juga untuk pernapasan
perut.

Mekanisme pernapasan dada


1. Fase Inspirasi pernapasan dada
Mekanisme inspirasi pernapasan dada sebagai berikut:
Otot antar tulang rusuk (muskulus intercostalis eksternal)
berkontraksi --> tulang rusuk terangkat (posisi datar) -->
Paru-paru mengembang --> tekanan udara dalam paru-
paru menjadi lebih kecil dibandingkan tekanan udara luar
--> udara luar masuk ke paru-paru

2. Fase ekspirasi pernapasan dada


Mekanisme ekspirasi pernapasan perut adalah sebagai
berikut: Otot antar tulang rusuk relaksasi --> tulang rusuk
menurun --> paru-paru menyusut --> tekanan udara
dalam paru-paru lebih besar dibandingkan dengan
tekanan udara luar --> udara keluar dari paru-paru.
Mekanisme pernapasan perut

1. Fase inspirasi pernapasan perut


Mekanisme inspirasi pernapasan perut sebagai berikut:
sekat rongga dada (diafraghma) berkontraksi --> posisi dari
melengkung menjadi mendatar --> paru-paru mengembang
--> tekanan udara dalam paru-paru lebih kecil
dibandingkan tekanan udara luar --> udara masuk

2. Fase ekspirasi pernapasan perut


Mekanisme ekspirasi pernapasan perut sebagai berikut:
otot diafraghma relaksasi --> posisi dari mendatar kembali
melengkung --> paru-paru mengempis --> tekanan udara
di paru-paru lebih besas dibandingkan tekanan udara luar
--> udara keluar dari paru-paru.
Udara pernapasan

Oksigen yang masuk dan keluar melalui alat-alat


pernapasan disebut udara pernapasan. Udara pernapasan
pada manusia dibedakan menjadi enam macam, yaitu:

1. Udara pernapasan biasa (volume tidal) --> VT


Merupakan udara yang masuk dan keluar paru-paru pada
saat pernapasan biasa. Volume udara yang masuk dan
keluar sebanyak 500 ml

2. Udara cadangan inspirasi (udara komplementer) -->


UK
Merupakan udara yang masih dapat dimasukkan ke dalam
paru-paru secara maksimal, setelah melakukan inspirasi
normal. Besarnya udara komplementer adalah 2500 - 3000
ml

3. Udara cadangan ekspirasi (udara suplementer) --> US


Merupakan udara yang masih dapat dikeluarkan dari
paru-paru secara maksimal setelah melakukan ekspirasi
biasa. Besarnya udara suplementer adalah 1250 - 1300 ml

4. Udara residu --> UR


Merupakan udara yang tersisa di dalam paru-paru, yang
berfungsi untuk menjaga agar paru-paru tetap dalam
keadaan mengembang. besarnya udara residu adalah 1200
ml.
Volume udara pernapasan

· Volume udara pernapasan berkisar 500 - 3500 ml


· Dari 500 ml udara yang dihirup, hanya 350 ml yang
sampai di alveolus, sisanya hanya sampai saluran
pernapasan.
· Jumlah oksigen yang diperlukan sehari untuk tiap
individu sebesar 300 cc.

Kapasitas paru-paru

1. Kapasitas vital --> KV

Merupakan kemampuan paru-paru mengeluarkan udara


secara maksimal setelah melakukan inspirasi secara
maksimal.
Kapasitas paru-paru dapat dihitung dengan rumus sebagai
berikut:
KV = VT + UK + US
Berdasarkan rumus di atas kapasitas vital paru-paru
adalah sebesar 4750 ml

2. Kapasitas total --> KT


Merupakan udara yang dapat tertampung secara maksimal
di paru-paru secara keseluruhan.
Kapasitas total paru-paru dapat dihitung dengan rumus
sebagai berikut:
KT = KV + UR
Berdasarkan rumus di atas dapat dihitung kapasitas total
paru-paru adalah sebesar 5800 ml

Frekuensi pernapasan
Frekuensi pernapasan adalah intensitas memasukkan
atau mengeluarkan udara per menit. Pada umumnya
intensitas pernapasan pada manusia berkisar antara 16 -
18 kali.
Faktor yang mempengaruhi kecepatan frekuensi
pernapasan adalah:
1. Usia
Balita memiliki frekuensi pernapasan lebih cepat
dibandingkan manula. Semakin bertambah usia,
intensitas pernapasan akan semakin menurun
2. Jenis kelamin .
Laki-laki memiliki frekuensi pernapasan lebih cepat
dibandingkan perempuan
3. Suhu tubuh
Semakin tinggi suhu tubuh (demam) maka frekuensi
pernapasan akan semakin cepat
4. Posisi tubuh
Frekuensi pernapasan meningkat saat berjalan atau
berlari dibandingkan posisi diam. frekuensi pernapasan
posisi berdiri lebih cepat dibandingkan posisi duduk.
Frekuensi pernapasan posisi tidur terlentar lebih cepat
dibandingkan posisi tengkurap.
5. Aktivitas
Semakin tinggi aktivitas, maka frekuensi pernapasan akan
semakin cepat
Pertukaran Oksigen dan Carbondioksida

1. pertukaran oksigen

Dalam keadaan biasa jumlah oksigen yang dibutuhkan


sebanyak 300 ml perhari per individu. Sebagian besar
oksigen diangkut oleh hemoglobin dengan reaksi sebagai
berikut:
Hb4 + 4 O2 -----> 4 HbO2
Proses pengikatan dan pelepasan oksigen dipengaruhi oleh
tekanan oksigen, kadar oksigen, kadar carbondioksida dan
kadar oksigen dan karbondioksida di jaringan tubuh.

2. pertukaran Karbondioksida

Pengangkutan CO2 oleh darah dilakukan 3 cara yaitu:


a. Oleh plasma darah
CO2 + H2O H2CO3
Pengangkutan ini dibantu enzim karbonat anhidrase.
Jumlah CO2 yang dapat di angkut sebanyak 5%.
b. Oleh Hemoglobin
CO2 + Hb -----> HbCO2 (Karbominohemoglobin).
Jumlah CO2 yang dapat diangkut sebanyak 30%.
c. Pertukaran klorida
- CO2 + H2O -------> HCO3
- H2CO3 -------> H+ dan HCO3
- H+ di ikat Hb, krn bersifat racun dalam sel
- HCO3 --------> ke plasma darah
- HCO3 ---------> diganti oleh Cl-
Jumlah CO2 yang dapat diangkut sebanyak 65%.
Gangguan dan kelainan pada alat pernapasan
1. Influenza (flu), penyakit yang disebabkan oleh virus
influenza. Gejala yang ditimbulkan antara lain pilek,
hidung tersumbat, bersin-bersin, dan tenggorokan terasa
gatal.
2. Asma atau sesak napas, merupakan suatu penyakit
penyumbatan saluran pernapasan yang disebabkan alergi
terhadap rambut, bulu, debu, atau tekanan psikologis.
Asma bersifat menurun.
3. Tuberkulosis (TBC), penyakit paru-paru yang
diakibatkan serangan bakteri mycobacterium tuberculosis.
Difusi oksigen akan terganggu karena adanya bintil-bintil
atau peradangan pada dinding alveolus. Jika bagian paru-
paru yang diserang meluas, sel-selnya mati dan paru-paru
mengecil. Akibatnya napas penderita terengah-engah.
4. Macam-macam peradangan pada sistem pernapasan
manusia:
a. Rinitis: radang pada rongga hidung akibat infeksi oleh
virus, missal virus influenza. Rinitis juga dapat terjadi
karena reaksi alergi terhadap perubahan cuaca, serbuk
sari, dan debu. Produksi lendir meningkat.
b. Faringitis, radang pada faring akibat infeksi oleh
bakteri Streptococcus. Tenggorokan sakit dan tampak
berwarna merah. Penderita hendaknya istirahat dan diberi
antibiotik.
c. Laringitis, radng pada laring. Penderita serak atau
kehilangan suara. Penyebabnya antara lain karena infeksi,
terlalu banyak merokok, minum alkohol, dan terlalu
banyak serak.
d. Bronkitis, radang pada cabang tenggorokan akibat
infeksi. Penderita mengalami demam dan banyak
menghasilkan lendir yang menyumbat batang tenggorokan.
e. Sinusitis, radang pada sinus. Sinus letaknya di daerah
pipi kanan dan kiri batang hidung. Biasanya di dalam
sinus terkumpul nanah yang harus dibuang melalui
operasi.

5. Asfikasi, adalah gangguan pernapasan pada waktu


pengangkutan dan penggunaan oksigen yang disebabkan
oleh: tenggelam (akibat alveolus terisi air), pneumonia
(akibatnya alveolus terisi cairan lendir dan cairan limfa),
keracunan CO dan HCN, atau gangguan sitem sitokrom
(enzim pernapasan).
6. Asidosis, adalah kenaikan adalah kenaikan kadar asam
karbonat dan asam bikarbonat dalam darah, sehingga
pernapasan terganggu.
7. Difteri, adalah penyumbatan pada rongga faring atau
laring oloeh lendir yang dihasilkan kuman difteri.
8. Emfisema, adalah penyakit pembengkakan karena
pembuluh darahnya kemasukan udara.
9. Pneumonia, adalah penyakit infeksi yang disebabkan
oleh virus atau bakteri pada alveolus yang menyebabkan
terjadinya radang paru-paru.
10. Wajah adenoid (kesan wajah bodoh), disebabkan
adanya penyempitan saluran napas karena pembengkakan
kelenjar limfa atau polip, pembengkakan di tekak atau
amandel.
11. Kanker paru-paru, mempengaruhi pertukaran gas di
paru-paru. Kanker paru-paru dapat menjalar ke seluruh
tubuh. Kanker paru-paru sangat berhubungan dengan
aktivitas yang sering merokok. Perokok pasif juga dapat
menderita kanker paru-paru. Penyebab lainnya yang dapat
menimbulkan kanker paru-paru adalah penderita
menghirup debu asbes, radiasi ionasi, produk petroleum,
dan kromium.

Anda mungkin juga menyukai