Anda di halaman 1dari 75

1 Pengertian Sistem Pernapasan

Pengertian Sistem Pernapasan

Bernapas itu ya sederhananya menghirup gas oksigen dan mengeluarkan gas karbon dioksida
kalau pengertian sistem pernapasan atau respirasi pada manusia intinya adalah semua organ
yang berperan dalam proses pernafasan.

Oksigen merupakan gas yang sangat utama bagi proses pernapasan yang kita hirup dari udara
disekitar kita. Nantinya oksigen tersebut digunakan dalam proses menguraikan zat glukosa
sehingga nantinya kita mendapatkan energi.

Di dalam sistem pernapasan manusia kita akan belajar dua hal yaitu yang pertama tentang
saluran pernapasan dan yang kedua adalah tentang mekanisme pernapasan

Alat Saluran Pernapasan

Saluran pernapasan adalah organ tubuh kita yang digunakan sebagai tempat masuknya
oksigen dan keluarnya karbon dioksida yang diperlukan sebagai proses pernafasan. Oksigen
yang kita hirup dimulai dari hidung atau bisa melalui mulut dan terakhir prosesnya ada di
organ utama yaitu paru-paru.

Alat dan Bagian Sistem Pernapasan Pada Manusia

pakmono.com

Berikut ini alat dan bagian sistem pernapasan manusia sesuai urutannya:
1. Hidung

Hidung ini adalah organ tubuh pertama kita yang dilalui oleh oksigen. Bagian hidung terdiri
dari lubang hidung, rongga hidung dan ujung rongga hidung. Di dalam rongga hidung
terdapat selaput lendir dan bulu-bulu hidung, makanya lebih aman kalau kita bernafas
menggunakan hidung daripada mulut.

1. Dengan menghirup udara dengan hidung, udara yang masuk akan tersaring oleh bulu-
bulu hidung selaput lendir akhirnya udara menjadi bersih. Makanya gk heran jika di

hidung kita terdapat upil .


2. Hidung akan menyesuaikan suhu dan kelembaban udara sesuai tubuh kita

2. Tenggorokan

Tenggorokan ini memiliki 2 cabang saluran yaitu untuk saluran pernafasan dan untuk saluran
pencernaan. Khusus untuk saluran pernafasan biasanya panjangnya 12-14 cm. Tepat dibagian
pangkalnya tenggorokan kita namakan laring.

Laring ini panjangnya hanya sekitar 3-4 cm dan berbentuk seperti kerucut terbalik yang
tersusun dari 9 tulang rawan dan beberapa otot. Nah jika kita amati secara seksama di tulang
rawan, kita akan menemukan pintu masuk laring atau biasa kita sebut epiglotis.

Epiglotis ini fungsinya sangat penting bagi kita karena dia memiliki klep yang tugasnya
mengatur pergantian pertukaran udara pernafasan dan makanan pada persimpangan jalan
masuk itu. Makanya orang tua kita bilang kalau makan gak boleh ngomong (bener itu).

Selain epiglotis, terdapat organ lain di laring yaitu cairan dan pita suara. kita bisa berbicara
karena pita suara kita bergetar yang mana diatur ketegangannya diatur oleh beberapa otot di
dalamnya. Kalau cairan ini berfungsi untuk menangkap debu dan kotoran yang masuk.

3. Trakea (Batang Tenggorokan)

Trakea ini terletak di kerongkongan saluran makanan. Trakea ini tersusun dari tulang rawan
yang berbentuk cincin. Untuk dinding sebelah dalamnya terdapat selaput lendir dan silia.
fungsinya adalah menahan dan mengeluarkan kotoran agar tidak masuk paru-paru jika
kotoran tersebut tidak mampu ditangkap oleh cairan dari laring.

Baca Juga Pengertian Kebijakan Fiskal Adalah | Instrumen, Badan, Tujuan

Lho terus gimana ngeluarin kotorannya?

Gampang! caranya bisa dengan bersin atau batuk.

Di Trakea ini terdapat dua cabang yaitu bronkus.


4. Bronkus

Bronkus ini adalah cabang trakea dan tersusun atas tulang-tulang rawan yang berbentuk
cincin. Cabangnya ada dua yaitu kekanan menuju paru-paru kanan dan kekiri menuju paru
paru kiri.

Fungsi dari bronkus sendiri adalah sebagai tempat untuk masuknya udara ke paru-paru dan
keluarnya udara dari paru-paru.

INGAT! bronkus punya anak bernama bronkiolus.

5. Bronkiolus

Cabang bronkus adalah bronkiolus. Jumlah cabangnya sesuai gelambir paru-paru, bagi yang
menuju paru-paru kanan berjumlah 3 cabang sedangkan yang paru-paru kiri ada 2 cabang.
Bronkiolus adalah saluran halus, kecil, dan dindingnya tipis. Bronkiolus rongganya ada silia
dan tidak memiliki tulang rawan.

Ujung Bronkiolus terdapat gelembung-gelembung sangat kecil dinamakan alveolus

6. Alveolus

Alvelous ini memungkin udara keluar masuk (oksigen dan karbon dioksida) dari dalam paru-
paru. Alvelous ini berjumlah sekitar 300 juta dalam paru-paru. Alvelous diselubungi
pembuluh darah yang membentuk jaring. Dinding alvelous sangat tipis seperti silapis sel,
lembab, dan berdekatan dengan kapiler darah.

7. Paru-paru

Inilah organ yang paling vital di antara organ yang lain. Paru-paru ini letaknya berada di
dalam rongga dada tepatnya diatas diafragma.

Diafragma?

Diafragma adalah sekat rongga badan yang membatasi antara rongga perut dan rongga dada.
Manusia memiliki 2 pasang paru-paru, kanan dan kiri.

Bagian kiri terdapat 2 gelambir/lobus (atas bawah) dan dikiri ada 3 gelambir yaitu atas,
tengah dan bawah. Paru-paru terbungkus pleura (selaput paru-paru). Pleura memiliki 2
lapisan dan salah satu lapisannya berisi cairan.

Fungsi cairan tersebut adalah Supaya tidak ada lecet pada paru-paru akibat gesekan yang
disebabkan mengembang dan mengempisnya paru-paru. Kapasitas maksimal paru-paru
menampung udara adalah berkisar sekitar 3,5 liter.

2. Proses Sistem Pernapasan Pada Manusia


Pertukaran gas antara oksigen dengan karbondioksida penting supaya proses respirasi sel
terus berlangsung. Atmosfer menyediakan bagi kita sekitar 21% Oksigen dibandingkan
dengan semua gas yang ada.

Lho kenapa dikit?

Katanya guru saya sih jumlah oksigen di bumi sudah sangat seimbang, jika kebanyakan akan
mengakibatkan bumi terbakar, jika sedikit kita sulit untuk bernafas.

Udara setelah melewati hidung, masuk kerongkongan atas ( Naro Pharinx) kemudian masuk
tenggorokan. Kemudian setelah itu masuk trakea dan diteruskan ke bronkus melalui dua
cabangnya tersebut.

Udara Masuk Alvelous terus kapiler dan mengalir ke vena pulmonalis (pembuluh balik paru-
paru) untuk diambil oksigennya oleh darah. Terakhir karbon dioksida dikeluarkan melalui
hidung.

Berikut proses umum pernapasan pada manusia

1. Udara masuk lubang hidung


2. melewati kerongkongan atas atau naro pharinx
3. Melewati tenggorokan
4. Melewati glotis
5. Melewati trakea
6. Masuk bronchus
7. Masuk bronchiolus
8. Udara berakhir pada alveolus

Ingat! menarik napas: inspirasi, mengeluarkan napas: ekspirasi

Inspirasi

Ketika kita inspirasi, otot diafragma berkonstraksi (melengkung menjadi lurus). Kemudian
rongga dada terangkat dan membesar, karena otot antar tulang rusuk berkontraksi.

Karena rongga dada mengembang, maka tekanan udara di dalamnya mengecil ( tekanan
udara dalam lebih kecil dari tekanan udara luar) akibatnya udara luar masuk ke dalam paru-
paru.

Ekspirasi

Ketika kita mengeluarkan udara otot diafragma berelaksasi (lurus menjadi lengkung). Rongga
dada mengecil karena otot antar tulang berelaksasi. Karena rongga dada mengecil maka
tekanan udara di dalamnya membesar (tekanan udara dalam lebih besar dari tekanan udara
luar) akibatnya udara keluar dari dalam.
Baca Juga Cara Membuat Anak Lengkap Disertai Video, Gambar, Praktek

Jenis Pernapasan Pada Sistem Pernapasan Pada Manusia

mindfulmovementproject.wordpress.com

Pada manusia terdapat 2 jenis pernapasan yaitu pernapasan dada dan pernapasan perut

1. Pernapasan dada: pernapasan yang terjadi karena kerja otot antar tulang yang berkontraksi.

Inspirasi: otot antar tulang berkontraksi, tulang rusuk naik, paru-paru mengembang, rongga
dada membesar, tekanan dalam lebih kecil dari tekanan luar

ekspirasi: otot antar tulang berelaksasi, tulang rusuk turun, paru-paru menyusut, rongga dada
membesar, tekanan dalam lebih besar dari tekanan luar

pernapasan perut: pernapasan yang terjadi karena kerja otot diafragma

inspirasi: otot diafragma berkontraksi, tulang rusuk naik, rongga dada membesar, tekanan
dalam lebih kecil dari tekanan luar

ekspirasi: otot diafragma berelaksasi, tulang rusuk turun, rongga dada mengecil, tekanan
dalam lebih besar dari tekanan luar
Penyakit Sistem Pernapasan Pada Manusia

Terdapat penyakit sistem pernapasan pada manusia, berikut.

Hipoksemia

okezone.com

Penyakit ini disebabkan karena kurangnya pasokan oksigen bagi tubuh atau karena asma.
Penderita akan mengalami gejala seperti kebingungan, berkeringat, kulit berwarna biru atau
merah keunguan, halusinasi dan detak jantung cepat.

beberapa pengobatan yang bisa dilakukan

1. Memasok oksigen ke dalam tubuh. Tubuh penderita hipoksia akan dipasok oksigen
menggunakan selang atau masker oksigen. Semakin cepat kadar oksigen dalam
tubuhnya kembali normal, semakin kecil risiko kerusakan organ tubuh
2. Ruang hiperbarik. Penderita hipoksia yang disebabkan oleh keracunan karbon
monoksida biasanya akan dimasukkan ke dalam ruang hiperbarik, yang berfungsi
meningkatkan okigen dalam darah
3. Intubasi. Membuat saluran udara mekanis yang berfungsi untuk menyalurkan oksigen
dengan kadar di atas normal.

2. Asma

sehatfresh.com

Penyakit asma disebabkan oleh alergi seperti debu, bulu, atau rambut dan terjadi
Penyempitan saluran pernapasan utama pada paru-paru. Pada beberapa kasus penyakit ini
bersifat genetis (bawaan sejak lahir) dan tidak menular ke orang lain.

Beberapa gejala orang terkena asma adalah nafas berbunyi (bengek), Batuk-batuk hanya
pada malam hari dan cuaca dingin, mudah lelah, badan letih, dan nafas pendek

Beberapa pencegahan yang bisa dilakukan diantaranya jangan memelihara binatang yang
berbulu banyak, jangan tinggal di tempat kotor dan jangan terlalu banyak melakukan
olahraga jika napas tidak kuat

Jika sudah terlancur bisa diobati diantaranya

1. Kopi. Kadang orang beranggapan kopi berbahaya pada kesehatan. Namun kopi
sangat penting untuk yang mempunyai penyakit asma.
2. Jahe. Cara mengobati asma yang kambuh, Jahe telah terbukti untuk melegakan
saluran pernapasan dan melegakan saluran pernapasan yang menyempit.
3. SIDS (suddeninfantdeathsyndrome)

violetsleepbabysleep.com

Kalau ini adalah sindrom kematian mendadak pada bayi yang tampak sehat. Biasanya sih
paling sering ditemukan pada bayi berusia 2 minggu 1 tahun. Banyak sekali sebabnya yaitu
mungkin ibunya adalah perokok/pecandu obat, Bayi ditidurkan tengkurap (pada bayi kurang
dari 4 bulan) dan bayi yang lahir prematur

Beberapa pencegahan yang bisa dilakukan untuk orang tua :

1. Selalu letakkan bayi dalam posisi telentang saat tidur


2. Jauhkan berbagai selimut atau kain yang berbulu (diisi dengan kapuk/kain)
3. Pastikan wajah dan kepala bayi tidak tertutup apapun
4. Jangan biarkan siapapun merokok di sekitar bayi

Seandainya bayi sudah terlanjur mati, ada cara pengobatan yaitu:

1. Orang tua yang kehilangan anaknya karena SIDS memerlukan dukungan emosional.
Penyebab kematian anaknya tidak diketahui, sehingga mereka seringkali merasa
bersalah.

2. Mungkin ada baiknya jika orang tua merencanakan untuk memiliki anak lagi .

4. Apneatidur/sleepapnea

Penyakit apneatidur ini adalah terganggunya pernapasan karena dinding tenggorokan yang
terlalu rileks dan menyempit (bahkan menutup saluran udara) ketika sedang tidur. Penyebab
sih diantaranya karena obesitas, hidung tersumbat, hobi Merokok, mengonsumsi obat
penenang dan memiliki leher lebih dari 43 cm

Baca Juga Pengertian Demokrasi, Ciri-ciri, Macam dan Prinsipnya

Beberapa gejala yang nampak penderita apnea adalah ketika tidur mendengkur dengan keras,
sering mengalami henti napas dan terengah-engah, berkeringat secara berlebihan, tidak
merasa segar saat terbangun, terbangun dengan mulut kering/tenggorokan terasa sakit

Pencegahan:

1. Menghindari obat-obatan penenang/obat tidur


2. Hindari tidur telentang, usahakan untuk tidur dengan posisi miring

5. SIANOSIS
Sianosis adalah gangguan pernapasan yang kebiruan pada kulit yang disebabkan karena
jumlah hemoglobin deoksigenisasi yang berlebihan di dalam pembuluh darah kulit, terutama
kapiler. Diantara gejalanya adalah nafas terengah-engah, sesak napas atau kesulitan bernapas,
sakit dada, berkeringat dingin, rasa sakit atau mati rasa di lengan, tangan, atau jari, pucat
pada lengan, tangan, atau jari dan pusing atau pingsan

Pengobatan:

1. Dokter akan menentukan pengobatan berdasarkan penyebab sianosis. Bisa sangat


sederhana seperti menghindari paparan suhu tinggi dan / atau menghindari ketinggian
minum antibiotik (jika penyebabnya adalah infeksi) atau operasi (dalam kasus
kegagalan). Dalam kebanyakan kasus, setelah perawatan, sianosis tidak terulang
kembali. Akan tetapi diperlukan pemeriksaan dokter terhadap pasien secara berkala
untuk menentukan status kesehatan mereka.

6. SINDROM BATUK PILEK

Sebenarnya penyakit ini disebabkan karena alergi bukan virus. Karena, infeksi saluran napas
harus ada sumber penularan kontak yang terkena infeksi. Misalnya minum es memang akan
memperberat batuk, dan pilek yang terjadi. Pada penderita alergi kadangkala bukan hanya es,
tetapi kandungan es yang ada seperti es jeruk atau es coklat bisa menjadi penyebab alergi
batuk.

Bila terdapat faktor tersebut di atas tetapi tidak ada kontak yang sakit flu atau virus maka
tidak akan terjadi atau tertular infeksi tersebut.

Gejalanya seperti nafas terengah-engah, sesak napas atau kesulitan bernapas, sakit dada,
berkeringat dingin dan pusing atau pingsan

Pencegahan:

1. Penyebaran virus flu umumnya melalui bersin dan batuk dari penderita atau dari
benda yang pernah disentuh penderita. Langkah utama untuk mencegah penyakit ini
adalah dengan menjaga kebersihan. Jangan lupa untuk mencuci tangan sebelum
makan. Bagi pengguna kendaraan umum, disarankan untuk memakai masker saat
bepergian.
2. Langkah pencegahan lainnya adalah dengan vaksinasi. Tetapi cara ini hanya
dianjurkan bagi mereka yang lebih rentan mengalami komplikasi flu.

Pengobatan:

1. Biasanya tidak membutuhkan penanganan medis karena penyakit ini umumnya


sembuh sendiri. Beberapa langkah pengobatan yang bisa dilakukan adalah istirahat
yang cukup, banyak minum, serta menjaga tubuh agar tetap hangat.
2. Kamu bisa juga dengan meminum parasetamol atau ibuprofen untuk menurunkan
demam serta mengurangi rasa sakit dan pegal. Tidak dianjurkan mengonsumsi
antibiotik karena obat ini berfungsi membunuh bakteri, sedangkan flu disebabkan
oleh virus.
7. TBC

keepo.me

Inilah penyakit paling berbahaya bagi proses sistem pernapasan pada manusia. TBC lebih
seperti infeksi yang disebabkan oleh bakteri mikobakterium tuberkulosa. Biasanya
disebabkan karena udara yang tercemar, atau karena penderita TBC batuk mengenai kita
disaat daya tahan tubuh kita lemah.

Penyakit ini menyerang paru-paru dan berkembang disitu. Jika Tidak segera ditangani bisa
merambah ke sistem pernapasan pada manusia lainnya seperti pembuluh darah, otak, ginjal ,
saluran pencernaan, dan organ lainnya.

Pencegahan:

1. Disarankan untuk tidak makan satu wadah dengan orang TBC


2. Bagi penderita Selalu membawa tisu atau kain dan menutup batuknya supaya tidak
menular ke yang lainnya.

Demikian materi kali ini tentang sistem pernapasan pada manusia. Semoga bermanfaat

Proses Sistem Pernapasan pada Manusia

Categories edukasiPost navigation


Macam macam Interaksi Sosial Beserta Penjelasan Pengertian Contoh dan Gambarnya
Proses Terjadinya Global Warming beserta dampak gejala dan cara mengatasinya

1 thought on Sistem Pernapasan Pada Manusia Beserta Fungsi Penyakit dan Gambarnya

1.

Bagi penderita Selalu membawa tisu atau kain dan menutup batuknya supaya tidak menular
ke yang lainnya.

1507720070894

Sumber Ilmu Online

Berbagi itu indah.

Home
About Me
Contact Me
Posts Comments

Kesehatan
Biologi
Sejarah
Artikel
Lingkungan
Teknologi
Ekonomi

Sistem Pernapasan pada Manusia

Sistem Pencernaan pada Manusia

March 14, 2012 184 Comments

Pada dasarnya, semua makhluk hidup harus memenuhi kebutuhan energinya dengan cara
mengkonsumsi makanan. Makanan tersebut kemudian diuraikan dalam sistem pencernaan
menjadi sumber energi, sebagai komponen penyusun sel dan jaringan tubuh, dan nutrisi yang
membantu fungsi fisiologis tubuh.

Gambar lengkap sistem pencernaan pada manusia :


A. Pengertian Sistem Pencernaan Manusia

Pencernaan makanan merupakan proses mengubah makanan dari ukuran besar menjadi
ukuran yang lebih kecil dan halus, serta memecah molekul makanan yang kompleks menjadi
molekul yang sederhana dengan menggunakan enzim dan organ-organ pencernaan. Enzim ini
dihasilkan oleh organ-organ pencernaan dan jenisnya tergantung dari bahan makanan yang
akan dicerna oleh tubuh. Zat makanan yang dicerna akan diserap oleh tubuh dalam bentuk
yang lebih sederhana. Proses pencernaan makanan pada tubuh manusia dapat dibedakan atas
dua macam, yaitu :
1. Proses pencernaan secara mekanik
Yaitu proses perubahan makanan dari bentuk besar atau kasar menjadi bentuk kecil dan
halus. Pada manusia dan mamalia umumnya, proses pencernaan mekanik dilakukan dengan
menggunakan gigi.

2. Proses pencernaan secara kimiawi (enzimatis)


Yaitu proses perubahan makanan dari zat yang kompleks menjadi zat-zat yang lebih
sederhana dengan menggunakan enzim. Enzim adalah zat kimia yang dihasilkan oleh tubuh
yang berfungsi mempercepat reaksi-reaksi kimia dalam tubuh. Proses pencernaan makanan
pada manusia melibatkan alat-alat pencernaan makanan. Alat-alat pencernaan manusia adalah
organ-organ tubuh yang berfungsi mencerna makanan yang kita makan. Alat pencernaan
dapat dibedakan atas saluran pencernaan dan kelenjar pencernaan. Kelenjar pencernaan
menghasilkan enzim-enzim yang membantu proses pencernaan kimiawi. Kelenjar-kelenjar
pencernaan manusia terdiri dari kelenjar air liur, kelenjar getah lambung, hati (hepar), dan
pankreas. Berikut ini akan dibahas satu per satu proses pencernaan yang terjadi di dalam
saluran pencernaan makanan pada manusia

B. Saluran Pencernaan Manusia

Saluran pencernaan makanan merupakan saluran yang menerima makanan dari luar dan
mempersiapkannya untuk diserap oleh tubuh dengan jalan proses pencernaan (penguyahan,
penelanan, dan pencampuran) dengan enzim zat cair yang terbentang mulai dari mulut
sampai anus. Saluran pencernaan makanan pada manusia terdiri dari beberapa organ berturut-
turut dimulai dari mulut (cavum oris), kerongkongan (esofagus), lambung (ventrikulus),
usus halus (intestinum), usus besar (colon), dan anus. Untuk lebih jelasnya, dapat dilihat
pada gambar berikut ini.

Saluran pencernaan manusia

1. Mulut
Proses pencernaan dimulai sejak makanan masuk ke dalam mulut. Di dalam mulut terdapat
alat-alat yang membantu dalam proses pencernaan, yaitu gigi, lidah, dan kelenjar ludah (air
liur). Di dalam rongga mulut, makanan mengalami pencernaan secara mekanik dan kimiawi.
Beberapa organ di dalam mulut, yaitu :

a. Gigi

Gigi berfungsi untuk mengunyah makanan sehingga makanan menjadi halus. Keadaan ini
memungkinkan enzim-enzim pencernaan mencerna makanan lebih cepat dan efisien. Gigi
dapat dibedakan atas empat macam yaitu gigi seri, gigi taring, gigi geraham depan, dan gigi
geraham belakang. Secara umum, gigi manusia terdiri dari tiga bagian, yaitu mahkota gigi
(korona), leher gigi (kolum), dan akar gigi (radiks). Mahkota gigi atau puncak gigi
merupakan bagian gigi yang tampak dari luar. Setiap jenis gigi memiliki bentuk mahkota gigi
yang berbeda-beda. Gigi seri berbentuk seperti pahat, gigi taring berbentuk seperti pahat
runcing, dan gigi geraham berbentuk agak silindris dengan permukaan lebar dan datar
berlekuk-lekuk. Bentuk mahkota gigi pada gigi seri berkaitan dengan fungsinya untuk
memotong dan menggigit makanan. Gigi taring yang berbentuk seperti pahat runcing untuk
merobek makanan. Sedangkan gigi geraham dengan permukaan yang lebar dan datar
berlekuk-lekuk berfungsi untuk mengunyah makanan. Leher gigi merupakan bagian gigi
yang terlindung dalam gusi, sedangkan akar gigi merupakan bagian gigi yang tertanam di
dalam rahang. Bila kita amati gambar penampang gigi, maka akan tampak bagian-bagian
seperti pada gambar berikut ini.

Bagian-bagian gigi

Email gigi merupakan lapisan keras berwarna putih yang menutupi mahkota gigi. Tulang
gigi, tersusun atas zat dentin. Sumsum gigi (pulpa), merupakan rongga gigi yang di dalamnya
terdapat serabut saraf dan pembuluh-pembuluh darah. Itulah sebabnya bila gigi kita
berlubang akan terasa sakit, karena pada sumsum gigi terdapat saraf.

b. Lidah

Lidah berfungsi untuk mengaduk makanan di dalam rongga mulut dan membantu mendorong
makanan (proses penelanan). Selain itu, lidah juga berfungsi sebagai alat pengecap yang
dapat merasakan manis, asin, pahit, dan asam. Tiap rasa pada zat yang masuk ke dalam
rongga mulut akan direspon oleh lidah di tempat yang berbeda-beda. Letak setiap rasa
berbeda-beda, yaitu:

1. Rasa asin > lidah bagian tepi depan


2. Rasa manis > lidah bagian ujung
3. Rasa asam > lidah bagian samping
4. Rasa pahit > lidah bagian belakang / pangkal lidah

Untuk lebih jelasnya, dapat dilihat seperti pada gambar berikut ini.

letak kepekaan lidah terhadap rasa

Lidah mempunyai reseptor khusus yang berkaitan dengan rangsangan kimia. Lidah
merupakan organ yang tersusun dari otot. Permukaan lidah dilapisi dengan lapisan epitelium
yang banyak mengandung kelenjar lendir, dan reseptor pengecap berupa tunas pengecap.
Tunas pengecap terdiri atas sekelompok sel sensori yang mempunyai tonjolan seperti rambut
yang disebut papila

c. Kelenjar Ludah

Kelenjar ludah menghasilkan ludah atau air liur (saliva). Kelenjar ludah dalam rongga mulut
ada 3 pasang, yaitu :

1. Kelenjar parotis, terletak di bawah telinga.


2. Kelenjar submandibularis, terletak di rahang bawah.
3. Kelenjar sublingualis, terletak di bawah lidah.

Letak kelenjar ludah di dalam rongga mulut dapat dilihat pada gambar berikut.
Kelenjar ludah di dalam mulut

Kelenjar parotis menghasilkan ludah yang berbentuk cair. Kelenjar submandibularis dan
kelenjar sublingualis menghasilkan getah yang mengandung air dan lendir. Ludah berfungsi
untuk memudahkan penelanan makanan. Jadi, ludah berfungsi untuk membasahi dan
melumasi makanan sehingga mudah ditelan. Selain itu, ludah juga melindungi selaput mulut
terhadap panas, dingin, asam, dan basa. Di dalam ludah terdapat enzim ptialin (amilase).
Enzim ptialin berfungsi mengubah makanan dalam mulut yang mengandung zat karbohidrat
(amilum) menjadi gula sederhana (maltosa). Maltosa mudah dicerna oleh organ pencernaan
selanjutnya. Enzim ptialin bekerja dengan baik pada pH antara 6,8 7 dan suhu 37oC.

2. Kerongkongan

Kerongkongan (esofagus) merupakan saluran penghubung antara rongga mulut dengan


lambung. Kerongkongan berfungsi sebagai jalan bagi makanan yang telah dikunyah dari
mulut menuju lambung. Jadi, pada kerongkongan tidak terjadi proses pencernaan.

Otot kerongkongan dapat berkontraksi secara bergelombang sehingga mendorong makanan


masuk ke dalam lambung. Gerakan kerongkongan ini disebut gerak peristalsis. Gerak ini
terjadi karena otot yang memanjang dan melingkari dinding kerongkongan mengkerut secara
bergantian. Jadi, gerak peristalsis merupakan gerakan kembang kempis kerongkongan untuk
mendorong makanan masuk ke dalam lambung. Untuk lebih jelasnya, dapat dilihat pada

gambar berikut.
Gerak peristalsis dalam kerongkongan

Makanan berada di dalam kerongkongan hanya sekitar enam detik. Bagian pangkal
kerongkongan (faring) berotot lurik. Otot lurik pada kerongkongan bekerja secara sadar
menurut kehendak kita dalam proses menelan. Artinya, kita menelan jika makanan telah
dikunyah sesuai kehendak kita. Akan tetapi, sesudah proses menelan hingga sebelum
mengeluarkan feses, kerja otot-otot organ pencernaan selanjutnya tidak menurut kehendak
kita (tidak disadari).

3. Lambung

Lambung (ventrikulus) merupakan kantung besar yang terletak di sebelah kiri rongga perut
sebagai tempat terjadinya sejumlah proses pencernaan. Lambung terdiri dari tiga bagian,
yaitu bagian atas (kardiak), bagian tengah yang membulat (fundus), dan bagian bawah
(pilorus). Kardiak berdekatan dengan hati dan berhubungan dengan kerongkongan. Pilorus
berhubungan langsung dengan usus dua belas jari. Di bagian ujung kardiak dan pilorus
terdapat klep atau sfingter yang mengatur masuk dan keluarnya makanan ke dan dari
lambung. Struktur lambung dapat dilihat pada gambar berikut ini.

Struktur lambung

Dinding lambung terdiri dari otot yang tersusun melingkar, memanjang, dan menyerong.
Otot-otot tersebut menyebabkan lambung berkontraksi, sehingga makanan teraduk dengan
baik dan bercampur merata dengan getah lambung. Hal ini menyebabkan makanan di dalam
lambung berbentuk seperti bubur. Dinding lambung mengandung sel-sel kelenjar yang
berfungsi sebagai kelenjar pencernaan yang menghasilkan getah lambung. Getah lambung
mengandung air lendir (musin), asam lambung, enzim renin, dan enzim pepsinogen. Getah
lambung bersifat asam karena banyak mengandung asam lambung. Asam lambung berfungsi
membunuh kuman penyakit atau bakteri yang masuk bersama makanan dan juga berfungsi
untuk mengaktifkan pepsinogen menjadi pepsin. Pepsin berfungsi memecah protein menjadi
pepton dan proteosa. Enzim renin berfungsi menggumpalkan protein susu (kasein) yang
terdapat dalam susu. Adanya enzim renin dan enzim pepsin menunjukkan bahwa di dalam
lambung terjadi proses pencernaan kimiawi.
Selain menghasilkan enzim pencernaan, dinding lambung juga menghasilkan hormon gastrin
yang berfungsi untuk pengeluaran (sekresi) getah lambung. Di dalam lambung terjadi
gerakan mengaduk. Gerakan mengaduk dimulai dari kardiak sampai di daerah pilorus. Gerak
mengaduk terjadi terus menerus baik pada saat lambung berisi makanan maupun pada saat
lambung kosong. Jika lambung berisi makanan, gerak mengaduk lebih giat dibanding saat
lambung dalam keadaan kosong. Mungkin kita pernah merasakan perut terasa sakit dan
berbunyi karena perut kita sedang kosong. Hal itu disebabkan gerak mengaduk saat lambung
kosong. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat gambar berikut.

Gerak mengaduk pada lambung.

Makanan umumnya bertahan tiga sampat empat jam di dalam lambung. Makanan berserat
bahkan dapat bertahan lebih lama. Dari lambung, makanan sedikit demi sedikit keluar
menuju usus dua belas jari melalui sfingter pilorus.

4. Usus Halus

Usus halus (intestinum) merupakan tempat penyerapan sari makanan dan tempat terjadinya
proses pencernaan yang paling panjang. Usus halus terdiri dari :

1. Usus dua belas jari (duodenum)


2. Usus kosong (jejenum)
3. Usus penyerap (ileum)

Pada usus dua belas jari bermuara saluran getah pankreas dan saluran empedu. Pankreas
menghasilkan getah pankreas yang mengandung enzim-enzim sebagai berikut :

1. Amilopsin (amilase pankreas) Yaitu enzim yang mengubah zat tepung (amilum)
menjadi gula lebih sederhana (maltosa).
2. Steapsin (lipase pankreas) Yaitu enzim yang mengubah lemak menjadi asam lemak
dan gliserol.
3. Tripsinogen Jika belum aktif, maka akan diaktifkan menjadi tripsin, yaitu enzim yang
mengubah protein dan pepton menjadi dipeptida dan asam amino yang siap diserap
oleh usus halus.

Empedu dihasilkan oleh hati dan ditampung di dalam kantung empedu. Selanjutnya, empedu
dialirkan melalui saluran empedu ke usus dua belas jari. Empedu mengandung garam-garam
empedu dan zat warna empedu (bilirubin). Garam empedu berfungsi mengemulsikan lemak.
Zat warna empedu berwarna kecoklatan, dan dihasilkan dengan cara merombak sel darah
merah yang telah tua di hati. Zat warna empedu memberikan ciri warna cokelat pada feses.
Untuk lebih jelasnya, dapat dilihat pada gambar berikut.

Pada bagian usus dua belas jari bermuara saluran getah pankreas dan saluran empedu.

Selain enzim dari pankreas, dinding usus halus juga menghasilkan getah usus halus yang
mengandung enzim-enzim sebagai berikut :

1. Maltase, berfungsi mengubah maltosa menjadi glukosa.


2. Laktase, berfungsi mengubah laktosa menjadi glukosa dan galaktosa.
3. Sukrase, berfungsi mengubah sukrosa menjadi glukosa dan fruktosa.
4. Tripsin, berfungsi mengubah pepton menjadi asam amino.
5. Enterokinase, berfungsi mengaktifkan tripsinogen menjadi tripsin.

Di dalam usus halus terjadi proses pencernaan kimiawi dengan melibatkan berbagai enzim
pencernaan. Karbohidrat dicerna menjadi glukosa. Lemak dicerna menjadi asam lemak dan
gliserol, serta protein dicerna menjadi asam amino. Jadi, pada usus dua belas jari, seluruh
proses pencernaan karbohidrat, lemak, dan protein diselesaikan. Selanjutnya, proses
penyerapan (absorbsi) akan berlangsung di usus kosong dan sebagian besar di usus penyerap.
Karbohidrat diserap dalam bentuk glukosa, lemak diserap dalam bentuk asam lemak dan
gliserol, dan protein diserap dalam bentuk asam amino. Vitamin dan mineral tidak mengalami
pencernaan dan dapat langsung diserap oleh usus halus. Struktur usus halus dapat dilihat pada
gambar berikut ini.
Penampang Usus Halus Manusia

Pada dinding usus penyerap terdapat jonjot-jonjot usus yang disebut vili (Lihat gambar
diatas). Vili berfungsi memperluas daerah penyerapan usus halus sehingga sari-sari makanan
dapat terserap lebih banyak dan cepat. Dinding vili banyak mengandung kapiler darah dan
kapiler limfe (pembuluh getah bening usus). Agar dapat mencapai darah, sari-sari makanan
harus menembus sel dinding usus halus yang selanjutnya masuk pembuluh darah atau
pembuluh limfe. Glukosa, asam amino, vitamin, dan mineral setelah diserap oleh usus halus,
melalui kapiler darah akan dibawa oleh darah melalui pembuluh vena porta hepar ke hati.
Selanjutnya, dari hati ke jantung kemudian diedarkan ke seluruh tubuh. Asam lemak dan
gliserol bersama empedu membentuk suatu larutan yang disebut misel. Pada saat bersentuhan
dengan sel vili usus halus, gliserol dan asam lemak akan terserap. Selanjutnya asam lemak
dan gliserol dibawa oleh pembuluh getah bening usus (pembuluh kil), dan akhirnya masuk ke
dalam peredaran darah. Sedangkan garam empedu yang telah masuk ke darah menuju ke hati
untuk dibuat empedu kembali. Vitamin yang larut dalam lemak (vitamin A, D, E, dan K)
diserap oleh usus halus dan diangkat melalui pembuluh getah bening. Selanjutnya, vitamin-
vitamin tersebut masuk ke sistem peredaran darah. Umumnya sari makanan diserap saat
mencapai akhir usus halus. Sisa makanan yang tidak diserap, secara perlahan-lahan bergerak
menuju usus besar.

5. Usus Besar

Makanan yang tidak dicerna di usus halus, misalnya selulosa, bersama dengan lendir akan
menuju ke usus besar menjadi feses. Di dalam usus besar terdapat bakteri Escherichia coli.
Bakteri ini membantu dalam proses pembusukan sisa makanan menjadi feses. Selain
membusukkan sisa makanan, bakteri E. coli juga menghasilkan vitamin K. Vitamin K
berperan penting dalam proses pembekuan darah. Sisa makanan dalam usus besar masuk
banyak mengandung air. Karena tubuh memerlukan air, maka sebagian besar air diserap
kembali ke usus besar. Penyerapan kembali air merupakan fungsi penting dari usus besar.
Usus besar terdiri dari bagian yang naik, yaitu mulai dari usus buntu (apendiks), bagian
mendatar, bagian menurun, dan berakhir pada anus. Untuk lebih jelasnya, dapat dilihat pada

gambar berikut ini.

Struktur usus besar


Perjalanan makanan sampai di usus besar dapat mencapai antara empat sampai lima jam.
Namun, di usus besar makanan dapat disimpan sampai 24 jam. Di dalam usus besar, feses di
dorong secara teratur dan lambat oleh gerakan peristalsis menuju ke rektum (poros usus).
Gerakan peristalsis ini dikendalikan oleh otot polos (otot tak sadar).

6. Anus

Merupakan lubang tempat pembuangan feses dari tubuh. Sebelum dibuang lewat anus, feses
ditampung terlebih dahulu pada bagian rectum. Apabila feses sudah siap dibuang maka otot
spinkter rectum mengatur pembukaan dan penutupan anus. Otot spinkter yang menyusun
rektum ada 2, yaitu otot polos dan otot lurik. Jadi, proses defekasi (buang air besar) dilakukan
dengan sadar, yaitu dengan adanya kontraksi otot dinding perut yang diikuti dengan
mengendurnya otot sfingter anus dan kontraksi kolon serta rektum. Akibatnya feses dapat
terdorong ke luar anus. Untuk lebih jelasnya, dapat dilihat pada gambar berikut ini.

Struktur anus

Peta Konsep

Peta Konsep

Reproduksi pada manusia terjadi secara seksual, artinya terbentuknya individu baru diawali
dengan bersatunya sel kelamin laki-laki (sperma) dan sel kelamin wanita (sel telur). Sistem
reproduksi manusia dibedakan menjadi alat reproduksi
laki-laki dan perempuan.

A. Alat reproduksi laki-laki

Alat reproduksi laki-laki terdiri dari alat kelamin bagian luar dan alat kelamin bagian dalam.
Perhatikan gambar di bawah. Alat kelamin bagian luar terdiri dari penis dan skrotum.
Sedangkan alat kelamin bagian dalam terdiri dari testis, epididimis, vas deferens, prostat,
vesika seminalis, dan kelenjar bulbouretral.

Alat Reproduksi Pria

1. Testis

Testis disebut juga dengan buah zakar. Testis merupakan organ kecil dengan diameter sekitar
5 cm pada orang dewasa. Testis membutuhkan suhu lebih rendah dari suhu badan (36,7 oC)
agar dapat berfungsi secara optimal. Oleh karena itu, testis terletak di luar tubuh di dalam
suatu kantong yang disebut skrotum. Ukuran dan posisi testis sebelah kanan dan kiri berbeda.
Testis berfungsi sebagai tempat pembentukan sperma (spermatogenesis). Spermatogenesis
pada manusia berlangsung selama 2 3 minggu. Bentuk sperma sangat kecil dan hanya dapat
dilihat dengan menggunakan mikroskop. Sperma berbentuk seperti kecebong, dapat bergerak
sendiri dengan ekornya.

Testis juga memiliki tanggung jawab lain, yaitu membuat hormon testosteron. Hormon ini
merupakan hormon yang sangat bertanggung jawab atas perubahan anak laki-laki menjadi
dewasa. Membuat suara laki-laki menjadi besar dan berat, dan berbagai perubahan lain yang
memperlihatkan bahwa seorang anak telah beranjak dewasa.
2. Skrotum

Skrotum adalah kantong kulit yang melindungi testis dan berfungsi sebagai
tempat bergantungnya testis. Skrotum berwarna gelap dan berlipat-lipat. Skrotum
mengandung otot polos yang mengatur jarak testis ke dinding perut. Dalam menjalankan
fungsinya, skrotum dapat mengubah ukurannya. Jika suhu udara dingin, maka skrotum akan
mengerut dan menyebabkan testis lebih dekat dengan tubuh dan dengan demikian lebih
hangat. Sebaliknya pada cuaca panas, maka skrotum akan membesar dan kendur. Akibatnya
luas
permukaan skrotum meningkat dan panas dapat dikeluarkan.

3. Vas deferens

Vas deferens adalah sebuah tabung yang dibentuk dari otot. Vas deferens membentang dari
epididimis ke uretra. Vas deferens berfungsi sebagai tempat penyimpanan sperma sebelum
dikeluarkan melalui penis. Saluran ini bermuara dari epididimis. Saluran vas deferens
menghubungkan testis dengan kantong sperma. Kantong sperma ini berfungsi untuk
menampung sperma yang dihasilkan oleh testis.

4. Epididimis

Epididimis adalah saluran-saluran yang lebih kecil dari vas deferens. Alat ini
mempunyai bentuk berkelok-kelok dan membentuk bangunan seperti topi. Epididimis
berfungsi sebagai tempat pematangan sperma.

5. Vesikula seminalis

Alat ini berfungsi sebagai penampung spermatozoa dari testis.

6. Kelenjar prostat

Kelenjar prostat sebagai penghasil cairan basa untuk melindungi sperma dari gangguan luar.

7. Uretra

Uretra merupakan saluran sperma dan urine. Uretra berfungsi membawa sperma dan urine ke
luar tubuh.

8. Penis

Penis dibagi menjadi dua bagian, yaitu batang dan kepala penis. Pada bagian kepala terdapat
kulit yang menutupinya, disebut preputium. Kulit ini diambil secara operatif saat melakukan
sunat. Penis tidak mengandung tulang dan tidak terbentuk dari otot. Ukuran dan bentuk penis
bervariasi, tetapi jika penis ereksi ukurannya hampir sama. Kemampuan ereksi sangat
berperan dalam fungsi reproduksi. Pada bagian dalam penis terdapat saluran yang berfungsi
mengeluarkan urine. Saluran ini untuk mengalirkan sperma keluar. Jadi, fungsi penis sebagai
alat sanggama, saluran pengeluaran sperma, dan urine.

Sperma

Pada usia remaja (sekitar usia 12 13 tahun), umumnya organ kelamin laki-laki telah mampu
menghasilkan sel sperma. Biasanya ditandai dengan mimpi dan keluarnya sel sperma (mimpi
basah). Sel sperma manusia memiliki panjang 60 m. Dalam satu tetes semen (air mani)
terdapat kurang
lebih 200 500 juta sperma. Sel sperma dapat bergerak aktif karena mempunyai flagela
(ekor).

Proses Spermatogenesis

Proses pembentukan dan pemasakan sperma disebut spermatogenis. Pada pembahasan


sebelumnya dikatakan bahwa sperma dihasilkan oleh testis. Spermatogenis terjadi di tubulus
seminiferus testis. Dalam tubulus tersebut terdapat sel sperma, yang disebut spermatogonium.
Spermatogonium kemudian membelah secara mitosis menghasilkan spermatogonium yang
haploid (Lihat gambar di bawah).
Spermatogenesis

Spermatogonium ini kemudian membesar membentuk spermatosit primer. Spermatosit


primer seterusnya akan membelah secara meiosis I untuk menghasilkan dua spermatosit
sekunder yang haploid. Kemudian setiap spermatosit sekunder akan membelah secara
meiosis II untuk menghasilkan dua spermatid yang hapolid. Sel-sel spermatid akan
berdiferensiasi menjadi spermatozoa atau sperma.
B. Alat reproduksi wanita

Saat dilahirkan seorang anak wanita telah mempunyai alat reproduksi yang lengkap, tetapi
belum berfungsi sepenuhnya. Alat reproduksi ini akan berfungsi sepenuhnya saat seorang
wanita telah memasuki masa pubertas. Alat reproduksi wanita juga terdiri dari alat kelamin
dalam dan alat kelamin luar. Alat kelamin bagian luar terdiri dari lubang vagina, labia
mayora, labia minora, mons pubis dan klitoris. Sedangkan pada alat kelamin bagian dalam
terdapat ovarium, tuba falopii (oviduk), dan uterus (rahim).

Alat Reproduksi Wanita


Female Reproductive System

1. Vulva

Vulva merupakan daerah yang menyelubungi vagina. Vulva terdiri atas mons pubis, labia,
klitoris, daerah ujung luar vagina, dan saluran kemih. Mons pubis adalah gundukan jaringan
lemak yang terdapat di bagian bawah perut. Daerah ini dapat dikenali dengan mudah karena
tertutup oleh rambut pubis. Rambut ini akan tumbuh saat seorang gadis beranjak dewasa.
Labia adalah lipatan berbentuk seperti bibir yang terletak di dasar mons pubis. Labia terdiri
dari dua bibir, yaitu bibir luar dan bibir dalam. Bibir luar disebut labium mayora, merupakan
bibir yang tebal dan besar. Sedangkan bibir dalam disebut labium minora, merupakan bibir
tipis yang menjaga jalan masuk ke vagina. Klitoris terletak pada pertemuan antara ke dua
labia minora dan dasar mons pubis. Ukurannya sangat kecil sebesar kacang polong,
penuh dengan sel saraf sensorik dan pembuluh darah. Alat ini sangat sensitif dan berperan
besar dalam fungsi seksual.

2. Vagina

Vagina adalah saluran yang elastis, panjangnya sekitar 8-10 cm, dan berakhir pada rahim.
Vagina dilalui darah pada saat menstruasi dan merupakan jalan lahir. Karena terbentuk dari
otot, vagina bisa melebar dan menyempit. Kemampuan ini sangat hebat, terbukti pada saat
melahirkan vagina bisa
melebar seukuran bayi yang melewatinya. Pada bagian ujung yang terbuka, vagina ditutupi
oleh sebuah selaput tipis yang dikenal dengan istilah selaput dara. Bentuknya bisa berbeda-
beda setiap wanita. Selaput ini akan robek
pada saat bersanggama, kecelakaan, masturbasi/onani yang terlalu dalam, olah raga dan
sebagainya.

3. Serviks

Serviks disebut juga dengan mulut rahim. Serviks ada pada bagian terdepan dari rahim dan
menonjol ke dalam vagina, sehingga berhubungan dengan bagian vagina. Serviks
memproduksi cairan berlendir. Pada sekitar waktu ovulasi, mukus ini menjadi banyak, elastis,
dan licin. Hal ini membantu spermatozoa untuk mencapai uterus. Saluran yang berdinding
tebal ini akan menipis dan membuka saat proses persalinan dimulai.

4. Rahim

Rahim disebut juga uterus. Alat ini memiliki peranan yang besar dalam reproduksi wanita.
Rahim berperan besar saat menstruasi hingga melahirkan. Bentuk rahim seperti buah pear,
berongga, dan berotot. Sebelum hamil beratnya 30-50 gram dengan ukuran panjang 9 cm dan
lebar 6 cm kurang lebih sebesar telur ayam kampung. Tetapi saat hamil mampu membesar
dan beratnya mencapai 1000 gram. Rahim berfungsi sebagai tempat untuk perkembangan
embrio menjadi janin. Dinding rahim memiliki banyak pembuluh darah sehingga dindingnya
menebal ketika terjadi pertumbuhan janin. Rahim terdiri atas 3 lapisan, yaitu:

Lapisan parametrium, merupakan lapisan paling luar dan yang berhubungan dengan
rongga perut.

Lapisan miometrium merupakan lapisan yang berfungsi mendorong bayi keluar pada
proses persalinan (kontraksi).

Lapisan endometrium merupakan lapisan dalam rahim tempat menempelnya sel telur
yang sudah dibuahi. Lapisan ini terdiri atas lapisan kelenjar yang berisi pembuluh darah.

5. Ovarium

Ovarium menghasilkan ovum. Ovarium disebut juga dengan indung telur. Letak ovarium di
sebelah kiri dan kanan rongga perut bagian bawah. Ovarium berhasil memproduksi sel telur
jika wanita telah dewasa dan mengalami siklus menstruasi. Setelah sel telur masak, akan
terjadi ovulasi yaitu pelepasan sel telur dari ovarium. Ovulasi terjadi setiap 28 hari. Sel telur
disebut juga dengan ovum.

6. Tuba fallopi

Tuba fallopi disebut juga dengan saluran telur. Saluran telur adalah sepasang saluran yang
berada pada kanan dan kiri rahim sepanjang +10 cm. Saluran ini menghubungkan rahim
dengan ovarium melalui fimbria. Ujung yang satu dari tuba fallopii akan bermuara di rahim
sedangkan ujung yang lain merupakan ujung bebas dan terhubung ke dalam rongga abdomen.
Ujung yang bebas berbentuk seperti umbai dan bergerak bebas. Ujung ini disebut fimbria dan
berguna untuk menangkap sel telur saat dilepaskan oleh
ovarium. Dari fimbria, telur digerakkan oleh rambut-rambut halus yang terdapat di dalam
saluran telur menuju ke dalam rahim.

Proses Oogenesis

Proses pembentukan ovum disebut oogenesis dan terjadi di ovarium. Pembentukan ovum
diawali dengan pembelahan mitosis lapisan luar ovarium untuk membentuk oogonium yang
diploid. Setiap oogonium dilapisi oleh sel folikel. Keseluruhan struktur ini disebut folikel
primer. Ketika folikel tumbuh, oosit primer membelah secara meiosis I menghasilkan satu
oosit sekunder dan badan kutub. Oosit sekunder kemudian berkembang menjadi ovum
haploid yang siap untuk dibuahi oleh sperma.

Oogenesis

C. Fertilisasi dan Perkembangan Embrio

Fertilisasi adalah proses pembuahan. Ovum matang dilepas ovarium dan ditangkap rumbai-
rumbai pada corong tuba fallopi. Jika ada sperma masuk, maka ovum dibuahi sperma. Ovum
yang sudah dibuahi membentuk zigot, kemudian zigot bergerak menuju rahim. Jika ovum
tidak dibuahi sperma, jaringan dalam dinding rahim yang telah menebal dan banyak
pembuluh darah akan rusak dan luruh sehingga terjadi menstruasi.
Bersamaan dengan terjadinya pematangan ovum, sel-sel dinding rahim tumbuh menebal dan
banyak pembuluh darah sehingga pada saat zigot datang dan menempel tidak terjadi
gangguan. Pematangan ovum dan penebalan dinding rahim dipengaruhi hormon esterogen
dan progesterone. Di rahim embrio berkembang selama 9 bulan untuk menjadi bayi.

Perkembangan embrio:
1. Usia 4 minggu, sudah tampak pertumbuhan mata dan telinga.

embrio usia 4 minggu

2. Usia 8 minggu, sudah terbentuk janin yang mirip dengan bayi, mulai tampak tangan, jari
tangan, hidung, dan kaki.

embrio usia 8 minggu

3. Usia 10 minggu, panjang janin lebih kurang 6 cm dan sudah terlihat seperti bayi. Ukuran
kepalanya lebih besar dari pada ukuran badan.
4. Usia 16 minggu, panjang janin telah mencapai 40 cm dan memilliki organ yang sudah
lengkap.
embrio usia 16 minggu

5. Usia 40 minggu, janin sudah siap untuk dilahirkan. Selama dalam rahim, embrio
mendapatkan nutrisi dari induknya melalui plasenta. Plasenta mempunyai fungsi sebagai
berikut.
Menyalurkan zat makanan dari induk ke embrio.
Mengalirkan zat-zat sampah dari embrio ke dalam darah induknya.
Melindungi janin dari berbagai zat racun atau kuman penyakit.

D. Siklus Menstruasi

Menstruasi disebut juga haid merupakan pendarahan yang terjadi akibat luruhnya dinding
sebelah dalam rahim (endometrium) yang banyak mengandung pembuluh darah. Lapisan
endometrium dipersiapkan untuk
menerima pelekatan embrio. Jika tidak terjadi pelekatan embrio, maka lapisan ini akan luruh,
kemudian darah keluar melalui serviks dan vagina. Pendarahan ini terjadi secara periodik,
jarak waktu antara menstruasi yang satu dengan menstruasi berikutnya dikenal dengan satu
siklus menstruasi. Siklus menstruasi wanita berbeda-beda, namun rata-rata berkisar 28 hari.
Hari pertama menstruasi dinyatakan sebagai hari pertama siklus menstruasi. Siklus ini terdiri
atas 4 fase, yaitu:

1. Fase menstruasi

Fase menstruasi ini terjadi jika ovum tidak dibuahi sperma, sehingga korpus luteum
menghentikan produksi hormon esterogen dan progesteron. Turunnya kadar esterogen dan
progesteron menyebabkan lepasnya ovum dari endometrium yang disertai robek dan luruhnya
endometrium, sehingga terjadi pendarahan. Fase menstruasi ini berlangsung kurang lebih 5
hari. Darah yang keluar selama menstruasi berkisar antara 50-150 mili liter.

2. Fase pra-ovulasi

Fase pra-ovulasi disebut juga dengan fase poliferasi. Pada fase ini hormon pembebas
gonadotropin yang dikeluarkan hipotalamus akan memacu hipofise untuk mengeluarkan
FSH. FSH singkatan dari folikel stimulating hormon. FSH memacu pematangan folikel dan
merangsang folikel untuk mengeluarkan hormon esterogen. Adanya esterogen menyebabkan
pembentukan kembali (poliferasi) dinding endometrium. Peningkatan kadar esterogen juga
menyebabkan serviks untuk mengeluarkan lendir yang bersifat basa. Lendir ini berfungsi
untuk menetralkan suasana asam pada vagina sehingga mendukung kehidupan sperma.

3. Fase ovulasi

Jika siklus menstruasi seorang perempuan 28 hari, maka ovulasi terjadi pada hari ke 14.
Peningkatan kadar esterogen menghambat pengeluaran FSH, kemudian hipofise
mengeluarkan LH. LH singkatan dari luternizing hormon. Peningkatan kadar LH merangsang
pelepasan oosit sekunder dari folikel, peristiwa ini disebut ovulasi.

4. Fase pasca ovulasi

Fase ini berlangsung selama 14 hari sebelum menstruasi berikutnya. Walaupun panjang
siklus menstruasi berbeda-beda, fase pasca-ovulasi ini selalu sama yaitu 14 hari sebelum
menstruasi berikutnya. Folikel de Graaf (folikel matang) yang telah melepaskan oosit
sekunder akan berkerut dan menjadi korpus luteum. Korpus luteum mengeluarkan hormon
progesteron dan masih mengeluarkan hormon esterogen namun tidak sebanyak ketika
berbentuk folikel. Progesteron mendukung kerja esterogen untuk mempertebal dan
menumbuhkan pembuluhpembuluh darah pada endometrium serta mempersiapkan
endometrium untuk menerima pelekatan embrio jika terjadi pembuahan atau kehamilan. Jika
tidak terjadi pembuahan, korpus luteum akan berubah menjadi korpus albikan yang hanya
sedikit mengeluarkan hormon, sehingga kadar progesteron dan esterogen menjadi rendah.
Keadaan ini menyebabkan terjadinya menstruasi demikian seterusnya.
Perubahan Hormon Saat Menstruasi

E. Gangguan Sistem Reproduksi pada Manusia

Sistem reproduksi dapat mengalami gangguan atau kelainan. Gangguan ini dapat
menyebabkan pasangan usia subur sulit memperoleh keturunan. Oleh karena itu, kamu harus
selalu menjaga kesehatan organ-organ reproduksi, sehingga kelak dapat memperoleh
keturunan yang sehat. Beberapa gangguan dan penyakit yang berkaitan dengan sistem
reproduksi adalah
sebagai berikut.

1. HIV/AIDS

AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome) disebabkan oleh virus HIV (Human
Immunodeficiency Virus) yang menyerang kekebalan tubuh. Penularannya dapat terjadi
melalui hubungan seksual, transfusi darah penderita AIDS, jarum suntik yang tercemar, dan
ibu hamil kepada anaknya.
Tubuh yang terserang virus HIV kekebalannya rusak, sehingga mudah terinfeksi oleh
berbagai jenis penyakit yang dapat menimbulkan kematian. Infeksi HIV awalnya tidak
menampakkan gejala sakit. Pada tahap berikutnya muncul gejala flu berulang seperti lesu,
demam, berkeringat di malam hari, dan otot sakit.

a. Gejala HIV

AIDS disebabkan oleh infeksi HIV. Virus ini akan merusak sistem kekebalan tubuh dengan
cara menyerang sel darah putih. Seseorang yang mengidap AIDS tidak dapat melindungi
dirinya dari segala macam bibit penyakit. Akibatnya, penderita bisa terserang berbagai
penyakit.

Pada awalnya, orang yang terinfeksi HIV tampak seperti orang yang sehat dan tidak
memperlihatkan gejala-gejala tertentu. Fase ini dapat terjadi selama 5 7 tahun, tergantung
dari kekebalan tubuh si penderita.

Pada tahap selanjutnya, akan muncul gejala awal seperti hilangnya selera makan, tubuh terasa
lemas, dan badan berkeringat secara berlebihan pada malam hari. Kemudian akan timbul
bercak-bercak dikulit, terjadi pembengkakan kelenjar getah bening, mengalami diare terus
menerus, serta flu yang tidak sembuh-sembuh. Fase ini berlangsung 6 bulan sampai 2 tahun.

Tahap terakhir atau fase AIDS akan terdiagnosa setelah kekebalan tubuh sudah sangat
berkurang. Pada tahap ini biasanya penderita mudah terserang penyakit TBC, pneumonia,
herpes, gangguan saraf, dan sebagainya. Kejadian ini berlangsung selama 3-6 bulan. Untuk
mengetahui apakah seseorang dinyatakan positif menderita AIDS, harus dilakukan
pemeriksaan laboratorium terhadap banyaknya jumlah sel T pada darahnya.

b. Penularan HIV

Sebagian besar orang tertular HIV karena hubungan seksual. Virus HIV dapat menyerang
orang pemakai narkoba dan tato yang menggunakan jarum suntik dan semprotan yang telah
terkontaminasi oleh virus HIV. Penularan HIV juga bisa melalui transfusi darah. Ibu hamil
yang mengidap AIDS dapat menularkan virus HIV pada janinnya.

Penularan HIV sangat cepat sekali, seperti di Indonesia. Hal ini disebabkan oleh pengguna
narkoba semakin banyak, seks bebas, dan perpindahan penduduk yang tinggi. Untuk itulah,
kita harus menanggapi dengan serius dan sebisa mungkin mencegah penyebaran virus ini.

c. Pencegahan HIV

Obat penyakit AIDS belum ditemukan sampai saat ini. Satu-satunya jalan supaya terhindar
dari penyakit ini adalah meningkatkan iman dan taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Selain
itu, AIDS dapat juga dicegah dengan cara sebagai berikut.
1) Menghindari hubungan seks bebas dengan orang yang menderita penyakit ini.
2) Menghindari hubungan seks dengan orang yang pecandu narkoba.
3) Mengadakan pemeriksaan laboratorium terhadap orang yang akan mendonorkan darahnya.
4) Menjamin sterilitas alat suntik dan menggunakannya untuk sekali pakai.
2. Sifilis

Penyakit sifilis sering disebut raja singa. Sifilis bersifat menular dan disebabkan oleh bakteri
Troponema pallidum. Penularan dapat terjadi melalui hubungan seksual, transfusi darah, dan
kehamilan. Gejala awalnya timbul bisul pada bagian penis laki-laki atau di rahim perempuan.
Bisul ini
tidak menyebabkan rasa sakit dan dapat sembuh dengan sendirinya. Gejala selanjutnya
muncul lesi di permukaan kulit di seluruh tubuh namun tidak menyebabkan gatal, sariawan di
mulut, sakit tenggorokan, demam ringan, dan pembengkakan kelenjar limfa pada lipatan
tangan, leher, dan paha. Gejala-gejala ini juga dapat hilang dengan sendirinya. Pada infeksi
tingkat lanjut, muncul gejala berupa kerusakan tulang dan sendi, aorta, dan dapat
menyebabkan kelumpuhan. Namun gejala-gejala ini dapat dihentikan dengan pengobatan.

3. Gonore

Penyakit gonore disebabkan oleh infeksi bakteri Neisseiria gonokokus dan dapat menular
melalui hubungan seksual. Gonore menyerang selaput lendir uretra, leher rahim, dan organ
lain. Pada laki-laki, gejalanya adalah terasa sakit saat buang air dan keluar nanah dari uretra.
Pada penderita wanita, muncul gejala keluar lendir berwarna hijau dari alat kelamin. Namun
banyak perempuan yang tidak menunjukkan adanya gejala, sehingga penyakit akan berlanjut
sampai terjadi komplikasi. Infeksi yang menyebar hingga ke testis
(pada laki-laki) dan oviduk (pada wanita) dapat menyebabkan kemandulan. Infeksi yang
menyebar ke persendian menyebabkan radang sendi. Bayi yang lahir dari penderita gonore
dapat mengalami kebutaan jika tidak segera
mendapatkan pengobatan.

4. Klamidia (klamidiasis)

Pada laki-laki akan keluarnya nanah dari penis saluran urine. Sehingga mengakibatkan
infeksi pada testis.

5. Herpes (dhab)

Luka pada vagina atau penis. Ini sangat membahayakan jantung dan otak, melalui ibu yang
ditularkan ke fetusnya.

6. Candidiasis (keputihan)

Gejala yang timbul yaitu luka pada vagina atau penis seperti bercak-bercak yang menyerang
pada alat kelamin manusia Infeksi pada dinding vagina, langit -langit, lipatan dekat anus.
Melalui proses kelahiran infeksi berasal dari ibu selama kelahiran. Ini dapat diakibatkan
karena kebersihan vagina, mulut dan anus tidak terjaga.

Daftar Pustaka

Sukis Wariyono. 2008. Mari Belajar Ilmu Alam Sekitar 3: Panduan Belajar IPA Terpadu
untuk Kelas IX SMP/ MTs. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional
Dewi Ganawati. 2008. Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam: Terpadu dan Kontekstual IX
untuk SMP/ MTs. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional

Iklan

Share this:

Twitter
Facebook

Komentar (34) Trackbacks (1) Tinggalkan komentar Lacak balik

1.

Vebyan Chahala

7 Oktober 2012 pukul 16:03

Balas

Permisi mau tanya,posisi korion terhadap amnion itu seperti apa ya?

ary gunawan

8 Oktober 2012 pukul 20:37

Balas

Lihat penjelasan berikut (semoga bisa memberi gambaran)

Membran (Lapisan Embrio)


Terdapat 4 macam membran embrio, yaitu :

a. Kantung Kuning Telur (Yolk Sac)


Kantung kuning telur merupakan pelebaran endodermis berisi persediaan
makanan bagi hewan ovipar, pada manusia hanya terdapat sedikit dan tidak
berguna.

b. Amnion
Amnion merupakan kantung yang berisi cairan tempat embrio mengapung,
gunanya melindungi janin dari tekanan atau benturan.
c. Alantois
Pada alantois berfungsi sebagai organ respirasi dan pembuangan sisa
metabolisme. Pada mammalia dan manusia, alantois merupakan kantung kecil
dan masuk ke dalam jaringan tangkai badan, yaitu bagian yang akan
berkembang menjadi tall pusat.

d. Korion
Korion adalah dinding berjonjot yang terdiri dari mesoderm dan trofoblas.
Jonjot korion menghilang pada hari ke-28, kecuali pada bagian tangkai badan,
pada tangkai badan jonjot trofoblas masuk ke dalam daerah dinding uterus
membentuk ari-ari (plasenta). Setelah semua membran dan plasenta terbentuk
maka embrio disebut janin/fetus.

Sistem Endokrin Pada Manusia dan Fungsinya

Sponsors Link

Dalam tubuh manusia terdapat kelenjar, enzim dan beberapa bagian penting yang
mempengaruhi kestabilan tubuh. Salah satu kelenjar yang memiliki pengaruh dalam tubuh
adalah kelenjar endokrin. Kelenjar ini merupakan kelenjar yang tersusun atas susunan sel
mikro yang sangat sederhana yan terdiri atas jaringan ikat halus yang mengandung pembuluh
kapiler.

ads

Sistem endoktrin pada manusia adalah sistem yang mengatur dan menghasilkan hormon
hormon yang dibutuhkan oleh tubuh manusia. Sistem endokrin pada manusia memiliki
hubungan yang sangat erat dengan sistem saraf pada manusia, kedua sistem ini berfungsi
untuk mengontrol dan memadukan satu sama lain. Selain itu, kedua sistem ini juga bertugas
untuk menjaga homeostatis dalam tubuh. Meskipun kedua sistem ini saling memberikan
pengaruh, akan tetapi karakteristiknya berbeda. ( baca : Struktur Sel Saraf )

Dalam tubuh kita terdapat banyak kelenjar, dimana beberapa diantaranya memiliki fungsi
untuk mengdoktrin, beberapa diantaranya adalah kelenjar hipofisis, kelenjar tiroid, kelenjar
timus, kelenjar paratiroid dan kelenjar adrenal suprenalis.

Fungsi Kelenjar Endokrin

Secara keseluruhan, masing-masing kelenjar yang terdapat dalam tubuh memiliki fungsi yang
berbeda-beda tergantung dari mana kelenjar tersebut dihasilkan. Akan tetapi, secara umum
fungsi kelenjar endokrin adalah:

Penghasil Hormon Kelenjar endokrin bertugas untuk menghasilkan berbagai


macam jenis hormon yang nantinya akan disalurkan ke darah apabila diperlukan oleh
jaringan tubuh tertentu. ( baca : Sistem Hormon pada Manusia )
Mengontrol Aktivitas Kelenjar endoktrin bertugas untuk mengontrol aktivitas dari
kelenjar tubuh agar dapat berfungsi dengan normal dan maksimal.
Merangsang Aktivitas Kelenjar endoktrin juga bertugas untuk merangsang
aktivitas kelenjar tubuh untuk kemudian disampaikan ke sistem saraf dan
menciptakan suatu efek dari rangsangan tersebut. ( baca : Fungsi Saraf Simpatik dan
Parasimpatik )
Pertumbuhan Jaringan Kelenjar endoktrin juga mempengaruhi pertumbuhan
jaringan pada manusia agar jaringan tersebut berfungsi maksimal.
Mengatur Metabolisme Kelenjar endoktrin juga berfungsi untuk mengatur
metabolisme dalam tubuh, sistem oksidasi tubuh serta bertugas untuk meningkatkan
absorpsi glukosa dalam tubuh dan pada usus halus. ( baca : Fungsi Usus Halus )
Metabolisme Zat Kelenjar endoktrin bertugas untuk mempengaruhi fungsi
metabolisme lemak, vitamin, metabolisme protein, mineral, air dan hidrat aranga
dalam tubuh untuk agar optimal.

Itulah fungsi utama dari kelenjar endoktrin, untuk fungsi lain dari masing masing kelenjar
endoktrin akan dijelaskan pada pembahasan selanjutnya.

Kelenjar Endokrin Pada Manusia

Seperti yang telah disinggung diatas, bahwa kelenjar endoktrin pada manusia terdiri atas 8
kelenjar utama dan sangat penting bagi tubuh. Lalu apa saja kelenjar tersebut ? Berikut
penjelasannya.

1. Kelenjar Hipofisis

Kelenjar hipofisis atau sering disebut sebagai master of gland merupakan kelenjar yang
menghasilkan banyak hormon yang masing masing memiliki fungsi utama untuk mengatur
satu sama lain. Kelenjar ini memiliki ukuran yang kecil sekitar 1,3 cm dengan bentuk bulat.
Secara umum kelenjar hipofisis sendiri terbagi atas 3 macam, yaitu hipofisis anterior,
hipofisis pars intermedia dan hipofisis posterior.

Adapun hormon hormon yang dihasilkan oleh kelenjar hipofisis berserta fungsinya dalah
sebagai berikut:

Hormon Pertumbuhan Hormon pertumbuhan untuk mengatur pertumbuhan &


perkembangan manusia dari bayi sampai dewasa, apabila kekurangan hormon maka
akan kerdil sedangkan apabila kelebihan akan menyebabkan gigantisme.
Hormon Tirotropin Hormon yang mengatur pertumbuhan dan perkembangan dari
kelenjar tiroid agar tidak terserang penyakit gondok.
Adrenocorticotropic Hormone Hormon ini bertugas untuk mengontrol
pertumbuhan dan perkembangan dari kulit ginjal serta merangsang aktivitas kelenjar
adrenal. ( baca : Bagian Bagian Ginjal )
Hormon Prolaktin (Lactogenic) Berfungsi untuk membantu wanita pada proses
kelahiran dan juga sekresi susu.
Hormon MSH Bertugas untuk memberikan pengaruh pada warna kulit pada
mahkluk hidup, kelebihan hormon ini dapat menyebabkan kulit hitam.
Hormon ADH Bertugas untuk meningkatkan tekanan darah dalam tubuh serta
menurunkan volume urine tubuh. ( baca : Sistem Ekskresi pada Ginjal )
2. Kelenjar Tiroid

Kelenjar tiroid merupakan kelenjar yang dapat ditemukan di bagian leher depan, tepatnya
berada dibawah jakun dan terdapat 2 lobus. Yodium yang terdapat pada kelenjar ini dibuat
dari folikel jaringan tiroid, dimana yodium secara aktif diakumulasi oleh kelenjar tiroid itu
sendiri. Maka dari itu, apabila seseorang mengalami kekurangan yodium dalam jangka waktu
yang lama dan tidak segera ditangani, maka akan menyebabkan pembesaran pada kelenjar
gondok hingga 15x lipat dari normal.

Artikel terkait : Fungsi Kelenjar Tiroid

Kelenjar ini menghasilkan 2 hormon penting, yaitu tiroksin dan triiodontironim. Dimana
kedua hormon ini memiliki fungsi yang sama yaitu untuk mengatur metabolisme,
perkembangan, pertumbuhan serta aktivitas dari sistem saraf. Akan tetapi terdapat 1 hormon
yang terdapat pada kelenjar tiroid yang bernama kalsitonin. Kalsitonin ini memiliki fungsi
untuk menurunkan kadar kalsium dalam darah tubuh, caranya adalah dengan mempercepat
proses absorpsi kalsium yang terdapat pada tulang. ( baca : Anatomi Tulang Manusia )

3. Kelenjar Paratiroid

Kelenjar paratiroid merupakan kelenjar yang berada di belakang kelenjar tiroid dengan
jumlah 4 buah. Adapun fungsi kelenjar ini adalah:

Menghasilkan PTH yang berfungsi mengatur konsentrasi ion kalsium yang terdapat
pada cairan ekstraseluler dengan mengabsorpsi kalsium dari dalam usus
Untuk meningkatkan kalsium dalam darah
Untuk mengatur metabolisme fosfor
Selain dapat menaikkan kalsium darah, kelenjar ini juga dapat menurunkan kadar
kalsium dalam darah

Apabila seseorang mengalami kekurangan hormon ini, maka akan menyebabkan terserang
penyakit tetanus dan apabila seseorang kelebihan hormon ini maka akan menyebabkan
terjadinya pengendapan kapur pada ginjal.

Artikel terkait : Kelainan pada Sistem Ekskresi

4. Kelenjar Adrenalin

Kelenjar adrenalin dapat kita temukan di bagian atas ginjal dengan bentuknya menyerupai
bola. Pada masing masing ginjal manusia terdapat 1 kelenjar suprarenalis, dimana nantinya
kelenjar tersebut akan dibagi lagi menjadi 2 bagian utama, yaitu korteks atau bagian luar dan
medula atau bagian tengah.

Adapun hormon yang dihasilkan oleh kelenjar adrenalin dan tugasnya adalah sebagai berikut:

Mineralokortikoid Bertugas untuk mengontrol jalannya metabolisme ion


anorganik
Glukokortikoid Bertugas untuk mengontrol proses metabolimse glukosa ( baca
: Metabolisme Karbohidrat )
Adrenalin & Noradrenalin Bertugas dalam vasokontriksi arteri, mengontrol
pembuluh darah pada otak dan otot, merespon gerak peristaltik, mengatur kadar gula
darah dan ikut merubah glikogen menjadi glukosa dalam hati.

Artikel terkait : Homeostasis Glukosa dalam Darah Manusia

Cara Kerja

Cara kerjanya adalah pada awalnya stimulus yang mencekam akan memberikan efek pada
hipotalamus untuk mengaktifkan medula adrenal dengan impuls saraf, kemudian korteks
adrenal dengan sinyal hormonal. Lalu medulla adrenal bertugas sebagai respon jangka
pendek dari stress dengan cara mensekresi hormon katekolamin. Kemudian korteks adrenal
akan mengontrol respon dari medulla adrenal, dimana respon tersebut berlangsung lebih lama
dibandingkan respon medulla adrenal.

Artikel terkait : Bagian Bagian Otak Manusia

5. Kelenjar Timus

Kelenjar timus adalah salah satu kelenjar yang memiliki peran penting dalam pertumbuhan
manusia. Kelenjar ini dapat ditemukan di dalam mediastinum, tepatnya disekitar trakea.
Kelenjar ini biasanya dapat membesar seiring dengan berjalannya proses pubertas, akan tetapi
akan mengecil kembali ketika dewasa. Timus juga menghasilkan hormon pertumbuhan yang
akan berfungsi hinnga remaja dan setelah dewasa nanti hormon pertumbuhan tidak akan
berfungsi. Adapun fungsi kelenjar timus adalah:

Untuk membantu pertumbuhan makhluk hidup


Bertugas mengurangi aktivitas dari kelenjar kelamin ( baca : Alat Reproduksi
Manusia )
Menghasilkan senyawa timosin yang bertugas sebagai perangsang limfosit tubuh

Artikel terkait : Pengertian Antigen dan Antibodi

Sponsors Link

6. Kelenjar Pinealis

Kelenjar Pinealis merupakan kelenjar yang terdapat di dekat pusat otak kita. Kelenjar ini
menghasilkan hormon yang bernama melatonin, dimana reproduksi hormon ini bergantung
dari seberapa lama tubuh mendapatkan penyinaran. Ketika siang hari, kelenjar ini akan
menghasilkan sedikit melatonin, akan tetapi pada malam hari akan menghasilkan banyak.

Fungsi
Kelenjar pinealis yang menghasilkan hormon melatonin memiliki fungsi sebagai antioksidan
tubuh yang efektif untuk memberikan perlindungan pada sistem saraf otak dari serangan
radikat bebas. Dalam ritme biologis, hormon ini memberikan pengaruh pada siklus pada
seseorang, maksudnya disini adalah siklus dari bangun hingga tidur lagi atau kebiasaan
makan pada seseorang.

Artikel terkait : Fungsi Insulin dalam Tubuh

7. Kelenjar Pankreas

Kelenjar pankreas dalam tubuh memiliki tugas untuk menghasilkan insulin yang bertugas
untuk mengatur tingkat glukosa dalam darah. Apabila seseorang mengalami kekurangan
insulin, maka akan menyebabkan individu tersebut menjadi rentan terserang penyakit
diabetes. Selain itu, kelenjar pankreas ternyata terbagi atas 3 sel yang memiliki fungsi masing
masing, sel tersebut adalah :

Sel Alpa yang bertugas untuk memproduksi glukagon serta meningkatkan glukagon,
selain itu juga dapat menurunkan kadar glukosa tubuh.
Sel Beta yang bertugas untuk memproduksi insulin, selain itu juga dapat menurunkan
glukagon dan meningkatkan glukosa.
Sel Gamma merupakan sel yang sampai saat ini belum diketahui secara pasti fungsi
tugasnya.

Artikel terkait : Fungsi Pankreas

8. Kelenjar Kelamin

Kelenjar kelamin atau disebut sebagai kelenjar gonad merupakan kelenjar yang bertanggung
jawab atas pertumbuhan pada manusia. Secara umum, kelenjar ini menghasilkan beberapa
hormon yang dibagi menjadi 2, yaitu pada laki laki dan perempuan. Pada laki laki, kelenjar
ini menghasilkan hormon testosteron, sedangkan pada perempuan menghasilkan hormon
progresteron dan estrogen.

Fungsi

Adapun fungsi dari hormon testosteron pada pria adalah untuk menjaga metabolisme pria,
selain itu juga memiliki pengaruh besar sebagai penentu jenis kelamin pada janin dan
mempengaruhi masa pubertas pada pria. Sedangkan fungsi hormon progresteron utamanya
adalah untuk mematangkan sel induk wanita, mempertahankan status kehamilan dan
meningkatkan fungsi kelenjar tiroid. Lalu fungsi dari estrogen adalah sebagai pencegah nyeri
pada payudara, memberikan karakteristik secara generatif pada wanita, untuk meningkatkan
anabolisme protein tubuh dan membantu dalam pembentukan tulang.

Sistem Perkemihan (Urinaria)

Posted by Tarlis Irawan on April 19, 2012


2.1. Pengertian

Sisitem urinaria adalah suatu sistem tempat terjadinya proses penyaringan darah sehingga
dara bebas dari zat-zat yang tidak dipergunakan oleh tubuh dan menyerap zat-zat yang masih
dipergunakan oleh tubuh. Zat-zat yang dipergunakan oleh tubuh larutan dalam air dan
dikeluarkan berupa urine (air kemih).

Sistem urinaria terdiri atas:

Ginjal, yang mengeluarkan sekret urine.


Ureter, yang menyalurkan urine dari ginjal ke kandung kencing.
Kandung kencing, yang bekerja sebagai penampung.
Uretra, yang menyalurkan urine dari kandung kencing.

2.2. Ginjal

Ginjal adalah suatu kelenjar yang terletak di bagian belakang kavum abdominalis di belakang
peritoneum pada kedua sisi vertebra lumbalis III, melekat langsung pada dinding belakang
abdomen. Bentuk ginjal seperti biji kacang, jumlahnya ada dua buah kiri dan kanan, ginjal
kiri lebih besar dari ginjal kanan dan pada umumnya ginjal laki-laki lebih panjang dari ginjal
wanita.

Fungsi ginjal:

1. Memegang peranan penting dalam pengeluaran zat-zat toksis atau racun.


2. Mempertahankan suasana keseimbangan cairan
3. Mempertahankan keseimbangan kadar asam dan basa dari cairan tubuh.
4. Mempertimbangkan keseimbangan garam-garam dan zat-zat lain dalam tubuh.
5. Mengeluarkan sisa-sisa metabolisme hasil akhir dari ureum protein.

Uji fungsi ginjal terdiri dari:

1. Uji protein (albumin). Bila ada kerusakan pada glomerulus atau tubulus, maka protein
dapat bocor dan masuk ke urine.
2. Uji konsentrasi ureum darah. Bila ginjal tidak cukup mengeluarkan ureum maka
ureum darah naik di atas kadar normal 20-40 mg%.
3. Uji konsentrasi. Pada uji ini dilarang makan dan minum selama 12 jam untuk melihat
sampai berapa tinggi berat jenis naiknya.

Struktur ginjal

Setiap ginjal terbungkus oleh selaput tipis yang disebut kapsula renalis yang terdiri dari
jaringan fibrus berwarna ungu tua. Lapisan luar terdiri dari lapisan korteks (subtansia
kortekalis), dan lapisan sebelah dalam bagian medulla (subtansia medularis) berbentuk
kerucut yang disebut renal piramid. Puncak kerucut tadi menghadap kaliks yang terdiri dari
lubang-lubang kecil disebut papilla renalis. Masing-masing piramid dilapisi oleh kolumna
renalis, jumlah renalis 15-16 buah.

Garis-garis yang terlihat di piramid disebut tubulus nefron yang merupakan bagian terkecil
dari ginjal yang terdiri dari glomerulus, tubulus proksimal (tubulus kontorti satu), ansa henle,
tubulus distal (tubulus kontorti dua) dan tubulus urinarius (papilla vateri).

Pada setiap ginjal diperkirakan ada 1.000.000 nefron, selama 24 jam dapat menyaring
darah 170 liter. Arteri renalis membawa darah murni dari aorta ke ginjal, lubang-lubang yang
terdapat pada piramid renal masing-masing membentuk simpul dari kapiler satu badan
malfigi yang disebut glomerulus. Pembuluh aferen yang bercabang membentuk kapiler
menjadi vena renalis yang membawa darah dari ginjal ke vena kava inferior.

Fisiologi ginjal
Ginjal berfungsi:

1. Mengatur volume air (cairan dalam tubuh). Kelebihan air dalam tubuh akan
diekskresikan oleh ginjal sebagai urine (kemih) yang encer dalam jumlah besar,
kekurangan air (kelebihan keringat) menyebabkan urine yang diekskresi berkurang
dan konsentrasinya lebih pekat sehingga susunan dan volume cairan tubuh dapat
dipertahankan relatif normal.
2. Mengatur keseimbangan osmitik dan mempertahankan keseimbangan ion yang
optimal dalam plasma (keseimbangan elektrolit). Bila terjadi pemasukan/pengeluaran
yang abnormal ion-ion akibat pemasukan garam yang berlebihan/penyakit perdarahan
(diare, muntah) ginjal akan meningkatkan ekskresi ion-ion yang penting (mis. Na, K,
Cl, Ca dan posfat).
3. Mengatur keseimbangan asam-basa cairan tubuh bergantung pada apa yang dimakan,
campuran makanan menghasilkan urine yang bersifat agak asam, pH kurang dari 6 ini
disebabkan hasil akhir metabolism protein. Apabila banyak makan sayur-sayuran,
urine akan bersifat basa. pH urine bervariasi antara 4,8-8,2. Ginjal menyekresi urine
sesuai dengan perubahan pH darah.
4. Ekskresi sisa hasil metabolism (ureum, asam urat, kreatinin) zat-zat toksik, obat-
obatan, hasil metabolism hemoglobin dan bahan kimia asing (pestisida).
5. Fungsi hormonal dan metabolisme. Ginjal menyekresi hormon renin yang mempunyai
peranan penting mengatur tekanan darah (sistem renin angiotensin aldesteron)
membentuk eritripoiesis mempunyai peranan penting untuk memproses pembentukan
sel darah merah (eritropoiesis).

Di samping itu ginjal juga membentuk hormone dihidroksi kolekalsiferol (vitamin D aktif)
yang diperlukan untuk absorsi ion kalsium di usus.

Filtrasi glomerulus

Kapiler glomerulus secara relatif bersifat impermeabel terhadap protein plasma yang lebih
besar dan permeabel terhadap air dan larutan yang lebih kecil sepeti elektrolit, asam amino,
glukosa dan sisa nitrogen. Glomerulus mengalami kenaikan tekanan darah 90 mmHg.
Kenaikan ini terjadi karena anteriole aferen yang mengarah ke glomerulus mempunyai
diameter yang lebih besar dan memberikan sedikit tahanan dari kapiler yang lain. Darah
didorong ke dalam ruangan yang lebih kecil, sehingga darah mending air dan partikel yang
terlarutdalam plasma masuk ke dalam kapsula bowman. Tekanan darah terhadap dinding
pembuluh ini disebut tekanan hidrostatik (TH). Gerakan masuknya ke dalam kapsula
bowman disebut sebagai filtrasi glomerulus.
Tiga faktor pada proses filtrasi dalam kapsula bowman menggambarkan integrasi ketiga
faktor tersebut yaitu:

1. Tekanan osmitik (TO). Tekanan yang dikeluarkan oleh air (sebagai pelarut) pada
membrane semipermeabel sebagai usaha untuk menembus membrane semipermeabel
ke dalam area yang mengandung lebih banyak molekul yang dapat melewati
membrane semipermeabel. Pori-pori dalam kapiler glomerulus membuat membrane
semipermeabel memungkinkan untuk melewati yang lebih kecil dari air tetapi
mencegah molekul yang lebih besar misalnya protein dan plasma.
2. Tekanan hidroststik (TH). Sekitar 15 mmHg dihasilkan oleh adanya filtrasi dalam
kapsula dan berlawanan dengan tekanan hidrostatik darah. Filtrasi juga mengeluarkan
tekanan osmitik 1-3 mmHg yang berlawanan dengan osmitik darah.
3. Perbedaan tekanan osmitik plasma dengan cairan dalam kapsula bowman
mencerminkan perbedaan kosentrasi protein, perbedaan ini menimbulkan pori-pori
kapiler mencegah protein plasma untuk difiltrasi.

Tekanan hidrostatik plasma dan tekanan osmitik filtrat kapsula bowman bekerja sama untuk
meningkatkan gerakan air dan molekul permeabel, molekul permeabel kecil dari plasma
masuk ke dalam kapsula bowman.

Proses pembentukan urine

Glomerulus berfungsi sebagai ultrafiltrasi pada simpai bowman, berfungsi untuk menampung
hasil filtrasi dari glomerulus. Pada tubulus ginjal akan terjadi penyerapan kembali zat-zat
yang sudah disaring pada glomerulus, sisa cairan akan diteruskan ke piala ginjal terus
berlanjut ke ureter.

Urine berasal dari darah yang di bawa arteri renalis masuk kedalam ginjal, darah ini
terdiri dari bagian yang padat yaitu sel darah dan bagian plasma darah.

Ada tiga tahap pembentukan urine:


1) Proses filtrasi

Terjadi di glomerulus, proses ini terjadi karena permukaan aferen lebih besar dari permukaan
eferen maka terjadi penyerapan darah. Sedangkan sebagian yang tersaring adalah bagian
cairan darah kecuali protein. Cairan yang tersaring ditampung oleh simpai bowman yang
terdiri dari glukosa, air, natrium, klorida, sulfat, bikarbonat dan lain-lain, yang diteruskan ke
tubulus ginjal.

2) Proses reabsorpsi

Proses ini terjadi penyerapan kembali sebagian besar glukosa, natrium, klorida, fosfat, dan
ion bikarbonat. Prosesnya terjadi secara pasif yang dikenal oblogator reabsorpsi terjadi pada
tubulus atas. Sedangkan pada tubulus ginjal bagian bawah terjadi kembali penyerapan
natrium dan ion bikarbonat. Bila diperlukan akan diserap kembali ke dalam tublus bagian
bawah. Penyerapannya terjadi secara aktif dikenal dengan reabsorpsi fakultatif dan sisanya
dialirkan pada papilla renalis.

3) Proses sekresi

Sisanya penyerapan urine kembali yang terjadi pada tubulus dan diteruskan ke piala ginjal
selanjutnya diteruskan ke ureter masuk ke vesika urinaria.

Peredaran darah ginjal

ginjal mendapat darah dari aorta abdominalis yang mempunyai percabanganarteri arteri
renalis. Arteri ini berpasangan kiri dan kanan. Arteri renalis bercabang menjadi arteria
interlobaris kemudian menjadi arteri arkuata. Arteri interloburalis yang berada di tepi ginjal
bercabang menjadi kapiler membentuk gumpalan-gumpalan yang disebut glomerulus.
Glomerulus ini dikelilingi oleh alat yang disebut simpai bowman. Di sini terjadi penyaringan
pertama dan kapiler darah yang meninggalkan simpai bowman kemudian menjadi vena
renalis masuk ke vena kava inferior.

Persarafan ginjal

Ginjal mendapat persarafan dari pleksus renalis (vasomotor). Saraf ini berfungsi untuk
mengatur jumlah darah yang masuk ke dalam ginjal, saraf ini berjalan bersamaan dengan
pembu;uh darah yang masuk ginjal. Di atas ginjal terdapat kelenjar suprarenalis, kelenjar ini
merupakan kelenjar buntu yang menghasilkan dua macam hormon yaitu hormon adrenalin
dan hormon kortison. Adrenal dihasilkan oleh medulla.

Reabsorpsi dan sekresi tubulus

Sewaktu filtrat glomerulus memasuki tubulus ginjal, filtrat ini mengalir melalui bagian-
bagian tubulus. Sebelum diekskresikan sebagai urine beberapa zat diabsorpsi kembali secara
selektif dari tbulus dan kembali ke dalam darah, sedangkan yang lain de sekresikandari darah
ke dalam lumen tubulus. Pada akhirnya urine terbentuk dan semua zat dalam urine akan
menggambarkan penjumlahan dari tiga proses dasar ginjal (filtrasi glomerulus, reabsorpsi
tubulus dan sekresi tubulus).

Ekskresi urine Filtrasi glomerulus Reabsorpsi tubulus + Sekresi tubulus

a. Reabsorpsi tubulus

Ginjal menangani beberapa zat yang yang difiltrasi secara bebas dalam ginjaldan diabsorpsi
dengan kecepatan yang berbeda. Kecepatan masing-masing zat dapat dihitung sebagi berikut.

Filtrasi Kecepatan filtrasi glomerulus x Kecepatan plasma

Penghitungan ini menganggap bahwa zat-zat difiltrasi secara bebas dan tidak terikat pada
protein plasma.

Kebanyakan zat proses filtrasi golmerulus dan reabsorpsi tubulus secara kuntitatif
relatif sangat besar terhadap sekresi urine. Sedikit saja perubahan pada filtrasi glomerulus
atau reabsorpsi secara potensial dapat menyebabkan perubahan yang relatif besar. Beberapa
produk buangan seperti ureum dan kreatinin sulit diabsorpsi dari tubulus dan diekskresi
dalam jumlah yang relatif besar.

Mekanisme pasif. Zat yang akan diabsorpsi harus ditranspor melintasi membran epitel tubulus
ke dalam cairan interstisial ginjal, melalui kapiler peri tubulus kembali ke dalam darah.
Reabsorpsi melalui epitel tubulus ke dalam darah, misalnya air dan zat terlarut dapat
ditranpor melalui membran selnya sendiri (jalur transeluler) atau melalui ruang sambungan
antar-sel (jalur para seluler). Setelah diabsorpsi melalui sel epitel tubulus ke dalam cairan
interstisial air dan zat terlarut ditranpor melalui dinding kapiler ke dalam darah dengan cara
ultrafiltrasi yang diperantarai oleh tekanan hidrostatik dan tekanan osmotik koloid.

Traspor aktif mendorong suatu zat terlarut melawan gradien elektrokimia dan membutuhkan
energi yang berasal dari metabolisme. Transpor yang berhubungan langsung dengan suatu
sumber energi seperti hidrolisis adenosin trifosfat (ATF) disebut transfor aktif primer.
Transpor yang tidak berhubungan secara langsung dengan suatu sumber energi seperti yang
diakibatkan oleh gradien ion, disebut transpor aktif sekunder.

b. Reabsorpsi tubulus proksimal

Secara normal sekitar 65% dari muatan natrium dan air yang difiltrasi dan nilai persentase
terendah dari klorida akan diabsorpsi oleh tubulus proksimal sebelum filtrat mencapai ansa
henle. Persentase ini dapat meningkat atau menurun dalam berbagai kondisi fisiologis.

Sel tubuh proksimal mempunyai banyak sekali brush boerder. Permukaan membran
brush boerder dimuati molekul protein yang mentranspor ion natrium melewati membran
lumen yang bertalian dengan mekanisme transpor nutrien organik (asam amino dan glukosa).
Tubulus proksimal merupakan tempat penting untuk sekresi asam dan basa, organik seperti
garam garam empedu, oksalat, urat, dan katekolamin.
Regulasi reabsorpsi tubulus penting untuk mempertahankan suatu keseimbangan
yang tepat antara reabsorpsi tubulus dan filtrasi glomerulus. Adanya mekanisme saraf, faktor
hormonal, dan kontrol setempat yang meregulasi reabsorpsi tubulus untuk mengatur filtrasi
glomerulus maka reabsorpsi beberapa zat terlarut dapat diatur secara bebas terpisah dari yang
lain terutama melalui mekanisme pengontrolan hormonal.

Abnormalitas kongenital

Kelainan kongenital ginjal dapat terjadi, termasuk:

1. Tidak terdaptnya ginjal.


2. Ginjal berbentuk seperti sepatu kuda.
3. Kista ginjal, dimana ginjal mempunyai kista dalam jumlah yang besar sebagai akibat
dari kesalahan perkembangan dalam perkembangan tubulus.

Penyakit ginjal

Penyakit pada ginjal dapat mengganggu fungsi nefron, dan apabila sejumlah besar nefron
mengalami kerusakan maka akan terjadi kerusakan fungsi ginjal: sekresi urina hilang,
albumin atau darah dapat terlihat pada urine, produk metabolisme (misalnya urea) yang
seharusnya di ekskresi tidak diekskresi dan terjadi penumpukan dalam darah, serta
keseimbangan asam basa tubuh menjadi terganggu.

Pada glomerulus nefritis akut ginjal mengalami perbesaran, glomerulus merupakan


bagian khusus yang terkena. Pada sindroma nefrotik terdapatnya protein dalam urine
menyebabkan terjadinya retensi cairan dalam jaringan. Pada glikosuria renalis glukosa bocor
ke dalam urine sebagai akibat kelainan kongenital pada anatomi dan fungsi nefron.

Gagal ginjal akut dapat timbul sebagai akibat:

1. Gangguan sirkulasi renalis (misalnya pada syok, penurunan curah jantung ditujukan
pada otak dan jantung menyebabkan kerusakan pada ginjal).
2. Glomerulo nefritis berat
3. Penyumbatan traktus urinarius oleh batu ginjal.

Bila gagal ginjal terjadi pada beberapa jam, tubulus ginjal akan mengalami kerusakan
permanen. Pada urine yang disekresi terhenti sama sekali (terjadi urinarius) atau berkurang
dalam jumlah yang sangat kecil (oligura), terdapat perubahan keseimbangan asam basa yang
berat dan produk akhir metabolisme tubuh tidak diekskresi. Gagal ginjal kronik merupakan
akibat dari kerusakan nefron yang permanen ole penyakit ginjal apa saja yang berat, adanya
bukti terjadi gagal ginjal terlihat apa bila sekitar 75% dari nefron sudah tidak berfungsi.

Pada diabetik insipidus antidiuretik hormon tidak dibentuk oleh kompleks


hipotalamuspituitari dan sebagai konsekuensinya air tidak direabsorpsi dalam duktus
kolektikus, dan pasien mengeluarkan jumlah urine banyak yang pekat.

Abnormalitas kandungan urine:


1. Glukose
2. Benda-benda keton
3. Garam empedu
4. Pigmen empedu
5. Protein
6. Darah
7. Beberapa obat-obatan

2.3. Ureter

Terdiri dari 2 saluran pipa, masingmasing bersambung dari ginjal ke kandung kemih (vesika
urinaria), panjangnya 25-30 cm, dengan penampang 0,5 cm. Ureter sebagian terletak
dalam rongga abdomen dan sebagian terletak dalam rongga pelvis.

Lapisan dinding abdomen terdiri dari:

1. Dinding luar jaringan ikat (jarinagn fibrosa)


2. Lapisan tengah lapisan otot polos
3. Lapisan sebelah dalam lapisan mukosa

Lapisan didnding ureter menimbulkan gerakan-gerakan peristaltik tiap 5 menit sekali yang
akan mendorong air kemih masuk ke dalam kandung kamih (vesika urinaria). Gerakan
peristaltik mendorong urine melalui ureter yang diekskresikan oleh ginjal dan disemprotkan
dalam bentuk pancaran, melalui osteum uretralis masuk ke dalam kandung kemih.

Ureter berjalan hampir vertikal ke bawah sepanjang fasia muskulus psoas dan dilapisi
oleh peritoneum. Penyempitan ureter terjadi pada tempat ureter meninggalkan pelvis renalis,
pembuluh darah, saraf dan pembuluh limfe berasal dari pembuluh sekitarnya mempunyai
saraf sensorik.

Pars abdominalis ureter dalam kavum abdomen ureter terletak di belakang


peritoneum sebelah media anterior m. psoas mayor dan ditutupi oleh fasia subserosa. Vasa
spermatika/ovarika interna menyilang ureter secara oblique, selanjutnya ureter akan mencapai
kavum pelvis dan menyilang arteri iliaka eksterna.

Ureter kanan terletak pada parscdesendens duodenum. Sewaktu turun ke bawah


terdapat di kanan bawah dan disilang oleh kolon dekstra dan vosa iliaka iliokolika, dekat
apertura pelvis akan dilewati oleh bagian bawah mesenterium dan bagian akhir ilium. Ureter
kiri disilang oleh vasa koplika sinistra dekat apertura pelvis superior dan berjalan di belakang
kolon sigmoid dan mesenterium.

Pars pelvis ureter berjalan pada bagian dinding lateral pada kavum pelvis sepanjang
tepi anterior dari insura iskhiadikamayor dan tertutup olehperitoneum. Ureter dapt ditemukan
di depan arteri hipogastrikabagian dalam nervus obturatoris arteri vasialia anterior dan
arteri hemoroidalis media. Pada bagian bawah insura iskhiadika mayor, ureter agak miring ke
bagian medial untuk mencapai sudut lateral dari vesika urinaria.
Ureter pada pria terdapat di dalam visura seminalis atas dan disilang oleh duktus
deferens dan dikelilingi oleh pleksus vesikalis. Selanjutnya ureter berjalan oblique sepanjang
2 cm di dalam dinding vesika urinaria pada sudut lateral dari trigonum vesika. Sewaktu
menembus vesika urinaria, dinding atas dan dinding bawah ureter akan tertutup dan pada
waktu vesika urinaria penuh akan membentuk katup (valvula) dan mencegah pengambilan
urine dari vesika urinaria.

Ureter pada wanita terdapat di belakang fossa ovarika urinaria dan berjalan ke
bagian medial dan ke depan bagian lateralis serviks uteri bagian atas, vagina untuk mencapai
fundus vesika urinaria. Dalam perjalanannya, ureter didampingi oleh arteri uterina sepanjang
2,5 cm dan selanjutnya arteri ini menyilang ureter dan menuju ke atas di antara lapisan
ligamentum. Ureter mempunyai 2 cm dari sisi serviks uteri. Ada tiga tempat yang penting
dari ureter yang mudah terjadi penyumbatan yaitu pada sambungan ureter pelvis diameter 2
mm, penyilangan vosa iliaka diameter 4 mm dan pada saat masuk ke vesika urinaria yang
berdiameter 1-5 cm.

Pembuluh darah ureter

1. Arteri renalis
2. Arteri spermatika interna
3. Arteri hipogastrika
4. Arteri vesika inferior

Persarafan ureter

Persarafan ureter merupakan cabang dari pleksus mesenterikus inferior, pleksus spermatikus,
dan pleksu pelvis; seperti dari nervus; rantai eferens dan nervus vagusrantai eferen dari
nervus torakalis ke-11 dan ke-12, nervus lumbalis ke-1, dan nervus vagus mempunyai rantai
aferen untuk ureter.

2.4. Vesika urinaria

Vesika urinaria (kandung kemih) dapat mengembang dan mengempis seperti balon karet,
terletak di belakang simfisis pubis di dalam rongga panggul. Bentuk kandung kemih seperti
kerucut yang dikelilingi oleh otot yang kuat, berhubungan dengan ligamentum vesika
umbilikalis medius.
Bagian vesika urinaria terdiri dari:

1. Fundus yaitu, bagian yang menghadap ke arah belakang dan bawah, bagian ini
terpisah dari rektum oleh spatium rectovesikale yang terisi oleh jaringan ikat duktus
deferen, vesika seminalis dan prostat.
2. Korpus, yaitu bagian antara verteks dan fundus.
3. Verteks, bagian yang mancung ke arah muka dan berhubungan dengan ligamentum
vesika umbilikalis.

Dinding kandung kemih terdiri dari lapisan sebelah luar (peritonium), tunika muskularis
(lapisan otot), tunika submukosa, dan lapisan mukosa (lapisan bagian dalam). Pembuluh
limfe vesika urinaria mengalirkan cairan limfe ke dalam nadi limfatik iliaka interna dan
eksterna.

Lapisan otot vesika urinaria

Lapisan otot vesika urinaria terdiri dari otot polos yang tersusun dan saling berkaitan dan
disebut m. detrusor vesikae. Peredaran darah vesika urinaria berasal dari arteri vesikalis
superior dan inferior yang merupakan cabang dari arteri iliaka interna. Venanya membentuk
pleksus venosus vesikalis yang berhubungan dengan pleksus prostatikus yang mengalirkan
darah ke vena iliaka interna.

Persarafan vesika urinaria

Persarafan vesika urinaria berasal dari pleksus hipogastrika inferior. Serabut ganglion
simpatikus berasal dari ganglion lumbalis ke-1 dan ke-2 yang berjalan turun ke vesika
urinaria melalui pleksus hipogastrikus. Serabut preganglion parasimpatis yang keluar dari
nervus splenikus pelvis yang berasal dari nervus sakralis 2, 3 dan 4 berjalan melalui
hipogastrikus inferior mencapai dinding vesika urinaria/

Sebagian besar serabut aferen sensoris yan g keluar dari vesika urinaria menuju sistem
susunan saraf pusat melalui nervus splanikus pelvikus berjalan bersama saraf simpatis
melalui pleksus hipogastrikus masuk kedalam segmen lumbal ke-1 dan ke-2 medula spinalis.
2.5. Uretra

Uretara merupakan saluran sempit yang berpangkal pada kandung kemih yang berfungsi
menyalurkan air kemih keluar.

Uretra pria

Pad laki-laki uretra berjalan berkelok kelok melalaui tengah-tengah prostat kemudian
menembus lapisan fibrosa yang menembus tulang fubis ke bagian penis panjangnya 20 cm.
uretra pada laki-laki terdiri dari:

1. Uretra prostatia
2. Uretra membranosa
3. Uretra kevernosa

Lapisan uretra laki-lakin terdiri lapisan mukosa (lapisan paling dalam), dan lapisan
submukosa.

Uretra mulai dari orifisium uretra interna di dalam vesika urinaria sampai orifisium eksterna.
Pada penis panjangnya 17,5-20 cm yang terdiri dari bagian-bagian berikut:

Uretra prostatika merupakan saluran terlebar panjangnya 3 cm, berjalan hampir vertikulum
melalui glandula prostat , mulai dari basis sampai ke apaks dan lebih dekat ke permukaan
anterior.

Uretra pars membranasea ini merupakan saluran yang paling pendek dan paling dangkal,
berjalan mengarah ke bawah dan ke depan di antara apaks glandula prostata dan bulbus
uretra. Pars membranesea menembus diagfragma urogenitalis, panjangnya kira-kira 2,5 cm,
di belakang simfisis pubis diliputi oleh jaringan sfingter uretra membranasea. Di depan
saluran ini terdapat vena dorsalis penis yang mencapai pelvis di antara ligamentum
transversal pelvis dan ligamentum arquarta pubis.

Uretra pars kavernosus merupakan saluran terpanjang dari uretra dan terdapat di dalam
korpus kavernosus uretra, panjangnya kira-kira 15 cm, mulai dari pars membranasea sampai
ke orifisium dari diafragma urogenitalis. Pars kavernosus uretra berjalan ke depan dan ke atas
menuju bagian depan simfisis pubis. Pada keadaan penis berkontraksi, pars kavernosus akan
membelok ke bawah dan ke depan. Pars kavernosus ini dangkal sesuai dengan korpus penis 6
mm dan berdilatasi ke belakang. Bagian depan berdilatasi di dalam glans penis yang akan
membentuk fossa navikularis uretra.

Oriifisium uretra eksterna merupakan bagian erektor yang paling berkontraksi berupa sebuah
celah vertikal ditutupi oleh kedua sisi bibir kecil dan panjangnya 6 mm. glandula uretralis
yang akan bermuara ke dalam uretra dibagi dalam dua bagian, yaitu glandula dan lakuna.
Glandula terdapat di bawah tunika mukosa di dalam korpus kavernosus uretra (glandula pars
uretralis). Lakuna bagian dalam epitelium. Lakuna yang lebih besar dipermukaan atas di
sebut lakuna magma orifisium dan lakuna ini menyebar ke depan sehingga dengan mudah
menghalangi ujung kateter yang dilalui sepanjang saluran.

Uretra wanita

Uretra pada wanita terletak di belakang simfisis pubis berjalan miring sedikit ke arah atas,
panjangnya 3-4 cm. lapisan uretra wanita terdiri dari tunika muskularis (sebelah luar),
lapiosan spongeosa merupakan pleksus dari vena-vena, dan lapisan mukosa (lapisan sebelah
dalam). Muara uretra pada wanita terletak di sebelah atas vagina (antara klitoris dan vagina)
dan uretra di sini hanya sebagai salura ekskresi. Apabila tidak berdilatasi diameternya 6 cm.
uretra ini menembus fasia diagfragma urogenitalis dan orifisium eksterna langsung di depan
permukaan vagina, 2,5 cm di belakang glans klitoris. Glandula uretra bermuara ke uretra,
yang terbesar diantaranya adalah glandula pars uretralis (skene) yang bermuara kedalam
orifisium uretra yang hanya berfungsi sebagai saluran ekskresi.

Diagfragma urogenitalis dan orifisium eksterna langsung di depan permukaan vagian


dan 2,5 cm di belakang glans klitoris. Uretra wanita jauh lebih pendek daripada pria dan
terdiri lapisan otot polos yang diperkuat oleh sfingter otot rangka pada muaranya penonjolan
berupa kelenjar dan jaringan ikat fibrosa longggar yang ditandai dengan banyak sinus
venosus merip jaringan kavernosus.

Mikturisi

Mikturisis adalah peristiwa pembentukan urine. Karena dibuat di dalam, urine mengalir
melalaui ureter ke kandung kencing. Keinginan membuang air kecil disebabkan penambahan
tekanan di dalam kandung kencing, dan tekanan ini di sebabkan isi urone di dalamnya. Hal
ini terjadi bila tertimbun 170 sampai 230 ml. mikturisi adalah gerak reflek yang dapat
dikendalikan dan ditahan oleh pusat-pusat persarafan yang lebih tinggi pada manusia.
Gerakannya ditimbulkan kontraksi otot abdominal yang menambah tekanan di dalam rongga
abdomen, dan berbagai organ yang menekan kandung kencing membantu
mengkosongkannya. Kandung kencing dikendalikan saraf pelvis dan serabut saraf simpatis
dari pleksus hipogastrik.
Ciri-ciri urine yang normal

Jumlahnya rata-rata 1-2 liter sehari, tetapi beda-beda sesaui jumlah cairan yang dimasukan.
Banyaknya bertambah pula bila terlampau banyak protain dimakan, sehingga tersedia cukup
cairan yang diperlukan untuk melarutkan ureanya.

Warnanya bening oranye pucat tanpa endapan, tetapi adakalanya jenjot lendir tipis
tanpak terapung di dalamnya.
Baunya tajam.
Reaksinya sedikit asam terhadap lakmus dengan pH rata-rata 6.
Berat jenis berkisat dari 1010 sampai 1025.

Komposisi urine normal

Urine terutama terdiri atas air, urea, dan natrium klorida. Pada seseorang yang menggunakan
diet yang rata-rata berisi 80 sampai 100 gram protein dalam 24 jam, jumlah persen air dan
benda padat dalam urine adalah seperti berikut:

Air 96%
Benda padat 4% (terdiri atas urei 2% dan produk metabolik lain 2%)

Ureum adalah hasil akhir metabolisme protein. Berasal dari asam amino yang telah dipindah
amonianya di dalam hati dan mencapai ginjal, dan diekskresikan rata-rata 30 gram sehari.
Kadar ureum darah yang normal adalah 30 mg setiap 100 ccm darah, tetapi hal ini tergantung
dari jumlah normal protein yang dimakan dan fungsi hati dalam pembentukan ureum.

Asam urat. Kadar normal asam urat di dalam darah adalah 2 sampai 3 mg setiap 100 cm,
sedangkan 1,5 sampai 2 mg setiap hari diekskresikan ke dalam urine.

Kretin adalah hasil buangan kreatin dalam otot. Produk metabolisme lain mencangkup benda-
benda purin, oksalat, fosfat, sulfat, dan urat.

Elektrolit atau garam, seperti natrium kalsium dan kalium klorida, diekskresikan untuk
mengimbangijumlah yang masuk melalui mulut.

Sistem integumen adalah sistem organ yang membedakan, memisahkan, melindungi, dan
menginformasikan hewan/manusia terhadap lingkungan sekitarnya. Sistem integumen adalah
sistem organ yang paling luas.Sistem ini terdiri atas kulit dan aksesorisnya, termasuk kuku,
rambut, kelenjar (keringat dan sebaseous), dan reseptor saraf khusus (untuk stimuli
perubahan internal atau lingkungan eksternal). Integumen merupakan kata yang berasal dari
bahasa Latin integumentum, yang berarti penutup. Sesuai dengan fungsinya, organ-organ
pada sistem integumen berfungsi menutup organ atau jaringan dalam manusia dari kontak
luar.
Sistem Integumen pada manusia terdiri dari kulit, kuku, rambut, kelenjar keringat, kelenjar
minyak dan kelenjar susu. Sistem integumen mampu memperbaiki sendiri (self-repairing)
dan mekanisme pertahanan tubuh pertama (pembatas antara lingkungan luar tubuh dengan
dalam tubuh).

1. Anatomi dan Fisiologi Kulit

Kulit merupakan organ tubuh yang paling luas yang berkontribusi terhadap total berat tubuh
sebanyak 7 %. Keberadaan kulit memegang peranan penting dalam mencegah terjadinya
kehilangan cairan yang berlebihan, dan mencegah masuknya agen-agen yang ada di
lingkungan seperti bakteri, kimia dan radiasi ultraviolet. Kulit juga akan menahan bila terjadi
kekuatan-kekuatan mekanik seperti gesekan (friction), getaran (vibration) dan mendeteksi
perubahan-perubahan fisik di lingkungan luar, sehingga memungkinkan seseorang untuk
menghindari stimuli-stimuli yang tidak nyaman. Kulit membangun sebuah barier yang
memisahkan organ-organ internal dengan lingkungan luar, dan turut berpartisipasi dalam
berbagai fungsi tubuh vital.

Kulit tersusun atas tiga lapisan, yaitu :


1. Epidermis

Epidermis berasal dari ektoderm, terdiri dari beberapa lapis (multilayer). Epidermis sering
kita sebut sebagai kuit luar.Epidermis merupakan lapisan teratas pada kulit manusia dan
memiliki tebal yang berbeda-beda: 400-600 m untuk kulit tebal (kulit pada telapak tangan
dan kaki) dan 75-150 m untuk kulit tipis (kulit selain telapak tangan dan kaki, memiliki
rambut). Selain sel-sel epitel, epidermis juga tersusun atas lapisan:

1. Melanosit, yaitu sel yang menghasilkan melanin melalui proses


melanogenesis.Melanosit (sel pigmen) terdapat di bagian dasar epidermis. Melanosit
menyintesis dan mengeluarkan melanin sebagai respons terhadap rangsangan hormon
hipofisis anterior, hormon perangsang melanosit (melanocyte stimulating hormone,
MSH). Melanosit merupakan sel-sel khusus epidermis yang terutama terlibat dalam
produksi pigmen melanin yang mewarnai kulit dan rambut. Semakin banyak melanin,
semakin gelap warnanya. Sebagian besar orang yang berkulit gelap dan bagian-bagian
kulit yang berwarna gelap pada orang yang berkulit cerah (misal puting susu)
mengandung pigmen ini dalam jumlah yang lebih banyak. Warna kulit yang normal
bergantung pada ras dan bervariasi dari merah muda yang cerah hingga cokelat.
Penyakit sistemik juga akan memengaruhi warna kulit . Sebagai contoh, kulit akan
tampak kebiruan bila terjadi inflamasi atau demam. Melanin diyakini dapat menyerap
cahaya ultraviolet dan demikian akan melindungi seseorang terhadap efek pancaran
cahaya ultraviolet dalam sinar matahari yang berbahaya.
2. Sel Langerhans, yaitu sel yang merupakan makrofag turunan sumsum tulang, yang
merangsang sel Limfosit T, mengikat, mengolah, dan merepresentasikan antigen
kepada sel Limfosit T. Dengan demikian, sel Langerhans berperan penting dalam
imunologi kulit.Sel-sel imun yang disebut sel Langerhans terdapat di seluruh
epidermis. Sel Langerhans mengenali partikel asing atau mikroorganisme yang masuk
ke kulit dan membangkitkan suatu serangan imun. Sel Langerhans mungkin
bertanggungjawab mengenal dan menyingkirkan sel-sel kulit displastik dan
neoplastik. Sel Langerhans secara fisik berhubungan dengan saraf-sarah simpatis ,
yang mengisyaratkan adanya hubungan antara sistem saraf dan kemampuan kulit
melawan infeksi atau mencegah kanker kulit. Stres dapat memengaruhi fungsi sel
Langerhans dengan meningkatkan rangsang simpatis. Radiasi ultraviolet dapat
merusak sel Langerhans, mengurangi kemampuannya mencegah kanker.
3. Sel Merkel, yaitu sel yang berfungsi sebagai mekanoreseptor sensoris dan
berhubungan fungsi dengan sistem neuroendokrin difus.
4. Keratinosit, lapisan eksternal kulit tersusun atas keratinosit (zat tanduk) dan lapisan
ini akan berganti setiap 3-4 minggu sekali. Keratinosit yang secara bersusun dari
lapisan paling luar hingga paling dalam sebagai berikut:

Stratum Korneum, terdiri atas 15-20 lapis sel gepeng, tanpa inti dengan sitoplasma
yang dipenuhi keratin. Lapisan ini merupakan lapisan terluar dimana eleidin berubah
menjadi keratin yang tersusun tidak teratur sedangkan serabut elastis dan retikulernya
lebih sedikit sel-sel saling melekat erat.Lebih tebal pada area-area yang banyak terjadi
gesekan (friction) dengan permukaan luar, terutama pada tangan & kaki. Juga
merupakan lapisan keratinosit terluar yang tersusun atas beberapa lapis sel-sel gepeng
yang mati dan tidak berinti.
Stratum Lucidum, tidak jelas terlihat dan bila terlihat berupa lapisan tipis yang
homogen, terang jernih, inti dan batas sel tak terlihat. Stratum lucidum terdiri dari
protein eleidin.Merupakan lapisan sel gepeng yang tidak berinti dan lapisan ini
banyak terdapat pada telapak tangan & kaki.
Stratum Granulosum, terdiri atas 2-4lapis sel poligonal gepeng yang sitoplasmanya
berisikan granul keratohialin. Pada membran sel terdapat granula lamela yang
mengeluarkan materi perekat antar sel, yang bekerja sebagai penyaring selektif
terhadap masuknya materi asing, serta menyediakan efek pelindung pada kulit.2/3
lapisan ini merupakan lapisan gepeng, dimana sitoplasma berbutir kasar serta mukosa
tidak punya lapisan inti.
Stratum Spinosum,tersusun dari beberapa lapis sel di atas stratum basale. Sel pada
lapisan ini berbentuk polihedris dengan inti bulat/lonjong. Pada sajian mikroskop
tampak mempunyai tonjolan sehingga tampak seperti duri yang disebut spinadan
terlihat saling berhubungan dan di dalamnya terdapat fibril sebagai
intercellularbridge.Sel-sel spinosum saling terikat dengan filamen; filamen ini
memiliki fungsi untuk mempertahankan kohesivitas (kerekatan) antar sel dan
melawan efek abrasi. Dengan demikian, sel-sel spinosum ini banyak terdapat di
daerah yang berpotensi mengalami gesekan seperti telapak kaki.
Stratum Basal/Germinativum, merupakan lapisan paling bawah pada epidermis,
tersusun dari selapis sel-sel pigmen basal, berbentuk silindris dan dalam
sitoplasmanya terdapat melanin.Pada lapisan basile ini terdapat sel-sel mitosis.

Setiap kulit yang mati akan terganti tiap 3- 4 minggu. Epidermis akan bertambah tebal jika
bagian tersebut sering digunakan. Persambungan antara epidermis dan dermis di sebut rete
ridge yang berfunfgsi sebagai tempat pertukaran nutrisi yang essensial. Dan terdapat kerutan
yang disebut fingers prints.

Pada daerah kulit terdapat juga kelenjar keringat. Kelenjar keringat terdiri dari fundus (bagian
yang melingkar) dan duet yaitu saluran semacam pipa yang bermuara pada permukaan kulit
membentuk pori-pori keringat. Semua bagian tubuh dilengkapi dengan kelenjar keringat dan
lebih banyak terdapat dipermukaan
telapak tangan, telapak kaki, kening dan di bawah ketiak. Kelenjar keringat mengatur suhu
badan dan membantu membuang sisa-sisa pencernaan dari tubuh. Kegiatannya terutama
dirangsang oleh panas, latihan jasmani, emosi dan obat-obat tertentu.

Ada dua jenis kelenjar keringat yaitu :

Kelenjar keringat ekrin, kelenjar keringat ini mensekresi cairan jernih, yaitu keringat
yang mengandung 95 97 persen air dan mengandung beberapa mineral, seperti
garam, sodium klorida, granula minyak, glusida dan sampingan dari metabolisma
seluler. Kelenjar keringat ini terdapat di seluruh kulit, mulai dari telapak tangan dan
telapak kaki sampai ke kulit kepala. Jumlahnya di seluruh badan sekitar dua juta dan
menghasilkan 14 liter keringat dalam waktu 24 jam pada orang dewasa.Bentuk
kelenjar keringat ekrin langsing, bergulung-gulung dan salurannya bermuara langsung
pada permukaan kulit yang tidak ada rambutnya.
Kelenjar keringat apokrin, yang hanya terdapat di daerah ketiak, puting susu, pusar,
daerah kelamin dan daerah sekitar dubur (anogenital) menghasilkan cairan yang agak
kental, berwarna keputih-putihan serta berbau khas pada setiap orang. Sel kelenjar ini
mudah rusak dan sifatnya alkali sehingga dapat menimbulkan bau. Muaranya
berdekatan dengan muara kelenjar sebasea pada saluran folikel rambut. Kelenjar
keringat apokrin jumlahnya tidak terlalu banyak dan hanya sedikit cairan yang
disekresikan dari kelenjar ini. Kelenjar apokrin mulai aktif setelah usia akil baligh dan
aktivitas kelenjar ini dipengaruhi oleh hormon.

2. Dermis

Merupakan bagian yang paling penting di kulit yang sering dianggap sebagai True Skin
karena 95% dermis membentuk ketebalan kulit.Terdiri atas jaringan ikat yang menyokong
epidermis dan menghubungkannya dengan jaringan subkutis. Tebalnya bervariasi, yang
paling tebal pada telapak kaki sekitar 3 mm.Kulit jangat atau dermis menjadi tempat
ujung saraf perasa, tempat keberadaan kandung rambut, kelenjar keringat, kelenjar-kelenjar
palit atau kelenjar minyak, pembuluh-pembuluh darah dan getah bening, dan otot penegak
rambut (muskulus arektor pili). Lapisan ini elastis & tahan lama, berisi jaringan kompleks
ujung-ujung syaraf, kelenjar sudorifera, kelenjar. Sebasea, folikel jaringan rambut &
pembuluh darah yang juga merupakan penyedia nutrisi bagi lapisan dalam epidermis.

Dermis atau cutan (cutaneus), yaitu lapisan kulit di bawah epidermis. Penyusun utama dari
dermis adalah kolagen. Membentuk bagian terbesar kulit dengan memberikan kekuatan dan
struktur pada kulit, memiliki ketebalan yang bervariasi bergantung pada daerah tubuh dan
mencapai maksimum 4 mm di daerah punggung. Dermis terdiri atas dua lapisan dengan batas
yang tidak nyata, yaitu stratum papilare dan stratum reticular.

1. Stratum papilare, yang merupakan bagian utama dari papila dermis, terdiri atas
jaringan ikat longgar. Pada stratum ini didapati fibroblast, sel mast, makrofag, dan
leukosit yang keluar dari pembuluh (ekstravasasi). Lapisan papila dermis berada
langsung di bawah epidermis tersusun terutama dari sel-sel fibroblas yang dapat
menghasilkan salah satu bentuk kolagen, yaitu suatu komponen dari jaringan ikat.
Dermis juga tersusun dari pembuluh darah dan limfe, serabut saraf , kelenjar keringat
dan sebasea, serta akar rambut. Suatu bahan mirip gel, asam hialuronat, disekresikan
oleh sel-sel jaringan ikat. Bahan ini mengelilingi protein dan menyebabkan kulit
menjadi elastis dan memiliki turgor (tegangan). Pada seluruh dermis dijumpai
pembuluh darah, saraf sensorik dan simpatis, pembuluh limfe, folikel rambut, serta
kelenjar keringat dan palit. Lapisan ini tipis mengandung jaringan ikat jarang.
2. Stratum retikulare, yang lebih tebal dari stratum papilare dan tersusun atas jaringan
ikat padat tak teratur. Terdiri atas serabut-serabut penunjang (kolagen, elastin,
retikulin), matiks (cairan kental asam hialuronat dan kondroitin sulfat serta fibroblas).
Serta terdiri dari sel fibroblast yang memproduksi kolagen dan retikularis yang
terdapat banyak pembuluh darah , limfe, akar rambut, kelenjar keringat dan kelenjar
sebaseus.
Lapisan dermis juga ini mengandung sel-sel khusus yang membantu mengatur suhu, melawan
infeksi, air menyimpan dan suplai darah dan nutrisi ke kulit. Sel-sel khusus dari dermis juga
membantu dalam mendeteksi sensasi dan memberikan kekuatan dan fleksibilitas untuk kulit.
Komponen dermis meliputi:

Pembuluh darah berfungsi sebagai transport oksigen dan nutrisi ke kulit dan
mengeluarkan produk sampah. Kapal ini juga mengangkut vitamin D dari kulit tubuh.
Pembuluh getah bening sebagai pasokan (cairan susu yang mengandung sel-sel darah
putih dari sistem kekebalan tubuh) pada jaringan kulit untuk melawan mikroba.
Kelenjar Keringat untuk mengatur suhu tubuh dengan mengangkut air ke permukaan
kulit di mana ia dapat menguap untuk mendinginkan kulit.
Sebasea (minyak) kelenjar yaitu membantu untuk kulit tahan air dan melindungi
terhadap mikroba. Mereka melekat pada folikel rambut.
Folikel rambut, seperti rongga berbentuk tabung yang melampirkan akar rambut dan
memberikan nutrisi pada rambut.
Sensory reseptor syaraf yang mengirimkan sensasi seperti sentuhan, nyeri, dan
intensitas panas ke otak.
Kolagen protein struktural tangguh yang memegang otot dan organ di tempat dan
memberikan kekuatan dan bentuk ke jaringan tubuh.
Elastin protein karet yang memberikan elastisitas dan membuat kulit merenggang. Hal
ini juga ditemukan di ligamen, organ, otot dan dinding arteri.

3. Subkutan atau Hipodermis

Pada bagian subdermis ini terdiri atas jaringan ikat longgar berisi sel-sel lemak di
dalamnya.Pada lapisan ini terdapat ujung-ujung saraf tepi, pembuluh darah dan getah bening.
Untuk sel lemak pada subdermis, sel lemak dipisahkan oleh trabekula yang fibrosa. Lapisan
terdalam yang banyak mengandung sel liposit yang menghasilkan banyak lemak. Disebut
juga panikulus adiposa yang berfungsi sebagai cadangan makanan. Berfungsi juga sebagai
bantalan antara kulit dan setruktur internal seperti otot dan tulang. Sebagai mobilitas kulit,
perubahan kontur tubuh dan penyekatan panas.Sebagai bantalan terhadap trauma. Tempat
penumpukan energi.

Lapisan ini terutama mengandung jaringan lemak, pembuluh darah dan limfe, saraf-saraf
yang berjalan sejajar dengan permukaan kulit. Cabang-cabang dari pembuluh-pembuluh dan
saraf-saraf menuju lapisan kulit jangat. Jaringan ikat bawah kulit berfungsi sebagai bantalan
atau penyangga benturan bagi organ-organ tubuh bagian dalam, membentuk kontur tubuh dan
sebagai cadangan makanan.

Ketebalan dan kedalaman jaringan lemak bervariasi sepanjang kontur tubuh, paling tebal di
daerah pantat dan paling tipis terdapat di kelopak mata. Jika usia menjadi tua, kinerja liposit
dalam jaringan ikat bawah
kulit juga menurun. Bagian tubuh yang sebelumnya berisi banyak lemak, lemaknya
berkurang sehingga kulit akan mengendur serta makin kehilangan kontur.
Fungsi kulit:

1. Proteksi (melindungi) : Kulit menjaga bagian dalam tubuh terhadap gangguan fisik
atau mekanis, misalnya terhadap gesekan, tarikan, gangguan kimiawi yang dapat
menimbulkan iritasi (lisol, karbol dan asam kuat). Gangguan panas misalnya radiasi,
sinar ultraviolet, gangguan infeksi dari luar misalnya bakteri dan jamur. Karena
adanya bantalan lemak, tebalnya lapisan kulit dan serabut-serabut jaringan penunjang
berperan sebagai pelindung terhadap gangguan fisis. Melanosit turut berperan dalam
melindungi kulit terhadap sinar matahari dengan mengadakan tanning (pengobatan
dengan asam asetil).
2. Absorbsi (menyerap) : Kulit yang sehat tidak mudah menyerap air, larutan dan benda
padat, tetapi cairan yang mudah menguap lebih mudah diserap, begitu juga yang larut
dalam lemak. Permeabilitas kulit terhadap O2, CO2 dan uap air memungkinkan kulit
ikut mengambil bagian pada fungsi respirasi. Kemampuan absorbsi kulit dipengaruhi
tebal tipisnya kulit, hidrasi, kelembapan dan metabolisme. Penyerapan dapat
berlangsung melalui celah di antara sel, menembus sel-sel epidermis, atau melalui
saluran kelenjar dan yang lebih banyak melalui sel-sel epidermis.
3. Regulasi (Pengatur Panas) : Suhu tubuh tetap stabil meskipun terjadi perubahan suhu
lingkungan. Hal ini karena adanya penyesuaian antara panas yang dihasilkan oleh
pusat pengatur panas, medula oblongata. Suhu normal dalam tubuh yaitu suhu viseral
36-37,5 derajat untuk suhu kulit lebih rendah. Pengendalian persarafan dan
vasomotorik dari arterial kutan ada dua cara yaitu vasodilatasi (kapiler melebar, kulit
menjadi panas dan kelebihan panas dipancarkan ke kelenjar keringat sehingga terjadi
penguapan cairan pada permukaan tubuh) dan vasokonstriksi (pembuluh darah
mengerut, kulit menjadi pucat dan dingin, hilangnya keringat dibatasi, dan panas suhu
tubuh tidak dikeluarkan).
4. Ekskresi (Pengeluaran) : Kelenjar-kelenjar kulit mengeluarkan zat-zat yang tidak
berguna lagi atau zat sisa metabolisme dalam tubuh berupa NaCl, urea, asam urat, dan
amonia. Sebum yang diproduksi oleh kulit berguna untuk melindungi kulit karena
lapisan sebum (bahan berminyak yang melindungi kulit) ini menahan air yang
berlebihan sehingga kulit tidak menjadi kering. Produksi kelenjar lemak dan keringat
menyebabkan keasaman pada kulit.
5. Persepsi / Reseptor (Peraba) : Kulit mengandung ujung-ujung saraf sensorik di dermis
dan subkutis. Respons terhadap rangsangan panas diperankan oleh dermis dan
subkutis, terhadap dingin diperankan oleh dermis, perabaan diperankan oleh papila
dermis dan markel renvier, sedangkan tekanan diperankan oleh epidermis.
6. Pembentukan Pigmen : Sel pembentuk pigmen (melanosit) terletak pada lapisan basal
dan sel ini berasal dari rigi saraf. Melanosit membentuk warna kulit. Enzim
melanosum dibentuk oleh alat golgi dengan bantuan tirosinase, ion Cu, dan O2
terhadap sinar matahari memengaruhi melanosum. Pigmen disebar ke epidermis
melalui tangan-tangan dendrit sedangkan lapisan di bawahnya dibawa oleh
melanofag. Warna kulit tidak selamanya dipengaruhi oleh pigmen kulit melainkan
juga oleh tebal-tipisnya kulit, reduksi Hb dan karoten.
7. Keratinisasi : Keratinosit dimulai dari sel basal yang mengadakan pembelahan. Sel
basal yang lain akan berpindah ke atas dan berubah bentuk menjadi sel spinosum.
Makin ke atas sel ini semakin gepeng dan bergranula menjadi sel granulosum.
Semakin lama intinya menghilang dan keratonosit ini menjadi sel tanduk yang amorf.
Proses ini berlangsung terus menerus seumur hidup. Keratinosit melalui proses
sintasis dan degenerasi menjadi lapisan tanduk yang berlangsung kira-kira 14-21 hari
dan memberikan perlindungan kulit terhadap infeksi secara mekanis-fisiologik.

2. Anatomi dan Fisiologi Rambut

Rambut adalah organ seperti benang yang tumbuh di kulit terutama. Rambut muncul dari
epidermis (kulit luar), walaupun berasal dari folikel rambut yang berada jauh di bawah
dermis. Struktur mirip rambut, yang disebut trikoma, juga ditemukan pada tumbuhan.
Rambut terdapat di seluruh kulit kecuali telapak tangan, telapak kaki dan bagian dorsal dari
falang distal jari tangan, kaki, penis, labia minora dan bibir.

Pertumbuhan rambut dimulai pada bulan ke 3 masa janin. Mula-mula epidermis mengalami
invasike dermis. Pertumbuhan rambut pertama kali terjadi pada daerah : alis, dagu, bibir atas
selanjutnya diikuti bagian lain yang akan di tutup kulit tipis. Invasi epidermis ini akan
menjadi folikel rambut yang nantinya akan tumbuh menjadi rambut.Pada bulan ke-5 sampai
ke-6 janin mempunyai rambut yang sangat halus yang disebut Lanugo. Sebelum lahir
Lanugo rontok, kecuali pada daerah :alis, kelopak mata dan kulitkepala. Beberapa bulan
setelah lahir, rambut-rambut ini rontok, diganti yang lebih kasar yang disebut vellus. Pada
masa puber : tumbuh rambut di sekitar saxila dan pubes. Pada pria juga tumbuh kumis,
jenggot, dan lain-lain. Rambut kasar terdapat pada : kepala, alis dan tumbuh pada masa
puber, disebut sebagai Terminal Hairs.

Struktur Rambut

Struktur Rambut

Rambut merupakan tambahan pada kulit kepala yang memberikan kehangatan, perlindungan
dan keindahan. Rambut juga terdapat diseluruh tubuh, kecuali telapak tangan, telapak kaki
dan bibir. Semua jenis rambut tumbuh dari akar rambut yang ada di dalam lapisan dermis dari
kulit. Oleh karena itu kulit kepala atau kulit bagian badan lainnya memiliki rambut.

Rambut yang tumbuh keluar dari akar rambut itu ada 2 bagian menurut letaknya, yaitu bagian
yang ada di dalam kulit dan bagian yang ada di luar kulit. Rambut terbentuk dari sel-sel yang
terletak ditepi kandung akar. Cupak rambut atau kandung akar ialah, bagian yang terbenam
dan menyerupai pipa serta mengelilingi akar rambut. Jadi bila rambut itu dicabut dia akan
tumbuh kembali, karena papil dan kadung akar akan tetap tertinggal di sana. Anatomi rambut
penting diketahui terutama bagi ahli kecantikan, supaya tidak salah dalam memilih kosmetika
rambut. Untuk lebih jelasnya, Basuki (1981:15) menjelaskan tentang rambut itu sebagai
berikut:
Helaian seperti benang tipis yang tumbuh dari bawah permukaan kulit.
Dibentuk oleh lapisan sel yang tertutup lapisan yang tersusun. Bentuknya seperti sisik
ikan pada lapisan luarnya.
Terdiri dari zat horney atau disebut juga dengan keratin. Agar lebih jelas
perhatikanlah gambar anatomi rambut.

Apabila kita lihat suatu penampang irisan kulit, maka akan terlihat susunan struktur rambut
sebagaimana yang ada pada gambar berikut :

Keterangan Gambar:

1. Folicle, ialah saluran untuk tumbuhnya rambut yang menentukan besar, kecil, lurus
dan keritingnya rambut.
2. Dermis, ialah seluruh ruangan yang berada di bawah epidermis.
3. Bulp, yaitu bongkol rambut yang memuat pigmen, pembuluh darah, papila dan
folicle.
4. Epidermis, ialah lapisan kulit yang berada paling luar.
5. Arector muscle, ialah garis yang menghubungkan folicle dan kulit.
6. Papila, menghasilkan sel-sel, membentuk rambut-rambut baru yang lebih kuat. Pada
papila setiap rambut mempunyai pembuluh darah yang berbeda, yang bertugas untuk
membawa makanan yang dibutuhkan untuk pertumbuhan sel rambut dalam papil.
7. Pigmen (warna rambut).
8. Kelenjar minyak yang sangat dibutuhkan oleh rambut.
9. Pembuluh darah.
10. Akar rambut.
11. Kelenjar keringat.
12. Batang rambut.
13. Penampang akar rambut.

Susunan Rambut

Berdasarkan hal itu bagian-bagian rambut dikenal dengan rambut yang berada di dalam kulit
dan berada diluar kulit. Bagian-bagian rambut ini dapat dibagi atas:

1. Akar Rambut (Hair Folicle)


Akar rambut adalah bagian rambut yang tertanam di dalam kulit. Seperti yang terlihat pada
gambar di atas maka akar rambut terbagi:

Bulp yaitu bagian pangkal rambut yang membesar, seperti bentuk bola, gunanya
untuk melindungi papil rambut.
Papil rambut adalah bagian yang terlindungi di dalam bulp atau terletak dibagian
terbawah dari folicle rambut. Papil rambut tidak ubahnya seperti piring kecil yang
tengahnya melengkung dan menonjol ke arah rambut, lengkungan inilah yang
menyebabkan ia disebut papil, berasal dari sel-sel kulit jangat (corium) serta kulit ari
(epidermis). Diantara sel-sel papil juga terdapat melanosit. Melanosit menghasilkan
pigmen (zat warna), yang akan disebarkan terutama ke dalam contek, kemudian ke
dalam medulla rambut. Di samping itu juga terdapat di dalam papil rambut yaitu
pembuluh darah dan getah bening, yang berfungsi memberi makanan kepada rambut
(memelihara kehidupan rambut), serta terdapat juga saraf yang mensarafi folicle
rambut. Itu sebabnya rambut tidak mempunyai saraf perasa. Oleh karenanya kita tidak
merasa sakit bila rambut digunting atau dipangkas.
Folicle rambut ialah kandungan atau kantong rambut tempat tumbuhnya rambut.
Kantong rambut terdiri dari 2 lapis. Lapisan dalamnya berasal dari sel-sel epidermis,
sedangkan lapisan luarnya berasal dari sel-sel dermis. Rambut yang panjang dan tebal
mempunyai folicle berbentuk besar, folicle rambut ini bentuknya menyerupai silinder
pipa. Kalau folicle bentuknya lurus, rambut juga lurus dan bila melengkung rambut
jadi berombak. Tetapi kalau lengkungannya itu lebih lengkung lagi, maka rambutnya
keriting. Di dalam folicle ini bermuara kelenjar lemak (palit).
Otot penegak rambut ialah yang menyebabkan rambut halus bulu roma berdiri bila
ada sesuatu rangsangan dari luar dan dari dalam tubuh kita. Misalnya merasa seram,
kedinginan, kesakitan, kelaparan dan sebagainya.
Matrix, disebut juga dengan umbi/tombol atau lembaga rambut. Seperti dijelaskan di
depan, bahwa di dalam folicle terdapat rambut. Bagian yang berdekatan dengan papil
lebih subur daripada bagian yang lebih jauh di atasnya. Bagian yang subur itulah yang
disebut matrix atau umbi/tombol atau lembaga rambut. Mengapa pada bagian itu lebih
subur ?. Ini disebabkan karena kelompok sel yang terdapat dibagian itu selalu
membelah diri, membentuk bagian rambut baru. Diantara sel-sel umbi juga terdapat
sel-sel melanosit. Bagian paling dalam atau tengah umbi rambut, sel-selnya berwarna
keputih-putihan dan masih lembek (masih muda). Sel-sel ini masih mengandung
parakeratin (sel rambut yang warnanya sudah lebih mantap, sudah keras, mengandung
keratin). Parakeratin adalah zat pendahulu keratin. Sel-sel rambut yang masih muda
ini terdorong ke atas oleh sel-sel yang terjadi kemudian. Makin ke atas makin
mengalami proses keratinisasi penandukan.

2. Lapisan Batang Rambut

Batang rambut ialah bagian rambut yang kelihatan di atas permukaan kulit. Seperti yang
dijelaskan oleh Yenes (1984:2) bahwa batang rambut ini terbagi pula atas 3 bagian, yakni:

Cuticula (selaput kulit ari) yang berbentuk seperti sisik-sisik ikan dan sangat
berfungsi untuk melindungi lapisan rambut (berada paling luar yang merupakan
pelindung). Di samping itu ia juga berfungsi untuk menentukan besar kesilnya daya
serap zat cair pada rambut seperti air, shampo, conditioner, obat keriting, zat/cat
pewarna rambut, bleaching. Pada rambut yang kasar lapisan cuticula nya juga kasar.
Sedang pada rambut yang halus lapisan cuticula nya juga halus.
Cortex atau kulit ari rambut, ialah bagian rambut yang terbesar dan merupakan
lapisan di bawah cuticula. Cortex berfungsi sebagai lapisan yang menentukan warna
karena pigmen (zat warna rambut dikandung oleh lapisan ini). Misalnya penyerapan
zat cair, obat keriting, cat rambut, dan lain-lain. Jadi cortex ini berhubungan dengan
sifat elastisitas rambut.
Medulla atau sum-sum rambut. Medulla ini terdapat dibagian paling tengah. Rambut
yang halus sekali ada yang tidak terdapat medulla nya. Agar jelasnya perhatikanlah
Gambar di bawah ini, yang menunjukkan penampang dari batang rambut.

3. Batang Rambut

Berkaitan dengan struktur maka bentuk-bentuk rambut dapat dikelompokkan sebagai berikut:

Lurus, tidak bergelombang dan tidak keriting. Biasanya rambut yang lurus dapat
memberikan beberapa kemudahan kepada si pemakai misalnya dalam hal tatanan
rambut, baik yang dipotong maupun yang disanggul. Mengapa demikian? Karena
rambut lurus ini mempunyai folicle yang lurus dan penampangnya bulat.
Berombak yaitu memperlihatkan gelembung yang besar pada rambut. Hal ini
disebabkan karena folicle nya melengkung dan penampangnya lonjong/oval. Rambut
ini juga termasuk mudah dalam hal penataan, baik yang disanggul atau disasak
maupun yang dipotong pendek.
Keriting, biasanya rambut yang keriting berbentuk gelombang kecilkecil atau sedang.
Ini adalah karena folicle nya amat melengkung sedangkan penampangnya gepeng.

4. Klasifikasi Rambut

Bila kita perhatikan, rambut pada kepala dan tubuh, akan nyata sekali terlihat bahwa ada 4
jenis rambut, yaitu:

Rambut yang panjang dan agak kasar yakni rambut kepala.


Rambut yang agak kasar tetapi pendek yang berupa alis.
Rambut yang agak kasar tetapi tidak sepanjang rambut dikepala, contohnya rambut
ketiak.
Rambut yang halus yang terdapat pada pipi, dahi, lengan, perut, punggung dan betis.

Hal ini bersamaan pula dengan yang dijelaskan oleh Hermawan (1982:66), bahwa rambut
dapat dibagi atas 3 (tiga) tipe sebagai berikut:

Panjang sebagaimana terdapat pada kepala.


Pendek dan gemuk misalnya alis dan bulu mata.
Pendek halus dan tak berwarna terdapat diseluruh badan yang disebut juga dengan
lanugo.

Fungsi Rambut
Ada beberapa fungsi rambut, diantaranya :
Melindungi kulit dari pengaruh buruk:Alis mata melindungi mata dari keringat agar
tidak mengalir ke mata, bulu hidung (vibrissae).
Menyarig udara pada hidung.
Serta berfungsi sebagai pengatur suhu.
Pendorong penguapan keringat.
Indera peraba yang sensitive.

Fase Pertumbuhan Rambut :


Saat pertumbuhan rambut terdapat 3 fase yang akan terjadi, diantaranya :

a. Fase pertumbuhan (Anagen)

Sel-sel matriks melalui mitosis membentuk sel-sel baru mendorong sel-sel lebih tua ke atas.
Aktivitas ini lamanya 2-6 tahun. 90 % dari 100.000 folikel rambut kulit kepala normal
mengalami fase pertumbuhan pada satu saat.

b. Fase Peralihan (Katagen)

Masa peralihan dimulai dari penebalan jaringan ikat di sekitar folikel rambut. Bagian tengah
akar rambut menyempit dan bagian di bawahnya melebar dan mengalami pertandukan
sehingga terbentuk gada (club)
berlangsung 2-3 minggu.

c. Fase Istirahat (Telogen)

Berlangsung kurang lebih 4 bulan, rambut mengalami kerontokan 50 100 lembar rambut
rontok dalam tiap harinya. Faktor pendukung terjadinya kerontokan rambut jika terjadi
trauma, stress dan sebagainya.

3. Anatomi dan Fisiologi Kuku

Kuku tumbuh dari sel mirip gel lembut yang mati, mengeras, dan kemudian terbentuk saat
mulai tumbuh dari ujung jari. Kulit ari pada pangkal kuku berfungsi melindungi dari kotoran.
Fungsi utama kuku adalah melindungi ujung jari yang lembut dan penuh urat saraf, serta
mempertinggi daya sentuh. Secara kimia, kuku sama dengan rambut yang antara lain
terbentuk dari keratin protein yang kaya akan sulfur.
Pada kulit di bawah kuku terdapat banyak pembuluh kapiler yang memiliki suplai darah kuat
sehingga menimbulkan warna kemerah-merahan. Seperti tulang dan gigi, kuku merupakan
bagian terkeras dari tubuh karena kandungan airnya sangat sedikit. Pertumbuhan kuku jari
tangan dalam satu minggu rata-rata 0,5 1,5 mm, empat kali lebih cepat dari pertumbuhan
kuku jari kaki. Pertumbuhan kuku juga dipengaruhi oleh panas tubuh.

Nutrisi yang baik sangat penting bagi pertumbuhan kuku. Sebaliknya, kalau kekurangan gizi
atau menderita anoreksia nervosa, pertumbuhan kuku sangat lamban dan rapuh.

Kuku adalah bagian terminal lapisan tanduk yang menebal.

Bagian kuku terdiri dari:

Matriks kuku merupakan pembentuk jaringan kuku yang baru.


Dinding kuku (nail wall) merupakan lipatan-lipatan kulit yang menutupi bagian
pinggir dan atas.
Dasar kuku (nail bed) merupakan bagian kulit yang ditutupi kuku.
Alur kuku (nail grove) merupakan celah antar dinding dan dasar kuku.
Akar kuku (nail root) merupakan bagian proksimal kuku.
Lempeng kuku (nail plate) merupakan bagian tengah kuku yang dikelilingi dinding
kuku.
Lunula merupakan bagian lempeng kuku yang berwarna putih didekat akar kuku
berbentuk bulan sabit, sering tertutup oleh kulit.
Eponikium (kutikula) merupakan dinding kuku bagian proksima, kulit arinya
menutupi bagian permukaan lempeng kuku.
Hiponikium merupakan dasar kuku, kulit ari dibawah kuku yang bebas (free edge)
menebal.
Sistem peredaran darah pada manusia (sistem kardiovaskular pada manusia) atau sistem
sirkulasi adalah sistem organ yang memungkinkan darah beredar ke seluruh tubuh serta
membawa nutrisi (seperti asam amino dan elektrolit), oksigen, karbon dioksida, dan hormon
ke sel tubuh untuk memberikan makanan ke sel, melawan penyakit, menstabilkan suhu dan
pH, dan mempertahankan homeostasis. Ilmu yang mempelajari aliran darah disebut
hemodinamik. Sedangkan ilmu yang mempelajari sifat-sifat aliran darah disebut
hemorheologi.

Sistem peredaran darah terdiri dari sistem kardiovaskular yang berfungsi untuk
mendistribusikan darah dan sistem limfatik yang mengedarkan getah bening. Kedua sistem
tersebut terpisah satu sama lain. Peredaran getah bening memakan waktu yang lebih lama
dari peredaran darah. Darah adalah cairan yang terdiri dari plasma darah, sel darah merah, sel
darah putih, dan trombosit yang diedarkan oleh jantung melalui sistem vaskuler vertebrata.
Darah membawa oksigen dan nutrisi ke seluruh jaringan tubuh dan mengangkut limbah
buangan dari jaringan tersebut. Getah bening pada dasarnya adalah hasil daur ulang plasma
darah yang berlebih setelah disaring dan dibawa ke sistem limfatik. Sistem kardiovaskular
(berasal dari bahasa Latin yang berarti jantung dan pembuluh) terdiri dari darah, jantung,
dan pembuluh darah. Sedangkan getah bening, kelenjar getah bening, dan pembuluh darah
bening membentuk sistem limfatik.

Manusia memiliki sistem kardiovaskular tertutup (artinya darah tidak pernah keluar dari
jaringan arteri, vena, dan kapiler). Hewan vertebrata juga memiliki sistem kardiovaskular
tertutup. Sistem limfatik adalah sistem terbuka karena cairan yang jumlahnya berlebih harus
dikembalikan ke darah.
1. Struktur Sistem Peredaran Darah pada Manusia

1.1. Sistem Kardiovaskular

Komponen penting dari sistem kardiovaskular manusia adalah jantung, darah, dan pembuluh
darah. Sistem ini mencakup sirkulasi paru-paru yang memberikan oksigen ke darah dan
membawa keluar karbon dioksida dan uap air dari tubuh. Orang dewasa rata-rata memiliki
sekitar 5 sampai 6 liter darah, itu merupakan 7% dari total berat badan. Sistem pencernaan
pada manusia bekerja dengan sistem sirkulasi untuk memberikan nutrisi ke jantung.

Sistem kardiovaskular manusia tertutup yang berarti darah tidak pernah meninggalkan
jaringan pembuluh darah. Sebaliknya, oksigen dan nutrisi dapat berdifusi keluar dari lapisan
pembuluh darah dan memasuki cairan interstitial. Cairan tersebut kemudian membawa
oksigen dan nutrisi ke sel serta membawa karbon dioksida dan limbah keluar dari sel dan
masuk ke pembuluh darah. Komponen lain dari sistem peredaran darah adalah sistem
limfatik, yang terbuka.

1.2. Darah

Darah adalah jaringan fungsional yang terdiri dari plasma darah dan sel-sel darah. Fungsi
utama darah adalah untuk mengangkut sari-sari makanan dan oksigen ke seluruh tubuh serta
untuk membawa sisa metabolisme untuk dibuang melalui sistem ekskresi. Darah
mengandung plasma darah dan sel darah. Plasma darah adalah cairan yang terdapat di dalam
darah yang terdiri dari 91,5% air. Sel darah terdiri dari eritrosit (sel darah merah), leukosit
(sel darah putih), dan trombosit (keping darah). Fungsi eritrosit adalah sebagai pembawa sari-
sari makanan dan oksigen karena mengandung hemoglobin. Fungsi leukosit adalah sebagai
antibodi. Sedangkan fungsi trombosit adalah untuk membekukan darah yang keluar dari
tubuh karena luka.

1.3. Arteri
Arteri
(pembuluh nadi) adalah pembuluh darah berdinding tebal yang membawa darah beroksigen
dari jantung ke seluruh jaringan tubuh. Dalam gambar anatomi, arteri digambarkan berwarna
merah, meskipun tidak benar-benar berwarna merah. Dinding arteri lebih tebal dibandingkan
dinding vena dan keduanya terdiri dari tiga lapisan: endothelium (bagian dalam), otot polos
dengan serat elastis (bagian tengah), dan jaringan ikat dan serat elastis (bagian luar). Darah
mengandung oksigen memasuki arteri setelah keluar dari ventrikel kiri (bilik kiri) melalui
katup aorta. Bagian pertama dari arteri adalah aorta yang merupakan arteri terbesar dan
memiliki dinding yang tebal. Arteri akan menuju bagian atas tubuh terlebih dahulu baru
kemudian ke bagian bawah tubuh.

1.4. Kapiler

Kapiler adalah pembuluh darah yang sangat kecil dengan diameter antara 5-10 mikrometer
yang memungkinkan terjadinya pertukaran air, oksigen, karbon dioksida, nutrien, serta
limbah dengan sel di sekitarnya. Kapiler hanya terdiri dari satu lapis endothelium dan sebuah
membran basal. Arteri pada akhirnya akan bercabang ke bagian-bagian kecil yang disebut
arteriol dan kemudian menuju kapiler. Kapiler juga berfungsi membawa darah ke dalam
vena.

1.5. Vena

Vena (pembuluh balik) adalah pembuluh darah kecil yang umumnya membawa darah
terdeoksigenasi ke jantung dari jaringan. Umumnya vena membawa darah yang mengandung
karbon dioksda, namun ada vena umbikalis yang membawa darah beroksigen dari paru-paru
ke jantung. Dalam gambar anatomi, vena digambarkan berwarna biru, meskipun tidak benar-
benar berwarna biru.

Setelah darah melalui jaringan tubuh, kapiler akan bergabung ke venula dan selanjutnya
bergabung ke vena. Semua vena pada akhirnya tergabung menjadi dua vena utama yaitu vena
cava superior (dari bagian tubuh diatas jantung) dan vena cava inferior (dari bagian tubuh
dibawah jantung). Kedua vena tersebut masuk ke serambi kanan pada jantung.

1.6. Perbedaan Arteri dan Vena

Arteri dan vena memiliki beberapa perbedaan selain kandungan yang terdapat di darah yang
dibawanya. Berikut adalah tabel perbedaan arteri dan vena:

Dilihat Dari Arteri Vena

Arah Dari jantung ke seluruh tubuh Dari seluruh tubuh ke jantung

Letak Agak ke dalam Agak keluar bahkan dekat dari


kulit

Struktur Lebih liat dan elastis Lebih tipis dan tidak elastis

Denyutan Terasa Tidak terasa

Tekanan Darah Lebih tinggi Lebih rendah

Jika Terluka Darah akan memancar Darah akan menetes

Kandungan darah Oksigen dan sari-sari makanan Karbon dioksida dan uap air

1.7. Pembuluh Koroner

Oksigen dan nutrisi untuk jantung sendiri dipasok melalui pembuluh koroner. Sistem
sirkulasi koroner berfungsi menyediakan pasokan darah untuk otot jantung. Sirkulasi ini
berawal dari arteri di dekat aorta yaitu arteri koroner kanan dan arteri koroner kiri. Setelah
memberikan suplai oksigen dan nutrisi ke otot jantung, darah kembali ke jantung melalui
vena koroner dan menuju atrium kanan.

1.8. Vena Portal

Terdapat aturan umum bahwa aliran darah arteri dari jantung akan menuju ke kapiler yang
akan mengarah kembali ke jantung. Vena portal hepatica (terkadang disebut vena porta)
adalah pengecualiannya. Vena portal hepatika adalah kumpulan kapiler yang berada di sekitar
usus dimana darah menyerap berbagai sari-sari makanan. Vena porta tidak mengarah ke
jantung, melainkan ke hati (hepar) untuk memproses sari-sari makanan.

1.9. Jantung

Selengkapnya: 12 Bagian-Bagian Jantung Manusia Beserta Fungsinya

Jantung adalah organ paling vital dalam sistem peredaran darah pada manusia. Jantung
memompa darah beroksigen ke seluruh tubuh serta memompa darah terdeoksigenasi
(mengandung banyak karbon dioksida) ke paru-paru. Jantung manusia terdiri dari masing-
masing satu atrium (serambi) dan ventrikel (bilik). Secara total, jantung manusia terdiri dari
empat ruang yaitu serambi kiri, bilik kiri, serambi kanan, dan bilik kanan. Jantung terbungkus
oleh kantong perikardium yang terdiri dari dua lembar yaitu lamina panistalis (bagian luar)
dan lamina viseralis (menempel pada dinding jantung).

Atrium kanan berada di sebelah kanan atas jantung. Darah yang kembali ke atrium kanan
adalah darah terdeoksigenasi (miskin oksigen) dan kemudian menuju ke ventrikel kanan
untuk dipompa ke arteri pulmonalis menuju paru-paru. Di paru-paru, karbon dioksida akan
dikeluarkan dari darah dan oksigen akan dimasukkan ke dalam darah. Selanjutnya darah akan
dibawa ke atrium kiri melalui vena pulmonalis yang selanjutnya dibawa ke ventrikel kiri
untuk dipompa menuju aorta dan selanjutnya ke seluruh tubuh. Ventrikel kiri adalah bagian
jantung yang terkuat karena harus memompa darah ke seluruh tubuh.
Jantung juga memiliki katup atrioventikuler (valvula bikuspidal) yang berada di antara atrium
dan ventrikel jantung. Fungsi katup atrioventikuler adalah untuk mencegah aliran darah pada
aorta dan arteri pulmonalis kembali menuju ventrikel selama diastole.

2. Sirkulasi dalam Sistem Peredaran Darah pada Manusia

Terdapat beberapa sirkulasi pada sistem peredaran darah pada manusia. Selain itu, sistem
limfatik juga termasuk sirkulasi pada sistem peredaran darah pada manusia.

2.1. Sirkulasi Paru-Paru

Baca juga: Sistem Pernapasan pada Manusia (Artikel Lengkap)

Sistem peredaran darah dari paru-paru adalah bagian dari sistem kardiovaskular dimana darah
kurang-oksigen dipompa dari jantung, melalui arteri pulmonalis (arteri paru-paru), ke paru-
paru untuk mengambil oksigen, dan kembali ke jantung melalui vena pulmonalis (vena paru-
paru). Di paru-paru (tepatnya di alveolus) terjadi pertukaran gas antara oksigen dan karbon
dioksida. Suplai darah untuk paru-paru sendiri disuplai oleh sirkulasi bronkial.

2.2. Sirkulasi Otak

Otak mendapatkan suplai darah ganda yang berasal dari arteri di bagian depan (arterior) dan
belakang (posterior). Arteri arterior memasok darah otak bagian depan. Sedangkan arteri
posterior memasok darah ke otak bagian bekang dan batang otak. Sirkulasi dari depan dan
belakang akan bergabung di Lingkaran Willis.

2.3. Sirkulasi Ginjal

Baca juga: Sistem Ekskresi pada Manusia (Artikel Lengkap)

Sirkulasi ginjal menerima sekitar 20% darah yang dikeluarkan oleh jantung. Ginjal menerima
darah dari aorta abdominal dan selanjutnya ke vena kava ascending. Pembuluh ini selain
untuk memberikan pasokan oksigen dan nutrisi ke ginjal, sirkulasi ginjal juga berfungsi
sebagai tempat penyaringan darah.

2.4. Sistem Limfatik

Sistem limfatik adalah bagian dari sistem peredaran darah. Sistem ini terdiri dari pembuluh
limfatik, kapiler getah bening, kelenjar getah bening, dan getah bening. Salah satu fungsi
utama sistem limfatik adalah untuk membawa getah bening dan membawanya kembali ke
jantung untuk kembali ke sistem kardiovaskular. Fungsi utama lainnya adalah berperan dalam
sistem kekebalan tubuh pada manusia.

3. Cara Kerja Sistem Peredaran Darah pada Manusia


Sistem peredaran darah adalah sebuah
siklus. Di dalam jantung, darah di vena akan masuk ke serambi kanan (atrium kanan)
kemudian menuju bilik kanan (ventrikel kanan) untuk dipompa ke paru-paru melalui arteri
pulmonalis. Setelah terjadi difusi dan oksigen sudah masuk ke dalam hemoglobin dan karbon
dioksida dikeluarkan dari hemoglobin, darah akan dibawa menuju jantung tepatnya serambi
kiri (atrium kiri) melalui vena pulmonalis. Disana darah akan dialirkan ke bilik kiri (ventrikel
kiri) untuk dipompa ke seluruh tubuh. Beberapa darah memasuki usus untuk mengambil sari-
sari makanan dan dibawa ke hati (liver) melalui vena porta hepatica. Ada juga darah yang
menuju ke ginjal untuk melakukan penyaringan darah. Sisanya menuju ke seluruh sel di
dalam tubuh untuk dilakukan metabolisme. Setelah itu, semua darah yang mengandung sisa
metabolisme (karbon dioksida) akan kembali ke jantung melalui vena.

4. Fungsi Sistem Peredaran Darah pada Manusia (Fisiologi Sistem Sirkulasi)

Fungsi utama sistem peredaran darah pada manusia adalah untuk mengedarkan darah yang
mengandung oksigen dan sari-sari makanan ke jaringan serta membawa residu berupa karbon
dioksida ke paru-paru untuk dibuang ke luar tubuh. Hemoglobin mengikat sekitar 98,5%
oksigen di dalam darah. Sisanya diikat oleh cairan darah lain.
Fungsi lain dari sistem peredaran darah adalah untuk menjaga suhu tubuh, mengembalikan
sisa metabolisme (seperti karbon dioksida) ke sistem ekskresi, serta mendistribusikan hormon
dan sari-sari makanan ke dalam sel.

5. Perkembangan Sistem Peredaran Darah pada Manusia

Perkembangan sistem peredaran darah pada manusia berawal dari proses vaskulogenesis di
dalam embrio. Sistem arteri dan vena manusia berkembang di tempat yang berbeda pada
embrio. Sistem arteri berkembang terutama dari lengkungan aorta. Sistem vena muncul pada
minggu ke-4 sampai ke-8 dari embriogenesis. Sistem sirkulasi pada janin dimulai pada
minggu ke-8. Sirkulasi janin yang bekerja tidak melibatkan paru-paru karena pasokan
oksigen (dan nutrisi) diperoleh dari ibu melalui plasenta dan tali pusat.

5.1. Perkembangan Arteri pada Manusia

Sistem arteri manusia berasal dari lengkungan aorta dan urat nadi punggung yang mulai
terbentuk pada minggu ke-4 dari kehidupan embrio. Lengkungan aorta pertama membentuk
arteri maksilaris, lengkungan kedua membentuk arteri stapedial, sedangkan sistem arteri itu
sendiri muncul dari lengkungan aorta 3, 4, dan 6. Lengkungan aorta kelima dengan
sendirinya menghilang.

Aorta dorsal yang berada di bagian dorsal (punggung) embrio, awalnya terdapat di kedua sisi
embrio. Aorta dorsal kemudian membentuk aorta. Pada aorta dorsal terdapat sekitar 30
cabang arteri yang berukurang kecil. Cabang-cabang arteri tersebut membentuk arteri
interkostal, arteri pada lengan dan kaki, arteri lumbar, dan arteri sakral lateral.

5.2. Perkembangan Vena pada Manusia

Sistem vena manusia berkembang terutama dari vena vitelin, vena umbilikal, dan vena
kardinal.

6. Signifikansi Klinis Sistem Peredaran Darah pada Manusia

Terdapat banyak penyakit yang mempengaruhi sistem peredaran darah termasuk penyakit
kardiovaskular dan penyakit limfatik. Ahli jantung adalah tenaga medis spesialis jantung.
Ada juga ahli bedah jantung yang mengkhususkan diri dalam operasi pada jantung dan
sekitarnya. Ahli bedah vaskuler fokus pada pembedahan pada sistem peredaran darah.

6.1. Penyakit pada Sistem Peredaran Darah pada Manusia

Penyakit yang mempengaruhi sistem peredaran darah disebut penyakit kardiovaskular.

Kebanyakan penyakit ini disebut penyakit gaya hidup karena penyakit tersebut berkembang
seiring menurunnya kebiasaan berolahragaan, diet yang buruk, kebiasaan merokok, dan
makanan yang tidak sehat. Aterosklerosis adalah prekursor (penyebab) utama penyakit ini.
Aterosklerosis adalah penyakit yang ditandai dengan adanya plak kecil pada dinding arteri.
Plak tersebut dapat tumbuh hingga menyumbat arteri. Ketika arteri tersumbat, maka pasokan
oksigen dan nutrisi ke sel tujuan akan terhenti sehingga sel tersebut mati. Penyakit tersebut
dapat berlanjut menjadi serangan jantung atau stroke.

Berikut adalah beberapa kelainan atau penyakit pada sistem peredaran darah pada manusia:

1. Anemia adalah gejala kekurangan hemoglobin atau eritrosit di dalam darah.


2. Leukemia adalah peningkatan jumlah eritrosit secara tidak terkendali. Leukemia juga
disebut kanker darah.
3. Thalasemia adalah anemia yang disebabkan oleh rusaknya gen pembentuk
hemoglobin. Penyakit ini adalah penyakit bawaan.
4. Varises adalah gejala pelebaran darah pada betis.
5. Hemofili adalah kelainan dimana darah menjadi sukar membeku.

Penyakit kardiovaskular juga dapat disebabkan oleh bawaan sejak lahir, seperti cacat jantung.
Namun, tidak semua kelainan bawaan itu berhubungan langsung dengan penyakit, sebagian
besar merupakan variasi anatomi.

6.2. Teknik Pengukuran

Kondisi kesehatan sistem peredaran darah dan bagian-bagiannya dapat diukur dengan
berbagai cara baik manual maupun otomatis. Contohnya adalah dengan mengukur denyut
jantung dengan bantuan stetoskop dan mengukur tekanan darah dengan sphygomanometer.
Ultrasonografi (USG) juga dapat digunakan untuk mengetahui kondisi kesehatan pembuluh
darah.

6.3. Operasi pada Sistem Peredaran Darah

Terdapat sejumlah prosedur bedah yang dilakukan pada sistem peredaran darah, yaitu:

1. Operasi bypass arteri koroner


2. Stent koroner yang digunakan dalam angioplasty
3. Bedah vaskuler
4. Pengupasan vena

2.Sara" motorik yang membawa impuls ke otot untuk memicu kontraksi


ototKorpus sel dari sel-sel sara" motorik terdapat dalam kornu anterior substansia grisea
dalam medula spinalis. Setiap sel sara" mempunyai serat utama atau akson yang bercabang
untuk mempersara"i 6 sampai 2 serat otot. Semua korpus sel mempersara"i satu sel otot
yang terletak berdekatan dalam medulla spinalis. mpuls sara" mencapai setiap serat otot
kira-kira di bagian tegahnya, pada motor end plate. =atangnya impuls sara" ini menyebabkan
simpanan asetilkolin dilepaskan dari motor end plate. &setilkolin bekerja untuk memperkuat
impuls sara". ni menyebabkan gelombang besar akti4itas listrik untuk menjalar sepanjang
otot, menimbulkan perubahan yang menyebabkan otot berkontraksi. Kekuatan kontaksi
tergantung pada jumlah serat-serat yang terstimulasi. Bila impuls berhenti maka otot rileks.
#.Tendon

Tendon merupakan berkas #bundel$ serat kolagen yang melekatkan otot ke tulang. Tendon
menyalurkan gaya yang dihasilkan oleh kontraksi otot ke tulang. serat kolagen dianggap
sebagai jaringan ikat dan dihasilkan oleh sel-sel "ibroblas.

$. Liga%ent

/igament adalah taut "ibrosa kuat yang menghubungkan tulang ke tulang, biasanya di sendi.
/igament memungkinkan dan membatasi gerakan sendi.

&. 'u()ae

&dalah kantong kecil dari jaringan ikat. =ibatasi oleh membran sino4ial dan mengandung
cairansino4ial. Bursae merupakan bantalan diantara bagian-bagian yang bergerak seperti pada
olekranon bursae terletak antara prosesus olekranon dan kulit

Anda mungkin juga menyukai