Anda di halaman 1dari 44

Sistem Pernapasan Manusia: Pengertian, Proses,

Organ dan Bagian-bagiannya


Pengertian Sistem Pernapasan Manusia
Pernapasan atau bisa disebut juga dengan respirasi yang dapat didefinisikan sebagai sebuah
proses pengambilan oksigen dan pelepasan karbohidrat dan penggunaan energi yang ada di
dalam tubuh.
Ketika manusia bernapas, berarti sedang terjadi proses masuknya oksigen ke dalam tubuh dan
pelepasan karbondioksida keluar tubuh. Pertukaran antara oksigen dan karbondioksida tersebut
terjadi di dalam darah manusia. Manusia yang memiliki pernapasan yang normal ditandai dengan
bernapas sebanyak 12-20 kali dalam satu menit.

Dalam bernapas, umumnya manusia membutuhkan 300 liter oksigen dalam sehari. Jika
seseorang tersebut sedang mengerjakan pekerjaan berat seperti olahraga maka kebutuhan
oksigennya menjadi bertambah berkali kali lipat. Jumlah oksigen yang diambil ini tergantung
dari jenis aktivitas yang dilakukan, ukuran tubuh dan jenis makanan yang dikonsumsi.

Umumnya, orang-orang yang melakukan aktivitas berat akan mengambil oksigen lebih banyak
dibanding orang yang melakukan aktivitas ringan. Orang yang memiliki tubuh yang lebih besar
juga membutuhkan oksigen yang lebih banyak. Selain itu orang yang sering mengkonsumsi
daging-dagingan akan membutuhkan lebih banyak oksigen dibanding orang yang lebih sering
mengkonsumsi sayur-sayuran atau vegetarian.

Manusia bisa melakukan dua cara pernapasan yaitu menggunakan pernapasan dada dan
pernapasan perut. Manusia bernapas menggunakan alat atau organ-organ pernapasan yang terdiri
dari hidung, faring, trakea, bronkus, bronkiolus dan paru-paru.

Pada paru-paru yang normal, volume udara bisa mencapai 4500 cc. Kapasitas ini biasa dikenal
dengan kapasitas total. ketika proses pernapasan berlangsung, kapasitas vital udara yang
digunakan hanya sampai 3500 cc. Kapasitas vital adalah jumlah udara maksimal yang bisa
dikeluarkan manusia setelah paru-parunya terisi. Lalu ke mana sisa yang 1000 cc nya? 1000 cc
yang tersisa adalah sisa udara yang tidak bisa digunakan. Sisa udara tersebut akan mengisi
bagian paru-paru sebagai residu.

Pernapasan adalah sebuah proses yang terjadi secara otomatis di dalam tubuh manusia. Bahkan
ketika kita tertidur sekalipun. Pernapasan dibedakan menjadi dua yaitu pernapasan luar dan
pernapasan dalam. Pernapasan luar adalah di mana terjadinya pertukaran udara di
dalam alveolus dengan darah yang berada di dalam kapiler. Sedangkan pernapasan dalam adalah
di mana terjadinya pernapasan antara darah yang ada di dalam kapiler dengan semua sel-sel yang
ada di dalam tubuh.
Jumlah udara yang masuk dan ke luar dari dalam tubuh setiap bernapas disebut dengan frekuensi
pernapasan. Frekuensi pernapasan pada manusia dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu usia,
jenis kelamin, suhu tubuh, posisi tubuh dan aktivitas yang dilakukan. Semakin bertambahnya
usia, frekuensi pernapasannya akan semakin rendah. Selain itu, laki-laki memiliki frekuensi
pernapasan yang lebih tinggi dibandingkan dengan perempuan karena kebutuh oksigen dan
produksi karbondioksida pada tubuh laki-laki lebih tinggi dibandingkan pada tubuh perempuan.

Fungsi Sistem Pernapasan Manusia

-organ pernapasan manusia memiliki fungsi untuk memasukan udara yang mengandung oksigen
dan mengeluarkannya dalam senyawa karbon dioksida dan uap air. Selain untuk bernapas, sistem
pernapasan manusia juga memiliki fungsi untuk membuat suara. Berikut adalah beberapa fungsi
sistem pernapasan manusia:

1. Menghirup dan menghembuskan udara atau bernapas


Pada paru-paru, udara dihirup melalui rongga hidung dan mulut. Selanjutnya akan bergerak
melalui faring, laring dan trakea lalu menuju ke paru-paru. Selanjutnya udara akan dihembuskan
keluar dan mengalir melalui jalur yang sama. ketika sedang menghirup udara, diafragma dan
tulang rusuk terangkat. Saat volume paru-paru meningkat, tekanan udara turun dan udara masuk.
Saat menghembuskan napas, otot-otot menjadi rileks, paru-paru menjadi lebih kecil dan udara
dikeluarkan.

2. Pertukaran Gas antara Paru-paru & Aliran Darah


Di dalam paru-paru, akan terjadi pertukaran antara oksigen dengan limbah karbon dioksida.
Proses ini disebut dengan respirasi eksternal dan terjadi di alveoli. Oksigen yang dihirup akan
mengikat molekul hemoglobin dalam sel darah merah dan dipompa melalui aliran darah.

3. Pertukaran gas antara aliran darah dan jaringan di dalam tubuh


Aliran darah akan mengalirkan oksigen ke sel tubuh dan membuang limbah karbon dioksida.
Proses ini disebut respirasi internal. pada proses ini, sel darah merah akan membawa oksigen
yang diserap dari paru-paru ke seluruh tubuh melalui pembuluh darah.

4. Menciptakan Suara
udara yang menggetarkan pita suara akan menciptakan sebuah suara. Suara ini dibentuk oleh
struktur di saluran pernapasan bagian atas. Selama bernapas udara akan mengalir dari paru-paru
ke kotak suara. Saat manusia berbicara otot di laring akan menggerakkan tulang rawan aritenoid,
selanjutnya akan mendorong pita suara. Getaran yang besar pada pita suara akan menghasilkan
suara bernada tinggi. Sedangkan getaran yang kecil akan membuat suara bernada rendah.
5. Mencium bau
proses penciuman dimulai dengan serat penciuman yang melapisi rongga hidung. Saat udara
memasuki rongga hidung, bahan-bahan kimia di udara akan mengaktifkan reseptor sistem saraf.
Stimulus ini akan mengirimkan sinyal ke otak. Sinyal tersebut akan bergerak dan dari situlah
manusia bisa mengenali bau.

Organ dan Bagian-bagian Sistem Pernapasan Manusia


Berikut adalah organ dan bagian sistem pernapasan manusia :

1. Rongga hidung
Udara yang berasal dari luar akan memasuki rongga hidung. Di dalam rongga hidung yang
berselaput, ada kelenjar minyak dan juga kelenjar keringat. Selaput itu berfungsi untuk
menangkap benda-benda asing yang masuk ke dalam saluran pernapasan.

Di dalam rongga hidung juga ada rambut-rambut kecil dan tebal. Rambut-rambut itu memiliki
fungsi untuk menyaring partikel kotoran-kotoran yang masuk ke dalam hidung bersama udara.
Selain itu ada juga konka yang memiliki fungsi untuk menghangatkan udara dingin yang masuk
ke dalam rongga hidung.

2. Faring atau Tenggorokan


Udara yang masuk dari rongga hidung akan melewati tenggorokan. Tenggorokan memiliki dua
cabang saluran yaitu saluran pernapasan dan saluran pencernaan yang terletak di bagian
belakang. Fungsi utama tenggorokan adalah menyediakan saluran untuk udara yang masuk dan
juga keluar. Di tenggorokan juga ada pita suara yang berguna untuk menghasilkan suara. Jika
ada udara yang masuk, maka pita suara akan bergetar dan menghasilkan suara.

Jika seseorang makan sambil berbicara hal itu bisa membahayakan karena makanan bisa masuk
ke saluran pernapasan yang sedang terbuka. Meski begitu, saraf manusia bisa mengatur supaya
menelan, bernapas dan berbicara tidak terjadi dalam waktu yang bersamaan. Jika hal ini sering
dilakukan bisa menimbulkan gangguan kesehatan.

Oleh sebab itu, sangat penting bagi kita untung merawat hidung dan juga tenggorokan sebagai
salah satu bagian dari proses pernapasan. Cara merawatnya dapat Grameds pahami melalui buku
Ayo Rawat Telinga, Hidung, dan Tenggorokanmu.

3. Trakea atau batang tenggorokan


Tenggorokan adalah organ yang berbentuk pipa dan terletak di sebagian leher sampai ke rongga
dada. Dinding tenggorokan sangat tipis dan kaku dan ada di dalam rongga bersilia. Silia ini
memiliki fungsi untuk menyaring benda-benda asing yang masuk melalui saluran pernapasan.

Batang tenggorokan ada di depan kerongkongan. Batang tenggorokan memiliki dua cabang.
cabang dari tenggorokan itu akan bercabang-cabang lagi di dalam paru-paru dan menjadi saluran
kecil yang disebut bronkiolus. Pada bronkiolus ada gelembung-gelembung kecil yang disebut
gelembung paru-paru atau alveolus.

4. Laring atau pangkal tenggorokan


Pangkal tenggorokan adalah organ pernapasan yang berbentuk seperti saluran dan dikelilingi
oleh tulang rawan. Pangkal tenggorokan memiliki tulang rawan yang disebut dengan epiglotis.
Tulang rawan ini ada di bagian pangkal laring. Pangkal tenggorokan juga diselimuti oleh
membran yang bernama mukosa. Membran tersebut memiliki epitel-epitel berlapis yang cukup
tebal untuk menahan getaran-getaran suara yang sampai pada pangkal tenggorokan.
Fungsi utama dari pangkal tenggorokan adalah sebagai tempat keluarnya masuk udara dan juga
tempat menghasilkan suara. Di sinilah jantuk terbentuk yang disusun oleh beberapa tulang rawan
pangkal tenggorokan. Di dalam pangkal tenggorokan juga terdapat katup. Ketika manusia sedang
menelan makanan, katup pada pangkal tenggorokan akan menutup dan akan terbuka jika
manusia sedang bernafas.

5. Bronkus atau cabang batang tenggorokan


Fungsi dari cabang batang tenggorokan adalah menyediakan jalan untuk udara yang ingin masuk
dan keluar dari dan menuju paru-paru. Struktur dari batang tenggorokan mirip dengan struktur
batang tenggorokan. Yang membedakan hanya tulang rawan di cabang batang tenggorokan
memiliki bentuk yang tidak teratur. pada cabang tenggorokan juga ada cincin tulang rawan yang
melingkari dengan baik. Cabang batang tenggorokan memiliki cabang-cabang lagi yang disebut
dengan bronkiolus.
Batang tenggorokan memiliki dua cabang yaitu cabang di sebelah kiri dan kanan. Kedua cabang
itu mengarah kepada paru-paru dan bercabang lagi. Cabang-cabang kecil yang masuk ke dalam
paru-paru disebut alveolus. Alveolus memiliki kapiler darah. Melalui kapiler-kapiler tersebut
oksigen dan udara menuju ke dalam darah.

6. Pulmo atau paru-paru


Paru-paru berada di dalam rongga dada bagian atas. Di samping paru-paru ada tulang rusuk dan
di bawahnya ada diafragma. Paru-paru terbagi menjadi dua bagian, yaitu bagian kanan dan kiri.
Paru-paru bagian kanan terdiri dari tiga lobus, sedangkan paru-paru kiri memiliki dua lobus saja.
Paru-paru diselimuti oleh selaput yang tipis.

Di dalam paru-paru terdapat cabang dari bronkus, alveolus dan pembuluh darah. Bronkiolus
memiliki cabang-cabang lagi yang disebut dengan bronkiolus respirasi. Paru-paru menjadi
tempat pertukaran oksigen dan karbon dioksida.

Proses Pernapasan Manusia


Manusia memiliki dua mekanisme pernapasan. Ada pernapasan dada dan juga pernapasan perut.
Lalu bagaimana perbedaan keduanya? Berikut adalah penjelasan mekanisme pernapasan
manusia.

1. Pernapasan Dada
Ketika kita bernapas menggunakan dada, otot yang berperan adalah otot-otot di sekitar tulang
rusuk. Otot-otot ini dibagi menjadi dua yaitu otot tulang rusuk luar dan tulang rusuk dalam. otot
tulang rusuk luar memiliki peran untuk mengangkat tulang-tulang rusuk. Sedangkan otot tulang
rusuk dalam memiliki fungsi untuk menurunkan tulang rusuk ke posisi normal.

Jika otot-otot pada tulang rusuk luar mengalami kontraksi, tulang rusuk akan terangkat sehingga
volume di dada menjadi lebih besar. Hal ini akan menyebabkan tekanan di dalam rongga dada
menjadi lebih kecil. Karena tekanan udara yang di dalam rongga dada mengecil, akan
menyebabkan aliran udara masuk dari luar tubuh ke dalam tubuh. Proses ini disebut dengan
inspirasi.

Apabila kontraksi dari otot dalam tulang rusuk, dan tulang rusuk kembali pada posisi semula,
maka akan menyebabkan tekanan udara di dalam tubuh menjadi bertambah. Hal ini akan
menimbulkan udara di dalam paru-paru tertekan pada rongga dada sehingga aliran udara akan
terdorong ke luar tubuh. Proses ini lah yang disebut dengan ekspirasi.

2. Pernapasan Perut
Pernapasan dada atau disebut juga dengan pernapasan diafragma adalah pernapasan yang
menggunakan diafragma dan otot dinding di rongga perut. otot diafragma akan berkontraksi dan
posisinya menjadi datar. Hal ini menyebabkan volume rongga dada menjadi bertambah besar dan
tekanan udara menjadi kecil. Karena tekanan udaranya yang rendah, paru-paru akan
mengembang. Saat itulah terjadi masuknya udara ke paru-paru atau proses menghirup udara.

Sedangkan proses ekspirasi pernapasan perut, terjadi jika otot diafragma menjadi rileks dan otot
yang ada di dinding perut menjadi kontraksi. Hal ini akan menyebabkan bagian dalam rongga
perut menjadi terdesak ke arah diafragma. Sehingga hal tersebut menyebabkan posisi diafragma
menjadi cekung ke arah rongga dada.

Sebetulnya, manusia terlahir secara alamiah bernapas menggunakan diafragma sepenuhnya.


Sehingga napas yang diambil bisa lebih dalam. Namun, seiring bertambahnya usia, manusia
tidak lagi melakukan kebiasaan bernapas menggunakan diafragma ini. Segala sesuatu kegiatan
sehari-hari tanpa kita sadari memaksa kita untuk secara bertahap beralih ke pernapasan dada.

Ketika bernapas dengan diafragma atau pernapasan perut, akan mendorong pertukaran oksigen
lebih maksimal dibanding pernapasan dada. Tidak heran bahwa pernapasan perut akan
memperlambat detak jantung dan bisa menurunkan tekanan darah.

Cara Memelihara Organ Pernapasan

Sebagai salah satu hal terpenting bagi manusia, sistem pernapasan seringkali terganggu, dan buku Herbal
Penyembuh Gangguan Sistem Pernapasan ini dapat membantu kamu dalam mencari solusi yang tepat
untuk setiap permasalahan pernapasan.

Sebagai manusia yang ingin sehat sepanjang umurnya tentunya harus tetap menjaga kesehatan
organ-organ tubuhnya. Begitu juga pada organ-organ pernapasan. Berikut adalah cara
memelihara organ pernapasan.

1. Hindari merokok
Mungkin hampir semua orang sudah mengetahui bahwa merokok adalah salah satu kebiasan
yang buruk dan bisa mendatangkan berbagai penyakit. Walaupun kamu bukan perokok, perokok
pasif pun juga bisa merasakan dampak buruk yang sama. Setiap kali kamu merokok, kamu akan
menghirup ribuan bahan kimia ke dalam paru-paru seperti nikotin, karbon monoksida dan tar.
Bahan-bahan ini bisa menyebabkan iritasi dan kesulitan bernapas.

2. Berolahraga
Saat manusia berolahraga, jantung akan berdetak lebih cepat dan paru-paru juga. Tubuh saat
berolahraga akan membutuhkan lebih banyak oksigen. ketika berolahraga manusia yang
biasanya akan bernapas sebanyak 15 kali per menit menjadi 40 sampai 60 kali per menit nya.
itulah pentingnya untuk melakukan olahraga rutin.
Semakin banyak kamu berolahraga maka semakin efisien paru-paru mu. Menciptakan paru-paru
yang sehat dengan olahraga akan membantu dalam melawan penuaan dan penyakit yang akan
muncul.

3. Hindari paparan polusi


Mungkin hal ini cukup sulit dilakukan terlebih lagi jika kamu tinggal di perkotaan. Polusi bisa
ada di mana-mana. Polusi bisa merusak paru-paru dan mempercepat penuaan. Namun kamu bisa
menghindari polusi dengan menggunakan masker. Selain itu hindari paparan asap rokok yang
juga bisa membahayakan tubuh.

4. Menghindari infeksi
Cara terbaik untuk menghindari infeksi paru-paru yaitu menjaga kebersihan. Selalu cuci tangan
jika ingin mengkonsumsi makanan. Bersihkan badan secara teratur. Minum banyak air mineral
dan selalu konsumsi buah dan sayuran setiap harinya. Dengan mengkonsumsi makanan sehat
akan membantu menjaga sistem kekebalan tubuh.

Pengertian Sistem Pernafasan


“Sistem pernapasan atau disebut juga sistem respirasi yaitu merupakan
sistem organ yang dipakai untuk pertukaran gas”
Manusia rata-rata bernapas sekitar 12 sampai 18 kali setiap menit dan Itu
artinya dalam satu hari manusia bernapas sebanyak 17.280 kali. Proses
pernapasan yang ada di dalam tubuh manusia tidak mudah. Terdapat
berbagai macam organ yang berperan dan membantu proses pernafasan.
sistem pernafasan manusia

Cara Kerja Sistem Pernapasan


Dalam sistem pernapasan manusia terdapat organ yang berupa saluran
udara, pembuluh darah paru, paru-paru dan otot pernapasan. Organ-organ
tersebut memiliki tugas membantu tubuh dalam pertukaran gas. Pertukaran
gas terdapat ada dua jenis yaitu antara udara dengan darah dan juga antara
darah dengan sel-sel di seluruh tubuh.
“Pada intinya, organ-organ tersebut membantu menyalurkan udara ke seluruh
bagian tubuh”
Terdapat juga organ yang disebut dengan alveoli dan duktus (saluran)
alveolus. Alveoli memiliki bentuk seperti bulatan-bulatan anggur yang
menempel antara satu sama lain. Bersama duktus alveolus, alveoli memiliki
tanggung jawab dalam pertukaran gas dalam tubuh.
Organ pernapasan pada manusia selain berperan pada pertukaran udara dan
gas berfungsi juga menyaring, melembapkan dan menghangatkan udara yang
masuk dalam tubuh. Lebih jauh lagi, sistem pernapasan pun berperan penting
dalam memelihara dan menyeimbangkan kondisi dalam tubuh agar tetap
stabil. Dalam istilah medis kemampuan menyeimbangkan kondisi ini disebut
homeostasis.
Organ Sistem Pernapasan Manusia
Pada umumnya sistem pernafasan manusia terbagi dua, yaitu sistem
pernapasan bagian atas dan bawah.

a. bagian atas
Sistem pernafasan bagian atas ada di luar rongga dada, terdiri dari:

 Hidung
Dalam rongga hidung ada selaput lendir yang lengket dan melapisi
rongga hidung. Fungsi selaput lendir untuk menjebak partikel debu atau
kotoran yang masuk ke hidung. Di rongga ini juga ada bulu-bulu halus
yang disebut dengan silia. Fungsinyha untuk menghambat dan
membuang partikel debu dan kotoran yang masuk, keluar dari hidung.
Caranya melalui bersin.
 Sinus
Sinus adalah ruangan atau rongga yang berisi udara, dan ada pada
tengkorak, di sekitar wajah, belakang tulang pipi, hidung, dan dahi.
Rongga sinus berhubungan dengan hidung.
 Laring
Laring memiliki rperan ganda, yaitu dalam hal pernapasan juga dalam
membantu berbicara.
 Faring
Organ faring dilewati oleh makanan dan minuman ketika proses menuju
saluran pencernaan selanjutnya. Selain itu faring juga berperan aktif
dalam kemampuan berbicara.

b. bagian bawah
Saluran pernapasan bagian bawah, terdiri dari :

 Trakea
Trakea merupakan jalan napas utama menuju paru-paru. Organ trakea
ada di bawah laring.
 Bronkus
Bronkus yaitu organ yang bercabang dari trakea menuju paru-paru.
Fungsi bronkus mengambil udara lalu selanjutnya diteruskan ke paru-
paru.
 Paru-paru
Paru-paru adalah organ terbesar dan mempunyai peranan penting pada
sistem pernapasan, yang bertugas menampung udara dan
menyediakan oksigen seluruh aktivitas dalam tubuh yang dialirkan
melalui pembuluh darah, dan mengembuskan karbondioksida ke luar
tubuh.
 Diafragma
Diafragma merupakan otot pernapasan utama. Organ ini bisa kontraksi
dan rileks secara bergantian, hingga membuat udara masuk ke dalam
paru-paru.

Pernapasan dada
Pernapasan dada merupakan pernapasan yang melibatkan otot antar tulang
rusuk. Mekanismenya bisa dibedakan menjadi dua, yaitu :

 Fase inspirasi.
Fase inspirasi diawali dengan kontraksinya otot antar tulang rusuk
hingga rongga dada terangkat (membesar), mengakibatkan tekanan
pada rongga dada menjadi lebih kecil daripada tekanan di luar sampai
udara luar yang kaya oksigen masuk.
 Fase ekspirasi.
Fase ekspirasi adalah fase relaksasi atau kembali ditariknya otot antara
tulang rusuk kebelakang dandikuti turunnya tulang rusuk sampai rongga
dada menjadi kecil. Akibatnya, tekanan dalam rongga dada menjadi
lebih besar daripada tekanan luar, sampai udara rongga dada yang
kaya karbon dioksida keluar.

Pernapasan perut
Pernapasan perut merupakan pernapasan yang melibatkan otot diafragma.
Mekanismenya bisa dibedakan menjadi dua, yaitu :

 Fase inspirasi.
Fase inspirasi adalah kontraksi otot diafragma hingga rongga dada
membesar, mengakibatkan tekanan rongga dada menjadi lebih kecil
daripada tekanan di luar sampai udara luar yang kaya oksigen masuk.
 Fase ekspirasi.
Fase ekspirasi yaitu fase relaksasi atau kembalinya otot diaframa pada
posisi semula dan dikuti oleh turunnya tulang rusuk sampai rongga
dada menjadi kecil. Akibatnya, tekanan dalam rongga dada menjadi
lebih besar daripada tekanan luar, sampai udara dalam rongga dada
yang kaya karbon dioksida keluar.
Proses Pernapasan pada Manusia
Saat manusia bernapas, organ-organ bergerak secara bersama-sama.
Diafragma kontraksi hingga paru-paru mempunyai ruangan lebih besar untuk
mengisi udara. Untuk kebutuhan mengisi udara di paru-paru, otot tulang rusuk
juga mengangkat ke atas.
Udara masuk melalui hidung dan mulut, melewati trakea ataupun
tenggorokan. saat ini silia bergetar supaya lendir dan kotoran mampu keluar
dari paru-paru. kemudian, melalui bronkus dan bronkiolus, udara melalui
cabang di paru-paru. Pada saat manusia membuang napas, sebagian besar
dari organ itu bekerja dengan cara kebalikannya.
Sistem pernapasan manusia memang terlihat sederhana, namun di dalamnya
ada organ-organ yang penting. Dalam sekali tarikan napas organ-organ
tersebut perlu menjalankan serangkaian proses yang rumit dan saling bekerja
sama untuk menghasilkan oksigen bagi kelangsungan seluruh sistem tubuh.
Oleh karenanya, jika mengalami kondisi yang menyebabkan gangguan sistem
pernapasan, segera konsultasi ke dokter sebelum terjadi gangguan pada
sistem dan organ tubuh lainnya
Dalam tubuh manusia, respirasi termasuk dalam proses pada saat kita
menghirup oksigen, baik itu melalui mulut atau hidung. Dikutip dari Live
Science, proses respirasi yang terjadi dalam tubuh manusia adalah seperti
berikut ini.

1. Menghirup udara melalui hidung atau mulut. Proses yang pertama ini,
ditandai dengan otot diafragma yang merenggang pada saat bernapas.
Sehingga akan terbuka ruang yang luas sebagai jalan masuknya
oksigen.
2. Dari mulut atau hidup, oksigen masuk ke dalam tubuh lewat laring atau
tenggorokan bagian belakang.
3. Kemudian pisah jalan masuk ke saluran bronkial, yang merupakan dua
tabung pembawa udara ke paru-paru kiri dan kanan (bronkus).
4. Tabung bronkial ini dilapasi dengan rambut-rambut tipis yang disebut
dengan silia. Silia bergerak maju dan mundur, membawa lender ke luar
dan ke atas brokial. Lendir ini adalah cairan lengket yang
mengumpulkan kuman, demi, dan materi lain yang keluar saat batuk
dan bersin.
5. Setelah itu, gas akan dibagi lagi ke dalam saluran yang lebih kecil,
yakni bronkeolus dan juga sebuah kantung udara bernama alveoli.
Nah, di sinilah proses respirasi eksternal terjadi, yakni perpindahan oksigen
dari paru-paru menuju ke darah. Sisa yang dihasilkan dari proses respirasi
tersebut berupa karbondioksida, yang akan keluar dari tubuh melalui proses
pembuangan napas.

Hal ini ditandai dengan otot diafragma yang kembali mengecil, sehingga
membantu paru-paru untuk mengeluarkan karbondioksida melalui mulut atau
hidung. Contoh proses respirasi yang paling umum, yakni munculnya uap-uap
air pada saat kita menghembuskan nafas di depan kaca.

Terdapat beberapa komponen dalam sistem pernapasan. Bagian-bagian ini


akan saling bekerjasama dalam proses bernapas. Bagi Sedulur yang
penasaran apa saja komponen itu, langsung saja simak penjelasan di bawah
ini,
 Mulut dan hidung : Komponen yang menjadi jalan masuk dan
keluarnya udara dari luar tubuh.
 Sinus : Area berongga yang ada di antara tulang-tulang, untuk
mengatur suhu dan kelembaban udara yang masuk.
 Faring : Tabung yang mengalirkan udara dari hidung atau mulut ke
trakea.
 Trakea : Bagian yang menjadi penghubung paru-paru dan tenggorokan.
 Tabung baronial : Tabung di bawah tenggorokan, dan terhubung
dengan paru-paru.
 Paru-paru : Dua organ yang menyaring oksigen dari udara dan
mengalirkankan ke dalam darah.
 Silia : Rambut-rambut kecil yang berfungsi menyaring debu dan iritasi
lain dari saluran udara.
 Epiglotis : Jaringan penutup di bagian pintu masuk ke trakea, yang
menjaga agar cairan dan makanan keluar dari saluran pernapasan.
 Laring : Organ berongga yang memungkinkan manusia bersuara ketika
udara masuk dan keluar.
Pengertian Respirasi
Respirasi adalah peristiwa menghirup udara dari luar yang
mengandung Oksigen serta menghembuskan udara yang banyak
mengandung Karbondioksida keluar dari tubuh. ( Syaifuddin; 2002 ).
Respirasi adalah pertukaran gas antara individu dan lingkungan atau
keseluruhan proses pertukaran gas antara udara atmosfir
dan darah dan antara darah dengan sel-sel tubuh ( Kozier; 1991 ).
Respirasi adalah pertukaran gas, yaitu oksigen (O²) yang dibutuhkan
tubuh untuk metabolisme sel  dan karbondioksida (CO²) yang
dihasilkan dari metabolisme tersebut dikeluarkan dari tubuh melalui
paru.

Sistem respirasi adalah system organ yang berfungsi untuk


mengambil O2 dari atmosfer ke dalam sel-sel tubuh untuk
mentranspor CO2 yang dihasilkan sel-sel tubuh kembali ke atmosfer.
Organ-organ respiratorik juga berfungsi untuk produksi bicara dan
berperan dalam keseimbangan asam basa, pertahanan tubuh melawan
benda asing, dan pengatran hormonal tekanan darah.

Anatomi Saluran Respirasi


Sistem respirasi dibedakan menjadi dua saluran yaitu, saluran nafas
bagian atas dan saluran nafas bagian bawah. Saluran nafas bagian atas
terdiri dari: rongga hidung, faring dan laring. Saluran nafas bagias
bawah terdiri dari trakea, bronkus, bronkiolus, dan paru-paru.
Hidung

 Hidung atau naso adalah saluran pernafasan yang pertama.


Ketika proses pernafasan berlangsung, udara yang diinspirasi
melalui rongga hidung akan menjalani tiga proses yaitu
penyaringan (filtrasi), penghangatan, dan pelembaban. Hidung
terdiri atas bagian- bagian sebagai berikut:
o Bagian luar dinding terdiri dari kulit.
o Lapisan tengah terdiri dari otot-otot dan tulang rawan.
o Lapisan dalam terdiri dari selaput lender yang berlipat-
lipat yang dinamakan karang hidung ( konka nasalis ), yang
berjumlah 3 buah yaitu: konka nasalis inferior, konka
nasalis media, dan konka nasalis superior.

 Diantara konka nasalis terdapat 3 buah lekukan meatus, yaitu: 


meatus superior, meatus inferior dan meatus media. Meatus-
meatus ini yang dilewati oleh udara pernafasan , sebelah dalam
terdapat lubang yang berhubungan dengan tekak yang disebut
koana.
 Dasar rongga hidung dibentuk oleh rahang atas ke  atas rongga
hidung berhubungan dengan rongga yang disebut sinus
paranasalis  yaitu sinus maksilaris pada rahang atas, sinus
frontalis pada tulang dahi, sinus sfenoidalis pada rongga tulang
baji, dan sinus etmoidalis pada rongga tulang tapis.
 Pada sinus etmoidalis keluar ujung-ujung saraf penciuman yang
menuju ke konka nasalis . Pada konka nasalis terdapat sel-sel
penciuman , sel tersebut terutama terdapat pada di bagian atas.
Pada hidung di bagian mukosa terdapat serabut saraf atau
reseptor dari saraf penciuman ( nervus olfaktorius ).
 Di sebelah konka bagian kiri kanan dan sebelah atas dari langit-
langit terdapat satu lubang pembuluh yang menghubungkan
rongga tekak dengan rongga pendengaran tengah . Saluran ini
disebut tuba auditiva eustachi yang menghubungkan telinga
tengah dengan faring dan laring. Hidung juga berhubungan
dengan saluran air mata atau tuba lakrimalis.
 Rongga hidung dilapisi dengan membran mukosa yang sangat
banyak mengandung vaskular yang disebut mukosa hidung.
Lendir di sekresi secara terus-menerus oleh sel-sel goblet yang
melapisi permukaan mukosa hidung dan bergerak ke belakang
ke nasofaring oleh gerakan silia.
Faring
Merupakan pipa berotot yang berjalan dari dasar tengkorak sampai
persambungannya dengan oesopagus pada ketinggian tulang rawan
krikoid. Nasofaring (terdapat pharyngeal tonsil dan Tuba Eustachius).

 Nasofaring terletak tepat di belakang cavum nasi , di bawah basis


crania dan di depan vertebrae cervicalis I dan II. Nasofaring
membuka bagian depan ke dalam cavum nasi dan ke bawah ke
dalam orofaring. Tuba eusthacius membuka ke dalam didnding
lateralnya pada setiap sisi. Pharyngeal tonsil (tonsil nasofaring)
adalah bantalan jaringan limfe pada dinding posteriosuperior
nasofaring.
 Orofaring Merupakan pertemuan rongga mulut dengan
faring,terdapat pangkal lidah). Orofaring adalah gabungan
sistem respirasi dan pencernaan , makanan masuk dari mulut
dan udara masuk dari nasofaring dan paru.
 Laringofaring(terjadi persilangan antara aliran udara dan aliran
makanan)
Laringofaring merupakan bagian dari faring yang terletak tepat
di belakang laring, dan dengan ujung atas esofagus.

Laring (tenggorok)

 Saluran udara dan bertindak sebagai pembentuk suara. Pada


bagian pangkal ditutup oleh sebuanh empang tenggorok yang
disebut epiglottis, yang terdiri dari tulang-tulanng rawan yang
berfungsi ketika menelan makanan dengan menutup laring.
 Terletak pada garis tengah bagian depan leher, sebelah dalam
kulit, glandula tyroidea, dan beberapa otot kecila, dan didepan
laringofaring dan bagian atas esopagus.
 Cartilago / tulang rawan pada laring ada 5 buah, terdiri dari
sebagai berikut:
 Cartilago thyroidea 1 buah di depan jakun ( Adam’s apple) dan
sangat jelas terlihat pada pria. Berbentuk V, dengan V menonjol
kedepan leher sebagai jakun. Ujung batas posterior diatas adalah
cornu superior, penonjolan tempat melekatnya ligamen
thyrohyoideum, dan dibawah adalah cornu yang lebih kecil
tempat beratikulasi dengan bagian luar cartilago cricoidea.
 Cartilago epiglottis 1 buah. Cartilago yang berbentuk daun dan
menonjol keatas dibelakang dasar lidah. Epiglottis ini melekat
pada bagian belakang V cartilago thyroideum. Plica
aryepiglottica, berjalan kebelakang dari bagian samping
epiglottis menuju cartilago arytenoidea, membentuk batas jalan
masuk laring.
 Cartilago cricoidea 1 buah yang berbentuk cincin. Cartilago
berbentuk cincin signet dengan bagian yang besar dibelakang.
Terletak dibawah cartilago tyroidea, dihubungkan dengan
cartilago tersebut oleh membrane cricotyroidea. Cornu inferior
cartilago thyroidea berartikulasi dengan cartilago tyroidea pada
setiap sisi. Membrana cricottracheale menghubungkan batas
bawahnya dengan cincin trachea I.
 Cartilago arytenoidea 2 buah yang berbentuk beker. Dua
cartilago kecil berbentuk piramid yang terletak pada basis
cartilago cricoidea. Plica vokalis pada tiap sisi melekat dibagian
posterio sudut piramid yang menonjol kedepan
 Laring dilapisi oleh selaput lender , kecuali pita suara dan bagian
epiglottis yang dilapisi olehsel epithelium berlapis.
Saluran Nafas Bagian Bawah

Trachea atau Batang tenggorok

 Merupakan tabung fleksibel dengan panjang kira-kira 10 cm


dengan lebar 2,5 cm. trachea berjalan dari cartilago cricoidea
kebawah pada bagian depan leher dan dibelakang manubrium
sterni, berakhir setinggi angulus sternalis (taut manubrium
dengan corpus sterni) atau sampai kira-kira ketinggian
vertebrata torakalis kelima dan di tempat ini bercabang mcnjadi
dua bronckus (bronchi).
 Trachea tersusun atas 16 – 20 lingkaran tak- lengkap yang
berupan cincin tulang rawan yang diikat bersama oleh jaringan
fibrosa dan yang melengkapi lingkaran disebelah belakang
trachea, selain itu juga membuat beberapa jaringan otot.

Bronchus

1. Bronchus yang terbentuk dari belahan dua trachea pada


ketinggian kira-kira vertebrata torakalis kelima, mempunyai
struktur serupa dengan trachea dan dilapisi oleh.jenis sel yang
sama.
2. Bronkus-bronkus itu berjalan ke bawah dan kesamping ke arah
tampuk paru. Bronckus kanan lebih pendek dan lebih lebar, dan
lebih vertikal daripada yang kiri, sedikit lebih tinggi darl arteri
pulmonalis dan mengeluarkan sebuah cabang utama lewat di
bawah arteri, disebut bronckus lobus bawah.
3. Bronkus kiri lebih panjang dan lebih langsing dari yang kanan,
dan berjalan di bawah arteri pulmonalis sebelurn di belah
menjadi beberapa cabang yang berjalan kelobus atas dan bawah.
4. Cabang utama bronchus kanan dan kiri bercabang lagi menjadi
bronchus lobaris dan kernudian menjadi lobus segmentalis.
Percabangan ini berjalan terus menjadi bronchus yang
ukurannya semakin kecil, sampai akhirnya menjadi bronkhiolus
terminalis, yaitu saluran udara terkecil yang tidak mengandung
alveoli (kantong udara).
5. Bronkhiolus terminalis memiliki garis tengah kurang lebih I mm.
Bronkhiolus tidak diperkuat oleh cincin tulang rawan. Tetapi
dikelilingi oleh otot polos sehingga ukurannya dapat berubah.
6. Seluruh saluran udara ke bawah sampai tingkat bronkbiolus
terminalis disebut saluran penghantar udara karena fungsi
utamanya adalah sebagai penghantar udara ke tempat
pertukaran gas paru-paru.
Paru-Paru

 Merupakan sebuah alat tubuh yang sebagian besar terdiri atas


gelembung-gelembung kecil ( alveoli ). Alveolus yaitu tempat
pertukaran gas assinus terdiri dari bronkhiolus dan respiratorius
yang terkadang memiliki kantong udara kecil atau alveoli pada
dindingnya. Ductus alveolaris seluruhnya dibatasi oleh alveoilis
dan sakus alveolaris terminalis merupakan akhir paru-paru,
asinus atau.kadang disebut lobolus primer memiliki tangan kira-
kira 0,5 s/d 1,0 cm. Terdapat sekitar 20 kali percabangan mulai
dari trachea sampai Sakus Alveolaris. Alveolus dipisahkan oleh
dinding yang dinamakan pori-pori kohn.
 Paru-paru dibagi menjadi dua bagian, yaitu paru-paru kanan
yang terdiri dari 3 lobus ( lobus pulmo dekstra superior, lobus
pulmo dekstra media, lobus pulmo dekstra inferior) dan paru-
paru kiri yang terdiri dari 2 lobus ( lobus sinistra superior dan
lobus sinistra inferior).

  Tiap-tiap lobus terdiri dari belahan yang lebih kecil yang


bernama segmen. Paru-paru kiri memiliki 10 segmen yaitu 5
buah segmen pada lobus superior dan lima lobus inferior. Paru-
paru kiri juga memiliki 10 segmen, yaitu 5 buah segmen pada
lobus superior, 2 buah segmen pada lobus medialis, dan 3
segmen pada lobus inferior. Tiap-tiap segmen masih terbagi lagi
menjadi belahan-belahan yang bernama lobulus.
 Letak paru-paru di rongga dada datarnya menghadap ke tengah
rongga dada / kavum mediastinum.. Pada bagian tengah
terdapat tampuk paru-paru atau hilus. Pada mediastinum depan
terletak jantung.
 Paru-paru dibungkus oleh selapus tipis yang pernama pleura .
Pleura dibagi menjadi dua yaitu pleura visceral ( selaput dada
pembungkus) yaitu selaput paru yang langsung membungkus
paru-paru dan pleura parietal yaitu selaput yang melapisi rongga
dada sebelah luar. Antara kedua lapisan ini terdapat rongga
kavum yang disebut kavum pleura. Pada keadaan normal, kavum
pleura ini vakum/ hampa udara.

 Suplai Darah Setiap arteria pulmonalis, membawa darah


deoksigenasi dari ventrikel kanan jantung, memecah bersama
dengan setiap bronkus menjadi cabang-cabang untuk lobus,
segmen dan lobules. Cabang-cabang terminal berakhir dalam
sebuah jaringan kapiler pada permukaan setiap alveolus.
Jaringan kapiler ini mengalir ke dalam vena yang secara
progresif makin besar, yang akhirnya membentuk vena
pulmonalis, dua pada setiap sisi, yang dilalui oleh darah yang
teroksigenasi ke dalam atrium kiri jantung. Artheria bronchiale
yang lebih kecil dari aorta menyuplai jaringan paru dengan
darah yang teoksigenasi.

Fisiologi Sistem Pernafasan


Proses pernafasan
Respirasi dibagi menjadi 2 bagian , yaitu respirasi eksternal dimana
proses pertukaran O2 & CO2 ke dan dari paru ke dalam  O2 masuk ke
dalam darah dan CO2 + H2O masuk ke paru paru darah.  kemudian
dikeluarkan dari tubuh dan respirasi internal/respirasi sel dimana
proses pertukaran O2 &  peristiwaàCO2 di tingkat sel  biokimiawi
untuk proses kehidupan.

Proses pernafasan terdiri dari 2 bagian, yaitu sebagai berikut :

 Ventilasi pulmonal yaitu masuk dan keluarnya aliran udara


antara atmosfir dan alveoli paru yang terjadi melalui proses
bernafas (inspirasi dan ekspirasi) sehingga terjadi disfusi gas
(oksigen dan karbondioksida) antara alveoli dan kapiler
pulmonal serta ransport O2 & CO2 melalui darah ke dan dari sel
jaringan.

 Mekanik pernafasan Masuk dan keluarnya udara dari atmosfir


ke dalam paru-paru dimungkinkan olen peristiwa mekanik
pernafasan yaitu inspirasi dan ekspirasi. Inspirasi (inhalasi)
adalah masuknya O2 dari atmosfir & CO2 ke dlm jalan nafas.
Dalam inspirasi pernafasan perut, otot difragma akan
berkontraksi dan kubah difragma turun ( posisi diafragma
datar ), selanjutnya ruang otot intercostalis externa menarik
dinding dada agak keluar, sehingga volume paru-paru
membesar, tekanan dalam paru-paru akan menurun dan lebih
rendah dari lingkungan luar sehingga udara dari luar akan
masuk ke dalam paru-paru. Ekspirasi (exhalasi) adalah
keluarnya CO2 dari paru ke atmosfir melalui jalan nafas. Apabila
terjadi pernafasan perut, otot difragma naik kembali ke posisi
semula ( melengkung ) dan muskulus intercotalis interna
relaksasi. Akibatnya tekanan dan ruang didalam dada mengecil
sehingga dinding dada masuk ke dalam udara keluar dari paru-
paru karena tekanan paru-paru meningkat.

Transportasi gas pernafasan


Ventilasi
Selama inspirasi udara mengalir dari atmosfir ke alveoli. Selama
ekspirasi sebaliknya yaitu udara keluar dari paru-paru. Udara yg
masuk ke dalam alveoli mempunyai suhu dan kelembaban atmosfir.
Udara yg dihembuskan jenuh dengan uap air dan mempunyai suhu
sama dengan tubuh.

Difusi
Yaitu proses dimana terjadi pertukaran O2 dan CO2 pada pertemuan
udara  dengan darah. Tempat difusi yg ideal yaitu di membran
alveolar-kapilar karena permukaannya luas dan tipis. Pertukaran gas
antara alveoli dan darah terjadi secara difusi. Tekanan parsial O2
(PaO2) dalam alveolus lebih tinggi dari pada dalam darah  O2 dari
alveolus ke dalam darah.
Sebaliknya (PaCO2) darah > (PaCO2) alveolus sehingga perpindahan
gas tergantung pada luas permukaan dan ketebalan dinding alveolus.
Transportasi gas dalam darah O2 perlu ditrasport dari paru-paru ke
jaringan dan CO2 harus ditransport kembali dari jaringan ke paru-
paru. Beberapa faktor yg mempengaruhi dari paru ke jaringan , yaitu:

 Cardiac out put.


 Jumlah eritrosit.
 Exercise
 Hematokrot darah, akan meningkatkan vikositas darah
mengurangi transport O2 menurunkan CO.

Perfusi pulmonal
Merupakan aliran darah aktual melalui sirkulasi pulmonal dimana O2
diangkut dalam  darah membentuk ikatan (oksi Hb) /
Oksihaemoglobin (98,5%) sedangkan dalam eritrosit bergabung dgn
Hb
dalam plasma sbg O2 yg larut dlm plasma (1,5%). CO2 dalam  darah
ditrasportasikan sebagai bikarbonat, alam eritosit sebagai natrium
bikarbonat, dalam plasma sebagai kalium bikarbonat , dalam larutan
bergabung dengan Hb dan protein plasma. C02 larut dalam plasma
sebesar 5 – 7 % , HbNHCO3 Carbamoni Hb (carbamate) sebesar 15 –
20 % , Hb + CO2 HbC0 bikarbonat sebesar 60 – 80% .

Pengukuran volume paru


Fungsi paru, yg mencerminkan mekanisme ventilasi disebut volume
paru dan kapasitas paru. Volume paru dibagi menjadi :

 Volume tidal (TV) yaitu volume udara yang dihirup dan


dihembuskan setiap kali bernafas.
 Volume cadangan inspirasi (IRV) , yaitu volume udara maksimal
yg dapat dihirup setelah inhalasi normal.
 Volume Cadangan Ekspirasi (ERV), volume udara maksimal
yang dapat dihembuskan dengan kuat setelah exhalasi normal.
 Volume residual (RV) volume udara yg tersisa dalam paru-paru
setelah ekhalasi maksimal.

Kapasitas Paru

1. Kapasitas vital (VC), volume udara maksimal dari poin inspirasi


maksimal.
2. Kapasitas inspirasi (IC) Volume udara maksimal yg dihirup
setelah ekspirasi normal.
3. Kapasitas residual fungsiunal (FRC), volume udara yang tersisa
dalam paru-paru setelah ekspirasi normal.
4. Kapasitas total paru (TLC) volume udara dalam paru setelah
inspirasi maksimal.

Pengaturan pernafasan
Sistem kendali memiliki 2 mekanismne saraf yang terpisah yang
mengatur pernafasan. Satu system berperan mengatur pernafasan
volunter dan system yang lain berperan mengatur pernafasan
otomatis.

1. Pengendalian Oleh saraf Pusat ritminitas di medula oblongata


langsung mengatur otot otot pernafasan. Aktivitas medulla
dipengaruhi pusat apneuistik dan pnemotaksis. Kesadaran
bernafas dikontrol oleh korteks serebri. Pusat Respirasi terdapat
pada Medullary Rhythmicity Area yaitu area inspirasi &
ekspirasi, mengatur ritme dasar respirasi , Pneumotaxic Area
terletak di bagian atas pons dan berfungsi untuk membantu
koordinasi transisi antara inspirasi & ekspirasi, mengirim impuls
inhibisi ke area inspirasi paru-paru terlalu mengembang, dan
Apneustic Area yang berfungsi membantu koordinasi transisi
antara inspirasi & ekspirasi dan mengirim impuls ekshibisi ke
area inspirasi.
2.  Pengendalian secara kimia pernafasan dipengaruhi oleh : PaO2,
pH, dan PaCO2. Pusat khemoreseptor : medula, bersepon
terhadap perubahan kimia pd CSF akibat perub kimia dalam
darah. Kemoreseptor perifer : pada arkus aortik dan arteri
karotis
Respirasi

Fotosintesis

Anda mungkin juga menyukai