Anda di halaman 1dari 26

SISTEM PERNAPASAN

Siklus Pernafasan Manusia

sumber : http://pot.com
Pada dasarnya terjadinya sebuah pernafasan pada manusia ialah disebabkan karena adanya
suatu siklus yang saling terhubung satu sama lain.
Dengan terjadinya pertukaran oksigen dengan karbon dioksida pastinya terdapat sebuah
proses yang panjang hingga keduanya bisa diproses. Pada dasarnya bumi yang ditinggali
manusia ini mempunyai kadar oksigen yang sangat sedikit yaitu sekitar 21% dibandingkan
dengan senyawa lain yang ada di lapisan atmosfer bumi.
Namun dengan sedikitnya oksigen yang ada dibumi merupakan sebuah keseimbangan yang
diberikan Tuhan. Yang terpenting adalah bagaimana cara manusia menjaga dan
melestarikannya.
Adapun untuk lebih jelasnya mengenai siklus atau urutan sistem pernapasan pada manusia
bisa anda cermati pada gambar dibawah ini.
Pertama udara/ oksigen masuk melewati hidung manusia yang kemudian masuk kedalam
kerongkongan. Setelah itu diteruskan kedalam trakea untuk dilanjutkan ke bronkus dengan
melalui dua cabang.
Setelah masuk dua cabang bronkus udara diteruskan kedalam alveolus kemudian menuju
kapiler dan kemudian mengalir kedalam vena pulmonalis untuk di serap oksigennya dan
disalurkan keseluruh tubuh melalui aliran darah.
Pada intinya proses pernapasan manusia melewati beberapa organ pernapasan yaitu :
• Hidung
• Kerongkongan
• Glotis
• Trakea
• Bronkus
• Alveolus/paru-paru
Nah satu lagi yang yang harus kamu ingat yaitu disebut pernapasan apasih ketika manusia
menghirup nafas dan mengeluarkan nafas. Jawabanya lagi lagi mudah sekali yuk kita bahas
dibawah.
Jadi begini ketika manusia bernapas itu kan ada proses menarik nafas dan ada proses
mengeluarkan nafas.
Nah proses menghirup nafas adalah disebut dengan inpirasi, dedangkan proses ppengeluaran
udara/ nafas dinamakan dengan ekspirasi.
Awas maksud dari inspirasi bukanlah sebuah ide cemerlang yang berasal dari otak manusia
ya. Akan tetapi inspirasi disini adalah dalam sistem pernapasan pada manusia. Untuk lebih
detailnya mengenai inspirasi dan ekspirasi bisa disimak dibawah ini.
Namun sebelum membahas itu pada dasarnya sistem pernapasan manusia terdapat 2 pola
pernapasan. Yaitu pernapasan dada dan pernapasan perut.
Jenis Sistem Pernafasan Pada Manusia
Sistem pernapasan pada manusia pada dasarnya dapat dibagi menjadi dua jenis, berikut
penjabaranya.
1. Pernafasan Dada

Pernapasan dada ialah pernafasan yang terjadi dibagian dada dengan melibatkan otot
pada antar tulang rusuk. Didalam pernapasan dada ini terdapat dua fase mekanisme
yang tadi saya bahas yaitu inspirasi dan ekspirasi.
• Fase Inspirasi
Fase inspirasi adalah proses menghirup udara dari luar untuk dimasukan kedalam
paru-paru. Ketika manusia melakukan pernapasan inspirasi ini terapat otot yang
berkontraksi. Berikut penjelasannya :
Pernapasan ini diawali dengan berkontraksinya otot antar tulang rusuk sehingga
mengakibatkan rongga dada terangkat dan membesar. Akibatnya tekanan udara
didalam rongga dada menjadi lebih kecil dibandingkan tekanan udara luar, sehingga
mengakibatkan oksigen yang ada di luar masuk.
• Fase Ekspirasi
Fase ekpirasi adalah proses mengeluarkan karbon dioksida dari dalam paru-paru. Pada
fase ini ialah merupakan fase relaksasi antar otot tulang rusuk, yang kemudian
mengakibatkan rongga dada mengecil dan turun. Sehingga tekanan pada dalam
rongga dada lebih besar dibanding tekanan luar, akibatnya karbondioksida yang
terdapat pada rongga dada akan keluar.
2. Pernapasan Perut

sumber : sciencebooth.com
Pernafasan perut ialah pernapasan yang terjadi diarea perut yang melibbatkan otot
diafragma. Sama seperti pernapasan dada, pernafasan perut juga terdapat dua fase
yang terjadi yaitu :
• Fase Inspirsi
Fase ini diawali dengan relaksasi otot diagfragma yang mengakibatkan rongga dada
menjadi membesar. Sehingga mengakibatkan tekanan didalam rongga dada lebih kecil
dari pada tekanan luar, sehingga udara yang kaya oksigen dari luar dapat masuk
dedalam paru-paru.
• Fase Ekspirasi
Pada fase ini diawali dengan berkontraksinya otot diafragma pada posisi semula dan
diikuti oleh turunnya tulang rusuk yang mengakibatkan rongga dada mengecil. Yang
menyebabkan tekanan dalam rongga dada lebih besar dibanding tekanan luar sehingga
mengakibatkan udara yang terdapat didalam rongga dada akan keluar.
Organ Pernapasan Pada Manusia

sumber : kawalgurita.com
Sistem pernafasan manusia tidak akan terjadi jika tidak melalui organ berikut ini.
1. Hidung

sumber : youtube.com
Hidung adalah organ yang pertama dalam sistem pernapasan pada manusia. Organ yang satu
ini merupakan organ yang pertamakali yang dilalui oleh oksigen. Didalam hidung udara yang
masuk akan mengakami ppengolahan oleh lendir dan rambut hidung.
Lebih singkatnya bahwa fungsi hidung adalah organ yang menghirup oksigen serta menjadi
jalur masuk oksigen dan keluarnya karbondioksida.
Didalam hidung juga terdapat rongga hidung yang memiliki fungsi untuk menghangatkan,
menyaring, dan melembabkan udara yang masuk.
Pada dasarnya hidung mempunyai dua fungsi utama yaitu :
• Tempat masuknya oksigen dan tempat keluarnya karbondioksida
• Hidung dapat menyaring udara yang masuk agar dalam keadaan bersih, hal ini
disebabkan karena adanya rambut hidung.
• Dapat menyesuaikan suhu kelembaban udara yang masuk sesuai dengan suhu pada
tubuh kita.
2. Tenggorokan

sumber : kisi2mimpi.blogspot.com
Tenggorokan atau yang sering disebut faring ini merupakan organ yang mempunyai fungsi
sebagai jalur/ jalan masuk keluarnya oksigen dan karbondioksida. Tetapi tenggorokan juga
merupakan organ yang memiliki dua saluran utama yaitu saluran pencernaan dan saluran
pernafasan.
Jadi sebenarnya dalam tenggorokan manusia terdapat dua saluran yang memiliki fungsi yang
berbeda. Didalam tenggorokan terdapat satu organ yaitu laring yang mempunyai panjang
sekitar 3 -4 cm. Sedangkan panjang dari saluran pernafasan ialah sekitar 12 14 cm, lebih
panjang dari laring.
Didalam tenggorokan juga terdapat organ epiglotis yang merupakan pintu masuk laring. Pada
dasarnya epiglotis berfungsi sebagai klep pada tenggorokan, maksudnya seperti ini bahwa
epiglotis merupakan organ yang berfungsi untuk menutup salah satu saluran dalam
tenggorokan.
Contohnya seperti ini, jika kamu sedang bernafas maka saluran yang digunakan adalah
saluran pernafasan. Maka dari itu saluran pencernaai akan ditutup oleh epiglotis, begitu pula
dengan kebalikannya.
3. Pangkal Tenggorokan

sumber : babacaca.com
Fungsi utama pangkal tenggorokan atau dikenal dengan laring ini adalah sebagai penghubung
antara faring dan trakea. Pada dasarnya laring ini adalah kotak suara pada manusia.
4. Trakea

sumber : slideplayer.info
Trakea berfungsi untuk sebagai penghubung laring dengan bronkus dan berfungsi juga
sebagai jalan masuknya udara dari tenggorokan hingga masuk kedada. Lebih detailnya bahwa
fungsi trakea adalah sebagai jalan/ jalur masuk dan keluarnya udara dari paru-paru.

5. Bronkus

sumber : al-scienza.blogspot.com
Bronkus adalah merupakan organ cabang dari trakea, yang tersusus atas tulang yang rawan
dengan bentuk cincin. maksudnya ialah bahwa bronkus memiliki dua organ/ jalur yang
menuju paru-pari kanan dan kiri.
6. Bronkiolus
Bronkiolus adalah anak dari bronkus yang merupakan saluran kecil dan memiliki dinding
yang tipis.
7. Alveolus

sumber : dreamstime.com
Alveolus adalah merupakan gelembung-gelembung udara didalam paru-paru dengan jumlah
kurang lebih sebanyak 300 juta buah. Pada gelembung tersebut terdapat dinding yang tipis
berisi kapiler darah dan disetiap gelembungnya terdapat kapiler darah yang menyelimuti.
Terjadinya pertukaran gas oksigen dengan karbon dioksida ialah melalui dinding alveolus
tersebut.
8. Paru paru

sumber : p2ptm.kemkes.go.id
Paru-paru merupakan organ utama setelah jantung yang memiliki banyak fungsi, salah satu
fungsi paru-paru adalah sebagai organ pertukaran oksigen denga karbon dioksida dari darah
nah proses tersebut biasanya disebut dengan pernapasan ekternal.
Penyakit Sistem Pernapasan
Asma

sumber : obat.promo
Penyakit asma adalah merupakan penyakit pada sistem pernapasan manusia yang disebabkan
karena alergi debu, sehingga menyebabkan penyempitan pada salah satu organ pernapasan.
Penyakit asma merupakan penyakit turunan, jadi sebenarnya penyakit yang satu ini adalah
penyakit yang sudah dibawa sejak lahir akibat gen yang menurun dari orang tua.
Orang yang terkena penyakit ini biasanya memiliki ciri-ciri ketika terkena yaitu nafasnya
berbunyi. Jika cuaca dingin maka akan batuk-batuk. Namun pada dasarntya penyakit yang
satu ini bisa di cegah agar tidak terjadi.
Jika anda mengalami penyakit yang satu ini saya sarankan anda untuk tidak mendekati benda
yang mempunyai banyak debu. Dan jangan berolahraga secara berlebih, seperti berlari
olahraga yang lain.
Adapun bahan alami yang dapat anda jadikan sebagai obat untuk menanggulanginya adalah
dengan mengonsumsi jahe. Karena manfaat jahe sangat banyak sekali untuk lebih jelasnya
mengenai manfaat jahe sudah saya tulis pada artikel yang lain.
TBC
sumber : hellosehat.com
Penyakit yang satu ini adalah penyakit yang sangat berbahaya pada pernapasan. Sistem
pernapasan pada manusia jika terserang penyakit ini akan sulit sekali untuk
menyembuhkannya, apalagi sudah parah penyakitnya. Penyakit ini disebabkan karena bakteri
jahat yang terdapat di udara, bakteri penyebab penyakit TBC adalah Mikobakterium
tuberkolusa.
Penyakit TBC adalah penyakit menular daji hati-hatilah ketika anda hidup di lingkungan
anda. Karena jika tubuh anda sedang drop maka sangat mungkin sekali tubuh anda akan
terserang penyakit ini.
Penyakit TBC merupakan penyakit yang menyerang paru-paru manusia. Jika tidak cepat
ditangani makan penyakit yang satu ini akan bertambah ganas dan akan merambat pada otak,
ginjal, hingga pembuluh darah.
Salah satu cara pencegahanya adalah sebagai berikut :
• Bagi orang yang menderita penyakit ini harus sebisa mungkin menjaga dirinya agar
orang lain tidak ikut tertular
• Tidak satu ruangan dengan penderita tbc
• Tidak makan bersama dengan orang yang menderita penyakit tbc
SISTEM PENCERNAAN

A. Pengertian Sistem Pencernaan Manusia


Pencernaan makanan adalah proses mengubah makanan dari ukuran besar menjadi ukuran
yang lebih kecil dan halus, serta memecah molekul makanan yang kompleks menjadi
molekul yang sederhana dengan menggunakan enzim dan organ-organ pencernaan. Dimana
enzim tersebut diproduksi oleh organ-organ pencernaan dan jenisnya tergantung dari bahan
makanan yang akan dicerna oleh tubuh. Zat makanan yang dicerna akan diserap oleh tubuh
dalam bentuk yang lebih sederhana.

Sistem pencernaan pada manusia hampir sama dengan sistem pencernaan hewan lain yaitu
memiliki mulut, lambung, usus, dan mengeluarkan kotorannya melalui anus. Proses
pencernaan pada manusia terdiri dari 5 macam yaitu:
1. Injesti
Proses Injesti adalah proses yang paling awal yaitu memasukkan makanan ke dalam mulut,
bisa dengan tangan atau menggunakan alat bantu seperti sendok, sumpit, garpu, dan lain
sebagainya.

2. Pencernaan Mekanik
Proses pencernaan mekanik adalah proses mengubah makanan menjadi kecil dan lembut.
Pencernaan mekanik dilakukan oleh gigi dan pada burung merpati dibantu alat lain seperti
kerikil. Proses ini berguna untuk membantu mempermudah proses pencernaan kimiawi.
Proses ini dilakukan sesuai dengan keinginan kita atau secara sadar.

3. Pencernaan Kimiawi
Proses pencernaan kimiawi adalah proses mengubah molekul-molekul zat makanan yang
kompleks menjadi molekul-molekul yang lebih sederhana sehingga mudah dicerna.
Pencernaan kimiawi dilakukan oleh asam, enzim, 'bile', dan air. Proses ini dilakukan secara
tidak sadar karena yang mengaturnya adalah enzim.

4. Penyerapan
Penyerapan merupakan suatu gerakan nutrisi dari sistem pencernaan menuju sistem sirkulator
dan lymphatic capallaries melewati difusi, transport aktif dan osmosis.

5. Penyingkiran
Penyingkiran merupakan proses pembuangan material yang tidak dicerna dari 'tract'
pencernaan melalui defekasi.

B. Organ Dalam Sistem Pencernaan Pada Manusia


Organ yang termasuk dalam sistem pencernaan dibagi menjadi dua bagian.
1. Saluran Pencernaan
Saluran pencernaan merupakan saluran yang kontinyu berupa tabung yang dikelilingi otot.
Saluran pencernaan mencerna makanan, memecahnya menjadi bagian yang lebih kecil dan
menyerap bagian tersebut menuju pembuluh darah. Organ-organ yang termasuk di dalam
saluran pencernaan ialah: mulut, faring, esofagus, lambung, usus halus dan usus besar. Dari
usus besar makanan akan dibuang keluar tubuh melalui anus.

2. Organ pencernaan tambahan (aksesoris)


Fungsi dari organ pencernaan tambahan ini bekerja untuk menunjang dan membantu saluran
pencernaan dalam menjalankan kerjanya. Adapun beberapa jenis organ ini diantaranya adalah
lidah dan gigi yang terdapat dalam rongga mulut, kantung empedu serta dibagian kelenjar
pecernaan yang akan dihubungkan secara langsung ke bagian saluran pencernaan melalui
sebuah saluran.

Kelenjar pencernaan tambahan akan memproduksi sekret yang berkontribusi dalam memecah
bahan makanan yang dikonsumsi oleh manusia. Contoh organ pencernaan tambahan adalah
lidah, gigi, kantung empedu, beberapa kelenjar pencernaan seperti halnya kelenjar ludah, hati
dan juga bagian pankreas.
C. Bagian-Bagian Sistem Pencernaan Pada Manusia

Bagian-Bagian Sistem Pencernaan Pada Manusia

D. Organ Sistem Pencernaan pada Manusia


Terdapat 6 organ utama dalam sistem pencernaan yaitu mulut, kerongkongan, lambung, usus
halus, usus besar, dan anus. Berikut adalah penjelasan dari 6 organ pencernaan pada manusia
lengkap dengan gambar.

1. MULUT
Mulut merupakan pintu masuk makanan. Di dalam mulut terdapat gigi, lidah, kelenjar ludah
dan rongga mulut. Jadi mulut memiliki berbagai fungsi yaitu membantu menelan makanan,
mengecap rasa makanan, mencerna makanan dan menghancurkan makanan. Di dalam mulut
terjadi pencernaan mekanis (dengan lidah dan gigi) dan pencernaan kimiawi (dengan ludah
yang mengandung enzim ptialin). Berikut adalah gambar anatomi mulut lengkap dengan
bagian-bagiannya:
Gambar rongga mulut

2. Kerongkongan
Kerongkongan (esofagus) merupakan saluran penghubung antara rongga mulut dengan
lambung. Kerongkongan berfungsi sebagai jalan bagi makanan yang telah dikunyah dari
mulut menuju lambung. Jadi, pada kerongkongan tidak terjadi proses pencernaan.

Kerongkongan berbentuk tabung dan terdapat otot. Otot pada kerongkongan inilah yang
berfungsi untuk membawa makanan dari mulut ke lambung dengan menggunakan gerak
peristaltik. Berikut adalah gambar anatomi kerongkongan saat mendorong makanan:

Gambar otot kerongkongan saat


mendorong makanan

Kerongkongan dibagi menjadi 3 bagian yaitu:


1. Bagian inferior yang terdiri dari otot polos.
2. Bagian tengah yang terdiri dari campuran otot rangka (otot lurik) dan otot polos.
3. Bagian superior yang sebagian besar terdiri dari otot rangka.

3. Lambung
Lambung merupakan organ pencernaan yang berperan untuk mencerna berbagai zat-zat
makanan. Letak lambung berada di bawah sekat rongga badan. Di dalam lambung terjadi
pencernaan kimiawi dengan menggunakan asam lambung (HCl), enzim lipase, enzim renin
dan enzim pepsin. Berikut adalah gambar anatomi lambung lengkap bagian-bagiannya:
Gambar anatomi lambung lengkap bagian-bagiannya

Lambung terdiri dari tiga bagian utama yaitu kardiak, fundus, dan pilorus. Di ujung bagian
atas lambung yang berbatasan dengan esofagus (kerongkongan) terdapat sfingter esofagus
(sphincter esophagii) yang berfungsi mengatur agar makanan yang sudah masuk ke dalam
lambung tidak kembali ke esophagus atau agar tidak keluar dari lambung dan dimuntahkan
kembali. Sedangkan di bagian bawah yang berbatasan dengan usus dua belas jari terdapat
sfingter pilori (spinchter pilorii).

4. Usus Halus
Usus halus merupakan tempat penyerapan sari-sari makanan. Disini juga terjadi proses
pencernaan kimiawi dengan bantuan enzim lipase, enzim erepsin, enzim disakarase dan
enzim tripsin. Sari-sari makanan diserap melalui jonjot-jonjot usus yang disebut vili. Seluruh
sari makanan kecuali gliserol dan asam lemak diangkut melalui vena porta menuju ke hati.
Sedangkan gliserol dan asam lemak diangkut melalui pembuluh limfa. Berikut contoh
gambar anatomi usus halus:

Gambar anatomi usus halus

Terdapat 3 bagian penting dalam usus halus yaitu usus dua belas jari (duodendum), jejunum,
dan ileum.

5. Usus Besar
Usus besar adalah usus yang terbesar. makanan yang tidak dicerna di usus halus, misalnya
selulosa, bersama dengan lendir akan menuju ke usus besar menjadi feses. Di dalam usus
besar terdapat bakteri Escherichia coli. Bakteri ini membantu dalam proses pembusukan sisa
makanan menjadi feses. Selain membusukkan sisa makanan, bakteri E. coli juga
menghasilkan vitamin K. Vitamin K berperan penting dalam proses pembekuan darah.
Jadi sebagian besar yang masuk ke dalam usus besar adalah sisa-sisa makanan yang tidak
dapat dicerna atau diserap dan air. Karena tubuh memerlukan air, maka sebagian besar air
diserap kembali ke usus besar. Penyerapan kembali air merupakan fungsi penting dari usus
besar. Usus besar terdiri dari bagian yang naik, yaitu mulai dari usus buntu (apendiks), Kolon
aseden (kolon naik), Kolon transversum (kolon datar), Kolon desenden (kolon turun),
Rektum (Tempat menyimpan feses sebelum dikeluarkan melalui anus) dan berakhir pada
anus. Untuk lebih jelasnya, dapat dilihat pada gambar berikut ini:

Gambar anatomi usus besar

Perjalanan makanan sampai di usus besar dapat mencapai antara 4-5 jam. Namun, di usus
besar makanan dapat disimpan sampai 24 jam. Di dalam usus besar, feses di dorong secara
teratur dan lambat oleh gerakan peristalsis menuju ke rektum (poros usus). Gerakan
peristalsis ini dikendalikan oleh otot polos (otot tak sadar).

6. Anus
Anus erupakan lubang tempat pembuangan feses dari tubuh. Sebelum dibuang lewat anus,
feses ditampung terlebih dahulu pada bagian rektum. Apabila feses sudah siap dibuang maka
otot sphinkter rektum mengatur pembukaan dan penutupan anus. Otot sphinkter yang
menyusun rektum ada 2, yaitu otot polos dan otot lurik. Jadi, proses defekasi (buang air
besar) dilakukan dengan sadar, yaitu dengan adanya kontraksi otot dinding perut yang diikuti
dengan mengendurnya otot sfingter anus dan kontraksi kolon serta rektum. Akibatnya feses
dapat terdorong ke luar anus. Untuk lebih jelasnya, dapat dilihat pada gambar berikut ini.

Gambar anatomi anus

E. Proses Pencernaan Makanan Dalam Sistem Pencernaan Pada Manusia


Proses pencernaan makanan pada sistem pencernaan manusia diawali oleh mulut. Disini
dilakukan pencernaan mekanik yaitu proses mengunyah makanan memakai gigi dan
pencernaan kimiawi menggunakan enzim ptialin (amilase). Enzim ptialin berguna untuk
mengubah makanan dalam mulut yang mengandung zat karbohidrat (amilum) menjadi gula
sederhana (maltosa). Gula sederhana ini / maltosa mudah dicerna oleh organ pencernaan
selanjutnya. Enzim ptialin bekerja dengan baik pada pH antara 6,8-7 dan suhu 37 derajat
celsius.
Makanan selanjutnya dibawa melewati kerongkongan kemudian ke lambung. Makanan bisa
turun ke lambung karena adanya kontraksi otot-otot di kerongkongan. Di lambung, makanan
akan melalui proses pencernaan kimiawi memanfaatkan enzim/zat berikut ini:
 Lipase, berfungsi untuk memecah lemak menjadi asam lemak dan gliserol. Namun
lipase yang dihasilkan sangat sedikit.
 HCl (asam klorida), berfungsi untuk mengaktifkan pepsinogen menjadi pepsin.
Sebagai disinfektan, serta merangsang pengeluaran hormon kolesistokinin dan
sekretin pada usus halus.
 Pepsin, berfungsi untuk memecah protein menjadi pepton.
 Renin, berfungsi mengendapkan protein pada susu (kasein) dari air susu (ASI). Hanya
dimiliki oleh bayi.

Setelah makanan diproses di lambung yang membutuhkan waktu antara 3-4 jam, makanan
akan dibawa menuju usus dua belas jari. Pada usus dua belas jari ada enzim-enzim berikut
yang berasal dari pankreas:
 Tripsinogen. Jika belum aktif, maka akan diaktifkan menjadi tripsin, yaitu enzim yang
mengubah protein dan pepton menjadi dipeptida dan asam amino yang siap diserap
oleh usus halus.
 Lipase. Yaitu enzim yang mengubah lemak menjadi asam lemak dan gliserol.
 Amilase. Yaitu enzim yang mengubah zat tepung (amilum) menjadi gula lebih
sederhana (maltosa).

Selain itu, terdapat pula empedu. Empedu diproduksi oleh hati dan ditampung di dalam
kantung empedu. Kemudian, empedu dialirkan melalui saluran empedu ke duodendum (usus
dua belas jari). Empedu mengandung garam-garam empedu dan zat warna empedu
(bilirubin). Garam empedu berguna untuk mengemulsikan lemak. Zat warna empedu
berwarna kecoklatan, dan dihasilkan dengan cara merombak sel darah merah yang telah tua
di hati,. Zat warna empedu memberikan ciri warna cokelat pada feses.

Kemudian makanan dibawa menuju usus halus. Pada usus halus terjadi proses pencernaan
kimiawi dengan melibatkan berbagai enzim pencernaan. Protein dicerna menjadi asam
amino,  Lemak dicerna menjadi asam lemak dan gliserol dan Karbohidrat dicerna menjadi
glukosa. Jadi, pada usus dua belas jari, seluruh proses pencernaan Protein, Lemak dan
Karbohidrat diselesaikan. Selanjutnya, proses penyerapan (absorbsi) akan berlangsung di
usus kosong dan sebagian besar di usus penyerap. Protein diserap dalam bentuk asam amino,
Lemak diserap dalam bentuk asam lemak dan gliserol, Karbohidrat diserap dalam bentuk
glukosa. Vitamin dan mineral tidak mengalami pencernaan dan dapat langsung diserap oleh
usus halus.

Makanan yang tidak dicerna di usus halus, contohnya selulosa, bersama dengan lendir akan
menuju ke usus besar menjadi feses. Di dalam usus besar terdapat bakteri Escherichia coli.
Bakteri ini membantu dalam proses pembusukan sisa makanan menjadi feses. Selain
membusukkan sisa makanan, bakteri E. coli juga menghasilkan vitamin K yang berperan
penting pada proses pembekuan darah. Sebagian besar yang masuk ke dalam usus besar
adalah sisa-sisa makanan yang tidak dapat dicerna atau diserap dan air. Karena tubuh
memerlukan air, maka sebagian besar air diserap kembali ke usus besar. Penyerapan kembali
air merupakan fungsi penting dari usus besar.

Selanjutnya sisa-sisa makanan akan dibuang melalui anus berwujud feses. Proses ini disebut
defekasi dan dilakukan dengan sadar.
F. Gangguan Pada Sistem Pencernaan Manusia
Ada berbagai macam gangguan pada sistem pencernaan manusia. Faktor penyebabnya-pun
bermacam-macam, di antaranya makanan yang kurang baik dari segi kesehatan dan
kebersihan, keseimbangan nutrisi, adanya infeksi, pola makan yang kurang tepat dan kelainan
pada organ pencernaan.

Dari berbagai macam gangguan atau kelainan yang dapat terjadi pada sistem pencernaan
manusia. Diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Malnutrisi (kurang gizi)
Malnutrisi merupakan penyakit yang diakibatkan oleh terganggunya pembentukan enzim
pencernaan. Gangguan tersebut disebabkan oleh sel-sel pancreas atropi yang kehilangan
banyak reticulum endoplasma. Sebagai contoh ialah kwashiorkor, yakni penyakit akibat
kekurangan protein yang parah dan pada umumnya menyerang anak-anak.
2. Tukak lambung
Tukak lambung merupakan salah satu kelainan sistem pencernaan yakni kerusakan pada
selaput lendir. Tukak lambung bisa disebabkan oleh faktor-faktor kuman, psikosomatis
ataupun toksin. Kecemasan, stress, ketakutan, dan kelelahan merupakan faktor psikosomatis
yang akhirnya bisa merangsang pengeluaran HCL di lambung. Jika HCL berlebihan, selapu
lendir lambung akan rusak.

3. Keracunan makanan
Keracunan makanan dapat disebabkan karena pengaruh beberapa bakteri, contohnya bakteri
Salmonela yang menyebabkan penyakit demam tipus dan paratipus.

4. Maag
Orang yang menderita maag mempunyai ciri-ciri rasa perih pada dinding lambung, muntah,
mual, dan perut kembung. Gangguan ini dikarenakan meningkatnya kadar asam lambung
yang dipicu oleh pikiran tegang, pola makan yang tak teratur, dan lain sebagainya.
5. Ambeyen/Wasir/Hemeroid
Ambeyen/Wasir/Hemoroid adalah gangguan pembengkakan pada pembuluh vena disekitar
anus. Orang yang sering duduk dalam beraktivitas dan ibu hamil seringkali menderita
gangguan ini.
6. apenditis
Apendisitis adalah gangguan yang terjadi karena peradangan apendiks. Penyebabnya adalah
adanya infeksi bakteri pada umbai cacing (usus buntu). Akibatnya, timbul rasa nyeri dan
sakit.
7. konstifasi
Konstipasi atau yang sering kita sebut dengan sebutan "sembelit" merupakn keadaan yang
dialami seseoang dengan gejala fases mengeras sehingga susah dikeluarkan. Sembelit
disebabkan oleh adanya penyerapan air pada sisa makanan. Sehingga fases kekurangan air
dan menjadi keras. Ini terjadi dari kebiasaan buruk yang menunda-nunda buang besar. Selain
itu, juga disebabkan kurangnya penderita dalam mengkonsumsi makanan berserat. Oleh
sebab itu, banyak mengkonsumsi sayur-sayuran dan buah-buahan berserat serta minum
banyak air bisa mencegah gangguan ini.
8. diare
Diare disebabkan karena adanya iritasi pada selaput dinding usus besar atau kolon. Fases
penderita diare berbentuk encer. Penyebabnya ialah penderita memakan makanan yang
mengandung kuman atau bakteri. Sehingga gerakan peristaltic dalam usus tidak terkontrol.
Akibatnya, laju makanan meningkat dan usus tidak dapat menyerap air. Namun, apabila fases
yang dikeluarkan bercampur dengan darah dan nanah, kemudian perut terasa mulas, gejala
tersebut menunjuk pada penyakit desentri. Penyebabnya yakni infeksi bakteri Shigella pada
dinding usus besar.
9. hepatitis
Hepatitis adalah penyakit yang terjadi akibat infeksi virus pada hati. Virus dapat masuk ke
dalam tubuh melalui makanan atau air.
10. gastritis
Gastritis adalah suatu peradangan kronis atau akut pada lapisan mukosa (lender) dinding
lambung. Penyebabnya adalah penderita memakan makanan yang mengandung kuman
penyakit. Kemungkinan juga karena kadar asam klorida (HCL) pada lambung terlalu tinggi.
SISTEM KARDIOVAKULER

Sistem kardiovaskuler merupakan sistem penting dalam mendukung kehidupan sel,


kehidupan individu makhluk hidup. Sistem ini merupakan salah satu dari dua sistem sirkulasi
cairan dalam tubuh, yaitu sirkulasi darah dan sirkulasi limfe. Untuk kepentingan sirkulasi
darah yang vital pada organisme multiseluler tersebut tubuh memiliki organ pemompa dan
saluran. Jantung merupakan pompa penggerak darah sedangkan saluran untuk darah adalah
pembuluh darah yang merupakan saluran dengan dinding elastis. Dengan demikian terdapat
tiga komponen sistem transport darah ini, yaitu: jantung, pembuluh darah dan cairan darah.
Sistem vaskular melayani tidak hanya transportasi oksigen tetapi juga distribusi zat diserap
dari makanan. Pembuluh darah mengangkut mereka ke sel (pertukaran zat dalam kapiler), di
mana dengan bantuan oksigen, mereka berubah menjadi energi (ATP) untuk melakukan
proses metabolisme yang diperlukan untuk hidup, atau digunakan untuk pembuatan struktur
tubuh.

A.    Jantung
Jantung adalah organ otot berongga yang terletak di ruang jaringan ikat (mediastinum) di
antara tulang belakang dan sternum. Jantung merupakan motor penggerak dari sistem
sirkulasi darah yang tersusun dari otot dan berkontraksi secara ritmis untuk memompa
darah dalam sistem sirkulasi. Dinding jantung terdiri atas 3 lapisan (tunika) yaitu,
1.      Endokardium terletak pada lapisan subendotel. Sebelah dalam dibatasi oleh
endotel. Endokardium tersusun atas jaringan penyambung jarang dan banyak
mengandung vena, syaraf (nervus), dan cabang-cabang sistem penghantar impuls.
2.      Miokardium terdiri atas sel-sel otot jantung. Sel-sel otot jantung dibagi dalam 2
kelompok; sel-sel kontraktil dan sel-sel yang menimbulkan dan menghantarkan impuls
sehingga mengakibatkan denyut jantung.
3.      Epikardium merupakan membran serosa jantung, membentuk batas viseral
perikardium. Sebelah luar diliputi oleh epitel selapis gepeng (mesotel). Jaringan
adiposa yang umumnya meliputi jantung terkumpul dalam lapisan ini.
 

Jantung memiliki katup-katup yang berfungsi mencegah terjadinya aliran balik. Katup-katup
jantung terdiri atas bagian sentral yang terdiri atas jaringan fibrosa padat menyerupai
aponeurosis yang pada kedua permukaannya dibatasi oleh lapisan endotel. Katup-katup
jantung tersebut adalah:
a.       Katup trikuspid, batas sternum kanan pada tingkat ruang intercostal 5
b.      Katup bikuspid atau mitral, pada puncak di kiri rongga interkostal 5
c.       Katup pulmonal, di ruang intercostal 2 di perbatasan sternum kiri
d.      Katup aorta, di ruang intercostal 2 di perbatasan sternum kanan

Selain dilengkapi dengan pengaturan mekanis seperti klep yang berfungsi mengatur aliran,
jantung juga didukung sistem persyarafan yang unik. Persyarafan jantung tersusun atas sistem
yang menimbulkan dan menghantarkan impuls pada jantung. Sistem yang menimbulkan dan
menghantarkan impuls memungkinkan bagi atrium dan ventrikel untuk berdenyut secara
berurutan sehingga jantung berfungsi secara efisien.
Otot jantung memiliki karakteristik yang berbeda dengan otot-otot tubuh pada umumnya
(serupa otot lurik tetapi bekerja seperti otot polos). Otot jantung mempunyai kemampuan
autostimulasi, tidak tergantung dari impuls syaraf. Sel-sel otot jantung yang telah diisolasi
dapat berdenyut dengan iramanya sendiri. Sistem pendukung dari kemempuan otot jantung
ini adalah: (1) Simpul sinoatrial sebagai alat pacu (pace maker) jantung; (2) Simpul
atrioventrikuler; (3) Berkas atrioventrikuler (berkas His) yang berasal dari simpul
atrioventrikuler dan berjalan ke ventrikel, bercabang dan mengirimkan cabang-cabang ke
kedua ventrikel. Pada daerah yang dekat dengan simpul sinoatrial dan atrioventrikuler,
terdapat sel-sel syaraf ganglion dan serabut-serabut syaraf. Syaraf-syaraf ini mempengaruhi
irama jantung, dimana perangsangan bagian parasimpatis (nervus vagus) menimbulkan
perlambatan denyut jantung, sedangkan perangsangan syaraf simpatis mempercepat irama
pace maker.

B.     Pembuluh darah


Darah bersirkulasi melalui sistem tertutup pipa elastis sistem pembuluh darah yang dapat
dibagi menjadi segmen berikut:
(1) Arteri yang membawa darah dari jantung dan mendistribusikannya;
(2) Kapiler tempat pertukaran zat terjadi;
(3) Vena yang mengembalikan darah ke jantung;
(4) Pembuluh getah bening yang melayani transportasi cairan dan sel-sel kekebalan
tubuh. Terdapat tiga jenis pmbuluh darah, yaitu arteri, vena dan kapiler.
Terlepas dari kandungan oksigen mereka, semua pembuluh darah yang meninggalkan
jantung disebut arteri dan semua pembuluh darah yang mengarah ke jantung disebut
vena. Misalnya arteri pulmonalis yang mengarah dari jantung ke paru-paru membawa
darah miskin oksigen. Di sisi lain pembuluh darah paru yang mengarah dari paru-paru ke
jantung membawa darah yang kaya oksigen. Serupa dengan itu, arteri umbilikalis
membawa darah miskin oksigen sedangkan darah dalam pembuluh vena umbilikalis kaya
oksigen.
Dinding pembuluh darah terdiri atas beberapa lapisan, yaitu:

1. Tunika intima (tunika interna) terdiri atas selapis sel endotel yang membatasi
permukaan dalam pembuluh. Di bawah endotel adalah lapisan subendotel, terdiri atas
jaringan penyambung jarang halus yang kadang-kadang mengandung sel otot polos
yang berperan untuk kontraksi pembuluh darah;
(2) Tunika media terdiri dari sel-sel otot polos yang tersusun melingkar (sirkuler).
Pada arteri, tunika media dipisahkan dari tunika intima oleh suatu membrana elastik
interna. Membran ini terdiri atas elastin, biasanya berlubang-lubang sehingga zat-zat
dapat berdifusi melalui lubang-lubang yang terdapat dalam membran dan memberi
makan pada sel-sel yang terletak jauh di dalam dinding pembuluh;
(3) Tunika adventitia terdiri dari jaringan ikat serta serat kolagen dan elastis. Serat ini
memungkinkan arteri dan vena untuk meregangkan untuk mencegah overexpansion
karena tekanan yang diberikan pada dinding oleh aliran darah. Pada pembuluh yang
lebih besar, vasa vasorum (pembuluh dalam pembuluh) bercabang-cabang luas dalam
adventitia. Vasa vasorum memberikan metabolit-metabolit untuk adventitia dan
tunika media pembuluh-pembuluh besar, karena lapisan-lapisannya terlalu tebal untuk
diberi makanan oleh difusi dari aliran darah.

1.      Arteri
Berdasarkan ukurannya, arteri dapat diklasifikasikan menjadi (1) arteri besar; (2) arteri
ukuran sedang, dan (3) arteriola. Arteri besar juga dinamakan pengangkut karena fungsi
utamanya adalah mengangkut darah. Fungsi arteri ukuran sedang sebagai arteri
penyalur yaitu untuk menyediakan darah pada berbagai organ. Arteriola merupakan
pembuluh arteri yang paling kecil (halus), bergaris tengah kurang dari 0,5 mm dan
relatif mempunyai lumen yang sempit.
Jantung mendapatkan sirkulasi darah secara langsung melalui arteri koronaria. Arteri
koroner memasok otot jantung secara eksklusif. Mereka muncul dari aorta tepat di atas
katup aorta dan mengirim cabang utama mereka atas miokardium cabang terminal
mereka memasuki otot jantung dari luar. Vena jantung mengumpulkan darah di
pembuluh darah kecil, sedang dan besar jantung (vena cardiacae parva, media dan
magna) yang mengumpul dalam sinus koroner dan mengalir ke atrium kanan. Jika arteri
koroner menyempit (arteriosclerosis) otot jantung yang terkena menderita kekurangan
oksigen dan bisa mati (infark jantung) jika pembuluh ini benar-benar tersumbat. 

2.      Vena
Vena merupakan pembuluh darah dengan diameter besar dan dinding tebal yang
mengembalikan darah ke dalam atrium jantung. Vena terbesar adalah vena cava
(superior & inferior). Vena cava superior mengalirkan darah dari kepala leher dan
ekstremitas atas sedangkan vena cava inferior dari tubuh dan ekstremitas bagian bawah.
Venula merupakan vena yang lebih kecil (diameter 0,2 – 1 mm). venula mengumpulkan
darah dari kapiler dan meneruskannya ke vena yang lebih besar. Vena pada umumnya
memiliki lumen lebih lebar dan dinding lebih tipis dari arteri. Tiga lapisannya kurang
baik dan lapisan ototnya kurang berkembang dengan baik. Kebanyakan vena selain
yang dekat dengan jantung, memiliki katup vena. Lipatan-lipatan endotel ini
diproyeksikan seperti kantong ke dalam lumen pembuluh bertindak sebagai katup satu
arah yang mengarahkan darah menuju jantung dan mencegah aliran balik.

3.      Kapiler
Kapiler tersusun atas selapis sel endotel yang berasal dari mesenkim, melingkar
berbentuk tabung, mengelilingi ruang silindris. Garis tengah rata-rata kapiler berkisar
dari 7 sampai 9 µm. Kapiler dapat dikelompokkan dalam 3 jenis menurut struktur
dinding sel endotel: (1) Kapiler kontinu yang memiliki susunan sel endotel rapat; (2)
Kapiler fenestrata atau perforata yang ditandai oleh adanya pori-pori diantara sel endotel,
biasanya ditemukan dalam jaringan-jaringan dimana terjadi pertukaran-pertukaran zat
dengan cepat antara jaringan dan darah, seperti yang terdapat pada ginjal, usus, dan
kelenjar endokrin; (3) Kapiler sinusoid, berkelok-kelok dan garis tengahnya sangat besar
(30-40 µm), sirkulasi darah lambat, tidak memiliki dinding yang dibatasi kontinu oleh
sel–sel endotel, tetapi terbuka pada ruang–ruang antara sel, dan adanya sel dengan
dinding bulat selain sel endotel yang biasa dengan aktivitas fogositosis. Kapiler sinusoid
terutama ditemukan pada hati dan organ-organ hemopoetik seperti sumsum tulang dan
limpa.
Kapiler-kapiler beranastomosis (berhubungan satu dengan lainnya) membentuk jala-jala
antar arteri-arteri dan vena-vena kecil yang disebut anastomosis arteriovenosa. Arteriol
bercabang menjadi pembuluh-pembuluh kecil yang mempunyai lapisan otot polos yang
tidak kontinu, yang disebut metarteriol. Konstriksi metarteriol membantu sirkulasi dalam
kapiler, dan mempertahankan perbedaan tekanan dalam dua sistem. Bila pembuluh-
pembuluh anastomosis arteriovenosa berkontraksi, semua darah harus berjalan melalui
jala-jala kapiler. Kemudian sebagian darah mengalir langsung ke vena saat relaksasi.

4.      Pembuluh limfe


Pembuluh limfe merupakan saluran tipis yang dibatasi endotel yang mengumpulkan
cairan dari ruang-ruang jaringan dan mengembalikannya ke dalam darah. Cairan ini
dinamakan cairan limfe. Limfe hanya beredar dalam satu arah, yaitu ke arah jantung.
Kapiler limfe berasal dari berbagai jaringan sebagai pembuluh tipis dengan ujung buntu.
Di antara pembuluh-pembuluh limfe terdapat kelenjar-kelenjar limfe. Dengan
pengecualian sistem syaraf dan sumsum tulang, sistem limfe ditemukan pada hampir
semua organ. Pembuluh limfe mempunyai struktur yang mirip dengan vena kecuali
mereka mempunyai dinding yang lebih tipis dan tidak mempunyai batas yang nyata
antara ketiga lapisan (intima, media, dan adventitia). Seperti vena, mereka mempunyai
banyak katup-katup interna.
Sistem limfatik berjalan sejajar dengan sisi vena dari sirkulasi. Kapiler limfatik
menyerap cairan yang belum diambil dari jaringan oleh pembuluh darah (limfatik cairan
[bening] sekitar 10% dari cairan disaring selama pertukaran zat). Pembuluh getah bening
kecil dan besar kemudian mengembalikan getah bening ke darah vena. Dinding
pembuluh getah bening terdiri dari endothelium dan lapisan tipis sel otot polos yang
berkontraksi secara ritmis. Serupa dengan pembuluh darah, banyak katup mendorong
transportasi getah bening. Jalannya pembuluh getah bening disela oleh kelenjar getah
bening yang merupakan jenis filter biologis dan berguna dalam pertahanan kekebalan
tubuh.

C.     Darah
Darah terbentuk dari dua bagian, yaitu elemen darah dan sel plasma. Elemen darah
tersusun atas eritrosit, leukosit dan trombosit. Leukosit, sebagian diantaranya adalah
fagositik, merupakan salah satu dari pertahanan utama terhadap infeksi dan beredar ke
seluruh tubuh melalui sistem vaskuler darah. Dengan menembus dinding kapiler, sel-sel
ini terkonsentrasi dengan cepat dalam jaringan dan berpartisipasi pada peradangan.
Sistem vaskuler darah juga merupakan alat transport oksigen (O2) dan karbondioksida
(CO2); yang pertama terutama terikat pada hemoglobin eritrosit, sedangkan yang
terakhir, selain terikat pada protein eritrosit (terutama hemoglobin), juga diangkut dalam
bentuk larutan dalam plasma sebagai CO2 atau dalam bentuk HCO3.
Plasma mentransport metabolit-metabolit dari tempat absropsi atau sintesisnya,
menyalurkannya ke berbagai daerah organisma. Ia juga mentransport sisa-sisa
metabolisme, yang dibuang dari darah oleh organ-organ ekskresi. Darah, merupakan alat
distribusi hormon-hormon, memungkinkan pertukaran pesan-pesan kimia antara organ-
organ yang jauh untuk fungsi normal sel. Selanjutnya ia berperanan dalam pengaturan
distribusi panas dan keseimbangan asam-basa dan osmotik. Plasma adalah suatu larutan
aqueous yang mengandung zat-zat dengan berat molekul besar dan kecil yang
merupakan 10% volumenya (Protein-protein plasma 7%, garam-garam anorganik 0,9%,
sisanya yang 10% terdiri atas beberapa senyawa organik dari berbagai asam amino,
vitamin, hormon, lipid, dan sebagainya).

1.      Eritrosit
Eritrosit mamalia tidak memiliki inti, dan pada manusia berbentuk cakram bikonkav
dengan garis tengah 7,2 ìm (gambar 13-4). Eritrosit dengan garis tengah yang lebih besar
dari 9 ìm dinamakan makrosit, dan yang mempunyai garis tengah kurang dari 6 ìm
dinamakan mikrosit. Bentuk bikonkav menyebabkan eritrosit mempunyai permukaan
yang luas sehingga mempermudah pertukaran gas. Eritrosit manusia dapat hidup (life
span) dalam sirkulasi sekitar 120 hari. Eritrosit yang tidak digunakan dibuang dari
sirkulasi oleh sel-sel limpa dan sumsum tulang. Konsentrasi normal eritrosit dalam
darah sekitar 4,5-5 juta/µL pada wanita dan 5 juta/µL pada pria. Eritrosit kaya akan
hemoglobin. Molekul hemoglobin (suatu conjugated protein) terdiri atas 4 subunit,
masing-masing mengandung gugus haem yang dihubungkan dengan suatu polipeptida.
Gugus haeme adalah suatu derivat porfirin yang mengandung besi dalam bentuk ferro
(Fe2+).
2.      Leukosit
Berdasarkan granula (buitran-butiran) spesifik pada sitoplasmanya, sel-sel darah putih
digolongkan dalam 2 kelompok: granulosit dan agranulosit. Berdasarkan morfologi inti
leukosit juga dapat dibagi dalam sel-sel polimorfonuklear dan mononuklear dipandang.
Selain itu, mereka dapat digolongkan berdasarkan asal mula sebagai sel-sel mieloid atau
limfoid, tergantung dari asalnya.
Granulosit mempunyai bentuk inti tidak teratur, dalam sitoplasma terdapat granula
spesifik yang dinamakan – neutrofil, eosinofil, basofil. Agranulosit mempunyai inti
dengan bentuk teratur, sitoplasma tidak mempunyai granulagranula nonspesifik, tetapi
mungkin mempunyai granula-granula nonspesifik khas seperti granula azurofilik yang
juga terdapat dalam leukosit lainnya. Tergantung pada bentuk intinya dan sifat
pewarnaan sitoplasma, agranulosit dapat digolongkan sebagai limfosit atau monosit.
Leukosit berperanan dalam pertahanan seluler dan humoral organisme terhadap zat-zat
asing. Bila tersuspensi dalam sirkulasi darah mereka berbentuk sferis tetapi mampu
berubah menjadi seperti amoeba bila menemukan substrat padat. Melalui proses
diapedesis leukosit dapat meninggalkan kapiler dengan menerobos antara sel-sel endotel
dan menembus ke dalam jaringan penyambung. Jumlah leukosit dalam jaringan
penyambung demikian banyak sehingga mereka dianggap merupakan komponen seluler
normal jaringan tersebut. Jumlah leukosit per mikroliter (µL) darah pada orang dewasa
normal adalah 4-11 ribu.

3.      Trombosit
Kepingan darah (trombosit) adalah sel tak berinti, berbentuk cakram dengan garis tengah
2-5 ìm. Keping darah berasal dari pertunasan sel raksasa berinti banyak megakariosit
yang terdapat dalam sumsum tulang. Jumlah normal berkisar dari 150.000 – 300.000 ìL
darah. Sebagai indikator demam berdarah dengue (DBD). Setelah masuk aliran darah,
kepingan darah mempunyai masa hidup sekitar 8 hari.
Fungsi trombosit adalah untuk darah. Saat pembuluh darah pecah, tombosit pecah dalam
daerah cedera mengeluarkan granula yang mengandung serotonin. Serotonin akan
menyebabkan mengakibatkan vasokonstriksi kontraksi otot polos vaskuler, menghambat
atau menghentikan aliran darah dalam daerah cedera. Trombosit dengan mudah melekat
pada kolagen yang terbuka pada tempat cedera dan, bersamaan dengan kerusakan sel-sel
endotel, mengeluarkan enzim tromboplastin (trombokinase). Dalam suatu rangkaian
reaksi, tromboplastin secara enzimatik mengubah protombin plasma menjadi trombin,
yang selanjutnya mengubah fibrinogen menjadi fibrin. Protrombin dan fibrinogen
keduanya disintesis oleh hati dan dikeluarkan ke dalam darah. Setelah pembentukannya,
fibrin berpolimerisasi menjadi matriks fibriler yang menangkap trombosit-trombosit dan
sel-sel darah dan menimbulkan sumbatan hemostatik, dasar dari bekuan darah (trombus).

D.    Cardiac Output dan Tekanan Darah


1.      Sistole dan Diastole
Ventrikel mendorong darah dalam volume kecil dan serempak ke arteri paru dan
aorta. Kontraksi miokardium ventrikel yang terus diulang ini disebut sistole;
relaksasinya disebut diastole. Masing-masing fase, sistole dan diastole, pada
gilirannya dapat dibagi menjadi dua tahap:
a.       Sistole
-          Fase Kontraksi
-          Fase Ejection
b.      Diastole
-          Fase Relaksasi
-          Fase Filling

Selama bagian pertama dari sistol, miokardium ventrikel mulai berkontraksi (fase
kontraksi). Karena katup atrioventrikular tertutup, dan katup semilunar belum
terbuka, tekanan intraventrikular meningkat pesat dengan tidak ada perubahan
volume (kontraksi isovolumic, kontraksi isovolumetric). Namun, segera setelah
tekanan dalam ventrikel mencapai tekanan dalam aorta (sekitar 120 mmHg) atau
arteri pulmonalis (sekitar 20 mmHg), katup semilunar terbuka, dan fase ejeksi
dimulai. Selama fase ini ventrikel berkontraksi maksimal, dan volume 70 ml darah
(stroke volume) dikeluarkan ke dalam arteri saat istirahat. Tekanan intraventrikular
kembali berada di bawah tekanan arteri dan katup semilunar menutup lagi. Sistol
diikuti oleh diastole. Selama miokardium relaksasi, katup atrioventrikular tetap
tertutup dan volume dalam ventrikel (volume intraventrikular) tidak berubah (yang
disebut volume akhir diastolik sekitar 70 ml). Tekanan dalam ventrikel kemudian
turun di bawah tekanan atrium sehingga katup atrioventrikular terbuka dan darah
mengalir dari atrium ke ventrikel (ventrikel mengisi). Kekuatan pendorong untuk
gerakan ini pertama-tama adalah kontraksi atrium awal, dan turunnya dasar jantung,
dimana dasar jantung mendekati apeks selama fase ejeksi, memperluas atrium dan
dengan demikian mengisap darah dari pembuluh darah. Ketika miokardium ventrikel
rileks, darah mencapai ventrikel melalui katup atrioventrikel terbuka.

2.      Cardiac Output


Curah jantung adalah volume darah jantung memompa keluar dalam rentang
waktu tertentu. Volume sirkulasi berhubungan dengan jumlah darah yang
dikeluarkan oleh jantung per menit. Jantung kiri dan kanan selalu memindahkan
darah dalam jumlah yang sama, karena jika sebaliknya darah dalam satu sirkulasi
akan cepat terbendung, sementara bagian lain akan menderita kekurangan darah.
Jika jantung saat istirahat berdetak sekitar 70 kali per menit (frekuensi denyut) dan
setiap kontraksi menyemburkan sekitar 70 ml darah ke dalam sirkulasi sistemik
(stroke volume), volume menit yang dihitung akan menjadi sekitar 5 liter (70 × 70
ml = 4900 ml ). Jumlah ini kira-kira total volume darah manusia dengan berat 70 kg.
Selama pekerjaan fisik, otot-otot, di antara organ-organ lain, harus diperfusi
dengan lebih banyak darah, dan sirkulasi volume darah dan berhubungan dengan itu
tekanan darah harus meningkat. Denyut jantung dan stroke volume dapat
ditingkatkan untuk meningkatkan volume darah yang beredar. Dengan cara ini,
curah jantung bisa meningkat hingga 25 l / min selama aktivitas fisik yang berat,
volume darah dapat mencapai lima kali normal. Peningkatan dapat dicapai,
misalnya, jika kenaikan stroke volume dari 70 ml menjadi 140 ml dan detak jantung
secara cepat dinaikkan menjadi 180 denyut / menit (180 / menit x 140 ml = 25,200
ml / menit = 25,2 l / min ).

E.     Tekanan Darah


Tekanan darah arteri adalah tekanan saat ventrikel kiri memompa darah. Tekanan
dapat dipalpasi dengan jari pada arteri superfisial (misal radialis). Tekanan darah
tidak konstan, tetapi bervariasi antara tekanan sistol dan diastole. Tekanan darah
sistolik normal adalah sekitar 120 mmHg, diastolik di atas 80 mmHg. Selama
aktivitas fisik tekanan dapat mencapai 200 mmHg. Tekanan saat istirahat diastolik ≥
90 mmHg atau sistolik ≥ 140 disebut tekanan darah tinggi (hipertensi). Tekanan
darah merupakan akibat cardiac output dan tahanan vaskuler.
F.      Aliran, Tekanan dan Tahanan Vaskuler
Jika kita menggunakan hukum universal fisika untuk aliran darah melalui sistem
pembuluh darah, maka hukum Ohm untuk rangkaian listrik menyatakan:
yaitu, laju aliran meningkat dengan meningkatnya perbedaan tekanan, dan
menurun dengan meningkatnya resistensi vaskuler. Hambatan aliran menjadi
mengatasi diciptakan oleh gesekan internal fluida yang mengalir. darah
mengalir relatif mudah melalui pembuluh besar, tetapi arteri yang lebih kecil,
dan terutama arteriol dan kapiler, melawan arus dengan resistensi tinggi
yang diciptakan oleh diameter kecil (resistensi perifer). Dengan demikian,
semakin besar resistensi perifer, semakin besar tekanan yang diperlukan untuk
mengatasinya.
Pada prinsipnya, fungsi pembuluh darah (peredaran darah) bertumpu pada
adanya perbedaan tekanan dari arteri ke vena, yang mempertahankan aliran darah.
Karena dalam sirkulasi sistemik tekanan arteri rata-rata menurun dari sekitar 100
mmHg (mean dari tekanan sistolik 120 mmHg dan tekanan diastolik 80 mmHg)
sampai 3 mmHg, gradien tekanan sekitar 97 mmHg. Oleh karena itu kinerja sirkulasi
dapat disesuaikan dengan kebutuhan tubuh dengan mengubah laju aliran (kinerja
memompa jantung = curah jantung) dan resistensi terhadap aliran (resistensi perifer).
Untuk sirkulasi sistemik:
Karena peningkatan tekanan dalam sirkulasi sistemik selalu menempatkan
beban yang besar pada dinding pembuluh darah, dinding pembuluh dijaga sekonstan
mungkin. Adaptasi dengan kondisi yang berubah dalam sirkulasi yang terjadi lebih
cenderung dengan mengubah kinerja pemompaan jantung atau resistensi perifer.
Ketika, misalnya, total kebutuhan darah meningkat karena meningkatnya aktivitas
otot, naik curah jantung dan resistensi perifer diturunkan oleh pelebaran pembuluh di
otot. Dengan cara ini, menurunkan atau meningkatkan resistensi perifer di organ
tertentu dapat menimbulkan redistribusi output jantung sesuai kebutuhan dari
beberapa organ untuk mendukung orang lain.

G.    Regulasi Perfusi Organ


Kebutuhan perfusi salah satu organ dapat dipenuhi dalam dua cara utama:
         Peningkatan tekanan darah arteri
         Penurunan resistensi perifer
Peningkatan tekanan darah, bukanlah solusi yang paling sesuai karena semua
organ akan menerima lebih banyak aliran darah, dan terlebih lagi meningkatnya
tekanan darah dua kali lipat (240/160 mmHg) hanya akan menghasilkan aliran dua
kali lipat. Penurunan resistensi perifer dengan vasodilatasi lokal (pelebaran
pembuluh darah) menyebabkan perubahan yang signifikan dalam aliran darah. Hal
ini karena fisika hemodinamik, dimana resistensi terhadap aliran fluida dalam
tabung (pembuluh darah) tergantung pada panjang tabung, viskositas fluida, dan
kekuatan pangkat empat jari-jari tabung (r4) (hukum Hagen -Poiseuille). Dengan
demikian, penurunan radius arteri hanya 16% akan menggandakan tahanan. Di sisi
lain menggandakan radius pembuluh akan menghasilkan peningkatan aliran darah
16 kali lipat.
Karena sebagian besar dari semua resistensi perifer terletak di arteri kecil dan
yang disebut sebagai "arteriol prekapiler," ini mungkin dideskripsikan sebagai
resistensi pembuluh darah. Pengaturan aliran darah perifer karenanya tergantung
terutama pada regulasi otot arteri kecil dan arteriol. Jadi pembuluh menyempit
(vasokonstriksi) dengan kontraksi (peningkatan tonus) otot polos, sedangkan jika
serat-serat otot rileks pembuluh melebar secara pasif. Kondisi kontraksi otot-otot
pembuluh darah pada dasarnya dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor lokal
(autoregulasi) atau sinyal hormonal atau gelisah.

SISTEM PERKEMIHAN

SISTEM URINARIA (SISTEM PERKEMIHAN)


November 3, 2010 at 6:39 pm (Praktikum Anatomi dan Fisiologi Manusia, Tugas
pendahuluan FAAL)
Sistem perkemihan atau biasa juga disebut Urinary System adalah suatu system kerjasama
tubuh yang memiliki tujuan utama mempertahankan keseimbangan internal atau Homeostatis.
Fungsi lainnya adalah untuk membuang produk-produk yang tidak dibutuhkan oleh tubuh
dan bayak fungsi lainnya yang akan dijelaskan kemudian.
Sistem perkemihan melibatkan 6 organ, yaitu:
–  Ginjal
–  ureter
–  Kandung Kemih
–  Saluran Kencing (Uretra)
Organ yang paling berperan dalam hal ini adalah Ginjal (Renal; Kidney).
ANATOMI GINJAL

Ginjal merupakan organ berbentuk seperti kacang yang terletak di kedua sisi columna
vertebralis, di bawah liver dan limphe. Di bagian superior ginjal terdapat adrenal gland (juga
disebut kelenjar suprarenal). Ginjal bersifat retroperitoneal, yang berarti terletak di belakang
peritonium yang melapisi rongga abdomen. Kedua ginjal terletak di sekitar vertebra T12
hingga L3. Ginjal kanan biasanya terletak sedikit di bawah ginjal kiri untuk memberi tempat
untuk hati. Sebagian dari bagian atas ginjal terlindungi oleh iga ke sebelas dan duabelas.
Kedua ginjal dibungkus oleh dua lapisan lemak (lemak perirenal dan lemak pararenal) yang
membantu meredam goncangan.
Ginjal kanan sedikit lebih rendah dibandingkan dengan ginjal kiri karena tertekan ke
bawah oleh hati. Kutub atas ginjal kanan terletak setinggi iga keduabelas, sedangkan ginjal
kiri terletak setinggi iga kesebelas. Pada orang dewasa, panjang ginjal sekitar   12-13 cm,
lebarnya 6 cm, tebal 2,5 cm dan beratnya ± 140 gram ( pria=150 – 170 gram, wanita = 115-
155 gram)
Kedua ureter merupakan saluran yang panjangnya sekitar 10-12 inci (25 ningga 30 cm),
terbentang dari ginjal sampai vesica urinaria. Fungsi ureter menyalurkan urine ke vesica
urinaria.
Vesica urinaria merupakan kantong berotot yang dapat mengempis, terletak dibelakang
simfisis pubis. Fungsi vesica urinaria: (1) Sebagai tempat penyimpanan urine, dan (2)
mendorong urine keluar dari tubuh.

Potongan longitudinal ginjal memperlihatkan dua daerah yang berbeda yaitu Korteks dan
medula.
1. Korteks : bagian luar dari ginjal
2. Medula : Bagian dalam dari ginjal
3. Piramid : Medula yang terbagi-bagi menjadi baji segitiga
4. Kolumna Bertini ; Bagian korteks yang mengelilingi piramid.
5. Papilaris berlini : Papila dari tiap piramid yang terbentuk dari persatuan bagian
terminal dari banyak duktus pengumpul.
6. Pelvis: Reservoar utama sistem pengumpulan ginjal.
7. Kaliks minor: bagian ujung pelvis berbentuk seperti cawan yang mengalami
penyempitan karena adanya duktus papilaris yang  masuk ke bagian pelvis ginjal.
8. Kaliks mayor: Kumpulan dari beberapa kaliks minor.
Unit fungsional ginjal adalah nefron. Pada manusia setiap ginjal mengandung 1-1,5 juta
nefron yang pada dasarnya mempunyai struktur dan fungsi yang sama.
NEFRON
Di ulangi lagi. Unit fungsional ginjal adalah nefron. Pada manusia setiap ginjal mengandung
1-1,5 juta nefron yang pada dasarnya mempunyai struktur dan fungsi yang sama.
Dapat dibedakan dua jenis nefron:
1. Nefron kortikalis yaitu nefron yang glomerulinya terletak pada bagian luar dari
korteks dengan lingkungan henle yang pendek dan tetap berada pada korteks atau
mengadakan penetrasi hanya sampai ke zona luar dari medula.
2. Nefron juxtamedullaris yaitu nefron yang glomerulinya terletak pada bagian dalam
dari korteks dekat dengan cortex-medulla dengan lengkung henle yang panjang dan
turun jauh ke dalam zona dalam dari medula, sebelum berbalik dan kembali ke cortex.

Bagian-bagian nefron:
a.  Glomerolus
Suatu jaringan kapiler berbentuk bola yang berasal dari arteriol afferent yang kemudian
bersatu menuju arteriol efferent, Berfungsi sebagai tempat filtrasi sebagian air dan zat yang
terlarut dari darah yang melewatinya.
b. Kapsula Bowman
Bagian dari tubulus yang melingkupi glomerolus untuk mengumpulkan cairan yang difiltrasi
oleh kapiler glomerolus.
c. Tubulus, terbagi menjadi 3 yaitu:
1.Tubulus proksimal
Tubulus proksimal berfungsi mengadakan reabsorbsi bahan-bahan dari cairan tubuli dan
mensekresikan bahan-bahan ke dalam cairan tubuli.
2.Lengkung Henle
Lengkung henle membentuk lengkungan tajam berbentuk U. Terdiri dari pars descendens
yaitu bagian yang menurun terbenam dari korteks ke medula, dan pars ascendens yaitu bagian
yang naik kembali ke korteks. Bagian bawah dari lengkung henle mempunyai dinding yang
sangat tipis sehingga disebut segmen tipis, sedangkan bagian atas yang lebih tebal disebut
segmen tebal.
Lengkung henle berfungsi reabsorbsi bahan-bahan dari cairan tubulus dan sekresi bahan-
bahan ke dalam cairan tubulus. Selain itu, berperan penting dalam mekanisme konsentrasi
dan dilusi urin.
3.Tubulus distal
Berfungsi dalam reabsorbsi dan sekresi zat-zat tertentu.
d. Duktus pengumpul (duktus kolektifus)
Satu duktus pengumpul mungkin menerima cairan dari delapan nefron yang berlainan. Setiap
duktus pengumpul terbenam ke dalam medula untuk mengosongkan cairan isinya (urin) ke
dalam pelvis ginjal.
TP Nomor 1: Tulis ulang tentang anatomi ginjal Tanpa menggunakan istilah Kesehatan atau
bahasa latin dan yunani nya.. (menggunakan bahasa Indonesia).
FISIOLOGI GINJAL
Ginjal memiliki fungsi yaitu:
1. Pengeluaran zat sisa oranik
2. Pengaturan konsentrasi ion-ion penting
3. Pengaturan keseimbangan asam-basa tubuh
4. Pengaturan produksi sel darah merah
5. Pengaturan tekanan darah
6. Pengendalian terbatas terhadap konsentrasi glukosa darah dan asam amino darah
7. Pengeluaran zat beracun
TP Nomor 2: Jelaskan proses fungsi ginjal di atas.
Adapun proses pembentukan urin dapat di download  di sini.
TP Nomor 3: Jelaskan proses pembentukan urin sesuai dengan video animasinya.
TP Nomor 4: buatlah daftar istilah untuk Sistem Urinaria, Contoh :
Istilah Arti (dari literature) Penjabaran dari arti
Superior (dalam anatomi) terletak Istilah yang digunakan untuk
paling atas dalam tubuh dalam menunjukkan letak di atas
kaitannya dengan struktur dari….. 
atau permukaan lain. Misal:
bagian superior ginjal =
bagian atas ginjal
dan selanjutnya…… ……. ……

Anda mungkin juga menyukai