XII IPA
2
Daftar Isi
1. Judul Utama:………………………………………………..
2. Daftar Isi:……………………………………………………
3. Kata pengantar:……………………………………………..
BAB I: :…………………………………………………………
1.1 Pendahuluan:………………………………………………..
Kata Pengantar
Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna
dikarenakan terbatasnya pengetahuan yang kami miliki. oleh karena itu, kami
mengharapkan segala bentuk saran serta masukan bahkan kritik yang
membangun dari berbagai pihak. akhirnya kami berharap semoga makalah ini
dapat memberikan manfaat bagi perkembangan dunia pendidikan.
4
BAB I
Pendahuluan
1.1 Latar belakang
bernapas, manusia akan mati. Cobalah menahan napas selama 1 menit saja! Dapatkah
Anda melakukannya? Ketika menahan napas tersebut Anda merasakan sesak napas,
bukan? Penyebab rasa sesak ini adalah dorongan tubuh akibat tubuh kekurangan
oksigen. Bila hal ini terjadi beberapa lama akan menyebabkan gangguan dalam tubuh
dan akhirnya akan menyebabkan kematian. Bagaimana dengan orang yang berada di
luar angkasa, misalnya astronot yang naik ke bulan, seperti terlihat pada gambar di atas?
Pelajarilah sistem pernapasan lebih mendalam dalam materi pada bab ini.
5
BAB II
2.1 Pembahasan
4. Frekuensi Pernapasan
Frekuensi pernapasan pada manusia umumnya antara 15-18 kali per menit.
Frekuensi pernapasan pada manusia berbeda dikarenakan beberapa
faktor yang memengaruhinyaa sebagai berikut:
A
a. Jenis kelamin
Frekuensi pernapasan pada wanita umumnya lebih banyak
daripada laki-laki. Hal ini disebabkan wanita pada umum nya memiliki
volume paru-paru lebih kecil dari laki-laki sehingga frekuensi
bernapasnya lebih banyak
b. Usia
Semakin bertambahnya usia maka frekuensi pernapasan semakin menurun. Bayi dan
balita memiliki frekuensi bernapas lebih banyak dibanding orang dewasa. Hal itu disebab
kan volume paru-paru yang relatif kecil dan sel-sel tubuh sedang berkembang sehingga
membutuhkan banyak oksigen.
c. Posisi Tubuh
Posisi tubuh yang duduk atau sedang bersantai tidak memerlukan banyak energi
sehingga oksigen yang dibutuhkan lebih sedikit.
d. Suhu Tubuh
Suhu tubuh yang semakin meningkat akan menyebabkan frekuensi pernapasan juga
semakin meningkat karena metabolisme tubuh untuk menurunkan suhu tubuh memerlu
kan banyak oksigen.
e. Aktivitas
Aktivitas manusia yang padat akan menyebabkan frekuensi pernapasan menjadi
meningkat. Hal tersebut terjadi karena saat melakukan aktivitas yang banyak dibutuhkan
lebih banyak energi yang dihasilkan dari metabolisme tubuh yang menggunakan oksigen.
Sistem pernapasan merupakan sistem vital dalam tubuh, karena berfungsi memasok oksigen
Ke dalam tubuh yang digunakan untuk metabolisme. Sistem Pernapasan dapat mengalami
gangguan fungsi seperti berikut.
1. Asma, gejalanya antara lain sulit bernapas, bunyi napas mendesah, dan bantuk-batuk.
seseorang yang menderita penyakit ini ketika kambuh, otot-otot bronkusnya
berkontraksi sehingga akan mengakibatkan penyempitan saluran pernapasan Sebagian
besar penyakit asma merupakan penyakit bawaan. Kambuhnya penyakit ini, antara lain
karena udara kotor, udara dingin, alergi suatu benda, ataupun stress.
2. Sinusitis, merupakan peradangan yang terjadi pada bagian atas rongga hidung.
Gejalanya berupa hidung tersumbat, ingus bau serta berwarna kuning hijau, dan sakit
di daerah sinus yang terserang.
3. Renitis, disebabkan adanya radang pada rongga hidung yang menyebabkan bengkak
dar mengeluarkan lendir. Peradangan ini dapat terjadi karena alergi.
4. Bronkitis, terjadi karena radang pada saluran bronkus. Gejala yang mengiringi penyakit
in antara lain demam, dada terasa nyeri, dan mengalami batuk.
5. Tonsilitis, disebabkan pembengkakan kelenjar limfe di daerah tekak karena infeksi
bakte Pembengkakan tersebut menyebabkan penyempitan saluran pernapasan. Gejala
penyakit ini antara lain demam, tenggorokan nyeri sehingga sulit menelan,
dan nyeri otot.
6. Tuberculosis (TBC) Paru, disebabkan bakteri Mycobacterium tuberculosis. Seseorang
yang menderita penyakit ini akan mengalami peradangan pada dinding alvelous
sehingga difusi O, akan terganggu.
7. Emfisema, merupakan robeknya alveolus sehingga pertukaran gas ke bagian-bagian
alveolus terganggu dah daerah pertukaran gas menjadi lebih sempit.
8. Difteri, disebabkan oleh Corynebacterium diphteriae. Bakteri tersebut menyerang
saluran per- napasan pada laring dan bronkus. Gejalanya, antara lain sakit tenggorokan,
sulit bernapas dan menelan, mengeluarkan lendir dari mulut, dan hidung, demam, serta
pembengkakan kelenjar getah bening.
9. Asfiksi, merupakan kondisi kekurangan oksigen pada pernapasan yang menyebabkan
kematian sebagai akibat dari kegagalan fungsi paru-paru.
10. Pneumonia, merupakan peradangan paru-paru yang mengakibatkan alveolus terisi
cairan berlebihan. Pneumonia disebabkan oleh infeksi bakteri, virus, dan jamur.
10
BAB III
3.1 Penutup
kesimpulan
Respirasi adalah suatu proses pertukaran gas oksigen ( O2 ) dari udara oleh organism
hidup yang digunakan untuk serangkaian metabolism yang akan menghasilkan karbondioksida
(CO2) yang harus dikeluarkan, karena tidak dibutuhkan oleh tubuh. Alat pernafasan setiap
makhluk tidaklah sama, pada hewan invertebratea memiliki alat pernafasan dan mekanisme
pernafasan yang berbeda dengan hewan vertebrata.
Sistem respirasi terdiri atas organ-organ yang berfungsi dalam aktivitas
metabolism khususnya produksi atau perubahan energy kimia yang terikat dalam materi
merupakan media pertukaran O dan CO dari dalam dan luar tubuh. Udara dari atmosfer
masuk ke dalam tubuh dengan perantara alat pernapasan tertentu. Selanjutnya oksigen
yang diperlukan untuk proses pernapasan masuk ke dalam sel-sel darah kapiler menuju ke sel-
sel jaringan tubuh dengan bantuan sistem transpor.
Pernapasan ada dua jenis yaitu pernapasan dada dan pernapasan perut. Pernapasan dada
terjadi karena otot antar tulang rusuk berkontraksi sehingga rusuk terangkat, akibatnya volume
rongga dada membesar. Membesarnya rongga dada membuat tekanan dalam dada mengecil
dan paru-paru mengembang. Padas saat paru-paru mengembang, tekanan udara diluar lebih
besar daripada di dalam paru-paru, akibatnya udara masuk. Sebaliknya, saat otot antar tulang
rusuk berkontraksi, tulang rusuk turun. Akibatnya, volume rongga dada mengecil sehingga
tekanan di dalamnya pun naik. Pada keadaan ini paru-paru mengempis sehingga udara kelurar.
Pada pernapasan perut terjadi karena karena gerakan diafragma. Jika otot diafragma
berkontraksi, rongga dada membersar dan paru-paru mengembang. Akibatnya, udara masuk ke
dalam paru-paru. Saat otot diafragma relaksasi, diafragma kembali ke keadaaan semula. Saat
itu rongga dada menyempit, mengorong paru-paru sehingga mengempis. Selanjutnya udara
dari paru-paru akan keluar.
Saran
Beberapa saran dan masukkan yang dapat disampaikan penulis terhadap pembuatan aplikasi
Organ Pernapasan AR ini dimasa yang akan datang adalah :
1. Aplikasi Pengenalan organ pernapasan diharapkan dapat dikembangkan dengan
menambahkan organ-organ lainnya.
2. Aplikasi Pengenalan organ pernapasan diharapkan dapat dikembangkan dengan pemodelan
yang lebih smooth.
3. Aplikasi Pengenalan organ pernapasan diharapkan dapat dikembangkan dengan mengubah
tampilan menjadi lebih menarik.
4. Aplikasi Pengenalan organ pernapasan diharapkan dapat dikembangkan dengan pemodelan
organ yang bergerak.
11
Daftar Pustaka: