Anda di halaman 1dari 11

Sistem Pernapasan manusia

Penyusun: Sabillah Mochammad Ramadhan

XII IPA
2

Daftar Isi

1. Judul Utama:………………………………………………..

2. Daftar Isi:……………………………………………………

3. Kata pengantar:……………………………………………..

BAB I: :…………………………………………………………

1.1 Pendahuluan:………………………………………………..

BAB II: :…………………………………………………………


2.1 Pembahasan:…………………………………………………..
BAB III: :………………………………………………………..
Penutup……………………………………………………..
3.1 Kesimpulan……………………………………………….
3.2 Saran………………………………………………………

4. Daftar Pusaka: …………………………………………………


3

Kata Pengantar

Syukur Alhamdulillah senantiasa kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang


telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah ini guna memenuhi tugas untuk mata kuliah Biologi Umum, dengan
judul : “evolusi”. Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini tidak
terlepas dari bantuan banyak pihak yang dengan tulus memberikan saran dan
kritik sehingga makalah ini dapat terselesaikan.

Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna
dikarenakan terbatasnya pengetahuan yang kami miliki. oleh karena itu, kami
mengharapkan segala bentuk saran serta masukan bahkan kritik yang
membangun dari berbagai pihak. akhirnya kami berharap semoga makalah ini
dapat memberikan manfaat bagi perkembangan dunia pendidikan.
4

BAB I
Pendahuluan
1.1 Latar belakang

Sistem Pernapasan Manusia


Bernapas adalah bagian yang sangat penting dari aktivitas makhluk hidup. Tanpa

bernapas, manusia akan mati. Cobalah menahan napas selama 1 menit saja! Dapatkah

Anda melakukannya? Ketika menahan napas tersebut Anda merasakan sesak napas,

bukan? Penyebab rasa sesak ini adalah dorongan tubuh akibat tubuh kekurangan

oksigen. Bila hal ini terjadi beberapa lama akan menyebabkan gangguan dalam tubuh

dan akhirnya akan menyebabkan kematian. Bagaimana dengan orang yang berada di

luar angkasa, misalnya astronot yang naik ke bulan, seperti terlihat pada gambar di atas?

Pelajarilah sistem pernapasan lebih mendalam dalam materi pada bab ini.
5

BAB II
2.1 Pembahasan

A. Organ Dan Mekanisme Pernapasan Pada Manusia


1. Organ Pernapasan Pada Manusia
Organ-organ yang menyusun sistem pernapasan pada manusia sebagai berikut:
a. Hidung
Hidung berfungsi untuk mengambil oksigen dari lingkungan dan mengeluarkan
Karbon dioksida Ke lingkungan. Di
dalam rongga hidung terdapat rambut yang befungsi
Untuk menyaring kotoran dari gas pernapasan sebelum masuk ke saluran pernapasan.
Selain itu, terdapat lendir atau mucus yang berfungsi untuk melekatnya kotoran yang
telah disaring oleh rambut hidung.
b. Laring
Laring atau pangkal tenggorok berfungsi sebagai salira udara pernapasan. Di dalam
Laring terdapat epiglotis yang akan membuka jika udara pernapasan masuk ke organ
Pernapasan dan akan menutup jika makanan akan masuk ke organ pencernaan.
c. Trakea
Trakea memiliki silia yang berfungsi untuk menyaring kembali kotoran di
udara pernapasan yang belum tersaring oleh rambut hidung.
d. Bronkus
Bronkus berfungsi sebagai saluran utama menuju alveoulus. Dapat menangkap dan
mengeluarkan debu dan partikel asing dari paru-paru dengan bantuan silia di dinding
bronkus. Bronkus juga membantu paru-paru untuk bernapas lebih dalam dan lebih
cepat setelah berolahraga atau melakukan pekerjaan berat.
e. Bronkiolus
Bronkiolus berfungsi untuk menyalurkan oksigen dari bronkus ke alveolus. Bronkiolus
juga mengontrol jumlah udara yang didistribusikan melalui paru-paru dengan kontriksi
dan dilatasi.
f. Paru-paru
Paru-paru berfungsi sebagai organ utama yang menyalurkan oksigen keseluruh tubuh
Dan menampung karbon dioksida dari jaringan tubuh. Paru-paru juga berfungsi
sebagai tempat pertukaran gas oksigen dan karbon dioksida tepatnya di dalam
alveoulus.
6

2. Mekanisme Pernapasan Pada Manusia


Mekanisme pernapasan pada manusia terjadi melalui dua tahap, yaitu proses
pengambilan udara pernapasan yang disebut inspirasi, serta pengeluaran udara pernapasan
yang disebut ekspirasi. Pernapasan atau pertukaran gas terjadi melalui dua tahap, yaitu
pernapasan luar (respirasi eksternal) dan pernapasan dalam (respirasi internal).
a. Pernapasan luar merupakan pertukaran gas (O, dan CO₂) yang terjadi antara udara dan
darah. Proses pernapasan luar, yaitu di dalam alveolus akan terjadi pertukaran gas, yaitu
CO, meninggalkan darah dan O, masuk ke dalam darah melalui proses difusi pada kapiler
alveolus. Selanjutnya oksigen akan diikat oleh hemoglobin yang terdapat di dalam sel darah
merah menjadi oskihemoglobin (HbO,), reaksinya adalah Hb + O,→ HbO₂
b. Pernapasan dalam merupakan pertukaran gas di dalam sel tubuh. Proses pernapasan dalam,
yaitu darah masuk ke dalam jaringan tubuh, kemudian oksigen meninggalkan hemoglobin
dan berdifusi masuk ke dalam cairan sel dan jaringan tubuh.

Berdasarkan otot yang berperan aktif dalam proses pernapasan, pernapasan


manusia dibedakan menjadi dua, yaitu pernapasan dada dan pernapasan perut.
a. Pernapasan perut
Mekanisme pernapasan perut sering digunakan saat bernyanyi dan pada atlet yang
sedang berolahraga.
1) Urutan mekanisme inspirasi pernapasan perut sebagai berikut. Kontraksi otot
diafragma → diafragma mendatar → rongga dada dan paru-paru mengembang→
tekanan udara dalam paru-paru rendah → udara luar masuk ke paru- paru.
2) Urutan mekanisme ekspirasi pernapasan perut sebagai berikut. Relaksasi otot
diafragma → diafragma melengkung → rongga dada dan paru-paru -> mengecil→
tekanan udara dalam paru-paru tinggi → udara keluar dari paru-paru.
b. Pernapasan Dada
1) Urutan mekanisme inspirasi pernapasan dada sebagai berikut. Kontraksi otot
antartulang rusuk→ tulang rusuk terangkat → rongga dada mem- besar→ paru-paru
mengembang → tekanan udara dalam paru-paru rendah → udara luar masuk ke
paru-paru
2) Urutan mekanisme ekspirasi pernapasan dada sebagai berikut. paru-paru. Relaksasi
otot antartulang rusuk→ tulang rusuk menurun → rongga dada mengecil → paru-
paru mengecil → tekanan udara dalam paru-paru tinggi→ udara keluar dari
7

3. Volume Udara Pernapasan

Beberapa macam volume udara pernapasan adalah sebagai berikut.


a. Volume tidal, merupakan volume udara pernapasan biasa yang besarnya
kurang dari 500 cc.
b. Volume komplementer atau cadangan inspirasi, merupakan volume udara yang masih
dapat dimasukan secara maksimal setelah inspirasi, besarnya sekitar 1.500 cc
c. Volume suplementer atau cadangan ekspirasi, volume udara yang masihdapat
dikeluarkan secara maksimal setelah mengeluarkan napas,
besarnya sekitar 1.500 cc.
d. Volume residu atau volume sisa, merupakan volume udara yang masih tersisa
di dalam paru-paru setelah mengeluarkan napas maksimal, besarnya
sekitar 1.000 cc.
e. Kapasitas vital, merupakan volume udara yang dapat dikeluarkan semaksimal
mungkin setelah bernapas semaksimal mungkin,
besarnya sekitar 3.500 cc.
f. Volume total paru-paru, merupakan volume udara yang dapat ditampung oleh
Paru-paru semaksimal mungkin yang
Besarnya sekitar 4.500 cc.
8

4. Frekuensi Pernapasan

Frekuensi pernapasan pada manusia umumnya antara 15-18 kali per menit.
Frekuensi pernapasan pada manusia berbeda dikarenakan beberapa
faktor yang memengaruhinyaa sebagai berikut:
A
a. Jenis kelamin
Frekuensi pernapasan pada wanita umumnya lebih banyak
daripada laki-laki. Hal ini disebabkan wanita pada umum nya memiliki
volume paru-paru lebih kecil dari laki-laki sehingga frekuensi
bernapasnya lebih banyak
b. Usia
Semakin bertambahnya usia maka frekuensi pernapasan semakin menurun. Bayi dan
balita memiliki frekuensi bernapas lebih banyak dibanding orang dewasa. Hal itu disebab
kan volume paru-paru yang relatif kecil dan sel-sel tubuh sedang berkembang sehingga
membutuhkan banyak oksigen.
c. Posisi Tubuh
Posisi tubuh yang duduk atau sedang bersantai tidak memerlukan banyak energi
sehingga oksigen yang dibutuhkan lebih sedikit.
d. Suhu Tubuh
Suhu tubuh yang semakin meningkat akan menyebabkan frekuensi pernapasan juga
semakin meningkat karena metabolisme tubuh untuk menurunkan suhu tubuh memerlu
kan banyak oksigen.
e. Aktivitas
Aktivitas manusia yang padat akan menyebabkan frekuensi pernapasan menjadi
meningkat. Hal tersebut terjadi karena saat melakukan aktivitas yang banyak dibutuhkan
lebih banyak energi yang dihasilkan dari metabolisme tubuh yang menggunakan oksigen.

B. Gangguan Fungsi Sistem Pernapasan


9

Sistem pernapasan merupakan sistem vital dalam tubuh, karena berfungsi memasok oksigen
Ke dalam tubuh yang digunakan untuk metabolisme. Sistem Pernapasan dapat mengalami
gangguan fungsi seperti berikut.
1. Asma, gejalanya antara lain sulit bernapas, bunyi napas mendesah, dan bantuk-batuk.
seseorang yang menderita penyakit ini ketika kambuh, otot-otot bronkusnya
berkontraksi sehingga akan mengakibatkan penyempitan saluran pernapasan Sebagian
besar penyakit asma merupakan penyakit bawaan. Kambuhnya penyakit ini, antara lain
karena udara kotor, udara dingin, alergi suatu benda, ataupun stress.
2. Sinusitis, merupakan peradangan yang terjadi pada bagian atas rongga hidung.
Gejalanya berupa hidung tersumbat, ingus bau serta berwarna kuning hijau, dan sakit
di daerah sinus yang terserang.
3. Renitis, disebabkan adanya radang pada rongga hidung yang menyebabkan bengkak
dar mengeluarkan lendir. Peradangan ini dapat terjadi karena alergi.
4. Bronkitis, terjadi karena radang pada saluran bronkus. Gejala yang mengiringi penyakit
in antara lain demam, dada terasa nyeri, dan mengalami batuk.
5. Tonsilitis, disebabkan pembengkakan kelenjar limfe di daerah tekak karena infeksi
bakte Pembengkakan tersebut menyebabkan penyempitan saluran pernapasan. Gejala
penyakit ini antara lain demam, tenggorokan nyeri sehingga sulit menelan,
dan nyeri otot.
6. Tuberculosis (TBC) Paru, disebabkan bakteri Mycobacterium tuberculosis. Seseorang
yang menderita penyakit ini akan mengalami peradangan pada dinding alvelous
sehingga difusi O, akan terganggu.
7. Emfisema, merupakan robeknya alveolus sehingga pertukaran gas ke bagian-bagian
alveolus terganggu dah daerah pertukaran gas menjadi lebih sempit.
8. Difteri, disebabkan oleh Corynebacterium diphteriae. Bakteri tersebut menyerang
saluran per- napasan pada laring dan bronkus. Gejalanya, antara lain sakit tenggorokan,
sulit bernapas dan menelan, mengeluarkan lendir dari mulut, dan hidung, demam, serta
pembengkakan kelenjar getah bening.
9. Asfiksi, merupakan kondisi kekurangan oksigen pada pernapasan yang menyebabkan
kematian sebagai akibat dari kegagalan fungsi paru-paru.
10. Pneumonia, merupakan peradangan paru-paru yang mengakibatkan alveolus terisi
cairan berlebihan. Pneumonia disebabkan oleh infeksi bakteri, virus, dan jamur.
10

BAB III
3.1 Penutup

kesimpulan

Respirasi adalah suatu proses pertukaran gas oksigen ( O2 ) dari udara oleh organism
hidup yang digunakan untuk serangkaian metabolism yang akan menghasilkan karbondioksida
(CO2) yang harus dikeluarkan, karena tidak dibutuhkan oleh tubuh. Alat pernafasan setiap
makhluk tidaklah sama, pada hewan invertebratea memiliki alat pernafasan dan mekanisme
pernafasan yang berbeda dengan hewan vertebrata.
Sistem respirasi terdiri atas organ-organ yang berfungsi dalam aktivitas
metabolism khususnya produksi atau perubahan energy kimia yang terikat dalam materi
merupakan media pertukaran O dan CO dari dalam dan luar tubuh. Udara dari atmosfer
masuk ke dalam tubuh dengan perantara alat pernapasan tertentu. Selanjutnya oksigen
yang diperlukan untuk proses pernapasan masuk ke dalam sel-sel darah kapiler menuju ke sel-
sel jaringan tubuh dengan bantuan sistem transpor.
Pernapasan ada dua jenis yaitu pernapasan dada dan pernapasan perut. Pernapasan dada
terjadi karena otot antar tulang rusuk berkontraksi sehingga rusuk terangkat, akibatnya volume
rongga dada membesar. Membesarnya rongga dada membuat tekanan dalam dada mengecil
dan paru-paru mengembang. Padas saat paru-paru mengembang, tekanan udara diluar lebih
besar daripada di dalam paru-paru, akibatnya udara masuk. Sebaliknya, saat otot antar tulang
rusuk berkontraksi, tulang rusuk turun. Akibatnya, volume rongga dada mengecil sehingga
tekanan di dalamnya pun naik. Pada keadaan ini paru-paru mengempis sehingga udara kelurar.
Pada pernapasan perut terjadi karena karena gerakan diafragma. Jika otot diafragma
berkontraksi, rongga dada membersar dan paru-paru mengembang. Akibatnya, udara masuk ke
dalam paru-paru. Saat otot diafragma relaksasi, diafragma kembali ke keadaaan semula. Saat
itu rongga dada menyempit, mengorong paru-paru sehingga mengempis. Selanjutnya udara
dari paru-paru akan keluar.

Saran

Beberapa saran dan masukkan yang dapat disampaikan penulis terhadap pembuatan aplikasi
Organ Pernapasan AR ini dimasa yang akan datang adalah :
1. Aplikasi Pengenalan organ pernapasan diharapkan dapat dikembangkan dengan
menambahkan organ-organ lainnya.
2. Aplikasi Pengenalan organ pernapasan diharapkan dapat dikembangkan dengan pemodelan
yang lebih smooth.
3. Aplikasi Pengenalan organ pernapasan diharapkan dapat dikembangkan dengan mengubah
tampilan menjadi lebih menarik.
4. Aplikasi Pengenalan organ pernapasan diharapkan dapat dikembangkan dengan pemodelan
organ yang bergerak.
11

Daftar Pustaka:

Bratawidjaja, K. G. dan I. Rengganis. 2010. Imunologi Dasar. Ed ke-10. Jakarta: Fakultas


Kedokteran Universitas Indonesia. Campbell, N.A., J.B. Reece, & L.G. Mitchell. 2005. Biologi.
Edisi ke-5. Terj. dari: Biology 5th ed. oleh Manalu, W. Jakarta: Erlangga. Hartanto, H. 2004.
Keluarga Berencana dan Kontrasepsi. Ed ke-5. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan. Hutapea, A.M.
2005. Keajaiban-Keajaiban dalam Tubuh Manusia. Jakarta: Gramedia. Lestari, Endang Sri dan
Idun Kistinah. 2009. Biologi 2 Makhluk Hidup dan Lingkungannya untuk SMA/MA Kelas XI.
Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional. Mulyani, S. 2006. Anatomi
Tumbuhan. Yogyakarta: Kanisius. Nugroho, L.H. dan Sumardi, L. 2002. Biologi Dasar. Depok:
Swadaya. Roesll, U. 2012. Panduan Inisiasi Menyusu Dini. Ed ke-5. Jakarta: Pustaka Bunda.
Syarifuddin. 2009. Anatomi Tubuh Manusia. Ed ke-2. Jakarta: Salemba Medika. Wibowo, D.S.
2005. Anatomi Tubuh Manusia. Jakarta: Grasindo.

Anda mungkin juga menyukai