Alhamdulillah kami ucapkan kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat serta
hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini. Walaupun masih
banyak kekurangan dalam penulisan makalah ini, namun kami berharap agar
makalah ini dapat dipergunakan dan dimanfaatkan baik didalam kampus atau
diluar kampus.
Dalam melaksanakan makalah ini banyak pihak yang terlibat dan membantu
sehingga dapat menjadi satu makalah yang dapat dibaca dan dimanfaatkan .
Akhirnya kritik yang membangun dan saran sangat kami harapkan. Akhir kata
semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kami khususnya dan bagi para pembaca
umumnya .
BAB I : PENDAHULUAN...................
I. Pengertian Respirasi.....
II. Alat Pernapasan Pada Manusia.....
III. Proses Pernapasan.
IV. Ganggguan Pada Pernapasan
V. Test Prosedur Respirasi
REFERENSI ..................
BAB I
PENDAHULUAN
Sistem pernafasan pada dasarnya dibentuk oleh paru- paru beserta pleura dan rongga
dada yang melindunginya. Didalam rongga dada juga terdapat jantung. Rongga dada dipisahkan
dengan rongga perut oleh diafragma.
Saluran pernafasan yang dilalui udara adalah hidung, faring, laring, trakea, bronkus,
bronkiolus dan alveolus. Didalamnya terdapat suatu sistem yang dapat menghangatkan udara
sebelum sampai ke alveolus. Selain itu ada sistem pertahanan yang memungkinkan kotoran atau
benda asing yang masuk dapat dikeluarkan baik melalui batuk ataupun bersin.
Paru-paru dibungkus oleh pleura. Pleura ada yang menempel langsung ke paru, disebut
sebagai pleura visceral. Sedangkan pleura parietal menempel pada dinding rongga dada dalam.
Diantara pleura visceral dan pleura parietal terdapat cairan pleura yang berfungsi sebagai
pelumas sehingga memungkinkan pergerakan dan pengembangan paru secara bebas tanpa ada
gesekan dengan dinding dada.
BAB II
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM PERNAPASAN
Pernapasan atau respirasi adalah suatu proses mulai dari pengambilan oksigen, pengeluaran
karbohidrat hingga penggunaan energi di dalam tubuh. Menusia dalam bernapas menghirup
oksigen dalam udara bebas dan membuang karbon dioksida ke lingkungan.
I. PENGERTIAN RESPIRASI
Pengertian pernapasan atau respirasi adalah suatu proses mulai dari pengambilan oksigen,
pengeluaran karbohidrat hingga penggunaan energi di dalam tubuh. Menusia dalam bernapas
menghirup oksigen dalam udara bebas dan membuang karbondioksida ke lingkungan.
2. Faring (Tenggorokan)
Faring merupakan ruang dibelakang rongga hidung, yang merupakan jalan masuknya
udara dari rongga hidung. Pada ruang tersebut terdapat klep (epiglotis) yang bertugas
mengatur pergantian perjalanan udara pernafasan dan makanan.
3. Pangkal Tenggorokan (Laring)
Laring / pangkal batang tenggorokan / kotak suara. Laring terdiri atas tulang rawan,
yaitu jakun, epiglotis, (tulang rawan penutup) dan tulang rawan trikoid (cincin stempel)
yang letaknya paling bawah. Pita suara terletak di dinding laring bagian dalam.
4. Batang Tenggorokan (Trakhea)
Trakea atau batang tenggorokan merupakan pita yang tersusun atas otot polos dan tulang
rawan yang berbentuk hurup C pada jarak yang sangat teratur. Dinding trakea tersusun
atas tiga lapisan jaringan epitel yang dapat menghasilkan lendir yang berguna untuk
menangkap dan mengembalikan benda-benda asing ke hulu saluran pernapasan sebelum
masuk ke paru-paru bersama udara penafasan.
5. Cabang Batang Tenggorokan (Bronkus)
Bronks merupakan cabang batang tenggorokan yang jumlahnya sepasang, yang satu
menuju ke paru-paru kiri dan yang satunya menuju paru-paru kanan. Dinding bronkus
terdiri atas lapisan jaringan ikat, lapisan jaringan epitel, otot polos dan cincin tulang
rawan. Kedudukan bronkus yang menuju kekiri lebih mendatar dari pada ke kanan. Hal
ini merupakan salah satu sebab mengapa paru-paru kanan lebih mudah terserang
penyakit.
6. Bronkiolus
Bronkiolus merupakan cabang dari bronkus, dindingnya lebih tipis dan salurannya lebih
tipis. Bronkiolus bercabang-cabang menjadi bagian yang lebih halus.
7. Alveolus
Saluran akhir dari saluran pernafasan yang berupa gelembung-gelembung udara. Dinding
aleolus sanat tipis setebal silapis sel, lembap dan berdekatan dengan kapiler- kapiler
darah. Adanya alveolus memungkinkan terjadinya luasnya daerah permukaan yang
berperan penting dalam pertukaran gas. Pada bagian alveolus inilah terjadi pertukaran
gas-gas O2 dari udara bebas ke sel-sel darah, sedangkan perukaran CO2 dari sel-sel tubuh
ke udara bebas terjadi.
8. Paru-paru
Paru-paru terletak dalam rongga dada dibatasi oleh otot dada dan tulang rusuk, pada
bagian bawah dibatasi oleh otot dafragma yang kuat. Paru-paru merupakan himpunn dari
bronkiolus, saccus alveolaris dan alveolus. Diantara selaput dan paru-paru terdapat cairan
limfa yang berfungsi untuk melindungi paru-paru pada saat mengembang dan
mengempis. Mengembang dan mengempisnya paru-paru disebabkan karena adanya
perubahan tekana rongga dada.
Paru-paru kanan
o Berlobus tiga
o Bronkus kanan bercabang tiga
Paru-paru kiri
o Berlobus dua
o Bronkuis kiri bercabang dua
o Posisinya lebih mendatar
Dibungkus oleh lapisanpleura yang berfungsi menghindari gesekan saat bernafas.
Kapasitas Paru-Paru
Udara yang keluar masuk paru-paru pada waktu melakukan pernapasan biasa disebut udara
pernapasan (udara tidal). Volume udara pernapasan pada orang dewasa lebih kurang 500 ml.
Volume udara tidal orang dewasa pada pernapasan biasa kira-kira 500 ml. ketika menarik
napas dalam-dalam maka volume udara yang dapat kita tarik mencapai 1500 ml. Udara ini
dinamakan udara komplementer. Ketika kita menarik napas sekuat-kuatnya, volume udara
yang dapat diembuskan juga sekitar 1500 ml. Udara ini dinamakan udara suplementer.
Meskipun telah mengeluarkan napas sekuat-kuatnya, tetapi masih ada sisa udara dalam paru-
paru yang volumenya kira-kira 1500 mL. Udara sisa ini dinamakan udara residu. Jadi,
Kapasitas paru-paru total = kapasitas vital + volume residu =4500 ml/wanita dan 5500
ml/pria.
Proses pernapasan meliputi dua proses, yaitu menarik napas atau inspirasi serta
mengeluarkan napas atau ekspirasi. Sewaktu menarik napas, otot diafragma berkontraksi,
dari posisi melengkung ke atas menjadi lurus. Bersamaan dengan itu, otot-otot tulang rusuk
pun berkontraksi. Akibat dari berkontraksinya kedua jenis otot tersebut adalah
mengembangnya rongga dada sehingga tekanan dalam rongga dada berkurang dan udara
masuk. Saat mengeluarkan napas, otot diafragma dan otot-otot tulang rusuk melemas.
Akibatnya, rongga dada mengecil dan tekanan udara di dalam paru-paru naik sehingga udara
keluar. Jadi, udara mengalir dari tempat yang bertekanan besar ke tempat yang bertekanan
lebih kecil.
Jenis pernapasan berdasarkan organ yang terlibat dalam peristiwa inspirasi dan
ekspirasi, orang sering menyebut pernapasan dada dan pernapasan perut. Sebenarnya
pernapasan dada dan pernapasan perut terjadi secara bersamaan.
(1) Pernapasan dada terjadi karena kontraksi otot antar tulang rusuk, sehingga tulang
rusuk terangkat dan volume rongga dada membesar serta tekanan udara menurun (inhalasi).
Relaksasi otot antar tulang rusuk, costa menurun, volume kecil, tekanan membesar (e
kshalasi).
(2) Pernapasan perut terjadi karena kontraksi / relaksasi otot diafragma (datar dan
melengkung), volume rongga dada membesar , paru-paru mengembang tekanan mengecil
(inhalasi).Melengkung volume rongga dada mengecil, paru-paru mengecil, tekanan
besar/ekshalasi.
Menurut tempat terjadinya pertukaran gas maka pernapasan dapat dibedakan atas 2
jenis, yaitu :
(1) Pernapasan luar adalah pertukaran udara yang terjadi antara udara dalam alveolus
dengan darah dalam kapiler
(2) Pernapasan dalam adalah pernapasan yang terjadi antara darah dalam kapiler
dengan sel-sel tubuh.
Masuk keluarnya udara dalam paru-paru dipengaruhi oleh perbedaan tekanan udara
dalam rongga dada dengan tekanan udara di luar tubuh. Jika tekanan di luar rongga dada
lebih besar maka udara akan masuk. Sebaliknya, apabila tekanan dalam rongga dada lebih
besar maka udara akan keluar.
Sistem pernapasan manusia yang terdiri atas beberapa organ dapat mengalami
gangguan. Gangguan ini biasanya berupa kelainan atau penyakit. Penyakit atau
kelainan yang menyerang sistem pernapasan ini dapat menyebabkannya proses
pernapasan. Berikut adalah beberapa contoh gangguan pada system pernapasan manusia.
Emfisema, merupakan penyakit pada paru-paru. Paru-paru mengalami pembengkakan
karena pembuluh darahnya kemasukan udara.
Asma, merupakan kelainan penyumbatan saluran pernapasan yang disebabkan oleh
alergi, seperti debu,bulu, ataupun rambut. Kelainan ini dapat diturunkan.Kelainan
ini juga dapat kambuh jika suhu lingkungan.
Tuberkulosis (TBC), merupakan penyakit paru-paru yang disebabkan oleh
Mycobacterium tuberculosis. Bakteri tersebut menimbulkan bintil-bintil pada dinding
alveolus. Jika penyakit ini menyerang dan dibiarkan semakin luas,dapat menyebabkan
sel-sel paru-paru mati. Akibatnya paru-paru akan kuncup atau mengecil. Hal
tersebut menyebabkan para penderita TBC napasnya sering terengah-engah.
Infuenza (flu), merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus infuenza. Penyakit
ini timbul dengan gejala bersin-bersin, demam, dan pilek.
Kanker paru-paru. Penyakit ini merupakan salah satu paling berbahaya. Sel-sel
kanker pada paru-paru terus tumbuh tidak terkendali. Penyakit ini lama-kelamaan
dapat menyerang seluruh tubuh. Salah satu pemicu kanker paru-paru adalah
kebiasaan merokok. Merokok dapat memicu terjadinya kanker paru-paru dan
kerusakan paru-paru.
Merokok dapat menyebabkan perubahan struktur dan fungsi saluran pernapasan dan
jaringan paru-paru. Misalnya, sel mukosa membesar (disebut hipertrofi) dan kelenjar
mukus bertambah banyak (disebut hiperplasia). Dapat pula terjadi radang ringan,
penyempitan saluran pernapasan akibat bertambahnya sel sel dan penumpikan lendir, dan
kerusakan alveoli. Perubahan anatomi saluran pernapasan menyebabkan fungsi paru-paru
terganggu.
Merokok merupakan penyebab utama dari sekitar 90% kasus kanker paru-paru. Hanya sebagian
kecil kanker paru-paru (sekitar 10%-15% pada pria dan 5% pada wanita) yang disebabkan oleh
zat yang ditemui atau terhirup di tempat bekerja. Bekerja dengan asbes, radiasi, nikel, klorometil
eter, polusi udara. Gas mustard dan pancaran oven arang bisa menyebabkan kanker paru-paru,
meskipun biasanya hanya terjadi pada pekerja yang juga merokok. Zat-zat tersebut menyebabkan
terjadinya rangsangan pada paru-paru sehingga sebagian sel-selnya tumbuh abnormal.
Pembedahan dalam kanker paru-paru adalah tindakan pengangkatan jaringan tumor dan kelenjar
getah bening di sekitarnya. Tindakan pembedahan biasanya dilakukan untuk kanker yang belum
menyebar hingga ke jaringan lain di luar paru-paru. Pembedahan biasanya hanya merupakan
salah satu pilihan tindakan pengobatan pada NSCLC dan dibatasi pada satu bagian paru-paru
hingga stadium IIIA.
Beberapa jenis pembedahan yang mungkin digunakan untuk mengobati NSCLC, antara lain:
- Pneumonectomy: seluruh paru-paru (kiri atau kanan) diangkat pada operasi ini
- Lobektomy: lobus paru-paru diangkat dalam operasi ini
- Segmentectomy atau reseksi baji: bagian dari suatu lobus diangkat dalam operasi ini
Tindakan pembedahan memiliki angka kegagalan (death rate) sekitar 4,4% yang tergantung juga
pada fungsi paru-paru pasien dan risiko lainnya. Kadang pada kasus kanker paru stadium lanjut
dimana banyaknya cairan terkumpul pada rongga dada (pleural effusion), dokter perlu membuat
suatu lubang kecil pada dada untuk mengeluarkan cairan.
Efek samping pembedahan yang mungkin timbul sesudah operasi, antara lain bronchitis kronis
(terutama pada mantan perokok aktif).
Efek samping radiasi, termasuk diantaranya: problem kulit, mual, muntah, dan kelelahan. Radiasi
pada dada dapat juga menyebabkan kerusakan paru-paru dan kesulitan bernapas atau menelan.
Efek samping dari terapi radiasi pada (kanker paru yang telah menyebar ke) otak biasanya
menjadi serius setelah1 atau 2 tahun pengobatan, yang mencakup: kehilangan memori, sakit
kepala, masalah dengan pemikiran, dan kurang gairah seksual.
Kemoterapi adalah sebuah kemajuan besar dalam sejarah manusia melawan kanker, yaitu cara
pengobatan yang menggunakan obat kimia untuk membunuh sel kanker dan menghambat
pertumbuhan sel kanker, saat ini masih merupakan cara utama dalam pengobatan kanker, tetapi
kemoterapi konvensional dapat mengakibatkan menurunnya sistem kekebalan tubuh dan
merusak jaringan normal.
Referensi :