Anda di halaman 1dari 34

MAKALAH ANATOMI FISIOLOGI MANUSIA

Sistem Kardiovaskuler
Dosen Pengampu:
Trisna Amelia, S.Pd., M.Pd

Oleh:
1. Romy
2. Juliah
3. Rio Saputra Johan Tr

140384205042
140384205041
140384205046

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI
TANJUNGPINANG
2016

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur Kami ucapkan kehadirat Allah Swt. yang telah
memberikan kesempatan dan kesehatan kepada Kami sehingga dapat menyelesaikan
makalah tentangSistem Kardiovaskuler yang merupakan salah satu tugas yang
diberikan kepada mahasiswa untuk melengkapi penilaian dalam mengikuti mata
kuliah Anatomi dan Fisiologi Manusia semester ganjil 2016-2017
Kami mengucapkan terima kasih kepada ibu Trisna Amelia, S.Pd., M, Pd
selaku dosen pengampu mata kuliah Anatomi dan Fisiologi Manusia, atas bimbingan
dan materi yang telah diberikan kepada Kami dalam kegiatan pekuliahan.
Andai kata dalam penyusunan makalah tentang Sistem Kardiovaskuler
terdapat banyak kesalahan dan kekurangan, Penulis mengharapkan kritik dan saran
yang membangun agar dapat memperbaiki penulisan dimasa yang akan datang.

Tanjungpinang,10 Desember 2016

Penulis

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................................ii
DAFTAR ISI................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................1
1.1 Latar Belakang.....................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah................................................................................................1
1.3 Tujuan..................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN...............................................................................................2
2.1 Sistem Kardiovaskuler.........................................................................................2
2.2 Anatomi Jantung..................................................................................................3
2.3 Denyut Jantung..................................................................................................10
2.3.1 Sel-Sel Kontarktil........................................................................................10
2.3.2 Sistem Konduksi..........................................................................................11
2.3.3 Elektokardiogram (EKG)............................................................................13
2.3.4 Siklus Jantung.............................................................................................16
2.4 Dinamika Jantung..............................................................................................18
2.4.1. Cardiac Output ( Curah Jantung)...............................................................18
2.4.2 Stroke Volume (CO) atau Isi Sekuncup......................................................20
2.4.3 Denyut Jantung............................................................................................21
2.5 Gangguan Pada Jantung.....................................................................................22
BAB III PENUTUP.....................................................................................................29
3.1 Kesimpulan........................................................................................................29
Daftar Pustaka..............................................................................................................iii

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sistem kardiovaskuler adalah suatu sistem transport tertutup yang terdiri atas
beberapa komponen yaitu jantung dan pembuluh darah. Jantung berfungsi sebagai
pemompa darah dan pembuluh darah merupakan media atau jalan dari komponen
darah. Ukuran jantung manusia mendekati ukuran kepalan tangannya atau dengan
ukuran panjang kira-kira 12 cm dan lebar sekitar 9 cm. Jantung terletak di belakang
tulang sternum, tepatnya di ruang mediastinum diantara kedua paru-paru dan
bersentuhan dengan diafragma.
Walaupun ukuran jantung hanya sebesar kepalan tangan kita. Tapi jantung
merupakan organ tubuh terpenting (vital) dalam tubuh kita. Jika jantung mengalami
gangguan atau berhenti berdetak, maka akan berpengaruh terhadap organ-organ tubuh
lainnya, bahkan bisa berakibat fatal yang bisa menyebabkan kematian. Karena
jantung bertugas sebagai pemompa darah dan bersamaan dengan pembuluh darah
mengedarkan darah untuk keperluan metabolisme tubuh kita.
Mengetahui anatomi dan fisiologi jantung secara menyeluruh, dengan baik
dan benar akan membuat kita semakin berpikir betapa pentingnya organ jantung ini,
dan kita bisa menjaga pola hidup kita dengan baik.
1.2 Rumusan Masalah
a.
b.
c.
d.
e.
f.

Apa itu sistem Kardiovaskuler?


Bagaimana anatomi jantung?
Bagaimana sistem kontarktil dan konduksi pada jantung?
Bagaimana proses Siklus jantung
Apa saja yang mempengaruhi stroke volume dan denyut jantung?
Apa saja gangguan yang terjadi pada sistem kardiovaskuler dan jantung?

1.3 Tujuan
a.
b.
c.
d.
e.
f.

Mengetahui apa itu sistem Kardiovaskuler


Mengetahui bagaimana anatomi jantung
Mengetahui bagaimana sistem kontarktil dan konduksi pada jantung
Mengetahui bagaimana proses Siklus jantung
Mengetahui apa saja yang mempengaruhi stroke volume dan denyut jantung
Mengetahui apa saja gangguan yang terjadi pada sistem kardiovaskuler dan
jantung

BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Sistem Kardiovaskuler
Sistem kardiovaskuler adalah suatu sistem organ yang bertugas untuk
menyampaikan nutrien (seperti asam amino dan elektrolit), hormon, dan zat-zat lain
dari dan menuju sel-sel tubuh manusia, yang bertujuan untuk menjaga keseimbangan
homeostasis.
Sistem Kardiovaskuler ini juga merupakan suatu sistem transport tertutup
yang terdiri atas beberapa komponen berikut :

1.

Jantung

: Sebagai pemompa darah

2.

Komponen darah

: sebagai pembawa O2 dan nutrisi

3.

Pembuluh darah

: Sebagai media/jalan dari komponen darah

2.2 Anatomi Jantung


Jantung terletak di dalam rongga mediastinum dari rongga dada (toraks) di
atas paru-paru. Ukuran jantung manusia kira-kira sebesar kepalan tangan masingmasing orang. Jantung berfungsi untuk memompa darah kemudian darah tersebut
akan dialirkan ke seluruh tubuh oleh pembuluh darah.

a. Lapisan Pericardium
Jantung di bungkus oleh sebuah lapisan yang disebut lapisan perikardium, di
mana lapisan perikardium ini di bagi menjadi 3 lapisan yaitu :
1.

Lapisan fibrosa, yaitu lapisan paling luar pembungkus jantung yang


melindungi jantung ketika jantung mengalami overdistention. Lapisan fibrosa
bersifat sangat keras dan bersentuhan langsung dengan bagian dinding dalam
sternum rongga thorax, disamping itu lapisan fibrosa ini termasuk penghubung

antara jaringan, khususnya pembuluh darah besar yang menghubungkan dengan


lapisan ini (exp: vena cava, aorta, pulmonal arteri dan vena pulmonal).
2.

Lapisan parietal, yaitu bagian dalam dari dinding lapisan fibrosa

3.

Lapisan Visceral, lapisan perikardium yang bersentuhan dengan lapisan luar


dari otot jantung atau epikardium.
Diantara lapisan pericardium parietal dan lapisan perikardium visceral

terdapat ruang atau space yang berisi pelumas atau cairan serosa atau yang disebut
dengan cairan perikardium. Cairan perikardium berfungsi untuk melindungi dari
gesekan-gesekan yang berlebihan saat jantung berdenyut atau berkontraksi.
Banyaknya cairan perikardium ini antara 15 50 ml, dan tidak boleh kurang atau
lebih karena akan mempengaruhi fungsi kerja jantung.
b. Anatomi superfisial (permukaan) jantung.
Jantung mempunyai tiga permukaan: facies sterno-costalis (anterior), facies
diaphragmatica (inferior), dan basis cordis (facies posterior), Jantung juga
mempunyai apex yang arahnya ke bawah, depan, dan kiri.
1. Facies sternocostalis terutama dibentuk oleh atrium dextrum dan ventriculus
dexter, yang dipisahkan satu sama lain oleh sulcus atrioventricularis.
2. Pinggir kanannya dibentuk oleh atrium dextrum dan pinggir kirinya oleh
ventriculus sinister dan sebagian auricula sinistra. Ventriculus dexter
dipisahkan dari ventriculus sinister oleh sulcus interventricularis anterior.
3. Facies diaphragmatica jantung terutama dibentuk oleh ventriculus dexter dan
sinister yang dipisahkan oleh sulcus interventricularis posterior. Permukaan
inferior atrium dextrum, tempat bermuara vena cava inferior, juga ikut
membentuk facies diaphragmatica.
4. Basis cordis, atau facies posterior terutama dibentuk oleh atrium sinistrum,
tempat bermuara empat venae pulmonales. Basis cordis terletak berlawanan
dengan apex cordis.

Apex cordis, dibentuk oleh ventriculus sinister, mengarah ke bawah, depan,


dan kiri. Apex terletak setingi spatium intercostale V sinistra, 9 cm dari garis tengah.
Pada daerah apex, denyut apex biasanya dapat dilihat dan diraba pada orang hidup.
Perhatikan bahwa basis cordis dinamakan basis karena jantung berbentuk
piramid dan basisnya terletak berlawanan dengan apex. Jantung tidak terletak pada
basisnya; jantung terletak pada facies diaphragmatica (inferior).
c. Dinding Jantung:
1. Epicardium merupakan lapisan perikardium serosa bagian viseral. Membran
serosa ini sering diinfiltrasi oleh lemak, terutama pada orang yang sudah tua.
2. Myocardium (otot jantung) menyusun bagian terbesar pada jantung. Di
sekeliling miokardium terdapat jaringan ikat yang mengikat sel-sel otot
hingga berbentuk memanjang, melingkar, dan memilin sehingga membentuk
bundel. Bundel ini berfungsi untuk memeras darah yang melewati jantung
sehingga berjalan ke arah yang tepat. Myocardium meupakan jaringan utama
otot jantung yang bertanggung jawab atas kemampuan kontraksi jantung.
3. Endocardium merupakan selapis sel epitel gepeng yang terletak di atas
selapis

jaringan

ikat.

Endokardium

membatasi

ruang

jantung

dan

menyelubungi katup jantung. Endocardium berhubungan langsung dengan


darah dan bersifat sangat licin untuk aliran darah, seperti halnya pada sel-sel
endotel pada pembuluh darah lainnya.

d. Ruang Jantung
Jantung terdiri dari empat ruangan yaitu atrium kanan, atrium kiri, ventrikel
kanan, dan ventrikel kiri. Di bagian dalam, antar atrium dibatasi oleh septum
interatrial sedangkan antar ventrikel dibatasi oleh septum interventrikularis. Septum
atau sekat ini adalah suatu partisi otot kontinue yang mencegah percampuran darah
dari kedua sisi jantung. Antara atrium kanan dengan ventrikel kanan dibatasi oleh
katup trikuspidalis dan antara atrium kiri dengan ventrikel kiri dibatasi oleh katup
bikuspidalis (katup mitral). Pada pembukaan antara ventrikel kanan dengan arteri
pulmonaris dibatasi oleh katup semilunaris pulmonal. Di bagian atas, antara atrium
kiri dengan aorta dibatasi oleh katur semilunaris aorta.
Otot berbentuk khusus seperti kerucut menuju rongga ventrikel yang disebut
dengan otot papilaris. Suatu pita kuat yang menghubungkan antara otot papilaris
dengan katup trikuspidalis disebut dengan korda tendinae.

Berikut fungsi dari masing-masing atrium jantung tersebut yaitu :


1. Atrium kanan berfungsi sebagai penampungan (reservoir) darah yang rendah
oksigen dari seluruh tubuh. Darah tersebut mengalir melalui vena kava
superior, vena kava inferior, serta sinus koronarius yang berasal dari jantung
sendiri. Kemudian darah dipompakan ke ventrikel kanan dan selanjutnya ke
paru. Atrium kanan menerima darah de-oksigen dari tubuh melalui vena kava
superior (kepala dan tubuh bagian atas) dan inferior vena kava (kaki dan dada
lebih rendah). Simpul sinoatrial mengirimkan impuls yang menyebabkan
jaringan otot jantung dari atrium berkontraksi dengan cara yang terkoordinasi
seperti gelombang. Katup trikuspid yang memisahkan atrium kanan dari
ventrikel kanan, akan terbuka untuk membiarkan darah de-oksigen
dikumpulkan di atrium kanan mengalir ke ventrikel kanan
2. Atrium kiri menerima darah yang kaya oksigen dari kedua paru melalui 4
buah vena pulmonalis. Kemudian darah mengalir ke ventrikel kiri dan

selanjutnya ke seluruh tubuh melalui aorta. Atrium kiri menerima darah


beroksigen dari paru-paru melalui vena paru-paru. Sebagai kontraksi dipicu
oleh node sinoatrial kemajuan melalui atrium, darah melewati katup mitral ke
ventrikel kiri
Berikut adalah fungsi ventrikel yaitu :
1. Ventrikel kanan menerima darah dari atrium kanan dan dipompakan ke paruparu melalui arteri pulmonalis. Ventrikel kanan menerima darah de-oksigen
sebagai kontrak atrium kanan. Katup paru menuju ke arteri paru tertutup,
memungkinkan untuk mengisi ventrikel dengan darah. Setelah ventrikel
penuh, mereka kontrak. Sebagai kontrak ventrikel kanan, menutup katup
trikuspid dan katup paru terbuka. Penutupan katup trikuspid mencegah darah
dari dukungan ke atrium kanan dan pembukaan katup paru memungkinkan
darah mengalir ke arteri pulmonalis menuju paru-paru.
2. Ventrikel kiri menerima darah dari atrium kiri dan dipompakan ke seluruh
tubuh melalui aorta. Ventrikel kiri menerima darah yang mengandung oksigen
sebagai kontrak atrium kiri. Darah melewati katup mitral ke ventrikel kiri.
Katup aorta menuju aorta tertutup, memungkinkan untuk mengisi ventrikel
dengan darah. Setelah ventrikel penuh, dan berkontraksi. Sebagai kontrak
ventrikel kiri, menutup katup mitral dan katup aorta terbuka. Penutupan katup
mitral mencegah darah dari dukungan ke atrium kiri dan pembukaan katup
aorta memungkinkan darah mengalir ke aorta dan mengalir ke seluruh tubuh.
e. Katup Jantung
Katub jantung ini terdiri dari 4 yaitu :
1. Katup Trikuspidalis
Katup trikuspidalis berada diantara atrium kanan dan ventrikel kanan. Bila katup
ini terbuka, maka darah akan mengalir dari atrium kanan menuju ventrikel kanan.
Katup trikuspid berfungsi mencegah kembalinya aliran darah menuju atrium
8

kanan dengan cara menutup pada saat kontraksi ventrikel. Sesuai dengan
namanya, katup trikuspid terdiri dari 3 daun katup.
2. Katup Pulmonal
Setelah katup trikuspid tertutup, darah akan mengalir dari dalam ventrikel kanan
melalui trunkus pulmonalis. Trunkus pulmonalis bercabang menjadi arteri
pulmonalis kanan dan kiri yang akan berhubungan dengan jaringan paru kanan
dan kiri. Pada pangkal trunkus pulmonalis terdapat katup pulmonalis yang terdiri
dari 3 daun katup yang terbuka bila ventrikel kanan berkontraksi dan menutup
bila ventrikel kanan relaksasi, sehingga memungkinkan darah mengalir dari
ventrikel kanan menuju arteri pulmonalis.
3. Katup Bikuspid (Bikuspidalis).
Katup bikuspid atau katup mitral mengatur aliran darah dari atrium kiri menuju
ventrikel kiri. Seperti katup trikuspid, katup bikuspid menutup pada saat
kontraksi ventrikel. Katup bikuspid terdiri dari dua daun katup.
4. Katup Aorta
Katup aorta terdiri dari 3 daun katup yang terdapat pada pangkal aorta. Katup ini
akan membuka pada saat ventrikel kiri berkontraksi sehingga darah akan
mengalir ke seluruh tubuh. Sebaliknya katup akan menutup pada saat ventrikel
kiri relaksasi, sehingga mencegah darah masuk kembali kedalam ventrikel kiri.

f. Suplai darah ke Jantung


Jantung menerima darah dari 2 pembuluh darah utama yaitu:
1. Pembuluh balik besar (Vena cava) yang membawa darah masuk ke serambi
kanan. Venae cavae ada 2 buah yaitu: (1) Vena cava superior berfungsi
membawa darah kurang oksigen (deoxygenated) dari kepala dan lengan, dan
(2) vena cava inferior berfungsi membawa darah deoxygenated tersebut dari
badan dan kaki.
2. Vena pulmonalis ada 4 buah yang membawa darah kaya oksigen (oxygenated)
dari paru-paru menuju ke bilik kiri.
3. Ternyata di samping jantung memompa darah ke seluruh otototot dalam
tubuh, jantungpun mengirim darah ke dinding otot jantung melalui jaringan
arteri-arteri yang dibentuk oleh dua pembuluh darah koroner utama yaitu
pembuluh darah koroner kanan dan pembuluh darah koroner kiri.
Jantung memompa darah melalui 2 pembuluh darah utama yaitu:
1. Arteri pulmonalis yang batangnya (trunkus) berasal dari Bilik kanan
kemudian bercabang 2 menjadi kanan dan kiri yang menuju ke paru-paru
kanan dan kiri.
2. Aorta yang batangnya berasal dari Bilik kiri kemudian bercabang 2 menjadi
aorta abdominalis yang menuju badan dan kaki dan arteri jugularis yang
menuju ke kepala.
2.3 Denyut Jantung
2.3.1 Sel-Sel Kontarktil
Sel kontraktil, yang membentuk 99% dari sel-sel otot jantung, melakukan
kerja mekanis memompa darah. Sel-sel ini dalam keadaan normal tidak membentuk
sendiri potensial aksinya. Masing-masing sel otot jantung saling berhubungan untuk
membentuk serat yang bercabang-cabang, dengan sel-sel yang berdekatan disatukan
ujungnya struktur khusus yang dinamai diskus interkalaris. Di dalam lempeng ini
terdapat dua jenis taut membran : desmosom (suatu tipe taut yang secara mekanis
menyatukan sel-sel) dan taut celah (daerah dengan resistensi listrik rendah yang

10

memungkinkan potensial aksi menyebar dari satu sel jantung ke sel sekitarnya.
Jantung sebenarnya terdiri atas dua sintisium, sintisium atrium yang menyusun
dinding kedua atrium dan sintisium ventrikel yang membentuk dinding kedua
ventrikel. Atrium dan ventrikel dipisahkan oleh jaringan fibrosa yang mengelilingi
pembukaan katup AV yang terdapat di antara atrium dan ventrikel. Biasanya,
potensial tidak dihantarkan dari sintisium atrium menuju ke sintrisium ventrikel
secara langsung melalui jaringan fibrosa. Namun, potensial ini dihantarkan hanya
dengan sistem hantaran khusus yang disebut berkas A-V, yaitu sebuah berkas serabut
hantaran dengan diameter beberapa milimeter. Pembagian sintisium menjadi dua
sintisium fungsional akan menyebabkan atrium berkontraksi sesaat sebelum kontraksi
ventrikel, yang penting bagi efektivitas pompa jantung.

11

2.3.2 Sistem Konduksi


Untuk memastikan rangsangan ritmik dan sinkron, serta kontraksi otot
jantung, terdapat jalur konduksi khusus dalam miokardium, jaringan konduksi ini
memiliki sifat-sifat berikut ini:

Otomatisasi, kemampuan untuk menimbulkan impuls secara spontan.

Ritmisasi, pembangkitan impuls yang teratur.

Konduktivitas, kemampuan menghantarkan impuls.

Daya rangsang, kemampuan berespons terhadap stimulan.


Sel otoritmik merupakan sel selain sel kontraktil (non kontraktil). Sel ini tidak

berkontraksi tetapi khusus memulai dan menghantarkan potensial aksi yang


menyebabkan kontraksi sel-sel jantung kontraktil.
Sel-sel jantung non-kontraktil yang mampu melakukan otoritmisitas terletak
di tempat-tempat berikut:
1. Nodus sinuatrialis (nodus SA), suatu daerah kecil khusus di dinding atrium
kanan dekat pintu masuk vena kava superior. Sel sel dalam SA node ini secara
otomatis dan teratur mengeluuarkan impuls ( rangsangan listrik) dengan
frekuensi 60-100 kali permenit, kemudian menjalar ke atrium,sehingga
menyebabkan seluruh atrium terangsang. Iramanya adalah irama sinus ( synus
rhythm ).
2. Nodus atrioventrikular (nodus AV), suatu berkas kecil sel-sel otot jantung
khusus yang terletak di dasar atrium kanan dekat septum, tepat di atas
pertemuan atrium dan ventrikel. Sel-sel dalam AV node mengeluarkan impuls
dengan frekuensi lebih rendah dari pada SA node yaitu 40 -60 kali permenit.

12

Oleh karena AV mengeluarkan impuls lebih rendah maka dikuasai oleh SA


yang mempunyai impuls lebih inggi. Kalau terjadi kerusakan pada SA, maka
impuls akan di keluarkan oleh AV, iramanya di sebut dengan " Juncional
Ryhtm " atau Nodal Rhythm.
3. Berkas His (berkas atrioventrikular), suatu sel-sel khusus yang berasal dari
nodus AV dan masuk ke septum antarventrikel.
4. Cabang Bundel, cabang dari berkas His, berkas tersebut terbagi menjadi
cabang berkas kanan dan kiri yang turun menyusuri septum, melengkung
mengelilingi ujung rongga ventrikel dan berjalan balik ke arah atrium di
sepanjang dinding luar.
5. Serat Purkinje, serat-serat halus terminal yang menjulur dari berkas His dan
menyebar ke seluruh miokardium ventrikel seperti ranting kecil dari suatu
cabang pohon. Serabut Purkinje ini akan mengadakan kontak dengan Sel-sel
Ventrikel.dari sel-sel ventrikel impuls akan di alirkan ke sel sel yang terdekat
sehingga seluruh sel akan di rangsang.di ventrikel juga tersebar sel sel "
Pacemaker " yang secara otomatis mengeluarkan impuls dengan frekuensi 2040 x/menit. Iramanya " Idioventricular Rhytm " oleh karena frekuensinya
lebih rendah daripada AV, maka dalam keadaan normal Sel-sel ventrikel tidak
mengeluarkan Impuls.

13

2.3.3 Elektokardiogram (EKG)


Elektrokardiogram adalah rekaman aktivitas elektrik jantung sebagai grafik
jejak garis pada kertas grafik. Bentuk jejak garis yang naik dan turun tersebut
dinamakan gelombang (wave). Proses perekaman aktivitas listrik jantung dalam
bentuk grafik disebut elektrokardiografi. Pencatatan EKG secara Internasional
dilakukan dengan standar :
1. Kecepatan gerak kertas 25 mm perdetik atau 50 mm/detok.
2. Dengan ukuran Galvanometer setinggi 1 mv 0,5 mv atau 2 mv,pencetakan daya
ukur galvanometer di namakan kalibrasi.kalibrasi di lakukan 3 kali berturut turut
sebelum dan sesudah perekaman EKG.dan sewtiap ada perubahan daya ukur
harus di dokumentasikan atau dicatat.
Impuls

yang

menyebabkan

kontraksi

arium

dan

ventrikel

jantung

menimbulkan pada EKG, 6 macam gelombang yang di andai dengandengan huruf P,


Q,

R,

S,

T,

dan

U.

pada kertas EKG itu terdapat garis garis tegak dan mendatar yang di pakai untuk
mengukur amplitudo waktu defleksi segmen dan inerval pada EKG yang masing

14

masing berjarak 1 mm satu dengan yang lainnya. Tiap 5 mm garis mendatar dan tegak
terdapatt garis yang lebih tebal,tiap garis yang tegak menunjukan garis waktu dengan
interval 0,04 detik.

Gelombang P
Gelombang P merupakan depolarisasi atrium dan merupakan perjalanan impuls
dari impuls SA. Gelombang P yang normal selama <0,08 detik dan amplitudonya

<2,5 mm.
P-R interval
P-R interval menunjukkan waktu antara depolarisasi atrium sampai dengan
permulaan depolarisasi ventrikel. P-R interval diukur dari permulaan gelombang

P sampai permulaan QRS kompleks. P-R interval waktumya 0,12-0,20 detik.


P-R segmen
P-R segmen merupakan perlambatan transmisi impuls di simpul AV. P-R segmen

diukur dari akhir gelombang P sampai permulaan QRS kompleks.


QRS Kompleks
QRS kompleks menunjukkan depolarisasi ventrikel jantung. Ada berbagai

macam gambaran QRS kompleks.


S-T segmen

15

S-T segmen adalah interval antara akhir QRS kompleks dengan permulaan
gelombang T. ST segmen biasanya isoelektrik dan waktunya antara 0.05-0,15

detik.
S-T interval
S-T interval diukur dari QRS sampai akhir gelombang T.
Q-T interval
QT interval menunjukkan waktu yang dibutuhkan untuk depolarisasi dan
repolarisasi ventrikel. QT interval diukur mulai dari permulaan QRS kompleks
sampai akhir gelombang T. Wakyu QT interval 0,35-0,44 detik. QT interval

tergantung frekuensi jantung.


Gelombang T
Gelombang T ditimbulkan oleh proses repolarisasi ventrikel. Waktu gelombang T
biasanya 0,10-0,25 detik. Gelombang T positif di I dan II; mendatar difasis atau

negatif di aVL dan aVF; negatif di V1 dan positif di V2 sampai V6.


Gelombang U
Gelomnbang U adalah defleksi positif yang kecil sesudah gelombang T, disebut
juga after potensial. Gelombang U yang negatif selalu berarti abnormal.

Denyut jantung dinilai normal jika:

Ritme denyut jantung beraturan, biasanya antara 60 100 denyut per menit.

Pola denyut jantung normal

Denyut jantung dinilai abnormal jika:

Denyut jantung terlalu lambat (kurang dari 60 denyut per menit), atau denyut
jantung terlalu cepat (lebih dari 100 denyut per menit), atau ritme denyut jantung
tidak beraturan

Pola denyut jantung tidak normal

16

2.3.4

Siklus Jantung
Siklus jantung adalah periode dimulainya satu denyutan jantung dan awal dari

denyutan selanjutnya. Setiap siklus dimulai oleh pembentukan potensial aksi yang
spontan di nodus sinus. Siklus jantung terdiri dari periode systole dan dyastole.
darah.
a. Systole
Systole adalah periode kontraksi dari ventrikel, dimana darah akan
dikeluarkan dari jantung. Systolic dapat dibagi menjadi dua proses yaitu:
1. Fase Isovolumetric Contraction
Pada fase ini tekanan di kedua ventrikel berada pada puncak tertinggi tekanan
yang melebihi tekanan di kedua atrium dan sirkulasi sistemik maupun sirkulasi
pulmonal. Bersamaan dengan kejadian ini, terjadi aktivitas listrik jantung di ventrikel
yang terekam pada EKG yaitu komplek QRS atau depolarisasi ventrikel.
Keadaan kedua ventrikel ini akan menyebabkan darah mengalir balik ke
atrium yang menyebabkan penutupan katup atrioventrikuler untuk mencegah aliran
balik darah tersebut. Penutupan katup atrioventrikuler akan mengeluarkan bunyi
jantung satu (S1) atau systolic. Periode waktu antara penutupan katup AV sampai
sebelum pembukaan katup semilunar dimana volume darah di kedua ventrikel tidak
berubah dan semua katup dalam keadaan tertutup, proses ini dinamakan dengan fase
isovolumetrik contraction.
2. Fase Ejection
Tekanan dalam ventrikel lebih tinggi dibandingkan dengan tekanan pada aorta
dan pulmoner sehingga katup aorta dan katup pulmoner terbuka dan akhirnya darah
akan dipompa ke seluruh tubuh. Pada saat ini terjadi pemendekan dari otot. Sisa darah
yang terdapat di ventrikel disebut End Systolic Volume.

17

b. Dyastole
Dyastole adalah periode relaksasi dari ventrikel, dimana terjadi pengisian
darah. Dyastole dapat dibagi menjadi dua proses yaitu:
1. Fase Isovolumetric Relaxation
Setelah kedua ventrikel memompakan darah, maka tekanan di kedua ventrikel
menurun atau relaksasi sementara tekanan di sirkulasi sistemik dan sirkulasi
pulmonal meningkat. Keadaan ini akan menyebabkan aliran darah balik ke kedua
ventrikel, untuk itu katup semilunar akan menutup untuk mencegah aliran darah balik
ke ventrikel. Penutupan katup semilunar akan mengeluarkan bunyi jantung dua (S2)
atau diastolic. Proses relaksasi ventrikel akan terekam dalam EKG dengan gelombang
T, pada saat ini juga aliran darah ke arteri koroner terjadi. Aliran balik dari sirkulasi
sistemik dan pulmonal ke ventrikel.
2. Fase Ventrikel Filling
Sesaat setelah kedua atrium menerima darah dari masing-masing cabangnya,
dengan demikian akan menyebabkan tekanan di kedua atrium naik melebihi tekanan
di kedua ventrikel. Keadaan ini akan menyebabkan terbukanya katup atrioventrikular,
sehingga darah secara pasif mengalir ke kedua ventrikel secara cepat karena pada saat
ini kedua ventrikel dalam keadaan relaksasi/diastolic sampai dengan aliran darah
pelan seiring dengan bertambahnya tekanan di kedua ventrikel. Proses ini dinamakan
dengan pengisian ventrikel atau ventrikel filling. 60% sampai 90 % total volume
darah di kedua ventrikel berasal dari pengisian ventrikel secara pasif. Dan 10%
sampai 40% berasal dari kontraksi kedua.

18

2.4 Dinamika Jantung


2.4.1. Cardiac Output ( Curah Jantung)
Cardiac Output adalah volume darah yang dipompa oleh tiap-tiap ventrikel per menit
(bukan jumlah total darah yang dipompa oleh jantung). Selama setiap periode tertentu, volume darah
yang mengalir melalui sirkulasi paru ekuivalendengan volume yang mengalir melalui sirkulasi
19

sistemik. Dengan demikian, curah jantung dari kedua ventrikel dalam keadaan normal identik,
walaupun apabila diperbandingkan denyut demi denyut, dapat terjadi variasi minor. Dua faktor yang
mempengaruhi cardiac output adalah kecepatan denyut jantung (denyut per menit) dan volume
sekuncup (volume darah yang dipompa per denyut). Cardiac output merupakan faktor utama yang
harus diperhitungkan dalam sirkulasi, karena curah jantung mempunyai peranan penting dalam
transportasi darah yang memasok berbagai nutrisi. Cardiac output adalah jumlah darah yang
dipompakan oleh ventrikel selama satu menit. Nilai normal pada orang dewasa adalah 5 L/mnt.
Biasanya cardiac output pada umumnya = Stroke volume X frekuensi jantung
permenit misalnya : frekuensi jantung 70 kali permenit maka cardiac output = 70 x 80
cc = 5 l/menit pada orang dewasa cardiac output : dalam keadaan istirahat : 3.4 - 4.5
l/menit jalan dengan kecepatan sedang 6-7,5 l/menit. Pada waktu berolahraga pada
atlet terlatih 30-35 l/menit pada keadaan tertentu sistem cardiovaskular dapat
menyeimbangkan cairan dalam tubuh
Faktor faktor yang mengurangi aliran balik vena dan mempengaruhi curah jantung,
meliputi :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

Perubahan posisi tubuh


Tekanan rendah abnormal pada vena
Tekanan darah tinggie.
Pengaruh tambahan pada curah jantung, meliputi :
Hormon medular adrenal
Ion
Usia dan ukuran tubuh seseorang
Penyakit kardiovaskular

2.4.2 Stroke Volume (CO) atau Isi Sekuncup


Isi sekuncup merupakan jumlah darah yang dipompakan keluar dari masingmasing venrikel setiap jantung berdenyut. Isi sekuncup dipengaruhi oleh beban awal
dan beban akhir, dan kontrabilitas.
a. Beban Awal

20

Beban awal adalah derajat peregangan serabut miokardium pada akhir


pengisianventrikel. Hal ini sesuai dengan Hukum Starling: peregangan serabut
miokardium selama diastole melalui peningkatan volume akhir diastole akan
meningkatkankekuatan kontraksi pada saat sistolik. Sebagai contoh karet yang
diregangkan maksimal akan menambah kekuatan jepretan saat dilepaskan. Dengan
kata lain beban awal adalah kemampuan ventrikel meregang maksimal saat diastolik
sebelum berkontraksi/sistolik.
Faktor penentu beban awal:
o Insufisiensi mitral menurunkan beban awal
o Stensosis mitral menurunkan beban awal
o Volume sirkualsi, peningkatan volume sirkulasi meningkatkan beban awal.
Sedangkan penurunan volume sirkulasi menurunkan beban awal.
o Obat-obatan, obat vasokonstriktor meningkatkan beban awal. Sedangkan
obat-obat vasodilator menurunkan beban awal.
b. Beban Akhir
Beban akhir adalah besarnya tegangan dinding ventrikel untuk dapat
memompakan darah saat sistolik. Beban akhir menggambarkan besarnya tahananyang
menghambat pengosongan ventrikel. Beban akhir juga dapat diartikan sebagai suatu
beban pada ventrikel kiri untuk membuka katup semilunar aorta,dan mendorong
darah selama kontrakis/sistolik.
Beban akhir dipengaruhi:
o Stenosis aorta meningkatkan beban akhir
o Vasokontriksi perifer meningkatkan beban akhir
o Hipertensi meningkatkan beban akhir
o Polisitemia meningkatkan beban akhir
c. Kontrabilitas
Kontraktilitas merupakan kemampuan otot-otot jantung untuk menguncup
danmengembang. Peningkatan kontraktilitas merupakan hasil dari interaksi
proteinotot aktin-miosin yang diaktifkan oleh kalsium. Peningkatan kontraktilitas otot

21

jantung memperbesar curah sekuncup dengan cara menambah kemampuanventrikel


untuk mengosongkan isinya selama sistolik. Kecepatan denyut jantung rata-rata
adalah 70 kali per menit, yangditentukan oleh irama nodus SA, sedangkan volume
sekuncup rata-rata adalah 70 ml per denyut, sehingga curah jantung rata-rata adalah
4.900 ml/menit atau mendekati 5 liter/menit.Cardiac output = kecepatan denyut
jantung x volume sekuncup Curah Jantung akibat kontraksi miokardium yang
berirama sinkron maka darah pun dipompa masuk ke dalam sirkulasi pulmonar dan
sistemik. Curah jantung adalah volume darah yang dipompa oleh tiap ventrikel
permenit. Besarnya berubah-ubah tergantung kebutuhan jaringan perifer akan oksigen
dan nutrisi.Curah jantung juga tergantung besar serta ukuran tubuh, maka diperlukan
suatu indikator fungsi jantung yang lebih akurat, yaitu indeks jantung (cardiac index),
yang didapat dengan membagi curah jantung dengan luas permukaan tubuh, yaitu
sekitar 2,8 3,6 liter/menit/m2. Curah sekuncup adalah volume yang dikeluarkan
oleh ventrikel perdetik.Sekitar dua pertiga volume darah dalam ventrikel pada akhir
diastolik dikeluarkan selama sistolik.
2.4.3 Denyut Jantung
Laju denyaut jantung dipengaruhi faktor eksentrik yang mempengaruhi otot
tersebut. Peningktan suhu, tekanan cairan dalam jantung menyebabkan penigkatan
denyaut jantung neuron motor yang berasal dari pusat vosomotor dalam medula otak
dan berakhir pada simpul sinoatrium. Impuls dari nodus s-a menyebar ke seluruh
atrial hingga menyebabkan timbulnya kontraksi dalam sistole atrial (Starr, 1991).
Denyut jantung rata-rata manusia normal antara 70 denyut/menit, sedangkan
rata-rata denyut jantung orang dewasa dalam keadaan istirahat adalah 70
denyut/menit. Orang yang melakukan aktifitas denyut jantungnya meningkat antara
90-100 denyut/menit. Tetapi hal in dipengaruhi oleh aktifitas, berat badan dan jenis
kelamin (Kay, 1998).
Menurut Adisuwirdjo (2001), faktor-faktor yang mempengaruhi denyut
jantung yaitu:

22

a. Aktivitas, aktivitas yang tinggi dapat menigkatkan frekuensi kerja jantung.


b. Ion kalsium, ion kalsium memicu sistole yaitu kontraksi salah satu ruangan
jantung pada proses pengosongan ruangan tersebut. Diastole adalah reaksi dari
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.

satu ruang jantung sesaat sebelum dan selama pengisian ruangan tersebut.
CO2, dapat menaikkan frekensi maupun kekuatan kontraksi jantung.
Acetylcolin, mengurangai frekuensi jantung.
Adrenalin, dapat menaikkan frekuensi jantung.
Atropin dan nikotin, dapat mempercepat frekuensi jantung.
Morphin, dapaty memperlambat frekuensi jantung.
uhu tubuh, semakin tinggi suhu maka frekuensi jantung juga semakin besar.
Berat badan, semakin berat badan seseorang maka frekuensi jantung juga

semakin besar.
j. Usia, usia muda memiliki frekuensi jantung yang lebih cepat.
2.5 Gangguan Pada Jantung
Kelainan jantung dan pembuluh darah kerap menjadi momok mematikan bagi
sebagian umat manusia terlebih bagi yang memiliki risiko tinggi akibat beberapa
kebiasaan yang menjadi penyebab munculnya kelainan jantung. Penyebab tersebut
seperti pola makan, kelainan bawaan,atau bisa juga karena memiliki pola hidup yang
kurang sehat. Tak hanya itu, kelainan pada jantung dan pembuluh darah bisa juga
timbul akibat adanya efek dari penyakit lainnya, misalnya penyakit gula atau
diabetes, stroke, hipertensi atau tekanan darah yang tinggi dan penyakit berbahaya
lainnya yang mengarah pada kelainan pembuluh darah jantung.
Mayoritas orang mengira jika kelainan pada organ vital manusia ini hanya
menyerang kaum lanjut usia saja. Padahal, kelainan jantung dan pembuluh darah
dapat pula menyerang masyarakat usia muda dengan berbagai kondisi tertentu.
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, pola hidup yang dijalani pada saat usia
produktif akan sangat berpengaruh kepada kondisi kesehatan pada saat usia senja.
Hukumnya berbanding lurus, ketika seseorang menjaga kesehatannya sejak masih
belia dan menjadi suatu kebiasaan, maka dapat dipastikan ketia ia tua maka tubuhnya
akan terjaga dari berbagai penyakit.

23

Kelainan jantung dan pembuluh darah sejatinya memiliki beberapa jenis


dengan ciri yang masing-masing berbeda satu sama lain. Kali ini penulis akan
memberikan informasi mengenai 10 macam kelainan yang terjadi pada pembuluh
darah khususnya pembuluh darah jantung. Berikut ulasannya untuk Anda.
1.

Hearth Failure, Istilah hearth failure lebih familiar dengan sebutan penyakit
gagal jantung atau awamnya disebut dengan serangan jantung. Kelainan jantung
dan pembuluh darah jenis ini merupakan suatu kelainan dimana jantung sulit
memenuhi pasokan aliran darah sehingga cenderung menjadi sangat berisiko
menyebabkan kematian pada penderitanya. Ciri khas yang dapat dilihat ketika
seseorang mengalami gagal jantung ialah pada bagian kaki dan tangannya
menjadi bengkak diiringi dengan perubahan berat badan yang drastis (tubuh
membesar namun bukan karena lemak) karena cairan yang berlebih serta nafas
yang tersendat dan terus merasa lelah. Hal tersebut disebabkan karena terjadi
penyumbatan pada pembuluh darah arteri koroner.

2.

Kelainan Katup Jantung, Dalam istilah medis sering disebut dengan Hearth
Valve disease. Kelainan jantung dan pembuluh darah yang satu ini terjadi ketika
satu atau beberapa katup jantung tpada penderitanya idak berfungsi sebagaimana
mestinya. Kelainan ini dapat dipengaruhi oleh beberapa hal diantaranya infeksi,
bawaan sejak lahir, faktor usia, serta efek lanjutan dari penyakit lain. Untuk
mengatasi kelainan tersebut jalan satu-satunya ialah tindakan operasi. Namun
berbeda untuk orang yang mengalami kelainan katup jantung bawaan sejak lahir,

24

penderita tersebut dapat mengurangi risiko dengan menjaga pola hidup dan pola
makan.

3.

Aritmia, Kelainan jantung dan pembuluh darah yang satu ini berupa denyut
atau detak jantung yang tidak normal. Biasanya penderita gangguan ini akan
merasakan detak jantungnya terasa lebih lambat, lebih cepat, atau kadang cepat
dan kadang lambat (tidak teratur). Penyebab kelainan ini ialah kurangnya asupan
kalsium serta adanya pembuluh darah yang tersumbat. Selain itu, penyebab lain
yang dapat menimbulkan aritmia ialah riwayat diabetes, hipertensi, kebiasaan
merokok, stress, pengaruh alkohol dan kafein, tidak berfungsinya otot-otot
jantung, atau akibat penyalahgunaan obat serta kelenjar tiroid yang bekerja
terlalu aktif. Gejala ini tidak seharusnya dianggap remeh karena dapat
menyebabkan gagal jantung.

25

4.

Perikarditis, Kelainan jantung dan pembuluh darah berikutnya ialah


perikarditis yang merupakan gejala peradangan di dalam kantung jantung
(pericarditum). Gangguan ini mengakibatkan kantung jantung mengalami
penebalan serta menimbun banyak cairan. Penyebab utama peradangan pada
pericarditum tersebut ialah karena infeksi virus. Ciri-ciri penderita yang
mengalami kelainan ini biasanya ditandai dengan batuk-batuk, sesak nafas,
hipertensi, serta mengalami kelelahan jantung setelah beraktifitas berat. Untuk
mendiagnosa seseorang terkena perikarditis dapat melakukan uji laboratorium
melalui MRI (kataterisasi jantung). Dan untuk mengatasi kelainan ini biasanya
pada penderita akan dilakukan tindakan berupa pengangkatan pericarditum.

5.

Jantung Koroner, Kelainan jantung dan pembuluh darah berupa jantung


koroner ini sangat sering ditemui. Penyebab timbulnya kelainan tersebut ialah
karena adanya timbunan kolesterol atau lemak jenuh pada dinding pembuluh
darah nadi sehingga aliran darah menuju jantung menjadi tersumbat. Kolesterol
dan lemak yang tertimbun pada dinding nadi tersebut dapat dipengaruhi oleh
tekanan darah yang tinggi, mengonsumsi makanan berkolesterol tinggi, atau
karena menghisap rokok. Gejala khas yang ditunjukan seorang penderita jantung
coroner ialah timbulnya rasa nyeri pada bagian dada tengah dan menjalar ke kiri
hingga melewati lengan, leher, hingga punggung. Selain itu penderitanya juga
akan mengeluarkan keringat dingin dan merasa mual. Pengobatan herbal
biasanya banyak dipilih untuk mengatasi kelainan ini karena aman dan
khasiatnya yang sudah terbukti.

26

6.

Aterosklerosis, Kelainan jantung dan pembuluh darah aterosklerosis ini


memiliki penyebab yang serupa dengan jantung koroner yaitu karena adanya
timbunan lemak serta kolesterol pada permukaan dinding pembuluh darah
jantung. Gejala yang ditimbulkan pun kurang lebih hampir sama, namun
biasanya gangguan jantung ini bersifat menahun atau kadang dating dan kadang
sembuh dengan sendirinya. Jika hal ini tidak ditangani dengan semestinya dapat
menimbulkan gejala lain yaitu angina pectoris. Angina pectoris ditandai dengan
nyeri pada bagian jantung dan dada akibat aliran darah ke jantung yang tidak
normal. Gejala tersebut pun dapat berkembang lagi menjadi penyakit yang lebih
serius yang disebut dengan infark miokard stadium akut. Tingkatan ini sangat
berbahayakarena berisiko kematian.

7.

Kardiomoipati, Kardiomiopati merupakan kelainan jantung dan pembuluh


darah yang muncul akibat adanya kerusakan pada otot-otot jantung sehingga

27

dinding jantung tidak berfungsi semestinya untuk memompa dan menyedot


darah. Setidaknya ada empat jenis kardiomiopati yang kerap ditemui yaitu
hipertrofik, kardiomiopati kongestif, peripartum, dan kardiomiopati restriktif.
Risiko lanjutan dari kelainan ini ialah aritmia serta gagal jantung yang terjadi
secara tiba-tiba.

8.

Inflamasi Jantung, Kelainan jantung dan pembuluh darah yang satu ini
disebabkan karena adanya infeksi oleh racun pada permukaan dinding jantung
penderitanya. Istilah lainnya ialah myocarditis. Selain itu ada pula inflamasi
jantung yang berada di selaput jantung yang juga disebut dengan pericarditis.

9.

Jantung Rematik, Jantung Rematik merupakan suatu kelainan jantung dan


pembuluh darah yang disebabkan oleh adanya bakteri streptokokus. Penyakit
tersebut biasanya menyerang pada bagian katup jantung dan menimbulkan
demam rematik kepada penderitanya.

10.

Fibrilasi Atrial, Kelainan jantung dan pembuluh darah yang terakhir ini
merupakan kelainan yang disebabkan karena adanya gangguan ritme jantung.
Gangguan berupa impuls listik tersebut mengakibatkan kontraksi jantung
menjadi tidak beraturan dan darah yang dipompa tidak efisien. Efeknya, darah
yang seharusnya dipompa tidak dapat sepenuhnya keluar sehingga kantung
jantung tidak seluruhnya kosong menuju ventrikel. Kelainan jantung lainnya
yang terkait dengan fibrilasi atrial ialah kardiomiopati, hipertropi ventrikel, serta

28

jantung koroner, dan masih banyak lagi yang lainnya. Penyebab lain yang dapat
memicu timbulnya fibrilasi atrial ini ialah kebiasaan meminum alkohol serta
gangguan hipertiroid.

BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Sistem peredaran darah pada manusia tersusun atas jantung sebagai pusat
peredaran darah, pembuluh-pembuluh darah dan darah itu sendiri. Peredaran darah
manusia merupakan peredaran darah tertutup karena darah yang dialirkan dari dan
keseluruh tubuh melalui pembuluh darah dan darah mengalir melewati jantung
sebanyak dua kali sehingga disebut sebagai peredaran darah ganda. Peredaran darah
sistemik adalah peredaran darah yang mengalirkan darah yang kaya oksigen dari
ventrikel sinistra lalu diedarkan keseluruh jaringan tubuh. Oksigen bertukar dengan

29

karbondioksida di jaringan tubuh. Lalu darah yang kaya karbondioksida dibawa


melalui vena menuju atrium dextra. Peredaran darah pulmonal adalah peredaran
darah yang mengalirkan darah dari jantung ke paru-paru dan kembali lagi ke jantung.
Darah yang kaya karbondioksida dari ventrikel dextra dialirkan ke paru-paru melalui
arteri pulmonalis, di alveolis darah tersebut bertukar dengan darah yang kaya oksigen
yang selanjutnya akan dialirkan ke atrium sinistra melalui vena pulmonalis.
Sedangkan sistem konduksi jantung dimana aktivitas listrik dari jantung
merupakan akibat dari perubahan pada permiabelitas membran sel, yang
memungkinkan pergerakan ion-ion. Dengan masuknya ion-ion tersebut maka muatan
listrik sepanjang membran itu mengalami perubahan relative. Ada tiga ion yang
mempunyai fungsi penting sekali dalam elektrofisiologi sel, yaitu : kalium, natrium
dan kalsium. Adalah kation intrasel yang dominan sedangkan konsentrasi Na dan Ca
tertinggi pada lingkungan ekstrasel. Membran sel otot jantung pada keadaan istirahat
berada dalam keadaan polarisasi, dengan bagian luar berpotensi positif dibandingkan
bagian dalam selisih potensial ini disebut potensial membrane. Bila membran otot
jantung dirangsang, sifat permeabel berubah sehingga ion Na masuk ke dalam sel,
yang menyebabkan potensial membrane. Perubahan potensial membran karena
stimulasi ini disebut depolarisasi. Setelah proses depolarisasi selesai, maka potensial
membran kembali mencapai keadaan semula yaitu proses repolarisasi.

3.2 Saran
Dalam penyusunan makalah ini, kami menyadari bahwa yang kami tulis
masih banyak kesalahan, baik dari isi materi dan cara penulisan. Oleh karena itu,
penulis mengharapankan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan
makalah ini, sehingga makalah ini dapat menjadi wawasan pengetahuan bagi
pembacanya.

30

Daftar Pustaka

Gemala, Fatma. https://www.academia.edu/9374459/sistem_kardiovaskuler diakses


pada 09 Desember 2016
Patmawati. Lis. https://www.academia.edu/9374459/sistem_kardiovaskuler diakses
pada 09 Desember 2016
Zukhri, Saifudin.
https://www.academia.edu/16589387/Anatomi_dan_Fisiologi_Sistem_Kardio
vaskuler diakses pada 09 Desember 2016
http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/Sistem_Kardiovaskular.pdf diakses pada 09
Desember 2016
https://bukusakudokter.org/2012/10/14/anatomi-fisiologi-jantung/ diakses pada 09
Desember 2016
http://www.newsfarras.com/2014/11/Kerja-Fungsi-Anatomi-Fisiologi-Jantung.html
diakses pada 09 Desember 2016
http://www.softilmu.com/2014/07/mekanisme-kerja-otot-jantung-dan-sistem.html
diakses pada 09 Desember 2016

Anda mungkin juga menyukai