Sistem Kardiovaskuler
Dosen Pengampu:
Trisna Amelia, S.Pd., M.Pd
Oleh:
1. Romy
2. Juliah
3. Rio Saputra Johan Tr
140384205042
140384205041
140384205046
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur Kami ucapkan kehadirat Allah Swt. yang telah
memberikan kesempatan dan kesehatan kepada Kami sehingga dapat menyelesaikan
makalah tentangSistem Kardiovaskuler yang merupakan salah satu tugas yang
diberikan kepada mahasiswa untuk melengkapi penilaian dalam mengikuti mata
kuliah Anatomi dan Fisiologi Manusia semester ganjil 2016-2017
Kami mengucapkan terima kasih kepada ibu Trisna Amelia, S.Pd., M, Pd
selaku dosen pengampu mata kuliah Anatomi dan Fisiologi Manusia, atas bimbingan
dan materi yang telah diberikan kepada Kami dalam kegiatan pekuliahan.
Andai kata dalam penyusunan makalah tentang Sistem Kardiovaskuler
terdapat banyak kesalahan dan kekurangan, Penulis mengharapkan kritik dan saran
yang membangun agar dapat memperbaiki penulisan dimasa yang akan datang.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................................ii
DAFTAR ISI................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................1
1.1 Latar Belakang.....................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah................................................................................................1
1.3 Tujuan..................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN...............................................................................................2
2.1 Sistem Kardiovaskuler.........................................................................................2
2.2 Anatomi Jantung..................................................................................................3
2.3 Denyut Jantung..................................................................................................10
2.3.1 Sel-Sel Kontarktil........................................................................................10
2.3.2 Sistem Konduksi..........................................................................................11
2.3.3 Elektokardiogram (EKG)............................................................................13
2.3.4 Siklus Jantung.............................................................................................16
2.4 Dinamika Jantung..............................................................................................18
2.4.1. Cardiac Output ( Curah Jantung)...............................................................18
2.4.2 Stroke Volume (CO) atau Isi Sekuncup......................................................20
2.4.3 Denyut Jantung............................................................................................21
2.5 Gangguan Pada Jantung.....................................................................................22
BAB III PENUTUP.....................................................................................................29
3.1 Kesimpulan........................................................................................................29
Daftar Pustaka..............................................................................................................iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sistem kardiovaskuler adalah suatu sistem transport tertutup yang terdiri atas
beberapa komponen yaitu jantung dan pembuluh darah. Jantung berfungsi sebagai
pemompa darah dan pembuluh darah merupakan media atau jalan dari komponen
darah. Ukuran jantung manusia mendekati ukuran kepalan tangannya atau dengan
ukuran panjang kira-kira 12 cm dan lebar sekitar 9 cm. Jantung terletak di belakang
tulang sternum, tepatnya di ruang mediastinum diantara kedua paru-paru dan
bersentuhan dengan diafragma.
Walaupun ukuran jantung hanya sebesar kepalan tangan kita. Tapi jantung
merupakan organ tubuh terpenting (vital) dalam tubuh kita. Jika jantung mengalami
gangguan atau berhenti berdetak, maka akan berpengaruh terhadap organ-organ tubuh
lainnya, bahkan bisa berakibat fatal yang bisa menyebabkan kematian. Karena
jantung bertugas sebagai pemompa darah dan bersamaan dengan pembuluh darah
mengedarkan darah untuk keperluan metabolisme tubuh kita.
Mengetahui anatomi dan fisiologi jantung secara menyeluruh, dengan baik
dan benar akan membuat kita semakin berpikir betapa pentingnya organ jantung ini,
dan kita bisa menjaga pola hidup kita dengan baik.
1.2 Rumusan Masalah
a.
b.
c.
d.
e.
f.
1.3 Tujuan
a.
b.
c.
d.
e.
f.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Sistem Kardiovaskuler
Sistem kardiovaskuler adalah suatu sistem organ yang bertugas untuk
menyampaikan nutrien (seperti asam amino dan elektrolit), hormon, dan zat-zat lain
dari dan menuju sel-sel tubuh manusia, yang bertujuan untuk menjaga keseimbangan
homeostasis.
Sistem Kardiovaskuler ini juga merupakan suatu sistem transport tertutup
yang terdiri atas beberapa komponen berikut :
1.
Jantung
2.
Komponen darah
3.
Pembuluh darah
a. Lapisan Pericardium
Jantung di bungkus oleh sebuah lapisan yang disebut lapisan perikardium, di
mana lapisan perikardium ini di bagi menjadi 3 lapisan yaitu :
1.
3.
terdapat ruang atau space yang berisi pelumas atau cairan serosa atau yang disebut
dengan cairan perikardium. Cairan perikardium berfungsi untuk melindungi dari
gesekan-gesekan yang berlebihan saat jantung berdenyut atau berkontraksi.
Banyaknya cairan perikardium ini antara 15 50 ml, dan tidak boleh kurang atau
lebih karena akan mempengaruhi fungsi kerja jantung.
b. Anatomi superfisial (permukaan) jantung.
Jantung mempunyai tiga permukaan: facies sterno-costalis (anterior), facies
diaphragmatica (inferior), dan basis cordis (facies posterior), Jantung juga
mempunyai apex yang arahnya ke bawah, depan, dan kiri.
1. Facies sternocostalis terutama dibentuk oleh atrium dextrum dan ventriculus
dexter, yang dipisahkan satu sama lain oleh sulcus atrioventricularis.
2. Pinggir kanannya dibentuk oleh atrium dextrum dan pinggir kirinya oleh
ventriculus sinister dan sebagian auricula sinistra. Ventriculus dexter
dipisahkan dari ventriculus sinister oleh sulcus interventricularis anterior.
3. Facies diaphragmatica jantung terutama dibentuk oleh ventriculus dexter dan
sinister yang dipisahkan oleh sulcus interventricularis posterior. Permukaan
inferior atrium dextrum, tempat bermuara vena cava inferior, juga ikut
membentuk facies diaphragmatica.
4. Basis cordis, atau facies posterior terutama dibentuk oleh atrium sinistrum,
tempat bermuara empat venae pulmonales. Basis cordis terletak berlawanan
dengan apex cordis.
jaringan
ikat.
Endokardium
membatasi
ruang
jantung
dan
d. Ruang Jantung
Jantung terdiri dari empat ruangan yaitu atrium kanan, atrium kiri, ventrikel
kanan, dan ventrikel kiri. Di bagian dalam, antar atrium dibatasi oleh septum
interatrial sedangkan antar ventrikel dibatasi oleh septum interventrikularis. Septum
atau sekat ini adalah suatu partisi otot kontinue yang mencegah percampuran darah
dari kedua sisi jantung. Antara atrium kanan dengan ventrikel kanan dibatasi oleh
katup trikuspidalis dan antara atrium kiri dengan ventrikel kiri dibatasi oleh katup
bikuspidalis (katup mitral). Pada pembukaan antara ventrikel kanan dengan arteri
pulmonaris dibatasi oleh katup semilunaris pulmonal. Di bagian atas, antara atrium
kiri dengan aorta dibatasi oleh katur semilunaris aorta.
Otot berbentuk khusus seperti kerucut menuju rongga ventrikel yang disebut
dengan otot papilaris. Suatu pita kuat yang menghubungkan antara otot papilaris
dengan katup trikuspidalis disebut dengan korda tendinae.
kanan dengan cara menutup pada saat kontraksi ventrikel. Sesuai dengan
namanya, katup trikuspid terdiri dari 3 daun katup.
2. Katup Pulmonal
Setelah katup trikuspid tertutup, darah akan mengalir dari dalam ventrikel kanan
melalui trunkus pulmonalis. Trunkus pulmonalis bercabang menjadi arteri
pulmonalis kanan dan kiri yang akan berhubungan dengan jaringan paru kanan
dan kiri. Pada pangkal trunkus pulmonalis terdapat katup pulmonalis yang terdiri
dari 3 daun katup yang terbuka bila ventrikel kanan berkontraksi dan menutup
bila ventrikel kanan relaksasi, sehingga memungkinkan darah mengalir dari
ventrikel kanan menuju arteri pulmonalis.
3. Katup Bikuspid (Bikuspidalis).
Katup bikuspid atau katup mitral mengatur aliran darah dari atrium kiri menuju
ventrikel kiri. Seperti katup trikuspid, katup bikuspid menutup pada saat
kontraksi ventrikel. Katup bikuspid terdiri dari dua daun katup.
4. Katup Aorta
Katup aorta terdiri dari 3 daun katup yang terdapat pada pangkal aorta. Katup ini
akan membuka pada saat ventrikel kiri berkontraksi sehingga darah akan
mengalir ke seluruh tubuh. Sebaliknya katup akan menutup pada saat ventrikel
kiri relaksasi, sehingga mencegah darah masuk kembali kedalam ventrikel kiri.
10
memungkinkan potensial aksi menyebar dari satu sel jantung ke sel sekitarnya.
Jantung sebenarnya terdiri atas dua sintisium, sintisium atrium yang menyusun
dinding kedua atrium dan sintisium ventrikel yang membentuk dinding kedua
ventrikel. Atrium dan ventrikel dipisahkan oleh jaringan fibrosa yang mengelilingi
pembukaan katup AV yang terdapat di antara atrium dan ventrikel. Biasanya,
potensial tidak dihantarkan dari sintisium atrium menuju ke sintrisium ventrikel
secara langsung melalui jaringan fibrosa. Namun, potensial ini dihantarkan hanya
dengan sistem hantaran khusus yang disebut berkas A-V, yaitu sebuah berkas serabut
hantaran dengan diameter beberapa milimeter. Pembagian sintisium menjadi dua
sintisium fungsional akan menyebabkan atrium berkontraksi sesaat sebelum kontraksi
ventrikel, yang penting bagi efektivitas pompa jantung.
11
12
13
yang
menyebabkan
kontraksi
arium
dan
ventrikel
jantung
R,
S,
T,
dan
U.
pada kertas EKG itu terdapat garis garis tegak dan mendatar yang di pakai untuk
mengukur amplitudo waktu defleksi segmen dan inerval pada EKG yang masing
14
masing berjarak 1 mm satu dengan yang lainnya. Tiap 5 mm garis mendatar dan tegak
terdapatt garis yang lebih tebal,tiap garis yang tegak menunjukan garis waktu dengan
interval 0,04 detik.
Gelombang P
Gelombang P merupakan depolarisasi atrium dan merupakan perjalanan impuls
dari impuls SA. Gelombang P yang normal selama <0,08 detik dan amplitudonya
<2,5 mm.
P-R interval
P-R interval menunjukkan waktu antara depolarisasi atrium sampai dengan
permulaan depolarisasi ventrikel. P-R interval diukur dari permulaan gelombang
15
S-T segmen adalah interval antara akhir QRS kompleks dengan permulaan
gelombang T. ST segmen biasanya isoelektrik dan waktunya antara 0.05-0,15
detik.
S-T interval
S-T interval diukur dari QRS sampai akhir gelombang T.
Q-T interval
QT interval menunjukkan waktu yang dibutuhkan untuk depolarisasi dan
repolarisasi ventrikel. QT interval diukur mulai dari permulaan QRS kompleks
sampai akhir gelombang T. Wakyu QT interval 0,35-0,44 detik. QT interval
Ritme denyut jantung beraturan, biasanya antara 60 100 denyut per menit.
Denyut jantung terlalu lambat (kurang dari 60 denyut per menit), atau denyut
jantung terlalu cepat (lebih dari 100 denyut per menit), atau ritme denyut jantung
tidak beraturan
16
2.3.4
Siklus Jantung
Siklus jantung adalah periode dimulainya satu denyutan jantung dan awal dari
denyutan selanjutnya. Setiap siklus dimulai oleh pembentukan potensial aksi yang
spontan di nodus sinus. Siklus jantung terdiri dari periode systole dan dyastole.
darah.
a. Systole
Systole adalah periode kontraksi dari ventrikel, dimana darah akan
dikeluarkan dari jantung. Systolic dapat dibagi menjadi dua proses yaitu:
1. Fase Isovolumetric Contraction
Pada fase ini tekanan di kedua ventrikel berada pada puncak tertinggi tekanan
yang melebihi tekanan di kedua atrium dan sirkulasi sistemik maupun sirkulasi
pulmonal. Bersamaan dengan kejadian ini, terjadi aktivitas listrik jantung di ventrikel
yang terekam pada EKG yaitu komplek QRS atau depolarisasi ventrikel.
Keadaan kedua ventrikel ini akan menyebabkan darah mengalir balik ke
atrium yang menyebabkan penutupan katup atrioventrikuler untuk mencegah aliran
balik darah tersebut. Penutupan katup atrioventrikuler akan mengeluarkan bunyi
jantung satu (S1) atau systolic. Periode waktu antara penutupan katup AV sampai
sebelum pembukaan katup semilunar dimana volume darah di kedua ventrikel tidak
berubah dan semua katup dalam keadaan tertutup, proses ini dinamakan dengan fase
isovolumetrik contraction.
2. Fase Ejection
Tekanan dalam ventrikel lebih tinggi dibandingkan dengan tekanan pada aorta
dan pulmoner sehingga katup aorta dan katup pulmoner terbuka dan akhirnya darah
akan dipompa ke seluruh tubuh. Pada saat ini terjadi pemendekan dari otot. Sisa darah
yang terdapat di ventrikel disebut End Systolic Volume.
17
b. Dyastole
Dyastole adalah periode relaksasi dari ventrikel, dimana terjadi pengisian
darah. Dyastole dapat dibagi menjadi dua proses yaitu:
1. Fase Isovolumetric Relaxation
Setelah kedua ventrikel memompakan darah, maka tekanan di kedua ventrikel
menurun atau relaksasi sementara tekanan di sirkulasi sistemik dan sirkulasi
pulmonal meningkat. Keadaan ini akan menyebabkan aliran darah balik ke kedua
ventrikel, untuk itu katup semilunar akan menutup untuk mencegah aliran darah balik
ke ventrikel. Penutupan katup semilunar akan mengeluarkan bunyi jantung dua (S2)
atau diastolic. Proses relaksasi ventrikel akan terekam dalam EKG dengan gelombang
T, pada saat ini juga aliran darah ke arteri koroner terjadi. Aliran balik dari sirkulasi
sistemik dan pulmonal ke ventrikel.
2. Fase Ventrikel Filling
Sesaat setelah kedua atrium menerima darah dari masing-masing cabangnya,
dengan demikian akan menyebabkan tekanan di kedua atrium naik melebihi tekanan
di kedua ventrikel. Keadaan ini akan menyebabkan terbukanya katup atrioventrikular,
sehingga darah secara pasif mengalir ke kedua ventrikel secara cepat karena pada saat
ini kedua ventrikel dalam keadaan relaksasi/diastolic sampai dengan aliran darah
pelan seiring dengan bertambahnya tekanan di kedua ventrikel. Proses ini dinamakan
dengan pengisian ventrikel atau ventrikel filling. 60% sampai 90 % total volume
darah di kedua ventrikel berasal dari pengisian ventrikel secara pasif. Dan 10%
sampai 40% berasal dari kontraksi kedua.
18
sistemik. Dengan demikian, curah jantung dari kedua ventrikel dalam keadaan normal identik,
walaupun apabila diperbandingkan denyut demi denyut, dapat terjadi variasi minor. Dua faktor yang
mempengaruhi cardiac output adalah kecepatan denyut jantung (denyut per menit) dan volume
sekuncup (volume darah yang dipompa per denyut). Cardiac output merupakan faktor utama yang
harus diperhitungkan dalam sirkulasi, karena curah jantung mempunyai peranan penting dalam
transportasi darah yang memasok berbagai nutrisi. Cardiac output adalah jumlah darah yang
dipompakan oleh ventrikel selama satu menit. Nilai normal pada orang dewasa adalah 5 L/mnt.
Biasanya cardiac output pada umumnya = Stroke volume X frekuensi jantung
permenit misalnya : frekuensi jantung 70 kali permenit maka cardiac output = 70 x 80
cc = 5 l/menit pada orang dewasa cardiac output : dalam keadaan istirahat : 3.4 - 4.5
l/menit jalan dengan kecepatan sedang 6-7,5 l/menit. Pada waktu berolahraga pada
atlet terlatih 30-35 l/menit pada keadaan tertentu sistem cardiovaskular dapat
menyeimbangkan cairan dalam tubuh
Faktor faktor yang mengurangi aliran balik vena dan mempengaruhi curah jantung,
meliputi :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
20
21
22
satu ruang jantung sesaat sebelum dan selama pengisian ruangan tersebut.
CO2, dapat menaikkan frekensi maupun kekuatan kontraksi jantung.
Acetylcolin, mengurangai frekuensi jantung.
Adrenalin, dapat menaikkan frekuensi jantung.
Atropin dan nikotin, dapat mempercepat frekuensi jantung.
Morphin, dapaty memperlambat frekuensi jantung.
uhu tubuh, semakin tinggi suhu maka frekuensi jantung juga semakin besar.
Berat badan, semakin berat badan seseorang maka frekuensi jantung juga
semakin besar.
j. Usia, usia muda memiliki frekuensi jantung yang lebih cepat.
2.5 Gangguan Pada Jantung
Kelainan jantung dan pembuluh darah kerap menjadi momok mematikan bagi
sebagian umat manusia terlebih bagi yang memiliki risiko tinggi akibat beberapa
kebiasaan yang menjadi penyebab munculnya kelainan jantung. Penyebab tersebut
seperti pola makan, kelainan bawaan,atau bisa juga karena memiliki pola hidup yang
kurang sehat. Tak hanya itu, kelainan pada jantung dan pembuluh darah bisa juga
timbul akibat adanya efek dari penyakit lainnya, misalnya penyakit gula atau
diabetes, stroke, hipertensi atau tekanan darah yang tinggi dan penyakit berbahaya
lainnya yang mengarah pada kelainan pembuluh darah jantung.
Mayoritas orang mengira jika kelainan pada organ vital manusia ini hanya
menyerang kaum lanjut usia saja. Padahal, kelainan jantung dan pembuluh darah
dapat pula menyerang masyarakat usia muda dengan berbagai kondisi tertentu.
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, pola hidup yang dijalani pada saat usia
produktif akan sangat berpengaruh kepada kondisi kesehatan pada saat usia senja.
Hukumnya berbanding lurus, ketika seseorang menjaga kesehatannya sejak masih
belia dan menjadi suatu kebiasaan, maka dapat dipastikan ketia ia tua maka tubuhnya
akan terjaga dari berbagai penyakit.
23
Hearth Failure, Istilah hearth failure lebih familiar dengan sebutan penyakit
gagal jantung atau awamnya disebut dengan serangan jantung. Kelainan jantung
dan pembuluh darah jenis ini merupakan suatu kelainan dimana jantung sulit
memenuhi pasokan aliran darah sehingga cenderung menjadi sangat berisiko
menyebabkan kematian pada penderitanya. Ciri khas yang dapat dilihat ketika
seseorang mengalami gagal jantung ialah pada bagian kaki dan tangannya
menjadi bengkak diiringi dengan perubahan berat badan yang drastis (tubuh
membesar namun bukan karena lemak) karena cairan yang berlebih serta nafas
yang tersendat dan terus merasa lelah. Hal tersebut disebabkan karena terjadi
penyumbatan pada pembuluh darah arteri koroner.
2.
Kelainan Katup Jantung, Dalam istilah medis sering disebut dengan Hearth
Valve disease. Kelainan jantung dan pembuluh darah yang satu ini terjadi ketika
satu atau beberapa katup jantung tpada penderitanya idak berfungsi sebagaimana
mestinya. Kelainan ini dapat dipengaruhi oleh beberapa hal diantaranya infeksi,
bawaan sejak lahir, faktor usia, serta efek lanjutan dari penyakit lain. Untuk
mengatasi kelainan tersebut jalan satu-satunya ialah tindakan operasi. Namun
berbeda untuk orang yang mengalami kelainan katup jantung bawaan sejak lahir,
24
penderita tersebut dapat mengurangi risiko dengan menjaga pola hidup dan pola
makan.
3.
Aritmia, Kelainan jantung dan pembuluh darah yang satu ini berupa denyut
atau detak jantung yang tidak normal. Biasanya penderita gangguan ini akan
merasakan detak jantungnya terasa lebih lambat, lebih cepat, atau kadang cepat
dan kadang lambat (tidak teratur). Penyebab kelainan ini ialah kurangnya asupan
kalsium serta adanya pembuluh darah yang tersumbat. Selain itu, penyebab lain
yang dapat menimbulkan aritmia ialah riwayat diabetes, hipertensi, kebiasaan
merokok, stress, pengaruh alkohol dan kafein, tidak berfungsinya otot-otot
jantung, atau akibat penyalahgunaan obat serta kelenjar tiroid yang bekerja
terlalu aktif. Gejala ini tidak seharusnya dianggap remeh karena dapat
menyebabkan gagal jantung.
25
4.
5.
26
6.
7.
27
8.
Inflamasi Jantung, Kelainan jantung dan pembuluh darah yang satu ini
disebabkan karena adanya infeksi oleh racun pada permukaan dinding jantung
penderitanya. Istilah lainnya ialah myocarditis. Selain itu ada pula inflamasi
jantung yang berada di selaput jantung yang juga disebut dengan pericarditis.
9.
10.
Fibrilasi Atrial, Kelainan jantung dan pembuluh darah yang terakhir ini
merupakan kelainan yang disebabkan karena adanya gangguan ritme jantung.
Gangguan berupa impuls listik tersebut mengakibatkan kontraksi jantung
menjadi tidak beraturan dan darah yang dipompa tidak efisien. Efeknya, darah
yang seharusnya dipompa tidak dapat sepenuhnya keluar sehingga kantung
jantung tidak seluruhnya kosong menuju ventrikel. Kelainan jantung lainnya
yang terkait dengan fibrilasi atrial ialah kardiomiopati, hipertropi ventrikel, serta
28
jantung koroner, dan masih banyak lagi yang lainnya. Penyebab lain yang dapat
memicu timbulnya fibrilasi atrial ini ialah kebiasaan meminum alkohol serta
gangguan hipertiroid.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Sistem peredaran darah pada manusia tersusun atas jantung sebagai pusat
peredaran darah, pembuluh-pembuluh darah dan darah itu sendiri. Peredaran darah
manusia merupakan peredaran darah tertutup karena darah yang dialirkan dari dan
keseluruh tubuh melalui pembuluh darah dan darah mengalir melewati jantung
sebanyak dua kali sehingga disebut sebagai peredaran darah ganda. Peredaran darah
sistemik adalah peredaran darah yang mengalirkan darah yang kaya oksigen dari
ventrikel sinistra lalu diedarkan keseluruh jaringan tubuh. Oksigen bertukar dengan
29
3.2 Saran
Dalam penyusunan makalah ini, kami menyadari bahwa yang kami tulis
masih banyak kesalahan, baik dari isi materi dan cara penulisan. Oleh karena itu,
penulis mengharapankan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan
makalah ini, sehingga makalah ini dapat menjadi wawasan pengetahuan bagi
pembacanya.
30
Daftar Pustaka