Anda di halaman 1dari 25

MAKALAH

SISTEM CARDIOVASCULAR

OLEH
KELOMPOK 6
ANDI IRNA NURUL FUADY IMRAN
SITI KHADIJAH
NURANISA TASWIN
NURUL HASYIFAH

KESMAS B 2017
UIN ALAUDDIN MAKASSAR
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah kami panjatkan puji dan syukur kehadirat Allah swt yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, penulis dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada
waktunya. Makalah ini dibuat dari hasil pembelajaran penulis terhadap referensi-referensi
yang kami dapatkan, baik berupa buku dan sumber-sumber lainnya. Kami tertarik pada
sirkulasi darah didalam tubuh makhluk hidup. Oleh karena itu, kami memberanikan diri
untuk menyusun makalah ini dengan judul “Sistem Peredaran Darah”.
Meskipun telah berusaha dengan segenap kemampuan, namun kami menyadari bahwa
makalah ini masih banyak kekurangan dan jauh dari sempurna. Hal ini disebabkan oleh
beberapa kondisi di antaranya, masih perlu pembelajaran lebih mendalam tentang sirkulasi
darah yang ada didalam tubuh makhluk hidup, keterbatasan sumber, keterbatasan
kemampuan dan pengetahuan kami. Oleh karena itu, dengan keterbukaan hati, kami
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.

Samata, 10 Oktober 2017

Penyusun

Kelompok 6

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...................................................................................................2


DAFTAR ISI ..................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ...............................................................................................4
B. Rumusan Masalah ..........................................................................................4
C. Tujuan Penulisan ............................................................................................4
D. Manfaat Penulisan ..........................................................................................5
E. Metode penulisan ...........................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian.......................................................................................................6
B. Fungsi Darah ..................................................................................................6
C. Sel-Sel Darah..................................................................................................6
D. Fisiologi Sistem Peredaran Darah Manusia ...................................................9
E. Anatomi Sistem Kardiovaskuler.....................................................................10
F. Fisiologi Sistem Kardiovaskuler.....................................................................13
G. Fisiologi Sistem Konduksi Jantung................................................................15
H. Penyakit Pada Sistem Kardiovaskuler ...........................................................18
I. Cara Mencegah Penyakit Pada Sistem Kardiovaskuler ...................................22
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan ....................................................................................................24
B. Saran ...............................................................................................................24
DAFTAR PUSTAKA

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Mahluk hidup khususnya manusia memiliki bermacam-macam sistem jaringan dan
organ dalam tubuhnya. Sistem tersebut memiliki fungsi dan peranan serta manfaat tertentu
bagi mahluk hidup. Salah satu sistem yang ada pada mahluk hidup yaitu sistem
kardiovaskuler. Fungsi utama dari sistem kardiovaskuler adalah untuk memberi oksigen ke
setiap sel tubuh. Sistem kardivaskuler terdiri dari jantung sebagai pusat peredaran darah,
pembuluh-pembuluh darah dan darah itu sendiri. Jantung adalah organ berongga, berotot,
yang terletak di tengah toraks, dan jantung menempati rongga antara paru-paru dan
diafragma. Beratnya sekitar 300 g (10,6 oz). Berat jantung di pengaruhi oleh usia, jenis
kelamin, berat badan. Selain itu kebiasaan latihan fisik dan penyakit jantung juga
mempengaruhi berat dari jantung. Fungsi jantung adalah untuk memompa darah ke jaringan,
menyuplai oksigen dan zat nutrisi lain sambil mengangkut karbondioksida dan sampah hasil
metabolisme.
Sebenarnya terdapat dua pompa jantung, yang terletak disebelah kanan dan kiri.
Keluaran jantung kanan didistribusikan seluruhnya ke paru melalui arteri pulonali, dan
keluaran jantung kiri seluruhnya didistribusikan kebagian tubuh lain melalui aorta. Kedua
pompa itu menyemburkan darah secara bersamaan dengan kecepatan keluaran yang sama.
Kerja pemompaan jantung dijalankan oleh kontraksi dan relaksasi ritmik dinding otot.
Selama kontraksi otot (sistolik), kamar jantung menjadi lebih kecil karena darah disemburkan
keluar. Selama relaksasi otot dinding jantung (diastolik), kamar jantung akan terisi darah
sebagai persiapan untuk penyemburan berikutnya. Jantung dewasa normal berdetak sekitar
60-80 kali per menit, menyemburkan sekitar 70mL darah dari kedua ventrikel per detakan,
dan keluaran totalnya sekitar 5 L/menit.

B. Rumusan masalah
1. Bagaimana fisiologi sistem peredaran darah manusia?
2. Apa saja anatomi sistem kardiovaskuler?
3. Bagaimana fisiologi sistem kardiovaskuler?
4. Bagaimana fisiologi sistem konduksi jantung?
5. Apa saja penyakit pada sistem peredaran darah pada manusia?
6. Bagaimana cara mencegah penyakit pada sistem peredaran darah pada manusia?

C. Tujuan
1. Mengetahui fisiologi sistem peredaran darah manusia
2. Mengetahui anatomi sistem kardiovaskuler

4
3. Mengetahui fisiologi sistem kardiovaskuler
4. Mengetahui fisiologi sistem konduksi jantung
5. Mengetahui penyakit pada sistem peredaran darah
6. Mengetahui cara mencegah penyakit pada sistem peredaran darah

D. Manfaat
Kami mengharapkan makalah ini dapat menjadi wawasan pengetahuan bagi pembaca
dan juga khususnya bagi mahasiswa akademi kesehatan masyarakat terutama dalam
memahami materi tentang Sistem Kardiovaskuler.

E. Metode Penulisan
Dalam penulisan makalah ini, kami memperoleh materi dari beberapa sumber yaitu
buku-buku yang terkait dengan materi Sistem Kardiovaskuler.

5
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian

Sistem peredaran darah adalah suatu sistem organ yang berfungsi memindahkan zat
ke dan dari sel. Sistem ini juga menolong stabilisasi suhu dan pH tubuh (bagian dari
homeostasis). Ada tiga jenis sistem peredaran darah: tanpa sistem peredaran darah, sistem
peredaran darah terbuka, dan sistem peredaran darah tertutup.

sistem peredaran darah,yang merupakan juga bagian dari kinerja jantung dan jaringan
pembuluh darah (sistem kardiovaskuler) dibentuk.Sistem ini menjamin kelangsungan hidup
organisme, didukung oleh metabolisme setiap sel dalam tubuh dan mempertahankan sifat
kimia dan fisiologis cairan tubuh. Pertama, darah mengangkut oksigen dari paru-paru ke sel
dan karbon dioksida dalam arah yang berlawanan (lihat respirasi). Kedua, yang diangkut dari
nutrisi yang berasal pencernaan seperti lemak, gula dan protein dari saluran pencernaan
dalam jaringan masing-masing untuk mengkonsumsi, sesuai dengan kebutuhan mereka,
diproses atau disimpan.

Darah adalah cairan yang terdapat pada semua makhluk hidup(kecuali tumbuhan) tingkat
tinggi yang berfungsi mengirimkan zat-zat dan oksigen yang dibutuhkan oleh jaringan
tubuh, mengangkut bahan-bahan kimia hasil metabolisme, dan juga sebagai pertahanan
tubuh terhadap virus atau bakteri. Istilah medis yang berkaitan dengan darah diawali dengan
kata hemo- atau hemato- yang berasal dari bahasa Yunani haima yang berarti darah.

Darah adalah jaringan terspesialisasi yang mencakup cairan kekuningan atau plasma darah
yang didalam nya terkandung sel-sel darah. Sel-sel darah terdiri dari sel darah merah
(eritrosit), sel darah putih (leukosit ) dan keping darah (trombosit).

B. Fungsi Darah

Darah mempunyai fungsi sebagai berikut;:


1. Mengedarkan sari makanan ke seluruh tubuh yang dilakukan oleh plasma darah
2. Mengangkut sisa oksidasi dari sel tubuh untuk dikeluarkan dari tubuh yang dilakukan oleh
plasma darah, karbon dioksida dikeluarkan melalui paru-paru, urea dikeluarkan melalui ginjal
3. Mengedarkan hormon yang dikeluarkan oleh kelenjar buntu (endokrin) yang dilakukan
oleh plasma darah.
4. Mengangkut oksigen ke seluruh tubuh yang dilakukan oleh sel-sel darah merah
5. Membunuh kuman yang masuk ke dalam tubuh yang dilakukan oleh sel darah putih
6. Menutup luka yang dilakuakn oleh keping-keping darah
7. Menjaga kestabilan suhu tubuh.

C. Sel-Sel Darah

Sel darah terdiri atas 3 jenis yaitu :

6
1. Eritrosit (Sel Darah Merah)
Eritrosit berasal dari kata Erythros yang berarti merah dan kytos yang berarti ruang sel.
Eritrosit merupakan bagian utama dari darah, selnya kompleks, membrannya terdiri dari lipid
dan protein. Pada dasarnya merupakan suatu kantung yang mengangkut O2 dan CO2 (dalam
tingkat rendah ) di dalam darah. Jumlahnya pada pria dewasa sekitar 5 juta/cc dan pada
wanita dewasa sekitar 4,5 juta/cc. Sel darah merah tidak memiliki nucleus, organel, atau
ribosom, tetapi dipenuhi hemoglobin. Bentuknya bikonkaf, berdiameter sekitar 7,5 µm dan
tebal 2 µm. Namun dapat berubah bentuk sesuai diameter kapiler yang dilaluinya serta
berwarna merah disebabkan oleh hemoglobin(Hb). Hemoglobin merupakan protein yang
berperan paling besar dalam transport oksigen ke jaringan dan karbondioksida ke paru-paru.
Karena tidak mampu mengganti komponen-komponennya, sel darah merah memiliki usia
yang terbatas yaitu sekitar 120 hari. Setelah itu akan dihancurkan di hati. Fungsi utamanya
adalah sebagai pengangkut hemoglobin yang akan membawa oksigen dari paru-paru ke
jaringan.

2. Leukosit (Sel Darah Putih)


Leukosit berasal dari kata leukos yang berarti putih dan kytos yang berarti ruang sel. Leukosit
berinti, bahkan pada basofil, netrofil, dan eosinofil intinya lebih dari 1 lobus sehingga disebut
polimorfphonuclear (PMN), sedang monosit dan limfosit berinti satu lobus. Pada orang
dewasa terdapat 5000- 10000/cc.

7
SEL DARAH PUTIH (LEUKOSIT)

Leukosit bersifat fagosit (pemakan) benda asing atau kuman yang masuk ke dalam tubuh,
menghancurkan sel abnormal yang muncul di tubuh dan membersihkan debris sel. Terdapat 5
jenis sel darah putih yaitu :
Neutrofil, memiliki inti, berukuran sekitar 8 mikron, bersifat fagosit dengan cara masuk
kejaringan yang terinfeksi, aktif selama 6-20 jam, berperan khusus untuk memakan bakteri
dan debris.
Eosinofil, memiliki inti, bersifat fagosit lemah. Berbentuk hampir seperti bola Berukuran
sekitar 9 mikron, berperan khusus daam menyerang cacing parasitik dan reaksi alergi.
Basofil, Bentuknya bulat atau oval, meninggalkan sistem sirkulasi dan terakulmulasi dalam
cairan interstitial pada tempat infeksi atau peradangan, melepas toksin yang membunuh
mikroorganismee penyusup dan parasit. Mengeluarkan dua zat kimia, histamine (respon
alergi dan heparin (membantu membersihkan partikel lemak dari darah).
Monosit, berinti satu, berbentuk kepal kuda atau ginjal dengan ukuran diameter 12-20
mikron, bersifat fagosit, setelah keluar dari tubuh, kemudian berdiam di jaringan dan
membesar untuk menjadi fagosit jaringan yang dikenal sebagai makrofag.
Limfosit, Berbentuk seperti bola dengan ukuran diameter 6-14 mikron, dibentuk di sumsum
tulang (janin di hati), tidak dapat bergerak, berinti satu, membentuk pertahanan tubuh
terhadap invasi bakteri, virus dan sasaran lain yang telah diatur untuknya, pertahanannya
dalam bentuk antibodi dan respon imun seluler.

8
3. Trombosit (Keping Darah)
Trombosit merupakan fragmen sel yang berasal dari megakariosit besar di sumsum tulang.
Trombosit berperan penting dalam hemostatis, penghentian pendarahan (pembekuan darah)
dari pembuluh yang cidera. Trombosit disebut juga sel darah pembeku, jumlahnya pada orang
dewasa kira-kira 200.000-500.000/cc. berbentuk bulat, bulat lonjong atau spindle maupun
cakram. Di dalam trombosit terdapat banyak sekali faktor pembekuan (hemostasis),
diantaranya adalah faktor VIII (antiheamophillic factor). Berfungsi untuk menyembuhkan
daerah yang terinfeksi dan mengalami peradangan serius. Umurnya sekitar 5-9 hari.

D. Fisiologi Sistem Peredaran Darah Manusia

Sistem peredaran darah pada manusia tersusun atas jantung sebagai pusat peredaran
darah, pembuluh-pembuluh darah dan darah itu sendiri. Peredaran darah manusia merupakan
peredaran darah tertutup karena darah yang dialirkan dari dan keseluruh tubuh melalui
pembuluh darah dan darah mengalir melewati jantung sebanyak dua kali sehingga disebut
sebagai peredaran darah ganda, yaitu
a. Peredaran darah besar (sistemik)
Peredaran darah sistemik adalah peredaran darah yang mengalirkan darah yang kaya oksigen
dari ventrikel sinistra lalu diedarkan keseluruh jaringan tubuh. Oksigen bertukar dengan
karbondioksida di jaringan tubuh. Lalu darah yang kaya karbondioksida dibawa melalui vena
menuju atrium dextra.
b. Peredaran darah kecil (pulmonal)
Peredaran darah pulmonal adalah peredaran darah yang mengalirkan darah dari jantung ke
paru-paru dan kembali lagi ke jantung. Darah yang kaya karbondioksida dari ventrikel dextra
dialirkan ke paru-paru melalui arteri pulmonalis, di alveolis darah tersebut bertukar dengan
darah yang kaya oksigen yang selanjutnya akan dialirkan ke atrium sinistra melalui vena
pulmonalis.
a. Sistem Peredaran Darah Terbuka
Sistem peredaran darah terbuka artinya dalam peredarannya, darah dan cairan lainnya tidak
selamanya beredar atau berada di dalam pembuluh darah. Darah menuju jaringan tanpa
melalui pembuluh. Pada saat tertentu darah meniggalkan pembuluh darah dan langsung
beredar dalam rongga-rongga tubuh dan akhirnya kembali lagi ke dalam tubuh. Sistem
peredaran darah terbuka terdiri-dari jantung yang merupakan pusat peredaran darah, sejumlah
sinus (rongga) dan sejumlah arteri. Jantung terletak dibagian tengah belakang dada,
berdinding otot tebal, berbentuk sadel atau tabung yang terbungkus oleh perikardium. Arteri
merupakan saluran yang berasal dari jantung, mempunyai valve(katub-katub) yang mencegah
darah masuk kembali ke jantung.
Pada sistem peredaran darah terbuka, terdapat empat jenis arteri berikut:
1).Arteri Optalmik (mata)
2).Dua arteri antena
3) Dua arteri hati
4) Arteri dorsal abdominalis
b. Sistem Peredaran Darah Tertutup
Peredaran darah tertutup adalah sirkulasi darah ke seluruh tubuh melalui pembuluh –
pembuluh darah. Pada sistem peredaran darah lni. Darah diedarkan melewati arteri dan

9
kembali ke jantung melewati vena. Contoh cacing tanah (Lumbricus terrestris). Pada cacing
tanah, sistem peredarannya terdiri dari cairan darah, beberapa pembuluh darah, dan jantung
sebagai pusat peredaran. Darah cacing tanah terdiri atas plasma darah dan benda darah. Darah
cacing tanah berwarna merah disebabkan oleh adanva hemoglobin yang larut dalam plasma
darah. Jantung dan saluran darahnva memiliki katup sehingga darah tidak mengalir kembali
ke jantung. Aliran darah disebabkan oleh kontraksi lengkung jantung. Jantung memompa
darah dari saluran darah dorsal ke saluran darah ventral kemudlian ke seluruh tubuh.
Pertukaran gas terjadi di jaringan-jaringan tubuh, Dari seluruh tubuh, darah menuju bagian
dorsal tubuh, darah menuju bagian dorsal tubuh. Dari bagian dorsal tubuh darah kembali ke
jantung. Sistem peredaran darah, yang merupakan juga bagian dari kinerja jantung dan
jaringan pembuluh darah (sistem kardiovaskuler) dibentuk.
Sistem ini menjamin kelangsungan hidup organisme, didukung oleh metabolisme setiap sel
dalam tubuh dan mempertahankan sifat kimia dan fisiologis cairan tubuh.
1) Pertama, darah mengangkut oksigen dari paru-paru ke sel dan karbon dioksida dalam arah
yang berlawanan.
2) Kedua, yang diangkut dari nutrisi yang berasal pencernaan seperti lemak, gula dan protein
dari saluran pencernaan dalam jaringan masing-masing untuk mengonsumsi, sesuai dengan
kebutuhan mereka, diproses atau disimpan. Metabolit yang dihasilkan atau produk limbah
(seperti urea atau asam urat) yang kemudian diangkut ke jaringan lain atau organ-organ
ekskresi (ginjal dan usus besar). Juga mendistribusikan darah seperti hormon, sel-sel
kekebalan tubuh dan bagian-bagian dari sistem pembekuan dalam tubuh

E. Anatomi Sistem Kardiovaskuler

Aorta adalah arteri terbesar dalam badan manusia. Bersumber dari bilik
kiri jantung dan membawa darah beroksigen kepada semua bagian tubuh
dalam peredaran sistemik.

10
Arteri pulmonalis adalah salah satu dari dua pembuluh bercabang dari batang
paru yang merupakan bagian integral dari anatomi jantung utuh dan merupakan
pembuluh yang mengangkut darah de-oksigen ke paru-paru yang berasal dari
ventrikel kanan

Vena pulmonalis adalah vena yang membawa darah kaya oksigen dari paru-paru
ke jantung tepatnya di atrium kiri. Ukurannya lebih kecil dari vena cava dan
terdiri dari vena pulmonalis kanan dan vena pulmonalis kiri. Fungsi vena
pulmonalis adalah untuk membawa darah kaya oksigen kembali ke jantung
untuk kemudian diedarkan ke seluruh tubuh.

Vena Cava adalah vena utama dalam tubuh yang membawa darah
yang banyak mengandung karbondioksida dari kepala dan anggota
tubuh bawah ke serambi kanan. Darah ini mengandung CO2 karena
darah yang dikandung merupakan darah yang telah melewati sistem
oksidasi (pembakaran).

Atrium kanan menerima dari vena darah rendah oksigen dan


tinggi karbon dioksida; darah ini akan dipindahkan ke ruang
kanan bawah, atau ventrikel, dan dipompa ke paru-paru.

Ventrikel kiri adalah salah satu dari empat bilik jantung. Hal ini terletak di
bagian kiri bawah jantung di bawah atrium kiri, dipisahkan oleh katup mitral.
Paling tebal dari semua bilik, ventrikel kiri memompa darah beroksigen ke
jaringan di seluruh tubuh. Setelah mengalir ke atrium kiri dan melalui katup
mitral, darah memasuki ventrikel kiri sebelum dipompa keluar melalui katup
aorta ke dalam arkus aorta dan selanjutnya ke seluruh tubuh.

Katup aorta adalah pintu utama jantung antara ventrikel


kiri dan aorta. Katup aorta dapat dipengaruhi oleh berbagai
masalah yang membuat katup bocor (regurgitasi atau tidak
cukup) atau sebagian tertutup (pulmonalis).

11
Vena cava inferior (pembuluh balik besar bawah) adalah
pembuluh darah yang menerima darah dari badan dan kedua
kaki. Darah yang dibawa oleh pembuluh darah jenis ini
mengandung banyak CO2.

Atrium kiri berfungsi sebagai wadah untuk darah yang berasal dari paru-paru
dan pompa untuk memberikan darah ke bagian lain dari jantung, menurut
Healthline. Darah yang kaya oksigen dari paru-paru masuk ke atrium kiri melalui
vena paru. Atrium kiri adalah salah satu dari empat ruang jantung, dan
ditemukan di sisi posterior kiri, kata Healthline. Memiliki dinding sedikit lebih
tebal dari atrium kanan

1. Atrium dextra
Terletak dalam bagian superior kanan jantung, menerima darah dari seluruh jaringan
kecuali paru.
2. Ventrikel dextra
Terletak dibagian inferior kanan pada apeks jantung, darah meninggalkan vetrikel
dextra melalui trunkus pulmonal dan mengalir melewati jarak pendek ke paru-paru.
3. Atrium sinistra
Terletak dibagian superior kiri jantung berukuran lebih kecil dari atrium dextra tetapi
dindingnya lebih tebal, menampung empat vena pulmonalis yang mengembalikan
darah yang kaya oksigen dari paru-paru.
4. Ventrikel sinistra
Terletak dibagian inferior kiri pada apeks jantung tebalnya tiga kali tebal dinding
ventrikel dextra. Darah meninggalkan vrntrikel sinistra melalui aorta dan mengalir
keseluruh tubuh kecuali paru-paru.
5. Katup trikuspidalis
Terletak antara atrium dextra dan ventrikel dextra, memiliki tiga daun katup (kuspis)
jaringan ikat fibrosa irreguler yang dilapisi endokardium.
6. Katup mitral (bikuspidalis)
Terletak diantara atrium sinistra dan ventrikel sinistra melekat pada chordae tendinea
dan otot papilaris.
7. Katup aortik
Terletak diantara ventrikel sinistra dan aorta.
8. Vena kava superior dan inferior
Vena ini membawa darah yang tidak mengandung oksigen atau darah yang kaya
karbondioksida dari tubuh kembali ke jantung tepat nya di atrium dextra.

12
G. Fisiologi Sistem Kardiovaskuler
a. Pembuluh Nadi (Arteri)
Pembuluh nadi atau arteri adalah pembuluh darah berotot yang membawa darah
dari jantung. Fungsi ini bertolak belakang dengan fungsi pembuluh balik yang membawa
darah menuju jantung. Sistem sirkulasi sangat penting dalam mempertahankan hidup.
Fungsi utamanya adalah menghantarkan oksigen dan nutrisi ke semua sel, serta
mengangkut zat buangan seperi karbon dioksida. Pada negara berkembang, dua kejadian
kematian utama disebabkan oleh infark miokardium dan stroke pada sistem pembuluh
nadi, misalnya arterosklerosis.
1. Penggambaran
Sistem pembuluh nadi memiliki bagian tekanan yang tinggi pada sistem sirkulasi.
Tekanan darah biasanya menunjukkan tekanan pada pembuluh nadi utama. Tekanan pada
saat jantung mengembang dan darah masuk ke jantung disebut diastol. Tekanan sistol
berarti tekanan darah saat jantung berkontraksi dan daeah keluar jantung. Tekanan darah
ini dapat dikur dengan tensimeter atau sfigmomanometer. Anatomi Lapisan terluar
disebut tunika adventitia yang tersusun dari jaringan penyambung. Di lapisan selanjutnya
terdapat tunika media yang tersusun atas otot polos dan jaringan elastis. Lapisan terdalam
adalah tunika intima yang tersusun atas sel endothelial. Darah mengalir di dalam pada
lumen. Jenis pembuluh nadi Terdapat beberapa jenis pembuluh nadi pada tubuh: Arteri
pulmonaris Pembuluh ini membawa darah yang telah dideoksigenasi yang baru saja
dialirkan dari paru-paru. Arteri sistemik Arteri sistemik membawa darah menuju arteriol
dan kemudian ke pembuluh kapiler, di mana zat nutrisi dan gas ditukarkan. Aorta
Aorta adalah pembuluh nadi terbesar dalam tubuh yang keluar dari ventrikel jantung dan
membawa banyak oksigen.
2. Arteriol
Arteriol adalah pembuluh nadi terkecil yang berhubungan dengan pembuluh kapiler.
Pembuluh kapiler Pembuluh ini bukan pembuluh nadi sesungguhnya. Di sinilah
terjadinya pertukaran zat yang menjadi fungsi utama sistem sirkulasi. Pembuluh kapiler
adalah pembuluh yang menghubungkan cabang-cabang pembuluh nadi dan cabang-
cabang pembuluh balik yang terkecil dengan sel-sel tubuh. Pembuluh nadi dan pembuluh
balik itu bercabang-cabang, dan ukuran cabang-cabang pembuluh itu semakin jauh dari
jantung semakin kecil. Pembuluh kapiler sangat halus dan berdinding tipis.

b. Pembuluh Balik (Vena)


Pembuluh balik atau vena adalah pembuluh yang membawa darah menuju jantung.
Darahnya banyak mengandung karbon dioksida. Umumnya terletak dekat permukaan
tubuh dan tampak kebiru-biruan. Dinding pembuluhnya tipis dan tidak elastis. jika diraba,
denyut jantungnya tidak terasa. Pembuluh vena mempunyai katup sepanjang
pembuluhnya. Katup ini berfungsi agar darah tetap mengalir satu arah. Dengan adanya
katup tersebut, aliran darah tetap mengalir menuju jantung. Jika vena terluka, darah tidak
memancar tetapi merembes. Dari seluruh tubuh, pembuluh darah balik bermuara menjadi
satu pembuluh darah balik besar, yang disebut vena cava. Pembuluh darah ini masuk ke
jantung melalui serambi kanan. Setelah terjadi pertukaran gas di paru-paru, darah
mengalir ke jantung lagi melalui vena paru-paru. Pembuluh vena ini membawa darah
yang kaya oksigen. Jadi, darah dalam semua pembuluh vena banyak mengandung karbon
dioksida kecuali vena pulmonalis. Vena diselubungi oleh otot rangka dan memiliki

13
sebuah katup yaitu Valvula Semilunaris. Pembuluh balik yang masuk ke jantung adalah
sebagai berikut :

1. Vena Kava
Vena kava bercabang-cabang menjadi pembulu yang lebih kecil yaitu vena.
Ada dua macam vena kava, yaitu vena kava superior dan vena kava inferior.
· Vena kava superior
Vena ini membawa darah yang mengandung CO2 dari bagian atas tubuh ( kepala, leher,
keserambi kanan jantung).
· Vena kava inferior
Vena ini membawa darah yang mengandung CO2 dari bagian tubuh lainnya dan anggota
badan bawah tubuh keserambi kanan jantung.
· Vena Pulmonalis
Vena ini membawa darah yang mengandung O2 dari paru-paru keserambi kiri jantung.
Salah satu penyakit yang menyerang pembuluh balik adalah varises.
c. Jantung Latin Cor
Sistem organ Kardiovaskular Jantung (bahasa Latin, cor) adalah sebuah rongga,
rongga organ berotot yang memompa darah lewat pembuluh darah oleh kontraksi
berirama yang berulang. Istilah kardiak berarti berhubungan dengan jantung, dari kata
Yunani cardia untuk jantung. Jantung adalah salah satu organ manusia yang berperan
dalam sistem peredaran darah. Permukaan Jantung. Jantung terletak dalam rongga dada
agak sebelah kiri, di antara paru-paru kanan dan paru-paru kiri. Massanya kurang lebih
300 gram, besarnya sebesar kepalan tangan. Jantung adalah satu otot tunggal yang terdiri
dari lapisan endothelium. Jantung terletak di dalam rongga torakik, di balik tulang dada.
Struktur jantung berbelok ke bawah dan sedikit ke arah kiri. Jantung hampir sepenuhnya
diselubungi oleh paru-paru, namun tertutup oleh selaput ganda yang bernama
perikardium, yang tertempel pada diafragma. Lapisan pertama menempel sangat erat
kepada jantung, sedangkan lapisan luarnya lebih longgar dan berair, untuk menghindari
gesekan antar organ dalam tubuh yang terjadi karena gerakan memompa konstan jantung.
Jantung dijaga di tempatnya oleh pembuluh-pembuluh darah yang meliputi daerah
jantung yang merata/datar, seperti di dasar dan di samping. Dua garis pembelah
(terbentuk dari otot) pada lapisan luar jantung menunjukkan di mana dinding pemisah di
antara serambi & bilik jantung.
d. Struktur internal jantung
Secara internal, jantung dipisahkan oleh sebuah lapisan otot menjadi dua belah
bagian, dari atas ke bawah, menjadi dua pompa. Kedua pompa ini sejak lahir tidak pernah
tersambung. Belahan ini terdiri dari dua rongga yang dipisahkan oleh dinding jantung.
Maka dapat disimpulkan bahwa jantung terdiri dari empat rongga, serambi kanan & kiri
dan bilik kanan & kiri.
Dinding serambi jauh lebih tipis dibandingkan dinding bilik karena bilik harus
melawan gaya gravitasi bumi untuk memompa dari bawah ke atas dan memerlukan gaya
yang lebih besar untuk mensuplai peredaran darah besar, khususnya pembuluh aorta,
untuk memompa ke seluruh bagian tubuh yang memiliki pembuluh darah. Tiap serambi
dan bilik pada masing-masing belahan jantung disambungkan oleh sebuah katup. Katup

14
di antara serambi kanan dan bilik kanan disebut katup trikuspidalis atau katup berdaun
tiga. Sedangkan katup yang ada di antara serambi kiri dan bilik kiri disebut katup mitralis
atau katup bikuspidalis (katup berdaun dua).

e. Cara Kerja Jantung


Pada saat berdenyut setiap ruang jantung mengendur dan terisi darah (disebut
diastol). Selanjutnya jantung berkontraksi dan memompa darah keluar dari ruang jantung
(disebut sistol). Kedua serambi mengendur dan berkontraksi secara bersamaan, dan kedua
bilik juga mengendur dan berkontraksi secara bersamaan. Darah yang kehabisan oksigen
dan mengandung banyak karbondioksida (darah kotor) dari seluruh tubuh mengalir
melalui dua vena berbesar (vena kava) menuju ke dalam atrium kanan. Setelah atrium
kanan terisi darah, ia akan mendorong darah ke dalam ventrikel kanan melalui katup
trikuspidalis.
Darah dari ventrikel kanan akan dipompa melalui katup pulmoner ke dalam arteri
pulmonalis menuju ke paru-paru. Darah akan mengalir melalui pembuluh yang sangat
kecil (pembuluh kapiler) yang mengelilingi kantong udara di paru-paru, menyerap
oksigen, melepaskan karbondioksida dan selanjutnya dialirkan kembali ke jantung. Darah
yang kaya akan oksigen mengalir di dalam vena pulmonalis menuju ke atrium kiri.
Peredaran darah di antara bagian kanan jantung, paru-paru dan atrium kiri disebut
sirkulasi pulmoner karena darah dialirkan ke paru-paru. Darah dalam atrium kiri akan
didorong menuju ventrikel kiri melalui katup bikuspidalis/mitral, yang selanjutnya akan
memompa darah bersih ini melewati katup aorta masuk ke dalam aorta (arteri terbesar
dalam tubuh). Darah kaya oksigen ini disirkulasikan ke seluruh tubuh, kecuali paru-paru.
dan sebagainya.

f. Fungsi bilik jantung


1. Serambi kanan berfungsi untuk menerima darah dari seluruh tubuh dan kaya
2. karbondioksida.
3. Serambi kiri berfungsi untuk menerima darah dari paru-paru dan kaya oksigen.
4. Bilik kanan berfungsi untuk memompa darah ke paru-paru dan banyak mengandung
karbon-dioksida.
5. Bilik kiri berfungsi untuk memompa darah ke seluruh tubuh dan banyak
mengandung oksigen.

H. Fisiologi Sistem Konduksi Jantung


a. Elektrofisiologi jantung
Aktivitas listrik dari jantung merupakan akibat dari perubahan pada permiabelitas
membran sel, yang memungkinkan pergerakan ion-ion. Dengan masuknya ion-ion
tersebut maka muatan listrik sepanjang membran itu mengalami perubahan relative. Ada
tiga ion yang mempunyai fungsi penting sekali dalam elektrofisiologi sel, yaitu : kalium,
natrium dan kalsium. Adalah kation intrasel yang dominan sedangkan konsentrasi Na dan
Ca tertinggi pada lingkungan ekstrasel. Membran sel otot jantung pada keadaan istirahat
berada dalam keadaan polarisasi, dengan bagian luar berpotensi positif dibandingkan
bagian dalam selisih potensial ini disebut potensial membrane. Bila membran otot jantung
dirangsang, sifat permeabel berubah sehingga ion Na masuk ke dalam sel, yang
menyebabkan potensial membrane. Perubahan potensial membran karena stimulasi ini

15
disebut depolarisasi. Setelah proses depolarisasi selesai, maka potensial membran
kembali mencapai keadaan semula yaitu proses repolarisasi.
b. Sistem konduksi jantung
Jantung manusia berdenyut dimulai saat listrik/ impuls merambat sepanjang jalur
konduksi jantung. hal ini meyebabkan otot jantung berkontraksi sehingga menimbulkan
pemompaan darah oleh jantung. System konduksi jantung adalah hambatan impuls-
impuls memungkinkan pengaturan irama jantung , system ini merupakan modifikasi dari
otot jantung yang disertai tenaga ritmik spontan dan serabut syaraf tertentu. Jantung
manusia dewasa normalnya berkontraksi secara berirama dengan frekuensi sekitar 72
denyutan/menit. Supaya pemompaan jantung efektif maka perlu pengkoordinasian dari
jutaan sel otot jantung. Kontraksi akan terjadi jika potential aksi yang berjalan menuju
membran sel otot. Impuls yang diterima sel tersebut kemudian disalurkan ke sel
selanjutnya melalui gap junction sehinnga jika ada rangsangan pada salah satu bagian saja
maka bagian yang lain juga terangsang. Oleh karena itu, sel otot pada jantung diatur
secara spesifik oleh frekuensi eksitasi jantung, jalur konduksi dan banyaknya eksitasi
pada daerah tertentu. Komponen-komponen eksitasi dari jantung secara urut terdiri dari
sino-auricular node(SA node), jaras internodal atrium, atrio-ventricular node (AV node),
bundle His, cabang kiri-kanan bundel dan sistem Purkinje.
Komponen – komponen eksitasi jantung :
1. SA Node ( Sino-Atrial Node )
Simpuls sino-atrial (S-A) merupakan kepingan berbentuk sabit yang mengalami
spesialisasi dengan lebar kira-kira 3mm-1cm ; simpul Ini terletak pada dinding posterior
atrium masing-masing berdiameter 3-5mikro, berbeda dengan serabut atrium sekitarnya
yang berdiameter 15-20mikro. Tetapi serabut S-A berhubungan langsung dengan atrium
sehingga setiap potensial aksi yang mulai pada simpul S-A segera menyebar ke atrium.
Serabut sino-atrial sedikit berbeda dari sebagian terbesar serabut otot jantung
lainnya, yaitu hnya mempunyai potensial membrane istiraha dari -55 milivolt sampai -60
milivolt,dibandingkan dengan -85 sampai -95milivolt pada sebagian terbesar serabut
lainnya. Potensial istirahat yang rendah ini disebabkan oleh sifat membrane yang mudah
ditembus ion natrium. Kebocoran natrium ini menyebabkan eksitasi-sendiri dari serabut
S-A.
2. AV Node (Atrio-Ventricular Node)
Ujung serabut simpul S-A bersatu serabut otot atrium yang ada disekitarnya, dan
pontensial yang berasal dari simpul S-A berjalan ke luar, masuk tersebut. Dengan jalan
ini, pontensial aksi menyebar ke seluruh masa otot dan akhirnya juga ke simpul A-V.
Kecepatan penghataran dalam otot atrium sekitar 0,3 meter per detik. Tetapi, penghatar
dalam otot atrium, sebagian diantaranya sedikit lebih cepat dalam beberapa berkas kecil
serabut otot atrium sebagian diantarnnya berjalan langsung dari simpul S-A ke simpul A-
V dan menghantarkan implus jantung dengan kecepatan sekitar 0,45 sampai 0,6 meter
perdetik.Llintasan ini, yang dinamakan lintasan inernodal.
Sel-sel dalam AV Node dapat juga mengeluar¬kan impuls dengan frekuensi lebih
rendah dan pada SA Node yaitu : 40 – 60 kali permenit. Oleh karena AV Node
mengeluarkan impuls lebih rendah, maka dikuasai oleh SA Node yang mempunyai
impuls lebih tinggi. Bila SA Node rusak, maka impuls akan dikeluarkan oleh AV Node.

16
3. Berkas His
Terletak di septum interventrikular dan bercabang 2, yaitu :
a. Cabang berkas kiri ( Left Bundle Branch)
Cabang berkas kanan ( Right Bundle Branch ). Setelah melewati kedua cabang ini, impuls
akan diteruskan lagi ke cabang-cabang yang lebih kecil yaitu serabut purkinye.
b. Serabut Purkinye
Serabut purkinye ini akan mengadakan kontak dengan sel-sel ventrikel. Dari sel-sel
ventrikel impuls dialirkan ke sel-sel yang terdekat sehingga seluruh sel akan dirangsang.
Di ventrikel juga tersebar sel-sel pace maker (impuls) yang secara otomatis mengeluarkan
impuls dengan frekuensi 20 – 40 kali permenit.
Jantung merupakan sistem elektromekanikal dimana signal untuk kontraksi otot
jantung timbul akibat penyebaran arus listrik di sepanjang otot jantung.
Konsep automaticity mempunyai karakteristik berikut:
1. Sel jantung memiliki fungsi mekanik dan elektrik serta terdiri dari filamen-filamen
kontraktil yang jika terstimulasi akan saling berinteraksi sehingga sel miokard akan
berkontraksi.
2. Kontraksi sel otot jantung yang berhubungan dengan perubahan muatan listrik disebut
depolarisasi dan pengembalian muatan listrik disebut repolarisasi. Rangkaian proses ini
disebut potensial aksi.
3. Sel miokard bersifat depolarisasi spontan, yang berfungsi sebagai back up sel pacu
jantung jika terjadi disfungsi nodal sinus atau kegagalan propagasi depolarisasi dengan
manifestasi klinis berupa aritmia.
Sistem konduksi terdiri dari sel otot jantung yang memiliki sifat unik, terdiri dari:
1. Nodal Sinoatrial (SA)
a. Nodal SA merupakan sekumpulan sel yang terletak di bagian sudut kanan atas atrium
kanan dengan ukuran panjang 10-20 mm dan lebar 2-3 mm serta merupakan pacemaker
jantung.
b. Nodal SA mengatur ritme jantung (60-100x/menit) dengan mempertahankan kecepatan
depolarisasi serta mengawali siklus jantung ditandai dengan sistol atrium.
c. Impuls dari nodal SA mentebar pertama sekali ke atrium kanan lalu ke atrium kiri
(melalui berkas Bachman) yang selanjutnya di teruskan ke nodal atrioventrikular (AV)
melalui traktus internodal.
2. Nodal Atrioventrikular (AV)
a. Nodal AV terletak dekat septum interatrial bagian bawah, di atas sinus koronarius dan
dibelakang katup trikuspid yang berfungsi memperlambat kecepatan konduksi sehingga
memberi kesempatan atrium mengisi ventrikel sebelum sistol ventrikel serta melindungi
ventrikel dari stimulasi berlebihan atrium seperti pada fibrilasi atrial.
b. Nodal AV menghasilkan impuls 40-60x/menit dan kecepatan konduksi 0,05 meter/detik.
c. Impuls dari nodal AV akan diteruskan ke berkas His.
3. Sistem His-Purkinje
a. Berkas His terbagi atas berkas kanan dan kiri.
Berkas His kiri terbagi menjadi berkas anterior kiri, posterior dan septal.

17
b. Berkas kanan menyebabkan impuls listrik ke ventrikel kanan, sedangkan berkas kiri
menyebarkan impuls ke septum inter-ventrikel dan ventrikel kiri dengan kecepatan
konduksi 2 meter/detik.
c. Berkas-berkas tersebut bercabang menjadi cabang-cabaang kecil atau serabut purkinje
yang tersebar mulai dari septum interventrikel sampai ke muskulus papilaris dan
menghasilkan impuls 20-40x/menit dengan kecepatan konduksi 4 meter/detik.
d. Impuls listrik menyebar mulai dari endokardium ke miokardium dan terakhir mencapai
epikardium, yang selanjutnya otot jantung akan bergerak (twisting) dan memompa darah
keluar dari ruang ventrikel ke pembuluh darah arteri.
Fase potensial aksi jantung
1. Fase 0:
Depolarisasi cepat (fase sodium channel): terjadi pemasukan cepat Na+ dari luar sel ke
dalam sel melalui saluran Na+ Ion K+ bergerak ke luar sel dan Ca++ bergerak lambat
masuk ke dalam sel melalui saluran Ca++. Sel akan terdepolarisasi dan dimulailah
kontraksi jantung ditandai dengan kompleks QRS pada elektrokardiogram (EKG).
Selanjutnya terjadi repolarisasi segera yang terdiri dari 3 fase (fase 1,2 dan 3).
2. Fase 1:
Repolarisasi dini: saluran Na+ akan menutup sebagian sehingga memperlambat aliran Na+
ke dalam sel. Pada saat bersamaan, Cl- masuk ke dalam sel dam K+ keluar melalui saluran
K+. Alhasil terjadi penurunan jumlah ion positif dalam sel yang menimbulkan gelombang
defleksi negatif kecil pada kurva potensial aksi.
3. Fase 2:
Fase plateau: Terjadi pemasukan lambat Ca++ ke dalam sel melalui saluran Ca++ Ion K+
terus keluar dari sel melalui saluran K+. Fase ini ditandai dengan segmen ST pada EKG.
4. Fase 3:
Repolarisasi cepat akhir: Terjadi downslope potensial aksi, dimana K+ bergerak cepat
keluar sel. Saluran Ca++ dan Na+ tertutup sehingga Ca++ dan Na+ tidak bisa masuk ke
dalam sel. Pengeluaran cepat K+ menyebabkan suasana elektrik di dalam sel menjadi
negatif. Hal ini menjelaskan terjadi gelombang T (repolarisasi ventrikel) pada EKG. Jika
saluran K+ dihambat, terjadi pemanjangan potensial aksi.
5. Fase 4:
Resting membrane potential: kembali pada keadaan istirahat, Na+ dijumpai banyak di
dalam sel serta K+ banyak diluar sel. Pompa Na+K+ akan diaktivasi untuk mengeluarkan
Na+ dan memasukkan K+ ke dalam sel. Jantung mengalami polarisasi ( siap untuk
stimulus berikutnya).

I. Penyakit Pada Sistem Kardiovaskuler


a) Varises
Varises merupakan suatu pelebaran pada pembuluh balik (vena) yang sering terjadi
pada bagian bawah tubuh, seperti pembuluh balik pada kaki (betis) yang
menyebabkan sirkulasi darah menjadi tidak lancar. Akibat pelebaran ini, maka vena
tampak berkelok-kelok dan berwarna biru. Hal ini terjadi karena katup-katup pada
vena menjadi lemah sehingga aliran darah ke jantung terhambat dan beban vena
menjadi berat. Penyebabnya dapat terjadi karena faktor bawaan sejak lahir atau karena

18
sering berdiri, kehamilan dan tumor. Vena bagian dalam jarang terkena varises karena
terlindungi oleh otot tulang. Gejalanya pegal-pegal, panas dan lelah pada tungkai.
Bila varises terjadi di daerah anus, maka disebut ambeien atau wasir atau haemorhoid.
Penyebabnya adalah aliran darah yang tidak lancar. Ini sering dialami oleh seseorang
yang banyak melakukan kegiatan dengan berdiri dan sering pula dialami wanita yang
sedang hamil atau sering mengalami sembelit, sukar buang air besar sehingga
mengedan terlalu keras.

b) Hipertensi
Hipertensi atau tekanan darah tinggi terjadi jika tekanan darah sistole dan diastole di
atas normal, yaitu sistole lebih besar dari 140 mm Hg atau tekanan diastole lebih
besar dari 99 mmHg. Tekanan darah yang ideal adalah tekanan sistole 120 mmHg,
dan tekanan diastole 80 mmHg. Penyebabnya antara lain adalah penyakit ginjal,
banyak merokok, kegemukan, gangguan dalam transpor garam-garam dan hormon.
Tetapi dapat pula karena faktor keturunan.
Hipertensi dapat menyebabkan jantung harus bekerja keras sehingga otot-ototnya
menebal, beban terhadap arteri semakin besar sehingga mudah pecah. Bila arteri yang
menuju otak pecah dapat menimbulkan stroke. Hipertensi ditandai dengan badan
lemah, pusing, napas pendek, dan palpitasi jantung.
c) Hipotensi
Hipotensi atau tekanan darah rendah merupakan suatu keadaan yang ditandai dengan
tekanan sistole dan diastolnya di bawah ukuran normal (<90/70 mmHg). Tekanan
darah rendah ditandai dengan gejala mudah pusing ketika bangun tidur, badan cepat
lelah atau lesu, tangan dan kaki terasa dingin, mata berkunang-kunang terutama
setelah jongkok lalu berdiri, atau pingsan. Hipotensi dapat disebabkan oleh
pendarahan, diare yang disertai muntah, kekurangan mineral dalam makanan (diet
terlalu ketat), atau mengkonsumsi obat penurun tekanan darah secara berlebihan.
d) Gangguan Jantung
Gangguan jantung dapat disebabkan oleh berbagai hal, antara lain karena adanya
gangguan pada peredaran darah koroner (peredaran darah pada otot jantung),
akibatnya aliran darah ke jantung berkurang. Gejalanya adalah rasa nyeri di daerah
dada lalu menjalar ke lengan sebelah kiri. Rasa nyeri berkurang bila diistirahatkan.
Penyebab lainnya dalah pengendapan kolesterol dalam pembuluh darah, yang dapat
membentuk bongkahan kolesterol yang menghalangi aliran darah.
e) Gagal jantung
Gagal jantung adalah kondisi menurunnya kekuatan kontraksi jantung sehingga
terjadi gangguan pada volume peredaran darah ke seluruh tubuh. Gejalanya berupa
cepat lelah, sesak nafas, bengkak pada kaki (oedema) dan pembengkakan pada paru-
paru dan jantung akibat tertimbunnya darah pada organ-organ tubuh tersebut.

19
f) Anemia
Anemia merupakan suatu keadaan dari penderita yang kekurangan eritrosit terutama
unsur hemoglobin di dalam tubuh. Oleh karena itu, ada yang menyebutnya penyakit
kurang darah. Jumlah eritrosit normal adalah 5,3 juta/mm3 darah. Kekurangan
hemoglobin ini menyebabkan pemenuhan kebutuhan oksigen (O2) menuju
jaringan menurun, sehingga mengganggu fungsi kerja sel.
Gejala anemia antara lain ditandai dengan muka penderita pucat, cepat lelah, sakit
kepala, timbulnya bintik-bintik hitam pada mata, jantung berdebar, dan denyut nadi
meningkat.
Anemia dapat terjadi juga apabila kita terluka dan kehilangan banyak darah. Sehingga
cara yang bisa dilakukan adalah transfusi darah. Kurangnya zat seperti zat besi (Fe)
dan vitamin B12 juga bisa menyebabkan anemia. Selain itu, ada pula anemia yang
terjadi secara genetis. Misalnya thalasemia dan anemia bulan sabit (siclema).
g) Thalasemia
Thalasemia merupakan suatu kelainan pada eritrosit, sehingga selnya mudah rapuh
dan cepat rusak. Ini terjadi karena sel-selnya tidak mampu mensintesis rantai
polipeptida alfa (α) dan rantai polipeptida beta (β) dengan cukup, sehingga
hemoglobin tidak terbentuk. Thalasemia merupakan penyakit menurun, penderita
thalasemia umumnya memiliki jumlah hemoglobin yang kurang bahkan hampir tidak
ada sama sekali. Oleh karenanya, penderita thalasemia melakukan transfusi darah
secara rutin. Gejala penyakitnya bervariasi, dapat berupa anemia, pembesaran limpa
dan hati atau pembentukan tulang muka yang abnormal.
Limpa berfungsi membersihkan sel darah yang rusak. Pembesaran limpa penderita
thalasemia terjadi karena sel darah merah yang rusak sangat berlebihan sehingga kerja
limpa sangat berat. Selain itu, tugas limpa juga lebih diperberat untuk memproduksi
sel merah lebih banyak. Sedangkan tulang muka merupakan tulang pipih. Tulang
pipih berfungsi memproduksi sel darah, akibat thalasemia tulang pipih akan berusaha
memproduksi sel darah merah sebanyak-banyaknya hingga terjadi pembesaran tulang
pipih. Pada muka hal ini dapat dilihat dengan jelas karena adanya penonjolan dahi,
menjauhnya jarak antara kedua mata dan menonjolnya tulang pipi.
Sementara itu, anemia bulan sabit (cicle cell anemia) merupakan anemia yang sel-
selnya mengandung tipe hemoglobin abnormal, yang disebut hemoglobin S. Apabila
hemoglobin S ini berikatan dengan oksigen (O2) yang berkonsentrasi rendah, Hb S
membentuk gel, sehingga menyebabkan perubahan bentuk (sickling) eritrosit. Sel ini
kurang fleksibel dan cenderung mengalami fragmentasi, dan terdapat peningkatan laju
pemecahan eritrosit oleh makrofag. Hemoglobin yang membentuk gel tersebut juga
akan merusak membran sel sehingga sel tersebut menjadi lebih rapuh. Varian Hb S
diwariskan dengan cara Mendelian. Keturunan heterozigot dengan Hb S kurang dari
40% biasanya tidak memberikan gejala (sickle cell trait). Keturunan homozigot
dengan lebih dari 70% Hb S mengalami anemia sel sabit penuh.
h) Leukemia

20
Leukemia adalah pertumbuhan leukosit yang abnormal pada jaringan yang
memproduksi sel darah putih. Penyebabnya antara lain terpapar sinar radioaktif, virus,
zat kimia beracun dan kerentanan bawaan pada keluarga tertentu. Gejalanya dapat
berupa anemia, berkurangnya trombosit sehingga penderita menjadi pucat, lesu, kulit
mudah memar bila terbentur, pendarahan hidung, berat badan turun, sering demam
dan berkeringat di malam hari.
Leukemia atau kanker darah merupakan suatu keadaan berupa kelebihan produksi
leukosit. Leukimia disebabkan oleh keadaan sumsum tulang atau jaringan limfa yang
abnormal, sehingga produksi leukosit berlipat ganda.
Di dalam dunia medis, gangguan leukemia ini sukar diobati. Namun, cara yang
seringkali dilakukan adalah dengan sinar X, kemoterapi atau terkadang diperlukan
transplantasi (pencangkokan) sel-sel mieoloid. Kebalikan leukimia
adalah agranulositosis, yakni kekurangan leukosit. Akibat yang ditimbulkan adalah
daya tahan tubuh terhadap penyakit menurun.
i) Polisetemia
Polisetemia merupakan suatu keadaan kelebihan produksi eritrosit dalam tubuh
seseorang. Darah penderita menjadi kental, sehingga memperlambat aliran darah di
dalam pembuluh atau dapat juga membentuk gumpalan di dalam darah. Gumpalan
darah dapat menyebabkan ganggren/kematian jaringan jika terjadi pada
jantung, sehingga dapat menyebabkan kematian bagi penderita.
Gejala yang ditimbulkannya dapat berupa sakit kepala dan pusing-pusing.

j) Hemofilia
Hemofilia merupakan penyakit keturunan dengan gejala pendarahan yang sukar
dihentikan. Sebanyak 85% dari penyakit ini disebabkan oleh defisiensi faktor VIII.
Jenis hemofilia ini disebut hemofilia A atau hemofilia klasik. Sebanyak 15% pasien
sisanya kecenderungan perdarahan disebabkan oleh defisiensi faktor IX. Kedua faktor
tersebut diturunkan secara resesif melalui kromosom wanita.
Dinamakan filia karena paling sedikit satu dari kedua kromosom X-nya mempunyai
gen-gen yang sempurna. Namun demikian bila salah satu kromosom X-nya
mengalami defisiensi, maka akan menurunkan penyakit tersebut kepada separuh anak
laki-laki.
k) Trombositopenia
Kelainan ini ditandai dengan sedikitnya jumlah trombosit di dalam sistem peredaran
darah. Penderita trombositopenia cenderung mengalami pendarahan seperti halnya
pada hemofilia. Bedanya ialah pendarahan trombositopenia berasal dari kapiler-
kapiler kecil, dan bukan dari pembuluh besar seperti yang terjadi pada hemofilia.
Sebagai akibat kelainan ini, timbul bintik-bintik pendarahan di seluruh jaringan tubuh.
Kulit penderita menampakkan bercak-bercak kecil berwarna ungu, sehingga penyakit
itu disebut trombositopenia purpura. Sedangkan kelainan yang ditandai dengan
banyaknya jumlah trombosit disebut trombositosis.

21
l) Hipertrofi Kardiomiopati
Hipertrofi Kardiomiopati (Hypertrophic Cardiomyopathy) merupakan sekumpulan
penyakit jantung yang ditandai dengan adanya penebalan pada dinding ventrikel.
Hipertrofi merupakan suatu keadaan menebalnya otot-otot jantung sebagai akibat
katup-katup jantung tidak berfungsi sehingga jantung bekerja ekstra. Akibatnya, saat
tertentu, jantung tidak dapat lagi memberi cukup oksigen (O2) terhadap jaringan.
m) Penyakit Jantung Koroner
Penyakit jantung koroner adalah penyakit jantung yang disebabkan oleh gangguan
aliran darah pada pembuluh darah koroner. Pembuluh darah koroner adalah pembuluh
darah arteri dan vena, yang mengalirkan darah dari dan ke jantung. Pemicunya adalah
arteriosklerosis, yaitu pengerasan pembuluh nadi (arteri) akibat endapan
lemak. Sementara, arterosklerosis adalah pengerasan pembuluh nadi (arteri) akibat
endapan zat kapur.
n) Embolisme Koroner
Embolisme koroner merupakan suatu gangguan pada arteri koroner yang
mengakibatkan pembuluh terisi oleh bekuan darah secara mendadak. Bekuan darah
ini berasal dari bagian tubuh lain yang terbawa oleh aliran darah menuju arteri
koroner.
o) Penyakit Kaki Gajah (Elephantiasis)
Penyakit kaki gajah disebabkan karena larva cacing filaria. Larva cacing filaria ini
masuk ke dalam darah melalui gigitan nyamuk Culex sp. Larva ini kemudian terbawa
dalam peredaran darah. Di dalam pembuluh getah bening (limfa) larva akan menetas
menjadi cacing. Cacing-cacing tersebut akan menyumbat saluran limfa dan
menyebabkan pecahnya saluran limfa. Cairan limfa yang keluar dari saluran inilah
yang akan mengisi jaringan di bagian kaki sehingga kaki menjadi bengkak.

J. Cara Mencegah Penyakit Pada Sistem Peredaran Darah


Setelah Anda mengetahui tentang beberapa gangguan yang terjadi pada alat
peredaran darah, maka Anda harus berusaha mengantisipasi agar tidak mengalami
gangguan-gangguan seperti itu. Beberapa tindakan yang dapat kita lakukan untuk
mencegah gangguan itu adalah sebagai berikut.
1. Bila suatu saat kita mendapat luka terbuka, usahakan darah tidak terus mengalir. Jika
terjadi kekurangan darah yang berat, harus segera diberikan penambahan darah melalui
transfusi darah.
2. Membiasakan olahraga secara teratur. Olahraga secara teratur bisa melancarkan
peredaran darah. Cara ini berguna untuk mencegah beberapa penyakit, seperti varises,
hipotensi, dan hipertensi.
3. Sering mengkonsumsi makanan yang berserat seperti buah-buahan,sayur-sayuran serta
biji-bijian untuk melancarkan buang air besar. Sulit buang air besar merupakan salah
satu faktor pencetus wasir.

22
4. Hindari kebiasaan menahan buang air besar, karena dapat menyebabkan tinja menjadi
keras. Tinja yang keras dapat memecahkan pembuluh vena, sehingga mengakibatkan
wasir.
5. Kurangi mengonsumsi makanan yang berlemak untuk mencegah penyakit jantung
koroner, berpola pikir positif, menghindari tekanan batin dan stres, karena ini akan
memicu serangan jantung.
6. Mengimbangi kesehatan jasmani dengan kesehatan rohani, misalnya dengan
beribadah sesuai ajaran agama yang dianut dan menerapkan ajaran agama dengan baik
serta terbiasa berpola pikir positif

AYAT AL QURAN YANG BERKAITAN DENGAN


SISTEM KARDIOVASKULER

ْ ‫ِِم ْنِِ َح ْب ِل‬


ِ‫ِِال َو ِري ِد‬ ِ ‫ِۖونَحْ نِِأ َ ْق َربِِإِلَ ْي ِه‬
َ ِِ‫انَِِونَ ْعلَمِِ َماِت َو ْس ِوسِِبِ ِهِِنَ ْفسه‬
َ ‫س‬ ِ ْ ‫َِولَقَدِِْ َخلَ ْقن‬
َ ‫َاِاْل ْن‬
“Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dan mengetahui
apa yang dibisikkan oleh hatinya, dan Kami lebih dekat kepadanya
daripada urat lehernya.”
Dalam surat Al-Qaaf: 16 kita bisa lihat bagaimana deskripsi tentang
dekatnya Allah dengan manusia. Urat leher yang dimaksudkan dalam
ayat tersebut ialah pembuluh darah yang terdapat di leher yaitu
. Dalam Surat Al Haqqah ayat 45 dan 46 Allah berfirman:
ِ ‫َاِم ْنهِِبِ ْال َي ِم‬
ِ‫ين‬ ِ ‫ََل َ َخذْن‬
ْ ‫َاِم ْنه‬
َِ‫ِِٱل َوتِين‬ َ َ‫ثمِِلَق‬
ِ ‫ط ْعن‬
“Niscaya benar-benar Kami pegang dia pada tangan kanannya.
Kemudian benar-benar Kami potong urat tali jantungnya.”
Pembuluh darah besar lainnya yang disebutkan dalam Qur’an ialah Al-
Aatiin (aorta). Aorta merupakan pembuluh darah besar yang
mengalirkan darah langsung dari jantung untuk disebarkan ke seluruh
tubuh
23
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Sistem peredaran darah pada manusia tersusun atas jantung sebagai pusat peredaran
darah, pembuluh-pembuluh darah dan darah itu sendiri. Peredaran darah manusia merupakan
peredaran darah tertutup karena darah yang dialirkan dari dan keseluruh tubuh melalui
pembuluh darah dan darah mengalir melewati jantung sebanyak dua kali sehingga disebut
sebagai peredaran darah ganda. Peredaran darah sistemik adalah peredaran darah yang
mengalirkan darah yang kaya oksigen dari ventrikel sinistra lalu diedarkan keseluruh jaringan
tubuh. Oksigen bertukar dengan karbondioksida di jaringan tubuh. Lalu darah yang kaya
karbondioksida dibawa melalui vena menuju atrium dextra. Peredaran darah pulmonal adalah
peredaran darah yang mengalirkan darah dari jantung ke paru-paru dan kembali lagi ke
jantung. Darah yang kaya karbondioksida dari ventrikel dextra dialirkan ke paru-paru melalui
arteri pulmonalis, di alveolis darah tersebut bertukar dengan darah yang kaya oksigen yang
selanjutnya akan dialirkan ke atrium sinistra melalui vena pulmonalis.
Sedangkan sistem konduksi jantung dimana aktivitas listrik dari jantung merupakan
akibat dari perubahan pada permiabelitas membran sel, yang memungkinkan pergerakan ion-
ion. Dengan masuknya ion-ion tersebut maka muatan listrik sepanjang membran itu
mengalami perubahan relative. Ada tiga ion yang mempunyai fungsi penting sekali dalam
elektrofisiologi sel, yaitu : kalium, natrium dan kalsium. Adalah kation intrasel yang dominan
sedangkan konsentrasi Na dan Ca tertinggi pada lingkungan ekstrasel. Membran sel otot
jantung pada keadaan istirahat berada dalam keadaan polarisasi, dengan bagian luar
berpotensi positif dibandingkan bagian dalam selisih potensial ini disebut potensial
membrane. Bila membran otot jantung dirangsang, sifat permeabel berubah sehingga ion Na
masuk ke dalam sel, yang menyebabkan potensial membrane. Perubahan potensial membran
karena stimulasi ini disebut depolarisasi. Setelah proses depolarisasi selesai, maka potensial
membran kembali mencapai keadaan semula yaitu proses repolarisasi.

B. Saran
Dalam penyusunan makalah ini, kami menyadari bahwa yang kami susun masih
banyak kesalahan, baik dari isi materi dan cara penulisan. Oleh karena itu, penulis
mengharapankan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan makalah ini, sehingga
makalah ini dapat menjadi wawasan pengetahuan bagi pembacanya.

24
DAFTAR PUSTAKA

Brunner, Suddarth, (2002). Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta, Buku Kedokteran EGC.
https://tiahafizah.wordpress.com/2014/01/30/makalah-sistem-peredaran-darah/ diakses pada
tanggal 28 September 2015
https://chellious.wordpress.com/2011/03/06/elektrofisiologi-dan-sistem-konduksi-
jantung/ diakses pada tanggal 28 September 2015
http://pustaka.pandani.web.id/2013/11/cara-pencegahan-gangguan-kelainan-dan_15.html
https://mitakurniati.wordpress.com/ipa-2/sistem-dalam-kehidupan-manusia/gangguan-atau-
kelainan-pada-sistem-peredaran-darah/
http://www.ilmudasar.com/2016/12/Pengertian-Macam-Macam-Pembentukan-dan-Fungsi-
Sel-Darah-adalah.html

25

Anda mungkin juga menyukai