Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

ANATOMI DAN FISIOLOGI SISTEM RESPIRASI


UNTUK MEMENUHI TUGAS SEMESTER PENDEK
MATA KULIAH
FUNDAMENTAL PATHOPHYSIOLOGY OF
RESPIRATORY SYSTEM
Di bina oleh :
Ns. Septi Dewi Rahmawati

OLEH:
KEYFIN ALIFFAH RIZAL KASDIANTO 125070218113044

UNIVERSITAS BRAWIJAYA
FAKULTAS KEDOKTERAN
PROGRAM STUDY ILMU KEPERAWATAN

TAHUN 2015
Kata Pengantar

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT. Banyak nikmat


yang Allah berikan, tetapi sedikit sekali yang kita ingat. Segala puji
hanya layak untuk Allah Tuhan seru sekalian alam atas segala berkat,
rahmat, taufik, serta hidayah-Nya yang tiada terkira besarnya,
sehingga

penulis

dapat

menyelesaikan

makalah

dengan

judul

ANATOMI DAN FISIOLOGI SISTEM RESIPARI.


Dalam penyusunannya, penulis memperoleh banyak bantuan
dari berbagai pihak, karena itu penulis mengucapkan terima kasih
yang sebesar-besarnya kepada semua anggota kelompok, dan dosen
pembimbing

yang

telah

memberikan

dukungan,

kasih,

dan

kepercayaan yang begitu besar. Dari sanalah semua kesuksesan ini


berawal. Semoga semua ini bisa memberikan sedikit kebahagiaan dan
menuntun pada langkah yang lebih baik lagi.
Meskipun penulis berharap isi dari makalah ini bebas dari kekurangan
dan kesalahan, namun selalu ada yang kurang. Oleh karena itu, penulis
mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar makalah ini
dapat lebih baik lagi.
Akhir kata penulis berharap agar makalah ini bermanfaat bagi
semua pembaca.

Kediri, 09 Agustus
2015
Penyusun

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar belakang


Fungsi sistem pernafasan adalah mengambil oksigen (O2)
dari atmosfer ke dalam sel-sel tubuh dan untuk mentranspor
karbondioksida(CO2) yang dihasilkan oleh sel-sel tubuh kembali ke
atmosfer.
Organ organ respiratorik berfungsi dalam :
1. Produksi bicara, membantu proses dalam berbicara.
2. Keseimbangan asam basa dalam darah dan jaringan tubuh
manusia
3. Pertahanan tubuh melawan benda asing, organisme asing yang
masuk melalui proses pernafasan ke dalam tubuh.
4. Mengatur hormonal tekanan darah dan keseimbangan hormon
dalam darah.

Respirasi melibatkan proses proses berikut ini:


1. Ventilasi pulmonar( pernafasan) adalah jalan masuk dan keluar
udara dari saluran pernafasan dan paru-paru.
2. Respirasi eksternal adalah difusi oksigen dan karbon dioksida
antara udara dalam paru-paru dan kapiler pulmonal.
3. Respirasi internal adalah difusi oksigen dan karbon dioksida
antara sel darah dan sel-sel jaringan.
4. Respirasi seluler adalah penggunaan oksigen oleh sel-sel tubuh
untuk produksi energi dan pelepasan produk oksidasi CO2 dan
air oleh sel-sel tubuh.

A. Rumusan masalah
Sehubungan dengan

tema

makalah

ini,

penulis

akan

menjabarkan beberapa masalah yang berhubungan dengan


anatomi fisiologi sistem pernafasan, yaitu:
1.
2.
3.
4.
5.

Apakah pengertian dari pernapasan (respirasi) ?


Apakah anatomi system pernafasan itu?
Bagaimana klasifikasi pernafasan (respirasi) ?
Bagaimanakah fisiologi pernafasan?
Prinsip-prinsip mekanisme pernafasan?

B. Tujuan
Adapun tujuan dibuatnya makalah ini, yaitu:
1. Mengetahui dan memahami tentang pernafasan;
2. Mengetahui tentang apa yang dimaksud dengan anatomi
sitem pernafasan;
3. Mengetahui dan memahami tentang fisiologi (mekanisme
atau proses pernapasan);
4. Mengetahui apa saja prinsip-prinsip pernapasan.

BAB II
LANDASAN TEORI
2.1. PENGERTIAN RESPIRASI
Pengertian pernafasan atau respirasi adalah suatu proses
mulai dari pengambilan oksigen, pengeluaran karbohidrat hingga
penggunaan energi di dalam tubuh. Menusia dalam bernapas
menghirup

oksigen

dalam

udara

bebas

dan

membuang

karbondioksida ke lingkungan.

Respirasi dapat dibedakan atas dua jenis, yaitu :


1. Pernapasan eksternal
Pernapasan eksternal adalah Proses pertukaran oksigen
(O2) dan karbondioksida (CO2) antara udara dan darah dalam
paru-paru .Ketika kita menghirup udara dari lingkungan luar,
udara tersebut akan masuk ke dalam paru-paru. Udara masuk
yang mengandung oksigen tersebut akan diikat darah lewat
difusi.

Pada

saat

yang

sama,

darah

yang

mengandung

karbondioksida akan dilepaskan.


Saat sel darah merah (eritrosit) masuk ke dalam kapiler
paru-paru, sebagian besar CO2 yang diangkut berbentuk ion
bikarbonat (HCO- 3) . Dengan bantuan enzim karbonat

anhidrase, karbondioksida (CO2) air (H2O) yang tinggal sedikit


dalam darah akan segera berdifusi keluar. Persamaan reaksinya
adalah sebagai berikut.

Seketika itu juga, hemoglobin tereduksi (yang disimbolkan HHb)


melepaskan ion-ion hidrogen (H+) sehingga hemoglobin (Hb)-nya juga
ikut terlepas. Kemudian, hemoglobin akan berikatan dengan oksigen
(O2) menjadi oksihemoglobin (disingkat HbO2).

Proses difusi dapat terjadi pada paru-paru (alveolus), karena


adaperbedaan tekanan parsial antara udara dan darah dalam alveolus.
Tekanan parsial membuat konsentrasi oksigen dan karbondioksida
pada darah dan udara berbeda.
Tekanan parsial oksigen yang kita hirup akan lebih besar
dibandingkan

tekanan

parsial

oksigen

pada

alveolus

paru-paru.

Dengan kata lain, konsentrasi oksigen pada udara lebih tinggi daripada
konsentrasi oksigen pada darah. Oleh karena itu, oksigen dari udara
akan berdifusi menuju darah pada alveolus paru-paru.
Sementara itu, tekanan parsial karbondioksida dalam
darah lebih besar dibandingkan tekanan parsial karbondioksida
pada udara. Sehingga, konsentrasi karbondioksida pada darah
akan lebih kecil di bandingkan konsentrasi karbondioksida pada
udara. Akibatnya, karbondioksida pada darah berdifusi menuju
udara dan akan dibawa keluar tubuh lewat hidung.
2. Pernafasan Internal
Pernafasan
Internal

Adalah

pernapasan

dimana

pertukaran oksigen dan karbon dioksida antara darah dalam


kapiler

dengan

sel-sel

jaringan

tubuh.

Berbeda

dengan

pernapasan eksternal, proses terjadinya pertukaran gas pada

pernapasan internal berlangsung di dalam jaringan tubuh.


Proses pertukaran oksigen dalam darah dan karbondioksida
tersebut berlangsung dalam respirasi seluler.
Setelah
oksihemoglobin
(HbO2)
dalam

paru-paru

terbentuk, oksigen akan lepas, dan selanjutnya menuju cairan


jaringan tubuh. Oksigen tersebut akan digunakan dalam proses
metabolisme sel. Reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut.

Proses masuknya oksigen ke dalam cairan jaringan tubuh juga


melalui proses difusi. Proses difusi ini terjadi karena adanya perbedaan
tekanan parsial oksigen dan karbondioksida antara darah dan cairan
jaringan. Tekanan parsial oksigen dalam cairan jaringan, lebih rendah
dibandingkan oksigen yang berada dalam darah. Artinya konsentrasi
oksigen dalam cairan jaringan lebih rendah. Oleh karena itu, oksigen
dalam darah mengalir menuju cairan jaringan.
Sementara itu, tekanan karbondioksida pada darah lebih rendah
daripada cairan jaringan. Akibatnya, karbondioksida yang terkandung
dalam sel-sel tubuh berdifusi ke dalam darah. Karbondioksida yang
diangkut oleh darah, sebagian kecilnya akan berikatan bersama
hemoglobin membentuk karboksi hemoglobin (HbCO2). Reaksinya
sebagai berikut.
Namun, sebagian besar karbondioksida tersebut masuk ke
dalam plasma darah dan bergabung dengan air menjadi asam
karbonat (H2CO3). Oleh enzim anhidrase, asam karbonat akan
segera terurai menjadi dua ion, yakni ion hidrogen (H+) dan ion
bikarbonat (HCO- Persamaan reaksinya sebagai berikut.
CO2 yang diangkut darah ini tidak semuanya dibebaskan
ke luar tubuh oleh paru-paru, akan tetapi hanya 10%-nya saja.
Sisanya yang berupa ion-ion bikarbonat yang tetap berada
dalam darah. Ion-ion bikarbonat di dalam darah berfungsi
sebagai bu. er atau larutan penyangga. Lebih tepatnya, ion

tersebut berperan penting dalam menjaga stabilitas pH (derajat


keasaman) darah.
2.2.
ANATOMI RESPIRASI
Pernapasan dibedakan menjadi 2 :
Pernapasan atas :
-

Nasopharynk
Oropharynk
Hypopharynk
Larynk

Pernapasan bawah :
-

Bronkus primer
Tulang hiloid
Paru-paru kanan
Bronkus sekunder
Ligamen trachea
trachea
larynk
esofagus
paru-paru kiri
trachea

SALURAN PERNAPASAN
Saluran pernapasan dibedakan menjadi 2 yaitu
1. Saluran pernapasan bagian atas
a. lubang hidung
- bagian luar terdiri dari kulit,
- bagian tengah terdiri dari otot dan tulang rawan
- bagian dalam terdiri dari selaput lendir
konka nasalis inferior
konka nasalis media
konka nasalis superior
b. Hidung
- Terbentuk dari tulang sejati (os) & tulang rawan
-

(kartilago), sisanya jaringan ikat


Rambut (fimbrae) berfungsi memfilter benda asing

yang masuk
- Reseptor bau (syaraf cranial 1)
c. Fungsi Hidung
- Bekerja sebagai saluran udara pernapasan
- Penyaring/pengatur udara pernapasan
- Menghangatkan udara pernapasan oleh mukosa

- Membunuh kuman
- Pengatur suhu
- Indra penciuman
- Resonator suara
- Pelindung (vibrissa & lisozim)
d. Sinus Paranasal
o Sinus frontalis
o Sinus etmoidalis
o Sinus Spenoidalis
o Sinus Maksilaris
Fungsi sinus:
Membantu menghangatkan
Meringankan berat tulang tengkorak
Mengatur bunyi suara manusia
e. Faring
Merupakan pipa berotot berbentuk

cerobong

(kurang lebih 13 cm)tempat persimpangan antara jalan


napas dengan jalan makanan. Terdapat dibawah dasar
tengkorak , belakang rongga hidung dan mulut sebelah
depan ruas tulang leher sampai pada persambungan
dengan esopagus pada ketinggian tulang rawan. Faring
digunakan pada saat digestion ( menelan ) sepereti pada
saat bernapas.
Pembagian faring:
1. Nasofaring: Posterior dari cavum nasi, fungsinya
menjaga tubuh dari invasi microorganisme.
2. Orofaring: Posterior dari cavum oris berfungsi unuk
menampung udara dari naso faring dan makanan dari
mulut
3. Laringo faring: Posterior dari laring berfungsi pada
proses menelan dan respirasi.
f. Laring
Merupakan
saluran
udara
pembentukan
ketinggian

suara

vertebra

bawahnya
Struktur laring:
Terdapat otot

terletak
servikalis

yang

di

depan
dan

dan

sebagai

faring

sampai

masuk

menggerakkan

pita

trakea

suara

di

membuka dan menutup glotis.


o Plica Vocalis: pita suara asli getaran udara ,
bersuara

Plica vespibularis: pita suara palsu sebagai katub

yang menutup glotis


Kartilago
1. Kartilago tiroid: Terbesar , adam aple (depan jakun)
2. Kartilago cricoid
3. Epiglottis:Menutupi
laring
selama
menelan
makanan
Fungsi utama laring adalah untuk pembentukan

suara dan proteksi jalan napas dari benda asing.


2. Saluran pernapasan bagian bawah
Saluran udara konduktif
Trachea
Merupakan lanjutan dari laring pada vertebrae torakal
ke -7 yang bercabang menjadi 2 bronkus
ujung cabang trachea disebut karina
dibentuk oleh 16-20 cincin yang terdiri dari tulang
rawan berbentuk huruf C
panjang trachea 9-12 cm dan dibelakang terdiri dari

jaringan ikat yang dilapisi oleh otot polos


Bronkus & bronkiolus
Lanjutan dari trachea ada 2 buah yang terdapat
pada ketinggian Vertebrae thoracalis IV dan V yaitu
bronkus
Bronkus kanan lebih pendek, lebar dan vertikal dari
pada yang kiri
Segmen dan subsegmen bronkus bercabang lagi
dan membentuk seperti ranting masuk ke setiap
paru-paru
Bronkus atau kartilago bercabang-cabang disebut
Bronkeolus atau tidak berkartilago dan pada bagian
ini tidak terdapat cincin lagi, pada ujung-ujungnya
terdapat gelembung hawa atau alveoli
Awal pertukaran gas terjadi pada

bronkiolus

respiratorius
Saluran respiratorius terminal
Alveoli
parenkin paru merupakan jaringan yang aktif yang
bekerja pada parenkim paru
parenkim paru mengandung berjuta unit alveolus
seluruh
unit
alveoli
terdiri
dari
bronkiolus
respiratirius, duktus alveolus, alveolar sacs

berfungsi untuk pertukaran udara antara kapiler


pulmonar dan alveoli
Paru-paru
terletak pada rongga dada dengan ujung berbentuk
kerucut berada diatas tulang iga pertama dan
dasarnya pada diagfragma
paru kanan 3 lobus dan paru kiri 2 lobus
paru kanan dan kiri dipisahkan oleh mediastinum
Dada
tulang dada sternum berfungsi melindungi paru-paru,
jantung dan pembuluh darah besar
bagian luar rongga dada terdiri dari 12 costae
bagian atas tuang dada leher terdapat 2 otot

tambahan inspirasi
Diagfragma
Terletak pada rongga dada bagian bawah berbentuk

seperti kubah pada saat relaksasi


Pleura
Membran serosa yang menyelimuti paru-paru
Selaput paru-paru :
1. Pleura parietalis (lapisan luar paru)
2. Pleura viceralis (Lapisan dalam Paru)
Antara kedua pleura ini terdapat rongga atau cavum
yang disebut cavum pleura, permukaannya dilapisi
oleh cairan yang disebut eksudat, berguna untuk
menghindari gesekan atara paru-paru dan dinding
dada pada waktu bernafas.
2.3. FISIOLOGI PERNAPASAN
Kendali pernapasan :
Ventilasi : fungsi mekanik udara masuk dan keluar paru
Faktor yang mempengaruhi pernapasan :
Faktor lokal : kondisi paru dan dinding paru pompa

resiproaktif
Kontrol medula oblongata : pusat kontrol pernapasan (medula

rythme area )
Kontrol pons : mengatur transmisi dari fase inspirasi ke

ekspirasi
Reflek hering breur : reseptor pengatur over distention paru
kendali biokimia : penurunan tekanan parsial 02, Pa O2 &

ventilasi
efek latihan jasmani : latihan berat menyebabkan produksi O2
& Co2 lebih besar

Proses utama Respirasi :


1. Ventilasi pulmonal
Proses keluar masuknya udara antara atmosfer dan
alveoli paru. Adanya beberapa kontraksi otot : otot serratus,
otot

skaleneus

mengangkat

&

iga,

otot

interkostalis

sedangkan

otot

eksternus

berperan

sternokleidomastoideus

mengangkat sternum keatas.


2. Difusi
Proses pertukaran O2 & Co2 antara alveoli dan darah
Proses difusi melintasi membran alveolus-kapiler yang

tipis (< 0,5 mm )


Kekuatan pendorongnya adalah selisih tekanan parsial
antara darah fase gas

Faktor yang mempengaruhi difusi

Semakin besar perbedaan tekanan membran semakin

cepat kecepatan difusi


Semakin besar area membran paru-paru semakin besar
kuantitas yang dapat bedifusi melewati membran dalam

waktu tertentu
Semakin tipis membran semakin cepat difusi gas melalui

membran tersebut kebagian yang berlawanan


3. Transportasi
Proses beredarnya gas O2 & Co2 dalam darah dan cairan
tubuh ke dan dari sel-sel
Mekanisme pergerakan Paru :
Sementara itu, kedua proses pernapasan ini terjadi dalam
dua fase, meliputi inspirasi (inhalase) dan ekspirasi (ekshalase).
Inspirasi adalah proses masuknya udara dari luar tubuh menuju
paru-paru melewati saluran pernapasan. Sedangkan ekspirasi
adalah

proses

keluarnya

udara

dari

dalam

tubuh

menuju

lingkungan melalui organ saluran pernapasan.


a. Pernapasan Dada
Apabila kita menghirup

dan

menghempaskan

udara

menggunakan pernapasan dada, otot yang digunakan yaitu otot


antartulang rusuk. Otot ini terbagi dalam dua bentuk, yakni otot
antartulang rusuk luar dan otot antar tulang rusuk dalam. Saat
terjadi inspirasi, otot antartulang rusuk luar berkontraksi,

sehingga tulang rusuk menjadi terangkat. Akibatnya, volume


rongga dada membesar. Membesarnya volume rongga dada
menjadikan

tekanan

udara

dalam

rongga

dada

menjadi

kecil/berkurang, padahal tekanan udara bebas tetap. Dengan


demikian,

udara

bebas

akan

mengalir

menuju

paru-paru

melewati saluran pernapasan.


Sementara saat terjadi ekspirasi, otot antartulang rusuk
dalam berkontraksi (mengkerut/mengendur), sehingga tulang
rusuk dan tulang dada ke posisi semula. Akibatnya, rongga
dada mengecil. Oleh karena rongga dada mengecil, tekanan
dalam rongga dada menjadi meningkat, sedangkan tekanan
udara di luar tetap. Dengan demikian, udara yang berada dalam
rongga paru-paru menjadi terdorong keluar.
b. Pernapasan Perut
Berbeda dengan pernapasan dada, pernapasan perut
menggunakan otot diafragma dan otot dinding rongga perut.
Sementara mekanisme pernapasannya tetap melalui dua fase,
yaitu inspirasi dan ekspirasi.
Mekanisme pergerakan paru :
1. Inspirasi
Tahap inspirasi terjadi akibat otot tulang rusuk dan
diafragma berkontraksi. Volume rongga dada dan paru-paru
meningkat ketika diafragma bergerak turun ke bawah dan
sangkar tulang rusuk membesar. Tekanan udara dalam paruparu akan turun di bawah tekanan udara atmosfer, dan udara
akan mengalir ke dalam paru-paru.

2. Ekspirasi
Tahap ekspirasi terjadi akibat otot tulang rusuk dan
diafragma berelaksasi. Volume rongga dada dan paru-paru

mengecil ketika diafragma bergerak naik dan sangkar tulang


rusuk mengecil. Tekanan udara dalam paru-paru akan naik
melebihi tekanan udara atmosfer, dan udara akan mengalir
keluar dari paru-paru.

Prinsip mekanisme pernapasan :


1. Paru-paru & Thorax
Paru-paru juga thorax (sedikit)berperan penting pada keluar
masuknya udara pernafasan atau yang lebih tepat disebut
sebagai ventilasi paru-paru.
Peristiwa-peristiwa ini disebabkan karena paru-paru dan thorax
mempunyai 5 sifat dasar dari strukturnya:
a) Paru-paru merupakan kantung elastik
b) Thorax ( rongga dada ) merupakan struktur elastis yang
tertutup
c) Volume thorax dapat diubah dengan otot-otot thorax dan
diapragma
d) Thorax terisi padat dengan berbagai organ
e) Volume relaksasi thorax lebih besar dari volume relaksasi
paru-paru
Tekanan intra pulmonal
Balance point dari kekuatan-kekuatan elastik tersebut
terjadi

diakhir

ekspirasi

dimana

otot-otot

ekspirasi

sedang

berelaksasi karena paru-paru tertarik (terentangkan) dan thorax

tertekan,

kedua

struktur

tersebut

berusaha

untuk

saling

memisahkan diri.
Akibatnya terjadi tekanan negatif diantaranya (rongga pleura
) = intra pleural =intrathorax pressure sebesar kira-kira 6cmH 2O
(tekanan atmosfir = 0) . hal ini terjadi pada orang dewasa saat
pause expiratoir
REFRENSI
Corwin, E.J(2008). Handbook of pathophysiology, 3rd edition. Lippincott
Williams & Wilkins
Wong, DL. (2007). Nursing care of infant and children. Philladelphia :
Mosby
Port, Carol. (1994). Phathophyology : Concept of Altered Health states.
Philladephia : Lippincott Williams & Wilkins

Anda mungkin juga menyukai