OLEH:
KEYFIN ALIFFAH RIZAL KASDIANTO 125070218113044
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
FAKULTAS KEDOKTERAN
PROGRAM STUDY ILMU KEPERAWATAN
TAHUN 2015
Kata Pengantar
penulis
dapat
menyelesaikan
makalah
dengan
judul
yang
telah
memberikan
dukungan,
kasih,
dan
Kediri, 09 Agustus
2015
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
A. Rumusan masalah
Sehubungan dengan
tema
makalah
ini,
penulis
akan
B. Tujuan
Adapun tujuan dibuatnya makalah ini, yaitu:
1. Mengetahui dan memahami tentang pernafasan;
2. Mengetahui tentang apa yang dimaksud dengan anatomi
sitem pernafasan;
3. Mengetahui dan memahami tentang fisiologi (mekanisme
atau proses pernapasan);
4. Mengetahui apa saja prinsip-prinsip pernapasan.
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1. PENGERTIAN RESPIRASI
Pengertian pernafasan atau respirasi adalah suatu proses
mulai dari pengambilan oksigen, pengeluaran karbohidrat hingga
penggunaan energi di dalam tubuh. Menusia dalam bernapas
menghirup
oksigen
dalam
udara
bebas
dan
membuang
karbondioksida ke lingkungan.
Pada
saat
yang
sama,
darah
yang
mengandung
tekanan
parsial
oksigen
pada
alveolus
paru-paru.
Dengan kata lain, konsentrasi oksigen pada udara lebih tinggi daripada
konsentrasi oksigen pada darah. Oleh karena itu, oksigen dari udara
akan berdifusi menuju darah pada alveolus paru-paru.
Sementara itu, tekanan parsial karbondioksida dalam
darah lebih besar dibandingkan tekanan parsial karbondioksida
pada udara. Sehingga, konsentrasi karbondioksida pada darah
akan lebih kecil di bandingkan konsentrasi karbondioksida pada
udara. Akibatnya, karbondioksida pada darah berdifusi menuju
udara dan akan dibawa keluar tubuh lewat hidung.
2. Pernafasan Internal
Pernafasan
Internal
Adalah
pernapasan
dimana
dengan
sel-sel
jaringan
tubuh.
Berbeda
dengan
paru-paru
Nasopharynk
Oropharynk
Hypopharynk
Larynk
Pernapasan bawah :
-
Bronkus primer
Tulang hiloid
Paru-paru kanan
Bronkus sekunder
Ligamen trachea
trachea
larynk
esofagus
paru-paru kiri
trachea
SALURAN PERNAPASAN
Saluran pernapasan dibedakan menjadi 2 yaitu
1. Saluran pernapasan bagian atas
a. lubang hidung
- bagian luar terdiri dari kulit,
- bagian tengah terdiri dari otot dan tulang rawan
- bagian dalam terdiri dari selaput lendir
konka nasalis inferior
konka nasalis media
konka nasalis superior
b. Hidung
- Terbentuk dari tulang sejati (os) & tulang rawan
-
yang masuk
- Reseptor bau (syaraf cranial 1)
c. Fungsi Hidung
- Bekerja sebagai saluran udara pernapasan
- Penyaring/pengatur udara pernapasan
- Menghangatkan udara pernapasan oleh mukosa
- Membunuh kuman
- Pengatur suhu
- Indra penciuman
- Resonator suara
- Pelindung (vibrissa & lisozim)
d. Sinus Paranasal
o Sinus frontalis
o Sinus etmoidalis
o Sinus Spenoidalis
o Sinus Maksilaris
Fungsi sinus:
Membantu menghangatkan
Meringankan berat tulang tengkorak
Mengatur bunyi suara manusia
e. Faring
Merupakan pipa berotot berbentuk
cerobong
suara
vertebra
bawahnya
Struktur laring:
Terdapat otot
terletak
servikalis
yang
di
depan
dan
dan
sebagai
faring
sampai
masuk
menggerakkan
pita
trakea
suara
di
bronkiolus
respiratorius
Saluran respiratorius terminal
Alveoli
parenkin paru merupakan jaringan yang aktif yang
bekerja pada parenkim paru
parenkim paru mengandung berjuta unit alveolus
seluruh
unit
alveoli
terdiri
dari
bronkiolus
respiratirius, duktus alveolus, alveolar sacs
tambahan inspirasi
Diagfragma
Terletak pada rongga dada bagian bawah berbentuk
resiproaktif
Kontrol medula oblongata : pusat kontrol pernapasan (medula
rythme area )
Kontrol pons : mengatur transmisi dari fase inspirasi ke
ekspirasi
Reflek hering breur : reseptor pengatur over distention paru
kendali biokimia : penurunan tekanan parsial 02, Pa O2 &
ventilasi
efek latihan jasmani : latihan berat menyebabkan produksi O2
& Co2 lebih besar
skaleneus
mengangkat
&
iga,
otot
interkostalis
sedangkan
otot
eksternus
berperan
sternokleidomastoideus
waktu tertentu
Semakin tipis membran semakin cepat difusi gas melalui
proses
keluarnya
udara
dari
dalam
tubuh
menuju
dan
menghempaskan
udara
tekanan
udara
dalam
rongga
dada
menjadi
udara
bebas
akan
mengalir
menuju
paru-paru
2. Ekspirasi
Tahap ekspirasi terjadi akibat otot tulang rusuk dan
diafragma berelaksasi. Volume rongga dada dan paru-paru
diakhir
ekspirasi
dimana
otot-otot
ekspirasi
sedang
tertekan,
kedua
struktur
tersebut
berusaha
untuk
saling
memisahkan diri.
Akibatnya terjadi tekanan negatif diantaranya (rongga pleura
) = intra pleural =intrathorax pressure sebesar kira-kira 6cmH 2O
(tekanan atmosfir = 0) . hal ini terjadi pada orang dewasa saat
pause expiratoir
REFRENSI
Corwin, E.J(2008). Handbook of pathophysiology, 3rd edition. Lippincott
Williams & Wilkins
Wong, DL. (2007). Nursing care of infant and children. Philladelphia :
Mosby
Port, Carol. (1994). Phathophyology : Concept of Altered Health states.
Philladephia : Lippincott Williams & Wilkins