Anda di halaman 1dari 4

Proses Pembentukan Urine

A. Proses Filtrasi
Urine berasal dari darah yang dibawa arteri renalis masuk ke dalam
kapiler glomerulus ginjal dan mengalami proses filtrasi. Yang tersaring adalah
bagian plasma darah kecuali protein. Plasma yang tersaring ditampung oleh
simpai Bowman yang terdiri dari glukosa, air, natrium, klorida, sulfat,
bikarbonat yang diteruskan ke tubulus ginjal.
Laju filtrasi glomerulus di pengaruhi oleh tekanan kapiler glomerulus,
tekanan osmotik koloid dan tekanan di dalam kapsul bowman. Jika tekanan
kapiler glomerulus tinggi akan meningkatkan laju filtrasi, tetapi jika terjadi
peningkatan tekanan osmotik koloid dan tekanan di dalam kapsul bowman
maka laju filtrasi akan terhambat. Selain itu bila terjadi vasokonstriksi vas
aferen akan menurunkan laju filtrasi dan bila terjadi vasokontriksi vas eferen
akan meningkatkan laju filtrasi, dan begitu juga sebaliknya. Dalam keadaan
normal laju filtrasi glomerulus kurang lebih 125 ml/menit.

B. Proses Reabsorpsi
Filtrat yang dihasilkan sebagian besar akan direabsorpsi dan
dikembalikan ke darah. Di tubulus proksimal terjadi reabsorpsi air dan
elektrolit (natrium dan zat lainnya). Hal ini menyebabkan cairan dalam tubulus
isotonis. Cairan kemudian akan melalui ansa henle descenden dan terjadi
reabsorpsi air tanpa natrium sehingga cairan menjadi hipertonis. Cairan yang
hipertonis ini akan menuju ansa henle ascenden kemudian terjadi reabsorpsi
natrium secara aktif (meggunakan ATP), klorida tanpa air menyebabkan
cairan tubulus hipotonis dan cairan intertisial hipertonis. Pada tubulus distal
akan terjadi pertukaran ion yaitu natrium ditukar dengan kalium atau hidrogen
dan ini dipengerahui oleh hormon aldosteron. Cairan kemudian akan
memasuki tubulus pengumpul dan karena adanya hormon ADH akan terjadi
reabsorpsi air dan akan membentuk urine.

C. Proses Sekresi
Sekresi adalah proses penambahan zat-zat yang tidak dibutuhkan tubuh
ke dalam urine. Di tubulus kontortus distal dan saluran pengumpul terjadi
proses penambahan zat-zat sisa yang tidak bermanfaat bagi tubuh. Kemudian,
urine masuk ke vesica urinaria melalui ureter. Selanjutnya, urine tersebut akan
dikeluarkan dari tubuh melalui uretra. Urine mengandung urea, asam urine,
amonia, dan sisa-sisa pembongkaran protein. Selain itu, mengandung zat-zat
yang berlebihan dalam darah, seperti vitamin C, obat-obatan, dan hormon
serta garam-garam.

Jadi urine yang diekskresikan adalah hasil dari filtrasi dikurangi


reabsorpsi dan ditambah dengan sekresi.
Proses Pembentukan Feses

Kurang lebih 1500 ml chyme bergerak melalui katup ileocecal menuju ke usus
besar setiap harinya. Sebagian besar air dan elektrolit dalam chyme sudah terserap di
colon, meninggalkan kurang dari 100 ml cairan yang akan ikut dibuang dalam feses.
Hampir semua ion juga sudah diserap, meninggalkan 1-5 milliequivalent ion natrium
dan klorida dalam feses.

Sebagian besar proses absorpsi di usus besar terjadi di bagian proksimal 1½


colon, sehingga bagian ini disebut absorbing colon, sedangkan bagian distal colon
berfungsi sebagai tempat penyimpanan feses sebelum dikeluarkan, sehingga bagian
ini disebut storage colon.

Absorpsi dan Sekresi Elektrolit dan Air

Lapisan mukosa pada usus besar memungkinkan terjadinya penyerapan aktif


natrium, dan electrical potential gradient yang disebabkan oleh penyerapan natrium
ini memicu terjadinya penyerapan klorida.

Selain itu, lapisan mukosa pada usus besar mensekresikan ion bikarbonat
(HCO3-) sambil menyerap ion klorida (Cl-). Bikarbonat membantu menetralkan
produk akhir yang sifatnya asam yang merupakan hasil aktivitas bakteri di usus besar.

Penyerapan natrium dan klorida menyebabkan gradient osmotic pada lapisan


mukosa, sehingga menyebabkan terjadinya penyerapan air.

Usus besar dapat menyerap 5-8 liter cairan dan elektrolit setiap hari. Ketika
jumlah cairan dan elektrolit yang masuk ke usus besar atau sekresi usus besar
melebihi jumlah ini, kelebihan cairan dan elektrolit ikut terbuang dengan feses
sehingga muncul diare.

FAQ

Kenapa bisa terjadi diare jika sekresi terlalu banyak?


Karena HCO3- + H+ (Asam pada produk) = H2CO3 = H2O + CO2. Terlalu
banyak H2O maka menyebabkan diare/
Kalo ribet, intinya chyme masuk usus besar, terus diserap ionnya. Gara2
keadaan cairan dalam tubuh lebih pekat daripada chyme, air ikut keserap.
Sisanya dibuang jadi feses. Kalo yang masuk ke usus jumlahnya kebanyakan
akhirnya gak bisa keserap terus diare.

Anda mungkin juga menyukai