Anda di halaman 1dari 21

Anatomi Fisiologi Sistem

Pernapasan

Kelompok 2
Bryan Novianjaya Putra
Cindy Shafira Az Zahra
Saida Fatimah Azzahra
● Bagian-bagian sistem pernafasan yaitu Cavum nasi,
faring, laring, trakea, karina, bronchus principalis,
bronchus lobaris, bronchus segmentalis, bronchiolus
terminalis, bronchiolus respiratoryus, saccus
alveolus, ductus alveolus dan alveoli.
Anatomi & ● Terdapat Lobus, dextra ada 3 lobus yaitu lobus
superior, lobus media dan lobus inferior.
Fisiologi ● Sinistra ada 2 lobus yaitu lobus superior dan lobus
inferior.
Sistem ● Pulmo dextra terdapat fissura horizontal yang
membagi lobus superior dan lobus media, sedangkan
Pernapasan fissura oblique membagi lobus media dengan lobus
inferior.
● Pulmo sinistra terdapat fissura oblique yang
membagi lobus superior dan lobus inferior.
Rongga Hidung
(Cavum Nasalis)
Hidung berfungsi untuk menyesuaikan suhu udara,
melembabka udara, menyaring kotoran pada udara, dan
sebagai indra penciuman. Udara dari luar akan masuk
lewat rongga hidung (cavum nasalis).

• Selaput lendir berfungsi menangkap benda asing yang


masuk lewat saluran pernapasan.
• Rambut pendek dan tebal berfungsi menyaring
partikel kotoran yang masuk bersama udara.
• Konka yang mempunyai banyak kapiler darah yang
berfungsi menghangatkan udara yang masuk.
Faring
(Tenggorokan)

• Fungsi utama faring adalah menyediakan saluran bagi


udara yang keluar masuk dan juga sebagi jalan
makanan dan minuman yang ditelan.
• Faring merupakan percabangan dari saluran
pernapasan (nasofarings) pada bagian depan dan
saluran pencernaan (orofarings) pada bagian belakang.
• Pada bagian belakang faring (posterior) terdapat laring
(tekak) tempat terletaknya pita suara (pita vocalis).
Batang Tenggorokan
(Trakea)
• Trakea menghubungkan laring dengan bronkus dan menjadi
jalan bagi udara dari leher ke bagian dada.
• Bentuknya seperti pipa.
• Fungsi utamanya sebagai jalur udara untuk masuk dan keluar
dari paru-paru.
• Terletak sebagian di leher dan sebagian di rongga dada
(torak).
• Dinding tenggorokan tipis dan kaku, dikelilingi oleh 4 cincin
tulang rawan, dan pada bagian dalam rongga bersilia.
• Silia berfungsi menyaring benda-benda asing yang masuk ke
saluran pernapasan.
Pangkal Tenggorokan
(Laring)

• Laring merupakan suatu saluran yang dikelilingi oleh


tulang rawan.
• Fungsi utama laring adalah menghasilkan suara dan
juga sebagai tempat keluar masuknya udara.
• Laring berada diantara orofaring dan trakea, didepan
lariofaring.
• Laring diselaputi oleh membrane mukosa yang terdiri
dari epitel berlapis pipih yang cukup tebal sehingga
kuat untuk menahan getaran-getaran suara pada
laring.
Cabang Batang
Tenggorokan (Bronkus)
Fungsi utama bronkus adalah menyediakan jalan bagi udara
yang masuk dan keluar paru-paru. Bronkus sebelah kanan
bercabang menjadi tiga bronkus lobaris, sedangkan bronkus
sebelah kiri bercabang menjadi dua bronkiolus.
Sifat anatomik bronkus:
• Dibentuk dan ditopang oleh cincin kartilago
• Dilapisi oleh epiteL kolumnar bersilia
• Mengandung otot polos
• Mendapat vaskularisasi dari aretri bronkialis
• Diameter lebih dari 2 mm
• Tidak ada alveoli di dindingnya
Paru-Paru (Pulmo)

• Paru-paru terletak di dalam rongga dada bagian atas, di


bagian samping dibatasi oleh otot dan rusuk dan di bagian
bawah dibatasi oleh diafragma.
• Fungsinya adalah menukar oksigen dari udara dengan karbon
dioksida dari darah.
• Paru-paru kanan (pulmo dekster) terdiri atas 3 lobus.
• Paru-paru kiri (pulmo sinister) terdiri atas 2 lobus.
• Paru-paru dibungkus oleh dua selaput yang tipis, disebut
pleura.
• Paru-paru tersusun oleh bronkiolus, alveolus, jaringan elastik,
dan pembuluh darah.
Menurut tempat terjadinya pertukaran gas maka
pernapasan dapat dibedakan atas dua jenis, yaitu :
• Pernapasan luar adalah pertukaran udara yang
terjadi antara udara dalam alveolus dengan darah
dalam kapiler.
• Pernapasan dalam adalah pernapasan yang terjadi
antara darah dalam kapiler dengan sel-sel tubuh.
Masuk keluarnya udara dalam paru-paru dipengaruhi
Mekanisme
oleh perbedaan tekanan udara dalam rongga dada
dengan tekanan udara di luar tubuh. Jika tekanan di luar
Pernapasan
rongga dada lebih besar maka udara akan masuk dan
sebaliknya.
Mekanisme pernapasan dibedakan atas dua macam,
yaitu pernapasan dada dan pernapasan perut.
Pernapasan
Dada Pernapasan dada terjadi karena Gerakan tulang-tulang rusuk
oleh otot-otot antar rusuk (interkostalis). Fase inspirasi
pernapasan dada yaitu otot antar rusuk luar kontraksi, rongga
dada membesar, dan udara masuk. Sedangkan fase ekspirasi
pernapasan dada yaitu otot antar rusuk dalam kontraksi, rongga
dada mengecil, dan udara keluar.
Pernapasan
Perut
Pernapasan perut terjadi karena gerakan otot diafragma.
Fase inspirasi pernapasan perut yaitu diafragma konraksi
dan mendatar, rongga dada membesar, dan udara masuk.
Sedangkan fase ekspirasi pernapasan perut yaitu
diafragma relaksasi dan mencembung, rongga dada
mengecil, dan udara keluar.
Kapasitas Paru-paru
Kapasitas paru merupakan jumlah
oksigen yang dapat dimasukkan ke dalam
paru seseorang secara maksimal.
Jumlah oksigen yang dapat dimasukkan
ke dalam paru akan ditentukan oleh
kemampuan compliance sistem
pernapasan. Semakin baik kerja sistem
pernapasan berarti volume oksigen yang
diperoleh semakin banyak.
01
Udara Tidal
Volume ketika inspirasi atau ekspirasi, ±500
mL.

02 Udara Komplementer
Volume Volume ketika inspirasi kembali setelah
inspirasi, ±1500 mL.
Udara Udara Subplementer
03
Volume ketika ekspirasi kembali setelah
ekspirasi, ±1500 mL.

04
Udara residu
Volume sisa yang selalu berada dalam paru-
paru dan tidak dapat diekspirasikan, ±1000
mL.
01 02
Kapasitas Inspirasi Kapasitas Residu
Jumlah udara tidal dan cadangan Funsional
inspirasi, ±2000 mL. Jumlah udara residu dan

Kapasitas cadangan ekspirasi, ±2500 mL.

Udara
03 04
Kapasitas Vital Kapasitas Total
Jumlah udara maksimum yang Jumlah kapasitas vital ditambah
dapat diekspirasikan setelah udara residu, kira-kira ±4000 mL
inspirasi sekuat-kuatnya, kira-
kira ±3500 mL.
● Usia. Semakin bertambahnya usia seseorang akan semakin rendah
frekuensi pernapasannya. Hal ini berhubungan dengan energy yang
dibutuhkan.

● Jenis kelamin. Pada umumnya pria memiliki frekuensi pernapasan yang


lebih tinggi dibandingkan dengan wanita. Kebutuhan akan oksigen serta
produksi karbondioksida pada pria lebih tinggi dibandingkan wanita.

● Suhu tubuh. Semakin tinggi suhu tubuh seseorang maka akan semakin
cepat frekuensi pernapasannya, hal ini berhubungan dengan penigkatan
Frekuensi proses metabolisme yang terjadi dalam tubuh.

Pernapasan ● Posisi atau kedudukan tubuh. Frekuensi pernapasan ketika sedang


duduk akan berbeda dibandingkan dengan ketika sedang berjongkok atatu
berdiri. Hal ini berhubungan erat dengan energi yang dibutuhkan oleh
organ tubuh sebagai tumpuan berat tubuh.

● Aktivitas. Seseorang yang aktivitas fisiknya tingi seperti olahragawan


akan membutuhkan lebih banyak energi daripada orang yang diamatau
santai, oleh karena itu, frekuensi pernapasan orang tersebut juga lebih
tinggi.
Pengendalian
Pernapasan oleh
Saraf Medulla oblongata mengeluarkan impuls eferen ke otot
pernapasan. Melalui beberapa radiks saraf servikalis impuls
ini diantarkan ke diafragma oleh saraf frenikus. Pada sumsum
belakang, impulsnya berjalan dari daerah toraks melalui saraf
interkostalis untuk merangsang otot interkostalis. Impuls ini
menimbulkan kontraksi ritmik pada otot diafragma dan
intercostal.
Pengendalian Pernapasan Secara Kimiawi
Faktor kimiawi adalah faktor utama dalam
pengendalian dan pengaturan frekuensi, kecepatan,
dan kedalaman gerakan pernapasan. Pusat
pernapasan di dalam sumsum sangat peka pada
reaksi. Karbondioksida merangsang pusat
pernapasan untuk mengirim keluar impuls saraf yang
bekerja atas otot pernapasan.

Dalam pengendalian secara kimiawi terdapat dua


kemoreseptor, yaitu kemoreseptor pusat dan
kemoreseptor perifer.
● Flu (Influenza). Penyakit influenza disebabkan oleh virus dan mudah
sekali menular.
● Faringitis. Faringitis seringkali disebabkan oleh infeksi virus, namun
dapat juga disebabkan oleh bakteri, sehingga untuk penanganannya
dibutuhkan antibiotik.
● Laringitis. Laringitis adalah gangguan pernapasan yang menyerang
laring atau pita suara. Peradangan yang terjadi biasanya disebabkan
oleh penggunaan pita suara berlebihan, iritasi, atau infeksi pada
Gangguan ●
laring.
Asma. Asma disebabkan oleh penyempitan saluran napas.

Pernapasan ● Bronkitis. Bronkitis adalah peradangan pada bronkus, yang


merupakan saluran udara dari dan ke paru-paru.
● Emfisema. Emfisema menyerang kantung udara alias alveoli.
● Pneumonia. Pneumonia atau yang biasa disebut dengan radang paru-
paru, merupakan peradangan akibat infeksi.
● Kanker Paru-Paru. Disebabkan oleh kebiasaan merokok, riwayat
kanker paru-paru di keluarga, riwayat paparan zat kimia dan gas
beracun atau menghirup udara berpolusi dalam jangka panjang.
Sistem pernapasan adalah sistem organ pada manusia yang
berperan dalam metabolisme tubuh melalui pernapasan dan
respirasi. Organ pada sistem ini yaitu; rongga hidung, faring, trakea,
laring, bronkus, dan pulmo. Siklus pernapasan dibagi menjadi fase
inspirasi dan fase ekspirasi. Mekanisme pernapasan dibagi menjadi
pernapasan dada dan pernapasan perut. Jenis kapasitas pernapasan
yaitu; udara tidal, cadangan inspirasi, cadangan ekspirasi, residu,
Kesimpulan kapasitas inspirasi, kapasitas residu fungsional, kapasitas vital, dan
kapasitas total. Frekuensi pernapasan dipengaruhi oleh usia, jenis
kelamin, suhu, posisi, dan aktivitas. Pengendalian pernapasan dibagi
menjadi dua, yaitu; pengendalian oleh saraf dan pengendalian
secara kimiawi. Contoh gangguan pernapasan yaitu; flu, faringitis,
laringitis, asma, bronkitis, enfisema, pneumonia, dan kanker paru-
paru.
● https://sinta.unud.ac.id/
● https://myklass-fkik.umy.ac.id/
● https://simdos.unud.ac.id/
● http://repository.unimus.ac.id/
Daftar ●

http://repository.unair.ac.id/
http://eprints.undip.ac.id/
Pustaka ●

https://materi78.files.wordpress.com/
https://www.alodokter.com/
● Pearce, Evelyn C. 2010. ANATOMI DAN
FISIOLOGI UNTUK PARAMEDIS. Jakarta:
Gramedia Pustaka Utama.
• a

Sesi Tanya Jawab

Anda mungkin juga menyukai