Anda di halaman 1dari 24

Epidemiologi

Deskriptif
Cindy Shafira Az-zahra (P21335120008)
Difa Dliyaulhaq (P21335120011)
Haerlintiniyah Huriyandah (P21335120017)
Salsabila Fadhilah (P21335120036)
Definisi

 Epidemiologi dapat diartikan sebagai ilmu yang mempelajari tentang


frekuensi dan penyebaran masalah kesehatan pada sekelompok manusia serta
faktor-faktor yang mempengaruhinya

 Epidemiologi deskriptif merupakan studi epidemiologi yang bertujuan untuk


menggambarkan pola distribusi penyakit dan determinannya menurut
populasi, letak geografik, serta waktu.
Untuk Menggambarkan distribusi
01 keadaan masalah kesehatan sehingga
dapat diduga kelompok mana di
masyarakat yang paling banyak
terserang

Tujuan 02
Untuk memperkirakan besarnya
masalah kesehatan pada berbagai
Epidemiologi kelompok

Deskriptif
Untuk mengidentifikasi degaan
03
03 adanya faktor yang mungkin
berhubungan terhadap masalah
kesehatan (menjadi dasar suatu
formulasi hipotesis)
01 Studi Ekologi

02 Laporan Kasus, Seri Kasus


Kelompok
Desain 03 Cross Sectional
Deskriptif
Studi Ekologi
Definisi
 Studi ekologi atau studi korelasi populasi adalah studi
epidemiologi dengan populasi sebagai unit analisis, yang
bertujuan mendeskripsikan hubungan korelatif antara penyakit
dan faktor-faktor yang diminati peneliti.
 Faktor-faktor tersebut misalnya, umur, bulan, obat-obatan.Unit
observasi dan unit analis pada studi ini adalah kelompok
(agregat) individu, komunitas atau populasi yang lebih besar.
 Penelitian korelasi atau ekologi adalah suatu penelitian untuk
mengetahui hubungan dan tingkat hubungan antara dua
variabel atau lebih tanpa ada upaya untuk mempengaruhi
variabel tersebut sehingga tidak terdapat manipulasi variabel.
Kekuatan Studi Ekologi
Kekuatan pada studi ekologikal adalah dapat
menggunakan data insidensi, prevalensi
maupun mortalitas (data sekunder).

Rancangan ini tepat sekali digunakan pada


penyelidikan awal hubungan penyakit, sebab
mudah dilakukan dan murah dengan
memanfaatkan informasiyang tersedia.

Dapat mengevaluasi program, kebijakan dan


regulasi.
Kelemahan Studi Ekologi
Studi ekologi tak dapat dipakai untuk menganalisis hubungan sebab akibat karena
dua alasan, yaitu:

 Alasan pertama adalah, ketidak mampuan menjembatani kesenjangan status


paparan dan status penyakit pada tingkat populasi dan individu.
 Sedangkan alasan kedua adalah studi ekologi tak mampu untuk mengontrol
faktor perancu potensial.
 
Karakteristik Studi Ekologi

Penelitian korelasi tepat jika variabel Memungkinkan variabel diukur secara


kompleks dan peneliti tidak mungkin intensif dalam setting (lingkungan)
melakukan manipulasi dan nyata.
mengontrol variabel seperti dalam .
penelitian eksperimen.

Memungkinkan peneliti mendapatkan


derajat asosiasi yang signifikan
Macam-Macam Studi Ekologi
1.    Penelitian Hubungan

 Penelitian hubungan, relasional, atau korelasi sederhana (seringkali hanya disebut korelasi saja)
digunakan untuk menyelidiki hubungan antara hasil pengukuran terhadap dua variabel yang berbeda
dalam waktu yang bersamaan.
 Penelitian ini bertujuan untuk menentukan tingkat atau derajat hubungan antara sepasang variabel
(bivariat).
 Dalam penelitian korelasi sederhana ini hubungan antar variabel tersebut ditunjukkan oleh nilai
koefisien korelasi.
 Dalam melakukan penelitian ini, pertama-tama peneliti menentukan sepasang variabel yang akan
diselidiki tingkat hubungannya. Pemilihan kedua variabel tersebut harus didasarkan pada teori,
asumsi, hasil penelitian yang mendahului, atau pengalaman bahwa keduanya sangat mungkin
berhubungan.

.
2.    Penelitian Prediktif

 Penelitian korelasi jenis ini memfokuskan pada pengukuran terhadap satu variabel atau lebih yang
dapat dipakai untuk memprediksi atau meramal kejadian di masa yang akan datang atau variabel lain.
 Penelitian ini sebagaimana penelitian relasional, melibatkan penghitungan korelasi antara suatu pola
tingkah laku yang kompleks, yakni variabel yang menjadi sasaran prediksi atau yang diramalkan
kejadiannya dan variabel lain yang diperkirakan berhubungan dengan kriteria, yakni variabel yang
dipakai untuk memprediksi.
 Teknik yang digunakan untuk mengetahui tingkat prediksi antara kedua variabel tersebut adalah teknik
analisis regresi yang menghasilkan nilai koefisien regresi, yang dilambangkan dengan R.

3.    Korelasi Multivariat

 Teknik untuk mengukur dan menyelidiki tingkat hubungan antara kombinasi dari tiga variabel atau lebih
disebut teknik korelasi multivariat
 Ada beberapa teknik yang dapat digunakan, yaitu:
a). Regresi ganda
Memprediksi suatu fenomena yang kompleks hanya dengan menggunakan satu faktor (variabel
prediktor) seringkali hanya memberikan hasil yang kurang akurat.
b). Korelasi kanonik
Pada dasarnya teknik ini sama dengan regresi ganda, dimana beberapa variabel dikombinasikan untuk
memprediksi variabel kriteria.
Laporan Kasus, Seri
Kasus
Definisi
 Case series merupakan studi epidemiologi deskriptif tentang serangkaian
kasus, yang berguna untuk mendeskripsikan spektrum penyakit, manifestasi
klinis, perjalanan klinis, dan prognosis kasus.

 Serial kasus merupakan rancangan studi yang menggambarkan kejadian


sekumpulan kasus baru dengan diagnosis yang serupa.

 Case series dapat digunakan untuk merumuskan hipotesis yang akan diuji
dengan desain studi analitik.

 Laporan kasus merupakan suatu tulisan ilmiah, sehingga harus menyusun


kalimat, spelling atau gramar. Format penulisannnya seperti format dalam
jurnal.
Tujuan penelitian Case Report (Laporan Kasus)

1. Gambaran klinis yang tidak lazim atau jarang terjadi.


2. Perjalanan penyakit tidak seperti biasanya.
3. Cara mengakkan diagnosis dengan teknik yang baru atau membadingkan
teknik yang lama.
4. Hasil pengobatan dengan preparat obat baru baru atau jarang digunakan.
5. Efek samping atau efek simpang obat yang belum pernah terjadi atau
belum dilaporkan.
6. Hubungan atau variasi proses penyakit.
7. Penyajian, diagnosis atau penata laksanaa penyakit baru.
8. Hubungan tidak lazim antara gejala dengan penyakit.
9. Kejadian tidak lazim pada perjalanan penyakit.
10. Penemuan baru tentang kemungkinan phatogesis suatu penyakit.
Komponen Laporan Kasus

01 02 03 04 05 06

Abstrak Pendahuluan Kasus Ringkasan Daftar


Pembahasan
Pustaka
Cara Penulisan Laporan Kasus

1. Menemukan atau menulis kasus yang menarik


2. Penelurusan literatur atau referensi
3. Mengumpulkan semua informasi yang berhubungan
dengan kasus.
4. Meringkas atau menyimpulka permasalahan atau
pemecahan kasus.
5. Menyusun laporan kasus
6. Memperbaiki dan mengedit hasil tulisan.
Cross Sectional
Definisi
 Studi cross sectional (studi potong-lintang) adalah jenis desain penelitian di mana peneliti
mengumpulkan data dari banyak individu yang berbeda pada satu titik waktu.

 Menurut Notoatmodjo, cross sectional adalah sebagai suatu penelitian untuk mempelajari
suatu dinamika korelasi antara faktor-faktor resiko dengan efek, dan dengan suatu
pendekatan, observasi ataupun dengan teknik pengumpulan data pada suatu waktu
tertentu (point time approach).

 Data yang dihasilkan dari studi potong-lintang adalah data prevalensi. Tetapi studi potong-
lintang dapat juga digunakan untuk meneliti hubungan paparan-penyakit
.
Karakteristik Cross Sectional

1. Penelitian berlangsung pada satu titik waktu


2. Riset cross sectional tidak melibatkan manipulasi variabel
3. Metode cross sectional memungkinkan peneliti untuk melihat
banyak karakteristik sekaligus (usia, pendapatan, jenis kelamin, dan
lain-lain)
4. Cross sectional sering digunakan untuk melihat karakteristik yang
berlaku dalam populasi tertentu
5. Cross sectional dapat memberikan informasi tentang apa yang terjadi
dalam populasi saat ini.
Kelebihan Cross Sectional

1. Karena kita hanya mengumpulkan data pada satu titik waktu,


studi cross-sectional relatif murah dan tidak memakan waktu
dibandingkan jenis penelitian lainnya.
2. Studi cross-sectional memungkinkan kita mengumpulkan data
dari banyak subjek dan membandingkan perbedaan antar
kelompok.
3. Studi cross-sectional menangkap momen tertentu dalam
waktu
Kekurangan Cross Sectional

1. Sulit untuk membangun hubungan sebab-akibat


menggunakan studi cross-sectional, karena mereka hanya
mewakili pengukuran satu kali dari dugaan sebab dan akibat.
2. Karena studi cross-sectional hanya mempelajari satu momen
dalam waktu, studi tersebut tidak dapat digunakan untuk
menganalisis perilaku selama periode waktu tertentu atau
menetapkan tren jangka panjang.
3. Waktu snapshot cross-sectional mungkin tidak mewakili
perilaku grup secara keseluruhan.
Kesimpulan
Epidemiologi deskriptif yaitu studi epidemiologi yang bertujuan
untuk menggambarkan pola distribusi penyakit dan determinannya
menurut populasi, letak geografik, serta waktu. Studi ekologi
adalah studi epidemiologi dengan populasi sebagai unit analisis,
yang bertujuan mendeskripsikan hubungan korelatif antara
penyakit dan faktor-faktor yang diminati peneliti. Seri kasus yaitu
tentang serangkaian kasus, yang berguna untuk mendeskripsikan
spektrum penyakit, manifestasi klinis, perjalanan klinis, dan
prognosis kasus. Studi cross sectional adalah jenis desain
penelitian di mana peneliti mengumpulkan data dari banyak
individu yang berbeda pada satu titik waktu. Dalam penelitian
cross-sectional, peneliti mengamati variabel tanpa lagi dapat
Daftar Pustaka
https://repository.dinus.ac.id/
https://www.scribd.com/
http://catatankuliahdatin.blogspot.com/
https://penelitianilmiah.com/cross-sectional/
http://catatankuliahdatin.blogspot.com/2018/01/case-series.html#:~:text=Case%20series%20
merupakan%20studi%20epidemiologi,perjalanan%20klinis%2C%20dan%20prognosis%20kas
us.&text=Case%20series%20dapat%20digunakan%20untuk,diuji%20dengan%20desain%20st
udi%20analitik
.
 
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai