Anda di halaman 1dari 2

Studi Korelasi: Penelitian korelasi adalah suatu penelitian yang melibatkan tindakan

pengumpulan data guna menentukan, apakah ada hubungan dan tingkat hubungan antara dua
variabel atau lebih

Kelebihan

1. kemampuan untuk menyelidiki hubungan antara beberapa variabel secara bersama-sama


(simultan)
2. memberikan informasi tentang derajat (kekuatan) hubungan antara variabel-variabel yang
diteliti
3. dapat mengatasi masalah yang berkaitan dengan bidang pendidikan, ekonomi, sosial
4. dapat menyelidiki beberapa variabel untuk diselidiki secara intensif dan penelitian ini
dapat melakukan analisis prediksi tanpa memerlukan sampel yang besar

Kekurangan

1. Hasilnya cuma mengidentifikasi apa sejalan dengan apa, tidak mesti menunjukkan saling
hubungan yang bersifat kausal
2. Kurang tertib- ketat, karena kurang melakukan kontrol terhadap variabel-variabel bebas
3. Pola saling hubungan itu sering tak menentu dan kabur
4. Sering merangsang penggunaannya sebagai semacam short-gun approach, yaitu
memasukkan berbagai data tanpa pilih-pilih dan menggunakan setiap interpretasi yang
berguna atau bermakna

Cross-Sectional: desain penelitian epidemiologi yang mempelajari prevalensi, distribusi, maupun


hubungan penyakit dan paparan (faktor penelitian) dengan cara mengamati status paparan,
penyakit, atau karakteristik kesehatan lainnya secara serentak, pada individu-individu dari suatu
populasi pada satu saat.

Kelebihan

1. Mudah dan murah (tidak memerlukan follow up)


2. Tidak memerlukan waktu lama
3. Tidak ada yang terpaksa terpapar oleh faktor paparan
4. Dapat menjelaskan hubungan antara fenomena kesehatan yang diteliti dengan faktor-
faktor terkait (terutama karakteristik yang menetap).
5. Merupakan studi awal dari suatu rancangan studi kasus-kontrol maupun kohort.
6. Dalam penelitian epidemiologi, pendekatan cross sectional merupakan carayang cepat
dan murah untuk mendeteksi adanya kejadian luar biasa.
7. Penelitian cross sectional dapat menghasilkan hipotesis spesifik untuk penelitian analitis
(baseline information).
8. Dalam hal tertentu, pendekatan cross sectional dapat digunakan untuk memperkirakan
adanya hubungan sebab akibat.
9. Pendekatan cross sectional dapat digunakan untuk mengetahui prevalensipenyakit
tertentu dan masalah kesehatan yang terdapat dimasyarakat dan dengan demikian dapat
digunakan untuk menyusun perencanaan pelayanan kesehatan.
10. Memudahkan pengumpulan data dalam waktu relative singkat.
11. Dapat dipakai untuk meneliti sekaligus banyak variabel.
12. Dapat dipakai sebagai dasar untuk penelitian berikutnya yang lebih konklusif.

Kekurangan

1. Penelitian potong –lintang hanya mengidentifikasi outcome pada individu dengan


penyakit yang prevalen.
2. Diperlukan subjek penelitian yang besar. Sehingga sulit untuk mengadakan eksplorasi,
karena kemungkinan terdapat subyek studi yang terlalu sedikit dalam salah satu
kelompok
3. Studi cross sectional tidak tepat digunakan untuk menganalisis hubungan kausal paparan
dan penyakit.
4. Tidak dapat memantau perubahan yang berhubungan dengan perjalanan waktu; sehingga
kurang tepat untuk mempelajari penyakit dengan kurun waktu sakit pendek.
5. Kesimpulan korelasi paling lemah dibanding case kontrol atau cohort
6. Tidak menggambarkan perkembangan penyakit secara akurat.
7. Tidak valid untuk meramalkan suatu kecenderungan.
8. Tidak dapat menilai apakah confounder terdistribusi secara merata
9. Neyman bias, kasus yang meninggal, bukti paparannya yang sudah tidak ada, tidak dapat
diteliti
10. Bias yang disebabkan responden yang tidak memberikan respon (bias voluntir)
11. Bias over representasi penyakit dengan durasi lama dibanding penyakit berdurasi pendek

Referensi

Anda mungkin juga menyukai