Anda di halaman 1dari 4

PROPOSAL PROYEK MAHASISWA

SAFETY HEALTH ENVIRONMENT

Nama : Ramadhan Faturrahman


Luqman Azhar Nashirudin
Yusron Aminulloh
NIM : 15/379179/TK/43121
15/385405/TK/44067
15/385428/TK/44090

DEPARTEMEN TEKNIK ELEKTRO DAN TEKNOLOGI INFORMASI


FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGYAKARTA
2017
Ringkasan Eksekutif
Proyek yang kami kerjakan ini adalah audit gedung Departemen Teknik Elektro dan Teknologi
Informasi dalam kesiapannya untuk mencegah serta mengatasi bencana seperti gempa bumi, gunung
meletus, kebakaran dan lain lain. Hal ini penting untuk memastikan keamanan dan keselamatan civitas
akademika selama berada di lingkungan kampus.
Kami akan melakukan survey secara langsung ke gedung DTETI mengenai ketahanan bangunan,
ketersedian rambu, alat pencegahan dan penanganan awal bencana, jalur evakuasi dan lain sebagainya.
Untuk mendukung survey tersebut, kami juga akan menyebarkan form survey untuk diisi oleh warga
DTETI.
Harapan kami setelah proyek ini selesai, hasil evaluasi dan rekomendasi dari kami dapat
digunakan oleh pihak departemen sebagai acuan untuk menjadikan DTETI lebih siap dalam mencegah
dan mengatasi bencana dengan mewujudkan bangunan ideal berbasis safety health environment.

Peraturan di Indonesia
Berdasarkan peraturan yang berlaku yaitu PP no 36 tahun 2005 terdapat beberapa pasal yang
terkait dengan evakuasi saat terjadi bencana dan keselamatan gedung yaitu:

Pasal 59
(1) Setiap bangunan gedung, kecuali rumah tinggal tunggal dan rumah deret sederhana, harus
menyediakan sarana evakuasi yang meliputi sistem peringatan bahaya bagi pengguna, pintu keluar
darurat, dan jalur evakuasi yang dapat menjamin kemudahan pengguna bangunan gedung untuk
melakukan evakuasi dari dalam bangunan gedung secara aman apabila terjadi bencana atau keadaan
darurat.
(4) Setiap bangunan gedung dengan fungsi, klasifikasi, luas, jumlah lantai, dan/atau jumlah penghuni
dalam bangunan gedung tertentu harus memiliki manajemen penanggulangan bencana atau keadaan
darurat.

Penjelasan:
Pasal 59
Ayat (1)
Untuk bangunan gedung bertingkat, sarana jalan keluar termasuk penyediaan tangga darurat/kebakaran.
Sistem peringatan bahaya berupa sistem alarm kebakaran dan/atau sistem peringatan menggunakan
audio/tata suara.
Ayat (4)
Manajemen penanggulangan bencana atau keadaan darurat termasuk menyediakan rencana tindak darurat
penanggulangan bencana pada bangunan gedung. Bangunan tertentu misalnya: jumlah penghuni lebih
dari 500 orang, atau luas lebih dari 5.000 m, dan/atau ketinggian di atas 8 (delapan) lantai.

Masalah

Departemen Teknik Elektro dan Teknologi Informasi terletak di Sleman, Daerah Istimewa
Yogyakarta yang mana kita ketahui adalah wilayah yang sering terkena imbas dari bencara alam seperti
gempa bumi dan gunung meletus. Sehingga keamanan dan keselamatan dari civitas akademika DTETI
menjadi perhatian yang serius. Sementara keadaan saat ini di gedung DTETI masih kekurangan dalam hal
evakuasi jika terjadi bencana alam.

Solusi

Solusi yang ditawarkan adalah melakukan Audit terhadap gedung DTETI dan memberikan
rekomendasi untuk peningkatan kualitas bangunan dalam kaitannya dengan penanganan keselamatan dan
evakuasi terhadap bencana alam yang terjadi. Solusi ini bisa berupa pemberian rambu-rambu evakuasi,
tangga darurat, bel dan kran otomatis jika terjadi bencana kebakaran.
Bab 1 Pendahuluan

1.1 Tujuan

Tujuan dari proyek ini adalah untuk melakukan Audit terhadap bangunan gedung Departemen
Teknik Elektro dan Teknologi Informasi disesuaikan dengan peraturan perundang undangan yang berlaku
serta memberikan rekomendasi agar terwujud bangunan ideal yang berbasis safety health environment.

1.2 Manfaat

Manfaat yang diharapkan dari proyek ini adalah Pengurus Departemen Teknik Elektro dan
Teknologi Informasi mendapat rekomendasi dari hasil audit sehingga civitas akademika DTETI merasa
lebih aman dan nyaman akan gedung DTETI dengan terwujudnya bangunan ideal berbasis safety health
environment.

1.3 Sasaran

Sasaran dari proyek ini adalah Gedung Departemen Teknik Elektro dan Teknologi Informasi

1.4 Durasi pengerjaan

Proyek ini direncanakan untuk dilaksanakan selama kurang lebih 2 minggu.

1.5 Penjadwalan

Nama Kegiatan Tempat Kegiatan Waktu Kegiatan

Pembuatan Proposal Sementara DTETI 28 Agustus 2017

Pembuatan Form Survey - 29 Agustus 2017

Pengisian Form oleh Warga DTETI - 29 Agustus - 5 September 2017

Pelaksanaan Survey Langsung Gedung DTETI Gedung DTETI 6 - 8 September 2017

Pembuatan Proposal Final - 9 - 12 September 2017

1.6 Detail anggaran

Untuk anggaran belum ditentukan karena belum dilaksanakan pengambilan data fasilitas evakuasi
dan keselamatan bencana dari gedung DTETI dan survey kepada warga DTETI sendiri.

Anda mungkin juga menyukai