Disusun oleh :
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa /
Tuhan Yang Maha Esa, karena atas Asung Kerta Wara Nugraha-Nya, penulis
dapat menyelesaikan makalah yang berjudul Pengaruh Pertambangn Galian C
Terhadap Lingkungan di Karangasem tepat pada waktunya.
Dalam penyusunan makalah ini, penulis banyak mendapat bantuan dari
berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis pada kesempatan ini mengucapkan terima
kasih yang setulus-tulusnya kepada :
1. Bapak dan Ibu narasumber/informan yang telah memberikan informasi
tentang segala data yang penulis perlukan untuk kelengkapan makalah ini.
2. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu.
Semoga apa yang telah diberikan memperoleh pahala yang setimpal dari
Ida Sang Hyang Widhi Wasa/ Tuhan Yang Maha Esa.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa apa yang tersaji dalam makalah ini
masih jauh dari makalah yang sempurna karena kekurangan dan keterbatasan
kemampuan yang penulis miliki. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati
penulis sangat mengharapkan saran dan kritik yang konstruktif guna
menyempurnakan karya-karya ke depannya. Pada akhirnya, penulis tetap berharap
semoga makalah ini bermanfaat dan berguna bagi dunia pendidikan pada
umumnya dan pembelajaran ekonomi pada khususnya.
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
Menurut Undang-Undang Nomor 4 tahun 2009 dan Peraturan Pemerintah
Nomor 22 tahun 2010 yang dimaksud dengan pertambangan adalah sebagian atau
seluruh tahapan kegiatan dalam rangka penelitian, pengelolaan dan pengusahaan
mineral atau batubara yang meliputi penyelidikan umum, eksplorasi, studi
kelayakan, konstruksi, penambangan dan pemurnian, pengangkutan dan
penjualan, serta kegiatan pascatambang.
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 11 tahun 1967 tentang Ketentuan
Pokok Pertambangan, Bagian Penjelasan Pasal 3 Undang-Undang Nomor 11
Tahun 1967 disebutkan bahwa pembagian bahan-bahan galian (bahan tambang)
terdiri dari:
a. Golongan bahan galian yang strategis atau golongan A berarti strategis
untuk pertahanan dan keamanan serta perekonomian Negara. Seperti;
minyak bumi, aspal dan lain-lain.
b. Golongan bahan galian vital atau golongan B berarti menjamin hajat hidup
orang banyak seperti; emas, besi, pasir besi, dan lain-lain.
c. Golongan bahan yang tidak termasuk dalam golongan A dan B yakni;
galian C yang sifatnya tidak langsung memerlukan pasaran yang bersifat
internasional, seperti nitrat, asbes, batu apung, batu kali, pasir, tras, dampal
dan lain-lain.
Kegiatan pertambangan telah memberikan kontribusi besar dalam berbagai
aspek kehidupan di seluruh dunia. Tambang-tambang batubara, minyak dan gas
menyediakan sumber energi, sementara tambang-tambang mineral menyediakan
berbagai bahan baku untuk keperluan industri. Bahan-bahan tambang golongan C,
seperti batu, pasir, kapur, juga tidak ketinggalan memberikan sumbangan yang
signifikan sebagai bahan untuk pembangunan perumahan, gedung-gedung
perkantoran, pabrik dan jaringan jalan. Akan tetapi berbeda dengan
sumbangannya yang besar tersebut, lahan-lahan tempat ditemukannya bahan
tambang akan mengalami perubahan lanskap yang radikal dan dampak lingkungan
yang signifikan pada saat bahan-bahan tambang dieksploitasi
Pertambangan merupakan salah satu aktivitas manusia dalam
memanfaatkan sumberdaya alam yang telah dimulai sejak dahulu dan berlanjut
hingga sekarang. Keuntungan yang diperoleh dari aktivitas ini memang sangat
2
besar, khususnya dalam aspek ekonomi. Kendati demikian kerugian yang akan
muncul adalah lebih besar dari keuntungan yang telah diperoleh, jika dampak
kerusakan yang ditimbulkan dibiarkan tanpa upaya perbaikan.
Seperti salah satu contoh pertambangan yang ada di Bali yang lebih
tepatnya berada di Desa Sebudi Kecamatan Selat, Kabupaten Karangasem. Salah
satu faktor penunjang adanya pertambangna adalah aktivitas Gunung Agung.
Adanya pertambangan tersebut dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar.
3
BAB II
PEMBAHASAN
Dampak Positif :
1. Dapat menyerap tenaga kerja masyarakat sekitar. Masyarakat memang
merasa terbantu dengan adanya penambangan pasir, karena mereka bisa
ikut bekerja menjadi buruh disana. Bagi sebagian masyarakat memang
menyadari karena pertambangan tersebut memberikan sedikit keringanan
beban. Disamping itu pertambangn galian C memiliki daya tarik tersendiri
bagi masyarakat Sebudi untuk menarik masyarakat luar, karena
4
masyarakat luar pasti ingin mengathaui keberadaan dan keaadan
pertambangan galian C.
Dampak Negatif :
1. Kerusakan lahan bekas tambang.
2. Merusak lahan perkebunan dan pertanian.
3. Membuka kawasan hutan menjadi kawasan pertambangan.
4. Dalam jangka panjang, pertambangan adalah penyumbang terbesar lahan
sangat kritis yang susah dikembalikan lagi sesuai fungsi awalnya.
5. Pencemaran baik tanah, air maupun udara. Misalnya debu, gas beracun,
bunyi dll.
6. Kerusakan tambak dan terumbu karang di pesisir.
7. Banjir, longsor, lenyapnya sebagian keanekaragaman hayati.
8. Air tambang asam yang beracun yang jika dialirkan ke sungai yang
akhirnya ke laut akan merusak ekosistem dan sumber daya pesisir dan laut.
9. Menyebabkan berbagai penyakit dan mengganggu kesehatan.
10. Sarana dan prasarana seperti jalan rusak berat.
5
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Setiap kegiatan pastilah menghasilkan suatu akibat, begitu juga dengan
kegiatan eksploitasi bahan tambang, pastilah membawa dampak yang jelas
terhadap lingkungan dan juga kehidupan di sekitarnya, dampak tersebut dapat
bersifat negatif ataupun positif, namun pada setiap kegiatan eksploitasi pastilah
terdapat dampak negatifnya, hal tersebut dapat diminimalisir apabila pihak yang
bersangkutan bertanggung jawab terhadap pengolahan sumber daya alamnya dan
juga memanfaatkannya secara bijaksana. Jika dilakukan penelitian secara
mendalam, akan banyak sekali dampak buruk dari daya rusak yang disebabkan
oleh pertambangan ini.
Sebab pertambangan tidak saja membawa berkah bagi sipemiliknya
namun juga bencana besar akibat daya rusak yang diakibatkan, baik kerusakan
lingkungan, kerusakan sosial, budaya masyarakat menjadi lebih konsumtif dan
masih banyak lagi.
3.2 Saran
Ketegasan pemerintah sangat dibutuhkan dalam bentuk pengawasan
terhadap perusahaan yang bergerak dalam bidang pertambangan terutama dalam
upaya pelestarian lingkungan disekitarnya, serta dengan tidak segan-segan
mencabut izin eksploitasi yang diberikan apabila perusahaan tersebut menyalahi
aturan. Keterlibatan masyarakat menjadi poin penting guna menghindarkan
konflik sosial yang saat ini marak terjadi sebagai dampak dari kegiatan
pertambangan yang terjadi. Kegiatan pertambangan, tidak hanya memberi dampak
terhadap masyarakat yang berada di sekitar lokasi pertambangan. Buruknya tata
kelola transportasi pada proses pengangkutan hasil tambang, pada akhirnya
membuat rusak sarana transportasi darat masyarakat umum.
6
Lampiran