Anda di halaman 1dari 15

Makalah

PENGEMBANGAN POTENSI KELAUTAN

WILAYAH PESISIR NUSA PENIDA

Disusun oleh :

1. Ni Komang Arik Santika Dewi


2. Ni Nyoman Anik Bidiawati
3. Ni Luh Karisma Dewanti
4. Ni Luh Dewi Widiantari
5. Ni Putu Yuli Andani
6. Ni Wayan Juliantini

SMA ( SLUA ) SARASWATI SELAT

TAHUN PELAJARAN

2018

i
KATA PENGANTAR
Puji beserta syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa
yang telah memberikan kesehatan dan rahmat-Nya kepada penulis sehingga
penulis bisa menyelesaikan makalah berjudul Pengembangan Potensi Kelautan
Wilayah Perairan Di Nusa Penida tepat pada waktunya

Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada semua pihak yang telah
membantu penulis dalam penyusunan makalah ini.

Penulis menyadari dalam penulisan makalah ini banyak terdapat


kekurangan karena penulis masih dalam tahap pembelajaran. Namun, penulis
tetap berharap agar makalah ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca.

Kritik dan saran dari penulisan makalah ini sangat penulis harapkan untuk
perbaikan dan penyempurnaan pada makalah penulis berikutnya. Untuk itu
penulis mengucapkan terima kasih.

Selat, 8 September 2018


Penulis

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN DEPAN ....................................................................... i


KATA PENGANTAR ..................................................................... ii
DAFTAR ISI .................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................ 1
1.1 Latar Belakang ...................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .................................................................. 1
1.3 Tujuan penulisan .................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN ................................................................. 3
2.1 Potensi Wilayah Nusa Penida................................................ 3
2.2 Data-Data Potensi Di Nusa Penida........................................ 6
2.3 Pelaksanaan Pengembangan Potensi Di Nusa Penida........... 8
BAB III PENUTUP ......................................................................... 12
3.1 Kesimpulan .......................................................................... 12
3.2 Saran..................................................................................... 12
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................... 13

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Wilayah


Kecamatan Nusa Penida terdiri dari tiga kepulauan yaitu pulau Nusa
Penida, Pulau Lembongan dan Pulau Ceningan, terdiri dari 16 Desa Dinas, dengan
Jumlah Penduduk 46,749 Jiwa (8.543 KK). Pulau Nusa Penida bisa ditempuh dari
empat tempat yaitu lewat Benoa dengan menumpang Quiksilver/Balihai ditempuh
+1 jam perjalanan, lewat Sanur dengan menumpang perahu jarak tempuh + 1,5
jam perjalanan. Lewat Kusamba dengan menumpang jukung jarak tempuh +1,5
jam perjalanan. Sedangkan kalau lewat Padangbai dengan menumpang Kapal
Boat yang jarak tempuh + 1 jam perjalanan.Secara umum kondisi Topografi Nusa
Penida tergolong landai sampai berbukit.
Desa – desa pesisir di sepanjang pantai bagian utara berupa lahan datar
dengan kemiringan 0 – 3 % dari ketinggian lahan 0 – 268 m dpl. Semakin ke
selatan kemiringan lerengnya semakin bergelombang. Demikian juga pulau
Lembongan bagian Utara merupakan lahan datar dengan kemiringan 0- 3% dan
dibagian Selatan kemiringannya 3-8 %. Sedangkan Pulau Ceningan mempunyai
kemiringan lereng bervariasi antara 8-15% dan 15-30% dengan kondisi tanah
bergelombang dan berbukit.Mata pencaharian penduduk adalah pertanian dan
sektor perikanan merupakan mata pencaharian utama oleh 6,68% tersebar pada
desa-desa pesisir yaitu Suana, Batununggul, Kutampi Kaler, Ped dan Desa
Toyapakeh. Di Pulau Lembongan 16,80% penduduk bergerak dibidang perikanan,
dan Ceningan 12,88% mengingat kondisi dan topografi daerah maka yang cocok
dikembangkan adalah Sektor Pertanian, dan Sektor Pariwisata Laut .

1.2 Rumusan Masalah


Adapun yang menjadi rumusan masalah dalam makalah ini adalah :
1. Bagaimana potensi wilayah Nusa Penida ?
2. Apa saja potensi yang terdapat di Nusa Penida ?
3. Apa saja pelaksanaan pengembangan pembangunan di Nusa Penida ?

1
1.3 Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui potensi wilayah nusa penida
2. Untuk mengetahui pelaksanaan pengembangan pembangunan di Nusa
Penida

2
BAB II
PEMABAHASAN

2.1 Potensi Wilayah Nusa Penida


Nusa Penida yang terletak di sebelah timur Pulau Bali merupakan kawasan
pariwisata yang memiliki daya tarik yang sangat potensial untuk dikunjungi. Nusa
Penida merupakan salah satu kecamatan dari Kabupaten Klungkung yang telah
ditetapkan sebagai salah satu dari 15 kawasan pariwisata di Bali Ketiga pulau ini
dapat dicapai dengan boat/perahu motor/kapal pesiar sekitar 1,5 jam dari
Pelabuhan Benoa atau Sanur, atau dengan menggunakan ferry dari Pelabuhan
Padang Bai menuju ke Pelabuhan Mentigi di Nusa Besar. Perjalanan pagi hari
sangat dianjurkan, sebelum ombak besar yang biasanya mulai menerpa di siang
dan sore hari.
Meskipun jaraknya yang tidak jauh dari Bali dan ketersediaan transportasi
laut yang semakin baik, namun nampaknya pulau-pulau ini belum banyak dikenal
oleh wisatawan sebagai tempat wisata seperti halnya Bali. Wisatawan dari Bali
yang berkunjung ke Nusa Penida umumnya hanya untuk day trip saja di “ponton”
(kapal pesiar besar yang menyediakan tempat untuk berekreasi -semacam
waterboom mini), padahal begitu banyak keindahan yang ditawarkan oleh pulau-
pulau ini.
Deretan pantai berpasir maupun berkarang dengan berbagai kegiatan
wisata bahari dan budaya menjadi andalan daya tarik wisata Nusa Penida. Pantai
Teluk Sanghyang dan Pantai Jungutbatu di Lembongan merupakan pantai yang
paling banyak dikunjungi wisatawan. Kapal pembawa wisatawan dari Sanur
biasanya mendarat di teluk ini.
Wisatawan dapat berenang dan bermain pasir di pantainya yang putih.
Kayaking, jet ski, banana boat juga dapat dilakukan di Pantai Teluk Sanghyang
memiliki pasir putih dengan karang-karangnya yang indah. Berbagai fasilitas
penginapan seperti Mushroom Cottage, Nusa Lembongan Resort, Bali Hai,
restoran dan rumah makan, kios-kios dan toko cenderamata juga tersedia di
tempat ini, dengan harga yang sangat bervariasi. Resort mewah bisa menawarkan
sampai 1 juta rupiah/malam. Alam bawah laut Nusa Penida juga sangat terkenal

3
keindahannya. Kawasan taman laut yang tersebar di hampir seluruh peraian pulau,
didukung oleh airnya yang jernih dan bersih. Kegiatan diving dan snorkling sudah
dilakukan oleh wisatawan di Nusa Penida meskipun belum optimal. Beberapa
spesies khas Nusa Penida misalnya ikan dugong, hiu sirip putih, kima, manta ray
dan napoleon.
Saat cerah, dari Pantai Teluk Sanghyang dapat dilihat panorama Pulau
Bali dengan Gunung Agungnya. Sangat direkomendasikan untuk bermalam di
Tanjung Sanghyang atau Jungutbatu, selain karena fasilitas yang cukup lengkap
dan beragam, juga panorama sunset dari Teluk Sanghyang yang menawan. Di
tempat inipun wisatawan yang melakukan rekreasi bahari seperti berenang,
kayaking, banana boat dan lain-lain.
Rekreasi bahari di”ponton” juga menjadi trend baru yang banyak
dilakukan oleh wisatawan yang berkunjung ke Nusa Penida. Kapal pesiar Bali
Hai, Bounty Cruise, Quick Silver yang berangkat dari Pelabuhan Benoa biasanya
bersandar di sekitar perairan di utara Lembongan. Secara rutin kapal-kapal ini
menawarkan paket wisata one day tour ke Nusa Penida, termasuk untuk
menggunakan fasilitas kapal pesiar mereka, makan siang dan berbagai aktivitas
wisata bahari. Kegiatan yang dilakukan oleh wisatawan umumnya adalah
berseluncur dan berenang, snorkling, banana boat, jet ski, dan kayaking. Atau
mereka bisa juga mengambil paket berkunjung ke daratan untuk sekedar berjalan-
jalan dan berjemur di pinggir pantai sambil melihat-lihat aktivitas nelayan.
Bagi yang memiliki waktu cukup banyak dan berniat bermalam di pulau-
pulau ini, wisatawan dapat berkeliling pulau dengan menyewa motor/ojek sebesar
Rp. 100 ribu permotor/hari. Baik di Nusa Lembongan, Ceningan, dan juga Nusa
Besar, banyak sekali tempat-tempat dan pemandangan yang menarik untuk dilihat.
Dari Puncak Bukit Mundi di Nusa Besar kita bisa menikmati keindahan panorama
Nusa Penida. Selain di darat, berperahu keliling pulau atau sambil menyeberang
dari Nusa Lembongan ke Nusa Besar juga memberikan pengalaman lain sekaligus
melihat pantai bertebing dan berhutan bakau yang menakjubkan.
Hutan bakau (mangrove) yang masih terpelihara di Lembongan dan
Ceningan merupakan salah satu day tarik wisata yang menarik untuk dinikmati.
Wisatawan dapat menyewa perahu untuk menyusuri sungai ke arah hulu yang

4
masih asri dengan pepohonan bakau, sambil mengamati dan memotret burung-
burung yang hidup bebas di hutan bakau ini.
Beberapa lokasi lainnya seperti Crystal Beach, Sunset Beach, Pantai Sakti
juga menjadi tempat yang potensial untuk dikunjungi. Di Crystal Beach sudah
terdapat resor yang memiliki private beach tersendiri. Pembangunan fasilitas di
Sunset Beach dan Pantai Sakti masih sedang ditingkatkan. Beberapa lokasi wisata
memang masih terbatas pencapaiannya, seperti Pantai Pasir Hug di Desa Sakti,
dan Pantai Atuh di Desa Pejukutan.
Ke Nusa Ceningan dari Nusa Lembongan saat ini baru bisa dicapai dengan
kendaraan roda 2 karena ukuran jembatan antara Lembongan dan Ceningan
memang baru bisa dilalui oleh kendaraan motor. Alam Nusa Ceningan yang masih
asli sangat menarik untuk dijelajahi. Panorama dari Ceningan ke arah selat dan
Pulau Lembongan sangat menarik, apalagi saat matahari terbenam.
Di puncak perbukitan di Nusa Besar juga didirikan beberapa kincir angin
sebagai sumber energi alternatif yang diharapkan juga nantinya menjadi daya tarik
di Pulau Nusa Penida. Hanya sayang kondisinya pada saat dikunjungi hanya 1
yang berjalan normal dari 9 kincir yang ada. Di lokasi ini juga dibuat energi solar
cell yang sayangnya -juga tidak terpelihara. Tempat dengan view yang indah ini
sebetulnya sangat menarik. Dari tempat ini bisa dilihat panorama ke arah laut
lepas.
Hal lain yang menarik untuk dilihat di Nusa Penida adalah kegiatan
budidaya rumput laut yang dilakukan penduduk nelayan di Lembongan dan Nusa
Besar. Kawasan budidaya rumput laut memang berkembang pesat terutama di
pantai utara Nusa Penida, dan bahkan menjadi basis kegiatan ekonomi masyarakat
lokal. Sangat menarik melihat kegiatan masyarakat menjemur dan mengeringkan
rumput laut di halaman rumahnya.
Permukiman nelayan yang memanjang di pesisir pantai utara dan timur
Nusa Penida serta di Nusa Lembongan dan Ceningan memperlihatkan kehidupan
sehari-hari nelayan seperti membuat jaring, menangkap ikan, maupun kehidupan
sosial budaya mereka, termasuk dalam melakukan upacara-upacara keagamaan
yang rutin diadakan di Nusa Penida, dan bahkan juga didatangi oleh penduduk
dari daratan Pulau Bali.

5
Pura di Nusa Penida memiliki hubungan religious dengan Pura Besakih di
Bali daratan. Saat ini pura yang banyak dikunjungi wisatawan di Nusa Penida
adalah Pura Penataran Ped  dan Pura Puncak Bukit Mundi. Pura-pura lainnya
misalnya Pura Batu Medau, Pura Sahab, Pura Segara dan Pura Pelawang.
Nusa Penida - tepat kiranya jika disebut sebagai “a hidden paradise“,
keindahan yang sayang untuk dilewatkan begitu saja

2.2 Data-Data Potensi Di Nusa Penida


 Sunfish / Mola-mola

Teluk kecil berair bening di pantai barat Nusa Penida itu merupakan satu-
satunya tempat di dunia, di mana Mola muncul di perairan dangkal. Mola
biasanya ditemui laut lepas, beredar di kedalaman sekitar 200 meter. Di Crystal
Bay, Mola sudah terlihat di kedalaman antara 20-30 meter (kadang malah 16
meter), cuma sekitar 100 meter dari garis pantainya yang berpasir putih.

 Pelilit - Pejukutan
Perjalanan ke Pelilit perlu kesabaran, karena jalannya sempit dan naik
turun laut disebelah kiri tampak jauh dibawah.

Beberapa buah batu tampak menonjol ke laut. Ombak memecah karang


pantai. Batu-batu di tepi pantai yang curam dan terjal itu dinamakan seperti nama
bagian rumah Bali, antara lain : Batu Gineng, Batu Pawon, Batu Sanggah, Batu
Dua dan tebingnya yang curam namanya Molenteng.

6
 Sompang – Pasih Uwag

Ditempat ini ikan manta sering berkumpul dan bergerombol, oleh


karenanya di sebut sebagai Manta Point. Dan benar, saja ada seekor Manta yang
berenang dan di bawah tempat ini.

 Pantai di Pasih Uwig

Pantai ini terletak di Nusa Lembongan di kawasan Nusa Penida. Ombak di


kawasan ini ombaknya cukup besar.Keindahan airnya pun sangat indah untuk
dilihat dan dinikmati.

 Ekosistem Terumbu Karang

Keindahan alam bawah laut kepulauan Nusa Penida ini memiliki pesona
alam tersendiri. Yaitu Ekosistem terumbu karang yang masih alami. Hal ini
membuktikan kawasan ini belum tercemari oleh aktivitas manusia.

 Butterfly Fish

7
Keragaman ekosistem bawah laut ini tidak kalah dengan keindahan
ekosistem bawah laut di daerah laennya.Hal ini dibuktikan dengan banyaknya
populasi ikan yang terdapat di wilayah Nusa Penida ini.

2.3 Pelaksanaan Pengembangan Potensi Di Nusa Penida


 Pembangunan Wilayah Pesisir Nusa Penida
Membangun Nusa Penida. Dalam hal ini, kita berpikir tentang pembangunan
dimensi geografis. Implementasinya diawali dengan mewujudnyatakan
pembangunan transportasi yang memadai.
Transportasi yang dimaksudkan, transportasi laut. Perlu dibangun
pelabuhan kapal barang di pantai Klungkung maupun di Nusa Penida. Pelabuhan
ini sebagai prasarana untuk meningkatkan frekuensi perjalanan kapal dari
Klungkung ke Nusa Penida dan sebaliknya. Disusul mengoperasikan kapal
sebagai sarana transportasi laut. Setelah transportasi laut memadai untuk
kebutuhan Nusa Penida dalam arti kompleks, dilanjutkan dengan melakukan
pembangunan Nusa Penida.
Membangun Nusa Penida, berarti dalam konteks geografis seperti:
Pembangunan pantai untuk menghindari abrasi sekaligus memelihara keindahan
alam; pembangunan tata ruang dalam kaitannya dengan pembangunan jalan di
daratan dengan konsep pemikiran jangka panjang; pembangunan alam dalam
konteks religius, artinya menentukan secara pasti dan tegas tempat-tempat suci
yang harus dilestarikan, karena hal ini akan terkait dengan kebutuhan sektor
kepariwisataan.
Usaha pembangunan pertanian laut (rumput laut) dapat diekspansi dengan
menggunakan teknologi baru, sehingga petani tidak hanya menanam rumput laut
di pinggir pantai, tetapi bisa di air yang lebih dalam lagi, seperti di Kepulauan
Seribu. Diperlukan investasi sangat besar seperti untuk penyiapan  perahu besar
dan rakit-rakit yang termodifikasi dengan teknologi baru.
Di sektor industri di Nusa Penida bisa ditumbuh-kembangkan industri
pengolahan rumput laut, dan pengolahan pabrik ikan laut. Dengan adanya industri
pabrik ikan laut, berarti ada pelung untuk melakukan ekspansi penangkapan ikan
ke laut yang lebih jauh dalam batas wilayah Indonesia yang sangat kaya akan

8
ikan-ikan tuna dan sebagai peluang besar untuk merebut pasar internasional.
Diperlukan investasi besar seperti kapal penangkapan ikan sebagaimana
kapal penangkap ikan yang banyak bersandar di Pelabuhan Benoa. Disektor jasa ,
persiapan untuk menopang pembangunan kepariwisataan. Kami memperkirakan,
kepariwisataan akan dapat dibangun hanya oleh masyarakat setempat, tetapi
prosesnya perlahan-lahan. Jika sarana transportasi laut tuntas dibangun, dapat
diduga pembangunan kepariwisataan menjadi terwujud lebih cepat lagi.
Dengan ide seperti itu berarti tahap kreativitas kedua sudah terlampaui
untuk sementara. Kreativitas ketiga, realisai atau pelaksanaan ide. Tidak mungkin
kreativitas pembangunan dapat terealisir, jika hanya dilakukan pemerintah atau
hanya oleh masyarakat. Bentuk kerja sama ini diawali dengan kesepakatan
bersama antara pemerintah dan masyarakat. Kemudian, pemerintah dapat
membentuk kerja sama dengan investor dalam dan luar negeri dengan harus
memiliki keteguhan prinsip. Keteguhan prinsip berarti memiliki niat atau
kemauan yang kuat untuk melaksanakan pembangunan Nusa Penida dan
bermanfaat bagi daerah itu dan seisi alam di sana.

 Pengembangan Wisata Wilayah Pesisir Nusa Penida

Seperti gambar peta yang kita lihat diatas potensi wilayah pesisir nusa
penida sangatlah besar.Adapun langkah – langkah pengembangan wisata yang
kami anggap tepat di wilayah pesisir Nusa Penida ini agar tidak hanya disebut “a
hidden paradise” adalah sebagai berikut.
1. Membangun infrastruktur yang mendukung di kawasan pesisir Nusa
Penida, seperti: pembangunan tempat - tempat peristirahatan sehingga para
wisatawan bisa menikmat liburannya , tidak seperti keadaan yang kita
temui sekarang, para wisatawan hanya berdiam di “ponton” saja,

9
2. Menyediakan tempat-tempat hiburan seperti yang terdapat di kawasan
wisata lainnya.Adapun tempat-tempat hiburan yang dapat dibangun adalah
Hardrock Cafe,Planet Surf,serta tempat-tempat yang menyediakan pernak-
pernik khas wilayah pesisir Nusa Penida,
3. Menyediakan Guide (Pemandu Wisata) yang menguasai multi bahasa
serta mengenal wilayah Nusa Penida,sehingga wisatawan dapat mengenal
wilayah pesisir Nusa Penida secara menyeluruh,
4. Menambah sarana wisata air seperti : speedboat,snorkling,diving,dst.

 Pengelolaan Sumber Daya Laut


Perairan Nusa Penida dinilai salah satu contoh lokasi yang sangat unik dan
tepat untuk dijadikan Kawasan Konservasi Laut. Nusa Penida terletak pada batas
barat-selatan segi-tiga karang dunia (Coral Triangle) yang sering diartikan sebagai
pusat keanekaragaman sumber daya hayati laut di bumi.
Keberadaan ikan mola-mola dan manta merupakan dua jenis
keanekaragaman sumber daya hayati unik dan langka yang perlu mendapat
penanganan serius. Ikan ini menjadi favorit para penyelam dunia dan sangat sulit
dijumpai di perairan lain.Pengelolaannyapun perlu diperhatikan untuk tetap
melestarikan keberadaan ikan yang sangat langka ini.Menurut pandangan kami
adapun langkah-langkah untuk pengelolaan ekosistem laut ikan mola-mola dan
manta ini adalah :
1. Larangan perburuan secara liar seperti menggunakan racun,dan bahan
peledak ataupun bahan – bahan lain yang dapat merusak ekosistem ini.
2. Larangan pembuangan sampah sembarangan di kawasan pesisir wilayah
ini karena dapat mencemari perairan dimana ikan tersebut berkembang
biak.
3. Menjaga,memellihara,melindungi,serta membuat suatu peraturan yang
mengikat kepada masyarakat dan para pengunjung agar wilayah ini dapat
terlindungi dari suatu pencemaran.
Sebagian besar pantai Nusa Penida dimanfaatkan sebagai ladang budi daya
rumput laut yang pernah menjadi sumber utama mata pencaharian masyarakat
setempat. Selain itu, kini Nusa Penida juga berkembang sebagai pusat kegiatan

10
pariwisata pantai dan laut di Bali. Akomodasi dari berbagai kepentingan ini sangat
sesuai untuk disatukan dalam bentuk perencanaan Kawasan Konservasi Laut
untuk melindungi sumber mata pencaharian masyarakat.
Ancaman kerusakan lingkungan perairan Nusa Penida harus diselamatkan.
Salah seorang tokoh masyarakat setempat mengatakan saat ini banyak kapal besar
semacam pukat harimau yang menangkap ikan di perairan Nusa Penida.
Akibatnya, sebagian besar nelayan di lima desa daerah pesisir Nusa Penida yang
berprofesi sebagai nelayan banyak terlilit hutang pada rentenir. Para rentenir kini
mengikat nelayan kecil dengan menyediakan perahu, jaring, sampai bahan bakar
perahu.
Nusa Penida berdekatan dengan dua pulau kecil yakni Nusa Lembongan
dan Nusa Ceningan yang juga ramai dikunjungi turis. Banyak kapal pesiar kecil
yang memanfaatkan potensi bahari perairan ini seperti Quick Silver, Bali Hai, dan
Bounty Cruise. Ironisnya, Nusa Penida masih dianggap daerah miskin dan banyak
warganya yang bekerja di luar daerah.

11
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Nusa Penida merupakan kawasan pariwisata yang memiliki daya tarik
yang sangat potensial untuk dikunjungi. Nusa Penida merupakan salah satu
kecamatan dari Kabupaten Klungkung yang telah ditetapkan sebagai salah satu
dari 15 kawasan pariwisata di Bali Ketiga pulau ini dapat dicapai dengan
boat/perahu motor/kapal pesiar sekitar 1,5 jam dari Pelabuhan Benoa atau Sanur,
atau dengan menggunakan ferry dari Pelabuhan Padang Bai menuju ke Pelabuhan
Mentigi di Nusa Besar. Perjalanan pagi hari sangat dianjurkan, sebelum ombak
besar yang biasanya mulai menerpa di siang dan sore hari.
Pemanfaatan dan peruntukan kawasan pesisir Kecamatan Nusa Penida ini
sangat potensial diperuntukkan sebagai Kawasan Pariwisata laut.

3.2 Saran
Perencanaan dan pengelolaan di Kawasan perairan Nusa Penida perlu
dukungan dari berbagi pihak.

12

Anda mungkin juga menyukai