PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Ikan bandeng mempunyai rasa yang gurih namun mempunyai kelemahan
yaitu adanya tulang dan duri yang cukup banyak di dalam tubuh ikan bandeng
sehingga berisiko tinggi bila dikonsumsi oleh manusia terutama anakanak. Hal ini mengurangi minat masyarakat untuk mengkonsumsi ikan bandeng.
Jumlah duri yang terdapat pada ikan Bandeng adalah sebagai berikut : pada
bagian punggung ada 42 pasang duri bercabang yang menempel di dalam
daging dekat permukaan kulit luar, bagian tengah ada 12 pasang duri pendek,
pada rongga perut ada 16 duri, bagian perut dekat ekor ada 12 pasang duri kecil.
Menurut USDA National Nutrient Database for Standard Reference
(2009), ikan bandeng mempunyai nutrisi yang lengkap, terdiri dari proksimat,
mineral lemak dan asam amino yang bermanfaat bagi pemenuhan nutrisi
manusia. Ikan bandeng merupakan suatu komoditas perikanan yang memiliki
rasa cukup enak dan gurih. Ikan bandeng mempunyai nilai giziyang tinggi,
namun ikan bandeng juga banyak mengandung durisehingga kurang diminati
masyarakat. Selain itu ada juga ikan bandeng yang berbau tanah, akan
mengurangi cita rasa ikan kendati telah dibuat dalam bentuk olahan.
Otak otak bandeng merupakan salah satu bentuk diversivikasi olahan
dari ikan bandeng yang memiliki penampakan yang menarik. Proses pembutan
otak-otak bandeng yaitu ikan bandeng diambil dagingnya dan dipisahkan
durinya.kemudian daging dihaluskan dan dicampur dengan bumbu lalu
dimasukkan
kembali
kedalam
kulit
ikan
bandeng
kemudian
dikukus(Falahudin,2009).
Bumbu atau rempah-rempah yang digunakan dalam pembuatan otakotak ikan bandeng merupakan bahan yang berasal dari tumbuhan yang biasa
dicaaampurkan kedalam berbagai makanan untuk memperbaiki flavordan dapat
meningkatkan selera makan. Selain itu bumbu juga dapat berperan sebagai
pengawet alami.
Selain penambahan ragam bumbu, teknik pengolahan otak-otak bandeng
pun juga bermacam-macam. Ragam teknik tersebut diantaranya pembakaran,
pemanggangan serta pengukusan(Asri, 2002). Berbagai teknik penanganan
tersebut selain menambah cita rasa produk juga bertujuan untuk proses
pengawetan bahan pangan(Afrianto dan Liviawaty, 1989). Oleh Karena itu
dipelajari lebih jauh bagaimana proses pengolahan produk otak-otak bandeng
BAB 2
METODOLOGI
2.1 Alat dan Fungsi
Pada praktikum Penanganan Hasil Perikanan dengan Materi Kemunduran
Mutu Ikan, alat-alat yang digunakan sebagai berikut:
Baskom
Pisau
Sendok
Dandang
Kompor gas
Wajan
Sodet
:
:
:
:
Serok
Nampan
bumbu.
: Untuk alat peniris saat otak-otak selesai digoreng
: Sebagai wadah bumbu-bumbu yang akan digunakan
untuk otak-otak ikan maupun wadah abon ikan yang
Pisau
Talenan
Cooper
telah digoreng
: Untuk menyiangi ikan
: Sebagai alas penyiangan ikan dan pemotongan bumbu
: Untuk menghaluskan bumbu yang digunakan untuk
Tang
Piring saji
Parutan
pembuatan otak-otak.
: mencabut tulang ikan bandeng.
: untuk menyajikan Otak-otak.
: untuk memarut kelapa.
praktikum
Penanganan
Hasil
Perikanan
dengan
Materi
Garam 15 gram
otak-otak.
: Menambah rasa asin dan sebagai
diinginkan
: Sebagai penyedap terhadap produk abon
Kemiri 1%(5gr)
Kertas label
Daun pisang
rasa
: Untuk member tanda
: Untuk membungkus otak-otak saat
pengukusan.
: Sebagai penambah rasa pedas dan
Minyak goreng
pembentuk adonan.
Dikeluarkan
Dihaluskan daging
Diuji organoleptik
BAB 3
PEMBAHASAN
3.1 Data Hasil Pengamatan
3.1.1 Data Pengamatan
Pada praktikum teknologi hasil perikanan tradisional materi Otak-otak
didapatkan data sebagai berikut :
N
Panelis
Parameter
Kenampaka
Bau
Ras
Warna
|X1-X|
|X1-X|2
Ganis
n
6
a
5
0,45
0,2055
bagus
Rifqi
5,5
0,95
0,9025
saiqul
A. Happy
6,25
0,2
0,04
Dany zany
6,25
0,2
0,04
Nurjatmik
1,55
2,4025
o
Jodhy R.
6,25
0,2
0,04
M. hafiz
0,45
0,205
Riza
7,25
0,8
0,64
Rohadi
Indra Rudi
0,55
0,3025
10
Egar Alief
0,45
0,2025
64,5
5,75
10,725
Jumlah
3.1.2
Perhitungan
S2 =
|XiX|
n1
10,729
=0,1,1916
9
S=
1,1916
0,4377
P = { x - 1,96
s
n
= { 6,45 1,96 x
x + 1,96
0,4377
3,162
s
n
6,45 + 1,96 x
0,4377
3,162 }
X=
5,992+6,908
2
= 6,45
,piring saji ,wajan ,kompor ,sutil, sendok, saringan, parutan, cobek, solet,
timbangan digital, dan alu. Dan bahan bahan yang perlu disiapkan adalah ikan
bandeng, baewang putih, bawang merah, kemiri, merica, garamg gula, telur,
daun pisang, kelapa parut, cabe merah, minyak goring, Koran, dan kertas label.
Pada pemisahan daging ikan bandeng dari kulit ikan. Pertama ialah
siapkan ikan bandeng, selanjutnya dibuang sisik ikan, dan di keluarkan isi perut,
insang, menggunakan teknik gutted, yaitu dengan cara mengambilnya dari
operculum ikan bagian atas. Agar bakteri tidak mengkontaminasi produk saat di
olah. Kemudian ikanb dicuci bersih untuk mebersihkan kotoran sisa. Setelah ikan
dibersihkan, langkah selanjutnya dilakukan pengeluaran duri dari tubuh ikan
bandeng dengan cara pertama ikan ditarik hingga berbunyi ini menandakan
ntulang ikan patah, selanjutnya dipatahkan tulang ekor belakang untuk
mempermudah pengambilan tulang. Setelah tulang belakan patah langkah
selanjutnya ialah menghancurkan daging pada ikan dengan cara memencet
pencetnya hingga daging ikan hancur, hal ini berguna untuk mempermudah
pengambilan tulang ikan. Setelah daging ikan hancur kemudian cabut tulang ikan
bandeng dari operculum ikan bagian atas menggunakan tang. Setelah tercabut
keluarkan daging ikan yang ada pada kulit ikan hingga benar-benar bersih dari
kulit ikan. Kemudian kulit ikan bandeng dicuci untuk menghilangkan dari kotorankotoran yang tersisa.
Pada pembuatan isi otak otao ikan bandeng ialah langkah pertama yang
dilakukan pisahkan duri duri halus dari daging ikan agar otak-otak aman untuk
dikonsumsi. Kemudian ikan dihaluskan lagi menggunmakan blender agar benarbenar halus dari duri ikan yang tersisa. Kemudian dihaluskan bawang putih 1%
sebagai pengaroma, bawang merah 1% sebagai penyedap rasa, kemiri 1%
sebagai penambah rasa rempah, merica 0,5%(2,5 gram) sebagai penambah
rasa pedas, garam 15 gram untuk menambah rasa asin pada produk, gula 2
sendok the untuk menambah rasa manis dan ditambah 2 butir telur untuk
tambahan isi sekaligus pembentuk adonan isi otao-otak, serta ditambahkan
kelapa parut 0,5 dari berat ikan untuk memadatkan isi.setelah itu diberi santann
untuk bahan pemudahan penyatuan semua bahan dan pemberih rasa gurih.
Setelah kulit ikan bandeng bersih dan bahan isi dibuat, selanjutnya isi
dimasukan kedalam kulit ikan bandeng hingga ujung kepala hingga benar-benar
padat. Langkah selanjutnya adalah ikan dibungkus daun pisang agar saat
dikukus kulit ikan tidak lengket pada tempat pengukusan. Otak-otak dikukus
selama 30 menit agar matang. Setelah matang ikan diangkat dan didinginkan
sejenak, kemudian otak-otak dilumuri telur sebelum digoreng untuk pelapis otakotak. Kemidian digoreng hingga warna keemasan , selanjutnya otak-otak
ditiriskan dan diletakan pada piring saji untuk di hidangkan dan di uji
organoleptik.
Bioktif alami yang terdapat pada bahan yaitu pada bawang putih terdapat
aucin yang berfungsi sebagai pembentuk aroma. Pada bawang merah terdapat
sulfur dan propandil sulfur yaitu zat yang dapat membuat bau khas bawang
merah dan merangsang keluarnya airmata garam mengandung khas yang
menyebabkan rasa asin. Cabe merah mengandung cap calsin dan mengandung
karsatin dan karotin. Bentuk kristal empat monokn sebagai reseptor vanluad
pada lambung yang menyebabkan rasa perih dan panas. Minyak goreng
mengandung VIIE dan berfungsi sebagai penambah rasa gurih dan penambah
kalori.
Menurut Budiawati (2001), cara pembuatan otak-otak ikan bandeng
adalah 1) isi dikeluarkan isi perutnya dan di keluarkan dari tubuhnya. 2) Ikan
dipukul-pukul dengan uleg-uleg supaya daging dan tulangnya mudah diambi dari
tubuh. 3) Kulit bandeng di kerat pisau sekeliling insang. 4) Daging beserta tulangtulang di keluarkan dari keratun tersebut. 5) Tulang dan duri dikeluarkan dari
dagingnya. 6) Bumbu-bumbu dihaluskan. 7) Kelapa diparut dan disaring. 8)
Semua bahan dicampur, diaduk, dan dilumatkan, dimasukkan lagi ke dalam kulit
bandeng tadi sampai penuh. Jangan sampai rusak. 9) Dibungkus daun pisang
seperti lontong, dikukus, sampai masak. 10) Digoreng dengan minyak sampai
kuning.
Otak otak merupakan produk dari daging ikan yang dicampur dengan
tapioca dan bumbu-bumbu seperti garam, gula, santan, dan kental. Bawang
putih, bawang merah, lada, kemudian dibungkus dengan daun pisang dan
dilakukan dengan proses penanggungan (Agustin et al., 2006).
3.3
Analisa Hasil
Pada Praktikum Teknologi Hasil Perikanan Tradisional materi otak-otak
rasa
dengan
nilai
64.
Rata-rata
Uji
Organoleptik
parameter
BAB 4
PENUTUP
4.1
Kesimpulan
Pada Praktikum Teknologi Hasil Perikanan Tradisional materi otak-otak
Otakotak bandeng merupakan salah satu bentuk disertivikasi olahan dari ikan
bandeng.
yang elastic, protein yang tinggi (20,38%), dan kandungan omega-3 (14,2%).
Duri pada ikan bandeng terdiri dari 84 pasang.
Pada kelompok 15 didapatkan hasil uji organoleptik pada nilai tertinggi
didapatkan pada parameter, baud an tekstur yaitu6,5. Sedangkan nilai
terendah terletak pada parameter penampakan dan rasa yaitu 6,4.
Rata-rata
Saran
Pada Praktikum Teknologi Hasil Perikanan Tradisional materi otak-otak
DAFTAR PUSTAKA