Anda di halaman 1dari 4

Jawaban soal UTS Manajemen Pemasaran Global

1). Faktor Ekonomi Mikro yang terdampak Pandemi Covid19 yaitu contoh di
lingkungan pemasaran mikro pada usaha kecil seperti Koperasi. Dampak yg
dirasakan sangatlah besar dan hampir membuat koperasi tersebut bangkrut.
Pasalnya, para anggota terancam tidak bisa membayar angsuran karena
pendapatan mereka sendiri menurun drastis akibat terdampak virus covid19.
Mereka kehilangan pekerjaan , Kehilangan mata pencaharian seperti buruh harian
otomatis mereka tidak bisa membayar angsuran. Efek pada koperasi ialah
pendapatan dan pemasukan menurun drastis sehingga bisa menyebabkan
kemacetan dalam pemasukan tersebut. Misalnya ada penarikan dari nasabah
penabung lainnya, sedangkan uang terlanjur dicairkan dengan jumlah banyak
dalam bentuk pinjaman.
Kemudian, dampak pada faktor lingkungan pemasaran makro : Sektor Pariwisata
Ya, faktor yang paling berat terdampak adalah pariwisata
Bukan hanya pariwisata dalam negeri saja yang mengalami 'anjlok'
Bahkan pariwisata global pun mengalami hal sama,dan seperti yang kita tau
bahwa penyumbang devisa terbesar ke dua untuk negara ini sedang berada di fase
lumpuh total
Para pejuang devisa hampir 80% sudah di pulangkan (end of contract) dari pihak
company
Hal ini di lakukan untuk melindungi para abk dan juga untuk saving cost (seperti
kita tau sendiri,biaya operasional 1 unit kapal pesiar sangat besar)
Bahkan sebelum Virus Corona menyebar ke benua Eropa,Amerika dan juga Asia
Tenggara
Banyak kapal' pesiar di Asia sudah mengosongkan kapalnya...dalam hal ini bukan
kosong tanpa Abk,melainkan tanpa passanger (tamu)
Hal ini di lakukan untuk menjaga keselamatan para Abk
Dan bisa kita rasakan sekarang bagaimana dampak yang besar dari virus ini bagi
perekonomian dan kestabilan dunia
2). Kondisi persaingan bisnis atau usaha akibat Covid9 yaitu contohnya pada
beberapa apotek di bali khususnya dikarangasem. Apotek A bersaing ketat
dengan Apotek B dalam penjualan cairan pembersih tangan dan masker. Dalam
hal ini harga-harga tersebut mengalami lonjakan tentu mereka mendapat
keuntungan tetapi mereka menetapkan harga dengan nilai yang tidak terlalu
mahal. Hal tersebut bisa membuat pembeli semakin berminat, otomatis cairan
pembersih tangan dan maskernya terjual banyak otomatis keuntungan yang
mereka perolehpun bisa melebihi target yang telah disesuaikan.
3). Kembangkan sebuah produk atau jasa dengan STP ( Segmentasi,Targeting,
dan Positioning) yang dapat menjadi peluang bisnis menjanjikan ditengah
pandemi Covid19.
Menurut saya produk atau jasa yang bisa menjadi peluang bisnis yang
menjanjikan ditengah Pandemi Covid19 adalah Bisnis Masker Kain. Dari bisnis
ini bisa dikembangkan dengan STP yaitu sebagai berikut :
-Segmentasi
dalam tahap segementasi ada 3 pokok referensi yang bisa dijadikan acuan yaitu :
a. Homogeneus preference : pola yang menunjukan bahwa konsumen memiliki
preferensi yang sama terhadap suatu produk atau jasa yang ditawarkan.
b. Diffused Preference : pola yang menunjukan bahwa konsumen memiliki
preferensi yang beragam terhadap suatu produk atau jasa.
c. Clustered preference : pola yang menunjukan bahwa konsumen memiliki
preferensi yang berkolompok, yang mana dalam suatu kelompok memiliki
kesamaan preferensi.

Berdasarkan anjuran dari kementrian kesehatan RI semua orang di wajibkan untuk


memakai masker, dan berdasarkan informasi mengenai standar masker kain yang
baik adalah kain yang digunakan merupakan kain yang mempunyai kualitas yang
baik yang tidak menyebabkan kesulitan dalam bernafas dan terdiri dari 3 lapisan
yang digunakan untuk memfilter udara yang masuk.

berdasarkan anjuran tersebut segmentasi atau pembagian kelompok yang tepat


menurut saya dalam mengembangkan produk ini adalah menggunakan
Homogeneus preference karena ketika konsumen telah mengetahui standar
masker kain yang baik dan layak digunakan maka preferensi komsumen terhadap
suatu produk akan mempunyai pola yang sama.
-Targeting
setelah menentukan pengelompokan pola segmentasi tersebut selanjutnya
menentukan target pasar dari produk masker kain ini. targeting memiliki makna
bahwa kepada siapa produk ini akan di tuju, biasanya sebelum melakukan
targeting akan dilakukan survey terlebih dahulu.
dalam targeting pasar produk yang masker ini saya menempatkan 3 kriteria
sebagai berikut :
a. produk masker ini akan mencakup segmen pasar yang ada di wilayah yang akan
dipasarkan yaitu di wilayah seluruh bali, yang mana cakupan dari produk ini dapat
menguntungkan produsen.
b. produk ini mempunyai keunggulan di bandingkan produk masker kain lainnya.
c. produk masker kain ini di pasarkan berdasarkan pada suatu kondisi atau situasi
pasar yang genting karena pandemi covid-19.
-Positioning
ada 3 tipe positioning dalam suatu perusahaan.
a. Market leader : sebuah perusahaan yang menjadi pioneer atau menjadi market
leader.
b. Challenger : perusahaan yang memposisikan diri sebagai penantang "market
leader".
c. Follower : perusahaan yang cenderung bermain aman dan selalu mengikuti
market leader dalam hampir segala aspek baik penetapan harga, inovasi dan
teknologi.

dalam hal positioning karena industri produk masker kain ini bersifat home
industry dan juga berdasarkan suatu kondisi sosial yang cenderung tidak dapat
diprediksi (pandemi covid-19) maka dalam penempatan positioning produk
masker kain menempatkan diri pada posisi follower.

Anda mungkin juga menyukai