Anda di halaman 1dari 3

Jawaban ini dapat disave sebagai referensi :

Gambar 1 merupakan contoh strategi pemasaran yang menggunakan proses belajar


observational

Proses belajar observational merupakan proses belajar dimana seseorang mengamati


tindakan dan perilaku orang lain dan konsekuensi dari perilaku tersebut . Pada iklan
tersebut pemasar mengajak konsumen untuk melihat seorang perempuan yang
menggunakan shampo pentene, dan memperoleh manfaat dari penggunaan shampo
pentene tersebut berupa rambut yang kuat nampak sehat sampai ke ujung akar.

Tujuan pemasar menggunakan strategi ini adalah pemasar ingin konsumen


membayangkan hasil yang serupa yaitu rambut yang kuat dan sehat sampai ke akar
ketika konsumen menggunakan shampo pentene.

Pada dasarnya produsen memasarkan produknya dengan memperhatikan segmentasi


dan kondisi riil di pasar, misalnya saat pandemi seperti saat ini produsen dapat
menawarkan free delivery yang tidak dilakukan penjual pada saat normal sebelum
pandemi

Saat ini produsen juga memperhatikan daya beli masyarakat yang menurun sehingga
banyak memberikan diskon dan kemudahan yang pembayaran yang meringankan
konsumen

Iklan sangat mempengaruhi penjualan, para produsen bekerja sama dengan agen
pembuat iklan dan tim pemasaran berusaha membuat iklan yang sangat menarik dan
mudah menarik konsumen untuk membeli produk mereka

Dalam pemasaran, iklan harus mengetahui segmen pasar yang dituju, misal untuk
barang mewah yang menyasar kelas ekonomi atas tentu iklannya berbeda dengan
produk dengan harga yang ekonomis yang menyasar masyarakat umum.

Gambar iklan tersebut merupakan contoh strategi pemasaran yang menggunakan


proses belajar instrumental

Proses belajar instrumental merupakan proses belajar pengalaman pembeli terhadap


reward yang dirasakan.

Pada dasarnya produsen memasarkan produknya dengan memperhatikan segmentasi


dan kondisi riil di pasar, misalnya saat pandemi seperti saat ini produsen dapat
menawarkan free delivery yang tidak dilakukan penjual pada saat normal sebelum
pandemi
Saat ini produsen juga memperhatikan daya beli masyarakat yang menurun sehingga
banyak memberikan diskon dan kemudahan yang pembayaran yang meringankan
konsumen

Iklan sangat mempengaruhi penjualan, para produsen bekerja sama dengan agen
pembuat iklan dan tim pemasaran berusaha membuat iklan yang sangat menarik dan
mudah menarik konsumen untuk membeli produk mereka

Dalam pemasaran, iklan harus mengetahui segmen pasar yang dituju, misal untuk
barang mewah yang menyasar kelas ekonomi atas tentu iklannya berbeda dengan
produk dengan harga yang ekonomis yang menyasar masyarakat umum.

Gambar 2 memperlihatkan iklan yang menampilkan perbandingan atribut antara


Samsung Galaxy S III dan Iphone. Iklan ini menggunakan fungsi sikap utilitarian untuk
mengubah sikap konsumen. Pada iklan tersebut terlihat bahwa atribut Samsung Galaxy
S III lebih lengkap dan lebih canggih dibanding Iphone. Iklan ini ingin mengubah sikap
konsumen untuk lebih menyukai Samsung Galaxy S III dibanding Iphone, karena
kelengkapan dan kecanggihan atribut Samsung Galaxy S III.

Model sikap yang digunakan dalam iklan pada Gambar 2 tersebut adalah model sikap
multi atribut. Model sikap ini mengidentifikasikan atribut produk dan menilai tingkat
kepentingan masing-masing atribut serta mengukur kepercayaan konsumen terhadap
atribut tersebut.

Pada iklan tersebut terlihat pada atribut seperti ukuran layar, resolusi gambar, daya
tahan baterai dan sebagainya. Fitur-fitur yang disebutkan di bagian atas merupakan
fitur-fitur yang diperkirakan penting bagi konsumen

Proses belajar classical conditioning, instrumental dan observation. Perbedaannya


classical conditioning terjadi jika stimulus yang menyebabkan suatu respon yang
dipasangkan dengan stimulus lain yang tidak bisa menghasilkan respon
(menggunakan selebriti). Proses belajar instrumental pengalaman pembeli terhadap
suatu produk berdasarkan reward. Proses belajar observasional yaitu proses belajar
untuk mengamati perilaku orang lain dan menirunya.

Pemahanan pemasar terhadap pendapatan konsumen dapat digunakan sebagai dasar


penyusunan strategi pemasaran. Dengan mengetahui pendapatan konsumen, pemasar
mampu melakukan prediksi tentang persentase pengeluaran yang akan
diinvestasikan konsumen dalam berbagai instrumen keuangan di perbankan.
Semakin tinggi pendapatan maka persentase pendapatan akan bergeser dari
pengeluaran untuk pangan ke pengularan untuk non pangan. Hal ini memberikan
kesempatan bagi pemasar untuk memberikan tawaran untuk produk-produk yang
sifatnya sekunder, dalam hal ini adalah produk investasi yang dikelola oleh perbankan.
Bank menawarkan tabungan prioritas (Mandiri Prioritas) untuk konsumen yang
memiliki pendapatan tinggi (secara implisit menabung dalam jumlahbesar) dan
tabungan Mandiri untuk konsumen dengan penghasilan rata-rata.

Komunikasi pemasaran Mandiri Prioritas menggambarkan bahwa tidak sembarang


orang yang menjadi nasabah Mandiri prioritas, citra sebagai produk yang mewah.
Disamping itu juga dikomunikasikan berbagai fasilitas dan privilege atau hak
istemewa yang dapat dinikmati oleh nasabah.

Anda mungkin juga menyukai