Anda di halaman 1dari 9

1.

Soal no1

Gambar 1 di atas adalah salah satu iklan Sampo Pantene. Iklan tersebut mengkapanyekan
Shampo Pentene dapat membuat rambut lebih kuat dan tampak sehat sampai ke ujung.
Iklan tersebut juga menampilkan model yang memiliki ramput panjang yang indah dan
sehat.
a. Sebutkan proses belajar konsumen yang digunakan pada iklan di Gambar 1!
Proses belajar konsumen yang digunakan dalam iklan tersebut adalah proses belajar
classical conditioning.
b. Jelaskan alasan anda! Uraikan mekanisme proses belajar tersebut! Jawablah
menggunakan konteks contoh iklan di atas
Proses belajar classical conditioning adalah suatu teori belajar yang mengutarakan
bahwa mahluk hidup, baik manusia maupun binatang adalah mahluk pasif yang bisa
diajarkan perilaku tertentu melalui pengulangan (repetition atau conditioning,
Schiffman dan Kanuk).
Proses belajar konsumen clasiccal conditioning memiliki tiga prinsip, antara lain :
- pengulangan (repetition) yaitu proses menyampaikan pesan kepada konsumen
berulang kali, dengan frekuensi yang berkali-kali
- generalisasi stimulus (stimulus generalization) adalah kemampuan seseorang
konsumen untuk bereaksi sama terhadap stimulus yang relatif berbeda,
- diskriminasi stimulus (stimulus discrimination) adalah lawan kata dari
generalisasi stimulus, konsumen diharapkan bisa mengambil kesimpulan yang
berbeda terhadap beberapa stimulus yang mirip satu dengan yang lainnya.
Iklan produk shampoo Pantene dengan Raline Shah sebagai bintang iklannya adalah
pemasangan produk dan bintang yang sangat tepat. Masing-masing memiliki
keunggulan menjadikan produk Pantene dapat diterima oleh masyarakat. Hal yang
diharapkan Pantene adalah semua orang akan menggunakan produk yang dipakai oleh
artis papan atas tanah air dengan rambut yang inda.
Raline Shah berfungsi sebagai unconditioned stimulus yaitu yang diharapkan
mengahasilkan respon tak terkondisi (konsumen akan menyukai artis tersebut), artis
terkenal mendampingi shampo dengan merk Pantene, yang mana merupakan stimulus
terkondisi yang diharapkan menghasilkan respon terkondisi yakni konsumen
menyukai shampoo Pantene tersebut.
Namun iklan yang berulang-ulang akan mengakibatkan orang menjadi bosan bahkan
enggan melihat iklan yang sama secara terus-menerus. Langkah yang dilakukan
Pantene adalah dengan membuat iklannya menjadi beberapa versi, baik dengan artis
yang sama maupun berbeda.
Dalam teori classical conditioning, terbagi menjadi tiga tahap conditioning (McLeod,
2008) yaitu :
- Sebelum Pengkondisian
Pada tahap ini unconditioned stimulus (UCS), yaitu stimulus tak berkondisi yang
belum diasosiasikan dengan stimulus lain dan secara otomatis akan menghasilkan
unconditioned response (UCR), respon atau perilaku yang muncul tanpa
pembelajaran. Selebriti cantik seperti Raline Shah pada iklan shampoo Pantene,
berperan sebagai UCS bagi penonton yang menggambarkan figur-figur yang
menarik menghasilkan respons yang menyenangkan atau gembira (UCS). Pada
tahap pengkondisian juga melibatkan neutral stimulus (NS), yang dapat berupa
objek, orang, tempat dan lain-lain. Stimulus netral tidak menghasilkan respon
apapun hingga diasosiasikan dengan UCS.
- Tahap Pengkondisian
Dalam tahap ini stimulus netral diasosiasikan dengan UCS sehingga menjadi
conditioned stimulus atau stimulus yang berkondisi (CS).
Shampo Pantene tidak memberikan respons apa-apa kepada konsumen, dan
bertindak sebagai stimulus netral. Kemudian dalam iklan tersebut menempatkan
shampo bersama dengan seorang artis cantik dengan rambut panjang yang terurai,
sehingga dalam tahap ini shampo telah menjadi conditioned stimulus.
Shampo pantene (CS) + artis cantik Raline Shah (UCS) dan perasaan segar dan
senang (UCR)
Pengkondisian ini terus dilakukan berulang-ulang di setiap waktu agar terjadi
pembelajaran kepada konsumen. Akan tetapi, Pearce dan Hall (dalam Janiszewski
& Warlop, 1993) menyebutkan bahwa prosedur pengkondisian paling efektif
ketika subjek berada saat CS dan UCS dipasangkan. Selama beberapa kali
pengkondisian, perhatian subjek akan menurun karena telah mempelajari dan
memprediksi bahwa CS menghasilkan CR. Sehingga, apabila kita melihat dalam
konteks konsumen, sebuah iklan akan lebih berhasil menarik perhatian jika
asosiasi CS dan UCS diperbarui atau dibuat dalam konteks yang belum pernah
diketahui.
Di sini stimulus yang sebelumnya tidak menghasilkan respons, pelan-pelan akan
memunculkan respons.
- Setelah Pengkondisian
Setelah Shampo pantene (CS) dipasangkan dengan UCS (artis dengan rambut
yang indah) dan terjadi pembelajaran. Maka setelah pengkondisian, konsumen
akan mengasosiasikan Shampo pantene menghasilkan suatu respons rambut lurus
dan indah (conditioned response/ CR). Conditioned response (CR) adalah respons
yang dipelajari pada stimulus netral yang telah berkondisi.
Penerapan classical conditioning akan memberikan manfaat bagi shampoo Pantene
untuk promosi dan marketing sehingga diharapkan dapat mendapatkan perhatian dari
konsumen.
c. Jelaskan tujuan pemasar menggunakan strategi ini!
Tujuan pemasar menggunakan strategi ini yaitu dengan memasangkan produk dan
public figure yaitu Raline Shah, maka diharapkan konsumen akan antusias dengan
artis tersebut karena banyak yang menyukainya, sehingga kemudian akan menyukai
produknya juga
Jadi alasan Raline Shah dipakai sebagai endorsement product adalah untuk membuat
produk shampoo pantene menjadi conditioned stimulus. Stimulus yang menghasilkan
respon keduanya dipasang yaitu selebritis terkanal dan brand ber merk, perusahaan
menggunakan kepopuleran untuk memberikan stimulus kepada konsumen.
2. Soal no 2

Gambar Iklan Samsung Galaxy S III


Gambar 1 di atas merupakan iklan Samsung Galaxy S III. Pada gambar di atas terlihat
perbandiangan Galaxy S III. dengan Iphone. Buatlah analisa terhadap iklan di atas!
a. Iklan tersebut ingin mempengaruhi sikap konsumen terhadap Samsung Galaxy
S III. Fungsi sikap yang mana yang digunakan untuk mempengaruhi
konsumen dalam iklan tersebut? Jelaskan alasan Anda!
Fungsi sikap utilitarian digunakan Samsung Galaxy S III untuk mempengaruhi
konsumen. Sikap Utilitarian sendiri adalah seseorang menyukai suatu produk karena
ingin memperoleh manfaat dari produk tersebut.
Dalam iklan tersebut dijelaskan manfaat dari Samsung Galaxy S III yang tidak kita
temukan pada produk pembanding yaitu Iphone 5, seperti keunggulan jumlah RAM,
dukungan micro-SD card, NFC, ukuran dan resolusi layar, hingga talktime. Serta fitur
yang sama sekali tidak ada pada Iphone 5 seperti Smart Stay, Shareshot, Group Cast,
DirectCall, Smart Alert, dal lain-lain. Sehingga dengan beberapa keunggulan tersebut,
konsumen diharapkan memilih produk Samsung ini karena manfaat yang begitu
banyak jika membelinya.
b. Model sikap yang mana yang digunakan dalam iklan tersebut? Jelaskan!
Model sikap yang digunakan adalah multiatribut fishbein, dimana terdapat dua
komponen yaitu Bi dan kedua E, lalu O yang menggambarkan sikap suatu objek.
Bi merupakan komponen kekuatan kepercayaan bahwa objek tersebut memiliki
atribut ke I.
Ei merupakan evaluasi ke I dan N merupakan jumlah atributnya.
Jadi, jika kita menyukai suatu produk maka produk tersebut merupakan objek, tetapi
konsumen menyukai atribut dari objek tersebut.
Pada Samsung Galaxy S III terdapat banyak atribut yang disematkan di sana termasuk
keunggulan ukuran layar, RAM, dan baterai yang lebih tahan lama, lalu dilakukan
evaluasi pada Samsung tersebut mengenai penting atau tidaknya fiture tersebut selain
faktor harga. Lalu dilakukan evaluasi terhadap kepercayaan seperti bagus atau tidak,
misalnya Samsung memiliki desain lebih bagus. Hal ini yang disebut dengan
komponen evaluasi terhadap atribut.
Dengan menggabungkan kekuatan dan evaluasi lima atribut, maka komponen ke dua
akan membentuk sebuah skoring (nilai) dan menggambarkan kekuatan atribut
tersebut.

Model sikap Fishbein berfokus pada prediksi sikap yang dibentuk seseorang terhadap
obyek tertentu. Model ini mengidentifikasi tiga faktor utama untuk memprediksi
sikap.
- Faktor petama, keyakinan seseorang terhadap atribut yang menonjol dari obyek.
- Faktor kedua, adalah kekuatan keyakinan seseorang bahwa atribut memiliki
atribut khas, biasanya diketahui dalam bentuk pertanyaan, misalnya, seberapa
setuju bahwa obyek X memiliki atribut Y.
- Faktor ketiga adalah evaluasi dari masing-masing keyakinan akan atribut yang
menonjol, dimana diukur seberapa baik atau tidak baik keyakinan mereka
terhadap atribut-atribut itu.
3. Soal no3

Iklan Mandiri Prioritas


Gambar 3 adalah salah satu iklan perbankan mandiri prioritas. Mandiri prioritas
merupakan layanan perbankan untuk nasabah yang memiliki dana kelolaan 1
sampai dengan 20 milyar.
a. Karakteristik demografi apa yang digunakan sebagai dasar dari strategi
pemasaran pada contoh pada Gambar 1. Bagaiman karakteristik demografi ini
digunakan untuk segmentasi pasar.
Karakter demografi yang digunakan adalah kelas sosial. Kelas sosial menggabungkan
beberapa variabel sosial ekonomi seperti pekerjaan, pendapatan, pendidikan dan latar
belakang keluarga. Model tiga kelas membagi konsumen menjadi tiga kategori:
- Kelas atas: Individu kaya, lahir dari keluarga mapan dan berkuasa. Pendidikan
mereka biasanya juga tinggi. Mereka biasanya adalah memiliki berbagai bisnis
atau menjadi investor kaya.
- Kelas menengah: Kelompok ini biasanya merujuk pada pekerja kerah putih.
Mereka memiliki pendapatan yang relatif tinggi berkat dukungan pendidikan dan
pekerjaan yang bagus.
- Kelas bawah: Kelompok ini biasanya merujuk pada orang-orang berpenghasilan
rendah dan biasanya bekerja sebagai buruh atau sebagai pengangguran. Mereka
memiliki akses ekonomi dan pendidikan yang rendah.
Produk-produk barang mewah menargetkan kelas atas daripada dua kelas lainnya.
Konsumen di kelas atas lebih mentoleransi harga karena daya beli mereka yang
tinggi. Mereka lebih mementingkan kualitas, prestige, penampilan dan harga diri
dalam membeli produk.
Dari iklan mandiri prioritas di atas, sudah sangat jelas bahwa yang menjadi sasaran
adalah segmen kelas atas atau golongan orang berkantong tebal. Untuk menjadi
nasabah prioritas tentu saja tak sembarangan. Misalnya, para nasabah setidaknya
harus memiliki minimal tabungan, bisa dalam bentuk tabungan, reksadana, insurance,
dan produk investasi yang lain, minimal Rp 1 miliar hingga Rp 2 miliar.
Bank rela memberikan layanan istimewa kepada mereka-mereka ini, bahkan
disediakan kantor khusus dengan fasilitas yang tentunya jauh berbeda dengan nasabah
biasa. Selain mendapatkan pelayanan khusus dan eksklusif, nasabah Mandiri Prioritas
juga akan mendapatkan perhatian secara khusus dalam hal pertumbuhan finansial
mereka.
Dengan kesibukan, jumlah transaksi, dan privasi, maka masyarakat dengan kelas atas
(pengusaha, investor, pemilik bisnis) tidak akan cukup waktu untuk melakukan
aktifitas yang berkaitan dengan bank jika hanya sebagai nasabah biasa. Dengan
menjadi nasabah prioritas tentunya didapatkan keuntungan-keuntungan seperti limit
transaksi per hari yang sangat besar serta layanan bebas antri. Hal ini yang menjadi
daya tarik bagi konsumen agar memilih produk mandiri prioritas, dengan
kenyamanan-kenyamanan yang diberikan.
b. Uraikan bagaimana produk tersebut melakukan komunikasi pemasaran untuk
menarik target pasarnya!(Anda dapat mencari dari sumber lain di Internet)
Seiring kebutuhan masyarakat kelas atas yang sangat erat kaitannya dengan
perbankan, maka produk Mandiri Prioritas mencoba memenuhi kebutuhan tersebut
dengan meluncurkan produknya. Menawarkan kemudahan yang didapatkan ketika
menjadi nasabah Mandiri Prioritas menjadi strategi yang sangat baik bagi Bank
Mandiri.
Saat mejadi nasabah Prioritas, kemudahan yang didapatkan selain pelayanan yang
lebih eksklusif dari bank yaitu: Free annual fee Mandiri kartu kredit, Meeting room,
Safe deposit box medium size, Hadiah ulang tahun, Welcoming pack dan souvenir,
PBO/RM, Majalah prioritas elektronik, Private jet, Jasa konsultasi kesehatan, Ruang
tunggu eksekutif, Airport handling, Overseas education assistance, E-consolidated
statement, Gratis valet parking, acara pribadi, dan sebagainya. Nasabah eksklusif juga
berhak untuk mendapatkan Mandiri Fiestapoin yang dapat ditukarkan dengan
berbagai hadiah menarik dari Bank Mandiri.
Visi dan misi produk juga memegang peranan penting dalam menarik target pasarnya,
mandiri prioritas memiliki visi dan misi yang jelas, yaitu :
Visi : Menjadi layanan Priority Banking yang mengerti dan memahami kebutuhan
nasabah sehingga dapat memberikan kepuasan finansial dan non finansial sesuai
dengan kebutuhan nasabahnya.
Misi :
- Menjadi model dalam memberikan pelayanan di kalangan internal maupun
eksternal.
- Dapat menciptakan loyalitas nasabah untuk menggunakan Bank Mandiri sebagai
bank utama dalam menyimpan dan bertransaksi.
- Mampu memberikan fasilitas advisory, dari sisi finansial (langsung sebagai
perencana keuangan pribadi), pendidikan sampai dengan kesehatan, yang dapat
diandalkan dengan beragam pengetahuan akan produk investasi yang selalu up-
date.
- Secara internal dapat memberikan kontribusi profit yang signifikan kepada
perusahaan.
Melalui iming-iming seperti yang sudah dijelaskan di atas, maka Mandiri Prioritas
akan mengambil hati konsumen dengan mudah, ditambah lagi dengan faktor Bank
Mandiri yang sudah dikenal luas di masyarakat, sehingga semakin memudahkan
produk ini untuk menarik targetnya.

Sumber ;

BMP EKMA 4567

https://money.kompas.com

https://www.bankmandiri.co.id/prioritas/insight/about-us

https://www.cnbcindonesia.com/investment/

Anda mungkin juga menyukai