Anda di halaman 1dari 11

RANCANGAN RISET PEMASARAN

RENGGINANG TERI

Disusun guna Memenuhi Tugas Analisis Strategi Pemasaran


Dosen Pengampu Praptining Rahayu, S. Si., M.Pd.

1. Widya Listyaningtyas (18320001)


2. Hesti Meliana Ferrostal (18320018)
3. Annisa Hartiyaningsih (18320025)
4. Silvia Kharismaya Putri (18320056)

KELOMPOK 5
KELAS 3A

PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA, ILMU PENGETAHUAN
ALAM DAN TEKNOLOGI INFORMASI
UNIVERSITAS PGRI SEMARANG
2019
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Sebagai negara maritim, Indonesia kaya dengan berbagai hasil laut. hal ini membuat
stigma masyarakat terhadap olahan hasil laut menjadi negatif. Dalam artian, masakan hasil laut
diidentikkan dengan masyarakat kelas bawah dan kurang mempunyai gengsi. Namun, di tangan
kreatif para pemuda ini, hasil laut yang katanya 'makanan desa' menjadi 'naik kelas', dengan
harga jual yang lumayan tinggi. Hasil laut ini adalah ikan teri. Ikan yang hidup bergerombol
namun kaya akan gizi ini banyak dijumpai di seluruh wilayah Indonesia, baik itu di laut dangkal,
ataupun di laut dalam. Stok ikan teri yang berlimpah di wilayah Indonesia inilah yang
mendorong jiwa kreatif para pemuda untuk membuat olahan berbahan dasar teri nasi, dan
tentunya layak jual dengan kualitas rasa dan kemasan yang menarik.

Rengginang Teri adalah jenis makanan ringan yang dibuat dari bahan utama beras ketan
yang diberi bumbu dan olahan ikan teri, berbentuk bulat pipih dengan diameter sekitar 5 – 8 cm
dan berwarna coklat keputihan. Cara pembuatan rengginang sangat sederhana, yaitu dilakukan
sortasi, pencucian, perendaman, penirisan, kemudian pengukusan sampai diperoleh nasi ketan.
Setelah dilakukan penambahan dan pencampuran bumbu dan hasil olahan ikan teri kemudian
dicetak, dikeringkan dan selanjutnya rengginang mentah digoreng. Proses perendaman dan
pengukusan merupakan bagian proses yang sangat penting dalam pembuatan rengginang. Proses
perendaman pada dasarnya merupakan proses untuk memberi kesempatan penetrasi air kedalam
butiran beras ketan. Pada saat perendaman butiran beras ketan akan menyerap air dan
mengembang. Pengembangan yang maksimum dapat membantu proses gelatinisasi pada saat
pengukusan.

Proses pengukusan merupakan proses yang paling penting pada terjadinya gelatinisasi
pati. Gelatinisasi pati merupakan proses perubahan sifat struktur pati ditandai dengan terjadinya
pengembangan butir pati yang lebih besar kemudian pecah sehingga semua butir-butir pati
tersebar. Oleh karena itu beras ketan yang kaya amilopektin sangat cocok untuk diolah menjadi
rengginang. Pada industri rengginang teri, umumnya proses pengukusan hanya dilakukan satu
tahap. Dalam hal ini pemberian bumbu dilakukan setelah proses pengukusan. Pada kondisi ini,
pati telah tergelatinisasi sempurna sehingga nasi ketan bersifat lengket. Pencampuran bumbu,
ikan teri dengan nasi ketan yang bersifat lengket tersebut berpotensi mengakibatkan
pencampuran bumbu tidak merata. Untuk mengatasinya biasanya beras ketan yang dikukus
dibatasi hanya secukupnya saja . Setelah pengukusan tahap ke-1, bumbu dicampurkan dan
selanjutnya dilakukan pengukusan tahap ke2. Pada pemberian bumbu setelah pengukusan tahap
ke-1, kondisi beras ketan belum tergelatinisasi secara sempurna, belum terlalu lengket dan masih
dalam keadaan panas, sehingga bumbu dan ikan teri dapat tercampur secara merata.
Pencampuran bumbu, ikan teri dengan nasi ketan akan semakin merata selama proses
pengukusan tahap ke-2 berlangsung.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana strategi pemasaran yang dilakukan pengusaha dalam meningkatkan
loyalitas konsumen Rengginang Teri ?
2. Apa saja kendala yang dihadapi pada strategi pemasaran dalam meningkatkan
loyalitas konsumen Rengginang Teri?
3. Bagaimana solusi yang dapat diterapkan pada pemasaran dalam meningkatkan
loyalitas konsumen Rengginang Teri ?

C. TUJUAN
1. Mengetahui strategi pemasaran yang dilakukan pengusaha dalam meningkatkan loyalitas
konsumen Rengginang Teri.
2. Mengetahui kendala pada strategi pemasaran dalam meningkatkan loyalitas konsumen
Rengginang Teri.
3. Mengetahui solusi pada pemasaran dalam meningkatkan loyalitas konsumen Rengginang
Teri.

D. MANFAAT
1. Untuk menambah dan memperluas wawasan mengenai strategi pemasaran dalam
meningkatkan loyalitas konsumen sesuai standart,sehingga dapat dijadikan referensi bagi
penelitian di masa mendatang.
2. Dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan untuk mengembangkan secara optimal
kegiatan bisnis.
3. Mampu memberikan solusi alternative terhadap permasalahan yang dihadapi sehingga
diperoleh informasi tentang strategi pemasaran dalam meningkatkan loyalitas
konsumennya.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Pemasaran
Pemasaran Perusahaan melakukan kegiatan pemasaran pada saat perusahaan ingin
memuaskan kebutuhannya melalui sebuah proses transaksi. Pemasaran juga merupakan kegiatan
yang pasti dilakukan oleh semua perusahaan selaku pelaku bisnis untuk menjalankan dan
mempertahankan kelangsungan usahanya.
Terdapat beberapa pengertian pemasaran menurut para ahli yaitu menurut Daryanto
(2011:1), pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial dimana individu dan kelompok
mendapatkan kebutuhan dan keinginan mereka dengan menciptakan, menawarkan, dan bertukar
sesuatu yang bernilai satu sama lain.
Sedangkan menurut Kotler dan Amstrong (2008:6), pemasaran adalah proses dimana
perusahaan menciptakan nilai bagi pelanggandan membangun hubungan yang kuat dengan
pelanggan dengan tujuan untuk menangkap nilai dari pelanggan sebagai imbalannya.
Pendapat lain menurut Stanton dalam Swastha (2002:179) mengatakan bahwa pemasaran
adalah sistem keseluruhan dari kegiatan usaha yang ditunjukkan untuk merencanakan,
menentukan harga, mempromosikan, dan mendistribusikan barang dan jasa yang dapat
memuaskan kebutuhan pelanggan yang ada kepada pembeli potensial.Sehingga dapat
disimpulkan bahwa pemasaran adalah suatu proses yang dilakukan baik perusahaanmaupn
individu untuk menciptakan nilai bagi pelanggan dan membangun hubungan erat dengan
konsumen melalui kegiatan merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan
mendistribusikan barang dan jasa.
B. Rengginang
Rengginang adalah sejenis kerupuk tebal yang terbuat dari nasi atau beras ketan yang
dikeringkan dengan cara dijemur di bawah panas matahari lalu digoreng panas dalam minyak
goreng dalam jumlah yang banyak. Agak berbeda dari jenis kerupuk lain yang umumnya terbuat
dari adonan bahan yang dihaluskan seperti tepung tapioka atau tumbukan biji melinjo,
rengginang tidak dihancurkan sehingga bentuk butiran nasi atau ketannya masih tampak.
Seringkali rengginang dibuat dari nasi sisa yang tak termakan, lalu dijemur dan
dikeringkan untuk kemudian digoreng dan dijadikan rengginang. Di Jawa Tengah juga dikenal
penganan yang sama yang disebut intip, yakni kerak nasi sisa menanak yang melekat pada
dandang yang kemudian dikeringkan dan digoreng. Perbedaan antara intip dan rengginang
hanyakah ukurannya. Intip berukuran lebih besar daripada rengginang karena dicetak dari
dandang atau periuk penanak nasi. Rengginang dapat digoreng tanpa diberi bumbu maupun rasa,
asin atau manis. Ada jenis rengginang yang diberi rasa dengan udang, terasi, atau kerang lorjuk
(kerang bambu).
C. Beras Ketan
Ketan adalah sejenis biji-bijian serealia yang memiliki tekstur dan kandungan yang mirip
dengan beras. Ketan sendiri cukup populer dengan nama beras ketan. Ketan didapatkan dari padi
ketan yang tumbuh di daerah tropis seperti Asia Tenggara. Ketan memiliki bentuk seperti beras
yaitu bulat lonjong dan berukuran sedikit lebih besar dibanding beras lokal. Warna ketan adalah
putih susu dan keruh tidak seperti beras yang terlihat transparan. Ketan juga relatif lebih mudah
hancur dan lunak dibanding beras. Itulah mengapa ketan cocok digunakan sebagai bahan dasar
pembuatan kue. Ketan mudah ditemui di pasar tradisional. Umumnya pedagang ketan
menjualnya kiloan. Ketan memiliki manfaat yang tak kalah hebat dengan beras. Ketan dapat
dijadikan makanan berkarbohidrat alternatif pengganti beras. Ketan bermanfaat untuk kesehatan
maupun kecantikan. Ketan dapat dijadikan bedak dingin untuk kecantikan. Bedak dari ketan juga
efektif untuk mencegah biang keringat di lipatan-lipatan tubuh. Selain itu, ketan juga baik
digunakan untuk masker dan rendaman yang bisa mencerahkan kulit, mengencangkan, mencegah
keriput, dan menyembuhkan jerawat. Dalam segi kesehatan, ketan mengandung kerbohidrat
sepertiga lebih rendah dari beras. Oleh karena itu, ketan dapat dijadikan alternatif untuk Anda
yang sedang menjalani program penurunan berat badan. Ketan juga kaya serat yang membantu
menjaga sistem pencernaan. Ketan juga berkhasiat sebagai anti oksidan. Manfaat lain adalah
melancarkan metabolisme, menurunkan risiko osteoporosis, dan menurunkan risiko penyakit
jantung. Ketan bisa dijadikan berbagai macam masakan.
Umumnya, ketan digunakan untuk kue seperti kue wajik, lemper, atau arem-arem. Ketan
harus direndam dulu semalaman sebelum dibuat kue agar lebih empuk dan tidak berbau. Selain
dibuat bahan kue dan pengganti nasi, ketan sering diolah menjadi tepung ketan untuk membuat
kue basah seperti klepon, kue ku, kue cenil, dan sebagainya agar kue menjadi kenyal. Tepung
dari ketan juga digunakan untuk membalut gorengan supaya lebih renyah.
D. Ikan Teri
Pengolahan Teri Ilyas (1983) dalam Syafitri (2007)ikan teri merupakanbahan makanan
hewani laut yang biasa dikonsumsi oleh masyarakat.Ikan teri mengandung energi, protein,
karbohidrat, lemak, kalsium, fosfor, dan zat besi.Selain itu di dalam ikan teri juga terkandung
vitamin A, vitamin B1 dan vitamin C.Ikan teri dapat diolah menjadi berbagai macam produk,
seperti ikan teri asin, teri tawar dan teri lempeng. Bahan baku ikan teri yang akan diolah harus
memilikimutu yang baik, bersih, bebas dari setiap bau yang menandakan pembusukan, bebas
dari tanda dekomposisi dan pemalsuan, bebas dari sifat-sifat alamiah lain yang dapat
menurunkan mutu serta tidak membahayakan kesehatan. Ikan teri juga dapat dipasarkan
dalamkeadaan segar.Ikan teri segar merupakan salah satu contoh jenis produk yang banyak
diminati konsumen. Ikan segar memiliki pengertian sebagai ikan baru saja ditangkap, belum
mengalami pengawetan, atau yang sudah diawetkan hanya dengan pendingin. Kandungan gizi
ikan teri segar dan olahan dapat dilihat pada Tabel dibawah:
Tabel 1. Kandungan Gizi Teri segar dan olahan.
Jenis Olahan
No. Kandungan Gizi Segar Kering Tawar Kering Asin
1. Energi (Kkal) 77 331 193
2. Protein (gram) 16 68.7 42
3. Lemak (gram) 1 4.2 1.5
4. Kalsium (mg) 500 2381 2000
5. Fosfor (mg) 500 1500 300
6. Besi (mg) 1 23.4 2.5
7. Vitamin A (RE) 47 62 -
8. Vitamin B (RE) 0.05 0.1 0.01
9. Air (%) 80 16.7 40
Sumber: Enoch 1973 dalam Syaifudin et al.2008
BAB III
METODE PEMASARAN
A. Metode

a. Metode riset pemasaran yang digunakan pada pemasaran ini adalah survei. Metode ini
dilakukan dengan cara mengajukan pertanyaan sederhana tentang produk/jasa yang akan Anda
riset. Pemilihan responden biasanya dilakukan secara acak dan berdasarkan kesukarelaan. Survei
ini berbeda dengan kuesioner, survei cenderung lebih singkat dari kuesioner. Sekarang, survei
sangat mudah dilakukan secara online. Survei secara online mendapatkan respon yang lebih
cepat. Jadi jika menggunakan metode ini dalam riset pemasaran maka akan mendapatkan hal
yang positif.

Secara umum survey dilakukan dalam beberapa tahap, yakni

1. Menentukan masalah penelitian


2. Membuat desain survey
3. Mengembangkan instrument survey
4. Menentukan sampel
5. Melakukan pre-test
6. Mengumpulkan data
7. Memriksa data/editing
8. Mengkode data
9. Data entry
10. Pengolahan dan analisis data
11. Interpretasi data
12. Membuat kesimpulan serta rekomendasi

b. Metode lain yang digunakan adalah menggunakan social media, dengan memasarkan
secara online di media sosial seperti facebook,instagram,whatsApp dan lainnya.Hal ini, dapat
dijangkau oleh semua kalangan sehingga apa yang ditawarkan memiliki peluang besar untuk
terjual.
c. Metode dengan mendistribusikan ke toko-toko,kios,pasar atau yang lainnya. Hal ini
bertujuan agar produk semakin dikenal oleh kalangan masyarakat.

B. Instrumen Pemasaran
Kuesioner atau angket
Angket atau kuesioner pada umumnya digunakan sebagai instrumen penelitian survei
atau riset yang menggunakan pendekatan kuantitatif. Kuesioner bisa terdiri atas dua pertanyaan;
pertanyaan yang bersifat tertutup dan terbuka. Kuesioner dengan pertanyaan tertutup memberi
opsi responden untuk memilih jawaban yang sudah tertulis dalam kuesioner. Pertanyaan terbuka
memberi kesempatan pembaca untuk menuliskan jawabannya sendiri.
Tidak ada standar baku tentang struktur kuesioner. Namun demikian, kuesioner
sedikitnya harus melibatkan pertanyaan tentang identitas dan pertanyaan penelitian. Perlu dicatat
bahwa identitas responden tidak harus identitas sebenarnya. Bakhan pada beberapa penelitian,
penulisan nama responden tidak diperlukan demi menjaga kerahasiaan responden dan
menegakkan etika riset. Identitas responden yang umumnya dicatat adalah, umur, jenis kelamin,
tahun lahir, dan variabel lain yang berguna untuk analisis.
DAFTAR PUSTAKA

https://karinov.co.id/contoh-pendahuluan-proposal/. diunduh pada: 25 November 2019.


file:///C:/Users/User/Downloads/S1-2014-297559-
introduction%20(1).pdfhttps://bolastylo.bolasport.com/read/171707065/6-manfaat-
mengonsumsi-ikan-teri-dari-kecerdasan-hingga-kecantikan?page=all. diunduh pada: 25
November 2019.
http://repo.iain-tulungagung.ac.id/7932/4/BAB%20I.pdf. diunduh pada: 26 November 2019.
https://id.wikipedia.org/wiki/Rengginang. diunduh pada: 26 November 2019.
http://digilib.unila.ac.id/4616/16/BAB%20II.pdf. diunduh pada: 26 November 2019.
file:///C:/Users/asus/Downloads/333380577-RENGGINANG-COKLAT-GREENTEA-pdf.pdf. diunduh pada:
26 November 2019.
https://www.jurnal.id/id/blog/2018-3-jenis-metode-riset-pemasaran-terjitu-agar-produk-laku-
dipasaran/. diunduh pada: 26 November 2019.

Anda mungkin juga menyukai