PEMBUATAN MENTEGA
(Susu Sapi Segar)
Oleh :
i
ii
2019
ii
i
DAFTAR ISI
Hal
DAFTAR ISI...................................................................................................... i
DAFTAR GAMBAR......................................................................................... ii
PENDAHULUAN
Latar Belakang........................................................................................... 1
Tujuan Percobaan...................................................................................... 2
KESIMPULAN ................................................................................................. 21
LAMPIRAN
i
ii
DAFTAR GAMBAR
No. Hal
1. Susu segar................................................................................................... 9
2. Mentega...................................................................................................... 17
ii
iii
DAFTAR TABEL
No. Hal
1. Hasil uji organoleptik pembuatan mentega (susu sapi segar).................... 8
2. Komposisi rata-rata dan kisaran normal susu sapi.................................... 11
3. Syarat mutu susu sapi segar....................................................................... 14
4. Asam lemak pada mentega dan margarin.................................................. 16
5. Syarat mutu mentega................................................................................. 16
iii
iv
iv
1
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Kata mentega selalu berkaitan dengan susu sapi, jadi mentega itu adalah
produk minyak hewani, bukan produk nabati. Inilah bedanya mentega dengan
margarine. Margarine adalah produk tiruan mentega yang dibuat dari minyak
nabati, jadi dapat berasal dari minyak kelapa, kelapa sawit, minyak kedelai,
dari lemak atau krim susu atau campurannya, dengan atau tanpa penambahan
garam (NaCl) atau bahan lain yang diizinkan, serta minimal mengandung lemak
susu. Selain garam dapur, ke dalam mentega juga ditambahkan vitamin, zat
pewarna, dan bahan pengawet (misalnya sodium benzoat). Emulsi pada mentega
merupakan campuran air yang terdispersi pada lemak, dengan sejumlah kecil
protein yang bertindak sebagai zat pengemulsi dan bahan kering tanpa lemak
(Milk Solids-Non-Fat).
Mentega adalah produk yang terbuat dari lemak susu dimana kedalamnya
dapat ditambahkan garam untuk mendapatkan rasa yang lebih baik dan untuk
menjaga mutu. Warna kuning pada mentega disebabkan zat warna β karoten yang
terdapat dalam krim (cream). Sebagian dari kita menghindari mentega dan
Padahal, banyak zat gizi lain yang terdapat pada bahan makanan itu. Selain
vitamin A dan D, juga terdapat zat besi, fosfor, natrium, kalium serta omega-3 dan
omega-6. Lemak dan minyak merupakan zat gizi penting untuk menjaga
1
2
kesehatan manusia. Selain itu, lemak dan minyak merupakan sumber energi yang
lebih efektif dibandingkan dengan karbohidrat dan protein. Sumbangan energi per
Tujuan Percobaan
2
3
TINJAUAN PUSTAKA
suhu 45 °C, setelah itu diaduk dengan kecepatan tinggi hingga terbentuk seperti
air dengan suhu 95 ° C. Lalu krim didinginkan dengan air dingin dan disimpan
pada suhu 6 ° C selama 4 jam. Selanjutnya, krim diaduk pada suhu 10 ° C, dan
mentega dengan cara ditekan untuk menghilangkan air, sehingga mentega susu
Yang pertama yaitu: proses pemisahan susu, pemilihan krim, netralisasi krim,
mentega umumnya adalah lemak susu hewan. Mentega merupakan emulsi air
dalam lemak yang terdiri dari lemak susu, air, casein (curd), dan garam dapur
serta jumlah air yang terkandung pada mentega berkisar antara 10 – 15% dari
berat mentega. Warna mentega umumnya berwarna putih atau kuning tergantung
mentega. Susu merupakan sumber protein hewani dan mengandung nilai gizi yang
tinggi. Selain protein susu mengandung cukup banyak zat gizi yang mampu
diguanakan manusia untuk melakukan diet. Komposisi zat gizi pada susu adalah
kandungan air berkisar antara 80-90%, lemak antara 2,5- 8,0%, laktosa antara 3,5-
3
4
6,0%, albumin antara 0,4-1%, dan abu antara 0,5-0,9%. Karena kaya akan zat gizi
susu segar memiliki sifat fisik yang tidak tahan lama bila disimpan pada suhu
air dalam minyak. Mentega terdiri dari lemak yang mengkristal secara kontinu.
Dalam pembuatan lemak terdapat gumpalan lemak susu yang merupakan lemak
yang rusak dan sebagian tersebar. Ukuran dari gumpalan lemak dan air penting
stabilitas kimia dan fisik serta sifat organoleptiknya. Jika bagian air yang lebih
banyak dibanding gumpalan maka aroma dan rasa yang dihasilakan baik, sebab
raksi oksidasi tertunda. Namun, karena kandungan air yang besar bakteri menjadi
bau tengik dan memiliki reaksi kimia dengan energi aktivasi yang rendah.
Mentega kaya akan rasa karena banyak senyawa yang berperan di dalamnya,
beberapa senyawa yang dimaksud pada mentega adalah diasetil, laktone, asam
lemak rantai pendek, aldehida yang diturunkan dari lemak dan dimetil sulfida
Selain mentega dengan bahan dasar beerupa lemak dari susu hewan
terdapat mentega yang tebuat dari buah. Mentega buah lebih mudah meleleh
ketika diletakkan di suhu ruang. Mentega buah memiliki rasa yang gurih dan
aromanya harum. Mentega buah juga berbeda dengan selai. Selai merupakan
4
5
produk makananyang terbuat dengan campuran gula dengan buah dan tambahan
pektin dan asam sitrat, serta bentuknya kental atau setengah padat. Biasanya
utama pembentuk mentega dan shortening sebagai peningkat dan penstabil tekstur
kristalisasi lemak susu. Pada tahap ini tekstur mentega ditentukan selain itu proses
susu akan menciptakan efek kimia, fisik dan termal yang dapat digunakan dalam
produk pangan dan non pangan. Mentega yang memiliki tekstur lunak
mengandung asam-asam lemak dengan titik cair yang rendah dalam jumlah yang
dengan susu. Tahap pemisihan ini menerapkan prinsip seperti gaya sentrifugal
sehingga bahan yang memiliki massa lebih berat akan berada di dinding wadah
5
6
Adapun waktu dan tempat percobaan ini dilakukan yaitu pada hari
Kamis, 11 Oktober 2019 pukul 13.00 WIB sampai dengan selesai dan bertempat
di Laboratorium Analisis Kimia Bahan Pangan Program Studi Ilmu dan Teknologi
Bahan
Adapun bahan yang digunakan pada praktikum kali ini adalah susu sapi
Alat
Reagensia
Prosedur Percobaan
6
7
- Dipindahkan krim ke dalam mixer yang didinginkan dengan air suhu 10-
busa dan sampai runtuh sehingga terbentuk butiran lemak yang berukuran
jagung pop.
dan dilanjutkan sampai mentega padat sehingga kadar air dibawah 16%.
7
8
Hasil
Tabel 1. Hasil uji organoleptik pembuatan mentega (susu sapi segar)
Pas Bahan/ Uji Organopeltik
Perlakuan Warna Aroma Rasa Viskositas
a b c d e a b c d e a b c d e a b c d e
1 Mentega 5 4 4 3 4 4 4 4 3 4 5 5 3 4 4 5 3 4 5 3
2 Mentega 5 5 4 3 4 4 4 5 3 3 3 4 4 5 3 3 3 4 4 3
3 Mentega 4 4 3 4 4 4 3 4 3 4 3 4 3 4 4 4 5 4 5 4
4 Mentega 4 3 4 4 3 3 3 4 3 3 4 3 4 4 3 5 4 4 5 5
5 Mentega 4 5 5 4 4 3 4 4 5 4 4 3 4 4 3 3 4 4 4 5
6 Mentega 4 5 5 4 5 4 4 4 5 5 5 4 3 5 4 4 4 3 4 5
Keterangan:
8
9
Pembahasan
mengandung zat-zat makanan yang lengkap dan seimbang seperti protein, lemak,
karbohidrat, mineral, dan vitamin yang sangat dibutuhkan oleh manusia. Nilai
gizinya yang tinggi juga menyebabkan susu merupakan medium yang sangat
dalam waktu yang sangat singkat susu menjadi tidak layak dikonsumsi bila tidak
ditangani secara benar. Adapun gambar dari susu segar dapat dilihat pada
Gambar 1.
akhir. Disamping itu penanganan susu yang benar juga dapat menyebabkan daya
simpan susu menjadi singkat, harga jual murah yang pada akhirnya juga akan
disebabkan oleh terbentuknya asam laktat sebagai hasil fermentasi laktosa oleh
E.coli. Fermentasi oleh bakteri ini akan menyebabkan aroma susu menjadi
9
10
susu agar dapat disimpan lebih lama maka penanganan sesudah pemerahan
Salah satu cara yang dapat ditempuh untuk mencegah kerusakan pada susu
adalah dengan cara pemanasan (pasteurisasi) baik dengan suhu tinggi maupun
suhu rendah yang dapat diterapkan pada peternak. Pemanasan ini diharapkan akan
yang beraneka ragam, berkualitas tinggi, berkadar gizi tinggi, tahan simpan,
Banyak jenis bahan makanan yang dapat dibuat dari bahan baku susu.
Antara lain jenis produk susu yang sudah dikenal dikalangan masyarakat adalah es
krim, permen karamel, susu bubuk, susu kental, mentega, yoghurt yang dihasilkan
makanan yang diberikan pada sapi ini akan mempengaruhi susu. Sapi mempunyai
tendesi untuk menghasilkan air susu dengan komposisi yang konstan, terutama
kadar protein dan mineral (tidak dipengaruhi makanan). Kadar lemak dalam air
susu dapat dipengaruhi oleh jenis makanan. Misalnya kadar lemak yang rendah
dalam makanan dapat menurunkan kadar lemak dalam air susu yang dihasilkan.
Vitamin A dan yodium tergantung dari zat tersebut dalam makanan. Kadar
yodium dalam air susu kira-kira 43 g/l, ini dapat meningkat sampai 200 kali lipat
mineral dan protein dalam bentuk koloid. Susu yang dikonsumsi merupakan susu
10
11
minuman bergizi tinggi, khususnya protein yang bernilai biologi tinggi serta
mempunyai aroma yang spesifik khas susu. Adapun komposisi rata - rata dan
mineral, gula, dan protein. Kisaran komposisi paling besar terjadi pada kandungan
lemak. Hal ini disebabkan karena kadar lemak susu sangat dipengaruhi baik oleh
faktor internal maupun eksternal. Air dalam susu berfungsi sebagai pelarut dan
membentuk emulsi, suspensi koloidal. Flavour pada susu sangat ditentukan oleh
lemak susu. Lemak susu dalam bentuk butir-butir yang amat kecil disebut globula,
yang berada dalam fase dispersi. Masing-masing butir lemak dikelilingi oleh
selaput protein yang sangat tipis atau serum susu yang terkumpul pada permukaan
akibat adsorpsi.
Lemak atau lipid dalam susu berbentuk globula yang berdiameter 1-20
mikron dengan garis tengah rata-rata 3 mikron. Air susu ini lemak terdapat
sebagai emulsi minyak dalam air, bagian lemak tersebut dapat terpisah dengan
mudah karena berat jenisnya yang kecil. Mempunyai luas permukaan yang sangat
besar, reaksi-reaksi kimia mudah sekali terjadi dipermukaan antara lemak dan
secara alami dalam susu. Pasteurisasi dapat membuat enzim menjadi tidak aktif,
11
12
tetapi ketengikan masih dapat berkembang pada susu yang sudah dipasteurisasi
flavor dapat disebabkan karena kondisi suhu yang tinggi dan keasaman. Adanya
katalisator logam seperti, sinar UV dan sinar matahari akan mempercepat oksidasi
asam lemak.
Lemak susu atau lipid terdapat didalam susu dalam bentuk jutaan bola
kecil yang bergaris tengah rata-rata 3 mikron. Terdapat kira-kira dibungkus suatu
lapisan tipis (membran) yang terdiri dari protein dan fosfolipid. Pembungkus tipis
ini mencegah butiran lemak untuk bergabung dan membentuk butiran yang besar.
permukaan susu untuk membentuk lapisan atau krim. Susu atau krim diaduk
secara mekanis, lapisan tipis tersebut akan pecah, sehingga butiran-butiran itu
sekarang dapat bergabung membentuk masa lemak yang terpisah dari bagian susu
yang lain.
Satu gram lemak dapat memberikan kurang lebih 9 kalori. Lemak susu
banyak adalah asam laurat, asam kaprilat, asam kaprat, asam miristat, asam
palmitat, asam stearat, asam oleat dan asam dioksi stearat. Asam butirat dan asam
kaproat terdapat dalam jumlah kecil sebagai trigliserida. Susu mengandung pula
bentuk lipida lainnya selain asam lemak, antara lain fosfolipida terutama lesitin
dan golongan sterol lainnya misalnya kolesterol. Lesitin dalam susu terdapat
dalam jumlah antara 0,03 sampai 0,05%. Lesitin merupakan turunan lemak
12
13
globula lemak susu. Tokoferol (vitamin E), vitamin A dan D terlarut dalam lemak
serta karoten.
Protein susu merupakan protein lengkap yang terdiri atas berbagai macam
campuran protein. Protein susu terdiri atas 80% kasein, 9,1% laktalbumin dan
dari seluruh subtansi yang mengandung nitrogen (N). Protein susu terbagi menjadi
dua kelompok utama yaitu kasein yang dapat diendapkan oleh asam dan enzim
rennin dan protein whey yang dapat mengalami denaturasi oleh panas pada suhu
kira-kira 65oC.
Protein hanya dapat memberikan 4,1 kalori setiap gram. Kasein terdapat
sebagai calsium kaseinat, yaitu dalam keadaan terikat dalam calsium. Pasteurisasi
lemak. Kasein apabila oleh alkohol kuat akan menggumpal, karena alkohol dapat
mengikat air yang merupakan mantel sekitar partikel kasein, akan tetapi pada susu
dalam keadaan asam, oleh alkohol lemak akan mengendap. Protein whey adalah
protein whey.
laktosa merupakan disakarida dari glukosa dan galaktosa pada pemanasan yang
tinggi 100oC – 130oC, laktosa akan menghasilkan karamel yang berwarna coklat.
Laktosa merupakan satu-satunya karbohidrat yang ada dalam susu. Laktosa adalah
suatu disakarida dari glukosa dan galaktosa. Laktosa rasanya kurang manis jika
13
14
dibandingkan dengan glukosa dan sakarosa. Jika rasa manis sakarosa dimisalkan
Laktosa mudah dirubah menjadi asam laktat oleh bakteri pembentuk asam
laktat seperti Streptococcus lactis atau lactobacillus. Adanya asam laktat susu
menjadi asam. Tetapi laktosa tidak mudah larut dalam air, dan sebab itu mudah
menjadi kristal. Laktosa terhidrolisis oleh asam dan enzim laktase menghasilkan
glukosa dan galaktosa yang lebih mudah larut dalam air daripada laktosanya
susu menjadi kental dan terjadinya cairan yang terpisahkan dari proteinnya.
fosforus, sodium, magnesium dan sulfur. Kalsium dan fosfor ini mempunyai nilai
gizi yang penting karena kalsium fosfat merupakan bagian dari partikel casein dan
Unsur-unsur mineral yang utama pada susu antara lain adalah zat besi, tembaga,
alumunium boron, seng, mangan dan silikon. Kandungan mineral dari susu
bersifat agak konsisten dan tidak dipengaruhi oleh pakan ternak. Tetapi
Sapi yang makan rumput biasanya menghasilkan susu dengan kandungan yodium
Adapun syarat mutu susu sapi segar dapat dilihat pada Tabel 3.
14
15
melalui proses pengocokan (churning) sejumlah krim. Mentega yang baik harus
mengandung lemak minimal 80%. Kadar air maksimal 16%, kadar protein
maksimal 1% dan MSNF (Milk Solids Non-Fat) tidak lebih dari 2%. Warna
kuning pada mentega disebabkan oleh zat warna β-karoten dalam krim. Nilai gizi
larut dalam lemak. Mentega merupakan sumber vitamin A yang sangat baik dan
Mentega adalah produk yang terbuat dari lemak susu di mana ke dalamnya
dapat ditambahkan garam untuk mendapatkan rasa yang lebih baik dan untk
menjaga mutu. Warna kuning pada mentega disebabkan oleh zat warna beta
karoten dalam krim. Nilai gizi mentega banyak tergantung pada kandungan lemak
dan vitamin-vitamin yang larut dalam lemak. Mentega merupakan sumber vitamin
A yang sangat baik dan merupakan mekanan berenergi tinggi (7-8 kalori/g), tidak
mengandung laktosa dan mineral serta berprotein rendah. Mentega adalah produk
olahan susu yang bersifat plastis, diperoleh melalui proses pengocokan (Churning)
sejumlah krim. Mentega yang berasal dari susu harus mengandung lemak minimal
15
16
80%. Adapun asam lemak pada mentega dan margarin dapat dilihat pada tabel 4.
Mentega merupakan emulsi air dalam minyak dengan kira-kira 18% air
terdispersi dalam minyak di dalam 80% lemak dengan jumlah protein yang sedikit
sebagai zat pengemulsi (emulsifier). Mentega dapat dibuat dari lemak susu yang
manis (sweet cream) atau yang asam. Mentega dari lemak yang asam mempunyai
cita rasa yang kuat. Lemak susu dapat dibiarkan menjadi asam secara spontan atau
dapat diasamkan dengan penambahan pupukan murni bakteri asam laktat pada
terjadinya fermentasi. Emulsi adalah suatu dispersi atau suspensi suatu cairan
dalam cairan yang lain, dimana molekul-molekul kedua cairan tersebut tidak
saling berbaur tetapi saling antagonistik. Air dan minyak merupakan cairan yang
tidak saling berbaur, tetapi saling ingin terpisah karena memiliki berat jenis yang
16
17
albumen adalah protein yang bersifat sebagai emulsifier, kuning telur adalah
emulsifier yang kuat. Selain dalam bentuk alami emulsifier juga dapat
atau TWEEN. Mentega ialah produk makanan susu, dibuat dengan mengaduk
krim yang didapat dari susu. Pengganti mentega ialah margarin, yang biasanya
lebih murah, dan memiliki sedikit lemak dan kolesterol. Adapun gambar dari
Gambar 2. Mentega
17
18
Lemak mentega sebagian besar terdiri dari asam palmitat, oleat dan stearat
serta sejumlah kecil asam butirat dan asam lemak sejenis lainnya. Bahan lain yang
terdapat dalam jumlah kecil adalah vitamin Air susu, E, dan D serta sebagai
flavour adalah diasetil, lakton, butirat dan laktat. Susu yang digunakan untuk
dari ternak yang sehat, kedua susu yang ditangani dan disimpan pada kondisi yang
bersih dan suhu rendah, dan bau tidak enak yang berkembang saat susu dihasilkan
dapat pindah kementega. Satu contoh adalah ketengikan yang disebabkan oleh
lemak bebas akan ada pada mentega dengan konsekuensi yang serius pada rasa
produk yang dihasilkan. Ini penting juga untuk transportasi susu dengan sistem
dengan demikian kandungan asam lemak bebas pada susu tidak meningkat. Bahan
untuk membuat mentega susu segar, garam, air es dan air garam. Sedangkan alat
cream atau susu cream), alat pemanas (panci dan kompor), dan alat pengocok.
berikut susu segar dimasukkan kedalam wadah yang bermulut lebar dan disimpan
18
19
di lemari pendingin yang bersuhu 5-10oC selama 12 jam. Lapisan krim yang
berwarna kuning akan berada dibagian permukaan, krim ini dapat diambil dengan
sendok atau dengan memasukkan selang plastik kedasar wadah dan menyedot
serumnya hingga yang tertinggal hanya krimnya. Bahan baku pembuatan mentega
dan margarin ternyata berbeda sekali. Mentega berasal dari lemak hewan,
mentega) itu berasal dari cream (susu). Biasanya kandungannya hanya cream dan
salt (untuk salted butter). Karena bahan dasarnya cream, maka bila disimpan lama
yang dibuat memiliki aroma susu sapi yang khas. Hal ini dikarenakan mentega
yang dibuat berbahan dasar susu sapi segar dan merupakan merupakan produk
yang berbasis lemak susu, merupakan emulsi air dalam minyak. Mentega terdiri
dari lemak yang mengkristal secara kontinyu. Hal ini sesuai dengan literatur dari
Ronholt, dkk (2013) yang menyatakan bahwa mentega berbasis lemak susu yang
dibuat dari susu sapi yang merupakan emulsi air dalam minyak sehingga mentega
yang dibuat memiliki warna putih sedikit kekuningan. Hal ini dikarenakan
mentega merupakan emulsi air dalam lemak yang terdiri dari lemak susu, air,
casein (curd), dan garam dapur dimana warna susu sendiri dipengaruhi oleh
kandungan karoten pada susu tersebut. Hal ini sesuai dengan literatur Puspita, dkk
(2018) yang menyatakan bahwa Mentega merupakan emulsi air dalam lemak.
19
20
yang dibuat memiliki rasa yang cukup baik dan khas susu. Hal ini dikarenakan
adanya pengaruh dari ukuran dari gumpalan lemak dan air yang mempengaruhi
organoleptiknya. Jika bagian air yang lebih banyak dibanding gumpalan maka
aroma dan rasa yang dihasilakan baik. Hal ini sesuai dengan literatur Ronholt, dkk
(2018) yang menyatakan bahwa gumpalan lemak dan air pada susu
mempengaruhi stabilitas dan sifat organoleptik dari susu. Gumpalan yang sedikit
20
21
KESIMPULAN
2. Mentega merupakan produk yang berbasis lemak susu, merupakan emulsi air
dalam minyak. Mentega terdiri dari lemak yang mengkristal secara kontinu.
lemak yang rusak dan sebagian tersebar. Ukuran dari gumpalan lemak dan air
3. Mentega dapat diproduksi dengan cara memanaskan susu mentah pada suhu
45 °C, setelah itu diaduk dengan kecepatan tinggi hingga terbentuk seperti
penggagas air dengan suhu 95 °C. Lalu krim didinginkan dengan air dingin
dan disimpan pada suhu 6 °C selama 4 jam. Selanjutnya, krim diaduk pada
21
22
yaitu dari cair menjadi padat, selain itu juga terjadi perubahan tekstur, aroma,
dan rasa. Pada perubahan kimia terjadi perubahan komponen pada mentega.
mengalami perubahan, yaitu krim kocok yang lembut, krim kocok yang agak
kaku, dan yang terakhir ialah perubahan secara mendadak dimana terjadi
pemisahan antara granula kuning dan bakal jadi mentega dalam butter milk.
kira 6,8-7,2.
dibuat memiliki aroma susu sapi yang khas. Hal ini dikarenakan mentega
yang dibuat berbahan dasar susu sapi segar dan merupakan merupakan
produk yang berbasis lemak susu, merupakan emulsi air dalam minyak.
dibuat memiliki rasa yang cukup baik dan khas susu. Hal ini dikarenakan
adanya pengaruh dari ukuran dari gumpalan lemak dan air yang
serta sifat organoleptiknya. Jika bagian air yang lebih banyak dibanding
dibuat memiliki warna putih sedikit kekuningan. Hal ini dikarenakan mentega
merupakan emulsi air dalam lemak yang terdiri dari lemak susu, air, casein
(curd), dan garam dapur dimana warna susu sendiri dipengaruhi oleh
22
23
23
24
DAFTAR PUSTAKA
24
25
25
26
26
27
27
28
28
29
29
30
30
31
31
32
32
33
33
34
34
35
35
36
36
37
37
38
38
39
39