NIM : 151710301012
Kelas : TIP A15
% Kelebihan
Kandungan Nutrisi
Nutrisi Jumlah
bila Dibandingkan
Gandum
Riboflavin 0,139 mg 21 %
Folacin 56 mg 47 %
Potassium 429 mg 18 %
Kalsium 54 mg 86 %
Phospor 523 mg 82 %
Magnesium 177 mg 40 %
Zinc 3,97 mg 50 %
Asam 1,349 mg
41 %
pantotenat
Copper 0,626 mg 44 %
Mangan 4,916 mg 23 %
Langkah utama dalam produksi oat flakes tradisional meliputi penerimaan biji oat,
pengeringan (drying), pembersihan (cleaning), penghilangan sekam (hulling),
steaming, flattening dan pengemasan. Langkahlangkah tersebut diuraikan sebagai
berikut :
1. Penerimaan Biji Oat
Pengolahan oat dimulai setelah oat diterima di tempat penggilingan. Untuk
mendapatkan kualitas hasil gilingan yang tepat maka sebelum digiling dilakukan
pemeriksaan pada bahan mentah. Menurut Fast and Elwood (2000), pemeriksaan
tersebut meliputi test weight, sound count dan width test. Test weight bertujuan
untuk mengukur berat groat yang akan digiling nantinya. Berat minimal yaitu 36
ponds per gantang. Karena bagian yang dikonsumsi dari oat adalah groat, maka
diharapkan rasio groat terhadap sekam lebih besar. Berdasarkan penelitian
perbandingannya bervariasi antara 67,474,2%.
Sound count didefinisikan sebagai biji standar, termasuk biji dan pecahan biji
yang tidak mengalami kerusakan karena cuaca, penyakit, pembekuan, pemanasan,
hama, jamur atau materi lain yang dapat menyebabkan kerusakan. Dan biji standar
tersebut tidak boleh kurang dari 96% dari bagian biji yang akan diolah. Pengukuran
width test juga sangat penting karena biji oat yang kurus mempunyai kandungan
groat yang rendah dan dapat hilang selama cleaning.
Setelah dianggap sesuai, dilakukan preliminary cleaning pada oat yaitu biji oat
dilewatkan separator atau vacuum cleaner yang cukup besar untuk menghilangkan
jerami, gulma atau bijibijian lain selain oat, selanjutnya oat disimpan sesuai
dengan kriteria giling. Dibawah ini disajikan alat untuk Preliminary Cleaning.
2. Pengeringan (Drying)
Untuk melindungi biji dari kebusukan selama penyimpanan kadar air biji tidak
boleh lebih dari 16%, karenanya oat dikeringkan dahulu dengan udara panas
dengan suhu maksimal 40oC. Suhu pengeringan yang melebihi 40oC dapat
menyebabkan kekuatan biji akan hilang. Kemudian biji disimpan di silos sesuai
dengan kualitas giling. Kualitas giling tersebut termasuk hasil test weight dan
daerah asal oat. Data tersebut sangat diperlukan atas pertimbangan agar didapatkan
produk yang seragam dengan kualitas yang baik (Fast and Elwood, 2000). Selama
dalam penyimpanan aerasi dalam silos harus dijaga dengan baik dan suhu direkam
setiap hari.
3. Pembersihan (Cleaning)
Cleaning bertujuan menghilangkan materi asing seperti debu, batang dan biji
gulma yang tidak hilang pada preliminary cleaning serta oat yang tidak sesuai
untuk digiling. Proses pembersihan ini menggunakan beberapa alat yang
penggunaannya memanfaatkan ciri fisik biji. Alat tersebut meliputi penyaring yang
memanfaatkan ukuran biji, aspirator dan gravity tables yang memanfaatkan
densitas biji dan discs dengan indent pockets dan atau indent silinder yang
memanfaatkan panjang biji atau bentuk biji. Setelah proses tersebut selesai biji oat
disebut sebagai biji giling bersih (clean milling oats atau green oats).
4. Penghilangan sekam (Hulling)
Kebanyakan proses penghilangan sekam (hulling) menggunakan impact huller,
dimana sekam dipisahkan dengan groat dengan cara dibenturkan. Cara yang lain
menggunakan tradisonal stone huller. Pada impact huller seperti pada Gambar 7,
oat dimasukkan dalam discs yang berputar. Setelah sekam dan groat jatuh dibawah
huller kemudian ditiup untuk memisahkan sekam dari groat.
5. Steaming
Perlakuan pemanasan yang tidak tepat pada oat dapat merangsang ketengikan
oksidatif. Untuk mengantisipasi hal tersebut maka dapat ditambahkan antioksidan
untuk memperpanjang daya simpan sekitar 1020%. Apabila penanganan sudah
tepat maka penambahan antioksidan tidak diperlukan lagi. Pemanasan
pendahuluan dalam rangka untuk meningkatkan aroma dapat membahayakan. Hal
ini karena panas yang dibutuhkan untuk mencapai aroma yang diinginkan dapat
merangsang ketengikan secara oksidatif. Ketika radikal bebas bereaksi maka tidak
akan diketahui kapan akan berhenti. Hal ini terus berlanjut ke semua bagian,
walaupun bagian tengah tidak dipanasi (Kobs, 1999).
Heinio (2003) menjelaskan bahwa jika perlakuan panas tersebut dilakukan
pada oat yang masih terbungkus sekam akan dihasilkan oat yang tengik dengan
rasa yang pahit. Sedangkan bila perlakuan pemanasan dilakukan pada oat yang
telah dihilangkan sekamnya, dihasilkan rasa oat yang khas dan segar.
6. Flattenin
Kemudian produk yang dihasilkan akan masuk ke dalam sizing sistem, dimana
biji digolonggolongkan berdasar ukurannya. Groat yang berukuran besar
kemudian masuk ke dalam aliran groat, sementara groat yang berukuran kecil dan
pecahannya masuk ke dalam sistem pemotongan. Pada sistem pemotongan ini
diproduksi jenis steel cut. Kemudian dari sistem ini produk diayak untuk
dipisahkan lagi. Potongan yang besar disebut large steel cut, potongan yang kecil
disebut baby steel cut, dimana baby steel cut diproduksi dari bahan ini, sedangkan
yang lain disebut regular steel cut (Clark, 2006). Kemudian flakes dibentuk
menjadi serpihan dengan cara digulung (rolled) dengan dua gulungan besi yang
seimbang secara cepat.
Dari roller tersebut dihasilkan bentuk akhir produk quick oat flakes lebih tipis
daripada old fashioned oat flakes. Selain itu diungkapkan oleh bahwa setelah
mengalami rolling, groat dikeringkan dan dipanggang dalam rotary atau conveyor
ovens hingga kadar air mencapai 11%. Jika diinginkan groat yang dilapisi gula atau
aroma lain, maka groat dilewatkan drum yang berisi bahan tersebut kemudian
dikeringkan kembali (North American Millers Association, 2006).
7. Pengemasan (Packing)
Setelah melalui roller, produk didinginkan kemudian dikemas secara otomatis.
Sebelumnya produk ditimbang, kemudian foil diberi label dengan keterangan :
nama produk, barcode, tanggal dijual. Kemudian produk diisikan dan disealed pada
bagian atasnya. Kemasan standart untuk produk quick oat flakes dan old fashioned
oat flakes berupa tabung fiber. Sedangkan untuk instant oat flakes dikemas dalam
karton (single serving pouches) (Fast and Elwood, 2000).
Pemrosesan instant oat flakes pada umumnya hampir sama dengan quick oat
flakes, yaitu melalui steaming. Setelah groat di-steam kemudian di gulung dengan
roller lebih tipis dari quick oat flakes. Produk akhirnya berupa oat flakes yang telah
diberi hidrokoloid gum, garam dan bahan tambahan lainya. Perbedaan penting
antara instant oat flakes dan oat flakes lain yaitu adanya penambahan hidrokoloid
gum, yang menggantikan gum oat yang alami yang hilang dari flakes selama
pengolahan secara tradisional. Fungsi hidrokoloid ini mempercepat hidrasi pada
flakes (Clark, 2006).