Anda di halaman 1dari 11

POTENSI PENGGUNAAN TEPUNG TALAS DAN TALAS SEGAR TERHADAP

PEMBUATAN GETUK

(The Potential of Using Taro Flour and Fresh Taro on The Making of Gethuk)

Andini Fadhilah Sari, Diana Ariyana, Exeldo Riyanto, Kelvin Andreansyah


Jurusan Teknologi Hasil Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung
*Email Korespondensi: andinifadilahsari25@gmail.com

ABSTRAK
Getuk merupakan salah satu makanan tradisional yang umumnya terbuat dengan
bahan utama singkong. Umbi talas berpotensi digunakan sebagai bahan utama pembuatan
getuk. Tujuan dari praktikum ini adalah mengetahui potensi penggunaan tepung talas dan
talas segar terhadap pembuatan getuk. Pembuatan getuk dilakukan dengan dua perlakuan
yaitu perlakuan A (tepung talas) dan perlakuan B (talas segar). Hasil praktikum
menunjukkan bahwa getuk dengan perlakuan A yaitu dengan bahan utama tepung talas,
menghasilkan getuk dengan tekstur yang kasar dan keras sedangkan perlakuan A yaitu
dengan bahan utama talas segar, menghasilkan getuk yang lembek dan aroma talas yang
kuat. Berdasarkan hasil uji sensoris, getuk talas kurang dapat diterima dan disukai panelis.
Penggunaan talas pada pembuatan getuk tidak dapat menggantikan singkong sebagai bahan
utamanya.
Kata Kunci: Getuk Talas, Tepung Talas, Umbi Talas

ABSTRACT
Gethuk is a traditional food that is generally made with cassava as the main
ingredient. Taro tubers have the potential to be used as the main ingredient for making
gethuk. The purpose of this practicum is to determine the potential use of taro flour and
fresh taro for the manufacture of gethuk. The making of taro gethuk was carried out with
two treatments, namely treatment A (taro flour) and treatment B (fresh taro). The results of
the practicum showed that gethuk with treatment A, which was made with taro flour as the
main ingredient, produced gethuk with a rough and hard texture, while treatment A, with
fresh taro as the main ingredient, produced a soft gethuk and a strong taro aroma. Based
on the results of the sensory test, taro gethuk is less acceptable and preferred by the
panelists. The use of taro in the manufacture of gethuk cannot replace cassava as the main
ingredient.
Keywords: Gethuk Taro, Taro Flour, Taro Bulbs
PENDAHULUAN coklat karena pada saat ditumbuk ditam-
bah dengan potongan kecil gula jawa, se-
lain itu getuk gula merah memiliki tekstur
Di Indonesia singkong merupakan bahan
yang masih kasar. Getuk pada umumnya
pangan alternatif sebagai pengganti beras.
terbuat dari singkong sebagai bahan
Singkong dipilih sebagai bahan pangan
utama. Beberapa jenis bahan dasar yang
alternatif karena produksi singkong di
digunakan untuk membuat getuk
Indonesia melimpah yaitu mencapai 21
diantaranya singkong, ubi, talas, pisang,
juta ton (BPS, 2015). Karbohidrat
dan kentang.
singkong yang tinggi (63,6 gram) dengan
kandungan lemak yang rendah (0,3 gram) Lingga dan Sarwono (1992) menyatakn
mampu menstimulasi perubahan kadar bahwa umbi talas dapat diolah menjadi
glukosa dalam darah (Mutiyani et al., getuk, keripik, roti, dan tepung talas.
2014). Salah satu produk olahan pangan Umbi talas memiliki kandungan zat gizi
dari singkong adalah getuk. Getuk yang cukup tinggi seperti pati (18.02%),
merupakan makanan khas Indonesia yang gula (1.42%), mineral terutama kalsium
memiliki rasa yang manis. Umumnya (0.028%), dan fosfor (0.061%) (Muchtadi
getuk dibuat dari singkong. & Sugiyono, 1992). Kandungan zat gizi
yang tertinggi dalam talas adalah pati
Getuk merupakan salah satu jajanan
meskipun bervariasi antar kultivar talas
tradisional yang masih mudah ditemui di
(Hartati & Prana, 2003). Dengan
pasar tradisional maupun di toko-toko
kandungan zat gizi yang tinggi, talas telah
kue, khususnya di Jawa Tengah dan Jawa
dibuat menjadi berbagai produk olahan
Timur. Getuk memiliki rasa manis de-
seperti tepung talas. Tepung talas
ngan tekstur yang lembut, sehingga ba-
diharapkan dapat menghindari kerugian
nyak diminati masyarakat. Getuk menurut
akibat tidak terserapnya umbi segar talas
Sundoko (2007) merupakan jajanan
di pasar ketika produksi panen berlebih
tradisional yang cukup favorit di dunia
(Siregar, 2011).
kuliner, secara umum dikenal dua macam
getuk, yaitu getuk gula merah dan getuk
Talas Lampung merupakan jenis umbi
lindri. Getuk gula merah memiliki warna
talas yang pemanfaatannya masih sangat
terbatas bahkan semakin tergeser oleh M. Nur No. 2 Way Halim, Bandar
umbi-umbian jenis lain. Talas Lampung Lampung, Lampung.
kurang populer jika dibandingkan dengan
Alat dan Bahan
ubi kayu dan ubi jalar. Akibatnya produk
talas Lampung yang beredar di Alat-Alat yang dipakai pada
masyarakat masih berupa produk olahan praktikum ini adalah saringan, piring,
sederhana, sehingga minat masyarakat mangkok kecil, sendok, garpu, pisau,
untuk mengkonsumsinya rendah.. baskom, kukusan, timbangan, ulekan,
Beberapa penelitian telah membuktikan dan alas adonan. Bahan-bahan yang
bahwaumbi talas dapat dimanfaatkan digunakan dalam praktikum ini adalah
sebagai bahan pengganti singkong dalam tepung talas 190 gram, talas segar 500
pembuatangethuk, meskipun kualitasnya gram, air, gula pasir, pewarna hijau,
masih relatif rendah terutama dari segi pewarna pink, kelapa parut, vanilla
rasa. Oleh karena talas memiliki potensi essence, dan margarin
untuk digunakan sebagai bahan utama
Prosedur Kerja
pembuatan getuk, maka pada praktikum
ini dilakukan pembuatan getuk dengan Prosedur kerja pada pembuatan
bahan utama talas segar beserta tepung getuk tepung talas disajikan dalam
talas. Penelitian ini bertujuan mengetahui Gambar 1 sedangkan pembuatan getuk
potensi talas beserta tepung talas dalam talas disajikan dalam Gambar 2.
pembuatan getuk.

METODOLOGI

Waktu dan Tempat

Praktikum dilaksanakan pada hari


Kamis, 17 Juni 2021 pukul 15.00 -18.00
bertempat di Rumah Jalan Kimaja, gang
Tepung Talas

Diayak

Ditimbang (190 gram)

3 sdt margarin, 5 sdt


gula, 1 sdt vanilla
Diuleni
essence dan air
secukupnya

Dibagi menjadi 2 adonan

5 tetes pewarna Diberikan warna (adonan 1: warna 5 tetes pewarna


hijau hijau dan adonan 2: warna pink) pink

Dibentuk kotak-kotak

Dikukus (t = 20 menit)

Disajikan di atas piring bersama


kelapa parut

Gethuk Tepung
Talas

Gambar 1. Diagram Alir Proses Pembuatan Getuk dari Tepung Talas


Talas Segar
500 gram

Dikupas dan dicuci

Dikukus (t = 20 menit)

Dihaluskan

3 sdt margarin, 5 sdt


gula, dan 1 sdt Diuleni
vanilla essence

Dibagi menjadi 2 adonan (warna hijau 5 tetes pewarna


5 tetes pewarna
hijau dan warna pink) pink

Dibentuk kotak-kotak

Disajikan diatas piring bersama


kelapa parut

Gethuk Talas

Gambar 2. Diagram Alir Proses Pembuatan Getuk dari Talas Segar


Pada gambar 1. Proses pembuatan Lalu tambahkan bahan bahan seperti 3
getuk tepung talas dilakukan dengan sdt margarin, 5 sdt gula, dan 1 sdt vanilla
menyiapkan tepung talas yang sudah essence. Kemudian diuleni sampai bahan
diayak, lalu ditimbang. Setelah tercampur merata dan adonan kalis. Lalu
ditimbang, tambahkan bahan-bahan bagi adonan menjadi dua bagian. Bagian
seperti 3 sdt margarin, 5 sdt gula pasir, 1 pertama ditambahkan 5 tetes pewarna
sdt vanilla essence, serta air secukupnya. hijau dan bagian kedua ditambahkan 5
Lalu uleni adonan hingga semua bahan tetes pewarna pink. Setelah warna
tercampur rata dan adonan menjadi kalis. merata, adonan dibentuk kotak-kotak
Setelah kalis, bagi adonan menjadi dua seperti bentuk getuk. Lalu getuk talas
bagian. Adonan pertama ditambahkan 5 disajikan diatas piring bersama kelapa
tetes pewarna hijau sedangkan adonan parut.
kedua ditambahkan 5 tetes pewarna pink.
Setelah itu uleni lagi adonan hingga
semua warna merata. Lalu bentuk adonan HASIL DAN PEMBAHASAN
menjadi kotak-kotak seperti bentuk getuk
Hasil pengamatan pada praktikum
pada umumnya. Lalu kukus adonan yang
ini disajikan pada tabel 1.
sudah dibentuk selama 20 menit. Setelah
itu getuk tepung talas yang sudah matang Hasil uji sensori tingkat kepuasan
disajikan di atas piring bersama kelapa masyarakat terhadap olahan getuk dari
parut. tepung talas memiliki nilai cita rasa (2),
aroma (3), tekstur (3), dan penerimaan
Pada gambar 2, proses pembuatan
(2) dengan skala nilai maksimal sama
getuk talas dilakukan dengan menyiapkan
dengan 5. Hasil uji sensori tingkat
talas segar 500 gram. Lalu talas segar
kepuasan masyarakat terhadap olahan
dikupas kulitnya dan dicuci bersih pada
getuk dari talas segar memiliki nilai cita
air mengalir. Lalu kukus talas yang sudah
rasa (4), aroma (4) tekstur (3) dan
bersih selama 20 menit. Setelah matang,
penerimaan (3). Hal ini menunjukkan
talas kukus ditumbuk atau dihaluskan.
bahwa hasil olahan getuk dari talas segar
Tabel 1. Hasil Pengamatan Uji Sensori Kelompok dengan Perbedaan Perlakuan Bahan
Pembuatan Getuk

Parameter Pengamatan Uji Sensori


No. Perlakuan Gambar
Rasa Aroma Tekstur Penerimaan
1. A (Tepung
Talas) 2 3 3 2

2. B (Talas
Segar) 4 4 3 3

dinilai memiliki tingkat kepuasan yang olahan getuk dari tepung talas.
lebih tinggi jika dibandingkan dengan
Hasil Praktikum menunjukkan Tepung talas dan talas segar tidak
bahwa getuk yang terbuat dari tepung dapat digunakan sebagai pengganti
talas memiliki bentuk adonan yang kasar singkong sebagai bahan baku utama
dan memiliki tekstur yang kasar. Hal ini dalam pembuatan getuk karena pada
disebabkan karena hasil gelatinisasi setiap olahan bahan talas, memiliki hasil
antara tepung dan air yang menyebabkan olahan yang berbeda-beda dan sangat
tekstur tepung menggumpal dan memerlukan tingkat kecermatan yang
memadat. Ditinjau dari segi rasa, getuk tinggi dalam pembuatan getuk sehingga
yang terbuat dari tepung talas memiliki produk getuk yang dihasilkan memiliki
rasa yang kurang enak jika dibandingkan kualitas yang baik. Ditinjau dari segi
sensori, hasil olahan getuk yang berbahan
dengan getuk yang terbuat dari talas
dasar tepung talas dan talas segar tidak
segar.
dapat memuaskan kepuasan masyarakat
Untuk tekstur getuk yang terbuat karena memiliki nilai sensori yang kecil
dari singkong, memiliki tekstur jika dibandingkan dengan getuk berbahan
cenderung agak padat. Talas juga dasar singkong.
mempunyai tekstur yang sama, hanya
Tepung talas berpotensi untuk
saja lebih lengket karena kadar gulanya
digunakan sebagai bahan untuk
lebih banyak. Lain halnya dengan ubi
pembuatan produk baru ataupun untuk
yang teksturnya jauh lebih lembut. untuk
mengganti tepung-tepung lainnya.
cita rasanya, ubi punya cita rasa yang
Tepung talas memiliki kapasitas absorpsi
jauh lebih manis daripada singkong dan
air yang tinggi sehingga dapat digunakan
talas. Sedangkan singkong rasanya
sebagai pengental untuk soup ataupun
cenderung gurih dan talas agak sedikit
produk olahan lainnya. Granula patinya
hambar. Getuk dengan tekstur yang
yang tahan panas memungkinkan tepung
terlalu lembek dan lembut sehingga getuk
talas digunakan sebagai pengental pada
sulit untuk dibentuk.Hal ini disebabkan
produk yang diolah pada suhu
karena proses pembuatan yang dikukus
tinggi.Tepung talas juga memiliki
namun getuk masih bisa untuk dibentuk.
kapasitas absorpsi lemak yang tinggi.
Rasa getuk yang hasilkan cukup enak.
Dengan kapasitas absorpsi airnya yang bahan tepung talas. Namun, penggunaan
juga tinggi, maka tepung ini sangat talas segar dalam pembuatan getuk masih
potensial digunakan untuk belum mampu menggantikam singkong
mempertahankan flavor, memperbaiki sebagai bahan utamanya, dikarenakan
palatabilitas dan memperpanjang umur tekstur dan rasa yang berbeda.
simpan produk olahan makanan (Rahmat
Rukmana dan Herdi Yudirachman, 2015:
13-14).

Tepung talas mempunyai


kandungan air 9.22% (%bb) atau 10.16%
(%bk). Kadar air tepung talas yang
dihasilkan sesuai dengan batas normal DAFTAR PUSTAKA
kadar air tepung terigu untuk bahan
Ali, AA. 1996. Mempelajari Pengaruh
makanan (maksimal 14% berdasarkan
Sulfurisasi dan Suhu Pengeringan
SNI 01-3751-1995). Kandungan
Terhadap Sifat Fisik Kimia
karbohidrat dalam tepung ini cukup
Tepung Talas Lampung. Skripsi.
tinggi, yaitu 83.57% (%bb) atau 92.06%
Fakultas Teknologi Pertanian.
(%bk). Kadar karbohidrat yang tinggi
Institut Pertanian Bogor. Bogor.
diharapkan mampu menjadi sumber
energi yang murah dalam usaha
Badan Pusat Statistik [BPS]. 2015. Luas
diseverkasi makanan (Ali, 1996).
panen, produktivitas, produksi
tanaman ubikayu seluruh
provinsi. Jakarta : Badan Pusat
KESIMPULAN
Statistik.
Berdasarkan praktikum yang telah
dilakukan, didapat kesimpulan bahwa Hartati, N.S, & Prana, T.K. (2003).
penggunaan talas segar dalam pembuatan Analisis kadar pati dan serat kasar
getuk lebih berpotensi dan dapat diterima tepung beberapa kultivar talas.
dibandingkan pembuatan getuk dengan
Jurnal Natur Indonesia, 6(1), 29- dari Aneka Umbi. Jakarta: PT
33. Gramedia Pustaka Utama.

Lingga, P. L dan B. Sarwono. 1992.


Bertanam Umbi-Umbian. PT.
Penebara Swadaya. Jakarta.

Mutiyani, M., Soeatmadji, dan D.


Wahono. 2014. Efek diet tinggi
karbohidrat dan diet tinggi lemak
terhadap kadar glukosa darah dan
kepadatan sel beta. Indonesian
Journal of Human Nutrition. 1
(2): 106-113

Rukmana, R. dan Yudirachman, H. 2015.


Untung Berlipat dari Budidaya
Talas. Lily Publisher. Yogyakarta.

Siregar, RJH. (2011). Pengaruh


perbandingan tepung terigu
dengan tepung talas dan
karboksimetil selulosa (CMC)
terhadap mutu roti tawar. Skripsi
sarjana yang tidak dipublikasikan.
Medan: Universitas Sumatera
Utara,.

Sundoko, L. 2007. Produk Unggulan In-


dustri Rumahan Variasi Getuk

Anda mungkin juga menyukai