Anda di halaman 1dari 7

deskripsi

Katekin adalah senyawa metabolit sekunder yang secara


alami dihasilkan oleh tumbuhan dan termasuk dalam
golongan flavanoid. Senyawa ini memiliki
aktivitas antioksidan  karena gugus fenol yang dimilikinya.
Katekin tidak berwarna, dan tidak memberikan rasa pahit.

Katekin mudah larut dalam alkohol dingin, etil asetat, air


panas, asam asetat glacial, dan aseton. Katekin sukar larut
dalam air dingin dan ester. Tidak larut dalam kloroform,
metil eter, dan benzen. Katekin bersifat asam lemah, sangat
tidak stabil dalam udara terbuka dan mudah teroksidasi
pada pH mendekati netral, yaitu 6,9 dan lebih stabil pada
pH 2,8 dan 4,9. Katekin juga bersifat mudah terurai oleh
cahaya dengan laju reaksi lebih besar pada pH rendah
(3,45) dibandingkan pH 4,9 (Lucida et al, 2007).
• Katekin memiliki dua atom karbon simetris yang
membuatnya memiliki isomer yaitu (+) katekin,
(-) katekin, (+) epikatekin, dan (-) epikatekin.
• (+) katekin dan (+) epikatekin adalah yang paling
banyak ditemukan di alam.
• Kandungan flavonoid yang terdapat dalam
gambir adalah katekin, yang selain bersifat
sebagai antioksidan, juga diduga memiliki efek
hepatoprotektor.
Sumber sumber senyawa
Mekanisme
Adanya penurunan kerusakan hepar tikus yang diberi ekstrak daun
gambir terjadi karena daun gambir yang memiliki antioksidan berupa
katekin mampu menetralisir radikal bebas, dan juga mampu
meningkatkan antioksidan lain yang ada dalam tubuh seperti
Gluthation S-Transferase. Antioksidan ini mampu melindungi sel hepar
dari radikal bebas yang dihasilkan saat proses metabolisme
parasetamol. N-acetyl-p-benzoquinoneimine (NAPQI) merupakan
suatu metabolit toksik berupa radikal bebas yang dihasilkan dari
proses metabolime parasetamol oleh isoenzim cytokrom P450. Dalam
keadaan normal NAPQI dapat didetoksifikasi oleh gluthationne S-
Transferase menjadi senyawa merkapturat sehingga tidak bersifat
toksik, akan tetapi dalam dosis toksik NAPQI akan menghabiskan
cadangan gluthatione S-Transferase dalam hepatosit.
Hasil penelitian
Penelitian sebelumnya oleh Fahrudin juga
menyimpulkan bahwa dosis 26mg/200grBB
merupakan dosis gambir yang lebih efektif
sebagai hepatoprotektor.
Kesimpulan
Daftar pustaka

Anda mungkin juga menyukai