Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN PRAKTIKUM PENGEMASAN DAN PENYIMPANAN SAMBUNGAN GANDA PADA KALENG

Oleh: Kelompok 8

Git K!m l K )ek Thi * P* hit ) +i -it*i Ap*ili P* ti.i I) A0! A)i 1i) *i D.i A+ +i+2 A+22 . * ti

"#$%%&#'##&( "#$%%&#'##,( "#$%%&#'##/( "#$%%&#'##8( "#$%%&#'##$(

TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN -AKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN UNI3ERSITAS UDAYANA &#%&

BAB I DASAR TEORI Kaleng adalah lembaran baja yang disalut atau dilapisi dengan timah, dan bagi kebanyakan masyarakat awam, kaleng sering diartikan sebagai tempat penyimpanan atau wadah yang terbuat dari logam dan digunakan untuk mengemas makanan, minuman, atau produk lain. Bentuk kemasan dari bahan logam yang digunakan untuk bahan pangan yaitu bentuk kaleng tinplate, kaleng alumunium, dan bentuk alumunium foil. Kaleng tinplate banyak digunakan dalam industri makanan dan komponen utama untuk tutup botol atau jars. Kaleng alumunium banyak digunakan dalam industri minuman. Alumunium foil banyak digunakan sebagai bagian dari kemasan bentuk kantong bersama-sama/dilaminasi dengan berbagai jenis plastik, dan banyak digunakan oleh industri makanan ringan, susu bubuk dan sebagainya. Wadah kaleng umumnya terbuat dari plat timah (tin plate . !lat timah (tin plate adalah bahan yang digunakan untuk membuat kemasan kaleng, terdiri dari lembaran baja dengan pelapis timah. !lat timah ini berupa lembaran atau gulungan baja berkarbon rendah dengan ketebalan ".#$-".$ mm dan kandungan timah putih berkisar antara #."-#.%$& dari berat kaleng. 'amun dalam perkembangannya, terdapat beberapa jenis kaleng, yaitu kaleng baja bebas timah (tin-free steel , kaleng ( lapis (three pieces cans , serta kaleng lapis ganda (two pieces cans . )ntuk men*egah terjadinya kontak langsung antara kaleng pengemas dengan bahan pangan yang dikemas, maka kaleng plat timah harus diberi pelapis yang disebut dengan enamel, karena interaksi antara bahan pangan dengan kemasan ini dapat menimbulkan korosi yang menghasilkan warna serta fla+or yang tidak diinginkan, seperti terbentuknya warna hitam yang disebabkan oleh reaksi antara besi atau timah dengan sulfida pada makanan berasam rendah (berprotein tinggi , serta pemu*atan pigmen merah dari sayuran/buah-buahan seperti bit atau anggur karena reaksi dengan baja, timah atau aluminium. Berdasarkan komposisi lapisan kaleng, *ara melapisi dan komposisi baja penyusun kaleng, maka kaleng dibedakan atas beberapa tipe. Kaleng ,ipe - . Low Metalloids adalah kaleng yang mempunyai daya korosif rendah, sehingga dapat digunakan untuk makanan yang berasam tingi. Kaleng tipe /0 (Medium Residual dan tipe /1 (Medium Metalloids Cold Reduces adalah kaleng yang mempunyai daya korosif rendah sehingga digunakan untuk makanan berasam

rendah. Kaleng dengan lapisan timah yang tebal digunakan untuk makanan dengan daya korosif yang tinggi. Keuntungan wadah kaleng untuk makanan dan minuman adalah2 /empunyai kekuatan mekanik yang tinggi Barrier yang baik terhadap gas, uap air, jasad renik, debu dan kotoran sehingga *o*ok untuk kemasan hermetis ,oksisitasnya relatif rendah meskipun ada kemungkinan migrasi unsur logam ke bahan yang dikemas ,ahan terhadap perubahan-perubahan atau keadaan suhu yang ekstrim /empunyai permukaan yang ideal untuk dekorasi dan pelabelan. !ada proses pembuatan kaleng, perlu dilakukan pengujian terhadap hasil penutupannya (proses akhir dari pembuatan kaleng . 3al ini sangat penting untuk mengurangi seminimal mungkin terjadinya kebo*oran pada bagian tutup kaleng. 1ara pengujian kaleng antara lain dilakukan dengan menghitung persentase o+erlap, yaitu persentase lekukan antara bahan kaleng dan tutup kaleng sambungan ganda. Apabila persentase o+erlap tinggi (minimum 4$& , maka penutupan kaleng sudah baik, karena jika sambungan ganda pada kaleng tidak dibentuk dengan baik, maka bakteri dari udara dan air akan masuk ke dalam kaleng dan menyebabkan perubahanperubahan pada isi kaleng. %4%4 T!5! + Pe+eliti + a. )ntuk mengetahui persentase o+erlap pada kaleng sarden AB1 b. )ntuk mengetahui metode perhitungan o+erlap pada kaleng sarden AB1 %4&4 B h + ) + Al t a. Kaleng 5arden AB1 #$$ gr b. 6angka 5orong *. 7unting -ogam d. /i*rometer 5krup e. Ka*a !embesar

%4,4

P*o6e)!* Pel k6 + + a. 8ipotong kaleng pada bagian sambungan antara tutup dan badan kaleng. b. 8iukur bagian-bagian sambungan seperti tampak pada gambar dengan jangka sorong. *. )ntuk tebal tutup (9!, dan tebal badan kaleng (B!, , diukur dengan mi*rometer skrup. d. 8ihitung nilai o+erlapnya.

BAB II 7ASIL DAN PEMBA7ASAN &4%4 7 6il 8iketahui2 5eam ,hi*kness B3 13 <B!, 9!, 6awab2 & <+erlap . ? #""& . #,4 mm . #,4 mm . #,: mm . #,; mm . ",: mm . ", (% mm . ",(: mm

8itanyakan2 <+erlap pada kaleng sarden AB1=.>

? #""&

? #""&

. $%,#" & &4&4 Pem8 h 6 + !ada praktikum menentukan persentase o+erlap pada kaleng, tahap pertama adalah dengan memotong kaleng sarden AB1 berukuran #$$ gr pada bagian sambungan antara tutup dan badan kaleng. !emotongan kaleng dilakukan dengan menggunakan gunting logam. 5elanjutnya, bagian-bagian sambungan diukur dengan menggunakan jangka sorong. !anjang lipatan badan kaleng (B3, body hook , panjang lipatan tutup kaleng (13, cover hook , panjang sambungan (-, seam length , serta seam thickness diukur menggunakan jangka sorong. 5edangkan tebal tutup (9!,, end plate thickness dan

ketebalan badan kaleng (B!,, body plate thickness diukur menggunakan mikrometer sekrup.

Gmbar 1: kema sambungan ganda pada kaleng 8ari hasil pengukuran, dapat diketahui bahwa lipatan badan kaleng (B3 memiliki ukuran #,: mm, lipatan tutup kaleng (13 memiliki ukuran #,; mm, panjang sambungan (- memiliki ukuran ( mm, penutup kaleng memiliki ketebalan ",( mm, badan kaleng memiliki ketebalan ",(% mm serta seam thickness #,4 mm. 3asil pengukuran ini kemudian dijadikan data untuk dilakukan perhitungan o+erlap, dan hasil perhitungan menunjukkan persentase o+erlap sebesar $%,#"&. 3al ini menunjukkan bahwa sambungan ganda atau sambungan samping kaleng sudah dibentuk dengan baik, sehingga tidak memungkinkan bagi bakteri dari udara maupun air untuk masuk ke dalam kaleng.

BAB III KESIMPULAN !ersentase o+erlap pada kaleng sarden AB1 adalah $%,#"& yang diperoleh dengan metode pengukuran sambungan ganda pada kaleng sarden tersebut, dengan menggunakan alat jangka sorong, mi*rometer skrup, gunting logam dan ka*a pembesar serta dilakukan perhitungan dengan menggunakan rumus persentase o+erlap.

DA-TAR PUSTAKA

Anonymous.

,anpa

tahun.

@Kemasan

KalengA

online.

8iakses

dari2

http2//o*w.usu.a*.id/*ourse/download/(#("""""B#-teknologipengemasan/thpC4";ChandoutCkemasanClogam.pdf D(" /ei %"#%E Anonymous. %"#%. @KalengA DonlineE. Wikipedia. 8iakses dari2

http2//id.m.wikipedia.org/wiki/Kaleng/ D(" /ei %"#%E Anonymous. ,anpa tahun. @/esin !embungkus dan !engemasA DonlineE. 8iakses dari2 http2//repository.ipb.a*.id/bitstream/handle/#%(4$F;B:/(#B;(/8arsamC/esin &%"!enmbungkus&%"dan&%"pengemas.!8G>seHuen*e.# D(" /ei %"#%E

LAMPIRAN

Gambar 1

Gambar !

Gambar "

Anda mungkin juga menyukai