Anda di halaman 1dari 29

PROPOSAL KEWIRAUSAHAAN

“RENGGINIAN”

(Rengginang Kekinian)

OLEH :

SEFTI DEVIA

NMP : 1705170163

AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYA SUMATERA UTARA

2020

1
INFORMASI USAHA

Nama Usaha : Rengginian (Renggginang Kekinian)

Nama Pemilik : Sefti Devia

Bidang Usaha : Kuliner

No. Telepon : 0822-7843-4269

Alamat : Link.II Amal Kecamatan Kuala Kabupaten Langkat

2
Ringkasan Eksekutif

Indonesia merupakan negara kepulauan yang sebagian besar wilayahnya

merupakan daratan yang subur. Beras ketan merupakan salah satu hasil pertanian

yang banyak dihasilkan di Indonesia dan beras ketan menjadi salah satu makanan

yang seringkali "dimodifikasi" menjadi olahan olahan tertentu.

Beras ketan adalah bahan makanan yang biasa dikonsumsi oleh masyarakat

Indonesia. Beras Ketan Putih mengandung energi sebesar 362 kilokalori, protein

6,7 gram, karbohidrat 79,4 gram, lemak 0,7 gram, kalsium 12 miligram, fosfor 148

miligram, dan zat besi 1 miligram. Selain itu di dalam Beras Ketan Putih juga

terkandung vitamin A sebanyak 0 IU, vitamin B1 0,16 miligram dan vitamin C 0

miligram. Hasil tersebut didapat dari melakukan penelitian terhadap 100 gram beras

ketan, dengan jumlah yang dapat dimakan sebanyak 100 %. Beberapa manfaat

beras ketan antara lain: dapat mencegah datangnya penyakit. Saat ini potensi di

sekitar pertanian menjadi salah satu aspek yang harus diprioritaskan dan menjadi

peluang usaha yang bagus bagi pembangunan nasional. Misalnya dengan mengolah

beras ketan menjadi berbagai macam makanan ringan maupun berat yang

mempunyai rasa khas dan tahan lama untuk disimpan. Bentuk olahan tersebut bisa

berupa kue basah, dan lainnya. Pada umum nya kita tahu bahwa banyak rengginang

yang rasanya original saja, di sini saya ingin membuat rengginang yang rasanya

berbeda. Dan hadir lah “Rengginian (Rengginang Kekinian)”.

“Rengginian” sebuah makanan/snack yang bertekstur renyah terbuat dari beras

ketan yang sudah diolah dengan dibentuk bulat kecil dan diberi campuran perasa

yang rasanya hits. Tentunya makanan ini beda dengan makanan lainnya hal ini

terlihat dari pilihan kualitas beras ketan nya sendiri, dapat bertahan lama dan bisa

3
menjadi snack favorit keluarga dikala sedang duduk santai dan kumpul keluarga

serta produk ini sama sekali tidak menggunakan bahan pengawet. Hal inilah

tentunya yang menjadi keunggulan dan pembeda antara produk tersebut dengan

produk makanan lainnya. Harga yang diberikan pada produk ini sebesar Rp. 8.000

untuk 1 bungkus Rengginian yang berisi 250 gram.

Produk ini juga memberi manfaat khususnya bagi para petani beras ketan yang

bisa menjadi peluang terutama bagi masyrakat yang ingin membuka usaha yang

berbahan dasar beras ketan seperti saya sehingga bermunculan inovasi-inovasi yang

berbahan dasar beras ketan sehingga beras ketan lebih banyak manfaat nya selain

hanya untuk olahan makanan seperti biasa masakan rumah biasa.

Modal awal pada pembuatan produk ini sebesar Rp 8.000 dimana sudah

termasuk biaya tetap, variabel, dan bop. Dengan bermunculannya berbagai macam

bisnis yang memakai beras ketan seperti klepon, dan kue basah lainnya sebagai

bahan dasarnya akan berdampak baik pada para suplier yaitu hal tersebut akan

menambah keuntungan bagi suplier dikarenakan semakin banyak yang memasok

berasketan dalam jumlah besar yang akan diolah menjadi produk siap jual.

4
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Saat ini wisata kuliner di Indonesia dipenuhi dengan berbagai macam

variasi makanan, mulai dari camilan, kue, hingga makanan khas nusantara.

Berbagai pengusaha kuliner memutar otak untuk menyajikan makanan yang

berbeda dan memiliki inovasi, hal tersebut dilakukan untuk menarik perhatian

konsumen terhadap jenis makanan yang diproduksi. Namun, kali ini saya

tertarik dengan “Rengginian (Rengginang Kekinian)” yang menjadi salah satu

menu favorit saya ketika makan dirumah. Mengapa tidak saya jadikan menu

favorit bagi masyarakat lainnya? Untuk itu saya menuangkan ide saya untuk

mengolah beras ketan menjadi “Rengginian (Rengginang Kekinian)” yang

nikmat dan lezat dengan rasa yang gurih yang akan menambah inovasi rasa

nantinya dan akan dikemas semenarik mungkin. Beras ketan merupakan salah

satu bahan pokok dan bahan utama dalam pembuatan berbagai jenis makanan

yang sering diolah ibu rumah tangga sebagai menu masakan dirumah salah

satunya seperti lupis, wajik,klepon, dll. Yang menyukai makanan tersebut dari

mulai anak-anak sampai orang dewasa. Beras ketan juga merupakan makanan

yang gampang diolah dan dapat bertahan sampai berhari-hari tergantung

bagaimana kita mengolahnya.

Melihat banyaknya manfaat beras ketan maka dari itu saya memilih

untuk membuka usaha yaitu “Rengginian (Rengginang Kekinian)”

karena tidak hanya dijadikan sebagai makanan ringan namun dapat juga

5
sebagai makanan sehari-hari sebagai pendamping nasi yang dicampur dengan

perasa yang nikmat.

1.2 Visi Dan Misi

Visi :

“Menjadikan “Rengginian (Rengginang Kekinian)” sebagai olahan

makanan yang sederhana dan berkualitas yang dapat dikonsumsi oleh semua

kalangan dari menengah ke atas dan menengah ke bawah.

Misi :

1. Dari bahan baku yang berkualitas.

2. Mengutamakan kualitas dalam hal apapun yang dilakukan (pelayanan)

dan disajikan (makanan).

3. Melayani dengan Etika yang baik serta kepuasan konsumen adalah

penghargaan tertinggi.

4. Mengembangkan inovasi-inovasi baik dalam produk.

5. Dapat menguntungkan para petani ketan daerah.

6. Menjadikan produk sebagai makanan yang praktis.

1.3 Tujuan Yang Ingin Di Capai

Tujuan yang ingin dicapai oleh usaha ini ialah ingin

mengembangkan ide, kreatifitas dan inovasi. Untuk mencari peluang bisnis

melalui kegiatan berwirausaha serta menambah pengalaman berwirausaha

bagi pemula.

6
BAB II

ANALISIS PRODUK

2.1 Karakterisktik Produk

Karakteristik sebuah produk dalam usaha sangat diperlukan. Yang termasuk

kedalam karakteristik produk adalah spesifikasi teknis produk, dampak sosial

ekonomi dan keunggulan produk. Adapun spesifikasi teknis produk dari

“Rengginian “ ini, antara lain adalah :

1. Untuk memproduksi satu bungkus rengginian saya memerlukan bahan baku

yaitu ketan yang sudah direndam dengan air panas, bawang putih, garam dan

aneka perasa. Dengan memerlukan daya beli yang cukup untuk dijual dengan

harga Rp. 8.000/bungkus.

2. Untuk melakukan promosi produk bisa dilakukan dengan cara

mempromosikannya di sosial media seperti instagram, facebook, whatsapp dan

media sosial lainnya yang masih dapat dijangkau oleh konsumen.

3. Dampak sosial ekonomi dari produk “Rengginian” ini adalah bertambahnya

lapangan pekerjaan dikalangan masyarakat. Apabila dalam kurun waktu usaha

ini semakin besar, maka akan memerlu banyak bantuan dari orang lain.

4. Untuk keunggulan/keunikan, “Rengginian” memiliki banyak keunggulan yang

pastinya belum tentu dimiliki produk lainya, diantaranya :

1. Kualitasnya Terjamin

2. Membuat Rengginang yang bervariasi

Selain itu produk yang kami pasarkan mempunyai beberapa keistimewaan,

diantaranya:

7
1. Harga terjangkau oleh kemampuan konsumen.

2. Bahan baku yang mudah untuk diperoleh.

3. Proses produksi sangat mudah dan tidak membutuhkan banyak tenaga kerja

serta waktu.

4. Kualitas produk terjamin higenis.

2.2 Keterkaitan Dengan Produk Lain

Mengenai keterkaitan dengan produk lain dikarenakan “Rengginian”

termasuk kedalam produk yang sudah banyak orang memproduksinya. Tetapi

walaupun sudah banyak orang yang memproduksinya, tentu saya akan membuat

kelebihan dan perbedaan dari produk sejenis, baik itu dari segi rasa, harga, maupun

pemasaran.

Kemasan yang dimiliki “Rengginian” terdiri atas satu ukuran dan tentunya

aman. Untuk kedepannya bisa saja diberikan dengan berbagai ukuran kemasan dan

berbagai harga. Sedangkan mengenai harga tentu “Rengginian” memiliki harga

yang ekonomis sehingga lebih terjangkau oleh konsumen dibandingkan dengan

produk sejenis milik kompetitor. Berikut adalah tabel aspek perbandingan

“Rengginian” dengan produk rengginang lainnya :

8
Aspek Rengginian Rengginang krecek Rengginang Pak
Perbandingan idaman Mahmud

Kemasan

Harga Harga pekemasan Harga perkemasan Harga perkemasan


Rp. 8.000 Rp. 10.000 Rp. 12.000

Pemasaran dengan Pemasaran Pemasaran menggunakan


Pemasaran sosial media : menggunakan sales sales marketing
instagram, whatsapp, marketing perorangan
facebook perorangan

9
BAB III

ANALISIS PASAR

3.1 Metode STP (Segmenting, Targeting, Positioning)

Metode STP digunakan untuk menentukan dan menganalisis Segmen, Target,

dan Posisi produk dipasar.

1. Segmen Pasar

“Rengginian” mengelompokkan segmentasi pasar berdasarkan segmentasi

demografis dan segmentasi geografis. Artinya yaitu, pembagian pasar

dilakukan hanya dengan melayani atau menjual produk kepada umur

tertentu, jenis kelamin, pendapatan dan lain sebagainya. Maka segmentasi

demografis dan segmentasi geografisnya “Rengginian” sebagai berikut:

1. Secara demografis “Rengginian” sebagai makanan ringan tentunya

sangat cocok dikonsumsi oleh semua kalangan dengan harga

terjangkau.

2. Secara geografis “Rengginian” dipasarkan ditempat keramaian seperti

kampus, area sekolah serta akan dipasarkan lebih luas lagi di daerah

lainnya.

2. Target Pasar

“Rengginian” adalah makanan ringan yang bisa di konsumsi oleh siapa

saja baik masyarakat kalangan anak-anak, remaja, orang tua yang berada

pada kelas ekonomi menengah ke bawah sampai menengah ke atas.

10
3. Positioning

Inovasi yang saya lakukan adalah menambahkan cita rasa yang berbeda

dari sebelumnya yang awalnya original, akan diganti dengan rasa rasa

yang gurih

4. Rencana Penjualan dan Pangsa Pasar

 Rencana Pasar

Dalam usaha saya ini, saya berencana menjalankan “Rengginian” dalam

jangka waktu 1 setengah tahun untuk awal produksi dan penjualan. Tetapi

jika permintaan dan penawaran melebihi target yang ditentukan maka

produk yang dijual bisa dalam waktu jangka panjang.

 Pangsa Pasar

Produk yang ditawarkan akan banyak peminat di area kampus, lingkungan

sekolah dikarenakan produk yang saya tawarkan memiliki ciri khas rasa

tersendiri, maka saya yakin akan memperoleh pangsa pasar yang baik dan

untuk penjualan “Rengginian” ini saya menggunakan inovasi yang baru

dengan menambah varian rengginang yang akan dicampurkan dengan

perasa yang gurih dan renyah yang akan menambah menu favorit makanan

keluarga dirumah.

3.2 Strategi Pemasaran

Pemasaran adalah suatu fungsi organisasi dan serangkaian proses untuk

menciptakan, mengkomunikasikan dan memberi nilai kepada pelanggan serta

untuk mengelola hubungan pelanggan dengan cara yang menguntungkan

11
organisasi dan pemangku kepentingan. Strategi pemasaran disusun berdasarkan

analisa 4P yaitu:

1. Product (produk)

Produk yang dijual haruslah memiliki kualitas yang baik “Rengginian” ini

direndam terlebih dahulu dan dicampur dengan bawang putih, garam dan

aneka perasa makanan yang gurih dan renyah. Disajikan dalam kemasan

yang tertutup dan mudah dibawa kemana-mana. Rengginian ini dapat

disimpan dan dapat bertahan tergantung bagaimana kita mengolah nya.

 Type : Rengginian

 Quality : Tanpa Bahan Pengawet

 Packing : Standing Pouch

2. Price (harga)

Harga yang saya tawarkan untuk perbungkus dari mulai Rp 8.000

perbungkus. Harga yang masih terjangkau untuk semua kalangan

masyarakat karena bahan dasar yang digunakan cukup mudah untuk di dapat

serta membuatnya tidak memerlukan waktu yang lama.

3. Promotion (promosi)

Promosi adalah cara manawarkan produk yang ingin dijual ke konsumen

agar berniat untuk membeli produk yang dijual dengan cara :

- Memberikan diskon pada pembeli apabila membeli 5 bks disatu

kali pembelian

- Menawarkan secara langsung kepada masyarakat (konsumen)

- Menawarkan melalui media sosial dengan mengupload foto

produk semenarik mungkin

12
4. Place (tempat)

Tempat yang dapat menarik konsumen adalah tempat yang paling strategis,

dan efisien seperti kampus, sekolahan dan toko oleh-oleh. Renggginian ini

dapat dipasarkan secara langsung dengan bertatap muka dengan pembeli

(konsumen).

Untuk meningkatkan pemasaran produk usaha Rengginian harus dapat

menentukan saluran distribusi (channels) terlebih dahulu. Saluran distribusi

terdiri dari sekumpulan orang dan perusahaan yang terlibat dalam

pemindahan hak atas pemakai bisnis.Berikut ini adalah gambaran saluran

distribusi untuk produk Rengginian.

 Distribusi langsung (words of mouth)

Words of mouth, biasanya dilakukan oleh pemilik usaha sendiri

maupun keluarga rekan dengan menunjukkan serta langsung atau kontak

telpon.

Usaha Konsumen
Rengginian
Rengginian

Sosial media, instagram, pemesanan dilakukan konsumen secara

langsung melalui direct message, pada sosial media instagram. Adapun

instagram yang dimiliki adalah @rengginianori.

Instagram Konsumen
Rengginian
@rengginianori

13
 Distribusi tidak langsung

Biasanya dilakukan dari perantara seperti toko oleh oleh ke

konsumen.

Usaha Konsumen
Rengginian
Rengginian

Perantara toko oleh-


oleh

14
BAB IV

ASPEK PRODUKSI/OPERASIONAL

4.1 Proses Produksi

Bahan baku Bahan penunjang Alat

1. Bumbu balado 1. Kompor Gas


1. Beras ketan
dan coklat
2. Wajan
2. Minyak goreng
3. Kukusan
3. Bawang putih
4. Garam
4. Spatula
5. Tirisan
5. Ketumbar
6. Centong
6. Bumbu perasa
7. Tampah
8. Cetakan

Proses ketiga Proses kedua


Proses pertama
Angkat dan dicetak Haluskan bumbu
menggunakan cetakan, bawang putih, Beras ketan
lalu dijemur dibawah ketumbar dan direndam dengan
sinar matahari sampei garam lalu
air panas selama 1
benar-benar kering. Lalu campurkan ke
beras ketan dan jam dan dikukus
digoreng
dikukus selama 30 selama 15 menit.
menit.

Proses Keempat Penyajian

Selanjutnya masukkan Setelah rengginiandi campur


rengginian yang sudah dengan aneka rasa, maka siap
ditiraskandan sudah untuk di packing ke plastik
dingin tersebut dengan kemasan.
perasa balado dan coklat
kemudian aduk hingga
merata.

15
4.2 Produk dan Kapasitas Produksi

Bahan baku yang di gunakan ataupun bahan dasar dapat ditemukan dipasar dan

untuk mendapatkan bahan dasar beras ketan dapat membelinya di grosir

ataupun mimimarket. Perencanaan kapasitas produksi dimulai dari jumlah

bahan baku, peralatan yang akan digunakan dan pekerja.

4.3 Sumber Daya Manusia

Usaha ini akan dijalankan berjumlah 2 tenaga kerja yang dimana saya sendiri

sebagai pemilik dan 1 karyawan saya sebagai membantu proses produksi serta

penjualan.

Pemilik

1. Sebagai sumber pemodal usaha

2. Merencanakan dan mengelola sumber daya manusia, keuangan,

proses produksi dan pemasaran.

3. Menjaga terjaminnya kualitas produk

Karyawan

1. Membantu proses produksi

2.Menjual produk ke para konsumen.

16
BAB V

ANALISIS SUMBER DAYA MANUSIA

5.1 Struktur Organisasi

Owner dan Juru Masak

Sefti Devia

Owner Tenaga Kerja

Pemasaran Produksi
Produksi
Pemasaran
Keuangan

No Nama Deskripsi Pekerjaan

1 Owner 1. Bertanggung jawab terhadap kegiatan


yang dilakukan.
2. Mengambil keputusan stategi terhadap
segala kemungkinan dalam proses usaha.
3. Sebagai juru masak.
4. Bertanggung jawab terhadap keuangan.
2 Tenaga Kerja 1. Membuat strategi pemasaran.
2. Publikasi.
3. Dokumentasi usaha.
4. Proses produksi.
5. Packing

17
Pembagian tugas dibuat berdasarkan latar belakang serta kemampuan dari

owner dan tenaga kerja. Rincian tugas dibuat agar owner dan anggota memiliki

tanggung jawab dan fokusnya masing – masing dalam mencapai tujuan yang telah

ditetapkan. Disamping itu agar dapat mengevaluasi sudah sampai mana tahap

pengembangan Singkong Serundeng serta mencapai tujuan atau target usaha.

18
BAB VI

ASPEK KEUANGAN

Sumber dana dalam usaha ini adalah 100% modal owner sendiri. Dengan biaya-

biaya dikeluarkan sebagai berikut :

6.1 Total Biaya


6.1.1 Biaya Tetap (Fixed Cost)
No Nama Barang Banyaknya Harga

1. Kompor Gas 1 buah Rp. 250.000

2. Cetakan 5 buah Rp. 25.000

3. Spatula 2 buah Rp. 20.000

4. Wajan 1 buah Rp. 50.000

5. Tampah 5 buah Rp. 50.000

6. Kukusan 1 buah Rp. 90.000

7. Centong 3 buah Rp. 12.000

8 Tirisan 1buah Rp. 25.000

TOTAL Rp. 522.000

6.1.2 Biaya Variabel (Variabel Cost)


No Nama Bahan Banyaknya Harga

1. Minyak goreng 2 liter Rp. 24.000

2. Beras ketan 3 Kg Rp. 54.000

3. Bawang putih 2,5 ons Rp. 8.000

19
4. Garam 1 bks Rp. 2.000

5. Ketumbar 1 bks Rp. 2.000

6. Plastik standing 30 pcs Rp. 30.000


pouch

TOTAL Rp. 120.000

Uraian Banyaknya Rp

Biaya Tenaga Kerja


1 orang Rp. 200.000
Langsung

6.1.3 Biaya Semi Variabel (Semi Variabel Cost)

Uraian Rp

Biaya transportasi Rp. 30.000

6.2 Harga Pokok Produksi

Harga pokok produksi yang digunakan dalam usaha ini adalah variabel

costing, yaitu metode penentuan harga pokok produksi yang hanya

memperhitungkan biaya-biaya produksi yang bersifat variabel ke dalam harga

pokok produksi. Berikut hasil perhitungannya :

20
RENGGINIAN (RENGGINANG KEKINIAN)

Harga Pokok Produksi

Uraian Banyaknya Harga (Rp) Jumlah (Rp)

a. Biaya Bahan Baku 30 bks/hari 120.000 3.600.000

b. BTKL 1 orang 200.000 200.000

c. Biaya Overhead Per hari 30.000 900.000


(Transportasi)
Jumlah - - Rp.4.700.000

Total Produksi 900 bks


Perbulan

Harga pokok 4.700.000/900 = Rp.


produksi 5.222/ bks

6.3 Analisis Break Event Point

BEP (Break Even Point) merupakan keadaan dimana produk kami tidak

mengalami keuntungan maupun kerugian. Kami menetapkan beban tetap terdiri

dari pembelian bahan baku dan transportasi. Adapun harga jual produk kami

adalah sebesar Rp 8.000 dan kuantitas produksi sebesar 30 bungkus

Rengginian.

𝐵𝑖𝑎𝑦𝑎 𝑡𝑒𝑡𝑎𝑝
BEP unit =
𝐻𝑎𝑟𝑔𝑎 𝐽𝑢𝑎𝑙 − 𝐵𝑖𝑎𝑦𝑎 𝑉𝑎𝑟𝑖𝑎𝑏𝑒𝑙/𝑢𝑛𝑖𝑡
522.000
=
8.000 − 5.222
= 519 unit

21
Jadi, titik balik modal atau break event point (BEP) pada usaha ini yaitu pada

penjualan sebanyak 519 unit.

𝐵𝑖𝑎𝑦𝑎 𝑇𝑒𝑡𝑎𝑝
BEP rupiah = 𝐵𝑖𝑎𝑦𝑎 𝑉𝑎𝑟𝑖𝑎𝑏𝑒𝑙
1−
𝐻𝑎𝑟𝑔𝑎 𝐽𝑢𝑎𝑙

522.000
= 5.222
1−
8000

= Rp 1.503.239

Agar bisnis ini tidak rugi, maka produk Rengginian yang harus dijual minimal

519 bungkus atau harus terjual total sebanyak Rp 1.503.239

6.4 Laporan Laba Lugi


Rengginian (Rengginang Kekinian)

LAPORAN LABA/RUGI

PENDAPATAN
Penjualan Rp 7.200.000
Penjualan Bersih Rp 7.200.000
Beban Usaha
Beban Peralatan Rp 522.000
Beban Bahan Baku Rp 3.600.000
Biaya Overhead Rp 1.100.000 +
Beban transport
Rp 5.222.000
Total Beban Usaha
Rp 7.200.000
Rp 5.222.000 _
Laba Bersih Rp 1.978.000

22
6.5 Analisis Payback Period

Payback period adalah peiode atau jumlah yang diperlukan untuk

mengembalikan nilai investasi yang telah dikeluarkan. Suatu proyek yang

periode pengembaliannya sangat lama tentunya kurang menarik bagi sebagian

besar investor.

Rumus payback period = nilai investasi / kas masukk bersih

Payback period Rengginian

𝑅𝑃.522.000
= 0,2
𝑅𝑃 1.978.000

Bisnis Rengginian diatas, periode pengembalian modal terlampau lama yaitu 6

hari

23
BAB VII

ANALISIS SWOT

NO Strenght (Kekuatan) Skor

1. Bahan yang mudah di dapat dan berkualitas 5

2. Memiliki cita rasa yang khas dan memiliki 5

teksture renyah dan rapuh

3. Dapat bertahan lama 5

Jumlah Skor 15

NO Weakness (Kelemahan) Skor

1. Keterbatasan modal 4

2. Kemasan mudah hancur 4

3. Pengalaman untuk memulai usaha yang masih 5

sangat minim

4. Masih menggnakan peralatan sederhana 3

Jumlah Skor 16

NO Opportunity (Kesempatan) Skor

1. Pasar yang masih luas 4

2. Bahan baku yang mudah didapat 4

3. Harga terjangkau 4

Jumlah Skor 12

24
NO Threat (Ancaman) Skor

1. Jika ada produsen baru yang membuat produk 3

sejenis

2. Munculnya variasi makanan yang lebih 2

menarik lagi

3. Faktor cuaca 2

4. Kemajuan teknologi digital 3

Jumlah Skor 10

Tabel matriks SWOT Rengginian (Rengginang Kekinian)

Kekuatan Kelemahan

a. Bahan yang mudah a. Keterbatasan modal


Internal
didapat dan berkualitas b. Kemasan mudah

b. Memiliki cita rasa hancur

yang khas dan c. Pengalaman untuk

memiliki teksture memulai usaha ang

renyah dan rapuh masih minim


Eksternal
c. Dapat bertahan lama d. Masih menggunakan

d. Tidak menggunakan peralatan sederhana

bahan pengawet e. Produk mudah ditiru

Peluang Strategi S-O Strategi W-O

a. Pasar yang masi luas a. Mengembangkan a. Perusahaan

b. Bahan baku yang pemasaran berbasis memanfaatkan

mudah didapata internet untuk pelatihan yang di

25
c. Akses tekonologi memperluas pangsa adakan untuk

dan informasi yang pasar tidak hanya di meningkatkan

semakin canggih Kota Medan tetapi kreatifitas karyawan

membantu dalam juga diluar Kota b. Perusahaan mencari

pemasaran Medan. pelanggan atau

rengginang secara b. Memperkenalkan distributor pareto

online. berbagai macam untuk meningktkan

variasi produk dengan promosi dan

membuat hak paten penjualan produk

produk dan logo Rengginian.

Rengginian.

c. Bekerjasama dengan

beberapa universitas

untuk

mengembangkan

UMKM berbasis web

portal.

Ancaman Strategi S-T Strategi W-T

a. Jika ada produsan a. Menyediakan ruang Bergabung dengan

baru yang membuat khusus untuk lembaga atau wadah

produk sejenis meminimalisir faktor industri kecil yang ada

b. Munculnya variasi cuaca (hujan) ketika di Kota Medan agar

makanan yang lebih menjemur rengginian. pelaku ukm memiliki

menarik lagi kesamaan standar untuk

26
c. Faktor cuaca b. Merekrut karyawan dapat bersaing di tingkat

d. Kemajuan teknologi baru yang ahli dalam yang lebih luas.

digital bidang IT.

Rekapitulasi Jumlah Skor :

Jumlah Skor Strenght : 15

Jumlah Skor Weakness : 16

Jumlah Skor Opportunity : 11

Jumlah Skor Threat : 10

Internal : Strenght – Weakness Internal : 15 - 16 = -1

Eksternal : Opportunity – Threat Eksternal : 12 – 10 = 2

Maka strategi yang dipilih adalah WO

Pengertian Business Model Canvas

Business Model Canvas (BMC) ialah suatu kerangka kerja yang membahas

model bisnis dengan disajikan dalam bentuk visual berupa kanvas lukisan, agar

dapat dimengerti dan dipahami dengan mudah. Model ini digunakan untuk

menjelaskan, memvisualisasikan, menilai, dan mengubah suatu model bisnis, agar

mampu menghasilkan kinerja yang lebih optimal.

27
Key Partners Key Activities Value Proposition Customer Relantionship Customer Segments

 Pasar modern  Produksi  Dapat bertahan lama  Wa  Anak – anak


 Pasar tradisional  Quality control  Menjadi makanan 082278434269  Remaja
 Kedai Sayur  Packaging favorit keluarga  Instagram  Dewasa
 Online shop  Marketing dirumah @rengginianori  Orang tua
 Pengiriman barang  Cita rasa yang gurih  Facebook  Para Pecinta olahan ketan
dan nikmat Sefti Devia  Para penyuka makanan
 Renyah saat dimulut. gurih
Key Resource Channels

 Peralatan dalam membuat  Instagram


rengginian  Whatssapp
 Sumber daya manusia  Tatap muka
(tenaga kerja)  Facebook
 Teman
Cost Structure Revenue Streams

 Bahan baku  Penjualan produk Rengginian


 Proses pengolahan produk
 Biaya kemasan dan packaging

28
29

Anda mungkin juga menyukai