Anda di halaman 1dari 11

PRINSIP PENGENDALIAN MASALAH LINGKUNGAN Berbicara tentang lingkungan, tentu kita seharusnya perlu tahu terlebih dahulu tentang

lingkungan itu sebenarnya agar apa yang kita bahas nantinya menjadi lebih terarah. Menurut saya, lingkungan sebenarnya bisa kita definisikan sebagai suatu tempat, wilayah, yang dihuni oleh makhluk hidup untuk bisa melangsungkan aktivitasnya. Atau bisa juga didefinisikan sebagai suatu wilayah yang dihuni oleh makhluk hidup termasuk manusia di dalamnya untuk bisa mempertahankan kehidupannya di muka bumi ini. Lingkungan pada hakikatnya, karena di dalamnya terdapat berbagai macam makhluk hidup atau tinggal berbagai macam makhluk hidup, terjadi berbagai macam perubahan dari waktu ke waktu. Perubahan ini tentu dapat terjadi disebabkan oleh aktivitas dari makhluk hidup itu sendiri termasuk manusia yang membutuhkan segala sesuatunya yang berasal dari lingkungan itu sendiri. Tanpa adanya lingkungan, makhluk hidup termasuk manusia, tidak akan pernah bisa hidup di dunia ini, karena sumber kebutuhannya berasal dari lingkungan. Misalnya untuk makan, manusia perlu tumbuhan sebagai sumber zat gizi seperti vitamin, mineral dan protein untuk dapat melangsungkan kehidupannya dengan baik. Selain itu, dengan memanfaatkan bahan-bahan yang terdapat di lingkungan, misalnya kayu, manusia dapat membuat kursi, pintu, dll yang tentunya sangat bermanfaat bagi kehidupan manusia. Makhluk hidup lain, misalnya sapi, tidak dapat hidup apabila tidak mengkonsumsi tumbuhan sebagai sumber energi bagi kehidupan sapi itu. Jadi, dari sini dapat disimpulkan bahwa segala jenis/macam makhluk hidup membutuhkan lingkungan sebagai sumber yang hakiki untuk dapat melangsungkan aktivitasnya. Manusia tanpa lingkungan, ibarat malam tidak ada siangnya atau siang yang tidak ada malamnya. Keduanya saling terkait erat satu sama lain dan tidak dapat dipisahkan. Manusia tanpa lingkungan tidak dapat melangsungkan aktivitas kehidupannya karena segala sesuatunya tersedia di lingkungan dengan berbagai macam bahan-bahan yang terkandung di dalamnya yang memang tidak tersedia di tempat lain kecuali di lingkungan yang telah diciptakan oleh Allah SWT yang memang untuk kehidupan kita dan makhluk lainnya. Betapa Allah SWT telah mengikat seluruh makhluk-Nya untuk hidup dengan memanfaatkan lingkungan karena Allah SWT telah menciptakan segala sesuatunya bagi makhluk hidup termasuk manusia berasal dari lingkungan. Oleh karena menjadi fitrah bagi makhluk hidup untuk memanfaatkan lingkungan bagi aktivitas kehidupannya, maka tidak heran jika terjadi perubahan-perubahan pada lingkungan itu sendiri diakibatkan oleh perbuatan tangan dari makhluk hidup itu sendiri, termasuk manusia. Akan tetapi perubahanperubahan itu menjadi tidak berarti jika ada usaha dari manusia untuk mengembalikan
1

keadaan lingkungan itu seperti sedia kala sebelum dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan manusia. Manusia harus bisa bertanggung jawab terhadap lingkungan karena sebagian besar eksploitasi terhadap lingkungan dilakukan oleh manusia, karena manusia memang secara fitrah memang butuh lingkungan sehingga perlu dirawat oleh manusia itu agar bisa dimanfaatkan kembali oleh manusia demi melangsungkan aktivitas kehidupannya. Apabila lingkungan itu sendiri menjadi kurang baik dan bahkan rusak, tentu manusia dalam melangsungkan aktivitas kehidupannya akan terganggu dan bahkan bisa terhenti akibat dari kerusakan lingkungan itu. Oleh karena itu, sebagai manusia yang diberikan anugerah oleh Allah SWT berupa akal dan pikiran, harus bisa merawat lingkungannya, jangan hanya tahu saja memanfaatkan lingkungan, tanpa ada usaha untuk mengembalikan perubahan yang terjadi diakibatkan oleh perbuatan tangan manusia. Lingkungan yang tidak dapat kembali ke keadaannya yang seperti semula sebelum dimanfaatkan oleh manusia dapat kita katakan mengalami masalah yang dapat kita sebut sebagai masalah lingkungan. Masalah lingkungan ini tentu memberikan dampak juga kepada manusia sebagaimana lingkungan itu secara normal juga memberikan dampak kepada manusia demi melangsungkan aktivitas kehidupannya. Lingkungan menjadi bermasalah akibat perbuatan tangan manusia yang tidak bertanggung jawab terhadap pemanfaatkan lingkungan. Mereka hanya tahu saja memanfaatkan lingkungan, tetapi tidak tahu bagaimana caranya untuk bisa mengembalikan lingkungan itu seperti semula lagi atau diakibatkan oleh adanya ketidaksadaran untuk bertanggung jawab terhadap pemanfaatkan lingkungan di dalam diri manusia itu dengan berbagai macam alasan yang tidak jelas. Mereka sesungguhnya pandai karena bisa dilihat dari bagaimana mereka memanfaatkan lingkungan sesuai dengan kebutuhan mereka, tapi di balik itu semua sesungguhnya terdapat kebodohan yang begitu besar bagi manusia yang tidak bertanggung jawab terhadap masalah lingkungan yang jelasjelas itu semua diakibatkan oleh perbuatan tangannya. Manusia yang sungguh betul-betul keterlaluan terhadap memanfaatkan lingkungan. Tahu memanfaatkan sih tahu, tapi mengembalikan lingkungan itu seperti sedia kalanya sebelum dimanfaatkan olehnya, itu terasa susah dengan berbagai macam alasan dan juga dibarengi oleh ketidaksadaran untuk bertanggung jawab terhadap perubahan-perubahan terhadap lingkungan yang menimbulkan masalah lingkungan yang sebenarnya berdampak sekali bagi kehidupan manusia. Untuk itu lingkungan ini perlu dijaga agar dampak yang ditimbulkan dari masalah lingkungan itu tidak terjadi dan memberikan efek/dampak yang tidak sesuai dengan harapan. Masalah-masalah lingkungan itu sendiri dapat berupa banyaknya agen penyebab penyakit yang tersebar pada
2

sekitar lingkungan kehidupan dari manusia itu sendiri sehingga pada akhirnya manusia terpapar oleh agen penyebab penyakit tersebut sehingga menimbulkan penyakit bagi manusia itu sendiri. Selain masalah yang ditimbulkan berupa hal tersebut, masalah lingkungan yang lain terjadi akibat eksploitasi lingkungan secara besar-besaran dan tidak terkendali, misalnya penebangan secara liar (illegal logging) dan kebakaran hutan yang memberikan efek negatif bagi kehidupan manusia, seperti masalah kesehatan, misalnya sesak napas yang ditimbulkan akibat menghirup asap yang dihasilkan oleh kebakaran hutan. Jadi secara umum bahwa masalah lingkungan itu memberikan efek yang negatif bagi kehidupan manusia itu sendiri yang diakibatkan oleh perbuatan segolongan manusia yang tidak bertanggung jawab dengan perubahan-perubahan yang terjadi pada lingungan dengan bersikap acuh tak acuh. Akibatnya mereka menanggung segala macam akibat yang ditimbulkan oleh perbuatan tangan mereka sendiri, sebagaimana firman Allah SWT : Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbutan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali ke jalan yang benar. (QS. Ar-Rum : 41) Telah jelas dinyatakan dalam firman tersebut bahwa kerusakan-kerusakan yang terjadi di darat dan di lau terjadi akibat perbuatan manusia itu sendiri. Begitu banyak di sekeliling kita berbagai macam kerusakan yang seolah-olah orang-orang yang ada di sekitarnya tidak mau peduli dengan hal tersebut. Selama mereka masih dapat beraktivitas seperti biasa, mereka tidak terganggu dengan semua itu. Akan tetapi, kalau sudah bencana yang datang, semuanya pada kelabakan dan bingung harus berbuat apa. Mereka baru mengingat semua itu terjadi akibat perbuatan mereka setelah mereka mendapat teguran dari Allah SWT dalam bentuk bencana. Mereka menangis, meminta tolong, berdoa sebanyakbanyaknya ketika bencana itu datang dan berharap supaya bencana itu bisa segera berakhir. Tapi apa daya mereka. Mereka tidak mampu menghentikan keinginan Allah untuk mendatangkan bencana kepada mereka. Sungguh begitu banyak hal itu terjadi di sekeliling kita. Jika mereka sadar bahwa kerusakan yang terjadi selama ini akibat perbuatan tangan mereka, maka mereka tidak akan melakukan perbuatan yang dapat mendatangkan kerugian bagi mereka dan Allah SWT tidak akan mengirimkan bencana kepada mereka. Bencana yang ada selama ini merupakan teguran dari Allah SWT kepada manusia agar manusia itu merasakan akibat dari apa yang mereka telah perbuat selama ini dan bisa kembali ke jalan yang benar dan tidak melakukan hal yang serupa lagi. Tapi tetap saja begitu banyak orang
3

yang belum sadar dengan semua itu bahwa pentingnya menjaga dan melestarikan bumi ini. Semuanya untuk siapa lagi kalau bukan untuk kelangsungan kehidupan kita semua sebagai khalifah di muka bumi ini. Betapa Allah SWT telah menciptakan bumi ini untuk kita dengan segala sumber kebutuhan kita yang ada di dalamnya dan sebagai satu-satunya tempat tinggal di alam semesta ini bagi kita yang sesuai dengan keadaan kita. Bayangkan jika kita tinggal di Venus dengan suhunya yang begitu tinggi, tubuh kita akan terpanggang saking panasnya suhu di planet Venus itu. Kita akan tinggal di mana jika bumi kita ini telah rusak dan tidak mampu lagi menyediakan tempat buat kita semua untuk tinggal. Tidak ada tempat tinggal lain selain di bumi ini yang sesuai untuk kita. Tidak ada dan tidak ada. Jika bumi ini dapat kita jaga dengan baik (lingkungan kita dapat kita jaga dengan baik), maka tentu kita sendiri yang akan merasakan akibat/dampak yang positif bagi kehidupan kita sehingga tidak lagi menimbulkan masalah lingkungan yang berdampak negatif bagi kehidupan manusia. Apabila telah terjadi kerusakan lingkungan yang menimbulkan masalah lingkungan, maka yang dapat kita lakukan hanyalah berusaha yang terbaik untuk meminimalisir dan mengendalikan masalah lingkungan itu agar tidak memberikan dampak yang sangat buruk bagi kehidupan manusia itu sendiri. Di dalam usaha untuk mengendalikan masalah lingkungan itu, butuh semacam prinsip-prinsip yang dapat mengarahkan kita untuk dapat mengendalikan masalah lingkungan itu. Prinsip-prinsip pengendalian masalah lingkungan itu secara garis besar dapat kita bagi ke dalam empat kelompok, yaitu : 1. Isolasi 2. Substitusi 3. Treatment 4. Shielding Prinsip-prinsip di atas apabila dilaksanakan secara penuh dan konsisten maka kita dapat mengurangi dampak yang ditimbulkan dari masalah lingkungan itu dan tidak memperparah lagi keadaan lingkungan yang mungkin berdampak lebih buruk lagi bagi kehidupan manusia. Prinsip-prinsip pengendalian masalah lingkungan ini menjadi landasan buat kita semua untuk bisa mengurangi kerusakan lingkungan dan meminimalisir efek negatif dari kerusakan tersebut. Prinsip-prinsip ini dapat mengarahkan kita untuk berbuat sedemikian rupa sehingga kita menjadi tidak terganggu akibat dari terganggunya lingkungan itu juga. Kalau hal buruk sudah terjadi, maka yang terjadi pasti saling menyalahkan. Semuanya tidak mau mengakui bahwa itu adalah hasil dari perbuatan tangan manusia yang tidak bertanggung
4

jawab. Oleh karena itu prinsip-prinsip pengendalian masalah lingkungan ini harus dilaksanakan dengan sebaik-baiknya.

1. Isolasi

Di sini isolasi maksudnya adalah kita mengisolasi penyebab-penyebab dari penyakit yang memberikan dampak secara kesehatan bagi manusia. Isolasi mempunyai banyak pengertian, tapi yang dimaksudkan di sini adalah hubungannya dengan kesehatan. Misalnya, penderita penyakit flu burung diisolasi di suatu ruangan di rumah sakit agar tidak tersebar di lingkungan dan bagi manusia lainnya. Itulah isolasi yang dimaksudkan di sini.

2. Substitusi

Substitusi di sini mengandung pengertian bahwa segala sesuatu yang menimbulkan dampak yang buruk bagi kita yang melalui masalah lingkungan diganti dengan segala sesuatu yang bersifat alamiah dan tidak memberikan dampak negatif bagi kehidupan manusia. Contoh dari prinsip substitusi ini adalah penggantian pestisida kimiawi dengan pestisida biologi. Pestisida kimiawi telah kita ketahui bersama bahwa pestisida kimiawi mengandung bahanbahan kimia yang berbahaya bagi kesehatan manusia yang jika terakumulasi dalam tubuh manusia secara berlebih dapat menimbulkan penyakit. Residu dari pestisida kimiawi yang tertinggal di tanah dalam waktu yang lama sehingga menimbulkan persisten dan dapat terbawa ke suatu tempat dan masuk pada rantai makanan. Contoh : DDT, Endrin, Lindane, Endosulfan. Residu ini tentu apabila telah masuk pada rantai makanan dapat menyebabkan terjadinya akumulasi dalam tubuh manusia yang pada akhirnya akan menimbulkan penyakit. Selain itu pestisida kimiawi pada hakikatnya memang membunuh hama, akan tetapi juga membunuh tipe serangga lain yang dapat memberi keuntungan bagi manusia. Jadi sekali tepuk dua lalat bisa langsung kena. Yang ingin dibasmi dapat dibasmi, tetapi pestisida kimiawi menyebabkan makhluk hidup lain seperti serangga ya juga mati yang mungkin sebenarnya adalah musuh alami dari hama tersebut. Selain itu, juga residu dari pestisida kimiawi batang, yang bila tidak masih hilang tertinggal tercuci, di dapat dalam ikut buah, masuk daun termakan atau oleh

manusia dan berbahaya bagi kesehatan tubuh kita. Efek dari bahan kimiawi dalam pestisida tersebut yang memberikan dampak bagi kesehatan kita, dapat memberi efek secara langsung

dan tidak langsung terhadap kesehatan manusia itu sendiri. Efek langsung yang berperngaruh kepada kesehatan manusia yaitu : - Pernafasan : batuk, sesak nafas.

- Pencernaan : rasa mual, muntah, diare. - Syaraf - Kulit : rasa pusing, depresi, pingsan, kejang. : kemerahan, gatal-gatal, berkerut. Sedangkan efek tidak langsung dari bahan kimiawi di dalam pestisida kimiawi tersebut adalah : - Kelainan sel dan sel tumbuh secara tidak normal (kanker) - Kemandulan (infertilitas) - Penyakit yang menyerang sistem syaraf. Oleh karena dampak yang ditimbulkan dari pestisida kimiawi itu begitu banyak, maka tentu pestisida kimiawi ini perlu diganti dengan pestisida biologi atau biopestisida yang bersifat alamiah dengan memanfaatkan musuh alami dari hama tersebut. Biopestisida adalah pestisida yang mengandung mikroorganisme seperti bakteri patogen, virus dan jamur. Pestisida biologi yang saat ini banyak dipakai adalah jenis insektisida biologi (mikroorganisme pengendali serangga) dan jenis fungisida biologi (mikroorganisme pengendali jamur) dan herbisida. Dengan demikian keseimbangan ekosistem dapat terjaga yang dapat memberikan dampak yang positif bagi kehidupan manusia.

3. Treatment Treatment ini dapat kita bagi menjadi menjadi 4 bagian, yaitu :

a. Inhibisi

Inhibisi di sini contohnya adalah dengan pemberian garam. Kita ketahui bersama bahwa garam adalah suatu zat yang menyebabkan mikroorganisme tidak dapat berkembang biak karena kondisi pH dari garam yang tidak sesuai dengan keadaan tumbuh baiknya mikroorganisme yang dapat menyebabkan penyakit. Dengan memberikan garam, maka perkembangbiakan dari mikroorganisme itu dapat dicegah sehingga tidak menimbulkan penyakit bagi manusia atau memberikan kerugian lain kepada manusia di luar dari sisi kesehatan manusia.
6

b. Destruksi

Destruksi di sini contohnya adalah dengan pasteurisasi. Pasteurisasi sebagaimana kita ketahui bersama bahwa pasteurisasi adalah sebuah proses pemanasan makanan dengan tujuan membunuh organisme yang sifatnya merugikan seperti bakteri, virus, protozoa, kapang, dan khamir atau pasteurisasi adalah perlakuan panas yang diberikan pada bahan baku dengan suhu di bawah titik didih. Teknik ini digunakan untuk mengawetkan bahan pangan yang tidak tahan suhu tinggi, misalnya susu. Pasteurisasi tidak mematikan semua mikroorganisme, tetapi hanya yang bersifat patogen dan tidak membentuk spora. Oleh sebab itu, proses ini sering diikuti dengan teknik lain misalnya pendinginan atau pemberian gula dengan konsentrasi tinggi. Ingat bahwa pasteurisasi tidak mematikan semua mikroorganisme. Pasteurisasi memiliki tujuan, yaitu : 1. Membunuh bakteri yang patogen, yaitu bakteri yang berbahaya karena dapat menimbulkan penyakit pada manusia. Bakteri pada susu yang bersifat patogen misalnya Mycobacterium tuberculosis dan Coxiella bunetti dan mengurangi populasi bakteri. 2. Memperpanjang daya tahan dari suatu produk 3. Menimbulkan suatu citarasa yang lebih baik pada produk makanan Dengan adanya pasteurisasi, maka makanan yang kita makan dapat terjamin kesehatannya ditambah lagi memang memiliki rasa yang lebih baik pada makanan sehingga kita dapat terhindar dari suatu keadaan yang buruk akibat masalah lingkungan.

c. Konversi

Konversi di sini dimaksudkan sebagai usaha untuk mengubah segala sesuatu yang buruk menjadi sesuatu yang baik yang baik yang memberikan efek yang baik buat kehidupan kita. Contoh dari konversi di sini adalah penguraian limbah. Limbah kita ketahui bersama adalah suatu hasil sisa dari pemanfaatan bahan-bahan tertentu yang bersumber dari lingkungan yang sudah tidak terpakai lagi. Limbah ini jika dibiarkan terus-menerus dan terakumulasi dapat menjadi penyebab timbulnya suatu penyakit. Agar hal itu tidak terjadi, maka tentu yang harus kita lakukan adalah dengan menguraikan limbah tersebut. Pada dasarnya, limbah-limbah yang dihasilkan misalnya dari proses industri, dibuang begitu saja
7

dari pabrik industrinya, tanpa diolah terlebih dahulu dan diuraikan terlebih dahulu agar menjadi tidak berbahaya ketika dibuang ke lingkungan. Oleh karena itu, limbah ini perlu diuraikan terlebih dahulu agar tidak memberikan efek negatif bagi orang orang yang ada disekitarnya. Cara mengurai limbah tentu perlu teknik-teknik tertentu agar limbah itu betulbetul terurai dengan baik menjadi molekul-molekul yang tidak lagi berbahaya bagi lingkungan dan kehidupan manusia. Teknik-teknik tersebut harus diketahui oleh para pegawai dan pekerja di suatu pabrik entah itu pabrik industri atau apa, agar limbah yang dihasilkan tidak hanya menjadi sampah yang dapat menumpuk begitu saja, tetapi terurai dan dapat hilang ketika dilepaskan ke lingkungan.

d. Removal Removal di sini contohnya adalah sedimentasi. Sedimentasi didefinisikan sebagai masuknya muatan sedimen ke dalam suatu lingkungan perairan tertentu melalui media air dan diendapkan di dalam lingkungan tersebut. Sedimentasi yang terjadi di lingkungan pantai menjadi persoalan bila terjadi di lokasi-lokasi yang terdapat aktivitas manusia yang membutuhkan kondisi perairan yang dalam seperti pelabuhan, dan alur-alur pelayaran, atau yang membutuhkan kondisi perairan yang jernih seperti tempat wisata, ekosistem terumbu karang atau padang lamun. Untuk daerah-daerah yang tidak terdapat kepentingan seperti itu, sedimentasi memberikan keuntungan, karena sedimentasi menghasilkan pertambahan lahan pesisir ke arah laut. Sedimentasi dengan keuntungan tersebut dapat memberikan tambahan lahan yang bisa dimanfaatkan oleh manusia untuk melaksanakan aktivitas kehidupannya. Dengan lahan ini manusia bisa mengembangkan usahanya untuk menghasilkan sesuatu dan memberikan keuntungan secara materil. Sedimentasi di suatu lingkungan pantai terjadi karena terdapat suplai muatan sedimen yang tinggi di lingkungan pantai tersebut. Suplai muatan sedimen yang sangat tinggi yang menyebabkan sedimentasi itu hanya dapat berasal dari daratan yang dibawa ke laut melalui aliran sungai. Pembukaan lahan di daerah aliran sungai yang meningkatkan erosi permukaan merupakan faktor utama yang meningkatkan suplai muatan sedimen ke laut. Selain itu, sedimentasi dalam skala yang lebih kecil dapat terjadi karena transportasi sedimen sepanjang pantai. Jadi sedimentasi dapat memberikan keuntungan kepada manusia untuk mengembangkan lahan yang terjadi akibat dari sedimentasi itu sendiri. Lahan itu dapat digunakan untuk memberikan hasil dan keuntungan kepada manusia itu sendiri. Oleh karena itu, sedimentasi menjadi hal yang juga penting dalam mengendalikan

masalah lingkungan yang berdampak pada kehidupan manusia, berupa dampak yang positif bagi manusia itu sendiri. 4. Shielding Shielding di sini adalah suatu usaha untuk mempertahankan diri dari berbagai penyebab masalah kesehatan atau hazard dengan menggunakan alat pelindung diri, misalnya sarung tangan, masker, dll. Alat pelindung diri merupakan suatu peralatan pelindung yang digunakan oleh seorang pekerja untuk melindungi dirinya dari kontaminasi lingkungan yang buruk. Setiap peralatan yang dikenakan harus mampu memberikan perlindungan kepada si pemakainya. Sebagai contoh, proteksi telinga (hearing protection) yang berfungsi untuk melindungi telinga pemakainya dari transmisi kebisingan, masker dengan filter yang menyerap dan menyaring kontaminasi udara, dan jas laboratorium yang memberikan perlindungan pemakainya dari kontaminisasi bahan kimia. Alat pelindung diri dapat berkisar dari yang sederhana hingga lengkap sesuai dengan kebutuhan, seperti baju yang menutup seluruh tubuh pemakai yang dilengkapi dengan masker khusus dan alat bantu pernafasan yang dikenakan pada saat menangani berbagai macam bahan kimia yang sangat berbahaya. Alat pelindung diri yang sering dipakai adalah proteksi kepala, misalnya helm, proteksi mata dan wajah, misalnya pelindung wajah, kacamata pelindung, sistem respirasi misalnya, masker dengan filter, pakaian pelindung misalnya baju atau jas yang tahan terhadap bahan kimia yang berbahaya, dan proteksi kaki misalnya sepatu tahan bahan kimia yang menutupi kaki.

a. Perlindungan Mata dan Wajah

Proteksi terhadap mata dan wajah merupakan persyaratan yang mutlak yang harus dikenakan oleh pemakai dikala bekerja dengan bahan kimia. Hal ini dimaksud untuk melindungi mata dan wajah dari kecelakaan sebagai akibat dari tumpahan bahan kimia, uap kimia, dan radiasi. Secara umum, perlindungan terhadap mata dengan menggunakan alat : (1) Kacamata pelindung (2) Pelindung wajah (3) Google

b. Perlindungan Badan

Baju yang dikenakan selama bekerja di laboratorium, yang dikenal dengan sebutan jas laboratorium ini, merupakan suatu perlengkapan yang wajib dikenakan sebelum memasuki laboratorium. Jas laboratorium yang sering sekali dikenal oleh masyarakat pengguna bahan kimia ini terbuat dari katun dan bahan sintetik. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan ketika kita menggunakan jas laboratorium, antara lain ialah kancing jas laboratorium tidak boleh dikenakan dalam kondisi tidak terpasang dan ukuran dari jas laboratorium pas dengan ukuran badan pemakainya. Jas laboratorium merupakan pelindung badan kita dari tumpahan bahan kimia dan api sebelum mengenai kulit pemakainya. Jika jas laboratorium kita telah terkontaminasi oleh tumpahan bahan kimia, maka yang harus kita lakukan adalah melepas jas laboratorium tersebut secepatnya. Bahan dari peralatan perlindungan badan ini haruslah mampu memberi perlindungan kepada pekerja laboratorium dari percikan bahan kimia, panas, dingin, lembap dan radiasi.

c. Perlindungan Tangan

Kontak pada kulit menjadi suatu permasalahan yang penting jika apabila kita terpapar oleh hazard berupa zat yang korosif dan bersifat racun. Oleh karena itu, kita dapat menggunakan sarung tangan yang menjadi solusi yang jelas dan sangat kita kenal. Tidak hanya memberikan perlindungan dari zat yang berbahaya dan beracun tetapi juga memberikan perlindungan secara fisik misalnya dari pecahan gelas atau material yang panas dan dingin.

d. Perlindungan Sistem Respirasi

Kontaminasi bahan kimia yang paling sering masuk ke dalam tubuh manusia adalah lewat pernafasan. Banyak sekali partikel-partikel udara, debu, uap dan gas yang dapat membahayakan pernafasan. Laboratorium merupakan salah satu tempat kerja dengan bahan kimia yang memberikan efek kontaminasi tersebut. Oleh karena itu, para pekerjanya harus memakai perlindungan pernafasan, atau yang lebih dikenal dengan sebutan masker, yang sesuai dengan tingkat kebutuhan dan intensitas dari pekerjaan pekerja tersebut.

10

11

Anda mungkin juga menyukai