DEBIE LATUPEIRISSA
12114201180104
FAKULTAS KESEHATAN
2021
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
berkat dan rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan Proposal Penelitian Tentang
“HUBUNGAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) DENGAN
KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI DESA HUTUMURI”
Penyusun
2
DAFTAR ISI
Halaman Sampul
Kata Pengantar
Daftar Isi
Bab I Pendahuluan
Daftar Pustaka
Lampiran
3
BAB I
PENDAHULUAN
Balita merupakan kelompok umur yang rawan gizi dan rawan penyakit,
utamanya penyakit infeksi (Notoatmodjo S, 2004). Salah satu penyakit infeksi
pada balita adalah diare dan ISPA. Diare lebih dominan menyerang balita karena
daya tahan tubuh balita yang masih lemah sehingga balita sangat rentan terhadap
penyebaran virus penyebab diare. Diare merupakan salah satu penyebab angka
kematian dan kesakitan tertinggi pada anak, terutama pada balita. Menurut
Parashar tahun 2007, di dunia terdapat 6 juta balita yang meninggal tiap tahunnya
karena penyakit diare. Dimana sebagian kematian tersebut terjadi di negara
berkembang termasuk Indonesia (Depkes RI, 2007).
Hal yang bisa menyebabkan balita mudah terserang penyakit diare adalah
perilaku hidup masyarakat yang kurang baik dan keadaan lingkungan yang buruk.
Diare dapat berakibat fatal apabila tidak ditangani secara serius karena tubuh
balita sebagian besar terdiri dari air, sehingga bila terjadi diare sangat mudah
terkena dehidrasi (Depkes, 2010).
Penyakit diare adalah penyakit yang sangat berbahaya dan terjadi hampir di
seluruh daerah geografis di dunia dan bisa menyerang seluruh kelompok usia baik
laki – laki maupuun perempuan, tetapi penyakit diare dengan tingkat dehidrasi
berat dengan angka kematian paling tinggi banyak terjadi pada bayi dan balita. Di
negara berkembang termasuk Indonesia anak-anak menderita diare lebih dari 12
kali per tahun dan hal ini yang menjadi penyebab kematian sebesar 15-34% dari
semua penyebab kematian.
4
B. RUMUSAN MASALAH PENELITIAN
Apakah ada hubungan pengetahuan dan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS)
dengan kejadian diare pada balita di Desa Hutumuri
C. TUJUAN PENELITIAN
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
1. Mengidentifikasi pengetahuan ibu tentang penyakit diare.
2. Mengidentifikasi perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS).
3. Mengidentifikasi kejadian diare pada balita.
4. Menganalisis hubungan pengetahuan dengan kejadian diare pada balita.
5. Menganalisis perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) dengan kejadian
diare pada balita.
D. MANFAAT PENELITIAN
Penelitian ini diharapkan bisa bermanfaat khususnya bagi peneliti dan pihak-
pihak terkait baik secara teoritis maupun praktis.
1. Manfaat Teoritis
1) Sebagai salah satu sumber informasi tentang hubungan antara pengetahuan
dan Perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) dengan kejadian dan upaya
pencegahan penyakit diare pada balita.
2) Sebagai pengembangan dari ilmu keperawatan khususnya keperawatan
komunitas tentang hubungan pengetahuan dan perilaku hidup bersih dan
sehat (PHBS) dengan kejadian diare pada balita, upaya pencegahan dan
penanggulangan penyakit diare.
5
2. Manfaat Praktis
1) Bagi Instansi terkait (Puskesmas dan Dinas Kesehatan)
a. Memberikan masukan dalam membuat kebijakan untuk neningkatkan
pelayanan kesehatan yang diberikan kepada masyarakat khususnya dalam
mengatasi masalah diare.
b. Sebagai masukan dalam merencanakan program untuk upaya pencegahan
penyakit diare di masyarakat.
2) Bagi masyarakat / keluarga
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. TINJAUAN TEORI
1. DIARE
1. DEFINISI
Diare akut adalah buang air besar (defekasi) dengan tinja berbentuk cair atau
setengah cair (setengah padat) kandungan air tinja lebih banyak dari pada
biasanya lebih dari 200 gram atau 200 ml/24 jam.definisi lain memakai frekuensi
yaitu buang air besar encer lebih dari 3 kali perhari.buuang air besar tersebut
dapat/tanpa disertai lendir dan darah.
Penularan diare karena infeksi melalui transmisi fekal oral langsung dari
penderita diare atau melalui makan/minuman yang terkontaminasi bakteri
pathogen yang berasal dari tinja manusia /hewan atau bahan muntahan penderita
dan juga dapat melalui udara atau melalui aktifitas seksual kontak oral-genital
atau oral-anal.(Sudoyo Aru ,ddk 2009)
2. ETIOLOGI
1. Diare Akut
7
Bakteri:yang memproduksi enterotoksin (S aureus ,C perfringens,E coli,V
cholera,C difficile) dan menimbulan inflamasi mukosa usus (Shingella,Salmonella
spp,Yersinia)
2. Diare Kronik
1. Diare osmotic
2. Diare sekretorik
3. Diare karena gangguan motilitas
4. Diare inflamatorik
5. Malabsorbsi
6. Infeksi kronik
3. MANIFESTASI KLINIS
1. Diare Akut
1. Akan hilang dalam waktu 72 jam dari onset
2. Onset Yang tak terduga dari buag air besar encer,gas gas dalam perut ,rasa
tidak enak,nyeri perut
3. Nyeri pada kuadaran kanan bawah di sertai kram dan bunyi pada perut
4. Demam
5. Diare Kronik
6. Serangan lebih sering selama 2-3 periode yang lebih panjang
7. Penurunan berat badan dan nafsu makan
8. Demam indikasi terjadi infeksi
9. Dehidrasi tanda tandanya hipotensi takikardia,denyut lemah.
DEFENISI
1. Pola Hidup Sehat adalah suatu gaya hidup dengan memperhatikan fator
factor tertentu yang mempengaruhi kesehatan,antara lain makanan dan
olahraga .pola hidup atau cara hidup yang sehat adalah menjaga
keseibangan dan keharmonisan hidup dalam segala aspek kehidupan
2. Pola hidup sehat adalah suatu gaya hidup dengan memperhatikan factor
factor terentu yang memengaruhi kesehatan,antara lain makanan dan
olahraga
8
3. Pola hidup sehat adalah gaya hidup yang memperhatikan segala aspek
kondisi kesehatan.
Sanitasi Dasar
Personal Hygiene
C. HIPOTESIS PENELITIAN
1. Ada hubungan antara pengetahuan dengan kejadian diare pada balita di
Desa Hutumuri .
2. Ada hubungan antara Perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) dengan
kejadian diare pada balita di Desa Hutumri.
9
BAB III
METODE PENELITIAN
10
tempat dilaksanakan survey perilaku hidup sehat dengan hasil 63% termasuk
kriteria sehat dan 37% termasuk kriteria tidak sehat.
11
4. TEKNIK SAMPLING
Sampling adalah proses menyeleksi dari populasi yang ada. Teknik sampling
merupakan cara-cara yang ditempuh dalam pengambilan sampel, agar
memperoleh sampel yang benar-benar sesuai dengan keseluruhan setiap
penelitian. Pada penelitian ini teknik pengambilan sampel dilakukan secara acak
yaitu dengan menggunakan teknik simple random sampling yaitu bahwa setiap
anggota atau unit dari populasi mempunyai kesempatan yang sama untuk diseleksi
sebagai sampel. Untuk mencapai sampel ini, setiap elemen diseleksi secara acak
(random). Nomor responden ditulis pada secarik kertas, dimasukkan ke dalam
kotak, diaduk dan diambil secara acak sesuai besarnya sampel (Notoatmodjo S,
2005).
D. VARIABEL PENELITIAN
1. Variabel Independen (Variabel bebas)
Variabel independen dalam penelitian ini adalah pengetahuan dan perilaku
hidup bersih dan sehat (PHBS).
2. Variabel dependen (Variabel Tergantung)
Variabel dependen dalam penelitian ini adalah kejadian diare pada balita.
E. DEFINISI OPERASIONAL
Definisi operasional adalah mendefinisikan variabel secara operasional
berdasarkan karakteristik yang diamati, memungkinkan peneliti untuk melakukan
observasi dan pengukuran secara cermat terhadap objek atau fenomena.
12
Definisi Operasional variabel tentang hubungan pengetahuan dan perilaku hidup
bersih dan sehat (PHBS) dengan kejadian diare pada balita.
13
b. Perilaku Pemberian ASI Kuisioner Ordinal Ya = 1
hidup bersih Perilaku esklusif Tidak = 0
dan sehat hidup bersih Balita ditimbang Dengan Kriteria:
(PHBS) dan sehat dalam tiga bulan Sehat jika
(PHBS) terakhir jawaban ya =
responden Cuci tangan 100%
sesuai dengan dengan air Tidak sehat jika
kriteria bersih dan sabun ada salah satu
program sebelum makan jawaban tidak
PHBS yang dan atau setelah (Depkes RI,
telah buang air besar, 2010)
dimodifikasi dll,
dan Menggunakan
disesuaikan air bersih untuk
dengan keperluan rumah
masalah diare tangga sehari-
hari Memiliki
atau
menggunakan
jamban
Air yang
diminum selalu
dimasak terlebih
dahulu
Jarak Sumber
air dengan
jamban 10 meter
atau lebih
14
2. Dependen Buang air Buang air besar Kuisioner Nominal Tidak Diare = 1
Kejadian besar cair lebih dari 3-4 Diare
diare pada yang dialami kali perhari
balita oleh balita Tinja berbentuk
yang terpilih cair Dengan atau
sebagai tanpa disertai
sampel dalam lendir
kurun waktu
bulan Juli
2021-
sakarang
F. INSTRUMENT PENELITIAN
Instrumen penelitian yaitu suatu alat yang digunakan untuk memperoleh
informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau hal-hal yang
ia ketahui (Arikunto, 2006). Pada penelitian ini instrumen yang digunakan untuk
variabel pengetahuan dan kejadian diare adalah kuisioner untuk variabel Perilaku
hidup bersih dan sehat (PHBS) kuisioner yang digunakan disesuaikan dengan
format PHBS dan diambil yang sesuai dengan masalah diare.
DAFTAR PUSTAKA
15
Depkes RI. 2008. Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) Tahun 2007. Jakarta:
Kementerian Kesehatan RI.
Depkes RI. 2011. Situasi Diare di Indonesia. Jakarta: Subdit Pengendalian Diare
dan Infeksi Saluran Pencernaan.
Dinkes Sul-Sel. 2012. Profil Kesehatan Sulawesi Selatan Tahun 2009 – 2011.
Makassar, Sulawesi Selatan.
Dinkes Wajo. 2012. Profil Kesehatan Kabupaten Wajo Tahun 2009 – 2011.
Sengkang: Kabupaten Wajo.
Sinthamuniwaty. 2006. Faktor – Faktor Risiko Kejadian Diare Akut Pada Balita.
http://eprintis.undip.ac.id/15323/1/SINTAMURNIWATYE4D002073.pdf Diakses
12 Oktober 2012.
Nugraheni, Devi. 2012. Hubungan Kondisi Fasilitas Sanitasi Dasar dan Personal
Hygiene dengan Kejadian Diare di Kecamatan Semarang Utara Kota Semarang.
JKM. Vol. 1 No. 2. http://ejournal-
s1.undip.ac.id/index.php/jkm/article/view/1379/1400 Diakses 12 Januari 2013.
16