Anda di halaman 1dari 16

PROPOSAL PENELITIAN

HUBUNGAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) DENGAN


KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI DESA HUTUMURI

DEBIE LATUPEIRISSA

12114201180104

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN

FAKULTAS KESEHATAN

UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA MALUKU

2021

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
berkat dan rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan Proposal Penelitian Tentang
“HUBUNGAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) DENGAN
KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI DESA HUTUMURI”

Penulis menyadari bahwa Proposal Penelitian ini masih jauh dari


kesempurnaan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun dari
berbagai pihak, penulis terima

Akhir kata penulis berharap semoga Proposal Penelitian ini dapat


bermanfaat bagi kita semua terutama dalam meningkatkan kualitas pendidikan
kita.

Ambon,10 Juli 2021

Penyusun

2
DAFTAR ISI

Halaman Sampul

Kata Pengantar

Daftar Isi

Bab I Pendahuluan

A. Latar Belakang Masalah


B. Rumusan Masalah Penelitian
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
2. Manfaat Praktis

Bab II Tinjauan Pustaka

A. Rancangan Desain Penelitian


B. Kerangka Konsep Penelitian
C. Hipotesis Penelitian

Bab III Metode Penelitian

A. Rancangan Desain Penelitian


B. Lokasi Dan Waktu Penelitian
C. Populasi Dan Sampel
1. Populasi
2. Sampel
3. Teknik Sampling
D. Variabel Penelitian
E. Defenisi Operasional
F. Instrument Penelitian
G. Uji Validitas Dan Reliabilitas Instrument

Daftar Pustaka

Lampiran

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH

Balita merupakan kelompok umur yang rawan gizi dan rawan penyakit,
utamanya penyakit infeksi (Notoatmodjo S, 2004). Salah satu penyakit infeksi
pada balita adalah diare dan ISPA. Diare lebih dominan menyerang balita karena
daya tahan tubuh balita yang masih lemah sehingga balita sangat rentan terhadap
penyebaran virus penyebab diare. Diare merupakan salah satu penyebab angka
kematian dan kesakitan tertinggi pada anak, terutama pada balita. Menurut
Parashar tahun 2007, di dunia terdapat 6 juta balita yang meninggal tiap tahunnya
karena penyakit diare. Dimana sebagian kematian tersebut terjadi di negara
berkembang termasuk Indonesia (Depkes RI, 2007).

Hal yang bisa menyebabkan balita mudah terserang penyakit diare adalah
perilaku hidup masyarakat yang kurang baik dan keadaan lingkungan yang buruk.
Diare dapat berakibat fatal apabila tidak ditangani secara serius karena tubuh
balita sebagian besar terdiri dari air, sehingga bila terjadi diare sangat mudah
terkena dehidrasi (Depkes, 2010).

Penyakit diare adalah penyakit yang sangat berbahaya dan terjadi hampir di
seluruh daerah geografis di dunia dan bisa menyerang seluruh kelompok usia baik
laki – laki maupuun perempuan, tetapi penyakit diare dengan tingkat dehidrasi
berat dengan angka kematian paling tinggi banyak terjadi pada bayi dan balita. Di
negara berkembang termasuk Indonesia anak-anak menderita diare lebih dari 12
kali per tahun dan hal ini yang menjadi penyebab kematian sebesar 15-34% dari
semua penyebab kematian.

Penyakit diare di Indonesia merupakan salah satu masalah kesehatan


masyarakat yang utama, hal ini disebabkan karena masih tingginya angka
kesakitan diare yang menimbulkan banyak kematian terutama pada balita. Angka
kesakitan diare di Indonesia dari tahun ke tahun cenderung meningkat, pada tahun
2006 jumlah kasus diare sebanyak 10.980 penderita dengan jumlah kematian 277
(CFR 2,52%). Secara keseluruhan diperkirakan angka kejadian diare pada balita
berkisar antara 40 juta setahun dengan kematian sebanyak 200.000 sampai dengan
400.000 balita. Pada survei tahun 2000 yang dilakukan oleh Depkes RI melalui
Ditjen P2MPL di 10 provinsi didapatkan hasil bahwa dari 18.000 rumah tangga
yang disurvei diambil sample sebanyak 13.440 balita, dan kejadian diare pada
balita yaitu 1,3 episode kejadian diare pertahun (Soebagyo, 2008).

4
B. RUMUSAN MASALAH PENELITIAN

Apakah ada hubungan pengetahuan dan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS)
dengan kejadian diare pada balita di Desa Hutumuri

C. TUJUAN PENELITIAN

1. Tujuan Umum

Tujuan umum dalam penelitian ini adalah: mengetahui hubungan pengetahuan


dan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) dengan kejadian diare pada balita di
Desa Hutumuri

2. Tujuan Khusus
1. Mengidentifikasi pengetahuan ibu tentang penyakit diare.
2. Mengidentifikasi perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS).
3. Mengidentifikasi kejadian diare pada balita.
4. Menganalisis hubungan pengetahuan dengan kejadian diare pada balita.
5. Menganalisis perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) dengan kejadian
diare pada balita.

D. MANFAAT PENELITIAN

Penelitian ini diharapkan bisa bermanfaat khususnya bagi peneliti dan pihak-
pihak terkait baik secara teoritis maupun praktis.

1. Manfaat Teoritis
1) Sebagai salah satu sumber informasi tentang hubungan antara pengetahuan
dan Perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) dengan kejadian dan upaya
pencegahan penyakit diare pada balita.
2) Sebagai pengembangan dari ilmu keperawatan khususnya keperawatan
komunitas tentang hubungan pengetahuan dan perilaku hidup bersih dan
sehat (PHBS) dengan kejadian diare pada balita, upaya pencegahan dan
penanggulangan penyakit diare.

5
2. Manfaat Praktis
1) Bagi Instansi terkait (Puskesmas dan Dinas Kesehatan)
a. Memberikan masukan dalam membuat kebijakan untuk neningkatkan
pelayanan kesehatan yang diberikan kepada masyarakat khususnya dalam
mengatasi masalah diare.
b. Sebagai masukan dalam merencanakan program untuk upaya pencegahan
penyakit diare di masyarakat.
2) Bagi masyarakat / keluarga

Menimbulkan kesadaran pada keluarga atau masyarakat akan pentingnya


upaya pencegahan penyakit diare, serta kecepatan dan ketepatan dalam
memberikan pertolongan baik secara mandiri maupun dengan memanfaatkan
fasilitas pelayanan kesehatan yang tersedia.

6
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. TINJAUAN TEORI
1. DIARE
1. DEFINISI

Diare akut adalah buang air besar (defekasi) dengan tinja berbentuk cair atau
setengah cair (setengah padat) kandungan air tinja lebih banyak dari pada
biasanya lebih dari 200 gram atau 200 ml/24 jam.definisi lain memakai frekuensi
yaitu buang air besar encer lebih dari 3 kali perhari.buuang air besar tersebut
dapat/tanpa disertai lendir dan darah.

Penularan diare karena infeksi melalui transmisi fekal oral langsung dari
penderita diare atau melalui makan/minuman yang terkontaminasi bakteri
pathogen yang berasal dari tinja manusia /hewan atau bahan muntahan penderita
dan juga dapat melalui udara atau melalui aktifitas seksual kontak oral-genital
atau oral-anal.(Sudoyo Aru ,ddk 2009)

Diare dapat diklasifikasikan berdasarkan (Sudoyo Aru,ddk 2009)

a. Lama waktu diare


1. Akut :berlangsung kurang dari 2 minggu
2. Kronik:berlansung lebih dari 2 minggu
b. Mekanisme patofisologis:osmotic atau sekretorik dll
c. Berat ringan diare:kecil atau besar
d. Penyebab infeksi atau tidak:infeksi atau non infeksi
e. Penyebab organic atau tidak:organic atau fungsional

Kebutuhan rehidrasi oral(CRO) menurut usia 4 jam pertama pada anak


(Djuanda Adhi)

2. ETIOLOGI
1. Diare Akut

Virus :Rotavirus ,Adenovirus ,norwarlk virus

Parasit. Protozoa :Giardia lambia ,Entamoeba hustolitica,trikomonas


hominis,Isospora sp,Cacing
(Alumbricoides,A.duodenale,N.americanus,T.trichiura,O.VERMICULARIS,s.Str
ecolaris,T.sollium )

7
Bakteri:yang memproduksi enterotoksin (S aureus ,C perfringens,E coli,V
cholera,C difficile) dan menimbulan inflamasi mukosa usus (Shingella,Salmonella
spp,Yersinia)

2. Diare Kronik

Umumnya diare kronik dapat dikelompkkan dalam 6 karegori pathogenesis


terjadinya

1. Diare osmotic
2. Diare sekretorik
3. Diare karena gangguan motilitas
4. Diare inflamatorik
5. Malabsorbsi
6. Infeksi kronik

3. MANIFESTASI KLINIS
1. Diare Akut
1. Akan hilang dalam waktu 72 jam dari onset
2. Onset Yang tak terduga dari buag air besar encer,gas gas dalam perut ,rasa
tidak enak,nyeri perut
3. Nyeri pada kuadaran kanan bawah di sertai kram dan bunyi pada perut
4. Demam
5. Diare Kronik
6. Serangan lebih sering selama 2-3 periode yang lebih panjang
7. Penurunan berat badan dan nafsu makan
8. Demam indikasi terjadi infeksi
9. Dehidrasi tanda tandanya hipotensi takikardia,denyut lemah.

POLA HIDUP SEHAT

DEFENISI

1. Pola Hidup Sehat adalah suatu gaya hidup dengan memperhatikan fator
factor tertentu yang mempengaruhi kesehatan,antara lain makanan dan
olahraga .pola hidup atau cara hidup yang sehat adalah menjaga
keseibangan dan keharmonisan hidup dalam segala aspek kehidupan
2. Pola hidup sehat adalah suatu gaya hidup dengan memperhatikan factor
factor terentu yang memengaruhi kesehatan,antara lain makanan dan
olahraga

8
3. Pola hidup sehat adalah gaya hidup yang memperhatikan segala aspek
kondisi kesehatan.

B. KERANGKA KONSEP PENELITIAN

Variabel Independen Variabel Dependen

Sanitasi Dasar

1. Sarana air bersih


2. Sarana sanitasi
jamban
3. Sarana pembuangan
limbah Rumah
tangga
4. Sarana pembuangan
sampah
Diare Pada Balita

Personal Hygiene

1. Kebiasaan ibu cuci


tangan
2. Setelah buang air besar
3. Kebiasaan ibu buang air
besar
4. Sebelum memberi
makan
5. Kebiasaan buang air

C. HIPOTESIS PENELITIAN
1. Ada hubungan antara pengetahuan dengan kejadian diare pada balita di
Desa Hutumuri .
2. Ada hubungan antara Perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) dengan
kejadian diare pada balita di Desa Hutumri.

9
BAB III
METODE PENELITIAN

A. RANCANGAN DESAIN PENELITIAN


Desain penelitian adalah hasil akhir dari suatu tahap keputusan yang dibuat
oleh peneliti berhubungan dengan bagaimana suatu penelitian bisa diterapkan.
Desain sangat erat dengan bagaimana kerangka konsep penelitian sebagai
petunjuk perencanaan penelitian secara rinci dalam hal pengumpulan dan analisa
data.(Nursalam, 2005).
Dalam hal ini metode penelitian yang digunakan adalah metode analitik
korelasional yaitu suatu metode penelitian yang dilakukan untuk mencari,
menjelaskan suatu hubungan, memperkirakan serta menguji berdasarkan teori
yang sudah ada. Penelitian korelasional bertujuan mengungkapkan hubungan
korelatif antar variable.
Jenis penelitian ini menggunakan rancangan “ Cross Sectional “ yaitu suatu
penelitian untuk mempelajari dinamika korelasi antara faktor-faktor resiko dengan
efek, dengan cara pendekatan, observasi atau pengumpulan data sekaligus pada
suatu saat. Artinya setiap subjek penelitian hanya diobservasi satu kali saja
(Notoatmodjo, 2005).

B. LOKASI DAN WAKTU PENELITIAN


a. Waktu penelitian
Penelitian ini dilaksanakan yang dimulai dari perencanaan (penyusunan
proposal) sampai dengan penyusunan laporan akhir yang dilaksanakan sejak bulan
Mei sampai dengan bulan Juli 2021 Adapun pengumpulan data primer dilakukan
pada bulan Juni 2021
b. Tempat Penelitian
Lokasi penelitian ini dilakukan di Desa Hutumuri, Kecamatan Leitimur
Selatan, alasan mengambil tempat ini adalah selama 3 (tiga) tahun terakhir yaitu
tahun 2019,2020 dan 2021 desa tersebut terdapat kasus diare khususnya pada
balita dengan jumlah relatif lebih banyak dibanding desa yang lain di wilayah
kerja Puskesmas Leitimur Selatan, desa Hutumuri pada tahun 2021 juga menjadi

10
tempat dilaksanakan survey perilaku hidup sehat dengan hasil 63% termasuk
kriteria sehat dan 37% termasuk kriteria tidak sehat.

C. POPULASI DAN SAMPEL


1. POPULASI
Populasi adalah keseluruhan objek penelitian atau objek yang diteliti.
(Notoatmodjo, 2005). Populasi dalam penelitian ini adalah Seluruh ibu-ibu yang
memiliki balita (berumur 1-5 tahun) yang bertempat tinggal di Desa Hutumuri
Kecamatan Leitimur Selatan, sejumlah 231 responden.
2. SAMPEL
Sampel adalah sebagian kecil yang diambil dari keseluruhan objek yang
diteliti dan dianggap mewakili seluruh populasi. (Notoatmodjo, 2005). Dalam
penelitian ini sampel yang diteliti yaitu sebagian dari ibu-ibu yang memiliki balita
yang bertempat tinggal di Desa Sukomakmur Kecamatan Sumber Jadi Kabupaten
Sukolegowo, pada penelitian ini sampel yang diteliti adalah yang sesuai dengan
kriteria inklusi sejumlah 76 responden.
3. BESAR SAMPEL
Besar sampel adalah anggota yang akan dijadikan sampel (Nursalam, 2003).
Rumus yang digunakan untuk menentukan besar sampel dalam penelitian ini
menggunakan rumus sample maksimal menurut Sastroasmoro Sudigdo (2002)
dengan rumus sebagai berikut:
n =
Keterangan :
n = Besar sampel
N = Besarnya populasi
Z = Nilai standart normal untuk α = 0,05 adalah 1,96
p = Perkiraan proporsi, jika tidak diketahui dianggap 50 %
q = 1 - p atau sama dengan 100% - p
d = Tingkat kesalahan yang dipilih 0,05
Ibu-ibu balita di desa Hutumuri , Kecamatan Leitimur Selatan sebagai populasi
dalam penelitian ini berjumlah 231 orang
Sehingga sampel pada penelitian ini ditetapkan sebesar 76 responden.

11
4. TEKNIK SAMPLING
Sampling adalah proses menyeleksi dari populasi yang ada. Teknik sampling
merupakan cara-cara yang ditempuh dalam pengambilan sampel, agar
memperoleh sampel yang benar-benar sesuai dengan keseluruhan setiap
penelitian. Pada penelitian ini teknik pengambilan sampel dilakukan secara acak
yaitu dengan menggunakan teknik simple random sampling yaitu bahwa setiap
anggota atau unit dari populasi mempunyai kesempatan yang sama untuk diseleksi
sebagai sampel. Untuk mencapai sampel ini, setiap elemen diseleksi secara acak
(random). Nomor responden ditulis pada secarik kertas, dimasukkan ke dalam
kotak, diaduk dan diambil secara acak sesuai besarnya sampel (Notoatmodjo S,
2005).

D. VARIABEL PENELITIAN
1. Variabel Independen (Variabel bebas)
Variabel independen dalam penelitian ini adalah pengetahuan dan perilaku
hidup bersih dan sehat (PHBS).
2. Variabel dependen (Variabel Tergantung)
Variabel dependen dalam penelitian ini adalah kejadian diare pada balita.

E. DEFINISI OPERASIONAL
Definisi operasional adalah mendefinisikan variabel secara operasional
berdasarkan karakteristik yang diamati, memungkinkan peneliti untuk melakukan
observasi dan pengukuran secara cermat terhadap objek atau fenomena.

12
Definisi Operasional variabel tentang hubungan pengetahuan dan perilaku hidup
bersih dan sehat (PHBS) dengan kejadian diare pada balita.

No Variabel Definisi Parameter Alat ukur Skala ukur Kategori


Operasional
1 Independen Kemampuan Pengertian diare Kuisioner Ordinal Benar = 1
a. Pengetahuan ibu yang Penyebab diare Salah = 0
mempunyai Tanda-tanda dan Dengan Kriteria:
balita untuk gejala diare Baik Jika benar
menjawab Cara penyebaran 76 – 100%
dengan benar atau penularan Cukup jika
terhadap 20 diare Cara benar 56 – 76%
pertanyaan pencegahan Kurang jika
tentang diare Cara benar kurang
penyakit penanganan atau dari 56 %
diare penatalaksanaan
diare

13
b. Perilaku Pemberian ASI Kuisioner Ordinal Ya = 1
hidup bersih Perilaku esklusif Tidak = 0
dan sehat hidup bersih Balita ditimbang Dengan Kriteria:
(PHBS) dan sehat dalam tiga bulan Sehat jika
(PHBS) terakhir jawaban ya =
responden Cuci tangan 100%
sesuai dengan dengan air Tidak sehat jika
kriteria bersih dan sabun ada salah satu
program sebelum makan jawaban tidak
PHBS yang dan atau setelah (Depkes RI,
telah buang air besar, 2010)
dimodifikasi dll,
dan Menggunakan
disesuaikan air bersih untuk
dengan keperluan rumah
masalah diare tangga sehari-
hari Memiliki
atau
menggunakan
jamban
Air yang
diminum selalu
dimasak terlebih
dahulu
Jarak Sumber
air dengan
jamban 10 meter
atau lebih

14
2. Dependen Buang air Buang air besar Kuisioner Nominal Tidak Diare = 1
Kejadian besar cair lebih dari 3-4 Diare
diare pada yang dialami kali perhari
balita oleh balita Tinja berbentuk
yang terpilih cair Dengan atau
sebagai tanpa disertai
sampel dalam lendir
kurun waktu
bulan Juli
2021-
sakarang

F. INSTRUMENT PENELITIAN
Instrumen penelitian yaitu suatu alat yang digunakan untuk memperoleh
informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau hal-hal yang
ia ketahui (Arikunto, 2006). Pada penelitian ini instrumen yang digunakan untuk
variabel pengetahuan dan kejadian diare adalah kuisioner untuk variabel Perilaku
hidup bersih dan sehat (PHBS) kuisioner yang digunakan disesuaikan dengan
format PHBS dan diambil yang sesuai dengan masalah diare.

G. UJI VALIDITAS DAN REALIABILITAS INSTRUMENT


Uji Validasi Instrument Penelitian yang dilaksanakan pada bulan mei 2021 di
Desa Hutumuri pada 76 responden.hasil uji validitas dipreoleh hasil nilai r di
hiitung tertinggi yaitu 0,908 dan nilai r hitung terendah adalah 0,046.hasil nilai
rhitung tersebut akan di bandingkan dengan nilai r table dengan taraf signifikansi
5%dimana deefre of freedom (df)=n-2jadi(df)=76-2=74.uji validitas
menggunakan rumus product moment dan realiabilitas menggunkan rumus Alpha
Cronbach dengan koefisien realiabilitas nilai Alpha sebesar 0,05.

DAFTAR PUSTAKA

15
Depkes RI. 2008. Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) Tahun 2007. Jakarta:
Kementerian Kesehatan RI.

Depkes RI. 2011. Situasi Diare di Indonesia. Jakarta: Subdit Pengendalian Diare
dan Infeksi Saluran Pencernaan.

Dinkes Sul-Sel. 2012. Profil Kesehatan Sulawesi Selatan Tahun 2009 – 2011.
Makassar, Sulawesi Selatan.

Dinkes Wajo. 2012. Profil Kesehatan Kabupaten Wajo Tahun 2009 – 2011.
Sengkang: Kabupaten Wajo.

Sinthamuniwaty. 2006. Faktor – Faktor Risiko Kejadian Diare Akut Pada Balita.
http://eprintis.undip.ac.id/15323/1/SINTAMURNIWATYE4D002073.pdf Diakses
12 Oktober 2012.

Nugraheni, Devi. 2012. Hubungan Kondisi Fasilitas Sanitasi Dasar dan Personal
Hygiene dengan Kejadian Diare di Kecamatan Semarang Utara Kota Semarang.
JKM. Vol. 1 No. 2. http://ejournal-
s1.undip.ac.id/index.php/jkm/article/view/1379/1400 Diakses 12 Januari 2013.

16

Anda mungkin juga menyukai