NPM: 12114201180104
KELAS: B
FAKULTAS KESEHATAN
2021
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat
dan rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan Proposal Penelitian Tentang
“FAKTORFAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEMANDIRIAN LANSIA DI
DESA HUTUMURI ”
Penulis menyadari bahwa Proposal Penelitian ini masih jauh dari kesempurnaan.
Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun dari berbagai pihak, penulis
terima
Akhir kata penulis berharap semoga Proposal Penelitian ini dapat bermanfaat bagi
kita semua terutama dalam meningkatkan kualitas pendidikan kita.
Penyusun
2
DAFTAR ISI
Halaman Sampul
Kata Pengantar
Daftar Isi
Bab I Pendahuluan
Daftar Pustaka
3
BAB I
PENDAHULUAN
Menurut WHO dan Undang-undang No 13 Tahun 1998 kesejahteraan lanjut usia pada
pasal 1 ayat 2 yang menyebutkan bahwa umur 60 tahun adalah permulaan tua. Menua
bukanlah suatu penyakit, akan tetapi merupakan proses yang berangsur-angsur
mengakibatkan perubahan yang kumulatif, merupakan dari dalam atau luar tubuh yang
berakhir dengan kematian (Padilla, 2013).
Hatta (2006) menyatakan, Indonesia adalah negara yang memiliki jumlah penduduk
terpadat ke 4 di dunia. Dengan penduduk yang lebih dari 200 juta jiwa pada tahun 2000,
7,5% atau 15% juta jiwa adalah penduduk lansia. Berdasarkan Proyeksi Biro Pusat Statistik
(BPS) pada tahun 2005-2010 jumlah penduduklanjut usia akan sama dengan jumlah balita
yaitu, 8,5% dari jumlah penduduk atau sekitar 19 juta jiwa. Menurut ramalan WHO
penduduk lansia di indonesia indonesia pada tahun 2020 mendatang sudah mencapai angka
11,34% atau tercatat 28,8 juta orang, balitanya tinggal 6,9% yang menyebabkan jumlah
penduduk lansia terbesar di dunia. Melihat tingkat kesehatan dan kesejahteraan kian membaik
maka angka harapan hidup penduduk indonesia juga kian meningkat (Kresnawati Indah,
2012).
Bebrapa wilayah di Indonesia akan mengalami ledakan jumlah penduduk lansia pada
tahun 2010 hingga tahun 2020. Jumlah lansia di perkirakan naik 11,34% dari jumlah
penduduk indonesia. berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2007, jumlah lansia
di Indonesia mencapai 18,96 juta jiwa. Dari jumlah tersebut 14% diantaranya berada di
daerah Istimewa Yogyakarta atau yang tertinggi di Indonesia disusul jawa tengah (11,16%),
jawa timur (11,14%), dan Bali (11,01%) (Media Indonesia Nasional, 2009 dalam Kresnawati
Indah, 2012).
Berdasarkan uraian pada latar belakang diatas maka rumusan masalah paada peneliti ini
adalah”adakah hubungan dukungan keluarga dengan kemandirian lansia dalam pemenuhan
aktivitas sehari-hari”.
4
C. TUJUAN PENELITIAN
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
1. Untuk mengetahui dukungan keluarga secara emosional dengan kemandirian lansia
2. Untuk mengetahui dukungan keluarga dari segi fisik dan dengan kemandirian lansia
D. MANFAAT PENELITIAN
1. Manfaat Teoritis
Sebagai salah satu sumber informasi tentang hubungan antara pengetahuan bagi kemandirian
para lansia
2.Manfaat Praktis
Menimbulkan kesadaran pada keluarga atau masyarakat akan pentingnya upaya kemandirian
dan ketepatan dalam memberikan pertolongan baik secara mandiri maupun dengan
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. TINJAUAN TEORI
DEFENISI LANSIA
Orang lanjut usia adalah sebutan bagi mereka yang telah memasuki usia 60 (enam
puluh) tahun keatas. Undang-undang Republik indonesia nomer 13 Tahun 1998 tentang
kesejahteraan usia lanjut Bab 1 Pasal 1, yang di maksud dengan lanjut usia adalah seseorang
yang telah mencapaiu usia 60 tahun ke atas ( Yeniar Indriana, 2012)
Menurut suadirman (2004), lansia merupakan suatu kelompok penduduk yang cukup
rentan terhadap masalaha baik masalah ekonomi, sosial, budaya, kesehatan maupun
psikologis yang menyebabkan lansia menjadi kurang mandiri dan tidak sedikit lansia yang
membutuhka bantuan orang lain untuk melakukan aktivitas sehari-hari.
Proses Menua
Menurut Nugroho (2000), penuaan adalah konsekuaensi yang tidak dapat dihindarkan.
Menua (menjadi tau ) adalah suatu proses menghilangnya secara perlahan-lahan kemampuan
jaringan untuk mempernbaiki diri/mengganti dan mempertahankan fungsi normalnya
sehingga tidak bisa bertahan terhadap infeksi dan memperbaiki kerusakan yang di derita.
Menurut Constantinides (1994) dalam (Darmojo dan Mastono,2006) proses menua yang
terjadi pada lansia secara linier dapat digambarkan melalui tiga tahap yaitu, kelemahan
(impairment), keterhambatan (handicap), ketidakmampuan (disability), dan cendrung
menimbulkan masalah kesehatan secara umum maupun ksehatan jiwa secara khusus pada
lanjut usia (Nusi Ferani dkk, 2010)
yang ditandai dengan kulit menjadi keriput karna berkurangnya bantalan lemak, rambut
menjadi lambat, nafsu makan berkurang dan kondisi tubuh yang lain juga mengalami
6
1. Emosional
2. Fisik
Kemandirian Lansia
Ukuran kemandirian lansia dapat dilihat dengan cara lansia melakukan aktivitasnya
sendiri tanpa bantuan orang lain, lanjut usia potensial adalah lanjut usia yang masih mampu
7
melakukan pekerjaan dan atau kegiatan yang dapat menghasilkan barang dan atau jasa
Lanjut usia potensial biasanya hidup di rumah sendiri atau tidak tinggal di panti
werda. Mereka masih mampu bekerja dan mencari nafkah baik untuk dirinya sendiri maupun
untuk keluarganya. Lanjut usia tidak potensial membutuhkan bantuan orang lain dalam
Asuhan keperawatan lansia adalah suatu rangkaian kegiatan dari proses keperawatan yang di
tujukan pada lansia. Kegiatan tersebut meliputi pengkajian kepada lansia dengan
melaksanakan perencanan serta terakhir melakukan evaluasi ( Maryam Siti dkk, 2009).
Tujuan dari melakuakan pengkajian adalah untuk menentukan kemampuan klien dalam
memelihara diri sendiri. Melengkapi data dasar untuk membuat rencana keperawatan, serta
DEFINISI KELUARGA
keluarga sebagai suatu sistem sosial yang terdiri dari orang atau lebih yang dihubungkan
Sesuai budaya indonesia lansia harus mendapat tempat yang tertinggi, dihormati,
dihargai, diperhatikan dikasihi dan dianggap sebagai pepunden. Pandangan ini harus dipupuk
8
dan dilestarikan dalam masyrakat lansia dianggap memiliki pengetahuan, pengalaman dan
kearifan, yang dapat dimanfaatkan oleh masyrakat yang lebih muda( nugroho Wahjudi 2009).
Fungsi Keluarga
Keluarga memiliki peranan yang sangat penting dalam upaya pengembangan kesehatan
anggota keluarganya. Fungsi keluarga antara lain fungsi biologis, fungsi psikologis, fungsi
4. Model pola perilaku yang tepat bagi anak untuk belajar untuk menjadi anggota
tepat.
1. Pengkajian
2. Diagnosa Keperawatan
3. Rencana Keperawatan
4. Implementasi
5. evaluasi
9
Keterangan :
10
BAB III
METODE PENELITIAN
Dalam hal ini metode penelitian yang digunakan adalah metode analitik korelasional
yaitu suatu metode penelitian yang dilakukan untuk mencari, menjelaskan suatu hubungan,
memperkirakan serta menguji berdasarkan teori yang sudah ada. Penelitian korelasional
bertujuan mengungkapkan hubungan korelatif antar variable.
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah analitik (non-eksperimental).
Penelitian ini menggunakan metode penelitian survei analitik yang suatu metode penelitian
yang melakukan analisis dinamika antara hubungan (korelasi) dukungan keluarga dengan
kemandirian pada lansia . Cross sectional adalah suatu penelitian untuk mempelajari korelasi
antara faktor-faktor resiko dengan cara pendekatan/pegumpulan data sekaligus pada suatu
saat tertentu saja. Studi ini dapat diterapkan pada penelitian deskriptif maupun analitik
2. Sampel
Sampel merupakan bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populaasi (Putri
Ayu,2004). Besar sampel dalam penelitian ini sebanyak 80 lansia yang beada di wilayah
Desa Hutumuri
11
3. Teknik Sampling
Teknik sampling adalah teknik penentuan sampel untuk tujuan tertentu saja. sample dikenal
juga dengan nama sampling bertujuan, sampling bersyarat, sampling pilihan. Pengambilan
sampel di peroleh dengan cara teknik purposive sampling dengan krateria sebagai berikut
a) Kriteria inkulusi
b) Kriteria eksklusi
D. VARIABEL PENELITIAN
1. Variabel Independen (Variabel bebas)
Variabel independen dalam penelitian ini adalah pengetahuan Kemandirian Lansia
2. Variabel dependen (Variabel Tergantung)
Variabel dependen dalam penelitian ini adalah kejadian dalam kemandirian lansia
E. DEFINISI OPERASIONAL
Definisi operasional adalah mendefinisikan variabel secara operasional berdasarkan
karakteristik yang diamati, memungkinkan peneliti untuk melakukan observasi dan
pengukuran secara cermat terhadap objek atau fenomena.
F. INSTRUMENT PENELITIAN
Instrumen penelitian yaitu suatu alat yang digunakan untuk memperoleh informasi dari
responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau hal-hal yang ia ketahui (Arikunto,
2006)
12
G. UJI VALIDITAS DAN REALIABILITAS INSTRUMENT
Uji Validasi Instrument Penelitian yang dilaksanakan pada bulan mei 2021 di Desa Hutumuri
pada 191 responden.
13
DAFTAR PUSTAKA
Ayu Putri Ariani, 2014. Aplikasi Metodologi Penelitian Kebidanan dan Kesehatan
Reproduksi. Nuha Medika: Yogyakarta
Setyoadi, Noerhamdani, Fela Ermawati, 2011. Perbedaan Tingkat kualitas Hidup Pada
Wanita Lansia Di Kommunitas Dan Panti http://www.google.com/url?
sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=4&ved=0CD0QFjAD&url=http
%3A%2F%2Fjos.unsoed.ac.id%2Findex.php%2Fkeperawatan%2Farticle
%2Fdownload
%2F204%2F63&ei=3fp1VL2BDdWWuASXpoDoDw&usg=AFQjCNENglxlid
5KzmuD_sGP7OTcZ1PQ3g&bvm=bv.80642063,d.c2E diakses tanggal 22
November 2014.
14