Kelompok 10
IKM A2 2015
Puji syukur Kelompok ucapkan atas kehadirat Allah SWT karena berkat
Ibu yang telah membimbing Kelompok agar dapat mengerti bagaimana cara
membuat makalah.
ini masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu Kelompok sangat mengharapkan
Kelompok 10
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
Gotong royong merupakan suatu istilah asli Indonesia yang berarti bekerja
bersama-sama untuk mencapai suatu hasil yang didambakan. Berasal dari kata
gotong yang artinya bekerja, dan royong yang artinya bersama. Sikap gotong
bersama-sama menikmati hasil pekerjaan tersebut secara adil. Atau suatu usaha
atau pekerjaan yang dilakukan tanpa pamrih dan secara sukarela oleh semua
lingkup yang tiada batas (no limitation), Perbedaan ini menyebabkan antarnegara
masyarakat Indonesia, dan merupakan warisan budaya bangsa. Nilai dan perilaku
memerlukan tenaga kerja yang banyak untuk mencangkul tanah, menanam benih,
mengatur saluran air, memupuk tanaman dan menyiangi tanaman. Demikian juga
pada saat musim panen tiba. Warga masyarakat bergotong royong memetik padi,
Gotong royong berasal dari kata dalam Bahasa Jawa, atau setidaknya
mempunyai nuansa Bahasa Jawa. Kata gotong dapat dipadankan dengan kata
pikul atau angkat. Sebagai contoh ada pohon yang besar roboh menghalangi jalan
kayu itu ke pinggir jalan. Orang desa menyebutnya dengan nggotong atau
kata saiyeg saeko proyo atau satu gerak satu kesatuan usaha memiliki makna yang
amat dekat untuk melukiskan kata royong ini. Ibarat burung kuntul berwarna putih
terbang bersama-sama, dengan kepak sayapnya yang seirama, menuju satu arah
(Abdillah, 2011).
individu dalam kondisi seperti apapun harus ada kemauan untuk ikut
berpartisipasi aktif dalam memberi nilai tambah atau positif kepada setiap obyek,
aktif tersebut bisa berupa bantuan yang berwujud materi, keuangan, tenaga fisik,
mental spiritual, ketrampilan atau skill, sumbangan pikiran atau nasihat yang
Bagi mereka yang masih belum mampu melakukan salah satu dari
alternative bantuan diatas, maka mereka cukup dengan berdiam diri dan tidak
berbuat apapun yang bisa merusak situasi dan kondisi yang berlaku saat itu.
Berdiam diri dan tidak membuat keruh situasipun sudah merupakan implementasi
kehidupan ekonomi berdasarkan azas kerjasama atau usaha bersama. Hal ini
bersama secara adil (adil dalam kemakmuran dalam bidang ekonomi, prinsip
kekeluargaan.
(2) Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan yang menguasai
(3) Bumi, air, dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh
produksi dikerjakan oleh semua, untuk semua di bawah pimpinan atau pemilikan
orang-seorang.
2.1.3 Azas Gotong Royong Dalam Kehidupan Sehari-Hari
Sikap gotong royong memang sudah menjadi kepribadian bangsa Indonesia yang
harus benar-benar dijaga dan dipelihara, akan tetapi arus kemajuan ilmu dan
teknologi ternyata membawa pengaruh yang cukup besar terhadap sikap dan
kepribadian suatu bangsa, serta selalu diikuti oleh perubahan tatanan nilai dan
kebudayaan bangsa Indonesia, tentu tidak akan lepas dari pengaruh tersebut.
Namun syukurlah bahwa sistem budaya kita dilandasi oleh nilai-nilai keagamaan
kehidupan sesamanya.
perbedaan mengenai sifat lebih atau kurang rela dalam hubungan dengan beberapa
(Koentjaraningrat, 1985:168).
musim sibuk ketika masa bercocok tanam. dalam musim-musim sibuk itu kalau
tenaga keluarga batih atau keluarga luas tidak cukup lagi untuk menyelesaikan
sendiri segala pekerjaan di ladang atau di sawah, maka orang bisa menyewa
tenaga tambahan atau bisa meminta bantuan tenaga dari sesame warga
yang berbentuk komunitas kecil, kompensasi untuk jasa yang disumbangkan itu
dari tikus, menggali sumur di pekarangan. Pada masyarakat desa, warga sering
memperhatikan segala peraturan sopan santun dan adat istiadat yang biasanya
bersangkut paut dengan aktivitas serupa. Adapun sikap tuan rumah juga menjamu
kewajiban untuk membalas jasa kepada semua tetangga yang dating tersebut pada
rumah tangga mereka. Sifat kompleks dari sistem tolong menolong dalam sektor
rumah tangga sering mengurangi rasa kesadaran dari dalam diri seorang warga
(Koentjaraningrat, 1985:167).
upacara biasanya berjalan dengan rasa kesadaran diri yang besar, karena warga
yang ikut membantu dapat langsung menikmati makanan enak di acara pesta,
merayakan pesta dan ikut merasakan suasana gembira. Pada sikap tolong-
dilakukan oleh seseorang dengan amat rela, tanpa perhitungan akan mendapat
(Koentjaraningrat, 1985:167).
bersama/umum.
Peningkatan/pemenuhan kesejahteraan.
Kurangnya sosialisasi.
2.1.7 Musyawarah
Musyawarah berasal dari kata Syawara yaitu berasal dari Bahasa Arab
yang berarti berunding, urun rembuk atau mengatakan dan mengajukan sesuatu.
Istilah-istilah lain dalam tata Negara Indonesia dan kehidupan modern tentang
didalamnya, maka kedua hal ini saling berhubungan dan berkaitan. Komunikasi
membantu proses berjalannya suatu musyawarah. Ada sumber, pesan, media, serta
penerima pesan yang sudah bersiap juga untuk memberikan feedback.
Musyawarah sendiri memiliki tujuan agar suatu masalah dapat dipecahkan jalan
keluarnya dan sebisa mungkin tidak merugikan orang lain serta mengambil jalan
yang adil.
royong ini terutama merujuk pada tulisan dari Koentjaraningrat yang membahas
dengan kelompok sekunder. Hal ini dikaitkan dengan masalah penerapan gotong
royong di pedesaan dan perkotaan. Posisi yang diambil dalam bahasan ini adalah
gotong royong lebih dikaitkan dengan sifat kelompok. Oleh karena itu di
perkotaan pun bisa diterapkan gotong royong dengan bentuk yang berbeda dengan
penerapannya di pedesaan.
pengarahan dan dorongan agar agar dari satu kegiatan dapat dihasilkan
kegiatan lainnya.
memampukan masyarakat dari oleh dan untuk masyarakat itu sendiri, berdasarkan
kesehatan :
didukung dengan potensi sumber daya manusia yang memadai, maka komunitas
tersebut tetap akan tertinggal, karena tidak mampu mengelola sumber alam yang
Potensi masyarakat yang ada tidak akan tumbuh dan berkembang dengan
baik tanpa adanya gotong royong dari masyarakat itu sendiri. Peran petugas
ide, dana, bahan bangunan, dan fasilitas – fasilitas lain untuk menunjang usaha
kesehatan.
4. Menjalin kemitraan
swasta dan lembaga swadaya masyarakat, serta individu dalam rangka untuk
5. Desentralisasi
1. Tahap penyadaran
diberikan pemahaman bahwa mereka mempunyai hak untuk menjadi berada atau
pendampingan.
2. Tahap pengkapasitasan
lokakarya dan kegiatan sejenisnya yang bertujuan untuk meningkatkan life skill
3. Tahap pendayaan
memberikan peran yang lebih besar secara bertahap, sesuai dengan kapasitas dan
Gerakan posyandu ini telah berkembang dengan pesat secara nasional sejak
tahun 1982. Saat ini telah populer di lingkungan desa dan RW diseluruh
Indonesia. Posyandu meliputi lima program prioritas yaitu: KB, KIA, imunisasi,
dan penaggulangan diare yang terbukti mempunyai daya ungkit besar terhadap
penurunan angka kematian bayi. Sebagai salah satu tempat pelayanan kesehatan
sebaiknya posyandu digiatkan kembali seperti pada masa orde baru karena
terbukti ampuh mendeteksi permasalahan gizi dan kesehatan di berbagai daerah.
Permasalahn gizi buruk anak balita, kekurangan gizi, busung lapar dan masalah
kesehatan lainnya menyangkut kesehatan ibu dan anak akan mudah dihindarkan
Kegiatan posyandu lebih dikenal dengan sistem lima meja yang meliputi:
Meja 1 : pendaftaran
Meja 2 : penimbangan
jumlah posyandu di berbagai daerah yang semula ada sudah tidak aktif lagi.
kesehatan ibu serta kesehatan anak lainnya. Kegiatan pondok bersalin desa
antara lain melakukan pemeriksaan (ibu hamil, ibu nifas, ibu menyusui, bayi dan
kesehatan ibu dan anak, serta pelatihan dan pembinaan kepada kader dan
mayarakat.
dioperasionalkan melalui kerja sama antara bidan dengan dukun bayi, sehingga
Di lapangan POD dapat berdiri sendiri atau menjadi salah satu kegiatan
dari UKBM yang ada. Gambaran situasi POD mirip dengan posyandu dimana
bentuk pelayanan menyediakan obat bebas dan obat khusus untuk keperluan
pondok pesantren.
4. Dana Sehat
Dalam implementasinya juga berkembang beberapa pola dana sehat, antara lain
sebagai berikut :
d. Dana sehat pola koperasi unit desa (KUD), dilaksanakan pada lebih dari 23
kesehatan seperti askes, jamsostek, dan asuransi kesehatan swasta lainnya. Dana
gilirannya mampu melestarikan kegiatan UKBM setempat. Oleh karena itu, dana
Di tanah air kita ini terdapat 2.950 lembaga swadaya masyarakat (LSM),
hanya 105 organisasi LSM. Ditinjau dari segi kesehatan, LSM ini dapat
internasional.
tingkatan.
organisasi kemasyarakatan.
kesehatan.
kesehatan dan mengobati gejala (keluhan) dari beberapa penyakit yang ringan.
Selain itu, TOGA juga berfungsi ganda mengingat dapat dipergunakan untuk
dan pemandangan.
Salah satu akibat krisis ekonomi adalah penurunan daya beli masyarakat
kegiatan yakni bayi berumur 6-11 bulan terutama mereka dari keluarga miskin,
anak umur 12-23 bulan terutama mereka dari keluarga miskin, anak umur 24-59
bulan terutama mereka dari keluarga miskin, dan seluruh ibu hamil dan ibu nifas
Perlu ditekankan bahwa untuk kegiatan pada pos gizi ini apabila setelah
diberikan PMT anak masih menderita kekurangan energi protein (KEP) maka,
makanan tambahan terus dilanjutkan sampai anak pulih dan segera diperiksakan
ke puskesmas (dirujuk)
Lingkup kegiatan oleh poskestren adalah tak jauh berbeda dengan Pos
Obat Desa namun pos ini khusus ditujukan bagi para santri dan atau masyarakat
berusia 14-15 tahun dengan syarat khusus memiliki minat terhadap kesehatan.
Dan anggota dewasa, yakni Pamong Saka, Instruktur Saka serta Pemimpin Saka.
lingkungan terutama dalam penggunaan air bersih serta pengelolaan sampah dan
tingkat RW yang besar perannya pada pembinaan remaja dan pemuda dalam
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA