Anda di halaman 1dari 29

LAPORAN KULIAH LAPANGAN PROMOSI KESEHATAN KERJA

Oleh :

Kelompok II

1. Rahmayuda 1511211021

2. Raenhard Faisal Akbar 1511211027

3. Ainul Mardhiah 1511211038

Dosen Pengampu :

Nopriadi, SKM, MKM, M.si

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS ANDALAS

2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan

karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan laporan yang

membahas promosi kesehatan kerja

Laporan ini disusun untuk melengkapi tugas mata kuliah promosi

kesehtan kerja . Dengan terselesaikannnya makalah ini penulis mengucapkan

terima kasih kepada pengampu.

Penulis menyadari bahwasanya kesempurnaan bukanlah milik manusia.

Mungkin terdapat kekurangan yang perlu diperbaiki dalam pembuatan laporan

ini. Oleh karena itu, kritik dan saran kelompok harapkan sebagai bahan revisi

untuk menyempurnakan makalah ini. Semoga laporan ini dapat bermanfaat dan

membawa hasanah pengetahuan bagi kita semua.

Padang, 24 April 2018

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................................i

DAFTAR ISI..........................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN........................................................................................................1

1.1 Latar Balakang....................................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah..............................................................................................2

1.3 Tujuan.................................................................................................................2

1.4 Manfaat..............................................................................................................2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA................................................................................................3

2.1 Pengertian Alat Pelindung Diri............................................................................3

2.2 Tujuan Memakai Alat Pelindung Diri...................................................................3

2.3 Manfaat Memakai Alat Pelindung Diri................................................................3

2.4 Pentingnya Memakai Alat Pelindung Diri............................................................4

2.5 Macam- Macam Alat Pelindung Diri...................................................................4

2.6 Penyakit Akibat Kerja..........................................................................................6

2.7 Potensi Bahaya Dan Akibat Yang Dapat Terjadi Di Pabrik Tahu...........................8

2.8 Pencegahan Penyakit Akibat Kerja....................................................................10

BAB III METODE...............................................................................................................12

3.1 Metode dan Media Kegiatan............................................................................12

3.2 Jadwal Dan Kegiatan.........................................................................................12

3.3 Sasaran Penelitian............................................................................................12

3.4 Waktu pelaksanaan pratikum...........................................................................12

3.5 Topik Kegiatan..................................................................................................13

3.6 Cara Kerja Pratikum..........................................................................................13

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN...................................................................................14

ii
4.1 Profil UKM Tahu Alami......................................................................................14

4.2 Pembahasan kegiatan.......................................................................................15

4.3 Kendala melakukan kegiatan............................................................................15

BAB V PENUTUP..............................................................................................................16

5.1 Kesimpulan.......................................................................................................16

5.2 Saran................................................................................................................16

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Balakang

Tahu merupakan salah satu produk dari komoditas usaha kecil menengah

berbahan baku kedelai (Glycine sp) yang banyak dijumpai di beberapa daerah.

Mulai dari perkotaan sampai di pedesaan industri pembuatan tahu mulai

dikembangkan. Hal ini disebabkan proses produksi tahu yang cukup sederhana,

ditambah lagi pemerintah juga memberikan ruang bagi masyarakat untuk

membuka dan mengembangkan usaha produksi tahu skala kecil dan menengah.

Salah satunya Usaha Kecil Menengah pada Pabrik Tahu. Banyaknya

pengusaha atau perusahaan tahu yang berkembang memberi dampak positif, yaitu

mampu mencukupi permintaan pasar yang terus naik dari waktu ke waktu,

Membuka lapangan kerja sekitar lingkungan pabrik tahu memperkecil angka

pengangguran.

Industri tersebut berkembang pesat sejalan dengan peningkatan jumlah

penduduk. Namun, di sisi lain industri ini menghasilakan limbah cair yang

berpotensi mencemari lingkungan. Industri tahu membutuhkan air untuk

pemrosesannya, yaitu untuk proses sortasi, peredaman, pengupasan kulit,

pencucian, penggilingan, perebusan dan penyaringan. pengertian pencemaran

sendiri adalah masuk atau dimasukannya makhluk hidup, zat, energi dan atau

komponen lain ke dalam air, udara/tanah dan atau berubahnya tatanannya

(komposisi) oleh kegiatan manusia atau oleh proses alam, sehingga kualitasnya

turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan air, udara/tanah menjadi

kurang atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai dengan peruntukannya.

1
1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang maka perlu dilakukan promosi kesehatan di

UKM Tahu Alami

1.3 Tujuan

Untuk meningkatkan pengetahuan pekerja tentang pentingnya penggunaan

alat pelindung diri di tempat kerja

1.4 Manfaat

Dapat meningkatkan pengetahuan pekerja tentang pentingnya penggunaan

alat pelindung diri di tempat kerja

2
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

1.5 Pengertian Alat Pelindung Diri

Alat Pelindung Diri adalah alat-alat yang mampu memberikan perlindungan

terhadap bahaya-bahaya kecelakaan (Suma’mur, 1991). Atau bisa juga disebut alat

kelengkapan yang wajib digunakan saat bekerja sesuai bahaya dan risiko kerja

untuk menjaga keselamatan pekerja itu sendiri dan orang di sekelilingnya.

APD dipakai sebagai upaya terakhir dalam usaha melindungi tenaga kerja

apabila usaha rekayasa (engineering) dan administratif tidak dapat dilakukan

dengan baik. Namun pemakaian APD bukanlah pengganti dari usaha tersebut,

namun sebagai usaha akhir.

Alat Pelindung Diri harus mampu melindungi pemakainya dari bahaya-

bahaya kecelakaan yang mungkin ditimbulkan, oleh karena itu, APD dipilih

secara hati-hati agar dapat memenuhi beberapa ketentuan yang diperlukan.

1.6 Tujuan Memakai Alat Pelindung Diri

1. Melindungi tenaga kerja apabila usaha rekayasa (engineering) dan

administratif tidak dapat dilakukan dengan baik.

2. Meningkatkan efektivitas dan produktivitas kerja.

3. Menciptakan lingkungan kerja yang aman.

1.7 Manfaat Memakai Alat Pelindung Diri

1. Untuk melindungi seluruh/sebagian tubuhnya terhadap kemungkinan

adanya potensi bahaya/kecelakaan kerja.

2. Mengurangi resiko akibat kecelakaan.

3
1.8 Pentingnya Memakai Alat Pelindung Diri

Alat pelindung diri bagi pekerja merupakan kelengkapan yang harus dipakai

pada saat melakukan pekerjaan yang disesuaikan dengan bahaya, resiko dan untuk

menjaga keselamatan pekerja itu sendiri dan orang-orang disekitarnya. Pentingnya

memakai alat pelindung diri terdapat dalam Undang-undang yang tertuang dalam

Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No. Per.08/Men/VII/2010

tentang pelindung diri. Sehingga wajib bagi setiap perusahaan untuk memberikan

APD pada karyawan untuk memperlancar proses kerja dan keselamatan dalam

perusahaan tersebut.

1.9 Macam- Macam Alat Pelindung Diri

Alat Pelindung Diri (APD) adalah kelengkapan yang wajib digunakan saat

bekerja sesuai bahaya dan risiko kerja untuk menjaga keselamatan pekerja itu

sendiri dan orang di sekelilingnya. Kewajiban itu sudah disepakati oleh

pemerintah melalui Departement Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik

Indonesia. Hal ini tertulis di Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi

No. Per.08/Men/VII/2010 tentang pelindung diri. Adapun bentuk dari alat tersebut

adalah :

· Safety Helmet

Safety helmet berfungsi sebagai pelindung kepala dari benda yang bisa mengenai

kepala secara langsung.

· Sabuk Keselamatan (safety belt)

Sabuk Keselamatan (safety belt) berfungsi sebagai alat pengaman ketika

menggunakan alat transportasi ataupun peralatan lain yang serupa (mobil,

pesawat, alat berat, dan lain-lain).

4
· Sepatu Pelindung (safety shoes)

Sepatu karet (sepatu boot) berfungsi sebagai alat pengaman saat bekerja di tempat

yang becek ataupun berlumpur. Kebanyakan di lapisi dengan metal untuk

melindungi kaki dari benda tajam atau berat, benda panas, cairan kimia, dan

sebagainya..

· Sarung Tangan

Sarung tangan berfungsi sebagai alat pelindung tangan pada saat bekerja di tempat

atau situasi yang dapat mengakibatkan cedera tangan. Bahan dan bentuk sarung

tangan di sesuaikan dengan fungsi masing-masing pekerjaan.

· Tali Pengaman (Safety Harness)

Tali pengaman (safety harness) berfungsi sebagai pengaman saat bekerja di

ketinggian. Diwajibkan menggunakan alat ini di ketinggian lebih dari 1,8 meter.

· Penutup Telinga (Ear Plug / Ear Muff)

Penutup telinga (ear plug/ear muff) berfungsi sebagai pelindung telinga pada saat

bekerja di tempat yang bising.

· Kaca Mata Pengaman (Safety Glasses)

Kaca mata pengaman (safety glasses) berfungsi sebagai pelindung mata ketika

bekerja (misalnya mengelas).

· Masker (Respirator)

Masker (respirator) berfungsi sebagai penyaring udara yang dihirup saat bekerja

di tempat dengan kualitas udara buruk (misal berdebu, beracun, dsb).

· Pelindung wajah (Face Shield)

Pelindung wajah (face shield) berfungsi sebagai pelindung wajah dari percikan

benda asing saat bekerja (misal pekerjaan menggerinda)

5
· Jas Hujan (Rain Coat)

Jas hujan (rain coat) berfungsi melindungi dari percikan air saat bekerja (misal

bekerja pada waktu hujan atau sedang mencuci alat).

Semua jenis APD harus digunakan sebagaimana mestinya, gunakan

pedoman yang benar-benar sesuai dengan standar keselamatan kerja (K3L :

Kesehatan, Keselamatan Kerja dan Lingkungan). APD harus digunakan sesuai

dengan jenis pekerjaan dan dalam jumlah yang memadai, memastikan APD yang

dugunakan aman untuk keselamatan pekerja, selain itu APD juga harus sesuai

dengan standar yang telah ditetapkan

1.10 Penyakit Akibat Kerja

Penyakit Akibat Kerja adalah penyakit yang disebabkan oleh pekerjaan, alat

kerja, bahan, proses maupun lingkungan kerja. Dengan demikian Penyakit Akibat

Kerja merupakan penyakit yang artifisial atau man made disease. Dalam

melakukan pekerjaan apapun, sebenarnya kita berisiko untuk mendapatkan

gangguan Kesehatan atau penyakit yang ditimbulkan oleh penyakit tersebut.Oleh

karena itu , penyakit akibat kerja adalah penyakit yang disebabkan oleh

pekerjaan,alat kerja , bahan , proses maupun lingkungan kerja

Pada simposium internasional mengenai penyakit akibat hubungan

pekerjaan yang diselenggarakan oleh ILO (International Labour Organization) di

Linz, Austria, dihasilkan definisi menyangkut PAK sebagai berikut:

a. Penyakit Akibat Kerja – Occupational Disease adalah penyakit yang

mempunyai penyebab yang spesifik atau asosiasi yang kuat dengan pekerjaan,

yang pada umumnya terdiri dari satu agen penyebab yang sudah diakui.

6
b. Penyakit yang Berhubungan dengan Pekerjaan – Work Related Disease

adalah penyakit yang mempunyai beberapa agen penyebab, dimana faktor

pekerjaan memegang peranan bersama dengan faktor risiko lainnya dalam

berkembangnya penyakit yang mempunyai etiologi kompleks.

c. Penyakit yang Mengenai Populasi Kerja – Disease of Fecting Working

Populations adalah penyakit yang terjadi pada populasi pekerja tanpa adanya agen

penyebab ditempat kerja, namun dapat diperberat oleh kondisi pekerjaan yang

buruk bagi kesehatan

Menurut Cherry, 1999 “ An occupational disease may be defined simply as

one that is caused , or made worse , by exposure at work.. Di sini menggambarkan

bahwa secara sederhana sesuatu yang disebabkan , atau diperburuk , oleh pajanan

di tempat kerja . Atau , “ An occupational disease is health problem caused by

exposure to a workplace hazard ” ( Workplace Safety and Insurance Board,

2005 ), Sedangkan dari definisi kedua tersebut, penyakit akibat kerja adalah suatu

masalah Kesehatan yang disebabkan oleh pajanan berbahaya di tempat kerja.

Dalam hal ini , pajanan berbahaya yang dimaksud oleh Work place Safety and

Insurance Board ( 2005 ) antara lain :

1. Debu , gas , atau asap

2. Suara / kebisingan ( noise )

3. Bahan toksik ( racun )

4. Getaran ( vibration )

5. Radiasi

6. Infeksi kuman atau dingin yang ekstrem

7. Tekanan udara tinggi atau rendah yang ekstrem

7
Menurut Keputusan Presiden Nomor 22 tahun 1993 tertanggal 27

Februari 1993, Penyakit yang timbul akibat hubungan kerja adalah penyakit yang

disebabkan oleh pekerjaan atau lingkungan kerja (pasal 1). Keputusan Presiden

tersebut melampirkan Daftar Penyakit yang diantaranya yang berkaitan dengan

pulmonologi termasuk pneumokoniosis dan silikotuberkulosis, penyakit paru dan

saluran nafas akibat debu logam keras, penyakit paru dan saluran nafas akibat

debu kapas, vals, henep dan sisal (bissinosis), asma akibat kerja, dan alveolitis

alergika.

Pasal 2 Keputusan Presiden tersebut menyatakan bahwa mereka yang

menderita penyakit yang timbul karena hubungan kerja berhak memperoleh

jaminan kecelakaan kerja.

Keputusan Presiden tersebut merujuk kepada Undang-Undang RI No 3

tahun 1992 tentang Jaminan Sosial Tenaga Kerja, yang pasal 1 nya menyatakan

bahwa kecelakaan kerja adalah kecelakaan yang terjadi berhubung dengan

hubungan kerja, termasuk penyakit yg timbul karena hub kerja, demikian pula

kecelakaan yang terjadi dalam perjalanan berangkat dari rumah menuju tempat

kerja, dan pulang kerumah melalui jalan yg biasa atau wajar dilalui.

1.11 Potensi Bahaya Dan Akibat Yang Dapat Terjadi Di Pabrik Tahu

Adapun potensi bahaya dan akibat yang dapat dihasilkan yaitu :

Potensi bahaya dan akibatnya

1. a. Bagian kerja : Bahan (kedelei) yang telah dipilih

b. Potensi bahaya : sikap kerja, cara kerja.

c. Akibat yang timbul : cepat lelah, nyeri punggung, keseleo pada tangan

gangguan aktivitas dan konsentrasi.

8
2. a. Bagian kerja : Dilakukan pembersihan (bahan dibersihkan/dicuci).

b. Potensi bahaya : cara kerja, sikap kerja.

c. Akibat yang timbul : nyeri punggung, dan cepat lelah, pegal-pegal.

3. a. Bagian kerja : Penggilingan

b. Potensi bahaya : bau, sikap kerja, cara kerja, dan debu.

c. Akibat yang timbul : pegal-pegal, nyeri punggung, dan cepat lelah, bising

4. a. Bagian kerja : Bahan dimasak (di rebus).

b. Potensi bahaya : cara kerja, sikap kerja, dan bau

c. Akibat yang timbul : cepat lelah, pegal-pegal, nyeri punggung

5. a. Bagian kerja : Dilakukan penyaringan

b. Potensi bahaya : sikap kerja, cara kerja,

c. Akibat yang timbul : cepat lelah, nyeri pungggung.

7. a. Bagian kerja : Dicetak

b. Potensi bahaya : cara kerja, sikap kerja

c. Akibat yang timbul : konsentrasi, cepat lelah, nyeri punggung

8. a. Bagian kerja : Di dinginkan

b. Potensi bahaya : sikap kerja, cara kerja

c. Akibat yang timbul : cepat lelah, nyeri punggung

9. a. Bagian kerja : Menjadi bahan baku (siap dijadikan bahan

makanan)

b. Potensi bahaya : cara kerja, cepat lelah

c. Akibat yang timbul : nyeri punggung

9
1.12 Pencegahan Penyakit Akibat Kerja

Pencegahan penyakit akibat kerja dapat dilakukan dalam tiga cara:

a. Pencegahan primer

Pencegahan primer adalah usaha atau tindakan para pekerja agar tidak terpajan

zat-zat berbahaya. Usaha itu antara lain:

 Membuat Undang-undang dan peraturan menyangkut penyakit akibat kerja


 Memodifikasi alat industri
 Substitusi. Yaitu dengan mengganti bahan-bahan yang membahayakan

dengan bahan yang tidak berbahaya, tanpa mengurangi hasil pekerjaan

maupun mutunya.
 Ventilasi Baik secara umum maupun secara lokal yaitu dengan udara bersih

yang dialirkan ke ruang kerja dengan menghisap udara keluar ruangan.


 Alat Pelindung Diri. Alat ini dapat berbentuk pakaian, topi, pelindung

kepala, sarung tangan, sepatu yang dilapisi baja bagian depan untuk

menahan beban yang berat, masker khusus untuk melindungi pernafasan

terhadap debu atau gas berbahaya, kaca mata khusus dsb.


 Pemeriksaan kesehatan sebelum kerja. Hal ini meliputi pemeriksaan

kesehatan sebelum bekerja dan pemeriksaan secara berkala untuk mencari

faktor penyebab yang menimbulkan gangguan maupun kelainan kesehatan

terhadap tenaga kerja.


 Latihan dan informasi sebelum bekerja Agar pekerja mengetahui dan

berhati-hati terhadap berbagai kemungkinan adanya bahaya


 Pendidikan dan penyuluhan tentang K3, Dilaksanakan secara teratur.

b. Percegahan sekunder

Pencegahan sekunder diperlukan untuk mendeteksi dini penyakit akibat

kerja. Pencegahan sekunder antara lain bisa dilakukan seperti:

 Penyuluhan

10
 Identifikasi zat berbahaya
 Pemerikasaan kesehatan berkala
 Surveilans penyakit akibat kerja

c. Pencegahan tersier

Yaitu mencegah terjadi kecacatan pada pekerja yang sudah terkena

penyakit akibat kerja. Hal ini bisa dilakukan antara lain sbb:

 Mengistrahatkan pekerja
 Melakukan pemindahan pekerja dari tempat yang terpajan
 Melakukan pemeriksaan berkala untuk evaluasi penyakit.

11
BAB III

METODE

1.13 Metode dan Media Kegiatan

Metode yang digunakan dalam kuliah lapangan mengenai promosi

kesehatan kerja di UKM Tahu Alami di lubuk buaya adalah metode pendidikan

individual dan metode pendidikan kelompok kecil.

Media yang digunakan dalam melakukan promosi kesehatan kerja adalah

poster dan leaflet.

1.14 Jadwal Dan Kegiatan

Adapun kegiatan yang dilakukan kelompok untuk kuliah lapangan promosi

kesehatan kerja adalah sebagai berikut :

Tanggal 12 april 2018 pembuatan surat untuk pimpinan UKM Tahu Alami

Tanggal 18 april 2018 pengantaran surat ke pimpinan UKM Tahu Alami

Tanggal 23 april 2018 melakukan kegiatan kuliah lapangan

Tanggal 24 april 2018 pembuatan laporan dan PPT

Tanggal 25 april 2018 persentasi laporan

1.15 Sasaran Penelitian

Promosi kesehatan kerja yang dilakukan di UKM Tahu Alami di lubuk

buaya , adapun sasaran khusus dari kegiatan ini adalah melakukan promosi

kesehatan kerja kepada pekerja di UKM Tahu Alami

1.16 Waktu pelaksanaan pratikum

Kegiatan kunjungan lapangan ke UKM Tahu Alami di lubuk buaya di

lakukan pada hari senin 23 april 2018 pukul 12.00 sampai 13.00 WIB

12
1.17 Topik Kegiatan

Topik kegiatan yang dilakukan di UKM Tahu Alami adalah pentingnya

penggunaan alat pelindung diri untuk mencegah terjadinya penyakit akibat kerja.

1.18 Cara Kerja Pratikum

Cara kerja pratikum yang dilakukan adalah sebagai berikut :

1. Menentukan tempat praktek

2. Kemudian menentukan topik promosi kesehatan kerja

3. Tentukan metode dan media yang tepat untuk melakukan promosi

kesehatan kerja

4. Membuat isi atau bahan materi

5. Menentukan sasaran yang akan diberikan promosi kesehatan kerja

13
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

1.19 Profil UKM Tahu Alami

Salah satu industri kecil menengah di kota Padang yang bergerak di

bidang pengolahan tahu yaitu UKM Tahu Alami. UKM Tahu Alami

merupakan usaha kecil yang bergerak di bidang produksi tahu dan

melakukan produksi setiap harinya. Industri pengolahan tahu ini telah

berdiri sejak tahun 1999. Pemilik pabrik tahu ini bernama ibu Habibah

dan bapak Muakhir yang berasal dari daerah Jawa. Proses produksi tahu

ini dilakukan tepat di belakang rumah ibu Habibah yang berada di depan

jalan raya berseberangan dengan pasar Lubuk Buaya Padang.

Industri tahu ini mempunyai 2 shift kerja (shift 1 : 05.00-11.00,

shift 2 : 12.30-18.30) dengan 5 orang pekerja setiap shiftnya. Setiap

pekerja pada UKM Tahu Alami ini bertugas untuk memproduksi tahu

mulai dari pengolahan bahan baku hingga tahu siap untuk dijual.

Keseluruhan lantai produksi tahu terdiri atas empat area, dimana setiap

area terdiri dari empat stasiun. Stasiun kerja tersebut yaitu stasiun kerja

penggilingan, perebusan, penyaringan dan pencetakan. Proses

perendaman awal, pencucian dan perendaman akhir kacang kedelai

dilakukan pada stasiun kerja penggilingan. Adapun proses pencetakan,

pengempaan, pengukuran dan pemotongan dilakukan pada stasiun kerja

pencetakan.

14
1.20 Pembahasan kegiatan

Pada kunjungan kuliah lapangan yang dilakukan di UKM Tahu Alami Lubuk

Buaya yang dapat diberikan promosi kesehatan kerja pada pekerja yang telah

selesai melakukan kerja shift 1 yang terdiri dari 5 orang . promosi kesehatan kerja

dilakukan ditempat istrahat pekerja dan ada juga di tempat kerja. Promosi

kesehatan kerja dilakukan dengan metode pendidikan individual dan metode

pendidikan kelompok kecil.

Media yang digunakan untuk melakukan promosi kesehatan kerja adalah

poster dan leaflet. Saat melakukan promosi kesehatan kerja pekerja dapat

memahami informasi yang diberikan sehingga ada umpan balik dari pekerja

dengan bertanya dan memberikan pendapat saat melakukan promosi kerja.

Poster dan leaflet yang diberikan kepada pekerja dapat diterima oleh pekerja ,

dan poster yang diberikan akan ditempelkan di tempat kerja tersebut. Leaflet yang

diberikan berisikan materi tentang pentingnya penggunaan alat pelindung diri

untuk mencegah terjadinya penyakit akibat kerja, sedangkan poster yang

diberikan berisi budaya keselamatan dan kesehatan kerja di pabrik tahu dan ajakan

penggunaan alat pelindung diri.

1.21 Kendala melakukan kegiatan

Adapun kendala yang dihadapi saat melakukan promosi kesehatan kerja di UKM

Tahu Alami yaitu :

1. Kami terlambat datang kelokasi sehingga pekerja sudah selesai bekerja

dan sudah jam istirahat.

2. Karena pekerja sudah berada di ruang istirahat, dan semua pekerja laki-

laki sehingga kami hanya satu orang yag bisa masuk ketempat istrahatnya.

15
BAB V

PENUTUP

1.22 Kesimpulan

1. Alat Pelindung Diri ( APD ) adalah seperangkat alat yang digunakan oleh

tenaga kerja untuk melindungi seluruh/sebagian tubuhnya terhadap

kemungkinan adanya potensibahaya/kecelakaan kerja.

2. Ruang lingkup Alat Pelindung Diri (APD) antaralain : alat-alat pelindung

diri, manfaat alat pelindung diri, dan cara memilih alat pelindung diri.

3. Manfaat dari penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) yaitu untuk

melindungi seluruh atau sebagian tubuhnya terhadap kemungkinan adanya

potensi bahaya/kecelakaan kerja, dan mengurangi resiko penyakit akibat

kecelakaan.

4. Jenis-jenis alat pelindung diri adalah alat pelindung kepala,muka dan

mata,telinga,pernafasan,tangan,kaki dan tubuh. Dimana penggunaannya

harus disesuaikan dengan jenis aktivitas/pekerjaannya.

1.23 Saran

1. Sebaiknya dilakukan penyuluhan tentang APD kepada semua masyarakat

agar dapat mengurangi angka kecelakaan.

2. Setiap pekerja sebaiknya menggunakan APD.

3. Penggunaan APD sebaiknya sesuai dengan kebutuhan tenaga kerja.

4. Pemantauan terhadap penggunaan APD harus rutin dilakukan, agar dalam

penggunaan lebih optimal.

16
5. Diharapkan untuk memberikan penanganan dan pengetahuan tentang

penyakit akibat kecelakaan kerja. Serta terus meningkatkan kualitas

pelayanan bagi pasien.

17
DAFTAR PUSTAKA

Djojodibroto, R. Darmanto.1999. Kesehatan Kerja Di Perusahaan. Jakarta:

Gramedia Pustaka Utama

http://makalahpendidikanteknikmesin.blogspot.com/2012/03/aalat-pelindung-diri-

untuk-memenuhi.html

http://id.wikipedia.org/wiki/Alat_pelindung_diri

http://lindariski.blogspot.com/2010/04/makalah-apd.html
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai