Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH PENERAPAN KESELAMATAN DAN

KESEHATAN KERJA DI PT. SIDO MUNCUL


SEMARANG

DISUSUN OLEH :
GLENN MOCHAMMAD RAYHAN MACHMUD
NIM 40040117060069

PROGRAM DIPLOMA III


SEKOLAH VOKASI DIII TEKNIK KIMIA
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2017
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan
rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya lah kami dapat menyelesaikan
makalah penerapan K3 ini sebatas pengetahuan dan kemampuan yang dimiliki.
Dan juga kami berterima kasih pada Bapak Fahmi Arifin, ST.M.Eng selaku Dosen
mata kuliah Kesehatan Keselamatan Kerja yang telah memberikan tugas ini
kepada kami.

Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan kita mengenai pengertian, prinsip penerapan K3 di
perusahaan obat dan jamu tradisional PT Sido Muncul. Kami juga menyadari
sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan-kekurangan dan
jauh dari apa yang kami harapkan. Untuk itu, kami berharap adanya kritik, saran
dan usulan demi perbaikan di masa yang akan datang, mengingat tidak ada
sesuatu yang sempurna tanpa sarana yang membangun.

Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya.
Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun
orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat
kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran
yang membangun demi perbaikan di masa depan.

Semarang 14 September 2017

Penyusun

Glenn Mochammad Rayhan


DAFTAR ISI

Kata Pengantar ………………………………………………. i

Daftar Isi …………………………………………………….. ii

BAB I PENDAHULUAN …………………………................. 1

1.1 Latar belakang masalah …………………… 1

1.2 Rumusan Masalah …………………………. 2

1.3 Tujuan Penelitian ………………………….. 2

1.4 Manfaat Penelitian ……………………….... 2

BAB IIPEMBAHASAN ………………………………………. 3

2.1 Peran K3 di PT Sido Muncul………………. 3

2.2 Pencegahan Kecelakan di peruashaan ……... 4

2.3 Upaya Pengendalian K3 …………………… 7

BAB III PENUTUP ……………………………………… 11

A. Kesimpulan …………………………………. 11

B. Saran…………………………………………. 11

DAFTAR PUSTAKA ………………………………………… 12


BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Didalam lingkungan kerja seperti di perusahaan obat yang tiap tahunnya


selalu berkembang dan juga menjadi sektor yang sangat potensial dalam memacu
pertumbuhan ekonomi dan pemerataan lapangan usaha. Namun di sisi lain juga
dapat memberikan dampak negatif terhadap lingkungan dan tenaga kerja bila
tidak di tangani dengan sebaik-baiknya. Dampak negatif antara lain berupa
pencemaran udara baik yang terjadi di dalam maupun di luar ruangan yang dapat
membahayakaan kesehatan tenaga kerja dan terjadinya penularan penyakit.
Sehubungan dengan hal tersebut salah satu upaya menciptakan tenaga kerja
yang sehat dan produktif adalah dengan pengendalian terhadap faktor-faktor yang
berbahaya bagi lingkungan kerja seperti kebisingan, pencahayaan, tekanan panas
dan debu yang tidak sesuai dengan standar atau nilai ambang batas (NAB). Untuk
menanggulangi hal tersebut, dapat di lakukan dengan pengunaan alat pelindung
diri (APD). Namun sebagai pekerja masih kurang memahami pentingnya APD,
menurut opservasi lapangan yang telah di lakukan, masih kurang adanya
kesadaran pekerja untuk menggunakan APD, terutama masker. Maka dari itu
peran kesehatan keselamatan kerja sangat penting di terapkan dalam perusahaan
obat dan jamu tradisional
PT Sido Muncul merupakan salah satu perusahaan obat dan jamu tradisional
yang memiliki produktivitas dan efisiensi kerja yang tinggi. Dibutuhkan bahan
baku 35 ton dalam sehari untuk memproduksi obat dan jamu herbal. Fokus dan
kosistensi pekerja sangat dibutuhkan untuk memaksimalkan hasil produksi obat
dan jamu herbal untuk dijual kepada masyarakat. Salah satu faktor untuk
memaksimalkan hasil produk tersebut adalah dengan cara melaksanakan
Kesehatan Keselamatan Kerja (K3). Dengan adanya K3 diharapkan produktivitas
dan efisiensi kerja di suatu pabrik perushaan dapat berjalan dengan baik sesuai
dengan Standar Operasional Prosedur (SOP).
1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan, maka rumusan


masalah yang penulis ambil adalah :

1. Apa peran K3 di lingkungan perusahaan PT Sido Muncul?


2. Bagaimana cara pencegahan agar potensi kecelakaan di PT Sido Muncul
tidak terjadi?
3. Bagaimana upaya pengendalian K3 di PT Sido Muncul

1.3 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penulisan peneltian ini adalah:

1. Dapat mengetahui peran K3 di lingkungan perusahaan PT Sido Muncul


2. Dapat mengetahui cara pencegahan kecelakaan di PT Sido Muncul
3. Dapat mengetahui pengendalian K3 di PT Sido Muncul

1.4 Manfaat Penelitian

Manfaat yang diperoleh dari penelitian ini adalah :

1. Dapat dapat memberikan pengetahuan dan wawasan tentang penerapan K3


di suatu perusahaan
2. Dapat menerapkan ilmu pengetahuan yang didapatkan dari penelitian
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Peran K3 di PT Sido Muncul

Industri merupakan aktivitas yang melibatkan tenaga kerja, alat, metode,


biaya dan material serta waktu yang cukup besar. PT. Sido Muncul adalah
perusahaan bisnis komersial yang fokus dalam meneliti, mengembangkan dan
mendistribusikan obat, terutama dalam hal kesehatan. Mereka dapat
membuat obat generik atau obat bermerek. Jadi PT. Sido Muncul adalah aktifitas
yang melibatkan tenaga kerja, alat, metode, dan material dimana kegiatan tersebut
berhubungan dengan praktek penyiapan, pengawetan, peracikan, dan penyerahan
obat dan jamu tradisional. Pekerja yang meracik, menyerahkan, dan membagikan
obat dalam PT. Sido Muncul disebut juga farmasis.
Dan dapat diketahui pengertian K3 adalah:
1. Promosi dan memelihara deraja tertinggi semua pekerja baik secara fisik,
mental, dan kesejahteraan sosial di semua jenis pekerjaan.
2. Untuk mencegah penurunan kesehatan kesehatan pekerja yang disebabkan
oleh kondisi pekerjaan mereka.
3. Melindungi pekerja pada setiap pekerjaan dari risiko yang timbul dari
faktor-faktor yang dapat mengganggu kesehatan.
4. Penempatan dan memelihara pekerja di lingkungan kerja yang sesuai
dengan kondisi fisologis dan psikologis pekerja dan untuk menciptakan
kesesuaian antara pekerjaan dengan pekerja dan setiap orang dengan tugasnya
Industri sangat berkaitan dengan faktor K3 didalamnya, dimana
K3 sendiri bertujuan untuk menjaga dan meningkatkan status kesehatan pekerja
pada tingkat yang tinggi dan terbebas dari faktor-faktor di lingkungan kerja yang
dapat menyebabkan terjadinya gangguan kesehatan. Peran K3 sangat dibutuhkan
untuk meningkatkan produktivitas kerja. Adapun peranan K3 secara umum adalah
sebagai berikut :

1. Untuk menjamin bahwa setiap tenaga kerja berhak mendapatkan


perlindungan atas keselamatannya dalam melakukan pekerjaan untuk
kesejahteraan hidup dan meningkatkan produksi serta produktivitas
nasional.
2. Untuk menjamin bahwa setiap orang yang berada di tempat kerja perlu
terjamin keamanannya.
3. Untuk memastikan bahwa setiap sumber produksi dapat dipakai dan
dipergunakan secara aman dan efisien.
4. Untuk mengurangi bahaya perusahaan jika terjadi kecelakaan kerja dan
penyakit akibat hubungan kerja, karena sebelumnya sudah ada tindakan
antisipatif dari perusahaan.

PT Sido Muncul juga menerapkan prinsip K3 yaitu :

1. Perusahaan obat mendapatkan masukan mengenai masalah kesehatan


lingkungan dan alternatif pemecahaan masalah penggunaan APD (masker)
yang terdapat dibagian produksi obat dan jamu
2. Terjadinya kerjasama antara jurusan kesehatan lingkungan politeknik
kesehatan untuk memajukan kegiatan senetasi lingkungan khususnya K3
dalam pengunaan APD di industry
3. Mengurangi tingkat kecelakaan kerja akibat pengunaan APD di industry
4. Dapat memberikan informasi kepada pekerja mengenai pentingnya
pengunaan APD (khususnya masker) bagi para pekerja yang berada di
ruangan yang tingkat bahaya udaranya tinggi.
5. Menumbuhkan kesadaran pekerja bagian ruang pencetakaan tablet akan
pentingnya penggunaan APD pada saat bekerja.

2.2 Pencegahan kecelakaan di perusahaan

Kecelakaan kerja adalah kejadian yang tidak terduga dan tidak diharapkan.
Biasanya kecelakaan menyebabkan, kerugian material dan penderitaan dari yang
paling ringan sampai kepada yang paling berat.

Kecelakaan di laboratorium PT. Kimia Farma dapat berbentuk 2 jenis


yaitu :

1) Kecelakaan medis, jika yang menjadi korban pasien

2) Kecelakaan kerja, jika yang menjadi korban petugas laboratorium itu sendiri.

Penyebab kecelakaan kerja dapat dibagi dalam kelompok :

1. Kondisi berbahaya (unsafe condition), yaitu yang tidak aman dari:

· Mesin, peralatan, bahan dan lain-lain


· Lingkungan kerja

· Proses kerja

· Sifat pekerjaan

· Cara kerja

2) Perbuatan berbahaya (unsafe act), yaitu perbuatan berbahaya dari manusia,


yang dapat terjadi antara lain karena:

· Kurangnya pengetahuan dan keterampilan pelaksana

· Cacat tubuh yang tidak kentara (bodily defect)

· Keletihanan dan kelemahan daya tahan tubuh.

· Sikap dan perilaku kerja yang tidak baik

Beberapa contoh kecelakaan yang banyak terjadi di laboratorium :

1. Terpeleset

Terpeleset dan terjatuh adalah bentuk kecelakaan kerja yang dapat terjadi di
laboratorium.

Akibat yang terjadi adalah :

- Ringan memar

- Berat fraktura, dislokasi, memar otak, dll.

Pencegahan yang dapat dilakukan adalah :

- Pakai sepatu anti slip

- Jangan pakai sepatu dengan hak tinggi, tali sepatu longgar

- Hati-hati bila berjalan pada lantai yang sedang dipel (basah dan licin) atau tidak
rata konstruksinya.

- Pemeliharaan lantai dan tangga


2. Mengangkat beban

Mengangkat beban merupakan pekerjaan yang cukup berat, terutama bila


mengabaikan kaidah ergonomi.

Akibat yang timbul :

- Cedera pada punggung


- Tangan Beban

Pencegahan yang dapat dilakukan :

- Beban jangan terlalu berat

- Jangan berdiri terlalu jauh dari beban

- Jangan mengangkat beban dengan posisi membungkuk tapi pergunakanlah


tungkai bawah sambil berjongkok

- Pakaian penggotong jangan terlalu ketat sehingga pergerakan terhambat.

3. Risiko terjadi kebakaran

Kebakaran terjadi bila terdapat 3 unsur bersama-sama yaitu: oksigen,


bahan yang mudah terbakar dan panas.

Akibat yang timbul jika kecelakaan terjadi adalah :

- Timbulnya kebakaran dengan akibat luka bakar dari ringan sampai berat
bahkan kematian.

- Timbul keracunan akibat kurang hati-hati.

Pencegahan yang dapat dilakukan antara lain :

- Konstruksi bangunan yang tahan api

- Sistem penyimpanan yang baik terhadap bahan-bahan yang mudah terbakar

- Pengawasan terhadap kemungkinan timbulnya kebakaran

- Sistem tanda kebakaran


- Manual yang memungkinkan seseorang menyatakan tanda bahaya dengan segera

- Otomatis yang menemukan kebakaran dan memberikan tanda secara otomatis

- Jalan untuk menyelamatkan diri

- Perlengkapan dan penanggulangan kebakaran.

- Penyimpanan dan penanganan zat kimia yang benar dan aman

2.3 Upaya pengendalian K3

A. Pengendalian Melalui Perundang-undangan (Legislative Control) antara


lain :

 UU No. 14 Tahun 1969 Tentang Ketentuan-ketentuan Pokok tentang


Petugas kesehatan dan non kesehatan
 UU No. 1 tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja.
 UU No. 23 tahun 1992 tentang Kesehatan
 Peraturan Menteri Kesehatan tentang higene dan sanitasi lingkungan.
 Peraturan penggunaan bahan-bahan berbahaya
 Peraturan/persyaratan pembuangan limbah dll.

B. Pengendalian melalui Administrasi / Organisasi (Administrative control)


antara lain:

1. Persyaratan penerimaan tenaga medis, para medis, dan tenaga non medis yang
meliputi batas umur, jenis kelamin, syarat kesehatan

2. Pengaturan jam kerja, lembur dan shift

3. Menyusun Prosedur Kerja Tetap (Standard Operating Procedure) untuk masing-


masing instalasi dan melakukan pengawasan terhadap pelaksanaannya

4. Melaksanakan prosedur keselamatan kerja (safety procedures) terutama untuk


pengoperasian alat-alat yang dapat menimbulkan kecelakaan (boiler, alat-alat
radiology, dll) dan melakukan pengawasan agar prosedur tersebut dilaksanakan
5. Melaksanakan pemeriksaan secara seksama penyebab kecelakaan kerja dan
mengupayakan pencegahannya.

6. Memberikan asuransi pada pekerja.

C. Pengendalian Secara Teknis (Engineering Control) :

1. Substitusi dari bahan kimia, alat kerja atau proses kerja

2. Isolasi dari bahan-bahan kimia, alat kerja, proses kerja dan petugas kesehatan
dan non kesehatan (penggunaan alat pelindung)

3. Perbaikan sistim ventilasi, dan lain-lain

4. Desain ruang harus mempunyai pemadam api yang tepat terhadap bahan kimia
yang berbahaya yang dipakai.

5. Kesiapan menghindari panas sejauh mungkin dengan memakai alat pembakar


gas yang terbuka untuk menghindari bahaya kebakaran.

6. Dua buah jalan keluar harus disediakan untuk keluar dari kebakaran dan
terpisah sejauh mungkin.

7. Tempat penyimpanan di disain untuk mengurangi sekecil mungkin risiko oleh


bahan-bahan berbahaya dalam jumlah besar.

8. Harus tersedia alat Pertolongan Pertama Pada Kecelakaam (P3K)

D. Pengendalian Melalui Jalur kesehatan (Medical Control)

Yaitu upaya untuk menemukan gangguan sedini mungkin dengan cara


mengenal (Recognition) kecelakaan dan penyakit akibat kerja yang dapat tumbuh
pada setiap jenis pekerjaan di unit pelayanan kesehatan dan pencegahan
meluasnya gangguan yang sudah ada baik terhadap pekerja itu sendiri maupun
terhadap orang disekitarnya. Dengan deteksi dini, maka penatalaksanaan kasus
menjadi lebih cepat, mengurangi penderitaan dan mempercepat pemulihan
kemampuan produktivitas masyarakat pekerja. Disini diperlukan system rujukan
untuk menegakkan diagnosa penyakit akibat kerja secara cepat dan tepat (prompt-
treatment)

Pencegahan sekunder ini dilaksanakan melalui pemeriksaan kesehatan pekerja


yang meliputi:
1. Pemeriksaan Awal

Adalah pemeriksaan kesehatan yang dilakukan sebelum seseorang calon / pekerja


(petugas kesehatan dan non kesehatan) mulai memelaksanakan pekerjaannya.
Pemeriksaan ini bertujuan untuk memperoleh gambaran tentang status kesehatan
calon pekerja dan mengetahui apakah calon pekerja tersebut ditinjau dari segi
kesehatannya sesuai dengan pekerjaan yang akan ditugaskan kepadanya.

Pemerikasaan kesehatan awal ini meliputi:

a) Anamnese umum

b) Anamnese pekerjaan

c) Penyakit yang pernah diderita

d) Alrergi

e) Imunisasi yang pernah didapat

f) Pemeriksaan badan

g) Pemeriksaan laboratorium rutin

h) Pemeriksaan tertentu:

i) Tuberkulin test

j) Psiko test
2. Pemeriksaan Berkala

Adalah pemeriksaan kesehatan yang dilaksanakan secara berkala dengan


jarak waktu berkala yang disesuaikan dengan besarnya resiko kesehatan yang
dihadapi. Makin besar resiko kerja, makin kecil jarak waktu antar pemeriksaan
berkala Ruang lingkup pemeriksaan disini meliputi pemeriksaan umum dan
pemeriksaan khusus seperti pada pemeriksaan awal dan bila diperlukan ditambah
dengan pemeriksaan lainnya, sesuai dengan resiko kesehatan yang dihadapi dalam
pekerjaan.

3. Pemeriksaan Khusus

Yaitu pemeriksaan kesehatan yang dilakukan pada khusus diluar waktu


pemeriksaan berkala, yaitu pada keadaan dimana ada atau diduga ada keadaan
yang dapat mengganggu kesehatan pekerja.

Oleh karena itu untuk memastikan lingkungan kerja total yang aman dan untuk
mencegah kecelakaan, dapat dilakukan dengan :

a) Standar Operasional Prosedur (SOP)

b) Kebijakan Keselamatan

c) Pemantauan

d) Audit Keselamatan

e) Analisis Risiko

f) Pemeliharaan Pencegahan

g) Keterlibatan Personil
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Kesehatan dan keselamatan kerja di PT. Kimia Farma bertujuan agar


petugas, masyarakat dan lingkungan PT. Kimia Farma saat bekerja selalu dalam
keadaan sehat, nyaman, selamat, produktif dan sejahtera. Untuk dapat mencapai
tujuan tersebut, perlu kemauan, kemampuan dan kerjasama yang baik dari semua
pihak. Pihak pemerintah dalam hal ini Departemen Kesehatan sebagai lembaga
yang bertanggung-jawab terhadap kesehatan masyarakat, memfasilitasi
pembentukan berbagai peraturan, petunjuk teknis dan pedoman K3 di PT. Sido
Muncul serta menjalin kerjasama lintas program maupun lintas sektor terkait
dalam pembinaan K3 tersebut.
Keterlibatan dan komitmen yang tinggi dari pihak manajemen atau
pengelola laboratorium kesehatan farmasi mempunyai peran sentral . Demikian
pula dengan pihak petugas kesehatan dan non kesehatan yang menjadi sasaran
program K3 ini harus berpartisipasi secara aktif, bukan hanya sebagai obyek tetapi
juga berperan sebagai subyek dari upaya mulia ini.

B. Saran

Melalui kegiatan Kesehatan dan Keselamatan Kerja , diharapkan petugas


kesehatan dan non kesehatan yang bekerja di PT. Sido Muncul dapat bekerja
dengan lebih produktif, sehingga tugas sebagai pelayan kesehatan kepada
masyarakat dapat ditingkatkan mutunya, menuju Indonesia Sehat 2020.

DAFTAR PUSTAKA
http://www.porosilmu.com/2014/12/peranan-k3-dalam-produktivitas-
kerja.html

http://seputarpengertian.blogspot.co.id/2016/08/pengertian-k3-serta-
tujuannya.html

http://sepatusafetyonline.com/blog/pengertian-maksud-dan-tujuan-k3-
dalam-lingkungan-kerja/

http://ilmukesehatanfarmasiseru.blogspot.co.id/2015/11/kesehatan-dan-
keselamatan-kerja-k3.html

http://weliyanafkm.blogspot.co.id/2012/04/k3-di-perusahaan-obat.html

Anda mungkin juga menyukai