Jagung
Intan Sukma Dewi1), Ari Wahyuti2), Salma Salsabila3), Adinda Putri Maharani4)
Jurusan Teknik Kimia, Universitas Diponegoro
Jl. Prof Soedarto Tembalang Semarang, Indonesia
Email : intansukma2@gmail.com
Abstrak
Saat ini banyak dijumpai produk pelembab bibir dengan berbagai merek dan berbagai
variasi. Sehingga sebagai seorang wanita menjadi lebih berhati-hati dalam memilih produk
pelembab bibir yang digunakan. Banyak hal yang perlu diperhatikan seperti bahan yang
digunakan, proses pembuatan dan kandungan yang terdapat dalam pelembab bibir tersebut.
Minyak jagung termasuk bahan alami yang dapat dimanfaatkan dalam bidang kosmetik,
salah satunya adalah bahan pembuatan pelembab bibir. Pelembab bibir merupakan sediaan
yang diaplikasikan pada bibir berfungsi sebagai pelembab dengan cara membentuk lapisan
minyak yang tidak dapat bercampur pada permukaan bibir. Praktikum ini bertujuan untuk
mengetahui proses pembuatan pelembab bibir menggunakan minyak jagung. Metode yang
digunakan yaitu ektraksi minyak jagung dengan cara pengepresan. Sebelumnya jagung
dikeringkan dengan waktu dah suhu yang berbeda setiap variabel. Hal ini untuk
menunjukkan hasil mana yang lebih baik. Hasil ekstraksi minyak jagung akan menjadi
komponen utama dari pembuatan lipbalm. Pembuatan lipbalm ini dengan penambahan
beeswax, cocoa butter, dan essential oil. semakin tinggi suhu dan semakin lama waktu
pemanasan maka minyak yang dihasilkan akan semakin kental sebab densitas pada tiap
variabel juga meningkat, nilai viskositas sebanding dengan densitas.
Kata kunci : minyak jagung, pelembab bibir, ekstraksi
Abstract
Today many lip products are found with various brands and variations. So as a woman be
more careful when choosing lip balm products. There are many things to keep in mind such
as the ingredients used, the manufacturing process and the content found in the moisturizer.
Corn oil is a natural ingredient that can be used in cosmetics, one of which is a lip balm. Lip
moisturizer is a preparation applied on the lips that acts as a moisturizer by forming a layer
of oil that can't mix on the surface of the lips. This practicum aims to know the process of
making moisturizing lips using corn oil. The method used is extraction of corn oil by
compression method. Earlier the corn was dried with different temperatures of each variable.
This is to show you which results are better. The yield of corn oil extraction will be a key
component of lipbalm production. Make this lipbalm with the addition of beeswax, cocoa
butter, and essential oil. The higher the temperature and the longer the heating time the more
oil will be produced as the density of each variable increases, the viscosity value is
proportional to the density.
Keywords: corn oil, lip balm, extraction
I. PENDAHULUAN Minyak jagung merupakan cairan
berminyak jernih, kuning cerah, memiliki
Minyak jagung memiliki
bau khas dan rasa manis. Titik leleh -18-10
kandungan vitamin E dan asam lemak tak o
C dengan nilai penyabunan 187-196.
jenuh tinggi yakni asam oleat (25,8%),
Viskositas minyak jagung adalah 37-39cp.
linoleat (58,9%), linolenat (1,1%), stearat
Minyak jagung dapat bercampur dengan
(1,7%) dan palmitat (11%(Rowe, 2009;
benzena, kloroform, diklorometana, eter,
Rajendran, dkk., 2012). Kandungan asam
hexana, petroleum eter, praktis tidak larut
lemak tak jenuh yang tinggi dari minyak
etanol dan air(Rowe, 2009).
jagung berfungsi memberikan efek
kelenturan dan membuat kulit lebih sehat Penggunaan minyak jagung dalam
dan baik di formulasikan sebagai sediaan sediaan farmasi diantaranya pelarut injeksi
pelembab bibir. Lapisan yang terbentuk intramuskular, pembawa sediaan topical.
oleh lip balm merupakan lapisan pelindung Minyak jagung merupakan trigliserida
bibir dari pengaruh luar. yang disusun oleh gliserol dan asam-asam
lemak. Persentase trigliserida sekitar
Komponen utama lip balm yaitu
98,6%, sedangkan sisanya merupakan
beeswax yang memberikan tekstur lip
bahan non minyak, seperti abu, zat warna
balm menjadi lebih keras dan minyak yang
atau lilin (Rowe, 2009).
melembabkan(Denavarre, 1975; Madans,
2012). Kandungan asam lemak tak jenuh II. METODELOGI
yang tinggi dari minyak jagung berfungsi
Bahan dan Alat
dapat memberikan efek kelenturan dan
membuat kulit lebih sehat. Isomer asam Bahan yang digunakan dalam
linoleat juga memberikan efek terapeutik penelitian ini adalah minyak jagung,
dalam mengatasi kulit kering dan juga beswaax, minyak essensial, cocoa butter,
Vitamin E yang terdapat pada minyak aquadest. Sedangkan alat yang digunakan
jagung dapat membatu melembabkan yaitu kompor listrik, wadah lip balm,
sehingga penggunaan minyak jagung panci, oven, Alat press (Hidrolic Press),
cocok untuk lip balm yang fungsi Neraca digital, sendok, pengaduk, Kain
I 100 oC 30 menit
III. HASIL DAN PEMBAHASAN
II 130 oC 30 menit
Pembahasan Minyak Jagung
III 150 oC 30 menit
Dalam praktikum kami pembuatan
IV 100 C
o
60 menit
lip balm dengan minyak jagung didapatkan
V 130 oC 60 menit 9 sampel minyak jagung dengan variable
VI 150 oC 60 menit suhu dan waktu pengeringan yang berbeda.
VII 100 oC 90 menit Variabel Suhu Waktu Volume
ke- (0C) (Menit) Minyak
VII 130 oC 90 menit
(ml)
IX 150 oC 90 menit
I 100 oC 30 menit 6,5 ml
Tabel 1 Variabel Minyak Jagung Antara Suhu dan II 130 oC 30 menit 9,5 ml
Waktu
III 150 oC 30 menit 14,5 ml
Sebelumnya jagung dikeringkan
IV 100 oC 60 menit 14,5 ml
dengan variabel waktu dan suhu yang
V 130 oC 60 menit 14,5 ml
berbeda. Setelah dikeringkan dengan
VI 150 oC 60 menit 17 ml
variabel waktu dan suhu yang berbeda,
VII 100 oC 90 menit 18 ml
jagung kemudian di press menggunakan
VII 130 oC 90 menit 18 ml
alat hidrolic press dengan tekanan 100psi.
IX 150 oC 90 menit 19 ml
Kemudian di dapatkan minyak dari 9
variabel lalu catat dan ukur densitas serta Tabel 2 Hasil Ekstraksi Jagung menjadi Minyak
viskositas. Jagung
Pembuatan Lip Balm Minyak Jagung Dapat dilihat dari tabel 2 bahwa
Pembuatan lip balm minyak jagung semakin lama waktu dan semakin tinggi
dilakukan dengan penambahan beeswax suhunya maka semakin banyak juga
yang bertindak sebagai emolien dan zat volume minyak jagung yang didapat.
Uji Densitas dan Viskositas pada
Minyak Jagung
1.2 tas
1
0.8
0.6 berpengaruh terhadap viskositas suatu
0.4
0.2 fluida dimana secara umum viskositas
0
36.279 28.53 26.001 akan menurun dengan meningkatnya suhu.
Viskositas
Selain itu menurut, Munson et al, (2001)
Gambar 1 Grafik Hubungan Viskositas dan juga mengungkapkan bahwa viskositas dan
Densitas dengan Suhu 1000C
densitas suatu fluida akan menurun dengan
Grafik Hubungan Viskositas dan Densi-
meningkatnya suhu. Hal tersebut
Densitas
1.2 tas
1 disebabkan karena penurunan gaya kohesif
0.8
0.6
0.4
pada molekul-molekul fluida saat suhu
0.2
0 mengalami peningkatan. Artinya nilai
35.729 27.624 25.089
Viskositas viskositas dan densitas berbanding lurus.
Sehingga pada praktikum kami telah
Gambar 2 Grafik Hubungan Viskositas dan
Densitas dengan Suhu 1300C sesuai dengan teori diatas.
1.2
1 Grafik Uji Kadar FFA
0.8
0.6
0.4 2
0.2
0 1.5 Suhu Pengeringan
Kadar FFA (%)
Menurut Rao (1999) suhu sangat diatas, pada ketiga run suhu 1000C, 1300C,
1500C terlihat menurun. Kadar FFA
terrendah didapatkan pada suhu 1500C
waktu 90 menit, yaitu sebesar 0,51%. Hal
ini menunjukkan bahwa semakin tinggi Uji Bilangan Penyabunan
bebas selama pemanasan. Ikatan rangkap Dari data yang diperoleh tersebut
yang ada pada struktur β-karoten membuat dapat dilihat dari run 1 sampai run 9
senyawa tersebut tidak stabil dan mudah bilangan penyabunan yang didapat
bereaksi dengan asam lemak bebas yang semakin tinggi dimana pada run 9 dengan
ada. (Budiyanto dkk, 2010). variabel suhu pengeringan 150° C selama
Apabila kadar FFA yang didapat 90 menit memperoleh bilangan
dari run 1 sampai run 9 dibandingkan penyabunan tertinggi dibandingkan dengan
dengan Standar Nasional Indonesia (SNI), run sebelumya, sehingga semakin tinggi
kadar asam lemak bebas yang diperoleh suhu dan waktu pengeringannya maka
dari semua run belum memenuhi syarat bilangan penyabunannya akan semakin
SNI yaitu maksimal 0,20%. Hal ini tinggi karena semakin banyak asam lemak
menunjukkan bahwa minyak jagung yang bebas yang terpecah. Menurut Nugrahani
digunakan memiliki mutu yang kurang (2008), perbedaan bilangan penyabunan
bagus. ini dapat disebabkan oleh beberapa faktor
seperti faktor budidaya yaitu tempat
tunbuh, iklim, waktu panen, musim. Faktor
lainnya seperti genetik dan proses
ekstraksi minyaknya (pengepresan).
Pada uji organoleptik, analisa yang bahwa semakin tinggi suhu dan
dilakukan adalah analisa tekstur, aroma, semakin lama waktu pemanasan maka
warna, dan daya oles. Pada analisa tekstur, minyak jagung yang di hasilkan dari
didapat interval tekstur lip balm minyak ekstraksi akan semakin banyak dan
jagung adalah 2,75 – 2,94 dan untuk densitas yang didapat semakin rendah.
penulisan nilai akhir tekstur diambil nilai 2. Begitu pula pada viskositas minyak biji
terkecil adalah 2,75 dan dibulatkan jagung yang didapat, bahwa nilai
menjadi 3 (netral). Pada analisa aroma, viskositas semakin rendah, hal ini telah
didapat nilai interval aroma lip balm sesuai dengan teori karena semakin
minyak jagung adalah 2,81 – 3,19 dan tinggi suhu dan semakin lama waktu
untuk penulisan nilai akhir aroma diambil pemanasan maka minyak yang
nilai terkecil adalah 2,81 dan dibulatkan dihasilkan akan semakin rendah
didapat nilai interval warna lip balm dengan densitas.Viskositas adalah sifat
minyak jagung adalah 3,25 – 4,54 dan fluida yang diberikannya tahanan
untuk penulisan nilai akhir tekstur diambil tegangan geser oleh fluida tersebut.
nilai terkecil adalah 3,25 dan dibulatkan 3. Pada uji FFA didapatkan hasil pada 9
analisa daya oles, didapat nilai interval tinggi suhu pengeringan dan lama
daya oles lip balm minyak jagung adalah waktu pengeringannya maka semakin
3,27 – 4,87 dan untuk penulisan nilai akhir sedikit kadar FFA yang akan didapat
tekstur diambil nilai terkecil adalah 3,27 dalam minyak jagung. Nilai FFA