Anda di halaman 1dari 16

Krim Anti Aging

“Young’s”with sea buckthorn oil

Mata Kuliah Nutrasenikal dan Kosmetologi


Kelompok 6
1. Nabila Setri (19105011022)

2. Atika Buzuro Ulana Tallo (19105011027)

3. Risyda Faila Sufa (19105011028)

4. Ulinnuha Firda Ustanti (19105011030)

5. Mirna Susilowati (19105011034)

6. Catur Kurniaji (19105011036)


Membuat Kulit
Tampak Cerah

Mengurangi
munculnya
Melembabkan
kerutan dan
kulit
garis – garis
halus
MANFAAT
ANTI
AGING
Menjaga Merangsang
Kekencangan produksi
Kulit kolagen

Menghaluskan
Warna Kulit
Trend gaya hidup “back to nature” semakin meningkat
dimana kepercayaan masyarakat terhadap senyawa aktif
dari bahan alam relatif lebih aman dibandingkan
senyawa-senyawa kimia sintetik. Keanekaragaman
hayati yang besar di Indonesia merupakan salah satu
faktor pendukung pengembangan produk kosmetik dan
perawatan kulit dari bahan alam.
Minyak sea buckthron (Hippophae rhamnoides L.) adalah
salah satu sumber bahan kosmetik yang dimanfaatkan
sebagai kosmetik anti penuaan dan anti kerut karena
mempunyai sifat yaitu menguatkan dan mengencangkan
kulit yang menua (Vinita dkk., 2017).
Sea Buckhtron (Hipphophae rhamnoides) adalah buah berbentuk bulat dan
berwarna jingga yang banyak tumbuh di pengunungan Himalaya
Sediaan Krim Anti Aging
Minyak Sea Buckhtron
• «Minyak merupakan salah satu bahan baku dalam
pembuatan krim. Krim merupakan sediaan setengah
padat berupa emulsi yang mengandung bahan-bahan
tertentu dan mengandung air kurang dari 60% (Hasniar
et al., 2015)»
• « Anti-aging atau anti penuaan adalah sediaan yang
berfungsi menghambat proses kerusakan pada kulit
(degeneratif), sehingga mampu menghambat timbulnya
tanda-tanda penuaan pada kulit (Muliyawan dan
Suriana, 2013)»
Formulasi Krim Anti-aging Minyak sea buckthron

Fungsi Komposisi % v/v


Bahan
F1 F2 F3
Minyak sea buckhtron Zat aktif 1 1 1
Tween 80 Solubilizing agent 2 3 5
PEG 400 Emulgator 3 3 3
Vaselin Putih Basis krim 10 10 10
Setil alcohol Emolien 1 1 1
Nipagin Pengawet antimikroba - 0,2 0,3
Pemerian
Minyak Sea buckhtron
Minyak sea buckthorn memiliki kandungan asam lemak yang jenuh (asam stearat, asam palmitat), dan asam
lemak yang tidak jenuh (asam palmitoleat, asam linoleat, asam oleat, asam α-linolenat). Minyak sea
buckthorn mudah terdegradasi apabila terpapar oleh cahaya, oksigen, air, dan panas. Penyimpanan minyak
sea buckthorn harus ditempatkan dalam wadah tertutup rapat dengan kondisi yang sejuk dan gelap.

PEG 400
Cairan kental tidak berwarna, larut dalam air, secara kimia stabil dalam udara dan larutan, tidak mengiritasi
kulit, tidak melakukan penetrasi pada kulit walaupun dapat larut dalam air, dan mudah dibersihkan pada
kulit dengan pencucian. PEG biasanya digunakan pada formulasi farmasetikal diantaranya pada sediaan
parental, topikal, optalmik, oral, dan preparat rektal (Rowe et al., 2006).

TWEEN 80 (Polysorbat 80)


Cairan kental berwarna kuning, larut dalam air, merupakan surfaktan nonionik hidrofilik digunakan sebagai
agen pengemulsi pada emulsi o/w. Kadar yang digunakan sebagai agen pengemulsi jika dikombinasikan
dengan pengemulsi hidrofilik lain dalam emulsi minyak dalam air adalah 1-10% (Rowe et al., 2009).
Lanjutan….
VASELIN PUTIH (White Petrolatum)
memiliki massa yang lunak putih, tidak berbau dan tidak berasa, tidak dapat larut dalam air, gliserin, etanol
(95%)dan aseton, tidak bersifat hipersensitivitas sehingga lebih dipilih untuk penggunaan kosmetik.
digunakan sebagai emolien krim, topikal emulsi, topikal ointments dengan konsentrasi antara 10-30% (Rowe
et al., 2009).

SETIL ALKOHOL
Berbentuk seperti lilin, kepingan putih, kubus, bau khas lemah dan tidak berasa.
Praktis tidak larut dalam air, mampu meleleh dengan lemak, parafin cair dan parafin
padat dan isopropil miristat. Memiliki titik lebur pada suhu 45–52˚C.
Inkompatibilitas dengan oksidator kuat. Digunakan dalam formulasi sediaan topikal
sebagai stabilisator atau emulsifying agent (Rowe et al., 2009).

NIPAGIN (Metil Paraben)


Berbentuk serbuk hablur halus putih, hampir tidak berbau, tidak berasa dan agak
membakar diikuti rasa tebal. Larut dalam 500 bagian air, dalam 20 air mendidih dan
dalam 40 bagian minyak lemak nabati panas. Memiliki titik lebur 125-128℃.
Digunakan dalam formulasi sediaan sebagai pengawet 0.02-0.3% (DepKes RI, 1979).
Proses Pembuatan
Fase minyak (terdiri dari setil alkohol, mineral oil) dipanaskan di atas
penangas air hingga suhu 70°C (hingga semua bahan melebur
sempurna)

Fase air (terdiri dari PEG 400, nipagin, Tween 80 dan aquades)
dipanaskan di atas penangas air hingga suhu 70°C

Zat Aktif dilarutkan terlebih dahulu dengan Tween 80 dan ditambahkan


basis krim sedikit demi sedikit dan digerus hingga homogen.

Fase minyak dan air yang telah dibuat selanjutnya dicampurkan dengan cara
menambahkan fase air ke dalam fase minyak secara perlahan sambil diaduk
manual secara konstan dengan arah berlawanan arah jarum jam hingga suhu
turun menjadi 35°C
TAMPILAN PRODUK
ANALISIS PENJUALAN
Krim Anti Aging “Young’s” akan dikemas dalam ukuran 10g dengan harga promo Rp.87.000

Produk Harga Tempat Promosi


✓ Krim Anti Aging ✓ 87k/botol 10g ✓ E-Commerce ✓ Media social
dengan (Harga promo) ✓ Klinik kecantikan ✓ Endorse artis
kandungan ✓ Sebanding dengan ✓ Toko kosmetik ✓ Iklan di Tv
minyak sea manfaat yang ✓ Swalayan ✓ Brosur
buckhtron didapatkan dari ✓ Apotek ✓ Website
✓ Alami dan aman bahan alami. ✓ Eksport
digunakan
✓ Menguatkan dan
mengencangkan
kulit
✓ Cocok untuk
semua jenis kulit
youngs@slidesgo.com
THANKS! +62 24 421 838
youngs.com
Do you have any questions?

CREDITS: This presentation


template was created by Slidesgo,
including icons by Flaticon, and
infographics & images by Freepik
Daftar Pustaka
Hasniar, Yesriadi, and A. Khumaidi. 2015. Formulasi krim antioksidan ekstrak daun kapas
(Gossypium sp). GALENIKA Journal of Pharmacy. 1(1): 9-15.
Koskovac M, Cupara S, Kipic M, Barjaktarevic A, Milovanovic O, Kojicic K, et al. Sea Buckthorn
Oil-A valuable source for cosmeceuticals. Cosmetics. 2017;4(4).
Muliyawan, D., dan Suriana, N. (2013). A-Z Tentang Kosmetik. Jakarta: PT Elex
Vinita, Punia D, Kumari N. Potential health benefits of Sea buckthorn oil- A review. Agric Rev.
2017;38:233–7.
COSMETICS ICONS

Anda mungkin juga menyukai