Anda di halaman 1dari 35

FORMULA PASTA

A. Formula Asli : Pasta Pomade

B. Rancangan Formula

Nama produk : Aloewa

Jumlah produk : @ 50

Tanggal formulasi : 4 Desember 2018

Tanggal produksi : 4 Desember 2019

No. registrasi : DBL 1910011630 AI

No. bets : C 937001

Komposisi : Tiap 50 gram mengandung

Aloe Vera 0,5%

Glyserin 3%

Propylen Glycol 2%

Beeswa× 0,2%

Cetarath 15%

Natrium Benzoat 0,3%

Koalin 27,03%

Oleum Citrus 0,6%

Aquadest 65,5%
C. Master Formula

Diproduksi Tanggal Tanggal Dibuat oleh Disetujui

oleh formulasi produksi oleh

PT. Medika 4 Desember 4 Desember Kelompok 3 Ayu Try

Cantika Farma 2018 2019 Sartika

S,farm., Apt

Kode bahan Nama bahan Fungsi Jumlah Perbatch

Produk

01 – ALV Aloe vera Zat aktif 0,25 mg 12,5 mg

02 – GLS Glyserin Emollient 1,5 ml 75 ml

Propylen Humektan 1 ml 100 ml


03 - PG
Glykol

04– BW Beeswa Pelicin 0,1 mg 8 mg

05- OLE OLeath 20 Thickening 1,75 mg 87,5 mg

05-CTR Cetarath Thickening 7,5 mg 375 mg

Natrium Pengawet 13,51 mg 67,5 mg


06-CTR
Benzoat

07-KL Koalin Powder 0,15 ml 70,5 mg

08-OC Oleum Citrus fragrance 0,3 ml 15 ml

09-AQ Aquadest Pembawa 30,8 ml 1640 ml


D. Alasan Pembuatan Produk

Rambut merupakan salah satu fakor penting dalam penampilan yang

mempengaruhi kepercyaan diri seseorang. Sehingga berbagai cara di lakukan untuk

membuat penampilan rambut Nampak semakin menarik salah satunya adalah pomade

(Lestari puji. 2013: 105).

Pomade merupakam produk yang memberikan kesan mengkilap pada

rambut dalam tujuan menata rambut (Olivia, 2013: 28).


Pomade membuat rambut tampak licin mengkilap dan tidak kering dan

biasanya basis pomade terdiri dari dari 2 yaituwater bored dan oil based (Anief. 2007:

57).
E. Alasan Pemilihan Zat Tambahan

1. Glyserin

Pada formulasi topical dan kosmetik glyserin terutama di gunakan sebagai

humectant dan emollient (E×cipient, 2009: 283).

Glyserin di gunakan sebagai humectant atao emollient pada rentang

konsentrasi ≤ 30% (E×cipient, 2009: 283).

2. Propylen Glykol
Propylene glycol di gunakan dalam formulasi kosmetik di gunakan sebagai

humectant dengan range konsetrasi 15% (E×cipient, 2009: 592).

Propylene glycol di gunakan di formulasi kosmetik askin conditionary

agent(humectant). Peningkat viskositas (Monica, 2012: 2465).

Propylene glycol umumnya bersifat tidak toksik dan tidak

kolinergiksehingga aman di gunakan pada produk kosmetik di kulit (Monica M,

flume, 2012: 2464)

3. Kaolin

Di formulasi topical kaolin yang merupakan material yang lembut dan

lembab dan dapat di pakaikan pada tubuh dalam bentuk bubuk (E×cipient, 2009: 352)
Kaolin merupakan bahan serbuk yang juga baik du gunakan pada rambut,

karena akan menghilangkan kotoran dari kulit kepala. Dan dengan lembut

membersihkan kulit kepalasehingga akan meningkatkan stimulasi dan membantu

memperkuat akar rambut, sehingga pasta pomade ini akan mudah di hilangkan denga

air setelah di aplikasikan di rambut (Pauk koutras, 2017: 76).


Yang membuat kaolin begitu istimewa di bandingkan type day yang lain

adalah kaolin merupakan typeserbuk yang sangat halus atau lembut sehingga dapat di

gunakan oleh hamper semua golongan (Pauk koutras, 2017: 76).

4. Sodium benzoate

Sodium benzoate terutama di gunakansebagai pengawet antimikrobadalam

kosmetik dengan rentang frekuansi0 0,1-0,5%

Pengawet merupakan suatu zat yang di tambahka dan di maksudkanuntuk

meningkatkan stabilitas suatu sediaanuntuk mecegah terjadinya pertumbuhan

mikroorganisme (Effinora, 2012: 325).

5. Cetyl Alkohol (Cetarath)

Cethyl alcohol sangat luas di gunakan dalam formulasi kosmetik yang juga di

gunakan sebagai penyerap air, dalam 0,1 in water emulsi cetyl alcohol diketahi dapat

memperbaiaki stabilitas sediaan (E×cipient, 2009: 154).

Cethyl alcohol tidak memiliki indikasi terapeutik tetapi di indikasikan untuk


di gunakan sebagai bahan di produk kosmetik yang bersifat menghidrasi sehingga

menstabilkan sediaan (Pubchem database, 2108: 75).

Cetyl alcohol di gunakan di dunia industry sebagai personal care ingredient,

viscosity adjust thickening agent di pemakaian topical (Pubchem database, 2108: 75).
6. Lidah Buaya (Aloe Vera)

Lidah buaya (Aloe Vera) salah satu bahan dari alam yang di gunakan pada

produk kosmetik dan perawatan diri (O’neil et al, 2010: 11).

Aloe Vera memiliki banyak fungsi yang sangat baik di gunakan untuk

perawatan rambut seperti vitamin A, E dan polisakarida sebagai pelembab rambut

yang biasa di gunakanpada konsentrasi 0,057-0,5% (Selvy, sutjanjokartiko, 2017:


554).

Manfaat aloe vera pada rambut termaksud meningkatkan kelembapan,

penataan rambut, dan dengan menggunakan lidah buaya sebagai agen penataan

rambut. Membuat efek porositas kaku dan kering yang rendah, serta aloe vera akan

menghaluskan permukaan kotorann dengan membentuk film polimer pada rambut

sehingga teejadi kelembapan (Selvy, sutjanjokartiko, 2017: 555).

7. Polietilen Glycol (PEG 20)

PEG 20 di gunakan untuk membersihkan kulit dan rambut dengan membantu

air bercampur dengan minyakdan kotoransehingga dapat di cuci (Epichem, 2017: 73).

PEG juga sangat luas di gunakandi formulasi topical, PEG memilki sifta yang

tidak mengiritasi pada kulit dan bersifatlarut dalam air sehingga sangat mudah di

hilangkan apabila di cuci (E×cipient, 2009: 518).

PEG juga dapat di gunakan sebagai peningkat viskositas dan konsistensi

dalam suatu sediaan sehingga juga dapat di gunakansebagai ointment base


(E×cipient, 2008: 517-518).
8. Beeswax

beeswax adalah suatu bahan yang akan di gunakan pengembangannona

system di bidang kosmetik dan dermatologi karena kegunaannya untuk

pengembangan produk untuk aplikasi topical (Carla fauza, 2017: 17).

Beeswax adalah suatu basis yang berbahan lilin yang terbuat drai lebah

memilki atau menempati posisi istimewa di anatara jenis lilin lainnya. Selama
berabad-abad, beeswax telah banyak di gunakan dalam produk untuk penggunaan

topical (Cleveland Country Center).

Beeswax tidak hanya meningkatkan penampilan tetapi juga sebagai bahan

yang berkotribusi untuk membuat bahan lebih kemilau, konsisten dan stabil aplikasi

di rambut dapat di gunakan untuk konsentrasi 5-10% (Cleveland Country Center).

9. Aquadest

Aquadest merupakan pelarut yang paling bermanfaat yang di gunakan dalam

dunia farmasi (paling sering di gunakan) kemudian diikuti alcohol (Ansel,2008: 313).

Air dapat digunakan sebagai pembawa zat aktif agar dapat memberi efek pada

tubuh manusia (Effinora, 2016: 261).

Air di gunakan senagai pelarut di karenakan selain efisien dan efektif di

gunakanjuga dapat bercampur mudah dengan beberapa bahan (Elarwood RJ, 2008:

31).
10. Oleum Citrus

Citrus digunakan sebagai fragrance karena citrus yang telah di apliksikanakan

memberikan efek yang segar, menyegarkan sehingga cocok untuk di gunakan sebagai

wewangian bagi pna

Citrus juga telah di gunakan sebagai pomade “GOON GREASE POMADE”

yang telaj sold out di jula di US.

Aroma citrus merupakan aroma khusus yang memberikan efek aromatic

sehingga membuat penggunanya jadi lebih rela dan di kenal sebagai aroma paradewa
F. Uraian Bahan
1. Aquadest (Dirjen POM, 2014: 65)

Nama Resmi : AQUA DESTILLATA


Nama Lain : Aquadest, Air suling, Air belerang, Air murni
Berat Molekul : 18,02
Rumus Molekul : H2O
Rumus Struktur :
Pemerian : Cairan jernih, Tidak berwarna, tidak berbau,
dan tidak berasa.
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat
Kegunaan : Sebagai pelarut
2. Gliserin (Dirjen POM, 1979: 271)

Nama Resmi : GLYCERIN


Nama Lain : Glycerium, glycerin
Berat Molekul : 92,03
Rumus Molekul : C3H8O3
Rumus Struktur :
Pemeriann : Cairan jernih seperti sirup, tidak berwarna, rasa
manis, higroskpia,netral terhadap lakmus.
Kelarutan : Dapat bercampur dengan air, aseton, klorofom,
larut dalam ester dan minyak esensial
Inkompatibilitas : Meledak jika di campur dengan oksidator
seperti kromomium dan teroksidasi

Stabilitas : Gliserin bersifat hygroskopis, glyserin murni

tidak merata terhadap oksidasi oleh atmosfer,

dibawah kondisi pemyimpanan biasa.


Titik Lebur : 30oC

Range : ≤ 30%

Penyimpanan : Didalam wadah tertutup rapat.

Kegunaan : Humektan

3. Propilen Glikol (Rowe, 2009: 592)

Nama Resmi : PROPYLARUT GLYCIDUM

Nama Lain : Propilen glikol.

Berat Molekul : 76,09

Rumus Molekul : C3H8O6

Rumus Struktur :

Pemeriann : Cairan kental, jernih tidak berwarna, rasa khas,

praktis tidak berbau, atau higroskopis.

Kelarutan : Dapat bercampur dengan air, aseton,

kloroform, larut dalam ester dan minyak

esensial.

inkompatibilitas : Dengan pengoksidasi seperti potassium


palmansade

Kegunaan : Agent penetrasi

Range : 1-10%

Stabilitas : Stabil pada temperature sejik atau dingin.

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat.

4. Lidah buaya (Dalimartha, 2008: 72)

Regnum : Plantae

Divisi : Magnoliophyta

Class : Monocotyledonae

Ordo : Liliales

Famili : Liliaceae

Genus : Aloe

Species : Aloe Vera

Morfologi : Mempunyai sekitar 300 spesies eunaman

paransial, daun bercampur, tumbuhan mencapai

1 m, helai daun panjang berbentuk kecil, ujung

runcing pangkal memerlukan batang,

permukaan berbintik-bintik, warna hijau,

panjang 15-30 cm, lebar 2-6 cm. jika daun


berdaun tebal dikupas kulitnya terdapat cairan
kuning yang rasanya pahit dan tajam dalam

menghasilkan gel.

5. Beeswax (E×cipient, 2009: 779-780).

Nama Resmi : BEESWA

Nama Lain : Cera alba, beeswax

Pemeriann : Sediaan putih kekuningan, sediaan tembus

cahaya dalam keadaan lapisan tipis dan bau

khas lemak.

Kelarutan : Dapat larut dalam kloroform, eter, minyak

atsiri, sedikit larut dalam etanol (91%), praksit

tidak larut dalam air.

Titik Lebur : 62-650C

Stabilitas : Ketika lilin di panaskan di atas 1500C, esteri

filtrasi terjadi dengan konsekuen menurunkan

nilai asam dan titik didih,

Range : 5%

inkompatibiltas : Tidak compatible dengan oksidator.


Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat.

Kegunaan : Pelican

6. Cetarath (E×cipient, 2009: 155-150)

Nama Resmi : CETYL ALKOHOL

Nama Lain : Cetarath, alcohol cetylicum

Berat Molekul : 242,44

Rumus Molekul : C16H34O

Rumus Struktur :

Pemeriann : Serpihan putih butirann kubus atau casting

memilki bau khas.

Kelarutan : Tidak larut dalam air, larut dalam etanol dan

eter.

Titik lebur : 45-520C

inkompatibilitas : Compatible dengan oksidator luar

Kegunaan : Thickening
Penyimpanan : Simpan ditempat yang sejuk

7. Kaolin (E×cipient, 2009: 352-352)

Nama Resmi : KAOLIN

Nama Lain : Argilla bolus alba

Berat Molekul : 250,16

Rumus Molekul : AL2H4O8S12

Rumus Struktur :

Pemeriann : Bubuk putih berwarna keabu-abuan, ketika di

basahi dengan air warnanya jadi gelap dan

mengembangkan bau tanah liat.

Kelarutan : Praktis tidak larut dalam air, dietil eter, etanol

dan pelarut organic.

inkompatibilitas : Sifat adsorben kaolin dapat mempengaruhi

penyerapan alat yang di berikan secara oral.

Kegunaan : Powder
Stabilitas : Kaolin adalah bahan yang stabil karena itu

adalah bahan alam. Kaolin umumnya

terkontaminasi mikroorganisme.

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat.

8. Natrium benzoate (E×cipient, 2009: 627-628)

Nama Resmi : SODIUM BENZOAT

Nama Lain : Benzoida acid, natrium benzoate.

Berat Molekul : 144,11

Rumus Molekul : C7H5N1O2

Rumus Struktur :

Pemeriann : Granul putih atau Kristal, bubuk migroskopis,

tidak berbai atau dengan bau benzoid, memiliki

rasa manis.

Kelarutan : Mudah larut dalam air, agak sukar larut dalam

etanol, mudah larut dalam etanol 90%


PH : 8,0

inkompatibilitas : Inkopatible dengan senyawa gelatin, garam

besi, garam kalsium dan garam dari logam

berat.

Kegunaan : Pengawet.

Stabilitas : Larutan berair dapat distenlisisa dengan

autoklaf dan penyaringan.

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat.

9. Citrus Lemon (Indar, 2017: 17)

Nama Resmi : CITRUS LEMON L.

Nama Lain : Minyak jeruk, lemon oil.

Family : Rubiaceae

Manfaat : Obat batuk, obat perangsang penstaltik dan

pengaroma

Pemeriann : Cairan warna kuning pucat atau kehijauan,bau


khas aromatic, rasa agak pahit.

kandungan : Mengandung sitrat d-limonenedan felanderan

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat.

G. Perhitungan Bahan
1. Perbotol

a. Aloe Vera = 0,5/100 × 50 ml = 0,25 ml

b. Gliserin = 3/100 × 50 ml = 1,5 ml

c. Propilen glikol = 2/100 × 50 ml = 1 ml

d. Beeswa = 0,2/100 × 50 = 0,1 ml

e. Oleath 20 = 3,5/100 × 50 ml = 1,75 ml

f. Cetarath = 15/100 × 50 ml = 7,5 ml

g. Natrium Benzoat = 0,3/100 × 50 ml = 8,15 ml

h. Aquadest = 68,6/100 × 50 ml = 32,8 ml

i. Oleum citru = 0,6/100 × 50 ml = 0,3 ml

j. Kaolin = (0,25+1,5+1+0,1+1,75+7,5+8,15+32,8) × 60%/100%

= 45,05 × 60%/100%

= 27,03%

= 27,03%/100 × 50 = 13,515 mg

2. Perbatch

a. Aloe Vera = 0,25 × 50 = 1,25 ml

b. Gliserin = 1,5 × 50 = 75 ml
c. Propilen Glikol = 2 × 50 = 100 ml

d. Beeswax = 0,1 × 50 = 5 mg

e. Oleath 20 = 1,75 × 50 = 87,5 ml

f. Cetarath = 7,5 × 50 = 375 ml

g. Natrium benzoate = 0,15 × 50 = 7,5 ml

h. Kaolin = 135,5 × 50 = 677 ml

i. Oleum Citrus = 0,3 × 50 = 15 ml


H. Cara Kerja

a. Pembuatan Aloe Vera

1. Disiapkan alat dan bahan

2. Diambil batang lidah buaya yang masih segar

3. Dicuci batang tersebut dengan air

4. Dibuka kulit lidah buaya

5. Dilakukan pergerakan terhadap isi dari batang lidah buaya tersebut


b. Pembuatan pasta

1. Disiapkan alat dan bahan

2. Dicampur kaolin dan beeswax di mortar

3. Dipanaskan oleath 20 dengan natrium benzoate

4. Dimasukkan cetararth

5. Ditambahkan Aloe Vera, gliserin, propilen glikol di mortar

6. Dimasukkan aquadest dan diaduk hingga homogeny

7. Ditambahkan Oleum Citrus

8. Diaduk hingga dingin

9. Dimasukkan dalam wadah


KEPUSTAKAAN

Zilzilia, Lasil, Pomade. Omings Group. 2017.

Tonya Mckay Beaker. The Science Of Aloe Vera Gel. Naturaly Curly Official
Website. 2015.

Anonim, final Report On The Safety Assessment Of Denzyl Alcohol, Benzoid Acid ad
Sodium Benzoid International journal Of Tosicdogy. 2011.

Raymond, C. Rowe. Handbook Of Pharmacy Ceutical E×cipient 6th Edition. Intelly


gengs itd, north yourbine. Uk. 2009.

Dirjen POM, Farmakope Indonesia Edisi V. Departement Kesehatan RI. Jakarta.


2014.

Pouchem, data base. Cetyl Alkohol. National Center Of Biotechnology Information.


2018.

Ansel, C Horward. Pharmaceutical Dosage Form and Drug delivery System.


Departement Medicinal Chemistry and Pharmaceutics. 2009.

Selvi, Suljatjokarto. Pengaruh Konsentrasi Pengawet DMDM HYDNation terhadap


karakteristik dan Stabilitas water base Pomade mengandung Aloe Vera.
Universitas: Surabaya. 2017.

C’leveland. Beeswa. NC Nooperaty e×tension.edu

Patel Tarunk. Formulation and Evolution Of Medicated Cental Paste For


Trentmentof nenoontitis. International Journal Of Pharmaceutical Inovations.
2013.
TP (TUGAS PENDAHULUAN)

1. Definisi sediaan pasta (5 pustaka)

 Menurut lachman, 2012: 1091)

Pasta adalah salep yang di dalamnya ditambahkan zat padat yang tidak larut

dalam konsentrasi yang tinggi.

 Menurut Ansel, 2011: 515)

Pasta sama dengan salep yang dimaksudkan untuk pemakaianluar pada kulit

 Menurut Dirjen POM, 2014: 520

Pasta dalah sediaan semi padat yang mengandung satu atau lebih bahan obat

yang di tujukan untuk pemakaian topical

 Menurut Moh.Anief, 2012: 116)

Pasta adalah salep yang mengandung lebih dari 50% zat padat serbuk

 Menurut Aulton, 2012: 533)

Pasta adalah salep yang mengandung sebanyak 50% bubuk tersebar di lemak

dasar.

2. Perbedaan salep krim dan pasta (3 pustaka)

 Menurut Dom

Cream adalah sediaan semipadat yang menunjukkan sifat lairan terhadap


pselaptikyang esensial
Salep adalah sediaan semipadat yang menunjukkan karakteristik aliran plastic

Pasta adalah dermataologikalsemipadat yang menunjukkan aliran dilarutkan

secara esensial

 Menurut FI Edisi IV

Cream adalah bentuk sediaan padat yang mengandung satu atau lebih bahan

obat terlarut atau terdispersidalam bahan yang sesuai


Salep dalah bahan sediaan setengah padat ditujukan untuk pemakaian topical

Pasta dalah sediaan semipadat yang mengandung satu atau lebih bahan obat ,

pemakaian luar.

 Menurut RPs 18th

Salep adalah sediaan semisolid yang ditujukan untuk pemakaian luar

Cream adalah cairan kental atau emulsi semipadat yang tertipe m/a aratu a/m

Pasta adalah konsentrasi dari penyerapan serbuk yang terdispersi biasanya

dalam petrolatum

3. Keuntungan dan kerugian sediaan pasta (3 pustaka)

 Menurut Ansel
Keuntungan

a. Mengikat cairan

b. Tidak mempunyai daya penetrasi

c. Lebih melekat pada kulit

d. Konsentrasi lebih kental

e. Daya absorbsi lebih besar


Kekurangan

a. Sifatnya kaku

b. Mengeringkan kulit

c. Menyebabkan iritasi kulit

 Menurut Scoville’s

Kelebihan
a. Mengikat cairan secret

b. Lebih melekat pada kulit

Kekurangan

a. Dapat mengeringkan kulit

b. Kaku tidak dapat di tembus

 Menurut Anief

Kelebihan

a. Mengikat cairan secret

b. Lebih baik dari unguentum

c. Lebih melekat

Kekurangan

a. Sifatnya kaku

b. Tidak sesuai untuk bagian tubuh yang berbulu

4. Macam-macam jenis pasta (2 pustaka)

 Menurut Anief, 2012: 116)


a. Pasta berlemak : acidi solicuta, zinci Eudi pasta; Zinci pasta akan sulfurici

pasta

b. Pasta kering : pasta bebas lemak mengandung ± 60% zat padat (serbuk)

c. Pasta pendingin : campuran serbuk minyak lemak dan cairan berair.

d. Pasta gigi : sautau campuran kental terdiri dari serbuk dan Glycerium untuk

pembersih gigi

 Menurut Syamsuni, 2006: 73)


a. Pasta pendingin : salep yang mengandung lebih dari 50% zat padat

b. Pasta kering : pasta bebas lemak mengandung 60% zat padat (serbuk)

5. Jenis basis yang di gunakan dalam pembuatan pasta (2 pustaka)

 Menurut Lachman

a. Basis Hidrokarbon

b. Basis Absorbsi

c. Latur Air

d. Air –Misibel

 Menurut Ansel

a. Basis Hidrokarbon
b. Basis Serap

c. Basis dapat dicuci dengan air

d. Basis larut dalam air

6. Karakteristik pengawet dalam pembuatan pasta (2 pustaka)

 Menurut Zuidnan, 2013: 11)

a. Perlu di perhatikan interaksi dengan bahan aktif dan wadah

b. Efektif terhadap kemurnian bakteri


c. Tidak mengiritasi, contoh metil paraben dan propil paraben

 Menurut Rosalina, 2016: 17)

a. Bahan pengawet yang umum di gunakan metil paraben (nipagin) 0,12-

0,18%; propil paraben 0,02-0,05%

b. Pendapar untuk mempertahankan PH

c. Lembab

d. Mencegah ketengikan akibat oksidasi oleh cahaya minyak tak jenuh.


7. Cara absorbs sediaan pasta (2 pustaka)

 Menurut Scoville’s

a. Penetrasi

b. Disolusi

c. Difusi

 Menurut Ansel

a. Disolusi, sebagai tahapan dimana pasta emulsi masuk kedalam larutan dari

bentuk padatnya atau suatu proses dimana suatu bahan obat menjadi terlarut dalam

pelarut.

b. Difusi, adalah proses perpisahan massa molekul suatu zat yang dibawa oleh
gerakan molekul secara acak dan berhubungan dengan adanya perbedaan konsentrasi

aliran molekul

c. Penetrasi, melalui dinding folikel rambut

8. Tujuan penggunaan humektan pada sediaan pasta (3 pustaka)

 Menurut Balsam : 148)

Humuktan di gunakan untuk mengotrol perubahan kelembapan antar produk


dengan udara baik dalam wadah ataupun pada kulit.
 Menurut Keithur

Penambahan humktan ini bertujuan untuk menghambat penyusutan pada

pada pasta oleh penguapan air, melembutkan permukaan kulit dan mencegah atau

menghilangkan yang tanduk yang kasar dan pecah.

 Menurut Kumalasari, 2014

Humektan di gunkan untuk mencegah sediaan pasta menjadi kering dan

mempetahankan kelembapan.

9. Agen pengemulsi pada pasta (2 pustaka)

 Menurut Ahmad, 2010: 3)

Zat pengemulsi adalah zat untuk menjaga kestabilan minyak dan air.

Pengemulsia dalah suatu bahan yang dapat mengurangi kecepatan tegangan

permukaan dan tegangan antara 2 fase dalam keadaan normaldan tidak saling

melarutkan

 Menurut Lachman, 2008

Zat pengemulsi di gunakan sebagai bahan tambahan pada sediaan pasta

untuk menjaga kestabilansuatu sediaan minyak dan air.

10. Jelaskan metode pembuatan sediaan pasta (2 pustaka)

 Menurut Anief. 1988

a. Pencampuran komponen dari pasta di campur bersama-sama sampai

sediaan pasta tercapai


b. Peleburan yaitu semua atau beberapa komponen dari pasta di campurkan

dengan meleburkannya secara beragam, kemudian di dinginkan dengan

pengadukan yang konstan sampai mengental.

 Menurut Martin, 1970

Bahan dasar yang di bentuk setengah padat di cairkan lebih dulu, baru di

campur dengan bahan padat dalam keadaan panas agar lebih tercampur dan homogen.
Pembuatan pasta agar lebih tercampur baik dalam ukuran besar maupun kecil dengan

metode pencampuran dan peleburan.

11. Teori pembentukan pasta (2 pustaka)

 Menurut Anief

Umumnya pasta di buat dengan sediaan yang sama dengan salep. Tetapi,

bahan untuk menggerus dan menghaluskan di gunakan untuk membuat komponen

serbuk menjadi lebih lembut, bagian dari dasar ini sering di gunakan lebih banyak

daripada minyak mineral sebagai cairan untuk melembutkan pasta.

 Menurut syamsuni

Untuk bahan dasar yang berbentuk setengah padat di cairkan terlebih dahulu,

setelah itubaru kemudian di campur dengan bahan padat dalam keadaanpanas agar

lebih tercampur dan homogen.

12. Jelaskan karakteristik sediaan pasta (2 pustaka)

 Menurut Aulton Vol.2

a. Daya adsorbe pasta lebih besar


b. Di gunakan untuk mengadsorbsi sekresi cairan serosal pada tempat

pemakaian, sehingga cocok untuk luka akut.

c. Tidak sesuai dengan bagian tubuh yang berbulu

d. Konsistensi lebih kenyal dari unguentum

 Menurut DOM

a. Mengandung satu atau lebih bahan obat yang di tujukan untuk pemakaian

topical
b. Tidak memberi rasa terminyak seperti unguentum

c. Memilki persentase bahan padat > dari salep yaitu mengandung bahan

serbuk (padat) antara 40-50%.

13. Cara pemakaiaan sediaan pasta (3 pustaka)

 Menurut Ahmad, 2012: 27

a. Cuci tangan dengan sediakan alat yang di perlukan.

b. Posisikan diri yang aman, periksa kondisi kulit.

c. Cuci area yang sakitpada wajah, keringkan lalu dioleskan pada kulit yang

sakit,
d. Pastikan tangan bersihdan cuci kembali

 Menurut Scovill’s

Digunakan secara topical dengan cara di oleskan tipis-tipisp pada bagian

luka yang sakit sampai tertutup

 Menurut DOM
Sediaan pasta digunakan untuk pemakaian topikaltetapi tidak sesuaidengan

bagian tubuh yang berbulu juga tidak cocok untuk luka.

14. Cara penyimpanan sediaan pasta (3 pustaka)

 Menurut Djajadisastro, 2004

Menggunakan metode penyimpanan pada siklus Freze Han di lakukan untuk

melihat pengaruh suhu terhadap pemisahan fase pasta yang terjadi selama
penyimpanan pada dua suhu yang berbeda yaitu siklus Freeze pada suhu 40C dan Han

pada suhu 450C.

 Menurut Bangon, 2004

Disimpan pada tempat sejuk dan kering yaitu suhu kamar yang jauh dari

sumber panas, dan biasanya di berikan lebel dan petunjuknya dan biasanya di simpan

dalam lemari obat, harus jauh dari jangkauan anak-anak , mobil atau tempat yang

lembab dan terlalu panas.

 Menurut Imroatul, 2105

a. Disimpan dalam wadah aslinya beserta lebel dan petunjuknya


b. Kebanyakan disimpan dalam wadah sejuk dan kering yaitu suhu kamar

yang jauh dari sumber panas.

c. Hindari memakai obat di kamar mandi, mobilatau ditempat yang lembab

dan terlalu panas.

d. Pastikan obat jauh dari jangkauan anak-anak

e. Berikan catatan pada masing-masing obat terutamadalam rumah agar


tidak tertukar.
15. Evaluasi sediaan pasta (1 pustaka)

 Menurut Farmakope III : 1979

a. Pengamatan Organolpetik

Mengamati bentuk, warna, bau, tekstur dan suhu lebur.

b. Homogenitas

Letakkan 0,5 gram sediaan pada objek glass, tutup dengan objek glass, amati
homogenitasdengan lup

c. Uji Viskositas

Nilai viskositas di pengaruhioleh zat pengental, surfaktan yang dipilih,


proporsi fase terdispersi dan ukuran partikel

d. Pengukuran Diameter globul rata-rat


Dilakukan dengan menggunakan mikroskopik optikdenga perbesaran 100×
e. PH

Menggunkan PH meter yang mampu mengukur hanya PH sampai 0,02 unit


PH menggunakan elektroda indicator yang peka terhadap aktivitas ion hydrogen,
elektroda kaca atau elektroda pembanding yang sesuai.
DAFTAR PUSTAKA

Ahmad, E.F. Karaketristik dan uji fisika kimia sediaan pasta. Prosiding seminar
Nasional kimia dan pendidikan 2012 BN: 078.979.19215.1.0.

Ainef, Moh. Farmasetika. UGM. Press: Yogyakarta. 2010.

Ansel, H.C. Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi. UI. Press: Jakarta. 2011.

Aulton, M.S. Pharmaceutical The Science Of Dosqae From Design Second Edition.
ELBS. Fanded By British Government. 2003.

Balsam, M.S. and Saganin E. Cosmetics Science and Technology, John eviels and
sainsinc, New York. 1974.

Bangon,A. Kortum P, dan Millers. Formulasi Pasta. Pustaka Pelajar: Jakarta. 2004.

Dirjen, POM. Farmakope Indonesia Edisi III. DEPKES RI. Jakarta. 1979.

Dirjen, POM. Farmakope Indonesia Edisi IV. Depkes RI: Jakarta. 2014.

Djajadisastra. Cosmetic stability. Departement Farmasi UI: Depok. 2004.

DOM Martin. Dispending Of Medication. Mack Publishing Company: Pennsylvania.

1971.

Imroatul, Khasanah. Stabilitas Sediaan Pasta. Pustaka Pelajar: Jakarta. 2012.

Keithur. Cosmetic Science and Technology Volume I. Kluwer Academic Publushers:

London. 2000.
EVALUASI SEDIAAN

1. Organoleptik

Dilakukan pengamatan secara organoleptis yang terdiri dari warna, bau, rasa

dan tekstur dari sediaan.

2. Uji PH

Penetapan PH dalam hal ini di uji agar dapat di ketahui PH dari sediaan yang

di buat untuk selanjutnya stalibitas PH dari sediaan dapat di pertahankan pada suatu

PH tertentu. Pengukuran PH di lakukan dengan menggunakan kertas universal.

3. Viskositas

Pasta di masukkan dalam wadah dan dipasang viscometer viskosty pasta

diketahui dengan mengamati nilai “cpas”.

4. Uji daya sebar

Sebanyak 0,05 gram di letakkan di tengah-tengah kaca, di tutup dengan kaca

lain dan di biarkan satu menit, setelah itu diberibeban 1000 gram, lalu diukur
diameternya yang cukup untuk melihat pengaruh beban terhadap daya sebar.

5. Uji daya lekat

Sebanyak 150 mg pasta di ratakan pada gelas objek, di tutup glass objek lain

diberi beban 500 gram selama 5 menit, kemudian di panaskan alat uji daya lekat 1 kg

dan nyalakan stopwatch.


6. Uji Homogenitas

Mengamati homogenitas sediaan dengan cara mengoleskan sediaan pada

objek glass, untuk mendapatkan permukaan sediaan yang homogen, apabila terdapat
butir-butir kasar di atas glass objek tersebut akan pasta yang di uji di nyatakan

homogen

(Nayeem & Harbebar, 2011)

Anda mungkin juga menyukai