FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS HALU OLEO
RANCANGAN FORMULA
PRAKTIKUM FORMULASI DAN TEKNOLOGI SEDIAAN PADAT
“KRIM”
OLEH :
KELAS : I
A. Formulasi Asli
R/ Asam Salisilat
B. Rancangan Formulasi
Vaselin alba 8%
Cera alba 2%
TEA 1,5%
Propilen glikol 8%
Aquadest ad 100%
C. Master Formula
D Nama Dagang
29 Sediaan Krim
1 Kemasan pertama
Keterangan :
DO Tahun kemasan
20 Tahun produksi
29 Penamaan sediaan farmasi
4 Urutan produksi
Krim adalah bentuk sediaan setengah padat mengandung satu atau lebih bahan
obat terlarut atau terdispersi dalam bahan dasar yang sesuai. Istilah ini secara
tradisional telah digunakan untuk sediaan setengah padat yang mempunyai
konsistensi relatif cair diformulasi sebagai emulsi air dalam minyak atau minyak
dalam air (Dirjen POM, 2020).
Krim adalah emulsi setengah padat yang kurang kental dan lebih ringan dari
salep. Krim dianggap memiliki daya tarik estetika yang lebih tinggi karena
karakternya yang tidak berminyak, kemampuan untuk menghilang ke dalam kulit saat
digosok, dan kemampuan untuk menyerap kotoran serosa dari lesi kulit (Allen,
Nicholas, dan Howard, 2011).
Krim adalah bentuk sediaan setengah padat yang memiliki satu atau lebih
bahan obat yang terlarut atau terdispersi kedalam basis yang cocok. Keuntungan
sediaan krim antara lain lebih mudah diaplikasikan, lebih nyaman digunakan pada
wajah tidak lengket dan mudah dicuci dengan air (Rabima dan Marshall, 2017).
Asam salisilat merupakan bahan keratolitik tertua. Memiliki efek keratolitik, bahan
ini juga memiliki anti inflamasi, analgesik, bakteriostatik, fungistatik, dan tabir surya.
Asam salisilat telah teruji dalam terapi berbagai penyakit kulit dan kerusakan kulit
akibat sinar matahari (Feladita, Agustina, dan Puji, 2019).
Asam salisilat adalah obat topikal murah yang digunakan sebagai bahan penting
dalam banyak produk perawatan kulit yaitu untuk pengobatan jerawat, psoriasis,
kapalan, kutil, ketombe, dan masalah kulit lainnya. Asam salisilat bekerja sebagai
keratolitik, komedolitik dan sebagai bakteriostatik, membuka pori-pori yang
tersumbat (Fatmawati dan Lina, 2017).
Asam salisilat merupakan zat anti jerawat sekaligus keratolitik yang lazim
diberikan secara topikal. Kadar Asam salisilat yang boleh digunakan tidak lebih dari
2% (Hadisoebroto dan Senadi, 2019).
2. Efek Farmakologi
Asam salisilat bekerja sebagai pelarut organik dan menghilangkan ikatan kovalen
lipid interselular yang berikatan dengan cornified envelope di sekitar keratinosit.
Mekanisme kerja zat ini adalah pemecahan struktur desmosom yang menyebabkan
disintegrasi ikatan antar sel korneosit (Feladita, Agustina, dan Puji, 2019).
F. Alasan Pemilihan Zat Tambahan
1. Propilen glikol
2. Aquades
Air banyak digunakan sebagai bahan baku, bahan dan pelarut dalam
pengolahan, formulasi dan pembuatan produk farmasi, bahan aktif farmasi (API) dan
zat antara, serta reagen analitik (Rowe, Paul, dan Marian, 2009).
3. Cera Alba
Cera alba memiliki fungsi sebagai stabilisator emulsi dalam sediaan krim (Ayu
dan Yetti, 2016).
4. Vaselin Album
Vaselin album berfungsi sebagai pelicin dalam sediaan krim (Ayu dan Yetti,
2016).
5. Asam Stearat
Salah satu bahan yang biasa digunakan sebagai emulgator dalam sediaan krim
adalah asam stearat. Asam stearat digunakan dalam krim yang mudah dicuci dengan
air, sebagai zat pengemulsi untuk memperoleh konsistensi krim tertentu serta untuk
memperoleh efek yang tidak menyilaukan pada kulit (Hasniar, Yusriadi, dan Akhmad,
2015).
6. TEA (Trietanolamin)
Trietanolamin (TEA) mempunyai rumus molekul C6H15NO3 dengan bobot
molekul 149,188 g/mol, berfungsi sebagai agen pengalkali, juga sebagai agen
pengemulsi (Rahman, Ika, dan Binar, 2013).
G. Uraian Zat aktif
Rumus struktur :
Kelarutan : Sukar larut dalam air dan dalam benzen,larut dalam air
Kelarutan : Tidak larut dalam air; mudah larut dalam benzen, dalam
karbon
lapisan tipis; bau khas lemah dan bebas bau tengik. Bobot
jenis lebih kurang 0,95.
Kelarutan : Tidaklarut dalam air; agak sukar larut dalam etanol dingin.
etanol
Pemerian : cairan kental, tidak berwarna hingga kuning pucat, bau lemah
mirip amoniak, higroskopis
Kelarutan : mudah larut dalam air dan daalm etano (95%) P, larut
dalam kloroform P
Rumus struktur :
Pemerian : Cairan kental, jernih, tidak berwarna; rasa khas; praktis tidak
berbau;
Rumus Struktur :
Pemerian : Cairan Jernih, tidak berwarna, tidak berbau.
Penyimpanan : dalam wadah tertutup baik.
Kegunaan : sebagai pelarut.
I. Perhitungan
a. Perdosis
Asam salisilat 0,6 g
15% x 20 g = 3 g
Vaselin alba 8%
8 % x 20 g = 1,6 g
Cera alba 2%
2 % x 20 g = 0,4 g
TEA 1,5 %
1,5 % x 20 g = 0,3 g
Propilen glikol 8%
8 % x 20 g = 1,6 g
glikol, dicampur bersama-sama dalam mortir/cawan petri sambil diaduk konstan pada
suhu 70oC (titik leleh asam stearat).
• Bahan-bahan fase air (asam salisilat dan aquades) dicampur bersama-sama dan
dipanaskan pada suhu yang sama seperti fase minyak dan dengan pengadukan yang
konstan (campuran fase air).
• Campuran fase air ditambahkan setetes demi setetes ke dalam fase minyak dengan
pengadukan yang konstan.
• Kemudian dicampurkan semuanya bersama-sama antara fase air dan fase minyak
dicampurkan bersama dalam mortir hangat kemudian diaduk pelan-pelan hingga
panasnya mulai mendingin entah panas dari mortir ataupun bahannya. Setelah dingin
barulah terbentuk krim + vinising krim.
K. Evaluasi Sediaan
• Uji Organoleptis
Pemeriksaan organoleptis meliputi bentuk, warna dan bau yang diamati secara visual .
Spesifikasi krim yang harus dipenuhi adalah memiliki konsistensi lembut, warna sediaan
homogen, dan baunya harum.
• Uji pH
Pemeriksaan pH menggunakan alat pH meter yang dikalibrasi menggunakan larutan
dapar pH 7 dan pH 4. Elektroda pH meter dicelupkan ke dalam krim, jarum pH meter
dibiarkan bergerak sampai menunjukkan posisi tetap, pH yang ditunjukkan jarum dicatat.
Krim sebaiknya memiliki pH yang sesuai dengan pH kulit yaitu 6,0 – 7,0.
L. Kemasan
a. Kemasan Primer
b. Kemasan Sekunder
c re a m
C E L C I T I C ®
Asam salisilat
20 g
cara penggunaan :
dioleskan tipis-tipis
indikasi
mengatasi masalah jerawat
cream
C E L C I T I C
Asam salisilat
®
Reg. DBL2011300329A1
PERHATIAN:
hindari kontak dengan mata dan selaput lendir lainnya
EFEK SAMPING
dermatitis, urtikaria,reaksi hipersensitif dan iritasi kulit
PENYIMPANAN :
Simpan di tempat yang sejuk dan terlindung dari cahay matahari
M. Brosur
N. Etiket
Apotek Cahaya Farma
Allen, L.V., Nicholas G.P., dan Howard C.A., 2011, Ansel’s Pharmaceutical Dosage Forms
and Drug Delivery Systems, 9th Edition, Lippincott Williams & Wilkins :
Philadelphia.
Ayu, M., dan Yetti O., 2016, PENGARUH CERA ALBA DAN VASELIN ALBUM
TERHADAP SIFAT FISIS KRIM EKSTRAK DAUN SIRIH MERAH (Piper
Crocatum), CERATA Journal of Pharmacy Science.
Dirjen POM, 2020, Farmakope Indonesia Edisi VI, Kementerian Kesehatan RI : Jakarta.
Fatmawati, F., dan Lina H., 2017, VALIDASI METODE DAN PENENTUAN KADAR
ASAM SALISILAT BEDAK TABUR DARI PASAR MAJALAYA,
Educhemia, Vol. 2(2).
Feladita, N., Agustina R., dan Puji S., 2019, PENETAPAN KADAR ASAM SALISILAT
PADA KRIM WAJAH ANTI JERAWAT YANG DIJUAL BEBAS DI
DAERAH KEMILING MENGGUNAKAN METODE
SPEKTROFOTOMETRI UV-VIS, Jurnal Analisis Farmasi, Vol. 4(2).
Hasniar, Yusriadi, dan Akhmad K., 2015, FORMULASI KRIM ANTIOKSIDAN EKSTRAK
DAUN KAPAS (Gossypium sp.), GALENIKA Journal of Pharmacy Vol. 1(1).
Hadisoebroto, G., dan Senadi B., 2019, Penetapan Kadar Asam Salisilat pada Krim Anti
Jerawat yang Beredar di Kota Bandung dengan Metode Spektrotometri Ultra
Violet, J. Kartika Kimia, Vol. 2(1).
Nurdianti, L., dan Ira R., 2016, UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN KRIM EKSTRAK DAUN
MANGGA (Mangifera indica L) Terhadap DPPH (1,1-diphenyl-2-
picrylhydrazil), Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada, Vol. 16 (1).
Qisti, B.W.K., Dwi N., dan Viddy A.R., 2018, Optimasi Propilen Glikol dan Etanol sebagai
Peningkat Penetrasi Ibuprofen dalam Sediaan Gel dengan Metode Simplex
Lattice Design, e-Jurnal Pustaka Kesehatan, Vol. 6(1).
Rahman, A.G., Ika Y.A., dan Binar A.D., 2013, FORMULASI LOTION EKSTRAK
RIMPANG BANGLE (Zingiber purpureum Roxb) DENGAN VARIASI
KONSENTRASI TRIETANOLAMIN SEBAGAI EMULGATOR DAN UJI
IRITASINYA, Pharmacy, Vol. 10(1).
Rowe, R.C., Paul J.S., dan Marian E.Q., 2009, Handbook Of Pharmaceutical Excipients,
Pharmaceutical Press : USA.