Anda di halaman 1dari 19

JURNAL FORMULA TFS 1

MOISTURIZING HAND AND BODY


LOTION

OLEH :

KELOMPOK : IV (EMPAT)

KELAS :C

ASISTEN : Fitri anggun solehah marzuki

Nama NIM Tugas Nilai Nilai


dokume diskusi
n
Yefi frisilawati G70119086 Preformulasi
Ma’rifatul G70119012 Formulasi
serin aulia
Dwiyuni G70119130 Evaluasi
salmadani
Azizah sabrina G70119057 Kemasan
Ria malga sari G70119036 Kemasan
faradilah

JURUSAN FARMASI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS TADULAKO

PALU

2021
I. FORMULA ASLI
Formula moisturizing hand and body lotion (shintaningsih,L. 2007)
Tiap 100 ml mengandung :
Virgin coconut oil 27,6
Cera alba 2
Tween 4
Asam stearat 3
Nipagin 1,36
Gliserin 5
Minyak melati q.s
Aquadest ad 100

II. RANCANGAN FORMULA


Tiap 100 ml mengandung
Virgin coconut oil 60 ml
Setyl alkohol 6 ml
BHT 0,1 ml
Gliserin 15 ml
Tween 1,5 ml
Span 0,45 ml
Vanilin q.s
Benzyl alkohol 3 ml
Aquadest ad 100 ml

III. MASTER FORMULA


Nama Produk : VCO-CARE
Nama Pabrik : PT. Sumber sehat
Jumlah Produk :3
Tanggal Formula Asli : 10 April 2021
Tanggal Rencana produksi : 21 April 2021
No. Registrasi : NA19015044565
No. Batch : 1104003

No Komposisi Fungsi Jumlah Jumlah


konsentrasi
perwadah perbatch
1. Virgin coconut oil Sebagai zat 60 ml 180 ml -
aktif
2. Tween Emulgator 1,5 ml 4,5 ml 1-10 %
3. Span Emulgator 0,45 ml 1,35 ml 1-10 %
4. Gliserin Humektan 15 ml 45 ml ≤ 30 %
5. Setyl alkohol Peningkat 6 ml 18 ml 2-10 %
viskositas
6. BHT Antioksidan 0,1 ml 0,3 ml 0,0075-0,1 %
7. Vanilin Pengaroma q.s q.s -
8. Benzil alkohol Pengawet 3 ml 9 ml 3,0 %
9 Aquadest Pelarut 13,95 ml 41,85 ml -
IV. DASAR FORMULASI
IV.1 Alasan pembuatan sediaan

IV.2 Alasan pemilihan Bahan Aktif

IV.3 Alasan Pemilihan Bahan Tambahan


V. INFORMASI BAHAN AKTIF & BAHAN TAMBAHAN
V.1 Informasi bahan aktif
1. Minyak zaitun (Mims Indonesia, 2021)
a. Indikasi
Otic / Aural Softening dari kotoran
b. Kontraindikasi
-
a. Efek Samping
Gatal-gatal
b. Dosis
Oleskan ke kulit kepala dan gosok perlahan sekitar satu jam sebelum
dicuci untuk melembutkan kerak.
c. Rute pemberian
Topikal
d. Farmakokinetika
-
e. Perhatian
Hindari pengaplikasian dimata
f. Interaksi
-
g. Mekanisme Kerja
Minyak zaitun digunakan secara klinis untuk sejumlah tujuan yang
berbeda: sebagai nutrisi, pencahar, pelembut feses, pelembut kotoran
telinga dan penawar racun. Ini juga telah digunakan sebagai kendaraan
untuk suspensi berminyak untuk inj
V.2 Sifat Fisika & kimia bahan aktif
1. Minyak zaitun (FI Edisi III 1979 : 458)
Nama resmi : OLEUUM OLIVAE
Sinonim : Minyak zaitun
Rm/Bm : -/-
Rumus struktur : -
Kegunaan : Sebagai zat aktif
Pemerian : Cairan, kuning pucat atau kuning kehijauan ; bau
lemah, tidak tengik; rasa khas
Kelarutan : Sukar larut dalam etanol (95%); mudah larut dalam
kloroform , dalam eter dan dalam eter minyak
tanah.
Metode sterilisasi : -
Stabilitas : Stabil dalam wadah yang tertutup rapat dan terisi
dengan baik.
Inkompabilitas : Minyak zaitun dapat disaponifikasi oleh alkali
hidroksida. Karena mengandung file proporsi tinggi
asam lemak tak jenuh, minyak zaitun cenderung
oksidasi dan tidak sesuai dengan zat pengoksidasi.
(Rowe, 2009).

V.3 Sifat Fisika & Kimia Bahan Tambahan


1. Aquadest (FI III 1979 : 96)
Nama resmi : AQUA DESTILLATA
Sinonim : Aquadest/Air suling
Rm/Bm : H2O/18,02
Rumus struktur :

(pubcem.com)
Kegunaan : Sebagai pelarut
Pemerian : Cairan Jernih; tidak berwarna; tidak berbau; tidak
mempunyai rasa
Kelarutan : -
Metode sterilisasi : -
Stabilitas : Air secara kimiawi stabil di semua keadaan fisik
(es, cair, dan uap air). Air meninggalkan sistem
pemurnian farmasi dan memasuki tangki
penyimpanan harus memenuhi persyaratan
khusus. Target ketika merancang dan
mengoperasikan sistem penyimpanan dan
distribusi untuk menjaga agar air tidak melebihi
batas yang diizinkan selama penyimpanan. Di
khususnya, sistem penyimpanan dan distribusi
harus memastikan hal itu air dilindungi terhadap
kontaminasi ionik dan organik, yang akan
menyebabkan peningkatan konduktivitas dan total
karbon organik, masing-masing. Sistem juga harus
dilindungi terhadap fisik masuknya partikel asing
dan mikroorganisme sehingga mikroba
pertumbuhan dicegah atau diminimalkan. Air
untuk keperluan tertentu harus disimpan dalam
wadah yang sesuai (Rowe, 2009).
Inkompabilitas : Dalam formulasi farmasi, air dapat bereaksi
dengan obat-obatan dan eksipien lain yang rentan
terhadap hidrolisis (penguraian dalam adanya air
atau kelembapan) pada lingkungan dan tinggi
suhu. Air dapat bereaksi dengan keras dengan
logam alkali dan oksidasinya, seperti kalsium
oksida dan magnesium oksida. Air juga bereaksi
dengan garam anhidrat untuk terbentuk hidrat
berbagai komposisi, dan dengan bahan organik
dan karbida kalsium tertentu. (Rowe, 2009).

2. Setil alkohol (FI IV 1995 : 72)


Nama resmi : ALCOHOLUM CETYLICUM
Sinonim : Setil Alkohol
Rm/Bm : C16H34O/242,44
Rumus struktur :

(Pubchem.com)
Kegunaan : Sebagai peningkat viskositas
Pemerian : Serpihan putih licin, granul, atau kubus, putih, bau
khas lemah; rasa lemah.
Kelarutan : Tidak larut dalam air, larut dalam etanol dan dalam
eter, kelarutan bertambah dengan naiknya suhu.
Metode sterilisasi : -
Stabilitas : Stabil dengan adanya asam,basa, cahaya dan udara
Inkompabilitas : Kompatibel dengan oksidator kuat. Setil alkohol
bertanggung jawab untuk menurunkan titik leleh
ibuprofen, yang menghasilkan kecenderungan
lengket selama proses pelapisan film kristal
ibuprofen. (Rowe, 2009)

3. Benzil alkohol (FI IV 1995 : 71)


Nama resmi : ALCHOLUM BENZYLICUM
Sinonim : Benzil Alkohol
Rm/Bm : C7H8O/108,14
Rumus struktur :

(pubchem.com)
Kegunaan : Sebagai pengawet
Pemerian : Cairan tidak berwarna, bau aromatik lemah; rasa
membakar tajam. Mendidih pada suhu 206 oC
tanpa peruraian. Netral terhadap lakmus
Kelarutan : Agak sukar larut dalam air; mudah larut dalam
etanol 50%; bercampur dengan etanol, dengan
eter dan dengan kloroform.
Metode sterilisasi : Disterilkan dengan filtrasi dan autoklaf
Stabilitas : Stabil dalam tempat sejuk dan kering.
Inkompabilitas : Benzyl alcohol tidak cocok dengan oksidator dan
kuat asam. Itu juga dapat mempercepat
autoksidasi lemak. Meskipun aktivitas
antimikroba berkurang dengan adanya surfaktan
nonionik, seperti polisorbat 80, reduksi lebih
sedikit dibandingkan dengan ester
hidroksibenzoat atau kuaterner senyawa
amonium. Benzil alkohol tidak kompatibel dengan
metilselulosa dan hanya perlahan diserap oleh
penutup yang terdiri dari karet alam, neoprena,
dan penutup karet butil, yang resistansinya dapat
ditingkatkan dengan melapisi dengan polimer
berfluorinasi. Namun, 2% v/v larutan air dalam
wadah polietilen, disimpan pada suhu 20 oC, dapat
kehilangan hingga 15% dari kandungan benzil
alkoholnya dalam 13 minggu. (Rowe, 2009)

4. Gliserin (FI III 1979 : 271)


Nama resmi : GLYCEROLUM
Sinonim : Gliserol/gliserin
Rm/Bm : C3H8O3 /92,10
Rumus struktur :

(pubchem.com)
Kegunaan : Sebagai Humektan
Pemerian : Cairan seperti sirop; jernih, tidak berwarna: tidak
berbau: manis diikuti rasa hangat. Higroskopik.
Jika disimpan beberapa lama pada suhu rendah
dapat memadat membentuk massa hablur tidak
berwarna yang tidak melebur hingga suhu
mencapai lebih kurang 20o
Kelarutan : Dapat dicampur dengan air, dan dengan etanol
(95%); praktis tidak larut dalam kloroform, dalam
eter dan dalam minyak lemak.
Metode sterilisasi : -
Stabilitas : Stabil secara kimiawi. (Rowe,2009)
Inkompabilitas : Gliserin dapat meledak jika dicampurkan dengan
oksidator kuat seperti kromium trioksida, kalium
klorat, atau kalium permanganat. (Rowe,2009)

5. Vanili (FI III 1979 : 632)


Nama resmi : VANILLINUM
Sinonim : Vanilin
Rm/Bm : C8H8O3/152,15
Rumus struktur :

(pubchem.com)
Kegunaan : Sebagai Pengaroma
Pemerian : Hablur halus berbentuk jarum: putih hingga agak
kuning; rasa dan bau khas.
Kelarutan : Sukar larut dalam air, larut dalam air panas;
mudah larut dalam etanol (95%), dalam eter dan
dalam larutan alkali hidroksida ; larut dalam
gliserol
Metode sterilisasi : -
Stabilitas : Stabil pada tempat yang sejuk dan kering
Inkompabilitas : Tidak cocok dengan aseton, membentuk senyawa
berwarna cerah. Senyawa yang praktis tidak larut
dalam etanol dibentuk dengan gliserin. (Rowe,
2009)

6. Tween (FI III 1979 : )


Nama resmi : POLYSORBATUM-80
Sinonim : Polisorbat-80
Rm/Bm : C32H60O10/604,8
Rumus struktur :

(pubchem.com)
Kegunaan : Sebagai Emulgator
Pemerian : Cairan kental seperti minyak; jernih, kuning; bau
asam lemak, khas
Kelarutan : Mudah larut dalam air, dalam etanol (95%),
dalam etil aseton dan dalam metanol; sukar larut
dalam parafin cair dan dalam minyak biji kapas.
Metode sterilisasi : -
Stabilitas : Stabil terhadap elektrolit dan asam serta basah
lemah
Inkompabilitas : Perubahan warna dan atau pengendapan terjadi
dengan adanya berbagai zat seperti, fenol, tanin,
tar dan bahan yang serupa dengan tar. (Rowe,
2009)

7. Span (FI III 1979 : 567 )


Nama resmi : SORBITAN MONOOLEAT
Sinonim : Sorbitan atau span 80
Rm/Bm : C64H124O26/ 1309,7
Rumus struktur :

(pubchem.com)
Kegunaan : Sebagai Emulgator
Pemerian : Larutan berminyak, tidak berwarna bau
karakteristik dari asam lemak
Kelarutan : Praktis tidak larut tetapi terdispersi dalam air dan
dapat bercampur dengan alkohol sedikit larut
dalam minyak biji kapas.
Metode sterilisasi : -
Stabilitas : Stabil dalam basa dan asam lemah
Inkompabilitas : -

8. Butil hidroksitoluen (FI III 1979 : 664)


Nama resmi : BUTHYLIS HYDROXYTOLUENUM
Sinonim : Butil hidroksitoluen
Rm/Bm : C15H24O/220,35
Rumus struktur :

(pubchem.com)
Kegunaan : Sebagai Antioksidan
Pemerian : Hablur padat : putih : bau khas
Kelarutan : Praktis tidak larut dalam air dan dalam
propilenglikol; mudah larut dalam etanol (95%),
dalam kloroform dan dalam eter.
Metode sterilisasi : -
Stabilitas : Stabil dalam tempat yang sejuk dan kering
Inkompabilitas : Tidak sesuai dengan oksidasi kuat agen seperti
peroksida dapat menyebabkan pembakaran
spontan. Garam besi menyebabkan perubahan
warna dengan hilangnya aktivitas. Pemanasan
dengan katalitik jumlah asam menyebabkan
dekomposisi cepat dengan pelepasan isobutena
gas yang mudah terbakar. (Rowe, 2009)

VI. RANCANGAN PENGEMASAN DAN SPESIFIKASI BAHAN


VI.1 Alasan pemilihan wadah (kemasan primer)

1. Menurut Rowe (2009), bahwa virgin coconut oil (VCO) stabil jika disimpan
dalam wadah yang tertutup rapat dan terisi dengan baik serta terlindung
dari cahaya, maka dari itu digunakan kemasan yang tertutup rapat dan
berwarna putih.
2. Menurut farmakope edisi IV (1995), wadah yang tertutup rapat harus
melindungi isi terhadap masuknya bahan cair, bahan padat atau uap dan
mencegah kehilangan, merekat, mencair atau menguapnya bahan selama
penanganan, pengangkutan dan distribusi dan harus dapat ditutup rapat
kembali.
3. Jika produk yang harus diukur dari dispensing wadah, label atau kemasan
yang memiliki bukaan atau jendela bertingkat kecil dapat digunakan untuk
melindungi produk dari sebagian besar cahaya lingkungan yang mungkin
terekspos.(Edward, J.B, 2009).

VI.2. Rancangan Label, leaflet dan kemasan sekunder

HAND AND BODY

Minyak zaitun mengandung
vitamin A, D, E, dan K yang larut
dalam lemak. Beberapa vitamin ini
memiliki sejumlah manfaat
Cara pemakaian :

Usapkan dibagian
tubuh

VIII. Perhitungan
Perhitungan bahan
1. Virgin coconut oil 60 ml
60 x
=
100 100
60 x 100
=
100
= 60 ml

2. Setil alkohol 6%
6
x 100 ml = 6 ml
100

3. Gliserin 15%
15
x 100 ml = 15 ml
100

4. BHT 0,1 %
0,1
x 100 ml = 0,1 ml
100

5. Benzyl alkohol 3,0 %


3,0
x 100 ml = 3 ml
100

6. Tween 80 10 %
10
x 15 = 1,5 ml
100

7. Span 80 10 %
10
x 4,5 = 0,45 ml
100

HLB campuran = 1,95

8. Aquadest ad 60 ml :
100 ml – (60+6+15+0,1+3+1,95) = 100 – 86,05
= 13,95ml
IX. Skema kerja

Alat dan bahan

Disiapkan

Tween & Span Air Panas

- Digerus ad homogen
- Dilarutkan dengan
aquadest
BHT

Ditambahkan, gerus ad homogen

VCO
Ditambahkan , Ditetesi
vanillin secukupnya, gerus
homogen
gliserin

Ditambahkan

BHT & Setyl Alkohol

- Dimasukkan
- Digerus hingga homogen

Cera alba
-Dimasukkan dan digerus hingga
homogen
TEA & Benzyl alkohol

- Dimasukkan

Botol kemasan

X. Parameter kritis

1. Menurut farmakope edisi V (2014), parameter kritis pada sediaan farmasi


yaitu oksidasi dekomposisi, fitokimia, efek PH, kompetibilitas, suhu serta
penyimpanan.
XI. Peralatan
ALAT
1. Lumpang dan alu
2. Cawan porselin
3. Gelas ukur
4. Gelas kimia
5. Batang pengaduk
6. Botol
7. Pipet tetes
8. Neraca analitik
9. Sendok tanduk
10. Corong gelas
11. Lap kasar
12. Lap halus

BAHAN

1. VCO
2. Setyl alkohol
3. Cera alba
4. BHT
5. Gliserin
6. TEA
7. Vanilin
8. Benzyl alkohol
9. aquadest

XII. Syarat dan spesifikasi sediaan

N Syarat dan Alasan Pustaka


o spesifikasi
sediaan
1. Viskositas viskositas adalah sifat fisik sediaan cair Barna and
yang dapat mempengaruhi operasi dan Baston, 2018
kinerja penyulingan gula serta aliran
2. Stabilitas Stabilitas fisik, sedimentasi dan Kumar. S and
fisik pemadatan dapat menimbulkan Yagnesh. N,
masalah 2016
3. Sedimentasi Sedimentasi berarti pengendapan Kumar. S and
partikel atau flokulas yang terjadi Yagnesh. N,
dibawah gaya gravitasi dalam bentuk 2016
sediaan cair.

XIII. Tabel sterilisasi dan bebas pirogen

XIV. Daftar pustaka

Barna and Baston. (2018). The rheological behavior analysis of green syrups
produced at raw cane sugar refining. The J. Anim. Plant Sci. 28(2).

Edward, J.B. (2009). Pharmaceutical packaging handbook. Informa Healthcare


USA, Inc.

Departemen kesehatan republik indonesia. (1979). Farmakope indonesia edisi III.


Jakarta : direktorat jendral pengawasan obat dan makanan.

Departemen kesehatan republik indonesia. (1995). Farmakope indonesia edisi


IV.
Jakarta : direktorat jendral pengawasan obat dan makanan.

Departemen kesehatan republik indonesia. (2014). Farmakope indonesia edisi V.


Jakarta : direktorat jendral pengawasan obat dan makanan.

Mims indonesi. (2021). Diakses pada 10 April 2021 pukul 23.24 WITA

Rowe, Raymond C. (2009). Handbook of pharmaceutical excipient sixth edition.


New york: informa healthcare USA, inc.

www.pubchem.nhbi.nih.gov. Diakses pada 10 April 2021 pukul 23.24 WITA

Anda mungkin juga menyukai