DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 3
Anggota :
Kelas : 2A
2023
DAFTAR ISI
TUJUAN
BAB I
LANDASAN TEORI
A. Pengertian Sabun
Sabun merupakan senyawa natrium atau kalium dengan asam lemak dari
minyak nabati atau lemak hawani yang diperoleh dengan proses hidrolisis minyak
yang kemudian dilanjutkan dengan proses saponifikasi dalam kondisi basa.
Pembuatan kondisi basa yang biasa digunakan adalah Natrium Hidroksida (NaOH)
dan Kalium Hidroksida (KOH). Jika basa yang digunakan adalah NaOH, maka
produk reaksi berupa sabun keras (padat), sedangkan basa yang digunakan berupa
KOH maka produk reaksi berupa sabun cair (Ketaren,1986).
Dua komponen utama sabun adalah asam lemak dan alkali. Pemilihan jenis
asam lemak menentukan karakteristik sabun yang dihasilkan, karena setiap jenis asam
lemak akan meberikan sifat yang berbeda pada sabun (Corrdoira dan Pandofilfi, 1996
dalam Widiyanti, 2009).
Pada praktikum kali ini menggunakan bahan baku minyak kelapa, Minyak
kelapa merupakan minyak yang mengandung asam palmitate yang cukup tinggi yaitu
sebesar 44,3% (Depprin, 2007)
Asam palmatat ini berfungsi sebagai pengeras/pengental sabun dan
menghasilkan busa yang stabil. Konsumen beranggapan bahwa sabun dengan busa
yang melimpah mempunyai kemampuan membersihkan kotoran dengan baik.
(Izhar,2009)
B. Macam-macam Sabun menurut cara penggunaanya
1. Sabun Anti Bakteri
Sediaan ini memiliki agen anti-bakeri tambahan seperti triclosan. Sabun ini
berfungsi membentuk garis pertahanan pertama melawan mikroorganisme dan
agen berbahaya.
2. Sabun anti jerawat
Sediaan ini digunakan terutama diwajah, dada dan punggung dimana jerawat lebih
sering muncul.
3. Sabun herbal
Sediaan ini mengandung bahan herbal lembut dan ekstark alami tanaman seperti
chamomile, lavender, peppermint, oatmeal, dan alpukat.
4. Sabun Pelembap
Sediaan ini mengandung minyak zaitun, shea butter, dan gliserin. Sabun ini
memiliki efek anti penuaan pada kulit dan sebagai pelembap yang baik.
5. Sabun Aromaterapi
Sediaan ini mengandung minyak essensial yang memiliki aromaterapi bagus
untuk meningkatkan rasa kesejahteraan dan relaksasi.
C. Syarat Sabun
Syarat-syarat sabun adalah sebagai berikut : Menurut FI dan SNI adalah :
Syarat mutu sabun cair menunjukkan nilai pH tertinggi 6,8 (F3) dan terendah
6,23 (F2) memenuhi SNI (pH 6-8). Bobot jenis tertinggi 1,05 (F2, F3) dan terendah
1,01 (F1) memenuhi SNI (1,01-1,10). Nilai viskositas tertinggi 2567 cPs (F1) dan
terendah 2233 cPs (F4) memenuhi SNI (400-4000 cPs).
D. Faktor Stabilitas Sabun
BAB II
PREFORMULASI
A. Monografi
1. Minyak atsiri melati
Nama resmi :
Nama lain :
Rumus molekul :
Berat molekul :
Pemerian :
Kelarutan :
Penyimpanan :
Kegunaan :
Stabilitas :
2. Minyak VCO
5. Gliserin
s
Sinonim : Glycerol, glycerin
Pemerian : Cairan jernih seperti sirup, tidak berwarna; rasa manis;
hanya boleh berbau khas lemah (tajam atau tidak enak).
Higroskopik; larutan netral terhadap lakmus.
Kelarutan : Dapat bercampur dengan air dan dengan etanol; tidak larut
dalam kloroform, dalam eter, dalam minyak lemak, dan dalam
minyak menguap.
pH :
Stabilitas : Karena bersifat higroskopis maka terdekomposisi dengan
panas dan akan terjadi akrolein yang menyebabkan racun.
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat terlindung dari cahaya, dan sejuk.
Khasiat : Sebagai Pengawet, emolien, humektan
6. Coco-DEA
Nama lain : Coconut fatty acid monoethanolamide
RM : AL 4 CL 4 H 12 O 12 Zr
BM : 545,034 g/mol
Pemerian : lemak kental, berwarna putih, bau khas dari asam lemak.
Kelarutan : Sangat mudah larut dalam air, larutan berkabut; larut sebagian
dalam etanol (95%) P.
Inkompatibilitas : Bereaksi dengan surfaktan kationik.
Stabilitas : Lebih mudah terurai dengan adanya udara dari luar
Kegunaan : Sebagai surfaktan sekunder.
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat
FORMULASI
A. Alat
1. Batang Pengaduk
2. Gelas Ukur
3. Beaker glass
4. Botol
5. Hot plate
6. Magnetic sterir
7. Timbangan
B. Bahan
NO KOMPONEN KONSENTRASI (g/ml)
1 Minyak Atsiri Melati 2
2 Minyak VCO 25
3 KOH 30% 17,5
4 Propilen Glikol 7,5
5 Gliserin 3,42
6 Coco-DEA 1,82
7 Aquadestilata Ad 100
C. Perhitungan Bahan
Penimbangan bahan dilebihkan 10%
D. Cara Kerja
BAB IV
PEMBAHASAN
Pada praktikum kali ini membuat sediaan sabun cair yang menggunakan bahan seperti
: Minyak atsiri melati, Minyak VCO, KOH 30%, Gliserin, Propilen Glikol, Coco DEA,
Aquadest. Pada pembuatan sabun ini menggunakan reaksi saponifikasi, reaksi saponifikasi
adalah reaksi hidrolisis asam atau minyak oleh adanya basa kuat yaitu NaOH atau KOH yang
dikenal dengan larutan alkali sehingga menghasilkan sabun berupa garam natrium dari asam
lemak atau minyak.
LAMPIRAN