Anda di halaman 1dari 24

SULFAMETOXSAZOL

A. PENDAHULUAN
Zat aktif yang digunakan adalah Sulfamethoxazol, yang merupakan obat
golongan sulfonamide, bekerja secara kompetitif dengan PABA, dimana PABA
dibutuhkan bakteri untuk hidupnya. Dengan adanya sulfonamide ini, pertumbuhan
bakteri akan terhambat (bakteriostatik), karena masuknya PABA ke dalam molekul,
sehingga pembentukan asam dihidrofolat terhambat. Sulfamethoxazol ini tergolong
obat antibiotic yang penggunaannya biasa dikombinasikan dengan trimethoprim.
Indikasi dari penggunaan sediaan suspensi adalah untuk melawan infeksi yang
disebabkan oleh bakteri (antibiotika bakteriostatik) (Sukandar, dkk., 2013). Adapun
keuntungan dari sediaan suspensi adalah untuk bahan aktif yang tidak larut dalam
zat pembawa, menutupi rasa pahit, dan membantu pasien yang kesulitan menelan
tablet, khususnya untuk anak-anak. Sedangkan kerugiannya suspensi dapat
mengalami caking atau susah di redispersi kembali. Evaluasi dari sediaan sirup
adalah uji organoleptis, pH, volume terpindahkan, waktu sedimentasi, waktu
redispersi dan bobot jenis (Tim Pengajar Praktikum TFS, 2015)

B. KARAKTERISTIK ZAT AKTIF


- Sulfametoksazol
Pemerian : Hablur putih hingga hampir putih, tidak berbau
Nama lain : Sulamethoxazolium
Nama kimia : N-(5-metil-3-isoksazolit)sulfanomida

Struktur kimia :
Rumus kimia : C10H11N3O3S
Berat molekul : 253,28
Kelarutan : Tidak larut dalam air dalam eter dan dalam kloroform
mudah larut dalam aseton dan dalam larutan natrium hidroksida encer,agak
sukar larut etanol
PH larutan :-
Titik didih dan leleh : 168 ̊C – 172 ̊C
Stabilitas : stabil pada kondisi normal. Tidak stabil pada
pemanasan yang berlebihan, terpapar sinar/cahaya langsung
Inkompatibilitas : agen pengoksidasi, logam asam kuat, peroksida, fenol
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup tembus cahaya
Sifat khusus : Antibakteri
Alasan : karena sulfametoksazol hanya terdiri dari senyawa ini
saja, tetapi ada juga dengan penambahan zat aktif trimetropim

C. PERHITUNGAN DOSIS
Anak – anak :
2 bulan – 5 bulan : 2xsehari ½ sdt
6 bulan – 5 tahun : 2xsehari 1 sdt
6 tahun – 12 tahun : 2xsehari 2 sdt
Dewasa dan anak-anak diatas 12 tahun :
Dosis lazim : 2x sehari 4 sdt selama 10-14 hari
Untuk pengobatan jangka panjang 2x sehari 2 sdt
Kocok dahulu sebelum digunakan

D. BAHAN TAMBAHAN
a. Pengawet
- Metil Paraben (Farmakope Indonesia IV hal 551 , Handbook of
Pharmaceutical Excipients hal 390)
Nama kimia : methyl-4-hidroxybenzoate
Rumus molekul : C8H8O3
Berat molekul : 152,15
Ph : 4-8
Konsentrasi : 0,02-0,3% untuk topical, 0,015-0,2% untuk suspensi
oral
Pemerian : hablur atau serbuk tidak berwarna atau Kristal putih,
tidak berbau atau bau khas lemah dan mempunyai rasa sedikit panas
Kelarutan : mudah larut dalam etanol, eter, praktis tidak larut
dalam minyak, larut dalam 400 bagian air
Stabilitas : larutan methyl paraben encer pada ph 3-6stabil
(kurang dari 10% terdekomposisi) sampai sekitar 4 tahun pada suhu kamar,
sedangkan larutan encer pada ph 8 atau diatasnya terhidrolisis secara cepat
(10% atau lebih setelah sekitar 60 hari penyimpanan pada suhu kamar)
Inkompatibilitas : bentonit, magnesium trisilikat, talcum, tragakan,
sodium alginate, minyak esensial, sorbitol dan atropine juga bereaksi
dengan berbagai gula dan alcohol gula terkait
Penyimpanan : harus disimpan dalam wadah yang tertutup rapat
ditempat sejuk dan kering
Fungsi : pengawet

- Propyl paraben (FI IV, FI V DAN HOPE)


Rumus molekul : C10H2O3
Berat molekul : 180,2
pKa : 8,4 pada suhu 22 ̊ C
titik leleh : 95-98 ̊ C
sifat kristal : kristal putih tunggal
pemerian : serbuk atau hablur kecil tidak berwarna
kelarutan : sangat sukar larut dalam air, sukar larut dalam air
mendidih, mudah larut dalam etanol dan eter
stabilitas : larutan propil paraben pada ph 3-6, larut stabil dalam
waktu 4 tahun pada suhu ruang sedangkan ph 8 atau diatasnya cepat
terhidrolisis
inkompatibilitas : aktivitas antimikroba berkurang dengan adanya
surfaktan non ionis, magnesium alumunium silika, magnesium trisilika,
oksidasi besi kuning diketahui dapat menyerap hasil kerja dari propil
paraben
fungsi : pengawet

- Natrium benzoat (FI IV, hal 585; Excipient hal 433)


Rumus molekul : C6H5C00Na
Berat molekul : 144,11
Pemerian : Granul putih atau kristal, tidak berbau atau praktis
tidak berbau, stabil diudara
Kelarutan : Mudah larut dalam air, agak sukar larut dalam etanol
dan lebih mudah larut dalam etanol 90%
Konsentrasi : 0,5% untuk sediaan parental (Exipient second edition
hal : 443)
Stabilitas : stabil diudara
Sterilisasi : Autoklaf atau filtrasi (martindale 28 hal 1290)
pH : 4,5 – 7
fungsi : Pengawet

- Asam Benzoat (HOPE.Hal 66)


Pemerian : Asam benzoate bewarna putih atau Kristal tidak
berwarna atau bubuk. Tidak berasa dan tidak berbau dan dengan bau yang
mendekati benzoin
Nama lain : benzene carboxylic acid, benzeneformic acid,
carboxybenzene
Nama kimia : Benzoic acid [65-85-0]
Struktur kimia :
Rumus molekul : C7H6O2
Berat molekul : 122.12
Kelarutan : larut dalam air (air ; asam benzoate = 300 ; 1)
Ph larutan : 2,8
Titik didih : 249,2 ̊C
Titik leleh : 122 ̊C
Stabilitas : larutan 0.1 % asam benzoate stabil selama selang
waktu minggu saat disimpan dalam botol polivynil klorida. Saat ditambah
kesuspensi anion benzoate menyerap partikel obat pensuspensi. Adsorbs
tersebut merubah tegangan permukaan yang mana akan berefek pada
stabilitas fisik
Inkompatibilitas : Bereaksi dengan asam organic, dengan basa dan
dengan logam berat. Efektivitas sebagai pengawet dapat dikurangi dengan
adanya interaksi dengan kaolin.
penyimpanan : Ditempat tertutup dan bersih serta kering.
Fungsi : pengawet
b. Pelarut
- Aquadest (FI III hal 96)
Pemerian : Cairan jernih dan transparan
Nama lain : Aquadestilata
Nama kimia : Dihidrogen oksida
Rumus molekul : H20
Berat molekul : 16.02
Ph larutan :7
Titik didih : 100 ̊C
penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik
fungsi : Pelarut
- Propilen Glikol( Excipients hal. 407- 408, FI IV hal 712)
Pemerian : Cairan kental, jernih, tidak berwarna; rasa khas;
praktis tidak berbau; menyerap iar pada udara lembab.
Kelarutan : Dapat bercampur dengan air, dengan aseton dan
dalam kloroform; larut dalam eter dan dalam beberapa minyak esensial;
tetapi tidak dapat bercampur dalam minyak lemak.
Konsentrasi : 10-60 %
Fungsi : pengawet (anti mikroba), pelarut atau kosolven yang
dapat bercampur dengan air

- Gliserin (HOPE hal 301)


Pemerian : Gliserin adalah cairan higroskopis yang jernih, tidak
berwarna, tidak berbau, kental, memiliki rasa yang manis, kira-kira 0,6 kali
semanis sukrosa.
Nama lain : Croderol,glycerine,glycol 6-100
Nama kimia : Propane-1,2,3-triol [56-81-5]

Struktur kimia :
Rumus kimia : C3H8O3
Berat molekul : 92,09
Kelarutan : Dapat bercampur dengan air dan dengan etanol; tidak
larut dalam kloroform, dalam eter, dalam minyak lemak, dan dalam minyak
menguap.
PH larutan :-
Titik didih dan lebur :290 ̊ C dan 17,8 ̊ C
Stabilitas : Gliserin bersifat higroskopis. Gliserin murni tidak
mudah mengalami oksidasi atmosfer dalam kondisi penyimpanan biasa,
tetapi terurai pada pemanasan dengan evolusi akrolein beracun. Campuran
dari gliserin dengan air, etanol (95%), dan propilen glikol adalah stabil
secara kimiawi.
Inkompatibilitas : Gliserin dapat meledak jika dicampur dengan zat
pengoksidasi kuat seperti kromium trioksida, kalium klorat, atau kalium
permanganat
penyimpanan : Disimpan dalam wadah yang sejuk dan kering
fungsi : Pengawet antimikroba; cosolven, humektan, pelarut,
Zat pemanis

- Etanol (Farmakope Indonesia edisi IV. 1995. Hal : 63)


Pemerian : cairan jernih, tidak berwarna, bau khas, rasa panas
Polimorfisme : mudah menguap
Kelarutan : sangat mudah larut dalam air, kloroform, dan eter
Titik didih : 78°C
Bobot jenis : 0,815gr-0,813gr
Stabilitas : mudah menguap, terbakar, mudah rusak adanya
cahaya
Inkompatibilitas :-
Kegunaan : sebagai pelarut campur
c. Pemanis
- Sukrosa (FI IV hal. 762 dan HOPE 704)
Pemerian : Hablur putih tidak bewarna, massa berbentuk kubus,
tidak berbau rasa manis,stabil di udara, larut netral lakmus
Nama lain : Saccarum,saccharosa dan gula
Nama kimia : β-D-fructofuranosyl-α-D-glucopyranoside [57-50-1]

Struktur kimia :
Rumus kimia : C12H22O11
Berat molekul : 342,30
Kelarutan : Mudah larut dalam air,air mendidih sukar larut dalam
etanol, tidak larut dalam kloroform dan eter.
PH larutan :-
Titik leleh : 160 ̊C – 186 ̊C
Stabilitas : stabil baik dengan suhu ruang dan kelembaban sedang
dapat membentuk caramel jika dipanaskaan pada suhu 160 ̊C
Inkompatibilitas : sukrosa terkontaminasi dengan logam berat yang
dapat menjadi inkompatibel dengan bahan pembantu seperti asam asetat.
Sukrosa juga mungkin terkontaminasi dengan sulfit, dimana saat sulfit
dalam konsentrasi tinggi dapat merubah warna sukrosa.
Penyimpanan : Wadah tertutup baik dan sejuk
Fungsi : agen pelapis, zat pemanis, agen penambah viskositas

- Sorbitol (FI IV)


Rumus molekul : C6H14O6
Berat molekul : 182,17
Titik lebur : 1740-1790
Ph larutan : 4,5-7
Pemerian : serbuk, granul atau lempengan, higroskopis, berwarna
putih, rasa manis, tidak berbau
Kelarutan : sangat mudah larut dalam air, sukar larut dalam
etanol, metanol, asetat
Stabilitas : bersifat inert dan kompatibel dengan hampir semua
eksipien, stabil di udara karena tidak ada katalis, pada kondisi dingin asam
encer dan basa tidak mengalami penggelapan atau dekomposisi pada saat
suhu dinaikkan
Inkompatibilitas : sorbitol akan membentuk kelat yang larut air, laritan
sorbitol akan bereaksi dengan besi oksida sehingga menjadi tidak berwarna
Fungsi : pemanis, anti caplocking
- Na sakarin (FI IV)
Pemerian : hablur/serbuk halus, putih, tidak berbau atau agak
aromatik, rasa sangat manis walau dalam larutan encer. Larutan encernya
kurang lebih 300x semanis sukrosa. Bentuk serbuk biasanya mengandung
1/3 ml teoritis air hidrat akibat perekahan
Kelarutan : mudah larut dalam air, agak sukar larut dalam etanol
Stabilitas : stabil dalam kisaran kondisi normal yang digunakan
dalam formulasi. Hanya ketika suhu 25 ̊C pada ph rendah selama lebih dari 1
jam terjadi dekomposisi yang signifikan. Pada 84% adalah tingkat paling
stabil dari na sakarin karena 76% akan mengering lebih lanjut dalam kondisi
sekitar. Na sakarin harus disimpan dalam wadah tertutup dengan baik
ditempat yang kering
Inkompatibilitas : na sakarin tidak mengalami nailland browning
Fungsi : pemanis
d. Larutan penyangga
- Natrium sitrat (FI III Hal 406)
Rumus molekul : C6H5Na3O7
Berat molekul : 258,07
Pemerian : hablur tidak berwarna atau serbuk putih
Kelarutan : dalam bentuk hidrat mudah larut dalam air, sangat
mudah larut dalam air mendidih, dan tidak larut dalam etanol
Titik lebur : 150 ̊C
Stabilitas : material yang stabil, larutan encer dapat di sterilisasi
dengan Autoklaf
Inkompatibilitas : tidak kompatibel dengan larutan encer yang sedikit
alkalin dan akan bereaksi dengan substansi asam. Garam alkaloid dapat
berpresipitasi dari larutannya atau larutan hidroalkohol. Kalsium dan garam
strontium akan menyebabkan presipitasi dari kecocokan sitrat
Fungsi : agen penyangga (0,3-2%), sequesting agent
- Asam sitrat monohidrat
Bobot molekul : 210,1
Titik leleh ; 100 ̊C
Ph : 2,2
Pemerian : hablur bening, tidak berwarna atau serbuk hablur
granul sampai halus, putih, tidak berbau, rasa sangat asam, bentuk hidrat
mekar dalam udara kering
Kelarutan : sangat mudah larut dalam air, mudah larut dalam
etanol, agak sukar larut dalam eter
Stabilitas : asam sitrat monohidrat akan kehilangan air pada saat
proses kristalisasi di udara kering atau dipanaskan sekitar suhu 408 ̊C. bahan
monohidrat harus disimpan dalam wadah
Inkompatibilitas : tidak kompatibel dengan kalsium tartrat, alkali, alhali
karbonat dan bikarbonat, asetat dan sulfide. Berpotensi meledak jika
dikombinasi dengan logam nitrat. Pada penyimpanan, sukrosa mungkin
mengkristal dengan adanya asam sitrat
Penyimpanan : dalam wadah kedap udara, tempat sejuk dan kering
Fungsi : pengawet, pengatur ph
e. Suspending agent
- Tragacanth (HOPE hal.785)
Pemerian : bentuk bubuk. Berwarna putih kekuningan, tidak
berbau, tidak berasa
Nama lain : goat’s thorn, gum Benjamin, gum diagon, tragant
Nama kimia : Tragacanth gum [9000-65-1]
Berat molekul : 840.000
Kelarutan : Praktis tidak larut dalam air, etanol (95%) dan pelarut
organic. walaupun tidak larut dalam air, tragakan mengembang cepat dalam
10 kali dalam larutan dingin atau panas menghasilkan koloid kental atau
semi gel.
PH larutan :5–6
Berat jenis : 1.250–1.385
Titik didih dan leleh : -
Stabilitas : Serpihan dan serbuk dari tragakan stabil, gel trgakan
cenderung menunjukkan kontaminasi mikroba dengan spesies
enteroluakterial dan larutan harus ditambahkan bahan pengawet antimikroba
yang cocok, pada emulsi gliserin dan propilenglikol digunakan sebagai
bahan pengawet , pada formulasi gel, tragakan biasanya ditambahkan bahan
pengawet dengan 1% w/v Asam benzoate atau Natrium benzoate.
Kombinasi dari ,17% b/v metil paraben dan 0,03% b/v propilparaben adalah
bahan pengawet yang cocok untuk gel tragakan
Inkompatibilitas : Pada Ph 7 tragakan mengurangi keberhasilan bahan
pengawet antimikroba benzalkonium klorida, klorobutanol, dan metil
paraben, dan lebih sedikit menurun pada fenol dan fenilmerkum asetat,
bagaimana pada ph <5 tragakan tidak mengurangi keberhasilan bahan
pengawet klorobutanol, asam benzoate atau metil paraben. Penambahan
mineral kuat dan asam organic dapat mengurangi viskositas dispersi
tragakan . viskositas dapat dikurangi dengan penambahan alkali dan natrium
klorida, terutama jika disperse dipanaskan tragakan cocok dengan garam,
berkonsentrasi tinggi dari bahan alami dan bahan pensuspensi sintetik seperti
akasia, karboksimetil selulosa, amilum, dan sukrosa
Penyimpanan : Dalam tempat yang sejuk dan kering
Fungsi : Agent pensuspensi, agen penambah viskositas

- Carboxymethyl cellulose sodium (FI V, HOPE Ed 6)


Titik leleh : browns 237 ̊C dan chars 252 ̊C
Ph : 6,5-8,5
Pemerian : serbuk atau granul, putih sampai krem, higroskopis
Kelarutan : mudah terdispersi dengan air membentuk larutan
koloidal, tidak larut dalam etanol
Stabilitas : simpan dalam wadah tertutup rapat
Inkompatibilitas : tidak cocok dengan asam kuat dan larutan logam
garam dengan logam seperti alumunium, mercury, zinc, tidak cocok dengan
xanthan gum
Fungsi : suspending agent, pengental

- Xanthan gum (HOPE ed 6)


Titik leleh : chars 27 ̊C (hangus)
Ph : 6-8 (1% w/v)
Titik beku : 0 ̊C (1% w/v)
Pemerian : seperti krim, warna putih, tidak berbau, mudah
mengalir
Kelarutan : larut pada air panas atau dingin, praktis tidak larut
dalam etanol dan eter
Stabilitas : stabil pada rentang ph 3-12
Inkompatibilitas : tidak mengalami kecoklatan mailard
Fungsi : suspending agent, stabiliting agent, pengental

- Natrium alginate
Ph : 4-10
Pemerian : serbuk warna putih atau kuning coklat pucat, tidak
berbau, dan tidka berasa
Kelarutan : praktis tidak larut dalam etanol (95%), eter, kloroform
dan etanol atau campuran air dimana kandungan etanol lebih dari 37%.
Praktis tidak larut dalam pelarut organic
Stabilitas : sangat stabil pada ph 4-10, larutan encer 1% na
alginate terekspos pada temperature yang berbeda memiliki viskositas 60-
80% dari nilai aslinya setelah disimpan selama 2 tahun
Inkompatibilitas : inkompatibel dengan turunan aradine, Kristal violet,
garam kalsium, logam berat dan etanol dengan konsentrasi lebih besar 5%.
Konsentrasi rendah dari elektrolit menyebabkan peningkatan viskositas,
namun konsentrasi elektrolit yang tinggi menyebabkan proses salting out
natrium alginate
Fungsi : suspending agent, stabiliting agent
f. Pewarna
- Sunset Yellow (HOPE Ed 6)
Pemerian : serbuk kuning kemerahan, di dalam larutan memberi
warna pada orange terang
Kelarutan ; mudah larut dalam air, gliserin dan propilen glikol
(50%)
Penyimpanan : wadah tertutup rapat, tempat sejuk dan kering
OTT : asam askorbat, gelatin, glukosa
Fungsi : pewarna

- Strawberry Red
Fungsi : pewarna

g. Perasa
- Essence orange
Pemerian : terbuat dari kulit jeruk yang masih segar yang
diproses secara mekanik dan terkandung kurang lebih 90% lemon
Kelarutan : mudah larut dalam alcohol 90%
Penyimpanan : dalam wadah tertutup, tempat sejuk dan kering
Fungsi : flavouring agent

- Pasta anggur
Pemerian : cairan berwarna ungu dan bau khas anggur
Kelarutan : mudah larut dalam air
Fungsi : flavouring agent

- Methanol
Berat molekul : 41-44 ̊C
Pemerian : hablur heksagonal atau serbuk hablur, tidak berwarna,
biasanya berbentuk jarum, atau massa yang melebur, mempunyai bau yang
enak seperti minyak permen
Kelarutan : sukar larut dalam air, mudah larut dalam etanol, dalam
kloroform, dalam eter dan dalam heksan, mudah larut dalam asam asetat
Stabilitas : stabil dalam suhu ruang dapat disimpan selama 18
bulan
Inkompatibilitas : beta naftol, fenol, potassium permanganate, champore
Penyimpanan : dalam wadah tertutup rapat, pada suhu 25 ̊C
Fungsi : pengaroma

- Frambose Essence
Fungsi : pengaroma

Bahan terpilih
- Tragacanth (HOPE hal.785)
Pemerian : bentuk bubuk. Berwarna putih kekuningan,
tidak berbau, tidak berasa
Nama lain : goat’s thorn, gum Benjamin, gum diagon, tragant
Nama kimia : Tragacanth gum [9000-65-1]
Berat molekul : 840.000
Kelarutan : Praktis tidak larut dalam air, etanol (95%) dan pelarut
organic. walaupun tidak larut dalam air, tragakan mengembang cepat dalam
10 kali dalam larutan dingin atau panas menghasilkan koloid kental atau
semi gel.
PH larutan :5–6
Berat jenis : 1.250–1.385
Titik didih dan leleh : -
Stabilitas : Serpihan dan serbuk dari tragakan stabil, gel trgakan
cenderung menunjukkan kontaminasi mikroba dengan spesies
enteroluakterial dan larutan harus ditambahkan bahan pengawet antimikroba
yang cocok, pada emulsi gliserin dan propilenglikol digunakan sebagai
bahan pengawet , pada formulasi gel, tragakan biasanya ditambahkan bahan
pengawet dengan 1% w/v Asam benzoate atau Natrium benzoate.
Kombinasi dari ,17% b/v metil paraben dan 0,03% b/v propilparaben adalah
bahan pengawet yang cocok untuk gel tragakan
Inkompatibilitas : Pada Ph 7 tragakan mengurangi keberhasilan bahan
pengawet antimikroba benzalkonium klorida, klorobutanol, dan metil
paraben, dan lebih sedikit menurun pada fenol dan fenilmerkum asetat,
bagaimana pada ph <5 tragakan tidk mengurangi keberhasilan bahan
pengawet klorobutanol, asam benzoate atau metil paraben. Penambahan
mineral kuat dan asam organic dapat mengurangi viskositas dispersi
tragakan . viskositas dapat dikurangi dengan penambahan alkali dan natrium
klorida, terutama jika disperse dipanaskan tragakan cocok dengan garam,
berkonsentrasi tinggi dari bahan alami dan bahan pensuspensi sintetik seperti
akasia, karboksimetil selulosa, amilum, dan sukrosa
penyimpanan : Dalam tempat yang sejuk dan kering
Fungsi : Agent pensuspensi, agen penambah viskositas

- Gliserin (HOPE hal 301)


Pemerian : Gliserin adalah cairan higroskopis yang jernih, tidak
berwarna, tidak berbau, kental, memiliki rasa yang manis, kira-kira 0,6 kali
semanis sukrosa
Nama lain : Croderol,glycerine,glycol 6-100
Nama kimia : Propane-1,2,3-triol [56-81-5]

Struktur kimia :
Rumus kimia : C3H8O3
Berat molekul : 92,09
Kelarutan : Dapat bercampur dengan air dan dengan etanol; tidak
larut dalam kloroform, dalam eter, dalam minyak lemak, dan dalam minyak
menguap.
PH larutan :-
Titik didih dan lebur :290 ̊ C dan 17,8 ̊ C
Stabilitas : Gliserin bersifat higroskopis. Gliserin murni tidak
mudah mengalami oksidasi atmosfer dalam kondisi penyimpanan biasa,
tetapi terurai pada pemanasan dengan evolusi akrolein beracun. Campuran
dari gliserin dengan air, etanol (95%), dan propilen glikol adalah stabil
secara kimiawi.
Inkompatibilitas : Gliserin dapat meledak jika dicampur dengan zat
pengoksidasi kuat seperti kromium trioksida, kalium klorat, atau kalium
permanganate
penyimpanan : Disimpan dalam wadah yang sejuk dan kering
Fungsi : Pengawet antimikroba; cosolven, humektan, pelarut,
zat pemanis

- Sukrosa (FI IV hal. 762 dan HOPE 704)


Pemerian : Hablur putih tidak bewarna, massa berbentuk kubus,
tidak berbau rasa manis,stabil di udara, larut netral lakmus
Nama lain : Saccarum,saccharosa dan gula
Nama kimia : β-D-fructofuranosyl-α-D-glucopyranoside [57-50-1]

Struktur kimia :
Rumus kimia : C12H22O11
Berat molekul : 342,30
Kelarutan : Mudah larut dalam air, air mendidih sukar larut dalam
etanol, tidak larut dalam kloroform dan eter.
PH larutan :-
Titik leleh : 160 ̊C – 186 ̊C
Stabilitas : stabil baik dengan suhu ruang dan kelembaban sedang
dapat membentuk caramel jika dipanaskaan pada suhu 160 ̊C
Inkompatibilitas : sukrosa terkontaminasi dengan logam berat yang
dapat menjadi inkompatibel dengan bahan pembantu seperti asam asetat.
Sukrosa juga mungkin terkontaminasi dengan sulfit, dimana saat sulfit
dalam konsentrasi tinggi dapat merubah warna sukrosa.
penyimpanan : Wadah tertutup baik dan sejuk
Fungsi : agen pelapis, zat pemanis, agen penambah viskositas

- Aquadest (FI III hal 96)


Pemerian : Cairan jernih dan transparan
Nama lain : Aquadestilata
Nama kimia : Dihidrogen oksida
Rumus molekul : H20
Berat molekul : 16.02
Ph larutan :7
Titik didih : 100 ̊C
penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik
Kegunaan : Pelarut

- Sunset Yellow ( HOPE.194)


Pemerian : Serbuk kimia kuning kemerahan
Nama lain : yellow orange
Nama kimia :-

Struktur kimia :
Rumus molekul : C16H10N12NO2O,S2
Berat molekul : 452,32
Kelarutan : mudah larut dalam air, gliserin dan propilen glikol
Ph larutan :-
Titik lebur : 300 ̊C
Titik leleh :-
Stabilitas : Stabil dalam pemananasan, suasana asam cukup stabil
pada cahaya matahari dan suasana basa, sedikit stabil dalam agen
pengoksidasi dan peruksidasi
Inkompatibilitas : sedikit kompatibel dengan asam asetat, sukrosa,
larutan natrium bikarbonat jenuh. Inkompatibel dengan asam sitrat, solusio
sakarosa larutan bikarbonat
penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik
Fungs : pewarna

- Asam Benzoat (HOPE.Hal 66)


Pemerian : Asam benzoate bewarna putih atau Kristal tidak
berwarna atau bubuk. Tidak berasa dan tidak berbau dan dengan bau yang
mendekati benzoin
Nama lain : benzene carboxylic acid, benzeneformic acid,
carboxybenzene
Nama kimia : Benzoic acid [65-85-0]

Struktur kimia :
Rumus molekul : C7H6O2
Berat molekul : 122.12
Kelarutan : larut dalam air (air ; asam benzoate = 300 ; 1)
Ph larutan : 2,8
Titik didih : 249,2 ̊C
Titik leleh : 122 ̊C
Stabilitas : larutan 0.1 % asam benzoate stabil selama selang
waktu minggu saat disimpan dalam botol polivynil klorida. Saat ditambah
kesuspensi anion benzoate menyerap partikel obat pensuspensi. Adsorbs
tersebut merubah tegangan permukaan yang mana akan berefek pada
stabilitas fisik
Inkompatibilitas : Bereaksi dengan asam organic, dengan basa dan
dengan logam berat. Efektivitas sebagai pengawet dapat dikurangi dengan
adanya interaksi dengan kaolin.
penyimpanan : Ditempat tertutup dan bersih serta kering.
Fungsi : pengawet

- Natrium sitrat
Rumus molekul : C6H5Na3O7
Berat molekul : 258,07
Pemerian : hablur tidak berwarna atau serbuk putih
Kelarutan : dalam bentuk hidrat mudah larut dalam air, sangat
mudah larut dalam air mendidih, dan tidak larut dalam etanol
Titik lebur : 150 ̊C
Stabilitas : material yang stabil, larutan encer dapat di sterilisasi
dengan Autoklaf
Inkompatibilitas : tidak kompatibel dengan larutan encer yang sedikit
alkalin dan akan bereaksi dengan substansi asam. Garam alkaloid dapat
berpresipitasi dari larutannya atau larutan hidroalkohol. Kalsium dan garam
strontium akan menyebabkan presipitasi dari kecocokan sitrat
Fungsi : agen penyangga, sequesting agent

- Essence orange
Pemerian : terbuat dari kulit jeruk yang masih segar yang
diproses secara mekanik dan terkandung kurang lebih 90% lemon
Kelarutan : mudah larut dalam alcohol 90%
Penyimpanan : dalam wadah tertutup, tempat sejuk dan kering
Fungsi : flavouring agent

Alasan memilih bahan tambahan tersebut


- Zat aktif yang digunakan adalah Sulfamethoxazol, yang merupakan obat
golongan sulfonamide, bekerja secara kompetitif dengan PABA, dimana
PABA dibutuhkan bakteri untuk hidupnya. Dengan adanya sulfonamide ini,
pertumbuhan bakteri akan terhambat (bakteriostatik), karena masuknya PABA
ke dalam molekul, sehingga pembentukan asam dihidrofolat terhambat.
Sulfamethoxazol ini tergolong obat antibiotic yang penggunaannya biasa
dikombinasikan dengan trimethoprim. Indikasi dari penggunaan sediaan
suspensi adalah untuk melawan infeksi yang disebabkan oleh bakteri
(antibiotika bakteriostatik). Diberikan untuk anak-anak usia 1-6 tahun, dengan
dosis 50mg/5ml.
- Zat aktif Sulfamethoxazol dibuat dalam bentuk sediaan suspensi, dimana
terdapat dua fase antara fase padat yang tidak larut air, dan fase air sebagai
pembawa. Untuk membuat kedua fase saling menyatu, maka dibutuhkan suatu
suspending agent. Dan suspending agent yang digunakan adalah tragacanth
dengan konsentrasi 1%. Penggunaan 1% ini dikarenakan menurut literature
manufaktur suspense, suspending agent tragacanth digunakan 1/10 kalinya
dari gum arab. Jadi dipilih penggunaan sebesar 1% (1/10 x 10% gum arab).
Diharapkan dengan penggunaan sebesar 1% ini sudah dapat bekerja sebagai
suspending agent.
- Zat aktif Sulfamethoxazol dibuat dalam bentuk sediaan suspensi, dimana
terdapat dua fase antara fase padat yang tidak larut air, jadi sebelum
didispersikan dengan fase pendispersinya, zat aktif Sulfamethoxazol ini
dibasahi terlebih dahulu dengan wetting agent, yaitu gliserin, dengan
konsentrasi 5%. Penggunaan konsentrasi 5% ini disesuaikan dengan literature
US Pharmacope.
-
- Untuk membuat sediaan suspense tahan lama dan terhindar dari pertumbuhan
mikroba, suatu sediaan harus diberikan suatu zat preservative atau zat
pengawet. Dan penggunaan zat pengawet ini disesuaikan dengan interaksinya
terhadap zat aktif maupun suspending agent. Tragacanth bersifat inkompatibel
dengan pengawet Propyl paraben. Jadi dalam sediaan ini tidak digunakan
pengawet Methyl paraben dan Propyl paraben, tetapi digunakan zat pengawet
yaitu Asam benzoate, dengan konsentrasi 0,1%. Hal ini menyesuaikan dengan
sifat kompatibel dari suspending agent tragacanth sendiri.
- Sunset Yellow adalah pewarna yang biasanya digunakan untuk makanan,
obat-obatan maupun kosmetik yang sudah distandardisasi oleh Badan POM.
Pewarna ini digunakan dalam sediaan suspensi, sehingga dapat menarik hati
konsumen untuk meminumnya. Digunakan sunset Yelow ini secukupnya,
sampai batas warna oranye yang diinginkan.
- Digunakan aquadest bebas CO2 sebagai pembawa, karena sediaan suspense
terdiri dari fase terdispersi yang berupa padatan tidak larut air dan fase
pendispersi yang berupa cairan. Jadi fungsi aquades ini adalah sebagai zat
pembawa atau fase cair pendispersi. Penambahan aquadest dilakukan di dalam
beaker glass yang sudah dikalibrasi sebelumya
- Untuk mengatur pH maka diperlukan natrium sitrat. Pengunaan zat buffer ini
disesuaikan dengan inkompatibilitas sunset yellow dengan asam sitrat, dan
dipakai dengan konsentrasi 0,3%
- Digunakan sukrosa sebagai pemanis dimana pemilihan ini karena kelarutan
sukrosa mudah larut dalam air dan tidak adanya ketidak cocokan pada zat
tambahan lainnya
- Digunakan essence orange karena menggunakan pewarna sunset yellow yang
berwarna kuning/orange sehingga aroma menyamakan dengan warna
E. FORMULA BAKU
Sulfametoksazol 50mg/5ml
Tragakan 100mg/5ml
Sukrosa 1g/5ml
Gliserin 5%
Asam benzoate 0,1%
Natrium sitrat 0,3%
Essence orange qs
Sunset yellow qs

Perhitungan Bahan

Perhitungan bahan yang dibutuhkan untuk membuat sediaan suspensi


Sulfametoksazol 100 ml adalah:

a. Sulfametoksazol 50 mg / 5 ml
50 mg x 100 ml = 1000 mg = 1 gram
5 ml
b. Tragakan
100 mg x 100 ml = 2000mg = 2 gram
5 ml
Air yang dibutuhkan untuk membuat mucilago tragakan adalah 10 kali
dari jumlah tragakan, sehingga air yang dibutuhkan: 2 x 10 ml = 20 ml
c. Sukrosa
1000 mg x 100 ml = 20000 mg = 20 gram
5 ml
d. Gliserin
5g x 100 ml = 5 gram
100 ml
e. Asam Benzoat
0,1g x 100 ml = 0,1 gram
100 ml
f. natrium sitrat
0.3 mg x 100 ml = 0,006 g
5 ml

g. sunset yellow 0,01g

h. orange essence 0,01g

Add Aquadest sebanyak: 100ml-(1+2+20+20+5+0,1+0,006+0,01+0,01) =


100-47,2 = 51,9 ml

Penimbangan Bahan

No Bahan Penimbangan
1 Sulfametoksazol 1 gram
2 Tragakan 2 gram
3 Sukrosa 20 gram
4 Gliserin 5 gram
5 Asam benzoate 0,1 gram
6 Asam sitrat 0,006 gram
7 Sunset yellow 0,01 gram
8 Essence oange 0,01 gram
9 Aquadest melarutkan tragakan 20 ml
10 Add aquadest 51,9 ml
F. PROSEDUR PEMBUATAN

G. RANCANGAN EVALUASI SEDIAAN

Anda mungkin juga menyukai