A. PENDAHULUAN
Zat aktif yang digunakan adalah Sulfamethoxazol, yang merupakan obat
golongan sulfonamide, bekerja secara kompetitif dengan PABA, dimana PABA
dibutuhkan bakteri untuk hidupnya. Dengan adanya sulfonamide ini, pertumbuhan
bakteri akan terhambat (bakteriostatik), karena masuknya PABA ke dalam molekul,
sehingga pembentukan asam dihidrofolat terhambat. Sulfamethoxazol ini tergolong
obat antibiotic yang penggunaannya biasa dikombinasikan dengan trimethoprim.
Indikasi dari penggunaan sediaan suspensi adalah untuk melawan infeksi yang
disebabkan oleh bakteri (antibiotika bakteriostatik) (Sukandar, dkk., 2013). Adapun
keuntungan dari sediaan suspensi adalah untuk bahan aktif yang tidak larut dalam
zat pembawa, menutupi rasa pahit, dan membantu pasien yang kesulitan menelan
tablet, khususnya untuk anak-anak. Sedangkan kerugiannya suspensi dapat
mengalami caking atau susah di redispersi kembali. Evaluasi dari sediaan sirup
adalah uji organoleptis, pH, volume terpindahkan, waktu sedimentasi, waktu
redispersi dan bobot jenis (Tim Pengajar Praktikum TFS, 2015)
Struktur kimia :
Rumus kimia : C10H11N3O3S
Berat molekul : 253,28
Kelarutan : Tidak larut dalam air dalam eter dan dalam kloroform
mudah larut dalam aseton dan dalam larutan natrium hidroksida encer,agak
sukar larut etanol
PH larutan :-
Titik didih dan leleh : 168 ̊C – 172 ̊C
Stabilitas : stabil pada kondisi normal. Tidak stabil pada
pemanasan yang berlebihan, terpapar sinar/cahaya langsung
Inkompatibilitas : agen pengoksidasi, logam asam kuat, peroksida, fenol
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup tembus cahaya
Sifat khusus : Antibakteri
Alasan : karena sulfametoksazol hanya terdiri dari senyawa ini
saja, tetapi ada juga dengan penambahan zat aktif trimetropim
C. PERHITUNGAN DOSIS
Anak – anak :
2 bulan – 5 bulan : 2xsehari ½ sdt
6 bulan – 5 tahun : 2xsehari 1 sdt
6 tahun – 12 tahun : 2xsehari 2 sdt
Dewasa dan anak-anak diatas 12 tahun :
Dosis lazim : 2x sehari 4 sdt selama 10-14 hari
Untuk pengobatan jangka panjang 2x sehari 2 sdt
Kocok dahulu sebelum digunakan
D. BAHAN TAMBAHAN
a. Pengawet
- Metil Paraben (Farmakope Indonesia IV hal 551 , Handbook of
Pharmaceutical Excipients hal 390)
Nama kimia : methyl-4-hidroxybenzoate
Rumus molekul : C8H8O3
Berat molekul : 152,15
Ph : 4-8
Konsentrasi : 0,02-0,3% untuk topical, 0,015-0,2% untuk suspensi
oral
Pemerian : hablur atau serbuk tidak berwarna atau Kristal putih,
tidak berbau atau bau khas lemah dan mempunyai rasa sedikit panas
Kelarutan : mudah larut dalam etanol, eter, praktis tidak larut
dalam minyak, larut dalam 400 bagian air
Stabilitas : larutan methyl paraben encer pada ph 3-6stabil
(kurang dari 10% terdekomposisi) sampai sekitar 4 tahun pada suhu kamar,
sedangkan larutan encer pada ph 8 atau diatasnya terhidrolisis secara cepat
(10% atau lebih setelah sekitar 60 hari penyimpanan pada suhu kamar)
Inkompatibilitas : bentonit, magnesium trisilikat, talcum, tragakan,
sodium alginate, minyak esensial, sorbitol dan atropine juga bereaksi
dengan berbagai gula dan alcohol gula terkait
Penyimpanan : harus disimpan dalam wadah yang tertutup rapat
ditempat sejuk dan kering
Fungsi : pengawet
Struktur kimia :
Rumus kimia : C3H8O3
Berat molekul : 92,09
Kelarutan : Dapat bercampur dengan air dan dengan etanol; tidak
larut dalam kloroform, dalam eter, dalam minyak lemak, dan dalam minyak
menguap.
PH larutan :-
Titik didih dan lebur :290 ̊ C dan 17,8 ̊ C
Stabilitas : Gliserin bersifat higroskopis. Gliserin murni tidak
mudah mengalami oksidasi atmosfer dalam kondisi penyimpanan biasa,
tetapi terurai pada pemanasan dengan evolusi akrolein beracun. Campuran
dari gliserin dengan air, etanol (95%), dan propilen glikol adalah stabil
secara kimiawi.
Inkompatibilitas : Gliserin dapat meledak jika dicampur dengan zat
pengoksidasi kuat seperti kromium trioksida, kalium klorat, atau kalium
permanganat
penyimpanan : Disimpan dalam wadah yang sejuk dan kering
fungsi : Pengawet antimikroba; cosolven, humektan, pelarut,
Zat pemanis
Struktur kimia :
Rumus kimia : C12H22O11
Berat molekul : 342,30
Kelarutan : Mudah larut dalam air,air mendidih sukar larut dalam
etanol, tidak larut dalam kloroform dan eter.
PH larutan :-
Titik leleh : 160 ̊C – 186 ̊C
Stabilitas : stabil baik dengan suhu ruang dan kelembaban sedang
dapat membentuk caramel jika dipanaskaan pada suhu 160 ̊C
Inkompatibilitas : sukrosa terkontaminasi dengan logam berat yang
dapat menjadi inkompatibel dengan bahan pembantu seperti asam asetat.
Sukrosa juga mungkin terkontaminasi dengan sulfit, dimana saat sulfit
dalam konsentrasi tinggi dapat merubah warna sukrosa.
Penyimpanan : Wadah tertutup baik dan sejuk
Fungsi : agen pelapis, zat pemanis, agen penambah viskositas
- Natrium alginate
Ph : 4-10
Pemerian : serbuk warna putih atau kuning coklat pucat, tidak
berbau, dan tidka berasa
Kelarutan : praktis tidak larut dalam etanol (95%), eter, kloroform
dan etanol atau campuran air dimana kandungan etanol lebih dari 37%.
Praktis tidak larut dalam pelarut organic
Stabilitas : sangat stabil pada ph 4-10, larutan encer 1% na
alginate terekspos pada temperature yang berbeda memiliki viskositas 60-
80% dari nilai aslinya setelah disimpan selama 2 tahun
Inkompatibilitas : inkompatibel dengan turunan aradine, Kristal violet,
garam kalsium, logam berat dan etanol dengan konsentrasi lebih besar 5%.
Konsentrasi rendah dari elektrolit menyebabkan peningkatan viskositas,
namun konsentrasi elektrolit yang tinggi menyebabkan proses salting out
natrium alginate
Fungsi : suspending agent, stabiliting agent
f. Pewarna
- Sunset Yellow (HOPE Ed 6)
Pemerian : serbuk kuning kemerahan, di dalam larutan memberi
warna pada orange terang
Kelarutan ; mudah larut dalam air, gliserin dan propilen glikol
(50%)
Penyimpanan : wadah tertutup rapat, tempat sejuk dan kering
OTT : asam askorbat, gelatin, glukosa
Fungsi : pewarna
- Strawberry Red
Fungsi : pewarna
g. Perasa
- Essence orange
Pemerian : terbuat dari kulit jeruk yang masih segar yang
diproses secara mekanik dan terkandung kurang lebih 90% lemon
Kelarutan : mudah larut dalam alcohol 90%
Penyimpanan : dalam wadah tertutup, tempat sejuk dan kering
Fungsi : flavouring agent
- Pasta anggur
Pemerian : cairan berwarna ungu dan bau khas anggur
Kelarutan : mudah larut dalam air
Fungsi : flavouring agent
- Methanol
Berat molekul : 41-44 ̊C
Pemerian : hablur heksagonal atau serbuk hablur, tidak berwarna,
biasanya berbentuk jarum, atau massa yang melebur, mempunyai bau yang
enak seperti minyak permen
Kelarutan : sukar larut dalam air, mudah larut dalam etanol, dalam
kloroform, dalam eter dan dalam heksan, mudah larut dalam asam asetat
Stabilitas : stabil dalam suhu ruang dapat disimpan selama 18
bulan
Inkompatibilitas : beta naftol, fenol, potassium permanganate, champore
Penyimpanan : dalam wadah tertutup rapat, pada suhu 25 ̊C
Fungsi : pengaroma
- Frambose Essence
Fungsi : pengaroma
Bahan terpilih
- Tragacanth (HOPE hal.785)
Pemerian : bentuk bubuk. Berwarna putih kekuningan,
tidak berbau, tidak berasa
Nama lain : goat’s thorn, gum Benjamin, gum diagon, tragant
Nama kimia : Tragacanth gum [9000-65-1]
Berat molekul : 840.000
Kelarutan : Praktis tidak larut dalam air, etanol (95%) dan pelarut
organic. walaupun tidak larut dalam air, tragakan mengembang cepat dalam
10 kali dalam larutan dingin atau panas menghasilkan koloid kental atau
semi gel.
PH larutan :5–6
Berat jenis : 1.250–1.385
Titik didih dan leleh : -
Stabilitas : Serpihan dan serbuk dari tragakan stabil, gel trgakan
cenderung menunjukkan kontaminasi mikroba dengan spesies
enteroluakterial dan larutan harus ditambahkan bahan pengawet antimikroba
yang cocok, pada emulsi gliserin dan propilenglikol digunakan sebagai
bahan pengawet , pada formulasi gel, tragakan biasanya ditambahkan bahan
pengawet dengan 1% w/v Asam benzoate atau Natrium benzoate.
Kombinasi dari ,17% b/v metil paraben dan 0,03% b/v propilparaben adalah
bahan pengawet yang cocok untuk gel tragakan
Inkompatibilitas : Pada Ph 7 tragakan mengurangi keberhasilan bahan
pengawet antimikroba benzalkonium klorida, klorobutanol, dan metil
paraben, dan lebih sedikit menurun pada fenol dan fenilmerkum asetat,
bagaimana pada ph <5 tragakan tidk mengurangi keberhasilan bahan
pengawet klorobutanol, asam benzoate atau metil paraben. Penambahan
mineral kuat dan asam organic dapat mengurangi viskositas dispersi
tragakan . viskositas dapat dikurangi dengan penambahan alkali dan natrium
klorida, terutama jika disperse dipanaskan tragakan cocok dengan garam,
berkonsentrasi tinggi dari bahan alami dan bahan pensuspensi sintetik seperti
akasia, karboksimetil selulosa, amilum, dan sukrosa
penyimpanan : Dalam tempat yang sejuk dan kering
Fungsi : Agent pensuspensi, agen penambah viskositas
Struktur kimia :
Rumus kimia : C3H8O3
Berat molekul : 92,09
Kelarutan : Dapat bercampur dengan air dan dengan etanol; tidak
larut dalam kloroform, dalam eter, dalam minyak lemak, dan dalam minyak
menguap.
PH larutan :-
Titik didih dan lebur :290 ̊ C dan 17,8 ̊ C
Stabilitas : Gliserin bersifat higroskopis. Gliserin murni tidak
mudah mengalami oksidasi atmosfer dalam kondisi penyimpanan biasa,
tetapi terurai pada pemanasan dengan evolusi akrolein beracun. Campuran
dari gliserin dengan air, etanol (95%), dan propilen glikol adalah stabil
secara kimiawi.
Inkompatibilitas : Gliserin dapat meledak jika dicampur dengan zat
pengoksidasi kuat seperti kromium trioksida, kalium klorat, atau kalium
permanganate
penyimpanan : Disimpan dalam wadah yang sejuk dan kering
Fungsi : Pengawet antimikroba; cosolven, humektan, pelarut,
zat pemanis
Struktur kimia :
Rumus kimia : C12H22O11
Berat molekul : 342,30
Kelarutan : Mudah larut dalam air, air mendidih sukar larut dalam
etanol, tidak larut dalam kloroform dan eter.
PH larutan :-
Titik leleh : 160 ̊C – 186 ̊C
Stabilitas : stabil baik dengan suhu ruang dan kelembaban sedang
dapat membentuk caramel jika dipanaskaan pada suhu 160 ̊C
Inkompatibilitas : sukrosa terkontaminasi dengan logam berat yang
dapat menjadi inkompatibel dengan bahan pembantu seperti asam asetat.
Sukrosa juga mungkin terkontaminasi dengan sulfit, dimana saat sulfit
dalam konsentrasi tinggi dapat merubah warna sukrosa.
penyimpanan : Wadah tertutup baik dan sejuk
Fungsi : agen pelapis, zat pemanis, agen penambah viskositas
Struktur kimia :
Rumus molekul : C16H10N12NO2O,S2
Berat molekul : 452,32
Kelarutan : mudah larut dalam air, gliserin dan propilen glikol
Ph larutan :-
Titik lebur : 300 ̊C
Titik leleh :-
Stabilitas : Stabil dalam pemananasan, suasana asam cukup stabil
pada cahaya matahari dan suasana basa, sedikit stabil dalam agen
pengoksidasi dan peruksidasi
Inkompatibilitas : sedikit kompatibel dengan asam asetat, sukrosa,
larutan natrium bikarbonat jenuh. Inkompatibel dengan asam sitrat, solusio
sakarosa larutan bikarbonat
penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik
Fungs : pewarna
Struktur kimia :
Rumus molekul : C7H6O2
Berat molekul : 122.12
Kelarutan : larut dalam air (air ; asam benzoate = 300 ; 1)
Ph larutan : 2,8
Titik didih : 249,2 ̊C
Titik leleh : 122 ̊C
Stabilitas : larutan 0.1 % asam benzoate stabil selama selang
waktu minggu saat disimpan dalam botol polivynil klorida. Saat ditambah
kesuspensi anion benzoate menyerap partikel obat pensuspensi. Adsorbs
tersebut merubah tegangan permukaan yang mana akan berefek pada
stabilitas fisik
Inkompatibilitas : Bereaksi dengan asam organic, dengan basa dan
dengan logam berat. Efektivitas sebagai pengawet dapat dikurangi dengan
adanya interaksi dengan kaolin.
penyimpanan : Ditempat tertutup dan bersih serta kering.
Fungsi : pengawet
- Natrium sitrat
Rumus molekul : C6H5Na3O7
Berat molekul : 258,07
Pemerian : hablur tidak berwarna atau serbuk putih
Kelarutan : dalam bentuk hidrat mudah larut dalam air, sangat
mudah larut dalam air mendidih, dan tidak larut dalam etanol
Titik lebur : 150 ̊C
Stabilitas : material yang stabil, larutan encer dapat di sterilisasi
dengan Autoklaf
Inkompatibilitas : tidak kompatibel dengan larutan encer yang sedikit
alkalin dan akan bereaksi dengan substansi asam. Garam alkaloid dapat
berpresipitasi dari larutannya atau larutan hidroalkohol. Kalsium dan garam
strontium akan menyebabkan presipitasi dari kecocokan sitrat
Fungsi : agen penyangga, sequesting agent
- Essence orange
Pemerian : terbuat dari kulit jeruk yang masih segar yang
diproses secara mekanik dan terkandung kurang lebih 90% lemon
Kelarutan : mudah larut dalam alcohol 90%
Penyimpanan : dalam wadah tertutup, tempat sejuk dan kering
Fungsi : flavouring agent
Perhitungan Bahan
a. Sulfametoksazol 50 mg / 5 ml
50 mg x 100 ml = 1000 mg = 1 gram
5 ml
b. Tragakan
100 mg x 100 ml = 2000mg = 2 gram
5 ml
Air yang dibutuhkan untuk membuat mucilago tragakan adalah 10 kali
dari jumlah tragakan, sehingga air yang dibutuhkan: 2 x 10 ml = 20 ml
c. Sukrosa
1000 mg x 100 ml = 20000 mg = 20 gram
5 ml
d. Gliserin
5g x 100 ml = 5 gram
100 ml
e. Asam Benzoat
0,1g x 100 ml = 0,1 gram
100 ml
f. natrium sitrat
0.3 mg x 100 ml = 0,006 g
5 ml
Penimbangan Bahan
No Bahan Penimbangan
1 Sulfametoksazol 1 gram
2 Tragakan 2 gram
3 Sukrosa 20 gram
4 Gliserin 5 gram
5 Asam benzoate 0,1 gram
6 Asam sitrat 0,006 gram
7 Sunset yellow 0,01 gram
8 Essence oange 0,01 gram
9 Aquadest melarutkan tragakan 20 ml
10 Add aquadest 51,9 ml
F. PROSEDUR PEMBUATAN