I. PREFORMULASI
I.1 Zat Aktif
B. Metil Paraben
Pemerian : Hablur kecil, tidak berwarna atau serbuk hablur
putih, tidak berbau atau berbau khas lemah,
mempunyai sedikit rasa terbakar.
Kelarutan : Sukar larut dalam air, dalam benzena dan dalam
karbon tetraklorida, mudah larut dalam etanol dan
dalam eter.
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat.
Khasiat : Preservatif atau pengawet
Stabilitas : Lebih mudah terurai dengan adanya udaradi luar
(FI IV hal 551; HOPE 390-393)
C. Profil Paraben
Pemerian : Serbuk hablur putih, tidak berbau, tidak berasa
Kelarutan : Sangat sukar larut dalam air, larut dalam 3,5
bagian etanol 95% dalam 3 bagian aseton, dalam
140 bagian gliserol, dalam 40 bagian minyak
lemak, mudah larut dalam alkali hidroksi
Fungsi : Zat tambahan, sebagai pengawet
Stabilitas : Lebih mudah terurai dengan adanya udara di luar
(FI IV hal 713, HOPE 526-528)
D. Profilenglikol
Pemerian : Cairan kental, jernih, tidak berbau, rasa agak
manis, higroskopik
Kelarutan : Dapat bercampur dengan air dan etanol 90% dan
kloroform, larut dalam 6 bagian eter, tidak dapat
bercampur dengan eterminyak tanah dan dengan
minyak lemak
Fungsi : Zat tambahan, sebagai pelarut
Stabilitas : Pada temperatur rendah, propilenglikol stabil bila
disimpan dalam wadah tertutup baik, di tempat yang
sejuk dan kering. Tetapi pada temperatur yang tinggi
ditempat terbuka, cenderung mengoksidasi sehingga
menimbulkan produk seperti propionaldehid, asam
laktat, asam piruvat, asam asetat,. Propilenglikol
secara kimiawi stabil ketika dicampur dengan etanol
95%, gliserin atau air (FI IV hal 712)
E. Cera Alba
Pemerian : Padatan putih kekuningan, sedikit tembus
cahaya dalam keadaan lapisan tipis, bau khas
lemah dan bebas bau tengik
Kelarutan : tidak larut dalam air, agak sukar larut dalam
etanol dingin, larut sempurna dalam kloroform
dan eter juga minyak lemak
Fungsi : Zat tambahan sebagai peningkat konsentrasi
Stabilitas : Ketika lilin dipanaskan diatas 150 C, terjadi
esterifikasi akibat munculnya nilai asam dan titik
lebur. Lilin putih stabil bila disimpan dalam wadah
tertutup baik, terlindung dari cahaya ( FI IV, hal
186, HOPE 687-688)
F. Vaselin Album
Pemerian : massa lunak, lengket, bening, putih,
Kelarutan : praktis tidak larut dalam air dan dalam etanol 95%,
Fungsi : Zat tambahan, sebagai emulen dalam basis salep
(FI III hal 633)
G. Butil Hidroksi Toluen (BHT)
Pemerian : Hablur padat, bau khas lemah
Kelarutan : Tidak larut dalam air dan propilenglikol, mudah
larut dalam etanol, kloroform, eter.
Fungsi : Anti oksidan
Stabilitas : Kondisi paparan cahaya, kelembaban dan panas
menyebabkan pelunturan dan hilangnya aktivitas
BHT. BHT harus disimpan dalam wadah tertutup
baik, terlindung dari cahaya di tempat sejuk dan
kering ( FI IV, hal 157-158; HOPE 75-76)
H. Aquadest
Nama Resmi : Aqua Destillata
Nama Lain : Aquadest, air suling
Rumus Molekul : H2O
Pemerian : Cairan tidak berwarna, tidak berbau, tidak
berasa
Kelarutan : Larut dengan semua jenis larutan
Fungsi : Zat pelarut (FI Edisi III Hal 96)
III. PERHITUNGAN
III.1 Perhitungan untuk 1 unit masing-masing 5 gram /tube
2
Ketokonazol : 100 x 5 gram = 0,1 gram
1,5
Tietanolamin : 100 x 5 gram = 0,075 gram
0,18
Metil Paraben : 100 x 5 gram = 0,009 gram
0,02
Profil Paraben : 100 x 5 gram = 0,001 gram
8
Profilenglikol : 100 x 5 gram = 0,4 gram
2
Cera Alba : 100 x 5 gram = 0,1 gram
25
Vaselin Album : 100 x 5 gram = 1,25 gram
0,02
BHT : 100 x 5 gram = 0,001 gram
Aquadest : ad 5 gram
III.2 Perhitungan untuk 1 batch ( 3 unit)
Ketokonazol : 0,1 x 3 = 0,3 gram
Tietanolamin : 0,075 x 3 = 0,3 gram
Metil Paraben : 0,009 x 3 = 0,3 gram
Profil Paraben : 0,001 x 3 = 0,3 gram
Profilenglikol : 0,4 x 3 = 0,3 gram
Cera Alba : 0,1 x 3 = 0,3 gram
Vaselin Album : 1,25 x 3 = 0,3 gram
BHT : 0,001 x 3 = 0,3 gram
Aquadest : ad 15 gram
V. PROSEDUR EVALUASI
V.1 Uji Organoleptis
Evaluasi berdasarkan bentuk, bau dan adanya perubahan warna
pada sediaan.
V.2 Uji Homogenitas
Diletakkan sedikit cream diantara 2 kaca objek, kemudian diputar-
putar, diperhatikan adanya partikel-partikel kasar atau ketidak
homogenan.
V.3 Uji pH
Sediaan cream di cek pH nya dengan pH meter, sediaan cream
yang sesuai dengan pH kulit yaitu 5,5-7,5.
V.4 Uji Viskositas
Larutan diukur viskositasnya dengan menggunakan viskometer
broodfiel. Spindle disiapkan pada viskometer lalu sediaan cream
diletakkan di bawah viskometer dan masukkan spindle hingga
tenggelam dalam larutan, kemudian viskometer dinyalakan hingga
didapat hasil yang konstan.
V.5 Uji Daya Lekat
Sediaan cream diletakkan pada objek gelas pada alat uji daya lekat
kemudian ditambahkan beban 500 gram didiamkan 1 menit, setelah 1
menit beban diturunkan , hasil ditarik 65 gram, kemudian dicatat
waktunya
V.6 Uji Daya Sebar
0,5 gram sediaan cream di letakkan di tengah alat ekstensometer,
ditimbang dahulu penutup kaca ekstensometer lalu letakkan di atas
massa sediaan selama 1 menit, kemudian diukur diameter sediaan yang
menyebar dengan mengambil rata-rata diameter dari beberapa sisi,
ditambahkan 50 gram beban didiamkan selama 1 menit kemudian
dicatat diameter sediaan yang menyebar dilakukan duplo, kemudian
dibuat grafik hubungan antara luas dan beban sediaan yang menyebar
V.7 Uji Tipe cream
0,5 gram sediaan cream dimasukkan ke dalam objek gelas,
dideteksi dengan metilen blue, ditutup dengan objek gelas, kemudian
digambar penampang yang terlihat.
DAFTAR PUSTAKA
Agoes, Goesman.2009. Sediaan Farmasi Steril Seri Farmasi Industri. ITB:
Bandung