Formulasi

Etanol 95%

500 g

Menthol

0,2%

Carbomer 940

0,8%

TEA

1,2%

Tartrazin

qs

Aquadest

ad 100%

II. MONOGRAFI

2.1. Aethanolum
Pemerian

: Cairan tidak berwarna, jernih, mudah menguap, dan

mudah bergerak, bau

khas, rasa panas. Mudah

terbakar dengan memberi nyala biru yang tidak

Kelarutan

berasap ( Depkes RI, 1979).

: Sangat mudah larut dalam air, dalam kloroform P dan

Stabilitas

dalam eter P (Depkes RI, 1979).

: Stabil dalam autoklaf atau filtrasi dengan harus
disimpan

Inkompatibilitas

di

tempat

(Raymond et al, 2009).

: Dalam kondisi asam

sejuk,

mudah

etanol

bereaksi

menguap
dengan

oksidator. Penambahan alkali dapat mengurangi

warna

dan

aldehida.

Inkompatibilitas

dengan

alumunium dan beberapa obat (Raymond et al,

Titik lebur/titik didih
pKa/pKb
Polimorfisme

2009).
: 78,5 oC (Raymond et al, 2009).
: Tidak ditemukan pada sumber (Raymond et al, 2009)
: Tidak ditemukan pada sumber (Raymond et al,

Ukuran Partikel

2009):
: Tidak ditemukan pada sumber (Raymond et al,

Bobot jenis

2009).
: Antara 0,8119 dan 0,8139 g/ml (Raymond et al,

pH larutan
Kegunaan

2009).
: Netral (Raymond et al, 2009).
: Antimikroba, desinfektan, pelarut (Raymond et al,
2009) .

2.2. Aqua Destilata

Pemerian

: Cairan tidak berwarna, jernih, tidak berbau dan tidak

Kelarutan
Stabilitas

berasa (Raymond et al, 2009).

: Larut dalam pelarut polar (Raymond et al, 2009).
: Penyimpanan air stabil secara kimiawi dalam semua

Inkompatibilitas

bentuk fisik (Raymond et al, 2009).

: Mengalami hidrolisis dengan senyawa obat. Dapat
bereaksi dengan logam alkali dan oksida logam alkali
seperti kalsium dioksida dan magnesium dioksida.
Bereaksi juga dengan senyawa organik lainnya

Titik lebur/titik didih

(Raymond et al, 2009)

: Titik lebur/titik didih : 100 oC untuk titik didih dan 0

pKa/pKb
Polimorfisme

oC untuk titik beku (Raymond et al, 2009).

: pKa 2,3 pada 20 oC (Raymond et al, 2009) .
: Tidak ditemukan pada sumber (Raymond et al,

Ukuran Partikel

2009).
: Tidak ditemukan pada sumber (Raymond et al,

Bobot jenis

2009).
: Tidak ditemukan pada sumber (Raymond et al,

pH larutan
Kegunaan

2009).
: pH larutan : Netral (Raymond et al, 2009)
: Pelarut (Raymond et al, 2009)

2.3. Carbomer 940

Pemerian

: Berwana putih, asam, bubuk higroskopis dengan

Kelarutan

sedikit bau yang kuat (Raymond et al, 2009).

: Mampu membengkak dalam air dan gliserin, setelah

dinetralisir dalam etanol 95 %. Carbomer tidak larut

tetapi hanya membengkak sampai batas yang luar
Stabilitas

biasa (Raymond et al, 2009).

: Karbomer stabil, bahan higroskopis, yang dapat
dipanaskan pada suhu dibawah 104 oC tanpa
mempengaruhi efisiensi penebalan (Raymond et al,

Inkompatibilitas

2009).
: Inkompatibilitas dengan fenol, polimer kationik,
asam kuat dan tingkat tinggi kationik (Raymond et al,

Titik lebur/titik didih

2009)
: Dekomposisi terjadi pada suhu 260 oC terjadi selama

pKa/pKb
Polimorfisme
Ukuran Partikel
Bobot jenis
pH larutan
Kegunaan

:
:
:
:
:
:

30 menit (Raymond et al, 2009)

pKa 6 (Raymond et al, 2009)
Tidak ditemukan pada sumber (Raymond et al, 2009)
Tidak ditemukan pada sumber (Raymond et al, 2009)
Tidak ditemukan pada sumber (Raymond et al, 2009)
2,5 sampai 4 (Raymond et al, 2009)
Agen pengemulsi, emulsi stabilizer, suspending agent
(Raymond et al, 2009)

2.4. Mentholum
Pemerian

: Hablur berbentuk jarum atau prisma, tidak berwarna,

rasa panas dan aromatik diikuti rasa dingin, berbau

Kelarutan

tajam seperti minyak permen (Depkes RI, 1979)

: Sukar larut dalam air, sangat mudah larut dalam
etanol (95%), dalam kloroform p dan dalam eter p,
mudah larut dalam parfin cair p dan dalam minyak

Stabilitas

atsiri (Depkes RI, 1979).

: Menthol sebaiknya disimpan pada wadah yang
tertutup baik pada temperatur tidak lebih dari 25oC

Inkompatibilitas

karena mudah menyublim (Raymond et al, 1979).

: : Inkompatibel dengan butylchloral hidrat; camphor;
kloral hidrat; kromium trioxida; bnaphthol; fenol;
potassium permanganat; pyrogallol; resorcinol; dan

Titik lebur/titik didih

pKa/pKb
Polimorfisme

thymol (Raymond et al, 1979).

: 34oC (Raymond et al, 2009).
: Tidak ditemukan (Rowe et al, ).
: Campuran
rasemik
lmentholdan

Ukuran Partikel
Bobot jenis
pH larutan
Kegunaan

:
:
:
:

dlmenthol

(Raymond et al, 2009).

Tidak ditemukan (Depkes RI, 1979).
Tidak ditemukan (Depkes RI, 1979).
Tidak ditemukan (Depkes RI, 1979).
Perasa dan pewangi, memberikan rasa dingindan
menyegarkan pada sediaan topikal (Depkes RI,
1979).

2.5. Tartrazin
Pemerian

: Serbuk kuning jingga, pedas dan agak pahit, berbau

Kelarutan

khas aromatik (Depkes RI, 1979)

: 1 gram dalam 6 ml air, memberikan larutan kuning
emas agak larut dalam etanol, tidak larut dalam
minyak nabati, tidak dipengaruhi oleh asam atau basa

dalam larutan netral (Sweetman, 2007).

Stabilitas
: Tidak ditemukan (Depkes RI, 1979)
Inkompatibilitas
: Tidak ditemukan (Depkes RI, 1979)
Titik
lebur/titik : Tidak ditemukan (Depkes RI, 1979)
didih
pKa/pKb
Polimorfisme
Ukuran Partikel
Bobot jenis
pH larutan
Kegunaan

:
:
:
:
:
:

Tidak ditemukan (Depkes RI, 1979)

Tidak ditemukan (Depkes RI, 1979)
Tidak ditemukan (Depkes RI, 1979)
Tidak ditemukan (Depkes RI, 1979)
Tidak ditemukan (Depkes RI, 1979)
Zat pewarna (Sweetman, 2007)

2.6. Trietilamin (TEA)

Pemerian

: Jernih, tidak berwarna sampai berwarna kuning,

berbentu cairan, berbau amoniacal (Raymond et al,

Kelarutan

2009).
: Larut dalam aseton, kloroform, metanol dan air, larut

dalam 24 bagian benzene dan 63 bagian etil eter

Stabilitas

(Raymond et al, 2009).

: Berubah warna menjadi coklat bila terkena udara dan

Inkompatibilitas

cahaya. Sangat higroskopis (Raymond et al, 2009).

: Dapat bereaksi dengan tertiary amine dan alkohol,
mineral acid membentuk garam (Raymond et al,

Titik lebur/titik didih

pKa/pKb
Polimorfisme
Ukuran Partikel
Bobot jenis
pH larutan
Kegunaan

2009)
: 20-21 oC untuk titik lebur dan 355 oC untuk titik
:
:
:
:
:
:

didih (Raymond et al, 2009)

Tidak ditemukan (Raymond et al, 2009)
Tidak ditemukan (Raymond et al, 2009)
Tidak ditemukan (Raymond et al, 2009)
Tidak ditemukan (Raymond et al, 2009)
pH 10,5(Raymond et al, 2009)
Alkalizing agnet (Raymond et al, 2009)