Anda di halaman 1dari 4

BAB III

TINJAUAN PUSTAKA
III.1 PENGERTIAN
Injeksi diracik dengan melarutkan, mengemulsikan atau mensuspensikan sejumlah
obat ke dalam wadah dosis tunggal atau dosis berganda (Depkes RI, 1979). Sediakan
injeksi dikemas dalam wadah dosis tunggal dan wadah dosis berganda. Wadah dosis
berganda di tutup dengan tutup yang dibuat dari karet atau plastik yang memungkinkan
penusukan jarum suntik tanpa perubahan atau kerusakan penutup, setelah penarikan
kembali jarum suntik dari tutup wadah, maka tutup akan menutup kembali sehingga
isinya terlindung dari kontaminasi (Suliananingsih, 1989).
Vial adalah salah satu wadah dari bentuk sediaan steril yang umumnya digunakan
pada dosis ganda dan memiliki kapasitas atau volume 0,5 – 100 ml. Vial dapat berupa
takaran tunggal atau ganda. Digunakan untuk mewadahi serbuk bahan obat, larutan atau
suspense dengan volume sebanyak 5 ml atau lebih besar. Bila diperdagangkan, botol ini
ditutup dengan sejenis logam yang dapat dirobek atau ditembus oleh jarum injeksi untuk
menghisap cairan injeksi (Volght, 1995).
Hal yang perlu diperhatikan untuk sediaan injeksi dalam wadah vial (takaran ganda):
a. Perlu pengawet karena digunakan berlang kali sehingga kemungkinan adanya kontak
dengan lingkungan luar yang ada mikroorganismenya.
b. Tidak perlu isotonis, kecuali untuk subkutan dan intravena harus dihitung isotonis
(0,6% - 0,2%)
c. Perlu dapar sesuai PH stabilitasnya.
d. Zat pengawet, kecuali dinyatakan lain adalah zat pengawet yang cocok dan dapat
ditambahkan ke dalam injeksi yang diisikan dalam wadah ganda/injeksi yang dapat
dibuat secara aseptik, dan ditambahkan pengawet (Depkes RI, 1995).
Adapun syarat-syarat injeksi vial sebagai berikut:
a. Steril, yaitu sediaan vial harus bebas dari mikroorganisme yang bersifat pathogen yang
dapat mengurangi khasiat vial.
b. Bebas bahan pertikulat, yaitu bebas dari bahan asing atau bahan yang tidak larut agar
tidak terjadi penyumbatan pada pembuluh darah saat digunakan.
c. Mengandung zat pengawet, sediaan vial memungkinkan pengambilan secara berulang.
Untuk itu, harus digunakan bahan pengawet untuk mempertahankan khasiat zat aktif.
III.2 URAIAN BAHAN
a. AQUA PRO INJEKSI (Depkes RI, 1979:97)
Nama resmi : AQUA PRO INJECTION
Nama sinonim : Air untuk injeksi
Rumus molekul :-
Rumus struktur :-
Berat molekul :-
Kelarutan :-
Pemerian : Keasam-asaman, Amonium
K/P : Untuk pembuatan injeksi
b. AQUADEST (Depkes RI, 1979:96)
Nama resmi : AQUA DESTILlATA
Nama sinonim : Air suling
Rumus molekul : H2o
Rumus struktur :
Berat molekul : 18,02
Kelarutan : Larut dalam semua jenis larutan
Pemerian : Cairan tak berwarna, tak berbau dan tak berasa
K/P : Pelarut
c. ASAM ASKORBAT (Depkes RI, 1979:47)
Nama resmi : ACIDUM ASCORBICUM
Nama sinonim : Vitami C
Rumus molekul : C6H8O2
Rumus struktur :
Berat molekul :176, 13
Kelarutan : Mudah larut dalam air, agak sukar larut dalam etanol (95%),
praktis tidak larut dalam kloroform, dalam eter, dalam benzen.
Pemerian : Serbuk atau hablur,putih atau agak kuning, tidak berbau, rasa
asam oleh pengaruh cahaya lambat laun manjajadi gelap. Dalam
keadaan kering, mantap diudara dalam larutan cepat teroksidasi.
K/P : Antiskorbut (Zat yang dapat menyembuhkan kekurangan
vitamin c)
d. CIANOCOBALAMIN (Depkes RI, 1995:263)
Nama resmi : CIANOCOBALAMINUM
Nama sinonim : Vitamin B12
Rumus molekul : C63H88CON14O14N
Berat molekul : 1335,35
Rumus struktur :
Kelarutan : Agak sukar larut dalam air, larut dalam etanol, tidak larut
dalam aseton, dalam kloroform dan dalam eter.
Pemerian : Hablur atau amorf, merah tua atau serbuk bablur merah.
Bentuk anhidrat sangat higroskopis. Jika terpapar pada udara
menyerap air lebih kurang 12%
K/P : Bermanfaat untuk pembentukan protein, sel darah dan jaringan
tubuh.
e. METIL PARABEN (Depkes RI, 1979: 378)
Nama resmi : METHYLIS PARABENUM
Nama sinonim : Nipagin M
Rumus molekul : C8H8O3
Rumus struktur :
Berat molekul : 152,15
Kelarutan : Larut dalam 500 bagian air, dalam 20 bagaian air mendidih,
3,5 bagaian etanol (95%) dan dalam 3 bagian aseton, mudah
larut dalam eter dan dalam larutan alkali hidroksida, larut
dalam 60 bagian gliserol panas dan dalam 40 bagian minyak
lemak nabati panas jika didinginkan larutan tetap jernih
Pemerian : Serbuk hablur, halus putih, hampir tidak berbau, tidak
mempunyai rasa, kemudiaan agak membakar diikuti rasa tebal
K/P : Zat tambahan (pengawet)
f. NATRIUM EDTA (Depkes RI, 1995: 329)
Nama resmi : DINATRII EDETAS
Nama sinonim : Dinatrium Edetar
Rumus molekul : C10H14N2Na2O22H2o
Rumus struktur :-
Berat moleku : 327,4
Kelarutan : Larut dalam air
Pemerian : Serbuk hablur
K/P : Chralating agen (pengkilat)
g. NATRIUM KARBONAT (Depkes RI, 1997: 400)
Nama resmi : NATRII CARBONAS
Nama sinonim : Natrium kerbonat
Rumus molekul : Na2CO. H2o
Rumus struktur :-
Berat molekul : 124,00
Kelarutan : Mudah larut dalam air, larut dalam air mendidih.
Pemerian : Hablur tidak berwarna, serbuk hablur putih
K/P : kerotilitikum (zat yang dapat menghilangkan kelebihan sel
kulit mati)
h. PIRIDOKSIN (Depkes RI, 1979:541)
Nama resmi : PYRIDOXINHYDROCHLORIDUM
Nama sinonim : B6
Rumus struktur :
Berat molekul : 205,64
Kelarutan : Mudah larut dalam air, sukar larut dalam etanol (95%), praktis
tidak larut dalam eter
Pemerian : Hablur putih atau tidak berwarna, atau serbuk hablur putih,
tidak berbau, rasa asam.
K/P : Komponen vitamin B-kompleks
i. SULFUR (Depkes RI, 2014 : 215)
Nama resmi : SULFUR PRECIPTATED
Nama sinonim : Belerang endap
Rumus molekul :5
Rumus struktur :-
Berat molekul : 32,06
Kelarutan : Praktis tidak larut dalam air, sangat mudah larut dalam karbon
disulfida, sukar larut dalam minyak zaitun, praktis tidak larut
dalam etanol.
Pemerian : Serbuk amorf atau serbuk hablur renik, sangat halus, warna
kuning pucat, tidak berbau dan tak berasa.
K/P : Antiskabies (zat aktif yang digunakan untuk menghilangkan
gatal pada kulit yang disebabkan oleh tungau kecil didalam
tubuh)
j. THIAMIN HCL (Depkes RI, 1979 : 598)
Nama resmi : THIAMIN HYDROCHLORIDUM
Nama sinonim : Vitamin B1/Thianin Hidroklorida
Rumus molekul :-
Rumus struktur :-
Berat molekul :-
Kelarutan : Mudah larut dalam air, sukar larut dalam etanol (95%).
Pemerian : Hablur kecil, bau khas lemah, rasa pahit.
K/P : Antineuritikum yaitu sebagai penekan fungsi kerja.

Anda mungkin juga menyukai