KELOMPOK V :
Nurkhasanah 12430500
Indah Pertiwi 12430500
Riska Arguar Syah 1243050073
Fakultas Farmasi
Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta
2015
DIPENHIDRAMIN HCl
I.
PENDAHULAN
Larutan adalah sediaan cair yang mengandung satu atau lebih zat
kimia yang terlarut, misalnya terdispersi secara molekuler dalam pelarut
yang sesuai atau campuran pelarut yang saling bercampur (Depkes, 1995).
Larutan adalah sediaan yang mengandung satu atau lebih obat dalam
pelarut, dengan zat pelarut yang sesuai dan digunakan sebagai obat dalam
maupun obat luar (Syamsuni, 2007). Berdasarkan cara penggunaannya,
larutan dibedakan menjadi dua yaitu larutan oral dan larutan topikal.
A. Larutan Oral
Merupakan sediaan cair yang dibuat untuk pemberian oral,
mengandung satu atau lebih atau lebih zat aktif dengan atau tanpa
bahan pengaroma, pemanis atau pewarna yang larut dalam air atau
campuran kosolven-air.
1. Sirup
Sirup adalah sediaan oral yang mengandung sukrosa atau gula
lain dalam kadar tinggi. Pada larutan oral dapat ditambahkan
sentawa poliol, seperti sorbitol dan gliserin untuk menghambat
penghabluran dan untuk mengubah kelarutan, rasa, dan sifat
zat pembawa lainnya. Umumnya juga ditambahkan zat
antimikroba untuk mencegah pertumbuhan bakteri, jamur, dan
ragi.
2. Eliksir
Eliksir adalah larutan oral yang mengandung etanol sebagai
kosolven / pelarut. Untuk mengurangi kadar etanol dibutuhkan
pelarut lain seperti gliserin dan propilen glikol.
B. Larutan Topikal
Merupakan larutan yang biasanya mengandung air, tetapi
sering kali mengandung pelarut lain seperti etanol dan poliol untuk
penggunaan pada kulit dan permukaan mukosa. Conto dari larutan
topikal yaitu losio dam larutan otik.
Sediaan solutio (larutan) yang akan diformulasikan adalah larutan
dipenhidramin HCl 12,5 mg / 5 cc, dengan volume total 100 ml.
Dipenhidramin HCl merupakan senyawa obat dari golongan
antihistamin
yang
berkhasiat
mengatasi
alergi,
dan
dapat
PREFORMULASI
A. Zat Aktif
Dipenhidramin HCl (FI Edisi IV Hal: 330)
Nama Resmi
: Diphenhydramini Hydrochloridum
Nama Lain
: Difenhidramin hidroklorida
Pemerian
Kelarutan
: Antihistamin
Penyimpanan
B. Eksipien
1. Sakarosa (FI Edisi IV Hal: 762)
Nama Resmi
: Sucrosum
Nama Lain
: Sakarosa
Kelarutan
Penyimpanan
: Propylis Parabenum
Nama Lain
: Nipasol
Kelarutan
Khasiat
Penyimpanan
: Propylenglycolum
Nama Lain
: Propilenglikol
Kelarutan
Khasiat
Penyimpanan
: Sorbitolum
Nama Lain
: Sorbitol
Kelarutan
rasa manis.
Khasiat
: Anti caplocking.
Penyimpanan
: Mentholum
Nama Lain
: Mentol
Kelarutan
Khasiat
: Zat tambahan.
Penyimpanan
: Aethanolum
Nama Lain
: Etil alkohol
Kelarutan
Khasiat
Penyimpanan
III.
Khasiat
: Pelarut
Penyimpanan
URAIAN FORMULA
R /
Difenhidramin HCl
Sakarosa
67%
Propil paraben
0,02%
Propilenglikol
0,833%
Sorbitol
15%
Mentol
0,015%
Etanol
0,850 ml
Aqua dest
ad
100 ml
IV.
Spatel
Batang pengaduk
Beaker glass
Timbangan analitik
Erlenmeyer
Kompor
Kaca arloji
Botol
B. BAHAN
Difenhidramin HCl
Sorbitol
Sakarosa
Mentol
Propilen glikol
Etanol
Propil paraben
Aquades
V.
PERHITUNGAN
2. Sakarosa
= 67 gram
3. Propil paraben
= 0,02 gram
4. Propilenglikol
= 0,833 gram
5. Sorbitol
= 15 ml
6. Mentol
= 0,015 gram
7. Etanol
= 0,850 ml
8. Aqua dest
= ad 100 ml
100) x 10 =
VI.
PENIMBANGAN
Nama
Bobot
Bahan
Yang
Difenh
Ditimbang
0,250 gram
idrami
n HCl
Sakaro
sa
Propil
parabe
= 250 mg
67 gram =
67000 mg
0,02 gram
= 20 mg
n
Propil
0,833 gram
englik
ol
Sorbit
ol
Mento
l
Etanol
Aqua
= 833 mg
15 ml
0,015 gram
= 15 mg
0,850 ml
dest
VII.
PROSEDUR KERJA
1. Siapkan alat dan bahan yang diprlukan.
2. Setarakan timbangan dan timbang han-bahan diperlukan, lalu
kalibrasi botol 100 ml.
3. Larutkan 250 mg difenhidramin HCl dengan 2,5 ml aqua dest
didalam beaker glass, aduk-aduk hingga larut dan masukkan ke
dalam botol.
4. Larutkan 76 gram sakarosa dengan menggunakan air panas dalam
beaker glas, aduk-aduk hingga larut dan masukkan ke dalam botol.
5. Larutkan propil paraben sebanyak 20 mg dengan 833 mg
propilenglikol dalam beaker glass, aduk-aduk hingga larut dan
masukkan ke dalam botol.
6. Larutkan mentol sebanyak 15 mg dengan 0,850 ml etanol dalam
beaker glass, aduk-aduk hingga larut dan masukkan ke dalam botol.
7. Tambahkan 15 ml sorbitol dalam botol.
8. Tambahkan aqua dest ad 100 ml.
9. Tutup botol dan kocok, beri etiket lalu masukkan kedalam kemasan.
dan bilas dengan aqua dest, lalu keringkan dan timbang (w 1). Isi
piknometer dengan aqadest dan timbang (w 2), kosongkan kembali
piknometer dan keringkan. Selanjutnya, isi piknometer yang sudah
kering dengan sediaan yang telah dibuat, dan timbang (w3).
BJ =
w3 w1
g
bobot jenis air( )
w 2w1
ml
C. Pemeriksaan pH
Menggunakan
alat
viskometer brookfield,
masukkan
E. Volume Terpindahkan
yang telah dikalibrasi hingga 100 ml. Tuang kembali ke dalam gelas
ukur untuk mengetahui volume terpindahkannya, serta ketepatan
dalam melakukan kalibrasi.
IX.
HASIL PEMBAHASAN
X.
KESIMPULAN
XI.
KEMASAN
A. Etiket
B. Brosur
C. Kemasan
DAFTAR PUSTAKA