JURUSAN FARMASI
PRAKTIKUM I
2019
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
harapan setiap manusia karena asupan gizi yang cukup, memberikan energi
yang maksimal bagi tubuh. Jadi, jika kita harus mendisiplinkan diri untuk
hidup sehat dan mangatur pola makan yang baik untuk kesehatan tubuh kita.
media cetak maupun televisi. Ada juga kasus kematian yang merupakan
kimia yang digunakan untuk pewarna merah pada industri tekstil plastik dan
a. Maksud percobaan
b. Tujuan Percobaan
C. Prinsip Percobaan
TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
secara alami bukan merupakan bagian dari bahan baku pangan, tetapi
tentang Pangan).
itu perlu dipilih secara benar jika akan digunakan dalam pangan. Berikut ini
1. Pewarna, yaitu BTP yang dapat memperbaiki atau memberi warna pada
2. Pemanis Buatan
dibedakan menjadi dua, yaitu pewarna alami dan sintetis. Selain itu,
Rhodamin B adalah salah satu zat pewarna sintetis yang biasa digunakan
pada industri tekstil dan kertas. Zat ini ditetapkan sebagai zat yang dilarang
Rhodamine-B pada kerupuk, sambak botol, dan sirup melalui pemeriksaan pada
Rhodamin B ini juga adalah bahan kimia yang digunakan sebagai bahan
pewarna dasar dalam tekstil dan kertas. Pada awalnya zat ini digunakan untuk
2013).
dimana senyawa klorin ini merupakan senyawa anorganik yang reaktif dan juga
berbahaya. Rekasi untuk mengikat ion klorin disebut sebagai sintesis zat warna.
Disini dapat digunakan Reaksi Frield- Crafts untuk mensintesis zat warna seperti
triarilmetana dan xentana. Rekasi antara ftalat anhidrida dengan resorsinol dengan
B bewarna merah. Ditemukannya bahaya yang sama antara Rhodamin B dan Klorin
membuat adanya kesimpulan bahwa atom Klorin yang ada pada Rhodamin B yang
menyebabkan terjadinya efek toksik bila masuk ke dalam tubuh manusia. Atom
Cl yang ada sendiri adalah termasuk dalam halogen, dan sifat halogen yang berada
dalam senyawa organik akan menyebabkan toksik dan karsinogen (Nizma, 2013)
B. Uraian Bahan
mempunyai rasa.
Kegunaan : Eluen.
asam, tajam.
dengan gliserol P.
Kegunaan : Pelarut.
kuat.
Kegunaan : pelarut.
berasap.
Kelarutan : sangat mudah larut dalam air, dalam kloroform P,
Kegunaan : Eluen.
Kegunaan : eluen.
Kegunaan : Pelarut.
BAB III
METODE KERJA
Batang pengaduk
Beakerglass
Benang wol
Bunsen
Gelas ukur
Kaki tiga
Lepeng
Penangas air
Pinset
Pipa kapiler
Sampel
Aqua destillata
Asam asetat
Amonia
Butanol
Metanol
Rodhamin B
B. Metode kerja
hingga 5 menit.
A. Hasil
Nilai Rf
No Sampel Hasil
Sampel Rodhamin
B. Pembahasan
berwarna hijau atau ungu kemerahan, tidak berbau dan dalam larutan akan
zat warna golongan xanthenes dyes yang digunakan pada industri tekstil dan
sabun. Nama lain Rhodamin B adalah D dan C Red no 19. Food Red 15,
masing sampel dilarutkan dengan asam asetat 10% dengan tujuan untuk
memiliki gugus karboksil dengan pasangan elektron bebas dan gugus amina
pada struktur molekulnya. Gugus karboksil dan amina ini akan membentuk
dari Rhodamin B.
Setelah dibuat eluen, maka larutan eluen tersebut dijenuhkan
pergerakan spot diatas fase diam oleh fase gerak berlangsung optimal,
baik diusahakan sekecil mungkin untuk menghindari pelebaran spot dan jika
sampel yang digunakan terlalu banyak akan menurunkan resolusi. Lalu plat
gerak dengan posisi fase gerak berada dibawah garis. Fase gerak perlahan-
lahan bergerak naik, setelah mencapai jarak tempuh, kertas diangkat dan
dengan jarak 3,8 cm dan spot untuk standar Rhodamin B yaitu 4,1 cm.
Dengan jarak migrasi eluen 5 cm, sehingga diperoleh nilai Rf untuk sampel
sukade sebesar 0,76 dan untuk standar rodhamin B adalah 0,82. Pada sampel
makaroni goreng terlihat adanya spot dengan jarak 4,5 cm dan spot untuk
standar Rhodamin B yaitu 4,7 cm. Dengan jarak migrasi eluen 5 cm,
sehingga diperoleh nilai Rf untuk sampel makaroni goreng sebesar 0,9 dan
untuk standar rodhamin B adalah 0,94. Pada sampel Sirup terlihat adanya
spot dengan jarak 3,5 cm dan spot untuk standar Rhodamin B yaitu 3,9 cm.
Dengan jarak migrasi eluen 4,7 cm, sehingga diperoleh nilai Rf untuk
sampel sirup sebesar 0,74 dan untuk standar rodhamin B adalah 0,82.
a. Perhitungan Rf
4,1
Rodhamin B (R) : = 0,82
5
4,7
Rodhamin B (R) : = 0,94
5
3,5
Sirup (SR) : 4,7 = 0,74
3,9
Rodhamin B (R) : 4,7 = 0,82
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
dengan jarak 3,8 cm dan spot untuk standar Rhodamin B yaitu 4,1 cm.
Dengan jarak migrasi eluen 5 cm, sehingga diperoleh nilai Rf untuk sampel
sukade sebesar 0,76 dan untuk standar rodhamin B adalah 0,82. Pada sampel
makaroni goreng terlihat adanya spot dengan jarak 4,5 cm dan spot untuk
standar Rhodamin B yaitu 4,7 cm. Dengan jarak migrasi eluen 5 cm,
sehingga diperoleh nilai Rf untuk sampel makaroni goreng sebesar 0,9 dan
untuk standar rodhamin B adalah 0,94. Pada sampel Sirup terlihat adanya
spot dengan jarak 3,5 cm dan spot untuk standar Rhodamin B yaitu 3,9 cm.
Dengan jarak migrasi eluen 4,7 cm, sehingga diperoleh nilai Rf untuk
sampel sirup sebesar 0,74 dan untuk standar rodhamin B adalah 0,82.
B. Saran
melakukan praktikum.
DAFTAR PUSTAKA